ANTIINFLAMASI
APA ARTINYA
ANALGETIK ?
ANTIPIRETIK ?
ANTIINFLAMASI ?
DEFINISI
ANALGETIK
ANTIPIRETIK
ANTIINFLAMASI
ANALGETIK ANALGETIK
OPIOID NON-OPIOID
SSP (Reseptor Opioid) Enzim Cox* atau HRC**
ANALGETIK - ANALGETIK -
ANTIPIRETIK ANTIINFLAMASI
ANALGETIK OPIOID JENIS ALKALOID
OPIUM
Golongan Fenantren
• Morfin
• Kodein jg sbg Antitusif (Batuk kering)
Golongan Benzilisokinolin
• Noskapin
• Papaverin
MORFIN (FARMAKODINAMIK)
Mekanisme kerja
Efek lain
• PO 15 mg ; 30 mg
Suppositoria
Adiksi
• Habituasi
• Ketergantungan fisik
• Toleransi
Kontraindikasi
• Hipersensitif thd morfi, Depresi nafas, Asma bronkial akut dan parah
KODEIN (INDIKASI + DOSIS DEWASA)
Nyeri
Batuk kering
• PO 10 – 20 mg tiap 4 – 6 jam
PATOFISIOLOGI NYERI, DEMAM, INFLAMASI
Demam juga diregulasi
oleh “heat regulating
center” di hipotalamus
sehingga antipiretik
biasanya bekerja di
Ditemukan di lambung,
renal dan platelets
“heat regulating
center”
COX-1 COX-2
prostaglandin prostaglandin
Paracetamol / Asetosal
Ibuprofen
acetaminophen (Aspirin)
Tidak memiliki
Memiliki efek Memiliki efek
efek
antiinflamasi antiinflamasi
antiinflamasi
PARACETAMOL (FARMAKODINAMIK)
Mekanisme kerja
• Sakit kepala
• Sakit gigi
• Nyeri haid
Demam
PARACETAMOL (DOSIS PEDIATRIC)
Nyeri dan demam
EFEK SAMPING
NSAID SELEKTIF
INDIKASI
INDIKASI
NSAID
Asam
Asam Enolat
Karboksilat
Derivat Asam Derivat asam Derivat Asam Derivat Asam Derivat Derivat
Asetat salisilat Propionat Fenamat Pirazolon Oksikam
Diklofenak Fenklofenak
Natrium Diklofenak /
Sodium Diklofenak
VOLTAREN
Kalium Diklofenak /
CATAFLAM
Potassium Diklofenak
DIKLOFENAK (INDIKASI)
Inflammatory Disease
• Osteoarthritis
• Rheumathoid Arthritis
Nyeri
• Nyeri lutut
• Nyeri sakit gigi
• dll
Dysmenorrhea
DIKLOFENAK (DOSIS DEWASA)
Inflammatory Disease
• Na Dicklofenak PO 50 • Na Diclofenak PO 50
mg 2 – 3 kali sehari mg 3 – 4 kali sehari
• Kalium diclofenak PO • Kalium Diklofenak PO
50 mg 2 – 3 kali sehari 50 mg 3 – 4 kali sehari
DIKLOFENAK
KONTRAINDIKASI
EFEK SAMPING
• Mual
• Iritasi lambung minum obat setelah makan
• Eritema
INDOMETASIN (INDIKASI)
Inflammatory Disease
• Osteoarthritis (OA)
• Rheumathoid Arthritis (RA)
• Gout Arhtritis
Nyeri
• Nyeri pundak
INDOMETASIN (DOSIS)
OA dan RA
GOUT
• PO 50 mg 3 kali sehari sampai nyeri reda kemudian dosis dikurangi secara cepat dan
dihentikan
Nyeri pundak
• PO 75 – 150 mg perhari dalam 3 atau 4 dosis bagi. Hentikan obat jika gejala hilang
• Rectal 75 – 150 mg perhari dalam 3 atau 4 dosis bagi. Hentikan obat jika gejala hilang
• Terapi efektif dalam pemakaian selama 7 – 14 hari
INDOMETASIN
EFEK SAMPING
KONTRAINDIKASI
Demam
Kontraindikasi
NOTES
• Tidak boleh digunakan pada anak < 14 tahun dosis dan keamanan belum
dibuktikan
RESUME KATEGORI OBAT ANALGESIK U/ IBU HAMIL FDA
Histamin
• Senyawayang normal ada dalam jaringan tubuh
Sel mast & basophil
• Selain di sel mast, histamin cepat mengalami perubahan dan tidak
disimpan
Hidung, Selaput lender, mata, Saluran nafas, Bibir, Kulit, Leukosit
darah, Otak (bebas aktif).
