Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KONSEP AKHIR

Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek


Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

BAB IV

PRIORITAS PENATAAN

KAWASAN WISATA KUALA GETEK

4.1. Analisis Kondisi Eksisting Kawasan Wisata


Kuala Getek
Tujuan analisis ini untuk mengetahui kondisi eksisting dari kawasan wisata
Kuala Getek sehingga dapat diketahui arahan pengembangan kawasan
tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis SWOT, yaitu
analisis dengan memperhatikan potensi berupa kekuatan dan peluang tanpa
mengabaikan kelemahan dan ancaman sebagai acuan usaha pengembangan
kawasan lebih lanjut. Dengan mengetahui kekuatan dan peluang yang dimiliki
sebagai faktor pendukung usaha pengembangan kegiatan wisata di Kuala
Getek serta dengan memperhatikan kelemahan dan ancaman yang dapat
menghambat usaha pengembangan tersebut diharapkan nantinya langkah
atau usaha pengembangan yang akan direncanakan merupakan rencana yang
tepat guna dan berkelanjutan.

4.1.1. Analisis Variabel Internal


Input analisis variabel internal ini adalah faktor-faktor yang menjadi kekuatan
dan kelemahan kawasan yang lebih banyak terjadi atau berasal dari dalam
lingkungannya. Dibawah ini diuraikan mengenai kondisi eksisting kawasan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-1


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Kuala Getek berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dari hasil
survai primer maupun sekunder.

4.1.1.1. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek


Berdasarkan Kekuatan yang Dimiliki

Kawasan wisata Kuala Getek memiliki beberapa kondisi eksisting yang


menjadi kekuatan dalam usaha pengembangan wisata yaitu keindahan alam
berupa hutan mangrove serta memiliki keunikan berupa sungai yang luas,
landai dan lumpur yang dalam sehingga sangat ideal untuk melaksanakan
kembali salah satu wisata budaya pacu sampan leper, atau pacu manongkah.
Kawasan ini juga banyak dihuni fauna mangrove seperti kunang-kunang, kera
ekor panjang, burung putih, biawak dsb, yg merupakan daya tarik tersendiri
bagi wisatawan. Para pengunjung juga akan manjakan dengan sea food yang
masih segar dan beragam yang banyak diminati masyarakat seperti udang
galah sehingga dapat dikembangkan menjadi wisata kuliner.

mangrove serta fauna yg memiliki keunikan tersendiri.

Kawasan wisata Kuala Getek dengan daya tarik tersendiri karena jaraknya
kurang dari 5 Km dari pusat kota dengan sarana transportasi yang mudah.
Sarana jalan menuju lokasi sudah bagus sehingga dapat mempermudah para
wisatawan dalam menjangkau objek wisata tersebut. Disamping itu terdapat
Jembatan Kuala Getek yang dapat digunakan untuk memandang keindahan
pantai dan aktifitas lain.

Sumber daya manusia yang cukup banyak, antara lain adalah masyarakat
setempat juga menjadi kekuatan kondisi eksisting kawasan wisaata Kuala
Getek. Masyarakat setempat dapat dilibatkan secara langsung dalam usaha
pengembangan kawasan Kuala Getek sebagai kekuatan kawasan.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-2


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

4.1.1.2. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek Berdasarkan


Kelemahan yang Dimiliki

Kondisi eksisting kawasan wisata Kuala Getek juga memiliki beberapa


kelemahan yang berpengaruh terhadap usaha pengembangan pariwisata
kawasan tersebut. Salah satu masalah yang menjadi kelemahan kawasan
tersebut adalah membutuhkan biaya tinggi karena merupakan kawasan
bertanah gambut dan berada di kawasan pasang surut sebagaimana kondisi
umum di Indragiri Hilir. Untuk pengembangan kawasan ini banyak yang harus
dipertimbangkan agar bangunan kuat dan tetap menjaga kelestarian mangrove

Masalah yang lain adalah kawasan ini merupakan kawasan lindung setempat
yaitu berupa hutan mangrove di daerah pantai yang berfungsi untuk
menangkal instrusi air laut dan daya rusak laut akibat gelombang. Akan tetapi
jika kondisi ini dapat dimanfaatkan dengan mempertahankan ekosistem
mangrove maka akan menjadi daya tarik tersendiri.

