Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGANTAR ILMU HUKUM

NORMA DAN NORMA HUKUM

Dosen pengampu :

Dr. Devianty, SH, M.Hum

Disusun oleh :

EVELIN ONGGARA JONATHAN R 2310111054

WAJUANLA 2310111066

FHONNI ANGELIA UTAMI 2310111070

M.FADEL NUGRAHA 2310111071

Kelompok 3

Fakultas Hukum

Universitas Andalas

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat dan hidayah-
Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat serta salam kita sampaikan pada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan syafa’at bagi kita membimbing dari zaman
kegelapan menuju jalan yang terang benderang.Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum.Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
dosen pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum ibu Dr. Devianty Fitri, SH, M.Hum berkat
tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan pribadi yang berkaitan dengan materi yang
diberikan.Sebagai penyusun,kami menyadari masih terdapat kekurangan baik dari penyusunan
hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami
menerima saran dan kritikan dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Padang, 12 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PERNGANTAR...................................................................................... i.

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii.

BAB I.................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................ 1

BAB II................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Jenis-Jenis Norma........................................................................................ 4
1. Norma Agama.......................................................................................... 4
2. Norma Kesopanan.................................................................................... 6
3. Norma Kesusilaan.................................................................................... 7
4. Norma Hukum.......................................................................................... 9
B. Perbedaan Norma Agama, Kesopanan, Kesusilaan dan Hukum............ 10
C. Kekhususan Norma Hukum dan Karakter Norma Hukum.................... 11

BAB III ............................................................................................................... 12

KESIMPULAN .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak pernah lepas dari peraturan.Namun merupakan hasil buatan manusia sebagai
makhluk sosial. Pada awalnya, norma dibentuk secara tidak sengaja. Lama kelamaan norma-
norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisi tata tertib, aturan
dan petunjuk standar perilaku yang pantas dan standar. Oleh karena itu, dalam masyarakat
terdapat norma sosial yang diberlakukan secara tegas dan disertai sanksi-sanksi nyata. Manusia
cenderung mengikuti norma yang ada dalam lingkungannya.Hal tersebut dicontohkan seperti
menghormati orang yang lebih tua, mengucapkan salam ketika bertemu seseorang, mengetuk
pintu ketika memasuki rumah, menjaga kenyamanan lingkungan,menjalankan ibadah tepat
waktu,mengikuti kegiatan kemasyarakatan dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Penulisan sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.Ada
pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain :

1. Apa pengertian norma agama ,norma kesopanan, norma kesusilaan dan norma hukum?
2. Apa unsur-unsur dari unsur norma, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma
hukum?
3. Apa fungsi dari norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan norma hukum?
4. Apa sanksi dari norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma hukum?
5. Apa perbedaan dari norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma
hukum?
6. Jelaskan kekhususan norma hukum serta karakter norma hukum?

1.3 Tujuan Masalah

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan

dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan
norma hukum.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan
norma hukum.
3. Untuk mengetahui fungsi dari norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan
norma hukum.
4. Untuk mengetahui sanksi apa saja dari norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan
dan norma hukum.
5. Untuk mengetahui perbedaan dari norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan dan
norma hukum.
6. Untuk mengetahui kekhususan norma hukum serta karakter dari norma hukum
BAB II

PEMBAHASAN

Norma adalah aturan atau pedoman yang mengatur perilaku individu atau kelompok

dalam suatu masyarakat. Norma dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai

kriteria, seperti sumber, sifat, atau lingkupnya. Berikut adalah beberapa pembagian umum

norma berdasarkan berbagai kriteria:

1.Berdasarkan Sumber:

a. Norma Sosial: Norma ini berasal dari tatanan sosial, budaya, dan interaksi antar individu

dalam masyarakat. Mereka tidak diatur oleh hukum, tetapi masyarakat mengharapkan individu

untuk mematuhinya.

b. Norma Hukum: Norma hukum berasal dari sistem hukum yang diberlakukan oleh pemerintah

atau otoritas hukum. Pelanggaran terhadap norma hukum dapat mengakibatkan sanksi hukum.

2.Berdasarkan Sifat

a. Norma Moral: Norma ini berkaitan dengan nilai-nilai moral dan etika yang mengatur perilaku

individu berdasarkan prinsip baik dan buruk. Mereka sering kali tidak memiliki sanksi hukum

tetapi dapat memengaruhi pandangan masyarakat terhadap individu tersebut.

b. Norma Etika: Norma etika sering kali berlaku dalam konteks profesional atau organisasi

tertentu. Mereka mengatur perilaku di lingkungan kerja atau kelompok tertentu dan dapat

berdampak pada reputasi individu dalam konteks tersebut.

