kewenangan oleh pemerintah , untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dari Kementerian Tenaga Kerja / Kemnaker RI . Tes Pemeriksaan K3 ini dilakukan
secara berkala atau berulang-ulang sesuai jangka waktu tertentu tergantung dari jenis objek yang
dilakukan inspeksi.
riksa uji lingkungan kerja,riksa uji forklift,riksa uji pesawat angkat angkut,riksa uji boiler,riksa uji
crane,riksa uji k3 lingkungan kerja,riksa uji excavator,riksa uji instalasi listrik,riksa uji lift
Tujuan Riksa Uji adalah mengetahui kondisi laik pakai sebuah peralatan kerja yang merupakan aset
perusahaan untuk mendapatkan Sertifikat/Ijin Pemakaian atau Re-Sertifikasi (berkala) dan membantu
Perusahaan dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja - SMK3 yang akan
mewujudkan Budaya K3 di Perusahaan, serta secara berkelanjutan akan patuh terhadap penerapan
Undang-undang dan peraturan terkait lainnya, terutama dibidang keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
yang berlaku di Indonesia.
Meningkatkan citra perusahaan karena sudah bersertifikasi dalam peralatan yang digunakan
Mencegah dan mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja ( zero accident )
Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun;
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan
Kebakaran.
Riksa uji dimulai dari proses pembuatan peralatan sampai penerbitan surat keterangan hasil
pemeriksaan dan pengujian. Tidak hanya itu, ruang lingkup aktivitas riksa uji mempunyai jangkauan yang
luas. Untuk Melakukan Pemeriksaan dan Pengujian harus dilakukan Oleh Tenaga Spesialis Atau Teknisi
yang berkompeten dalam bidangnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Pemeriksaan dan Pengujian yang dilakukan pada saat proses pembuatan peralatan;
Pemeriksaan dan Pengujian yang dilakukan pertama kali pada saat dalam tahap pemakaian dan
penggunaan;
Pemeriksaan dan Pengujian yang dilakukan pertama kali pada saat peralatan baru dipasang atau setelah
dipasang;
Pemeriksaan dan Pengujian dengan cara Tidak Merusak / Non Destructive Test (NDT);
Pengujian Beban Peralatan Angkat Angkut;
Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan Pemeriksaan dan Pengujian termasuk kesimpulan dan saran hasil
pemeriksaan dan pengujian;
Penerbitan Surat Keterangan Hasil Riksa Uji dari Pengawas / Kepala UPT Pengawas Ketenagakerjaan
setempat dalam jangka waktu lebih kurang 1 (satu) bulan.
Yang mempunyai kewenangan melakukan riksa uji adalah pihak yang telah ditunjuk oleh pemerintah
sebagai Perusahaan Jasa K3 Uji Riksa .
Ketel uap merupakan suatu pesawat yang bertujuan mengubah air pada bagian dalamnya jadi sebagian
uap, dengan proses pemanasan. Pemanasan melalui proses pembakaran, jadi di dalam sistem tenaga
uap ini akan selalu ada tempat pembakaran. Apabila tekanan uap semakin tinggi tiap ketel wajib bisa
menahan tekanan uap tersebut. Tekanan uap ini akan digunakan untuk penggerak generator / mesin
dan menghasilkan tenaga listrik.
Penggolongan ketel uap berdasar pada tempat penggunaannya, yakni darat / darat berpindah, berdasar
letak sumbu silinder ketel / ketel uap mendatar dan ketel uap tegak, dan berdasar konstruksi & aliran
panas.
Bejana tekan merupakan sesuatu yang bertujuan menampung fluida bertekanan / bejana di luar
pesawat uap, dan di dalamnya ada tekanan lebih dari udara luar. Digunakan untuk menampung gas
campuran, dan termasuk di antaranya udara baik terkempa jadi cair / dalam keadaan beku / larut.
Berikut beberapa jenis pesawat uap dan bejana tekan yang dilakukan riksa uji
Ketel Uap
BPV
Tangki Timbun
dll
2. Riksa Uji Pesawat Angkat dan Angkut ( PAA )
Pesawat Angkat dan Angkut adalah suatu pesawat atau alat yang dgunakan untuk memindahkan,
mengangkat muatan baik bahan atau barang atau orang secara vertical dan atau horizontal dalam jarak
yang ditentukan
Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan di pasang untuk mengangkat,
menurunkan, mengatur posisi dan/atau menahan benda kerja dan/atau muatan.
Pesawat Angkut adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan dikonstruksi untuk memindahkan
benda atau muatan, atau orang secara horizontal, vertikal, diagonal dengan menggunakan kemudi baik
di dalam atau diluar pesawatnya ataupun tidak menggunakan kemudi dan bergerak diatas landasan,
permukaan maupun rel atau secara terus menerus dengan menggunakan bantuan ban atau rantai atau
rol.
Berikut beberapa jenis pesawat angkat angkut yang dilakukan riksa uji
Pesawat Angkat, Tower Crane, Takel, Peralatan Angkat Listrik, Pesawat Pneumatic, Gondola, Keran
Angkat, Keran Magnit, Keran Lokomotif, Keran Dinding, Keran Sumbu Putar, Escalator dan Travelator,
Ban Berjalan, Rantai Berjalan
Pesawat Angkut di atas Landasan dan di atas Permukaan: Truk, Truk Derek, Traktor, Gerobak, Forklift,
Kereta Gantung
Alat Angkutan
Konveyor Rantai
Alat Bantu Angkat, Sling Wire rope, Rantai,, Tali Serat, Spreder Bar, Shaker, Kiem, O-ring dll
Pesawat Tenaga dan Produksi adalah pesawat atau alat yang bergerak berpindah-pindah atau tetap
yang dipakai atau dipasang untuk membangkitkan atau memin- dahkan daya atau tenaga, mengolah,
membuat: bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan.