Belum adanya penertiban pengunjung yang memancing di sepanjang jembatan


sehingga mengganggu arus lalu lintas. Kelemahan yang lain berkaitan dengan
transportasi adalah akses jalan yang menghubungkan Bandara Tempuling,
Kota Tembilahan, Kec. Batang Tuaka, Gaung Anak Serka, Gaung dan Mandah
baru mualai dibangun. Jika akses jalan ini sudah selesai maka akan menjadi
kekuatan bagi kawasan wisata ini.

Terjadinya sedimentasi juga menjadi kelemahan kondisi kawasan tersebut.


Sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan terjadi dari hasil erosi tebing
dan longsoran tebing akibat banjir di sungai-sungai yang bermuara di Kuala
Getek. Tingkat erosi yang tinggi inipun juga menjadi salah satu kelemahan
yang dimiliki kawasan Kuala Getek.

Fasilitas yang kurang memadai juga dapat menjadi kelemahan kawasan Kuala
Getek karena salah satu faktor penting yang mendukung suatu industri
pariwisata agar dapat berjalan dengan baik adalah tersedianya fasilitas-fasilitas
umum yang dibutuhkan oleh para wisatawan.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-3


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga merupakan kelemahan kondisi


kawasan Kuala Getek yang dapat mempengaruhi usaha pengembangan
kawasan wisata. Sumber daya manusia dibutuhkan dalam seluruh segi, baik
pengembangan, pelaksanaan, maupun pengelolaan atau pemeliharaan.
Apabila tidak didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang handal,
maka kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan secara optimal.

Belum ada perencanaan pengelolaan yang lestari dan berkesinambungan.


Pengelolaan yang tidak baik dan kurang terkoordinasi juga menjadi kelemahan
Belum adanya perencanaan penataan kawasan wisata juga menyebabkan
rendahnya minat swasta untuk berinvestasi juga pemerintah provinsi untuk
membantu mengembangkan.

4.1.1.3. Rumusan Variabel Internal

Hasil analisis variabel internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
kawasan Kuala Getek sebagai faktor pendukung usaha pengembangan atraksi
wisata air dapat dirumuskan ke dalam tabel Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Variabel Internal Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek

No. Faktor Penentu Keterangan

1. Kekuatan Keindahan alam dan memiliki ciri khas yaitu hutan


mangrove yang alami, aktivitas sampan leper,
(Strength)
fauna mangrove
Terdapat sarana jalan daran kurang dari 5 Km dari
pusat kota
Keindahan alam berupa hutan mangrove
Sungai luas, landai dan berlumpur dalam
Banyak dihuni fauna mangrove
sea food yang masih segar dan beragam
Terdapat Jembatan Kuala Getek yang dapat
digunakan untuk memandang keindahan pantai
dan aktifitas lain.
Sumber daya manusia yang cukup banyak

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-4


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

2. Kelemahan Kawasan bertanah gambut sehingga


membutuhkan biaya tinggi
(Weakness)
Merupakan kawasan lindung setempat
Belum adanya penertiban pengunjung
Terjadinya sedimentasi yang kuat
Fasilitas yang kurang memadai
Rendahnya kualitas sumber daya manusia
Berada di kawasan pasang surut
Belum ada perencanaan pengelolaan yang lestari
dan berkesinambungan
Sumber: Hasil analisis,2011

4.1.2. Analisis Variabel Eksternal


Input analisis variabel eksternal ini adalah faktor-faktor yang merupakan
kesempatan serta ancaman yang ada dan terjadi atau berasal dari luar
lingkungannya. Dibawah ini diuraikan mengenai kondisi eksisting kawasan
Kuala Getek berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dari hasil
survai primer maupun sekunder.

