Anda di halaman 1dari 6

https://stikes-nhm.e-journal.

id/NU/index

Article

Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus LBP (Low Back Pain) e.c HNP (Hernia
Nucleus Pulposus)
Eka Yusmanisari1, Muhimmatul Khoiroh2, Haykal Wahyu Alam3
1-3Program Studi D-III Fisioterapi, STIKes Ar-Rahma Mandiri Indonesia, Pasuruan,
Indonesia

SUBMISSION TRACK ABSTRAK

Recieved: August 18, 2023 Nyeri pinggang bawah atau Low Back Pain
Final Revision: September 06, 2023 (LBP) adalah suatu keadaan tidak nyaman atau
Available Online: September 08, 2023 rasa nyeri yang akut pada di daerah ruas
lumbalis kelima dan sakralis (L5-S1). Nyeri
KEYWORDS yang dirasakan pada pinggang bawah,
biasanya disertai dengan penjalaran dari arah
LBP e.c HNP, SWD, TENS
kaki dan tungkai (A. Mahendra, 2018). Terdapat
CORRESPONDENCE beberapa etiologi LBP, yang paling sering
adalah Hernia Nucleus Pulposus (HNP) yang
E-mail : terjadi ketika nukleus pulposus keluar dari
muhimair35@gmail.com annulus fibrosus diskus intervertebralis. Diskus
yang mengalami herniasi paling sering terjadi
pada vertebra lumbal setinggi L5 – S1, hal ini
dikarenakan vertebrae lumbal menopang berat
badan (Dhini Datoe, 2019). Short Wave
Diathermy (SWD) adalah suatu bentuk terapi
deep heat yang menggunakan energi
elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus
bolak-balik frekuensi tinggi. Frekuensi yang
digunakan pada SWD adalah 13.66 MHz dan
40.98 MHz (Medical Mini Notes, Edisi
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi).
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation
(TENS) adalah terapi dengan menggunakan
energi listrik guna merangsang sistem saraf
melalui permukaan kulit untuk mengurangi rasa
nyeri (Medical Mini Notes, Edisi Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi).

Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


EKA YUSMANISARI/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.14 NO.3 (2023)

I. PENDAHULUAN Berdasarkan The Global Burden of


Low back pain (LBP) atau disebut Disease 2010 Study (2010), dari 291
juga sebagai Nyeri Pinggang Bawah penyakit yang diteliti, nyeri pinggang
(NBP) adalah nyeri yang dirasakan di bawah merupakan penyumbang
daerah pinggang bawah, dirasakan mulai kecacatan global, yang diukur melalui
dari sudut iga terbawah yaitu daerah Years Lived With Disability (YLD), serta
lumbal hingga lipatan bokong, dan sering menduduki peringkat yang ke enam dari
disertai dengan penjalaran nyeri ke arah total beban secara keseluruhan, yang
tungkai dan kaki (Dhini Datoe, 2019). diukur dengan the Disability Adjusted Life
LBP merupakan penyakit yang Year (DALY) (GBDB, 2010 dalam Hoy,
sangat sering dijumpai di dunia dan 2019).
merupakan penyebab utama kecacatan. Menurut data World Health
Prevalensi dari LBP bervariasi antara 10 Organization (WHO) 2010, nyeri
– 63%, dan tidak bergantung pada jenis pinggang bawah juga sering dikeluhkan
kelamin. LBP merupakan penyebab oleh pegawai kantoran. Nyeri tersebut
kedua kunjungan ke dokter di Amerika merupakan ketidaknyamanan bagi
Serikat, sebanyak 1% populasi Amerika mereka. Prevalensi nyeri pinggang
Serikat mengalami disabilitas akibat bawah pada populasi lebih kurang
penyakit ini (Dhini Datoe, 2019). 16.500.000 per tahun di inggris. Pasien
Terdapat beberapa etiologi LBP, HNP yang berobat jalan berkisar
yang paling sering adalah Hernia Nucleus 1.600.000 orang dan yang dirawat di
Pulposus (HNP) yang terjadi ketika rumah sakit lebih kurang 100.000 orang.
nukleus pulposus keluar dari annulus Sedangkan pembahasan pada kasus ini
fibrosus diskus intervertebralis. Diskus yaitu saraf pada L1-L2 saraf yg kebawah
yang mengalami herniasi paling sering mempersarafi tungkai/ kaki itu saraf
terjadi pada vertebra lumbal setinggi L5 – ischiadicus (Kesehatan & Keteknisian
S1, hal ini dikarenakan vertebrae lumbal Medik, 2022)
menopang berat badan (Dhini Datoe, HNP terjadi pada 5-20 orang per
2019). 1.000 populasi dewasa pada dekade
Hernia Nucleus Pulposus (HNP) ketiga sampai kelima kehidupan dengan
adalah suatu penyakit dimana bantalan rasio pria dibanding wanita adalah 2:1
lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (Flejd et al., 2019 dalam Allan Cristian,
(soft gel disc atau Nucleus Pulposus) 2022). Di Indonesia, prevalensi HNP
mengalami tekanan di salah satu bagian belum disebutkan secara spesifik, namun
posterior atau lateral sehingga nucleus prevalensi penyakit sendi meningkat
pulposus pecah dan luruh sehingga secara signifikan pada usia di atas 45
terjadi penonjolan melalui annulus tahun (Riskesdas, 2018).
fibrosus ke dalam kanalis spinalis dan Pasien HNP utamanya datang
Nyeri pada pinggang bawah merupakan dengan keluhan utama berupa nyeri pada
keluhan utama dari penderita Hernia pinggang bawah. Persepsi nyeri ini
Nucleus Pulposus (HNP) (Rusmayanti & bertujuan untuk membatasi gerakan yang
Kurniawan, 2023). melibatkan otot- otot punggung.
Pembatasan gerak ini diakibatkan oleh
spasme otot, spasme otot sendiri adalah