• Hampir semua organ dan jaringan mengandung histamin,terutama
dalam sel mast (terikat & inaktif)
Peran histamin dalam tubuh
Wilson & Gisvold, 2013, Buku Ajar Kimia Medisinal Organik dan Kimia
Farmasi, Edisi 11
Antihistamin
A. Antagonis H1 Generasi Pertama
a. Golongan Aminoalkil Eter (Etanolamin)
b. Golongan etilendiamin
Mempunyai daya
anastesi lokal :
dikunyah diminum
bersama makanan
c. Golongan Piperazin (Siklizin)
Lanjutan…
d. Golongan Propilamin
1. Metdilazin
• ESO : kantuk
• Penggunaan bersama minuman beralkohol & depressan SSP harus
dihindari(1) Metdilazin, USP
• Digunakan sebagai tablet kunyah (kelarutan dlm air rendah)
• Terjadi anestesi lokal, jika tablet dikunyah & tidak segera ditelan
Lanjutan…
2. Prometazin HCl
• Kerja: antihistamin, antiemetik, antikolinergik & sedatif yg
potenSignifikan: memperkuat kerja obat analgesik & sedative
• Dosis lazim, Oral : 12,5 mg/4-6 jam atau 35 mg q.d.dI.M/ I.V :
12,5-25 mg/4-6 jam
• Bentuk sediaan : sirup, tablet, injeksi, suppositoria
f. Golongan Dibenzosikloheptan
B. Antagonis H1 Generasi Kedua
• Seperti Omeprazol
• Prodrug dlm biofase sel parietal (asam) metabolit aktifyg
berinteraksi dg secara permanen dg ATPase pompa.
• Formulasi : sbg granul salut-enterik per oral (terlindungi oleh
asam lambung)
• Dosis, tukak duodenum : 15 mg sekali sehari
• Esofagitis erosif : 30 mg
C. Antagonis H3 neuron peptidergik
Hisitaminergik Noradrenergik
• Reseptor histamin H pelepasan neurotransmitter
a. Neuron
b. Peptidergik
c. Hisitaminergik
d. Noradrenergik
e. Dopaminergik
f. Kolinergik
g. Serotonin
• Peran tx antagonis reseptor histamin H3-
a. Gangguan ingatan
b. Gangguna hiperaktivitas
c. Obesitas
d. Epilepsi
Penghambat Pelepasan Histamin (Penstabil
Sel Mast)
Terimakasih
HIPNOTIK SEDATIF
SEDATIF
Menekan aktivitas
Menghambat respon thd
rangsangan emosi
Menenangkan
HIPNOTIK
kantuk
mempermudah tidur
mempertahankan tidur fisiologis
INDIKASI LAIN HIPNOTIK-SEDATIF
• Pelemas otot
• Antiepilepsi
• Antiansietas
• Induksi anestesi
KLASIFIKASI
1. Barbiturat
2. Non Barbiturat
• Benzodiazepin
• Kloralhidrat
• etklorvinol
• paraldehid
Barbiturat
Klasifikasi → long acting (phenobarbital)
short-intermed acting
(pentobarb,secobarb)
ultra-short acting (thiobarb)
Lipid soluble → absorpsi baik dan distribusi luas
Metabolisme → hepar, inducer enz mikrosm → mdh
toleran
Indikasi → “sedatif”, hipnotik, antikonvulsan, anestesi
umum, induksi konyugasi bilirubin pd icterus neonatus
Efek samping→ngantuk, inkoordinasi, iritable, mulut
kering, (hangover) dan toleransi
Intoksikasi → alkalinisasi urin
BARBITURAT
OBAT
– Fenobarbital, amobarbital, dll
MEKANISME KERJA
– Dosis rendah → Inhibisi sinaps dipertahankan