4.1.2.1. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek Berdasarkan


Peluang yang Ada

Kawasan wisata Kuala Getek berdasarkan hasil survai juga memiliki beberapa
peluang yang dapat mendukung usaha pengembangannya. Salah satu
peluang yang dimiliki adalah mengenai kemudahan aksesibilitas. Kemudahan
ini bagi kawasan wisata Kuala Getek menjadi nilai tambah yang memberikan
keuntungan bagi perkembangan wisata kawasan tersebut. Jembatan Kuala
Getek merupakan pintu gerbang yg menghubungkan kecamatan-kecamatan yg
berada di utara Kab. Inhil seperti Kec. Batang Tuaka ,Gaung Anak Serka,
Gaung, Mandah, Kateman, Pulau Burung, Belengkong dan Pelangiran dengan
kota Tembilahan. Sehingga dengan sendirinya kawasan ini sangat strategis.
Kota tembilahan juga merupakan pintu gerbang perjalanan laut menuju wilayah
lain karena di wilayah ini terdapat pelabuhan antarkota dan antarprovinsi.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-5


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Kawasan Wisata Kuala Getek dapat dijadikan sebagai kawasan wisata


unggulan di Kabupaten Inhil dan Provinsi Riau karena sedang dibangun
jaringan jalan yang akan menghubungkan Kabupaten Pelalawan dan Kota
Pekanbaru dengan Kota Tembilahan, dan merupakan jalan alternatif yang
menghubungkan kota Tembilahan dan Pekanbaru dengan jarak tempuh lebih
pendek bila dibandingkan melalui Rengat.

Keuntungan letak tersebut juga berdampak pada peluang pertumbuhan


ekonomi yang semakin baik, yaitu pengaruh dari kegiatan ekonomi yang
berlangsung di kota-kota sekitarnya, seperti Mandah, Sungai Gintung, GAS,
dan lain sebagainya. Peluang pertumbuhan ekonomi ini juga dapat
memberikan dampak berupa peluang peningkatan kesejahteraan sosial
masyarakat sekitar.

Dengan semakin meningkatnya keadaan perekonomian akibat usaha


pengembangan kawasan wisata, maka akan menciptakan peluang bagi
masyarakat untuk semakin meningkatkan taraf hidup. Peluang dalam
pengembangan kawasan selain itu adalah cukup banyaknya -kawasan wisata
Kuala Getek dan memiliki ciri khas masing-masing sehingga memberikan
peluang untuk menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) dengan
keanekaragaman atraksi wisata dalam satu lingkup wilayah atau kawasan
wisata. Kondisi ini akan memberikan peluang investasi yang dilakukan oleh
pihak swasta atau masyarakat karena kondisi eksisting kawasan yang
mendukung serta berpotensi untuk dikembangkan.

Di Indragiri Hilir terdapat sebuah tradisi budaya yang smentara ini tidak
dilaksanakan kembali sejak tahun 95-an yaitu pacu sampan leper dan pacu
manongkah. Pacu Sampan leper merupakan tradisi perlombaan mendayung
sampan di atas media lumpur sehingga unik dan menarik. Sedangkan Pacu
Manongkah adalah berpacu menangkap kerang dengan menggunakan perahu
di atas media lumpur. Kegiatan ini dulu dilaksanakan di Kawasan Wisata
Pekan Arba dan merupakan salah satu acara unggulan karena sangat diminati
masyarakat. Akan tetapi tradisi ini tidak dapat lagi dilaksanakan berkaitan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-6


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

dengan tingkat sedimentasi di wilayah tersebut. Sedangkan Pertandingan pacu


menongkah yg selama ini dilaksanakan di kecamatan Concong dan Tanah
Merah dapat juga dilaksanakan di Kuala Getek karena kecamatan Concong
dan Tanah Merah cukup jauh untuk dikunjungi oleh wisatawan dari kota
Tembilahan.