547
EKA YUSMANISARI/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.14 NO.3 (2023)

suatu upaya proteksi terhadap cedera Umum Anwar Medika Kabupaten


atau lesi yang lebih berat yang mungkin Sidoarjo pada seorang pasien Tn. A
dapat terjadi. Spasme otot akan usia 58 tahun, beragama Islam,
menimbulkan suatu manifestasi yaitu sebagai Pedagang.
nyeri atau fleksibilitas dari punggung dan
tulang belakang sehingga terjadi 2. Instrumen Penelitian
disabilitas lumbal (Kesehatan & a. Nyeri dengan VAS (Visual
Keteknisian Medik, 2022) Analogue Scale)
Short Wave Diathermy (SWD) adalah Nyeri yang ditanyakan meliputi
suatu bentuk terapi deep heat yang nyeri diam, gerak dan tekan
menggunakan energi elektromagnetik dengan penilaian nyeri yaitu :
yang dihasilkan oleh arus bolak-balik 0 cm = tidak nyeri
frekuensi tinggi. Frekuensi yang 10 cm = nyeri tak tertahankan
digunakan pada SWD adalah 13.66 MHz (Shafshak, T. S., & Elnemr, R.,
dan 40.98 MHz (Medical Mini Notes, Edisi 2021).
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi). b. LGS atau ROM (Range Of Motion)
Transcutaneous Electrical Nerve pada bidang gerak Isometric
Stimulation (TENS) adalah terapi dengan melawan tahanan yaitu :
menggunakan energi listrik guna a. Fleksi sendi panggul dalam
merangsang sistem saraf melalui keadaan lutut fleksi : 120°
permukaan kulit untuk mengurangi rasa b. Fleksi sendi panggul dalam
nyeri (Medical Mini Notes, Edisi keadaan ekstensi : 90°
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi). c. Abduksi sendi panggul : 45°
Problematika yang muncul akibat d. Adduksi sendi panggul : 30°
HNP yang didapat adalah nyeri pinggang
3. Metode Pengambilan data
bawah akibat traumatik dan adanya
spasme sehingga mengakibatkan nyeri a. Data primer
lokal pada area lumbal. Berdasarkan 1) Pemeriksaan Fisik
Bertujuan untuk mengetahui
permasalahan tersebut yang muncul
akibat HNP. Kami tertarik untuk keadaan fisik pasien.
mempelajarinya dan ingin mengetahui Pemeriksaan ini terdiri dari
apakah dengan pemberian Short Wave pemeriksaan tanda-tanda vital,
Diathermy, dan Transcutaneus Electrical inspeksi, palpasi, pemeriksaan
Nerve Stimulation yang dapat gerak dasar, dan lingkungan
aktivitas.
memberikan perubahan pada aktivitas
fungsional akibat permasalahan Hernia 2) Wawancara
Nucleus Pulposus. Metode ini dilakukan dengan
cara tanya jawab antara
II. METODE fisioterapis dengan pasien baik
secara langsung
1. Desain Penelitian (autoanamnesis) maupun secara
Metode penelitian yang digunakan
tidak langsung
pada studi ini menggunakan Case (heteroanamnesis).
Study. Dilakukan di Rumah Sakit