– Dosis tinggi → menurunkan kepekaan membran post synaptik
terhadap neurotransmitter perangsang
BARBITURAT
SSP ➔ depresi
– Sedasi – hipnotik – anestesi – koma - mati
SARAF PERIFER
– Menekan transmisi ganglion otonom
PERNAFASAN
– Depresi nafas sesuai dengan dosis
– Hipostatic Pneumonia → long acting
BARBITURAT
CVS
– TD menurun, DJ menurun ➔ syok
GIT
– Mengurangi tonus otot & amplitudo ➔
mengobati diare, muntah
HEPAR
– Meningkatkan aktivitas enzimatik sitokrom
P450, sehingga kecepatan metabolisme
meningkat
BARBITURAT
➢ FARMAKOKINETIK
➢ Peroral absorbsi cepat dan sempurna
➢ Melewati plasenta
➢ Terikat protein plasma
➢ EFEK SAMPING
➢ Vertigo
➢ Mual
➢ Diare
➢ Mialgia
➢ Neuralgia
➢ Artralgia
➢ Alergi
Intoksikasi Barbiturat
Pupil konstriksi, RC +
Depresi Napas
Tekanan darah
Oliguria → Anuria
Pneumonia Hipostatik
Intoksikasi Barbiturat
▪ Penatalaksanaan
▪ Syok → Terapi Syok
▪ <24 jam → Bilas lambung
▪ Karbon aktif
▪ Pencahar
▪ Tx. Symptomatik
Benzodiazepin
Efek tidur lbh enak dp barbiturat → menekan
fase 3-4 non REM
Rebound terjadi stl 4-6 minggu (kecuali
flurazepam)
Indikasi → anxiety, depresi, panic disorder,
muscle relaxant, premedikasi anestesi,
alkohol withdrwal syndr, hipnotik
sbg antikonvulsi→ status epileptikus,
tetanus, febrile conv.
Efek samping
drowsiness, confusion, amnesia,hipotensi,
potensiasi dg obat depresan SSP
Benzodiazepin
Flurazepam (Dalmane)
Oxazepam (Serax)
Lorazepam (Ativan)
Diazepam (Valium)
Chlordiazepoxide (Librium)
Triazolam (Halcion) → (t1/2 < 2jam)
BZD Pharmacokinetics
IM/IV Dose Onset Dist Elim Active
Equiv t1/2 t1/2 Metab
Alprazolam 0.5 Int.(?) Int. 6-20 No
SSP
➢ Hipnosis
➢ sedasi
➢ relaksasi
➢ ansiolotik
➢ antikonvulsi
CVS
➢ Vasodilatasi koroner (IV)
➢ TD menurun
➢ Umumnya ringan kecuali ada intoksikasi berat
BENZODIAZEPIN
PERNAFASAN
➢ Depresi ringan
➢ Depresi berat bila bersama dengan alkohol
GIT
➢ Pd tikus → mencegah timbulnya ulkus akibat
stress
➢ Pd manusia → Mengurangi sekresi asam
lambung waktu malam
BENZODIAZEPIN
FARMAKOKINETIK
➢ Diabsorbsi sempurna
➢ Bzd dan metabolit aktifnya terikat protein plasma
➢ Dapat melewati sawar uri
➢ Diekskresi ke ASI
➢ Metabolisme di hepar
BENZODIAZEPIN
EFEK SAMPING
❖ Lambat bereaksi,
❖ Inkoordinasi motorik,
❖ Ataksia,
❖ Gangguan fungsi mental & psikomotor,
❖ Gangguan koordinasi berfikir,
❖ Disartria,
Antagonis Benzodiazepin
Flumazenil
MOA → menghambat potensiasi sbg kompetitif
inhibitor GABA-Bzd-Cl ionofor komplek
Indikasi :
Confirm Diagnose intoksikasi Benzodiazepin
Terapi Intoksikasi → ETT -
Terapi Hepatik Ensefalopati
ANTIKONVULS
AN
ANTIKONVULSI → ANTIEPILEPSI
General seizures :
Generalized tonic-clonic (grandmal)
Absence (petitimal)