Peluang pengembangan kawasan wisata air ini didukung dengan adanya


kebijakan dari Pemerintah Daerah Propinsi Riau yang menyatakan bahwa
kedudukan pariwisata Riau sebagai daerah tujuan wisata dengan
keharmonisan budaya dan alam, dengan tawaran produk bagi wisatawan
nusantara. Berbagai pihak ikut memperhatikan kondisi pariwisata di kawasan
Kuala Getek, selain Pemerintah Daerah dan Dinas Pariwisata baik Propinsi
Riau maupun Kabupaten Indragiri Hilir, juga masyarakat banyak memberikan
perhatian pada usaha penggalian potensi kawasan wisata dengan memberikan
saran, arahan, dan masukan-masukan bagi pemerintah sebagai pihak yang
berwenang menyusun rencana pengembangan dan melakukan koordinasi
antar lembaga atau institusi terkait, maka usaha pengembangan menjadi lebih
mudah dilakukan dan dapat segera direalisasikan.

4.1.2.2. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek Berdasarkan


Ancaman yang Mungkin Muncul

Ancaman yang muncul dalam usaha pengembangan kawasan wisata Kuala


Getek antara lain adalah pertumbuhan yang tidak terkendali akibat kemudahan
aksesibilitas dan peningkatan kesejahteraan sosial. Pertumbuhan wilayah di
sekitar kawasan wisata Kuala Getek yang tidak terkendali akan memberikan
ancaman yang harus diperhatikan yaitu masalah konservasi lingkungan.
Masalah lingkungan tersebut antara lain adalah masalah polusi (polusi udara,
air, lingkungan, dan suara), perusakan flora dan fauna karena adanya kegiatan
pengembangan pariwisata dan berlangsungnya kegiatan wisatawan di
kawasan tersebut, Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka kekayaan alam
yang menjadi daya tarik wisata dan potensi pengembangan kawasan wisata

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-7


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Kuala Getek akan semakin rusak dan musnah. Ancaman lain jika tidak
dilakukan penataan secepatnya adalah penebangan mangrove secara liar yg
dilakukan oleh sebagian masyarakat sebagai bakan bakar untuk keperluan
rumah tangga atau bahan bangunan (cerucuk).

Ancaman lain yang dapat mempengaruhi kelangsungan atraksi wisata di


kawasan Kuala Getek adalah kondisi alam pada musim-musim tertentu.
Misalnya pada musim penghujan keadaan air tertinggi sampai dengan + 50 cm
dari permukaan tanah (titik 0) yang terjadi pada musim-musim (pasang)
tertentu dalam satu tahun. Biasanya terjadi satu kali dalam satu tahun selama
kurang dari satu bulan. Keadaan air terendah sampai dengan – 500 cm dari
titik 0 sehingga menyebabkan hamparan lumpur yg cukup luas (bentangan
lebar sungai) mencapai lebih kurang 500 m yang terjadi setiap hari diluar hari-
hari musim pasang. Atraksi wisata budaya idealnya dilaksanakan pada waktu
surut, karena hamparan lumpurnya yang luas. Sedangkan pada waktu pasang
perlu dicari alternative lain sehingga tetap menarik untuk dikunjungi. Kondisi air
tertinggi juga perlu dipertimbangkan dalam pembuatan bangunan sehingga
aman bagi bangunan maupun pengunjung.

Kondisi politik, ekonomi, dan keamanan yang tidak menentu jika dikaitkan
dengan kunjungan wisatawan juga menjadi ancaman yang perlu diperhatikan.
Situasi yang tidak kondusif tersebut dapat mempengaruhi motivasi dan
keinginan wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.

