Anda di halaman 1dari 3

IMPLEMENTASI KOMPONEN ISI PADA KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 menekankan aspek pedagogik modern, yaitu penerapan pendekatan


ilmiah (Scientific Appoach), dalam proses pendidikan. Pendekatan ilmiah termasuk teknik
seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jaringan. Namun, proses
pembelajaran mencakup tiga aspek: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 di
sekolah menghadapi banyak tantangan, termasuk siswa, orang tua, dan guru. Banyak guru masih
bingung tentang cara menerapkan kurikulum ini.

Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa adalah salah satu tujuan kurikulum. Hasil belajar yang
dimaksud adalah bagaimana siswa menyelesaikan pelajaran di akhir setiap pelajaran dan setiap
semester, yang ditunjukkan dengan rapor evaluasi belajar mereka. Hasil belajar yang optimal
menunjukkan bahwa kurikulum 2013 diterapkan dengan baik. Salah satu institusi pendidikan
adalah SMA N 4 Kota Tangerang Selatan yang menggunakan kurikulum 2013, dengan 977 siswa
dan 45 guru.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Kota Tanggerang Selatan tahun 2016/2017. Penelitian
ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh penerapan
kurikulum 2013 pada hasil belajar siswa di SMAN 4 Tangerang Selatan. Sumber data penelitian
ini berasal dari kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka saran dan prasarana,
serta empat guru, empat siswa, dan empat wali murid. Sumber data ini juga digunakan dari
dokumen SMA N 4 Tangerang Selatan untuk mendukung temuan penelitian.

Berdasarkan hasil uraian dan analisis data yang telah disajikan, terdapat beberapa temuan
mengenai dampak penerapan kurikulum SMA N 4 Tangsel 2013 terhadap hasil belajar siswa:

1. Implementasi Kurikulum 2013 (Pembelajaran/ hidden Kurikulum )

SMA N 4 Tangsel Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 Sebelum pandemi sudah sangat
baik, guru memberikan bimbingan teknis dan pelatihan untuk kurikulum 2013. Waktu
pelaksanaan dan kerjasama guru dan tutor (BK/BP) dalam proses penilaian siswa relatif rutin.
Sikap mental dan sosial, kompak. Sarana dan prasarana sekolah cukup lengkap dan dapat
menunjang kegiatan belajar siswa, namun agak terbatas dalam hal sumber belajar siswa. Siswa
hanya beranggapan bahwa sumber belajar hanya berupa buku kertas dan cukup disiplin ketika
memulai pembelajaran di sekolah. , Pendidik SMA N 4 Tangsel telah menunjukkan bahwa
seluruh guru memahami dan memahami pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ketika menerapkan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 dengan memberikan materi
atau bahan ajar yang sesuai dengan bahan ajar/isi di dalam Kurikulum 2013 dan hampir seluruh
Guru semuanya memberikan pembelajaran yang cukup menarik, seperti guru mengadakan
permainan icebreaker atau permainan trivia, dan menerapkan sistem pembelajaran menyeluruh
bagi siswa yang kurang mampu atau belum menyelesaikan materi tertentu. dapat menyelesaikan
pendidikannya melalui pengajaran ulang dan ujian ulangan. Selain itu, sekolah telah
melaksanakan kurikulum 2013 dengan cukup baik dengan memasukkan kegiatan yang berkaitan
dengan agama, seperti kegiatan pembiasaan. Misalnya, siswa diizinkan membaca beberapa ayat
Al-Quran secara bergiliran dan diterjemahkan secara langsung sebelum mulai belajar. Setelah
itu, siswa diberikan buku catatan masing-masing untuk menulis makna dan arti dari ayat-ayat
tersebut, dan diharapkan siswa dapat memahami maknanya lebih lanjut. Selain itu, ada pelajaran
tambahan tentang bidang sains dan sosial serta kegiatan ekstrakurikuler seperti tari saman,
pramuka, seni bela diri, dan paduan suara. Namun, beberapa guru, terutama guru senior, masih
menggunakan sistem pembelajaran konvensional, sehingga membuat siswa bosan dan tidak
merenungkan motivasi yang diberikan. Beberapa guru juga tidak membuat rencana pelaksaan
pembelajaran dengan baik, dan siswa merasa belajar sendiri dan sulit memahami materi setelah
kurikulum 2013 diterapkan. Setelah pandemi saat ini, penerapan kurikulum 2013 semakin
menurunkan kualitas pendidikan karena tidak ada kelas tatap muka di sekolah. Akibatnya, guru
di SMA N 4 Tangerang Selatan tidak benar-benar menerapkan kurikulum 2013.