Atypical absence seizure
Partial seizures :
Simple partial seizure
Complex partial seizure
Partial secondarily generalized →
berkembang menjadi general → epilepsi
psikomotor
ETIOLOGI
Partial seizure → lesi pd korteks
mekanisme seluler tidak jelas →
fokus ischemia, neuron inh (-), supersenst,
defesiensi nerotrans inh., aktivitas Na-K-ATPase
Faktor sistemik → hypoksia, alkalosis, kekurangan
elektrolit, eklamsia, gagal ginjal, kortikoid >,
alcohol withdrwal, intoksikasi logam berat
Neuron :
Neuron epileptik mencetuskan letupan depolarisasi
paroxysmal merubah potensial membran, berulang-
ulang, IPSP hilang dan letupan depolarisasi abnormal
menjalar ke sel sekitar
Kanal ion :
Terjadi defect pada transmisi sinap antar neuron
Mekanisme Kerja Antikonvulsan
MEKANISME KERJA
– Potensiasi inhibisi neuron dengan GABA sebagai
mediator
Obat Psikotropik
Digunakan secara salah → misuse
Disalah-gunakan →Abuse
Gangguan Jiwa :
Intoksikasi akut
Sindrom ketergantungan
Keadaan putus obat
Gangguan Psikotik
Klasifikasi Psikotropik
ANTIPSIKOSIS
ANTIANSIETAS
ANTIDEPRESI
PSIKOTOMIMETIK
Klasifikasi Psikotropik
ANTIPSIKOSIS typical
Derivat fenotiazin
Klorpromazin,
Thioridazin,
Asetofenazin,
Trifluoperazin triopopazat,
Flufenazin, dll
Non Fenotiazin
Klorprotiksen
Butirofenon
Haloperidol
ANTIPSIKOSIS atypical → obat antipsikosis baru
Clozapin
Sulpiride
Risperidone
Klasifikasi Psikotropik
ANTIANSIETAS
Benzodiazepin
Non Benzodiazepin
ANTIDEPRESI
MAOI (Mono Amin Oksidase Inhibitor)
Nialamid
Moclobemide
TCA (TriCyclic Antidepressant)
Amitriptilin
Imipramin
Clomipramin
PSIKOTOMIMETIK
ANTIPSIKOSIS
Psikiatrik Emergency
Reaksi idiosinkrasi
Gejala :
Suhu badan >38
Terdapat sind. Ekstra piramidal berat
Gx. Disfungsi Otonomik
Perubahan status mental
Perubahan tingkat kesadaran
Semua gejala timbul secara cepat
SINDROM NEUROLEPTIK MALIGNA
Penatalaksanaan
Hentikan segera antipsikosis
Perawatan suportif
Obat Dopamin agonis
Bromokriptin
L-Dopa
Amantadin
Interaksi Obat
Sedatif
Tremor
Insomnia
Konvulsi
Ortostatik hipotensi
Fenomena Tiramin
→Krisis Hipertensi
Tricyclic Antidepressant
❖ Lambat bereaksi,
❖ Inkoordinasi motorik,
❖ Ataksia,
❖ Gangguan fungsi mental & psikomotor,
❖ Gangguan koordinasi berfikir,
❖ Disartria,
SPEKTRUM KLINIS
Diazepam/Klordiazepokzid
→ Broadspektrum
Nitrazepam/Flurazepam
→ lebih efektif sbg anti Insomnia
Midazolam
→ Onset cepat kerja singkat → premedikasi
operatif
Bromazepam, Lorazepam, Clobazam
→ lebih efektif sebagai antiansietas
Sulpiride
→ efektif untuk antiansietas dan resiko
ketergantungan kecil
OBAT ANTIANSIETAS
Pertemuan 4, 5
Sistem Pernafasan dan Fungsinya
Saluran nafas terbagi atas saluran nafas bagian atas yang terdiri dari laring,
