Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMBANGUN KARAKTER PANCASILA DALAM MENGHADAPI ERA SOCIETY 5.0

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila


Dosen pengampu :

HANI IRHAMDESSETYA, S.H.,M.H

DISUSUN OLEH :

Deswita Huda Azzahra (104231012)

PROGAM STUDI SASTRA INGGRIS

FAKULTAS EKONOMI HUKUM DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

A. Latar Belakang...................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

A. Perkembangan teknologi dan digitalisasi dalam era Society 5.0 mempengaruhi karakter
Pancasila dan moralitas masyarakat Indonesia.......................................................................5

B. Peran pendidikan dalam membentuk karakter Pancasila yang kuat di tengah pengaruh
kuat teknologi dan informasi dalam masyarakat....................................................................6

C. Karakter Pancasila dapat mendukung inklusivitas, keadilan sosial, dan persatuan di


tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat dalam era Society 5.0.............................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................11

A. Kesimpulan......................................................................................................................11

B. Saran................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

2
Membangun karakter Pancasila dalam menghadapi era Society 5.0 adalah tugas yang sangat
penting dalam perkembangan masyarakat modern saat ini. Pancasila, sebagai dasar negara
Indonesia, memiliki nilai-nilai yang mencakup ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Era
Society 5.0 adalah sebuah konsep yang mengacu pada perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin pesat, yang mengintegrasikan dunia fisik dan dunia virtual.

Dalam menghadapi era Society 5.0, karakter Pancasila menjadi landasan moral yang sangat
relevan. Nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan yang maha esa, mengingatkan kita untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan moral dalam segala aspek kehidupan, termasuk
dalam pemanfaatan teknologi. Masyarakat perlu membangun karakter yang kuat dalam
menjaga etika dan moralitas dalam menggunakan teknologi tersebut.

Selanjutnya, kemanusiaan yang adil dan beradab dalam Pancasila mengajarkan pentingnya
memperlakukan sesama manusia dengan rasa keadilan dan penghormatan. Dalam era Society
5.0, di mana teknologi seperti kecerdasan buatan dan otomatisasi semakin menggantikan
pekerjaan manusia, karakter Pancasila dapat membantu kita menghadapi tantangan ini
dengan sikap empati, solidaritas, dan keadilan sosial. Kita perlu memastikan bahwa
perkembangan teknologi ini memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat, tanpa
meninggalkan siapa pun.

Persatuan Indonesia adalah nilai ketiga Pancasila yang relevan dalam era Society 5.0.
Teknologi digital membawa kita ke dalam dunia yang semakin terhubung, namun seringkali
juga dapat menjadi sumber polarisasi dan perpecahan. Membangun karakter Pancasila dalam
konteks ini berarti kita harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah
perbedaan pendapat dan pandangan. Ini menekankan pentingnya dialog, toleransi, dan
kerjasama lintas sektor dan lintas generasi.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan


adalah prinsip keempat Pancasila yang dapat membantu kita mengelola perkembangan
teknologi dan masyarakat yang semakin kompleks. Dalam era Society 5.0, partisipasi aktif
dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu teknologi dan sosial sangat diperlukan.
Membangun karakter Pancasila berarti menciptakan warga negara yang berpendidikan, kritis,
dan mampu berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi masa
depan bangsa.

3
Terakhir, nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah nilai kelima Pancasila
yang tetap relevan dalam menghadapi era Society 5.0. Kemajuan teknologi seharusnya tidak
hanya dinikmati oleh segelintir orang atau kelompok, tetapi harus bermanfaat bagi seluruh
masyarakat. Membangun karakter Pancasila berarti mengupayakan distribusi yang adil dari
kemajuan teknologi dan sumber daya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Dengan demikian, membangun karakter Pancasila dalam menghadapi era Society 5.0 bukan
hanya sebuah tanggung jawab pemerintah atau individu, tetapi juga tugas bersama seluruh
masyarakat. Nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan sosial, harus menjadi landasan moral dalam mengelola perkembangan teknologi dan
masyarakat modern. Hanya dengan karakter Pancasila yang kuat, kita dapat memastikan
bahwa era Society 5.0 membawa kemajuan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua
warga Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan teknologi dan digitalisasi dalam era Society 5.0


mempengaruhi karakter Pancasila dan moralitas masyarakat Indonesia ?