3. Berdasarkan Lingkup

a. Norma Individu: Norma ini mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Mereka

menentukan cara individu berinteraksi dengan orang lain dan menjalani hidup sehari-hari.

b. Norma Sosial Kelompok: Norma ini mengatur perilaku anggota kelompok atau komunitas

tertentu, seperti norma-norma dalam suatu suku atau agama.


c. Norma Hukum Publik: Ini adalah norma yang diatur oleh sistem hukum dan berlaku untuk

semua warga negara dalam suatu negara. Mereka mencakup undang-undang pidana, perdata,

dan administratif yang berlaku secara umum.

d. Norma Hukum Privat: Norma hukum ini berlaku untuk hubungan antara individu atau entitas

hukum, seperti kontrak antara dua perusahaan atau perjanjian antara individu.

Pembagian norma ini membantu untuk memahami bagaimana aturan dan pedoman mengatur
perilaku dalam berbagai konteks sosial dan hukum. Penting untuk diingat bahwa norma dapat
bervariasi antara budaya, agama, dan negara, dan individu harus sadar akan norma yang berlaku
di lingkungan mereka. Melanggar norma sosial atau hukum dapat memiliki konsekuensi sosial
dan hukum yang berbeda tergantung pada jenis norma yang dilanggar.

A.Jenis- Jenis Norma

1. Norma Agama

a. Pengertian Norma Agama

Norma agama adalah aturan atau kaidah, yang berfungsi sebagai petunjuk, pedoman hidupyang
berasal dari Tuhan yang disampaikan melalui utusan-Nya yang berisi perintah, larangan dan
anjuran-anjuran. Petunjuk hidup atau aturan yang ada dalam norma agama sifatnya pastian tidak
perlu diragukan lagi, karena berasal secara langsung dari Tuhan Yang Maha Esa.Dengan
demikian, norma agama dapat memperkuat norma lainnya, sehingga keberadaan norma ini
sangat kuat dan dapat mempengaruhi seseorang dalam bertingkah laku. 1Norma agama berisi
perintah dan larangan.2Perintah adalah suatu perbuatan yang harus dilakukan atau dikerjakan.
Larangan adalah suatu perbuatan yang tidak bisa dilakukan atau harus dihindari. 3Ciri-ciri norma
agama, yaitu:

1.) Bersumber langsung dari Tuhan Yang Maha Esa.

1
Usman, Hardius; Tjiptoherijanto, Prijono; Balqiah, Tengku Ezni; Agung, I. Gusti Ngurah (2017-01-01). "The role of
religious norms, trust, importance of attributes and information sources in the relationship between religiosity and
selection of the Islamic bank". Journal of Islamic Marketing. 8 (2): 158–186. doi:10.1108/JIMA-01-2015-0004. ISSN
1759-0833.
2
Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA . Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. hlm. 37. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-22
3
Ari Welianto. "Norma-norma di dalam Masyarakat". ( 2020).
2.) Bersifat universal atau abadi.

3.) Apabila dilaksanakan akan mendapat pahala dan apabila dilanggar maka akan mendapat dosa.

4.) Bersifat komprehensif dan berlaku bagi seluruh umat manusia.

b. Contoh Norma Agama

1.) Rajin beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan, berdoa sebelum makan, sebelum tidur,

sebelum perjalanan, sebelum belajar, sebelum memasuki tempat ibadah, dan lainlain

2.) Tidak mencuri barang atau sesuatu yang bukan milik kita.

3.) Tidak menghina maupun mencela orang lain.

4.) Tidak melukai atau membunuh orang lain.

5.) Bersikap jujur

6.) Membaca kitab suci agama masing-masing dan mengamalkannya di kehidupan seharihari.

7.) Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama.

8.) Mengimani adanya Tuhan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

c. Unsur Norma Agama

1.) Ajaran Agama: Unsur ini mencakup ajaran fundamental dan prinsip-prinsip ajaran agama
yang menjadi dasar norma agama. Ini bisa berupa ajaran-ajaran dari kitab suci seperti Al-Quran
dalam Islam atau teks-teks agama lainnya

2.) Ritual dan Ibadah: Norma agama sering mencakup ritual dan ibadah yang harus diikuti oleh
para penganut. Ini termasuk shalat, puasa, zakat, perayaan agama, dan upacara keagamaan
lainnya yang menjadi bagian penting dari praktik agama.