548
EKA YUSMANISARI/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.14 NO.3 (2023)

3) Observasi maupun infrared. Waktu pengobatan


Observasi dilakukan untuk adalah 10-15 menit. (Susilo dkk., t.t.)
mengetahui perkembangan Untuk terapi, target temperatur
biasanya 30-35°C. Karena ambang
pasien selama dilakukan terapi.
nyeri termal kira-kira 35°C,
persepsinya dapat dipakai untuk
b. Data Sekunder memonitor intensitas pemanasan.
1) Studi Dokumentasi
Dalam studi dokumentasi, b. TENS (Transcutaneous Electrical
penulis mengamati dan Nerve Stimulation)
mempelajari perkembangan Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation (TENS) adalah
pasien selama dilakukan terapi
terapi dengan menggunakan energi
(Citra & Irma Nahdliyyah, 2022). listrik guna merangsang sistem saraf
2) Studi Pustaka melalui permukaan kulit untuk
Studi Pustaka diperoleh dari mengurangi rasa nyeri (Medical Mini
buku-buku, artikel, e-book, dan Notes, Edisi Kedokteran Fisik dan
jurnal yang berkaitan dengan Rehabilitasi).
kondisi LBP (Low Back Pain) e.c Waktu pengobatan adalah 10-15
menit. Untuk terapi, target intensitas
HNP (Hernia Nucleus Pulposus).
biasanya tergantung dari toleransi
pasien.
III. Program Fisioterapi
Penatalaksanaan fisioterapi pada IV. Hasil dan Pembahasan
kasus LBP e.c HNP dilaksanakan kepada 1. Nyeri
pasien selama pasien mengikuti seluruh Pemeriksaan nyeri pada
sesi pengobatan di Rumah Sakit. Pasien kondisi LBP e.c HNP
datang ke poli fisioterapi RSU. Anwar menggunakan skala VAS (Visual
Medika Sidoarjo. Tujuan pemberian Analogue Scale) dengan penilaian
intervensi fisioterapi untuk mengurangi nyeri diam, gerak, tekan.
nyeri dan meningkatkan kekuatan otot /
ROM. Intervensi fisioterapi terdiri dari Grafik 1. Hasil Pemeriksaan Nyeri
SWD (Short Wave Diathermy) dan TENS
(Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation). Penilaian VAS
a. SWD (Short Wave Diathermy) 10
Short Wave Diathermy atau 5
Diatermi Gelombang Pendek adalah 0
salah satu modalitas pemanasan T0 T1 T2 T3
dalam (deep heating) karena mampu
menembus jaringan dengan Diam Gerak Tekan
kedalaman sampai 4 – 5 cm, dimana
keadaan ini tidak dapat dicapai oleh
alat pemanasan lainnya seperti : Micro Dari grafik diatas dapat disimpulkan
Wave Diathermy (MWD) maupun bahwa setelah dilakukan tindakan
infrared. SWD cukup efektif untuk fisioterapi didapatkan hasil adanya
terapi jaringan yang terletak lebih penurunan nyeri pada saat diam, gerak,
dalam / sulit dijangkau oleh MWD tekan. Penurunan nyeri diam dari T0 = 4