2. Bagaimana peran pendidikan dalam membentuk karakter Pancasila yang kuat di


tengah pengaruh kuat teknologi dan informasi dalam masyarakat?

3. Bagaimana karakter Pancasila dapat mendukung inklusivitas, keadilan sosial, dan


persatuan di tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat dalam era Society 5.0?

BAB II PEMBAHASAN

4
A. Perkembangan teknologi dan digitalisasi dalam era Society 5.0 mempengaruhi karakter
Pancasila dan moralitas masyarakat Indonesia

Perkembangan teknologi dan digitalisasi dalam era Society 5.0 memiliki dampak yang
signifikan terhadap karakter Pancasila dan moralitas masyarakat Indonesia. Era Society 5.0
adalah tahap perkembangan masyarakat yang semakin terintegrasi dengan teknologi
informasi dan komunikasi, di mana dunia fisik dan dunia digital semakin bersatu. Dalam
konteks ini, ada beberapa cara di mana teknologi mempengaruhi karakter Pancasila dan
moralitas masyarakat Indonesia:

1. Pengaruh media sosial dan informasi digital: Teknologi telah mengubah cara kita
berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Media sosial, misalnya,
memiliki peran besar dalam membentuk pandangan dan nilai-nilai individu. Di era
Society 5.0, masyarakat Indonesia semakin terpapar pada beragam pandangan dan
ideologi yang dapat mempengaruhi karakter Pancasila. Terkadang, informasi yang
tidak diverifikasi atau disinformasi juga dapat merusak moralitas dan memicu konflik.

2. Perubahan dalam etika dan norma sosial: Perkembangan teknologi juga


memunculkan pertanyaan tentang etika dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
privasi, keamanan data, dan dampak sosial teknologi seperti kecerdasan buatan.
Bagaimana masyarakat merespon dan mengatasi isu-isu etika ini dapat mempengaruhi
karakter Pancasila. Apakah mereka memilih untuk mengutamakan nilai-nilai seperti
kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan, ataukah mengabaikannya demi keuntungan
pribadi?

3. Ketidaksetaraan akses teknologi: Era Society 5.0 juga membawa potensi


ketidaksetaraan dalam akses teknologi. Orang-orang yang tidak memiliki akses ke
teknologi mungkin merasa terpinggirkan, dan ini dapat memengaruhi karakter
Pancasila, terutama nilai-nilai persatuan dan keadilan sosial. Bagaimana masyarakat
dan pemerintah mengatasi ketidaksetaraan ini akan mencerminkan sejauh mana
karakter Pancasila dijaga.

4. Perubahan dalam pola konsumsi dan gaya hidup: Teknologi juga telah mengubah
cara kita berbelanja, bekerja, dan bersosialisasi. Perubahan dalam pola konsumsi dan
gaya hidup dapat mempengaruhi karakter Pancasila, terutama dalam konteks keadilan
sosial dan nilai-nilai sederhana. Apakah masyarakat semakin mementingkan

5
konsumsi berlebihan dan materialisme, ataukah mereka tetap berpegang pada nilai-
nilai kemandirian dan gotong royong?

5. Pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial: Kemajuan teknologi juga membawa


peluang ekonomi dan mobilitas sosial. Namun, pertumbuhan ekonomi yang cepat juga
dapat memicu ketidaksetaraan ekonomi. Bagaimana masyarakat dan pemerintah
menangani ketidaksetaraan ini dan apakah mereka menerapkan keadilan sosial dapat
memengaruhi karakter Pancasila.

Menghadapi perkembangan teknologi dan digitalisasi dalam era Society 5.0, penting untuk
menjaga karakter Pancasila dan moralitas masyarakat. Ini memerlukan upaya bersama dari
pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk mempromosikan
pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai Pancasila dan etika yang sesuai dengan
perkembangan teknologi. Pendidikan yang mencakup literasi digital, pemahaman etika, dan
pembelajaran karakter Pancasila harus menjadi bagian integral dalam menghadapi tantangan
era Society 5.0. Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan teknologi
dengan bijaksana, menjaga nilai-nilai Pancasila, dan membangun moralitas yang kuat di
tengah perkembangan teknologi yang cepat.