nasofaring, rongga hidung dan saluran nafas bagian bawah yang terdiri dari
atas alveolus,bronchus, bronchiolus dan trachea
• Asma
• ISPA (infeksi Saluran Nafas Akut )
• ISPA non Pneumonia
• Pneumonia
• Batuk
• Pilek
• Flu
Penyakit Asma
Penyakit asma dapat disebabkan oleh alergi akibat
debu,jamur, serbuk sari bunga atau bahan alergen lainnya
,stress , olah raga berlebihan yang mengakibatkan
kekejangan saluran nafas
Gejala asma :
• Sesak nafas
• Nafas bunyi (mengi)
• Batuk
Obat Simpatomimetik
• Asetil sistein :
– Menguraikan mukus: memutus ikatan disulfida
protein
• Karbosistein:
– Bekerja intrasel : pembentukan lendir encer
Obat-obat penyebab kelainan saluran nafas
• Batuk : ACEi (kaptopril dll)
• Serangan asma:
– Reaksi anafilaksis obat
– Beta antagonis / simpatolitik
– Kolinomimetik (pilokarpin, piridostigmin)
– Salisilat
– Pentamidine nebulized
– Propafenone
– Prostaglandine f-2a
– Tartrazine
Obat-obat penyebab kelainan saluran nafas
• Acute pulmonary oedema / adult respiratory
distress syndrome
– Beta agonis iv
– Cytosine arabinoside
– HCT Nalokson
– Analgesik narkotik
– Salisilat
– Trombolitik
–
Obat-obat penyebab kelainan saluran nafas
• Emboli pulmonal
– Kontrasepsi oral
• Lupus like syndrome
– Hidralazine
– Fenitoin
– Prokainamide
• Interstitial pneumonia & fibrosis
– Amiodarone
– Obat sitotoksik / imunosupresif
Obat-obat penyebab kelainan saluran nafas
• Depresi nafas
– Alkolhol
– Antidepresan
– Antihistamin
– Analgesik narkotik
– Hipnotik sedatif (barbiturat & benzodiazepine)
• Efusi pleura & fibrosis
– Bromokriptin
– Dantrolene
– Methotrexate
– Metisergid
Obat-obat penyebab kelainan saluran Napas
• Infiltrasi akut & eosinofilia
– Nitrofurantoin
• Infiltrasi eosinofil kronik
– Aspirin - Naproksen
– Bleomisin - Penicillamine
– Carbamazepine - Penisilin
– Chlorpromazine (CPZ) - Fenitoin
– Garam emas - Procarbazine
– Imipramine - Sulfasalazine
– Methotrexate - Sulfonamide
– Asam Nalidiksat - Tetrasiklin
HIPERTENSI
SBP didapat setelah kontraksi jantung dan diwakili dengan nilai puncak,
sementara DBP terjadi setelah kontraksi saat ruang jantung terisi dan
diwakili dengan nilai nadir.
Klasifikasi
The Seventh Report of the Joint National Committee on the
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure
(JNC7) mengklasifikasikan tekanan darah dalam 4 kategori yaitu
tekanan darah normal, pre hipertensi, Hipertensi tahap 1, dan
hipertensi tahap2.
≥100
Mekanisme
1. Diuretik
Ada empat kelas diuretik, dimana diuretik tiazid dianggap sebagai obat
hipertensi pilihan utama sebagai obat tunggal atau dikombinasi dengan
antihipertensi golongan lain yang dapat meningkatkan efektivitasnya.