2. Hasil Belajar Siswa (Dampak Penerapan Kurikulum 2013)


Dalam lima tahun terakhir, atau setelah penerapan K 13, hasil belajar siswa di SMA N 4
Tangerang Selatan semakin baik. Ini terlihat dari peningkatan keterampilan siswa dan
peningkatan partisipasi mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah, seperti kemampuan
mereka untuk memandu acara (MC). Siswa-siswi SMA N 4 Tangerang Selatan juga memiliki
kinerja akademik yang baik. menjuarai olimpiade akademik seperti olimpiade biologi dan
matematika, dan telah memenangkan beberapa turnamen dan pekan olahraga di tingkat kota dan
kabupaten dan provinsi. Dalam lima tahun terakhir, sekolah telah mencapai prestasi yang
membanggakan dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam pendidikan kepemimpinan
melalui partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Siswa juga sangat tertarik dengan seni
bela diri sebagai cara untuk meningkatkan keterampilan mereka di luar pendidikan formal.
Selain itu, hasil belajar kognitif siswa di SMA N 4 Tangerang Selatan menurun jika
dibandingkan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Namun, perkembangan kognitif seperti cepat
tanggap, berpikir kritis, dan memiliki rasa ingin tahu telah meningkat. Ini dibuktikan dengan
nilai raport, tingkat kelulusan, dan grafik diterimanya siswa di perguruan tinggi negara. Selain
itu, sikap sosial dan spritual siswa meningkat dengan cukup baik; mereka lebih suka mematuhi
peraturan sekolah dan bekerja sama dengan baik saat belajar kelompok; dan mereka melakukan
sholat dhuha tanpa diminta oleh guru. Siswa yang kurang berprestasi dalam kehidupan sehari-
hari mereka baik di rumah maupun di masyarakat akan tetap diawasi oleh guru dan bekerja sama
dengan orangtua mereka di rumah. Beberapa siswa juga kurang terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler dan kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kurikulum 2013 berdampak positif pada hasil
belajar siswa di SMA N 4 Tangerang Selatan.

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru melakukan kegiatan belajar mengajar dengan siswa
di SMA N 4 Tangerang Selatan dengan cukup baik. Strategi yang digunakan oleh pimpinan
sekolah untuk meningkatkan pembelajaran yang berkemajuan, termasuk pelatihan dan
bimbingan teknis kepada guru dan pengawasan dan supervisi kelas oleh kepala sekolah, cukup
efektif. Selain itu, evaluasi kinerja guru dilakukan secara berkala.

2. Pendidik telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk melaksanakan materi dan
bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013. Rencana ini cukup bervariasi dan menerapkan
prinsip belajar yang sesuai dengan kurikulum 2013. Guru di SMA N 4 Tangerang Selatan cukup
baik dalam mengeksplorasi kemampuan siswanya, baik dalam hal akademik maupun non
akademik. Ini dibuktikan dengan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian
mereka dalam belajar, serta peningkatan prestasi non akademik siswa dalam keterampilan
motorik dan soft skill. Guru bimbingan konselor (BK/BP) bekerja sama dengan semua guru mata
pelajaran dalam memberikan pengarahan dan pendidikan sikap spritual dan sosial siswa. Mereka
memberikan motivasi, arahan, dan perhatian sehingga siswa di SMA N 4 Tangerang Selatan
dapat melakukan kegiatan ibadah secara mandiri tanpa bantuan guru, seperti melakukan sholat
zhuhur berjamaah atau sholat dhuha, antara lain. Siswa di SMA N 4 Tangerang Selatan memiliki
fasilitas yang memadai untuk mengikuti kegiatan proses. Laboratorium komputer, IPA, dan
bahasa memiliki lingkungan ruangan yang nyaman dan memiliki laboratorium komputer dan
laboratorium bahasa yang lengkap. Semua kelas juga memiliki kondisi yang baik dan fasilitas
belajar yang lengkap, seperti satu proyektor per kelas, kursi yang masih dalam kondisi baik,
ruang kelas yang luas dengan banyak jendela, dan dua kipas angin. Perpustakaan juga cukup luas
dan lengkap.