B. Peran pendidikan dalam membentuk karakter Pancasila yang kuat di tengah pengaruh kuat
teknologi dan informasi dalam masyarakat

Peran pendidikan dalam membentuk karakter Pancasila yang kuat di tengah pengaruh kuat
teknologi dan informasi dalam masyarakat sangat penting dalam menghadapi tantangan era
Society 5.0. Pendidikan memiliki peran strategis dalam membantu individu memahami nilai-
nilai Pancasila, mengembangkan etika yang sesuai dengan perkembangan teknologi, dan
mempersiapkan generasi masa depan untuk berperan aktif dalam masyarakat yang semakin
terkoneksi. Di bawah ini adalah penjelasan secara rinci tentang peran pendidikan dalam hal
ini:

1. Pembentukan Kesadaran Nilai Pancasila: Pendidikan memiliki peran utama dalam


memperkenalkan dan membentuk kesadaran nilai-nilai Pancasila. Sekolah,
universitas, dan lembaga pendidikan lainnya adalah tempat di mana generasi muda
Indonesia belajar tentang dasar-dasar negara, termasuk Pancasila. Melalui kurikulum
yang mencakup pendidikan kewarganegaraan, sejarah Indonesia, dan nilai-nilai

6
moral, siswa dapat memahami makna dan pentingnya Pancasila dalam kehidupan
mereka.

2. Pengembangan Etika Digital: Teknologi dan media sosial telah mengubah cara kita
berinteraksi dan berkomunikasi. Pendidikan dapat membantu siswa memahami etika
dalam penggunaan teknologi dan media sosial. Mereka perlu memahami pentingnya
menghormati privasi, berbicara dengan sopan, dan tidak menyebarkan hoaks atau
disinformasi. Guru dan lembaga pendidikan dapat memfasilitasi diskusi tentang etika
digital dan memberikan panduan tentang bagaimana menggunakan teknologi secara
bijaksana.

3. Pembangunan Keterampilan Kritis: Pendidikan juga harus membantu siswa


mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Di tengah banjir informasi dan berita
palsu di era digital, keterampilan untuk mengevaluasi informasi, memilah fakta dari
opini, dan mengidentifikasi sumber yang dapat dipercaya sangat penting. Ini akan
membantu siswa menjadi individu yang lebih cerdas, kritis, dan mampu membuat
keputusan berdasarkan informasi yang valid.

4. Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter adalah bagian integral dari upaya


pembentukan karakter Pancasila yang kuat. Ini mencakup pengajaran nilai-nilai
seperti jujur, peduli, bertanggung jawab, dan gotong royong. Guru dan lembaga
pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis nilai-nilai dalam pendidikan
karakter ini, sehingga siswa belajar untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila
dalam tindakan sehari-hari mereka.

5. Pengembangan Keterampilan Sosial: Pendidikan juga harus fokus pada


pengembangan keterampilan sosial, seperti empati, toleransi, dan kerjasama.
Masyarakat Indonesia yang semakin terhubung dengan beragam budaya dan
pandangan membutuhkan individu yang dapat berinteraksi secara positif dan
berempati dengan orang lain. Ini akan memperkuat nilai persatuan dalam Pancasila.

6. Pendidikan Inklusif: Pendidikan harus inklusif dan memastikan bahwa semua


lapisan masyarakat, termasuk mereka yang mungkin memiliki keterbatasan akses ke
teknologi, mendapatkan pendidikan yang setara. Ini akan membantu mengurangi
ketidaksetaraan yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial.

7
7. Pendidikan Berkelanjutan: Perkembangan teknologi terus berlanjut, dan pendidikan
juga harus bersifat berkelanjutan. Guru dan pendidik perlu terus mengikuti
perkembangan teknologi dan mengintegrasikan pelajaran-pelajaran terkini dalam
kurikulum mereka. Ini akan membantu siswa tetap relevan dan siap menghadapi
tantangan era Society 5.0.

Dalam menghadapi pengaruh kuat teknologi dan informasi dalam masyarakat, pendidikan
adalah kunci untuk membangun karakter Pancasila yang kuat. Pendidikan yang mencakup
pemahaman nilai-nilai Pancasila, etika digital, keterampilan kritis, dan karakter yang baik
akan membantu masyarakat Indonesia menjaga integritas Pancasila, menghadapi tantangan
teknologi, dan berperan aktif dalam masyarakat yang semakin terhubung.