Diuretik tiazid adalah diuretik dengan potensi menengah yang
menurunkan tekanan darah dengan cara menghambat reabsorpsi sodium
pada daerah awal tubulus distal ginjal, meningkatkan ekskresi sodium dan
volume urin. Tiazid juga mempunyai efek vasodilatasi langsung pada
arteriol,
sehingga dapat mempertahankan efek antihipertensi lebih lama yang dapat
diberikan sekali sehari.
2. Penghambat Reseptor b (b-blocker)
Diperkirakan ada beberapa cara b-bloker untuk menurunkan
tekanan darah, yaitu :
• Hipertensiadalahpenyakitkardiovaskuleryang terbanyak
• Diuretika
• Obat-obatan simpatoplegia
• Vasodilator
• Hipertensi
– Tekanan darah yang tinggi memaksa jantung bekerja
keras dan mengalam gangguan Apabila diastolenya
menetap tinggi akan menyebabkan gagal jantung
• Aterosklerosis dan Arteriosklerosis
– Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh
darah yang
disebabkan karena faktor usia lanjut
– Arteriosklerosis bukan penyakit karena faktor usia lanjut
Penggolongan Obat Jantung
• Sediaan obat :
– Digitalis tablet
– Digitoxintablet , i.v
– Digoxin tablet, i.v.
– Lanatosid tablet, iv
– Strofantin i.v. untk kondisi
darurat
Antiaritmia
• Dua jenis obat yang umum diberikan :
– Quinidine Sulfat 200 mg- 400 mg
– Prokainamid 500 – 1000 mg
– Kedua obat dapat diberikan secara oral dan i.m
• Gejala toksisitas obat ini yaitu:
– Sakit kepala, bingung, mual, muntah, nyeri perut.
Obat Dilator Koroner
• Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan
apabila tekanan diastole berkecenderungan menetap tinggi maka dapat
dipastikan akan terjadi kegagalan fungsi jantung
( heart failure )
Faktor-faktor yang menyebabkan hypertensi a.l.
– Perubahan cardiac output, viskositas darah, elastisitas pembuluh
darah , hormon thtyroid dan adrenalin, sekresi renin di ginjal .
Untuk mengatasi hipertensi :
– Jangan merokok
– Kurangi berat badan
– Olah raga
– Atasi stress
– Minum obat anti hipertensi
Farmakoterapi Hipertensi
• Obat Diuretik
• β Blocker
• Antagonis Kalsium
• Vasodilator
• Penghambat ACE
• Adrenolitik
Obat antihipertensi
• Sistem pengaturan tekanan darah dalam tubuh sudah ada yang disebut
Renin-
Angitensin-Aldosteron System ( RAAS).
• Bila tekanan darah di glomeruli turun, sel ginjal otomatis membentuk renin
yang dilepas kedalam plasma darah dan setelah bertemu dengan protein
tertentu menjadi angitensin 1 .
• Angiotensin 1 oleh enzym ACE diubah menjadi Angiotensin 2 yang lebih
bersifat aktif
• Angiotensin 2 menimbulkan rangsangan sekresi hormon
aldosteron yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
• Obat antihipertensi antara lain :
• Captopril , enapapril yang menghambat enzym ACE
• Saralasi yang berfungsi menghambat reseptor Angiotensin 2
• Beta blocker dan Diuretika yang berfungsi mempengaruhi
sekresi renin
Obat antihipertensi
1. Dosis kurang
2. Masa terapi kurang
3. Salah tetapkan etiologi
4. Faktor farmakokinetik (accelerated elimination)
5. Pilihan AM kurang tepat
6. Faktor pasien
TERIMAKASIH
OBAT-OBAT
GASTROINTESTINAL
(antiemetic, H2-blocker
dan PPI)
Pertemuan 11, 12
OBAT PENCERNAAN
adalah obat yang bekerja pada sistem gastrointestinal dan
hepatobiliar
Saluran pencernaan terdiri dari :
• mulut,
• tenggorokan,
• kerongkongan,
• lambung,
• usus halus,
• usus besar,
• rektum
• anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu : pankreas,
hati, kandung empedu.