549
EKA YUSMANISARI/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.14 NO.3 (2023)

menjadi T3 = 1. Penurunan nyeri gerak V. SIMPULAN DAN SARAN


dari T0 = 6 menjadi T3 = 3. Penurunan 1. Simpulan
nyeri tekan dari T0 = 7 menjadi T3 = 4. Setelah dilakukan terapi
Hasil dari penelitian ini didapatkan sebanyak 4 kali didapatkan hasil
bahwa terapi menggunakan modalitas sebagai berikut :
SWD dan TENS efektif untuk mengurangi a. Terdapat penurunan nyeri pada
nyeri pada kondisi LBP e.c HNP. saat diam, gerak, dan tekan.
b. Terdapat peningkatan ROM
2. ROM pada gerak isometric melawan
Pemeriksaan ROM pada kondisi tahanan dengan bidang gerak
LBP e.c HNP dengan penilaian gerak
fleksi sendi panggul dengan
Isometric melawan tahanan dengan
bidang gerak fleksi sendi panggul dengan lutut keadaan fleksi dan fleksi
lutut keadaan fleksi dan fleksi sendi sendi panggul dengan lutut
panggul dengan lutut keadaan ekstensi. keadaan ekstensi.
2. Saran
Grafik 2 Hasil Pemeriksaan ROM a. Diperlukan latihan yang teratur
dan disiplin oleh pasien agar
ROM (dalam bentuk mendapatkan hasil yang
derajat) maksimal.
b. Diperlukan pengurangan
200
aktivitas yang berat terutama
0 yang melibatkan punggung
T0 T1 T2 T3 seperti posisi membungkuk,
Lutut Fleksi Lutut Ekstensi angkat galon, dan lain
sebagainya agar nilai ROM
Dari grafik diatas dapat
dapat dipertahankan serta tidak
disimpulkan bahwa setelah dilakukan
tindakan fisioterapi didapatkan hasil memperparah nyeri yang
adanya peningkatan ROM. Peningkatan dialami pasien.
ROM pada gerak Isometric melawan c. Diperlukan waktu yang lebih
tahanan dengan bidang gerak fleksi panjang untuk mendapatkan
sendi panggul dengan lutut keadaan hasil penelitian yang maksimal.
fleksi dari T0 = 115° menjadi T3 =
120°. Peningkatan ROM pada gerak
Isometric melawan tahanan dengan
bidang gerak fleksi sendi panggul
dengan lutut keadaan ekstensi dari T0
= 80° menjadi T3 = 90°.
Hasil dari penelitian ini didapatkan
bahwa terapi menggunakan modalitas
SWD dan TENS efektif untuk
meningkatkan ROM pada kondisi LBP
e.c HNP.

550
EKA YUSMANISARI/ JURNAL NURSING UPDATE- VOL.14 NO.3 (2023)

REFERENCES

Citra, F., & Irma Nahdliyyah, A. (2022). Studi Kasus : Penatalaksanaan Fisioterapi Pada
Kondisi Varises Vena Tungkai Bawah (VVTB) Case Study : Management
Physiotherapy In Lower Limb Varicose Veins. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi,
6(2).
Kesehatan, F., & Keteknisian Medik, D. (2022). PELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA
HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DENGAN INFRARED TRANSCUTANEOUS
ELECTRICAL NERVES STIMULATION DAN CORE STABILITY EXERCISE
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Diploma Tiga
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROGRAM DIPLOMA TIGA.
Rusmayanti, M. Y., & Kurniawan, S. N. (2023). HNP LUMBALIS. JPHV (Journal of Pain,
Vertigo and Headache), 4(1), 7–11.
https://doi.org/10.21776/ub.jphv.2023.004.01.2
Susilo, D., Nugroho, A., Maheswara, A., & Fisioterapi, P. (t.t.). PENATALAKSANAAN
FISIOTERAPI PADA KASUS HNP DENGAN MODALITAS SHORTWAVE
DIATERMI,TRAKSI LUMBAL DAN MC. KENZIE EXERCISE DI RSUD. Prof. Dr.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

551

Anda mungkin juga menyukai