C. Karakter Pancasila dapat mendukung inklusivitas, keadilan sosial, dan persatuan di tengah
perubahan sosial dan teknologi yang cepat dalam era Society 5.0

Karakter Pancasila memiliki peran krusial dalam mendukung inklusivitas, keadilan sosial,
dan persatuan di tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat dalam era Society 5.0.
Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila memuat nilai-nilai ketuhanan yang maha esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Di bawah ini, kita akan membahas bagaimana karakter Pancasila
mendukung ketiga prinsip tersebut dalam konteks era Society 5.0:

1. Inklusivitas: Karakter Pancasila sangat mendukung inklusivitas, yaitu prinsip


memasukkan semua orang tanpa memandang perbedaan dalam berbagai aspek
kehidupan. Dalam era Society 5.0, teknologi telah menciptakan peluang untuk
memasukkan berbagai kelompok masyarakat yang mungkin sebelumnya
terpinggirkan.

 Dalam Pendidikan: Pendidikan adalah salah satu contoh di mana karakter


Pancasila berperan dalam mendukung inklusivitas. Pancasila mengajarkan
agar semua anak Indonesia memiliki hak yang sama dalam mendapatkan
pendidikan yang berkualitas tanpa diskriminasi. Dengan bantuan teknologi,
akses ke pendidikan dapat ditingkatkan, bahkan bagi mereka yang berada di

8
daerah terpencil. Ini memungkinkan inklusi anak-anak yang sebelumnya sulit
untuk mengakses pendidikan.

 Dalam Dunia Kerja: Pancasila juga mendorong inklusivitas di dunia kerja.


Nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial, menginspirasi upaya untuk
memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk
berkembang dalam karier mereka, tanpa memandang latar belakang atau status
sosial. Teknologi, seperti bekerja dari jarak jauh, dapat membantu
mewujudkan inklusi di tempat kerja.

2. Keadilan Sosial: Keadilan sosial adalah salah satu nilai yang paling menonjol dalam
Pancasila, dan karakter Pancasila memainkan peran kunci dalam menciptakan
masyarakat yang lebih adil dalam era Society 5.0.

 Distribusi Kekuasaan dan Sumber Daya: Karakter Pancasila mendorong


distribusi kekuasaan dan sumber daya yang lebih merata di seluruh
masyarakat. Teknologi memungkinkan akses ke informasi, peluang ekonomi,
dan keadilan hukum lebih merata. Pemerintah dan lembaga dapat
menggunakan teknologi untuk mendistribusikan manfaat sosial dan ekonomi
kepada seluruh rakyat Indonesia.

 Kesejahteraan Sosial: Pancasila menegaskan pentingnya kesejahteraan sosial


bagi seluruh rakyat Indonesia. Teknologi dapat digunakan untuk
meningkatkan akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial
lainnya yang mendorong kesejahteraan sosial. Ini berkontribusi pada
terwujudnya keadilan sosial.

3. Persatuan: Persatuan adalah salah satu nilai inti dalam Pancasila, dan dalam era
Society 5.0, tantangan yang ada adalah bagaimana teknologi yang semakin kompleks
dan terkoneksi dapat mendukung persatuan.

 Media Sosial dan Komunikasi: Teknologi memungkinkan komunikasi yang


cepat dan luas. Karakter Pancasila mengajarkan kita untuk menggunakan
teknologi ini sebagai alat untuk memperkuat persatuan, bukan sebagai sumber
polarisasi. Edukasi tentang penggunaan media sosial dan etika dalam
berkomunikasi melalui teknologi dapat membantu menciptakan lingkungan
yang mendukung persatuan.

9
 Kerjasama Lintas Sektor: Karakter Pancasila mendorong kerjasama lintas
sektor dan lintas generasi. Di era Society 5.0, solusi untuk masalah kompleks
seringkali membutuhkan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat. Pancasila memotivasi kita untuk bekerja bersama demi
kepentingan bersama dan kebaikan bersama.