Sistem pencernaan berfungsi :
• menerima makanan
• memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses
yang disebut pencernaan)
• menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
• membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna
dari tubuh
KLASIFIKASI
1. Antasida
2. H2 reseptor antagonis
3. Antiemetik
4. Antikolinergik
5. Hepatoprotektor
6. Antibiotik
7. Proton pompa inhibitor
8. Prokinetik
9. Antidiare
10. Laksatif
8 Kategori besar yaitu :
1. Obat antasida dan antiulserasi
2. Obat regular GIT, antiflatulen (obat kembung) dan
anti inflamasi
3. Obat antispasmodik
4. Obat antidiare
5. Obat laksatif atau obat pencahar (obat sembelit)
6. Obat digestan
7. Obat kolagogum, kolelitolitik dan hepatoprotektor
8. Obat hemoroid
• HCL
• Disekresi oleh sel parietal karena rangsangan makanan
• Mempertahankan pH lambung 1 s/d 4
• Sekresi, dirangsang oleh
• Makanan berlemak
• Alkohol yang berlebihan
• Stres emosional
• Tipe obat-obatan pengontrol asam
• Antasida
• H2 antagonist
• Proton pump inhibitor
• Antasida : Mekanisme kerja
• Meningkatkan mekanisme pertahanan mukosa
• Sekresi:
• Mukus: barier protektif terhadap HCL
• Bicarbonat : buffer asam dari HCL
• Prostaglandin: mencegah aktivasi proton pump penurunan
produksi HCL
• Antasid tidak mencegah overproduksi asam
• Antasida menetralisir asam
ANTASIDA DAN ANTIULSERASI
Obat-obat antihiperlipidemik
(hipolipidemika) adalah golongan obat yang digunakan
untuk menurunkan kadar lipida darah yang melebihi
ambang batas normal.
1. Khilomikron
2. Lipoprotein kerapatan (densitas) sangat
rendah (VLDL = Very Low Density Lipoprotein),
disebut juga pre--lipoprotein.
3. Lipoprotein kerapatan rendah (LDL = Low
Density Lipoprotein), disebut juga -
lipoprotein.
4. Lipoprotein kerapatan tinggi (HDL = Hight
Density Lipoprotein), disebut juga -
lipoprotein.
HDL memiliki prosentase protein lebih
banyak dan prosentase lipid lebih
sedikit. Fungsinya adalah untuk
menghilangkan kolesterol yang
tertimbun dari aliran darah dan
membawanya ke hati.
Karena itu HDL dikatakan mempunyai
kerja melindungi terhadap
aterosklerosis (pengerasan, hilangnya
elastisitas serta penyempitan lumen
pembuluh arteri), sehingga HDL
disebut kolesterol “baik”.
Farmakoterapi
Konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi merupakan salah satu penyebab
timbulnya asam urat. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang
menyusun asam inti sel yang jika bereaksi dapat meningkatkan asam urat
dengan cepat. Purin masuk dalam tubuh akan mengalami metabolisme dan
menghasilkan asam urat, sehingga jika kita mengkonsumsi makanan yang
mengandugn purin secara berlebihan, purin akan dimetabolisme menghasilkan
asam urat dg kadar yang berlebihan sehingga penyakit asam urat dapat terjadi.
Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik juga dapat menjadi penyebab
asam urat. Oleh karena itulah asam urat lebih banyak diderita orang yang berusia lanjut.
Namun demikian tentu saja asam urat bisa terjadi pada usia yang lebih muda karena gaya
hidup yang kurang sehat.