3.) Etika dan Moralitas: Unsur ini mengandung nilai-nilai etika dan moral yang dijunjung tinggi
dalam agama. Norma agama memberikan panduan tentang apa yang dianggap benar dan salah
dalam perilaku, seperti jujur, kasih sayang, keadilan, dan kebaikan.

4.) Hukum Agama: Dalam beberapa agama, terdapat hukum agama yang mengatur aspek-aspek
tertentu dari kehidupan, termasuk perkawinan, perceraian, warisan, dan hukum pidana. Hukum
agama ini didasarkan pada ajaran agama dan prinsip-prinsip etika.
5.) Konsep Dosadan Pahala: Unsur ini mencakup konsep pahala (balasan baik) dan dosa
(perbuatan buruk) dalam agama. Norma agama sering menegaskan bahwa perbuatan baik akan
dihargai dengan pahala, sementara perbuatan buruk akan mendatangkan dosa atau hukuman.

d. Fungsi Norma Agama4

1.)Norma agama memberikan panduan moral dan etika yang mendalam kepada individu.

2.)Agama sering menjadi bagian integral dari identitas individu.Norma agama membantu
membentuk identitas spiritual dan budaya seseorang.

3.)Norma agama dapat berperan dalam menyelaraskan dan mempersatukan masyarakat.

4.)Norma agama dapat mendorong individu untuk mematuhi aturan dan tata tertib yang
ditetapkan oleh agama mereka.

e. Sanksi Norma Agama

1.) Mendapatkan sanksi secara tidak langsung, artinya pelanggarnya baru akan menerima
sanksinya nanti di akhirat berupa siksaan di neraka.

2.) Mendapat sangsi langsung: artinya jika seseorang telah melanggar norma agama. Baik
mengakui sendiri di depan mufti atau hakim, atau kedapatan/tertangkap basah melakukan
pelanggaran agama, dikenakan hukuman sesuai dengan pelanggarannya.

2. Norma Kesopanan

a. Pengertian Norma Kesopanan

Norma sopan santun adalah kaidah atau peraturan hidup bagi tingkah laku manusia yang timbul
dari hasil pergaulan sekelompok itu yang berisi perintah, larangan dan sanksi tertentu.Norma
kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di
berbagai tempat, lingkungan, atau waktu.Oleh sebab itu, norma sopan santun merupakan
panduan, tatanan, dan pengendalian tingkah laku yang sesuai dan bisa diterima oleh suatu
masyarakat. Norma sopan santun bersumber dari pergaulan manusia.

b. Contoh Norma Kesopanan

4
brilio.net “Pengertian norma kesopanan,fungsi,sanksi,manfaat dan contohnya”, Rabu (22/4)
1.) Menghormati orang yang lebih tua.

2.) Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.

3.) Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.

4.) Tidak meludah di sembarang tempat.

5.) Tidak menyela pembicaraan.

6.) Berpakaian dengan sopan dan santun

c. Unsur Norma Kesopanan

1.) Keadilan,yaitu memperlakukan semua orang secara adil dan setara tanpa diskriminasi
kepedulian sosial,yaitu peduli dengan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama bukan hanya diri
sendiri.

2.) Kebajikan, mengutamakan tindakan dan sikap yang baik, jujur dan bermoral.

3.) Ketidak berpihakan, tidak memihak pada satu kelompok atau individu tertentu secara tidak
adil.

d. Fungsi Norma Kesopanan

1.) Norma kesopanan berfungsi sebagai aturan, pedoman,serta tata cara dalam ber perilaku dalam
kelompok masyarakat.

2.) Norma ini dijadikan pedoman dalam menentukan sanksi untuk pihak yang melanggarnya.

3.) Menjaga hubungan saling menghormati, menghargai dan respek terhadap sesama.

4.) Norma kesopanan berfungsi untuk menciptakan suasana yang selaras dalam sebuah kelompok
masyarakat sehingga akan tercipta rasa nyaman dan tentram dalam kehidupan sosial.

5.) Norma ini juga dapat mengontrol tingkah laku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

e. sanksi norma kesopanan

Sanksi bagi pelanggar norma kesopanan adalah tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh
masyarakat, yang berupa cemoohan, celaan, hinaan, atau dikucilkan dan diasingkan dari
pergaulan serta di permalukan.