Hasil belajar siswa dari penerapan kurikulum 2013 telah cukup baik dan berkembang dalam hal
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (sosial dan religius). Jika dibandingkan dengan sebelum
penerapan kurikulum 2013, sebagian besar siswa di SMA N 4 Tangerang Selatan melakukan
ibadah sholat dhuha secara mandiri tanpa dipaksa atau dianjurkan oleh guru mereka, dan ini juga
terlihat dalam proses belajar mereka tentang sikap sosial dan religius. Selain itu, siswa menjadi
lebih mandiri dalam belajar, lebih ingin tahu dan berpikir kritis, dan hasil ujian mereka cukup
memuaskan. Banyak siswa SMA N 4 Tangerang Selatan yang diterima di perguruan tinggi
negeri seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Pertanian
Bogor (IPB), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam hal keterampilan, SMA N 4
Tangerang Selatan telah berhasil memenangkan berbagai perlombaan dan kompetisi baik
akademik maupun non akademik (ekstrakurikuler) di seluruh kota Tangerang. Sebagai contoh, di
bidang non akademik, sekolah memiliki komunitas sanggar tari kesenian daerah, esktrakurikuler
ratoh jaroe, yang memenangkan Juara 1 Tamini Square Ratoh Jaroe Comptetition Sejabodetabek
pada 30 Juni 2018 (kelas XII).Dalam bidang non-akademik, dia adalah Juara 2 Olimpiade
Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Matematika Sains dan Teknologi di tingkat Provinsi dari 3
Oktober hingga 6 Oktober 2018.

Dengan adanya kurikulum 2013, hampir semua pihak yang terlibat di sekolah, terutama tenaga
pendidik, berusaha menerapkannya dengan sebaik mungkin untuk mencapai visi dan misi
sekolah SMA N 4 Tangerang Selatan serta tujuan pendidikan nasional. Hal ini terlihat dari
tingkat kelulusan siswa dalam lima tahun terakhir yang mencapai 100%, dan grafik siswa yang
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan jalur undangan,
test, dan mandiri meningkat secara signifikan setelah diterapkannya kurikulum 2013. Sejak
diterapkannya kurikulum 2013, ada beberapa siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi di luar negeri setiap tahunnya.

KESIMPULAN

Kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada metode ilmiah dan pengembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan siswa telah diterapkan di SMA N 4 Tangerang Selatan. Proses
pembelajaran menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19 yang mengganggu
pembelajaran tatap muka.

Meskipun terdapat beberapa hambatan dalam penerapannya, seperti sebagian guru masih
menggunakan metode tradisional, namun hasil belajar siswa secara keseluruhan meningkat.
Siswa mengalami kemajuan baik di bidang kognitif maupun non-kognitif, seperti peningkatan
keterampilan berpikir kritis, kemandirian, dan sikap sosial dan keagamaan yang positif.

Faktor pendukung keberhasilan penerapan Kurikulum 2013 antara lain pelatihan dan bimbingan
teknis bagi guru, supervisi dan pengawasan kurikulum oleh kepala sekolah, serta rencana
pembelajaran yang beragam sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum 2013. Fasilitas sekolah
yang memadai juga berkontribusi terhadap hasil belajar siswa.

Selama lima tahun terakhir, SMA N 4 Tangerang Selatan telah mencapai prestasi
membanggakan dalam meningkatkan keterampilan pendidikan akademik dan non-akademik
siswanya. Tingkat kelulusan mahasiswa dan kemampuan melanjutkan pendidikan perguruan
tinggi juga meningkat.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan Kurikulum 2013 di SMA N 4 Tangerang
Selatan telah memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa, meskipun masih terdapat
beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Anda mungkin juga menyukai