Ketidakseimbangan hormon
Ketidak seimbangan hormon dalam tubuh akan mepengaruhi sistem kerja
dalam tubuh berjalan tidak sebagaimana mestinya. Baik sistem kerja kelenjar
yang lain maupun sistem metabolisme tubuh secara umum. Ketidak
seimbangan hormon bisa mempengaruhi proses pembentukan purin dalam
tubuh menjadi meningkat yang pada akhirnya hasil sampingan motabolisme zat
purin juga akan meningkat yaitu zat asam urat. Ketidakseimbangan hormon
sangat dipengaruhi oleh antara lain:
1. Ketidakseimbangan emosi dan pola hidup yang tidak teratur
2. Penumpukan racun dalam tubuh
3. Radikal bebas
Faktor lain
Penyakit darah dapat juga menjadi penyebab asam urat. Penyakit sumsum
tulang dan polisitemia, misalnya, bisa menjadi penyebab tingginya kadar asam
dalam darah yang menjadi penyakit asam urat. Selain itu, obat-obatan seperti
alkohol dalam obat, obat kanker, dan vitamin B12 pun juga bisa menjadi
penyebab asam urat.
Proses terjadinya penyakit asam urat
Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme
purin (nukleoprotein) yang berasal dari makanan
maupun sel – sel rusak yang seharusnya dibuang
melalui urin atau feses.
Asam urat asalahasam lemah yang pada pH normal
(7) akan terionisasi di dalam darah dan jaringan
menjadi ion urat. Sebagian besar asam urat
ekstraseluler membentuk garam monosodium urat
(MSU). Garam urat lebih mudah larut di dalam
plasma, cairan sendi, dan urin.
Umumnya darah manusia dapat
menampung asam urat sampai
tingkat tertentu. Bila kadar
asam urat plasma melebihi daya
larutnya, maka plasma darah
menjadi sangat jenuh
(hiperurisemia). Pada keadaan
ini,darah tidak dapat mampu
menampung asam urat lagi
sehingga terjadi pengendapan
kristal asam urat di berbagai
organ seperti sendi dan ginjal.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7
mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai
dengan suatu serangan atau seseorang memiliki
riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7
mg/dl, dan makin lama makin tinggi. Jika
demikian, kemungkinannya untuk menjadi
penyakit gout itu semakin besar. Biasanya 25%
orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi
penyakit gout.
Bahaya penyakit asam urat
Kadar asam urat terlalu tinggi juga dapat memicu berbagai
gangguan kesehatan lagi seperti ;
• Batu ginjal
karena banyaknya kristal asam urat yang mengendap,
saringan pada ginjal dpt tersebut sehingga menyebabkan
batu ginjal
• Jantung koroner
Kristal asam urat dapat merusak lapisan bagian dalam
pembuluh darah koroner pada jantung. Rusaknya
pembuluh darah itu akan menimbulkan serangan jantung
koroner.
• Tulang keropos
Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan
Pencegahan
Meskipun penyakit asam urat juga disebabkan karena faktor genetika, akan tetapi asam
urat juga bisa menyerang setiap orang apabila gaya hidupnya kurang sehat. Maka dari itu
kita masih bisa terbebas dari asam urat asal faktor-faktor penyebab yang bisa dikendalikan
dapat dihindari.
- Hindarkan menkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin, terutama bagi yang
mempunyai masalah dengan ginjal. Dalam kondisi ginjal normal tidak terlalu masalah
untuk mengkonsi makanan tinggi purin kerena ginjal akan mampu mengeluarkan hasil
samping metabolisme yang tidak diperlukan tubuh.
- Hindarkan sama sekali dari minuman beralkohol karena alkohol selain mengandung
purin juga, Alkohol juga bisa memicu enzim tertentu di dalam liver yang memecah protein
dan menghasilkan lebih banyak asam urat.
Alkohol juga menyebabkan pembuangan asam urat lewat urin tergannggu sehingga asam
urat tetap bertahan dalam darah.
- Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang,
yogurt, dan pisang
- Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya
dan strawberry
- Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga,
belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
- Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi
- Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali dan sirup
- Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
- Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik
tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan
olahraga yang cukup
- Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan
berat badan.
TERIMAKASIH