3. Norma Kesusilaan
a. pengertian norma kesusilaan

Norma/Kaedah kesusilaan ialah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari
manusia.Peraturan-peraturan hidup ini berupa bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan
diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya. Kesusilaan
memberikan peraturan-peraturan agar menjadi manusia yang sempurna. Hasil daripada
perintah dan larangan yang timbul dari norma kesusilaan itu pada manusia bergantung pada
pribadi orang-orang.Norma-norma kesusilaan itu dapat juga menetapkan baik-buruknya
suatu perbuatan manusia dan turut pula memelihara ketertiban manusia dalam masyarakat.
Norma kesusilaan ini pun bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh
umat manusia.

Norma kesusilaan berhubungan dengan manusia sebagai individu karena menyangkut


kehidupan pribadi manusia. Sebagai pendukung kaedah kesusilaan adalah nurani individu dan
bukan manusia sebagai makhluk sosial atau sebagai anggota masyarakat yang
terorganisir.5Kaedah ini dapat melengkapi ketidak seimbangan hidup pribadi mencegah
kegelisahan diri sendiri.

b. Contoh Norma Kesusilaan

1.) Menjaga kesopanan dan etika dalam berbicara.

2.) Menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.

3.) Menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.

4.) Tidak merokok di tempat umum

5.) Menjaga kebersihan lingkungan

c. Unsur Norma Kesusilaan

1.) Bersifat lokal yang mana, norma kesusilaan di suatu daerah tidak bersifat universal yakni
belum tentu sama dengan daerah lain.

2.) Berasal dari hati nurani, dimana norma kesusilaan berasal dari hati kecil manusia yang dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

3.) Sanksi berupa penyesalan karena norma ini berasal dari diri sendiri maka ketika dilanggar
akan timbul penyesalan terhadap diri sendiri.
5
ZevenbergenMr. Willem, Formale Encyclopaedie der Recht Sweten Schap,Gebr. Belinfante s‟Gravenhage,
sebagaimana ditulis dalam Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar),Liberty, Yogyakarta, 1925,
hlm,7.
d. Fungsi Norma Kesusilaan

1,) Berfungsi dalam kehidupan antar masyarakat yang aman dan tertib.

.2.) Berfungsi menciptakan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, bisa
bersikap sopan dan saling menghargai satu sama lain.

3.) Menciptakan masyarakat yang dapat beradaptasi dan saling membantu satu sama lain.

4.) Membangun lingkungan masyarakat yang aman dan damai, sehingga tindakan kejahatan dan
pelecehan pun dapat dihilangkan.

5.) Membangun anggota masyarakat yang harmonis sekaligus selaras. Dengan begitu,
lingkungan masyarakat pun bisa menjadi lebih damai.

e. Sanksi Norma Kesusilaan

Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma kesusilan mendapatkan sanksi pengucilan, baik secara
fisik (dipenjara, diusir) maupun psikis (dijauhi, penyesalan, rasa malu, dan kegelisahan),juga
akan menimbulkan rasa takut,malu,penyesalan dan rasa bersalah bagi pelaku karena telah
melakukan pelanggaran norma kesusilaan

5. Norma Hukum

a. Pengertian Norma Hukum

Norma hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditunjukkan kepada anggota masyarakat yang
berisi ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu
ketertiban dan keadilan aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya
pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang serta memaksa orang untuk dapat berperilaku
sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran terhadap norma ini berupa
sanksi denda sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman mati). 6Norma hukum memiliki sifat
memaksa untuk melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat. Norma hukum
juga sebagai pelengkap norma-norma lain dengan sanksi tegas dan nyata.7

b. Contoh Norma Hukum

1.) contoh norma hukum tertulis adalah Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan dokumen
penting lainnya.
6
Atik Catur Budiati (2009).”Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA”. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional. hlm. 37. ISBN 978-979-068-219-1.
7
Ari Welianto. “Norma-norma di dalam Masyarakat”. Diakses tanggal 16 November 2020
2.) Contoh norma hukum selanjutnya adalah hukum pidana. Contohnya adalah seperti pencurian
yang terjadi dalam kelompok masyarakat sehingga menyebabkan kerugian dalam hal materil.
Pelaku dapat terjerak hukum sesuai dengan yang tercatat.