Dengan demikian, karakter Pancasila yang kuat dapat menjadi landasan moral yang kuat
untuk mengelola perubahan sosial dan teknologi yang cepat dalam era Society 5.0. Nilai-nilai
Pancasila, seperti inklusivitas, keadilan sosial, dan persatuan, memandu kita dalam
memastikan bahwa perkembangan teknologi dan perubahan sosial memberikan manfaat yang
merata dan memperkuat persatuan dalam masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, pendidikan
juga memegang peran sentral dalam memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dipahami dan
diterapkan secara efektif dalam menghadapi perubahan ini.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam menghadapi era Society 5.0 yang ditandai oleh perubahan sosial dan teknologi yang
cepat, karakter Pancasila muncul sebagai pilar utama dalam memastikan kesinambungan
nilai-nilai inklusivitas, keadilan sosial, dan persatuan di masyarakat Indonesia. Pembahasan
di atas menggambarkan betapa pentingnya karakter Pancasila dalam menghadapi perubahan
yang disebabkan oleh teknologi dan dinamika sosial. Karakter Pancasila berperan dalam
membentuk pemahaman nilai-nilai moral dan etika di era digital, memastikan keterlibatan
dan kesejahteraan seluruh rakyat, serta memperkuat persatuan dalam masyarakat yang
semakin terhubung.

Pendidikan adalah alat utama dalam memperkuat karakter Pancasila ini, dengan membantu
individu memahami nilai-nilai Pancasila, mengembangkan etika dalam penggunaan
teknologi, dan membentuk keterampilan berpikir kritis. Selain itu, pendidikan juga
memainkan peran dalam mempromosikan inklusivitas, keadilan sosial, dan persatuan dengan
menciptakan lingkungan inklusif, mendorong distribusi sumber daya yang lebih merata, dan
mengajarkan cara berkomunikasi dengan etika di era digital.

10
Perkembangan teknologi dan digitalisasi adalah realitas tak terhindarkan yang membawa
perubahan besar dalam masyarakat, dan dalam konteks ini, karakter Pancasila menjadi
fondasi yang kuat untuk memastikan bahwa perubahan ini terjadi dengan menjaga nilai-nilai
yang telah dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Dengan pendidikan yang memadai dan
kesadaran akan nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia memiliki peluang untuk meraih
manfaat penuh dari teknologi dan perubahan sosial, sambil tetap berpegang pada prinsip
inklusivitas, keadilan sosial, dan persatuan dalam perjalanan menuju masa depan yang
semakin terhubung dan kompleks.

B. Saran

Dalam konteks pembahasan di atas mengenai peran karakter Pancasila dalam menghadapi era
Society 5.0, ada beberapa saran yang bisa dipertimbangkan:

1. Integrasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum Pendidikan: Pemerintah dan


lembaga pendidikan dapat memperkuat pengajaran nilai-nilai Pancasila dan etika
dalam kurikulum pendidikan, termasuk pendidikan karakter. Ini akan membantu
siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut sejak dini.

2. Pelatihan Guru dan Pendidik: Guru dan pendidik perlu diberikan pelatihan khusus
dalam hal integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pengajaran mereka. Mereka harus
memahami bagaimana menerapkan nilai-nilai tersebut dalam konteks teknologi dan
perubahan sosial.

3. Pengembangan Materi Edukasi Digital: Pengembangan materi pendidikan khusus


tentang etika digital, literasi media, dan penggunaan teknologi yang bijaksana sangat
penting. Materi ini dapat membantu siswa dan masyarakat secara umum untuk
menghadapi tantangan teknologi dengan lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Handitya, B. (2021). Membangun Karakter Pancasila Dalam Menghadapi Era Society


5.0. Jurnal Pancasila, 2(2), 45-58.

Istianah, A., Mazid, S., Hakim, S., & Susanti, R. (2021). Integrasi nilai-nilai pancasila untuk
membangun karakter pelajar pancasila di lingkungan kampus. Jurnal
Gatranusantara, 19(1), 62-70.

Rahayu, M. S. (2019). Strategi Membangun Karakter Generasi Muda yang Beretika Pancasila
dalam Kebhinekaan dalam Perspektif Keutuhan Negara Kesatuan Repiblik
Indonesia. Jurnal Pendidikan, 28(3), 289-304.

12
Fatimah, S., & Dewi, D. A. (2021). Pengimplementasian nilai-nilai Pancasila dalam
membangun karakter jati diri anak bangsa. Antropocene: Jurnal Penelitian Ilmu
Humaniora, 1(3), 70-76.

13

Anda mungkin juga menyukai