Anda di halaman 1dari 2

PRINSIP DASAR:

Vitamin C adalah golongan vitamin prakoenzim berbentuk sebagai L-asam askorbat yang
larut dalam air dan menmpunyai kemampuan dalam menyumbangkan elektron (Carr &
Maggini, 2017). Dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai katalis dalam reaksi, maka ketika
tidak terpenuhi akan menganggu sisten tubuh (Setyyawati, 2014).
Vitamin C mudah teroksidasi, proses tersebut dapat dipercepat dengan adanya panas, sinar,
logam alkali, enzim oksidator, katalis Fe dan Cu (Maajid, et al., 2018). Vitamin C mudah
teroksidasi karena mengandung gugus hidroksi yang reaktif. Vitamin C akan teroksidasi dan
membentuk gugus karbonil (Ngginak, et al., 2019).
Penetuan kadar Vitamin C dapat dilakukan dengan titrasi Iodometri. Titrasi iodometri
merupakan titrasi langsung terhadap zat-zat yang mempunyai beda potensial lebih kecil dari
sistem iodium-iodida, sehingga zat tersebut akan dioksidasi oleh iodium. Zat pengoksidasi
vitamin C adalah iodin (Damayanti & Kurniawati, 2017). Dalam titrasi ini menggunankan
indicator amilum sehingga ketika warna sampel sudah biru keunguan maka sampel sudah
mencapi titik ekivalen dan harus dihentikan.

REAKSI:
 Reaksi pada blanko:
5 I- + IO3- + 6H+  3I2 + 3H2O
I2 + Amilum  I2-amilum (biru, α 618 nm) (Sulistyarti, et al., 2019)
 Reaksi Redoks asam askorbat dan iodin

(Rohman, 2007)

Bibliography
Carr, A. C. & Maggini, S., 2017. Vitamin C dan Immune Fuction. Nutrients, 9(1211), pp. 2-
25.
Damayanti, E. T. & Kurniawati, P., 2017. Perbandingan metode penentuan vitamin C pada
minuman kemasan menggunakan metode spektofotometer UV-Vis dan Iodometri. Malang,
Prosiding Seminar Nasioanl Kimia dan Pembelajaran 2017, Jurusan Kimia FMIPA UM.
Maajid, L. A., Sunarmi & Kiwanto, A., 2018. Pengaruh penyimpanan terhadap kadar vitamin
C buah apel (Mulus sylvestris Mill.). Jurnal kebidanan dan kesehatan tradisioanl, 3(2), pp.
57-106.
Ngginak, J., ARupidara, A. D. N. & Daud, Y., 2019. Kandungan vitamin C dari ekstrak buah
ara (Ficus carcia L.) dan markisa hutan (Passiflora foetida L.). Jurnal Sains dan edukasi
Sains, 2(2), pp. 54-59.
Rohman, A., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Putaka Pelajar.
Setyyawati, T., 2014. Peran Vitamin C pada kulit. Jurnal Imliah Kedokteran, 2(1), pp. 36-44.
Sulistyarti, H., Sulistyo, E., Sutrisno, S. & Rismiarti, Z., 2019. Metode spektofotometri secara
tidak langsung untuk penetuan merkuri (II) berdasarkan pembentuakn kompleks biru-amilum.
Jurnal penelitian Kimia, 15(1), pp. 149-164.

Anda mungkin juga menyukai