3.) Contoh norma hukum selanjutnya adalah hukum perdata. Di dalamnya nanti adalah
serangkaian kewajiban yang harus ditaati oleh warga negara. Hukum perdata ini akan mengurusi
masalah yang dilakukan oleh salah satu pihak individu ke orang lain.

4.) Dan yang terakhir ini mungkin sangat berbeda dengan sifat dasar sebuah norma hukum. Jika
sebelumnya kita mengatakan kalau dibanding jenis-jenis norma yang lain, hukum ini adalah
sesuatu yang sifatnya ditulis dan tertuang di dokumen Negara.

c. Unsur Norma Hukum

1.) Adanya peraturan yang berkaitan dengan perbuatan dalam pergaulan hidup manusia.

2.) Peraturan tersebut dibuat oleh badan-badan resmi negara yang mempunyai wewenang.

3.) Peraturan tersebut memiliki sifat yang memaksa. Apabila ada yang melanggar akan diberikan
sanksi yang tegas dan memaksa.

d. fungsi norma hukum

1.) Memberi Tindakan kepada Orang yang Melanggar HukumNorma hukum bisa digunakan
sebagai pedoman untuk memberi tindakan bagi pelanggar hukum.

2.) Memberi Sanksi kepada Pelanggar Hukum.

3.) Menciptakan Rasa Aman.

4.) Pedoman dalam Berperilaku.

e. sanksi norma hukum

1.) Hukuman penjara yang durasinya dihitung berdasarkan perbuatan yang dilakukan

2.) Pelanggar contoh norma hukum dapat dikenakan pidana mati

3.) Mendapat sanksi sosial jika melanggar norma adat dan kebudayaan

4.) Cancel Culture baik di dunia maya dan di lingkungan sosial

5.) Sanksi Psikologis

6.) Hukuman skala ringan hingga penyitaan


B. Perbedaan Norma Agama,Kesopanan,Kesusilaan dan Hukum

Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan ketiganya:

1. Norma Agama:

Sumber: Norma agama berasal dari ajaran agama atau keyakinan keagamaan tertentu. Mereka
didasarkan pada prinsip-prinsip moral, etika, dan ajaran yang dianggap sebagai wahyu ilahi atau
otoritas spiritual.

Sifat: Norma agama bersifat spiritual dan moral. Mereka mengatur perilaku individu berdasarkan
nilai-nilai keagamaan dan keyakinan tertentu, dan sering kali berfokus pada hubungan individu
dengan Tuhan atau entitas spiritual yang dipercayai.

Penegakan: Penegakan norma agama terutama bersifat internal, dengan penganut agama yang
diyakini bertanggung jawab atas perilaku mereka di hadapan Tuhan. Sanksi rohani, seperti rasa
bersalah atau dosa, dapat terjadi sebagai konsekuensi pelanggaran norma agama.

2. Norma Kesopanan:

Sumber: Norma kesopanan atau etika sosial berkembang dalam masyarakat dan berasal dari
norma-norma sosial yang diterima secara umum. Mereka tidak memiliki asal usul agama yang
spesifik.

Sifat: Norma kesopanan mengatur perilaku dalam konteks sosial. Mereka mencakup tata krama,
adab, dan perilaku yang dianggap sopan dan pantas dalam interaksi sosial. Mereka tidak selalu
memiliki dasar moral atau agama yang kuat.

Penegakan: Penegakan norma kesopanan sering kali bergantung pada konvensi sosial dan
ekspektasi masyarakat. Pelanggaran norma kesopanan dapat mengakibatkan penilaian sosial
negatif, isolasi sosial, atau kehilangan reputasi, tetapi tidak selalu ada sanksi hukum yang terkait.

3. Norma hukum :

Sumber: Norma hukum berasal dari sistem hukum yang diberlakukan oleh pemerintah atau
otoritas hukum dalam suatu negara. Mereka diatur dalam undang-undang dan peraturan hukum.

Sifat: Norma hukum adalah aturan hukum yang bersifat legal dan mengatur perilaku individu
dalam masyarakat. Mereka sering kali memiliki sanksi hukum yang jelas dan diberlakukan oleh
sistem peradilan.