Apa saja yang termasuk dalam pesawat tenaga dan produksi ( PTP) , antara lain:
Peggerak Mula, Motor Bakar, Turbin, Kincir Angin, Atau Motor Penggerak Lainnya
Transmisi Sabuk
Transmisi Rantai
Mesin Perkakas dan Produksi, Mesin Asah, Mesin Poles dan Pelicin, Mesin Tuang dan Cetak, Mesin,
Tempa dan Pres, Mesin Pon, Mesin Penghancur, Mesin Penggiling dan Penumbuk, Serta Mesin lain yang
sejenis
Tanur
Blast Furnace
Refractory Furnace
Kiln
Oven
Listrik adalah bagian tak terpisahkan dalam menyelesaikan aktivitas perusahaan sehari-hari. Tanpa
adanya listrik maka alat elektronik di perusahaan tak akan berfungsi. Tetapi di balik fungsinya itu, ada
potensi bahaya yang ditimbulkan. Kesalahan instalasi listrik dapat mengancam keselamatan tenaga
kerja, lingkungan, keamanan bangunan. Contohnya kebakaran. Karena itu tiap tenaga kerja yang
berkaitan dengan listrik, untuk pemasangan, pengoperasian, perbaikan, dan pemeliharaan instalasi
listrik itu wajib punya ketrampilan dan pengetahuan K3, dan membutuhkan surat izin beserta sertifikat
K3.
Merupakan pengujian baru & berkala di instalasi penyalur petir di gedung perusahaan. Ada 2 jenis
bentuk dari penangkal petir yang umum dipakai, antara lain penangkal petir elektrostatis dan penangkal
petir konvensional. Di mana antara keduanya itu yang menjadi pembeda yakni ruang lingkup proteksi
dari bahaya petir sekaligus berbeda pada penempatannya.
Yang perlu dipasang instalasi penyalur petir dan perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala
antara lain:
Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti: menara-
menara, cerobong, silo, antena pemancar, monumen dan lain-lain;
Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan yang mudah meledak atau terbakar seperti
pabrik-pabrik amunisi, gudang penyimpanan bahan peledak dan lain-lain;
Bangunan untuk kepentingan umum seperti: tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan,
hotel, pasar, stasiun, candi dan lain-lain;
Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang sukar diganti seperti: museum, perpustakaan, tempat
penyimpanan arsip dan lain-lain;
Daerah-daerah terbuka seperti: daerah perkebunan, Padang Golf, Stadion Olah Raga dan tempat-tempat
lainnya.
Riksa uji ini dibutuhkan untuk menjalankan program perawatan pada instalasi fire hydrant, dan alarm
kebakaran di perusahaan kamu. Di mana riksa uji akan dilakukan berdasar ke fakta-fakta yang kami
sebutkan di atas, juga standar pipe code tentang piping inspection. Secara teknis hal ini perlu dilakukan,
caranya yakni proses reliability analysis untuk instalasi pipa fire hydrant.
Sudah menjadi tanggung jawab dari pemilik usaha untuk melakukan riksa uji ini. Karena keselamatan
pekerja ketika jam kerja dan di lokasi tempat usaha merupakan tanggung jawab dari pemilik usaha yang
bersangkutan.
Jenis Instalasi Proteksi Kebakaran, Yang termasuk Jenis Instalasi Proteksi Kebakaran di antaranya adalah:
Instalasi hydrant & springkler, Instalasi fire alarm system, Instalasi Floading System, dll
Elevator atau Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau
barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, yang biasanya lebih dari tiga atau
empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah umumnya hanya menggunakan tangga jalan atau
eskalator. Lift-lift pada zaman modern memiliki tombol-tombol yang dapat dipilih penggunanya sesuai
lantai tujuan mereka.
Eskalator atau tangga jalan adalah sarana transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut
orang, terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur berupa rail
atau rantai yang digerakkan motor. Karena digerakkan motor listrik, eskalator dirancang untuk
mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek, eskalator digunakan di
seluruh dunia, terutama di pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, hotel, dan fasilitas umum
lainnya.
Contoh Elevator
Elevator panorama, Elevator penumpang, Elevator pelayanan / service, Elevator rumah tinggal, Elevator
penanggulangan kebakaran / fire elevator, Elevator pasien, Elevator miring / incline elevator, Elevator
disabilitas, Elevator barang, Elevator lain-lain sesuai pasal 1 angka 2 di PERMENAKERTRANS RI Nomor 6 /
2017
Contoh Eskalator
Eskalator dengan sudut 0 derajat hingga tinggi 12 derajat serta ada palet / travellator.
Eskalator dengan sudut kemiringan 26,5 derajat s/d 35 derajat, dan terdapat anak tangga.
*Jenis-jenis elevator dan eskalator di atas tertera dalam dasar hukum yang bersangkutan.
Persyaratan K3 bagi Tenaga Kerja Lingkungan Kerja tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Lingkungan Kerja meliputi:
Pengendalian Faktor Fisik dan Faktor Kimia berada di bawah TLV, Pengendalian Faktor Biologis, Faktor
Ergonomis, dan Faktor Psikologis Kerja agar memenuhi standar, Penyediaan fasilitas kebersihan dan,
kebersihan yang bersih dan sehat serta fasilitas kebersihan di tempat kerja, Penyediaan tenaga K3 yang
memiliki kompetensi dan kewenangan K3 di bidang lingkungan kerja.