Penegakan: Penegakan norma hukum dilakukan oleh pihak berwenang, seperti polisi, jaksa, dan
pengadilan. Pelanggaran norma hukum dapat mengakibatkan sanksi hukum, seperti denda,
hukuman penjara, atau tindakan hukum lainnya.Dalam rangkaian norma ini, norma agama adalah
aturan moral yang diberikan oleh agama atau keyakinan keagamaan, norma kesopanan adalah
norma-norma sosial yang mengatur tata krama dan perilaku dalam masyarakat, sementara norma
hukum adalah aturan hukum yang diberlakukan oleh negara dengan sanksi hukum yang terkait.

Semua tiga jenis norma ini dapat memengaruhi perilaku individu dalam berbagai konteks, tetapi
mereka memiliki sumber, sifat, dan tingkat penegakan yang berbeda.

C.Kekhususan Norma hukum dan Karakter Norma Hukum

Norma hukum memiliki kekhususan dan karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis
norma lainnya, seperti norma sosial atau norma agama. Berikut adalah beberapa kekhususan dan
karakteristik norma hukum:

1. Legalitas: Norma hukum dinyatakan secara tertulis dalam undang-undang, peraturan, atau
dokumen hukum resmi lainnya. Mereka diakui sebagai aturan hukum yang sah dan berlaku di
suatu yurisdiksi. Legalitas adalah ciri khas yang paling mencolok dari norma hukum.

2. Sifat Terikat (Binding): Norma hukum bersifat mengikat, yang berarti individu dan entitas
hukum wajib mematuhi mereka. Pelanggaran norma hukum dapat mengakibatkan sanksi hukum
seperti denda, hukuman penjara, atau tindakan hukum lainnya.

3. Penegakan Resmi: Norma hukum diberlakukan oleh otoritas hukum yang sah, seperti sistem
peradilan atau aparat penegak hukum. Ini berbeda dengan norma sosial atau agama, yang
penegakan mereka sering kali bergantung pada norma-norma sosial atau sanksi rohani

4. Universalitas dan Abstraksi: Norma hukum biasanya dirancang untuk berlaku secara
universal, artinya mereka mengatur perilaku dalam berbagai konteks dan untuk semua orang
dalam yurisdiksi yang sama. Mereka juga seringkali dirancang secara abstrak untuk dapat
diaplikasikan pada berbagai situasi.

5. Kepentingan Umum: Norma hukum sering dirancang untuk melindungi dan mempromosikan
kepentingan umum atau masyarakat secara keseluruhan. Mereka dapat mengatur tindakan yang
memengaruhi kesejahteraan umum dan melindungi hak dan kebebasan individu.

6. Sistematisasi: Norma hukum biasanya terstruktur dan terorganisasi dalam sebuah sistem
hukum yang lebih besar. Mereka sering kali terkait satu sama lain dalam hirarki peraturan hukum
yang kompleks.

7. Penegakan yang Dijalankan oleh Pemerintah: Pemerintah bertanggung jawab untuk


menegakkan norma hukum dan menyediakan infrastruktur hukum, seperti pengadilan dan
lembaga penegak hukum, untuk melaksanakan hal tersebut.

8. Keterbukaan dan Aksesibilitas: Norma hukum biasanya terbuka untuk umum dan dapat
diakses oleh siapa saja yang ingin memahaminya. Hal ini mendukung transparansi dalam hukum
dan memberi individu kesempatan untuk mengetahui hak dan kewajibannya.
9. Dinamisitas: Norma hukum dapat berubah seiring waktu melalui perubahan undang-undang
atau putusan pengadilan. Ini memungkinkan sistem hukum untuk beradaptasi dengan perubahan
dalam masyarakat dan nilai-nilai.Karakteristik-karakteristik ini membedakan norma hukum dari
norma-norma sosial atau agama. Norma hukum diberlakukan secara formal oleh pemerintah,
mengikat secara hukum, dan bertujuan untuk menciptakan keteraturan dan keadilan dalam
masyarakat.

BAB III

KESIMPULAN
Dalam kesimpulan, berikut adalah beberapa poin penting tentang perbedaan antara norma

hukum, norma agama, norma kesopanan, dan norma kesusilaan:

1. Sumber dan Sifat: Norma hukum berasal dari undang-undang dan peraturan yang
diberlakukan oleh pemerintah dengan sifat yang bersifat mengikat secara hukum. Norma
agama berasal dari ajaran agama dan memiliki sifat moral dan spiritual. Norma
kesopanan dan kesusilaan berkembang dalam masyarakat, mengatur tata krama, etika
sosial, dan perilaku sehari-hari dengan fokus pada sopan santun dan moralitas.
2. Penegakan Norma hukum ditegakkan oleh otoritas hukum, seperti sistem peradilan dan
aparat penegak hukum, dengan sanksi hukum. Norma agama lebih cenderung memiliki
penegakan yang lebih internal, dengan sanksi rohani sebagai konsekuensi pelanggaran.
Norma kesopanan dan kesusilaan seringkali mengandalkan norma-norma sosial dan
ekspektasi masyarakat, dengan penilaian sosial sebagai bentuk penegakan.
3. Universalitas: Norma hukum berlaku secara universal untuk semua warga negara dalam
suatu yurisdiksi yang sama. Norma agama dapat bervariasi antara agama dan keyakinan
individu. Norma kesopanan dan kesusilaan juga dapat berbeda antara budaya dan
masyarakat.
4. Karakteristik Unik: Norma hukum memiliki sifat tertulis dan legalitas yang jelas. Norma
agama lebih terkait dengan nilai-nilai spiritual dan keyakinan. Norma kesopanan
berfokus pada tata krama sosial, sementara norma kesusilaan berhubungan dengan etika
danmoralitas pribadi.
5. Konteks: Norma hukum dirancang untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat,
sementara norma agama berkaitan dengan hubungan individu dengan Tuhan atau entitas
spiritual. Norma kesopanan dan kesusilaan berkaitan dengan interaksi sosial dan perilaku
sehari-hari dalam masyarakat.
6. Perubahan dan Adaptasi: Norma hukum dapat berubah melalui perubahan undangundang
dan putusan pengadilan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat. Norma
agama, meskipun bisa diinterpretasikan ulang, sering kali berdasarkan ajaran yang lebih
konservatif. Norma kesopanan dan kesusilaan juga dapat berubah seiring perubahan
budaya dan sosial.

BUKTI DISKUSI
REFERENSI BUKU

DAFTAR PUSTAKA

Is, Muhamad Sadi, and M. H. S HI. Pengantar ilmu hukum. Kencana, 2017.
Marzuki, Peter Mahmud, and M. S. Sh. Pengantar ilmu hukum. Prenada Media, 2021.

Mangku, Dewa Gede Sudika, and LL M. SH. Pengantar Ilmu Hukum. Penerbit
Lakeisha,2020.

Audina, Priska Mutiara. “Norma-Norma Dalam Masyarakat.” Jurnal Kewarganegaraa 2,

No. 1 (2019): 1-5.

Is, Muhamad Sadi, MH SHI, and Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Raden. “NORMA
DANKONSEP HUKUM.” PENGANTAR ILMU HUKUM (2023): 43.

Anwar, Umar, Luluk E. Nurrokmah, Christina Bagenda, Ratna Riyanti, Putu Ary
PrasetyaNingrum, Yuli Heriyanti, and Arina Silviana. Pengantar Ilmu Hukum.
YayasanPenerbit Muhammad Zaini, 2022.

Usman, Hardius; Tjiptoherijanto, Prijono; Balqiah, Tengku Ezni; Agung, I. Gusti Ngurah
(2017-01-01). “The role of religious norms, trust, importance of attributes and information
sources in the relationship between religiosity and selection of the Islamic bank”. Journal of
Islamic Marketing. 8 (2): 158–186. Doi:10.1108/JIMA-01-2015-0004. ISSN 1759-0833.

Atik Catur Budiati (2009). “Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA” . Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Hlm. 37.

Ari Welianto. “Norma-norma di dalam Masyarakat”. ( 2020).

Brilio.net “Pengertian norma kesopanan,fungsi,sanksi,manfaat dan contohnya”, Rabu (22/4)

Marzuki, Peter Mahmud, and M. S. Sh. Pengantar ilmu hukum. Prenada Media, 2021.

Mangku, Dewa Gede Sudika, and LL M. SH. Pengantar Ilmu Hukum. Penerbit
Lakeisha,2020.

Audina, Priska Mutiara. "Norma-Norma Dalam Masyarakat." Jurnal Kewarganegaraan

2,(2019): 1-5.

ZevenbergenMr. Willem, Formale Encyclopaedie der Recht Sweten Schap,Gebr.


Belinfante s‟Gravenhage, sebagaimana ditulis dalam Sudikno Mertokusumo, Mengenal
Hukum (Suatu Pengantar),Liberty, Yogyakarta, 1925, hlm,7.

Ari Welianto. “Norma-norma di dalam Masyarakat”. 2020


.

Anda mungkin juga menyukai