Ancaman lain yang perlu diperhatikan yaitu semakin banyaknya persaingan


atau kompetisi antara kawasan wisata di daerah lain, baik nasional maupun
internasional. wilayah berlomba-lomba untuk menciptakan suatu atraksi wisata
yang khas dan unik sesuai dengan potensi yang dimiliki kawasan wisata
masing-masing karena industri pariwisata merupakan industri yang saat ini
mendapat perhatian cukup besar di negara dan sangat menguntungkan baik
dalam bentuk kunjungan wisatawan, usaha pariwisata serta penerimaan devisa
dan perputaran kegiatan ekonomi dari kegiatan pariwisata.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-8


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Ancaman lain adalah punahnya budaya sampan leper. Semenjak dibangun


jembatan penyemberangan di Kuala Getek mengakibatkan masyarakat tidak
lagi memproduksi sampan leper sebagaimana biasanya sehingga para ahli
pembuat sampan leper terancam punah. Oleh sebab itu perlu upaya
pelestarian tradisi tersebut mengingat keunikan fungsi dan kegunaan sampan
leper yang tidak terdapat di daerah lain.

Rendahnya minat investasi juga dapat menjadi ancaman yang dapat


menghambat usaha pengembangan kawasan wisata di Kuala Getek.
Kurangnya minat para investor banyak dipengaruhi olah kurangnya informasi
mengenai potensi, peluang, dan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan
investasi di bidang pariwisata khususnya untuk kawasan wisata Kuala Getek.

4.1.2.3. Rumusan Variabel Eksternal

Hasil analisis variabel eksternal yaitu kesempatan atau peluang serta ancaman
yang terdapat di kawasan wisata Kuala Getek sebagai faktor pendukung usaha
pengembangan atraksi wisata air dapat dirumuskan ke dalam Tabel 4.2.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-9


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.2. Variabel Eksternal Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek

No. Faktor Penentu Keterangan

1. Peluang merupakan pintu gerbang yg menghubungkan


kecamatan-kecamatan yg berada di utara
(Opportunities)
merupakan pintu gerbang perjalanan laut menuju
wilayah
Kawasan Wisata Kuala Getek dapat dijadikan
sebagai kawasan wisata unggulan di Kabupaten
Inhil dan Provinsi Riau
Terletak di pusat pertumbuhan ekonomi
(Tembilahan, Mandah, Sungai Gintung, GAS)
Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat
sekitar
Memiliki kekhasan sendiri dari kawasan wisata yang
lain
Potensial investasi
Adanya kebijakan dari Pemerintah Daerah Propinsi
Riau menjadikan Indragiri Hilir merupakan kawasan
wisata alam dan budaya.
Semakin banyak pihak yang ikut memperhatikan
dan memberikan saran guna pengembangan
kawasan wisata Kuala Getek
Dapat dikembangkan wisata budaya (pacu sampan
leper, pacu manongkah)
2. Ancaman Ancaman konservasi lingkungan
penebangan mangrove secara liar
(Treaths)
Pertumbuhan kawasan tidak terkendali
Kondisi kawasan wisata pada musim-musim
tertentu yang kurang mendukung atraksi wisata air
(saat pasang)
Kondisi politik, ekonomi, dan keamanan Indonesia
saat ini yang kurang kondusif jika dikaitkan dengan
pariwisata
punahnya budaya sampan leper
Rendahnya minat berinvestasi
Sumber: Hasil analisis,2011

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-10


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

4.1.3. Kondisi Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek


berdasarkan Analisis SWOT
Hasil analisis variabel eksternal dan variabel internal di atas telah menunjukkan
kondisi eksisting di kawasan Kuala Getek. Kondisi eksisting kawasan Kuala
Getek dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan usaha
pengembangan kawasan wisata yang dapat digunakan sebagai acuan untuk
mencapai tujuan dengan cara memaksimalkan potensi dan kesempatan
namun secara bersamaan dapat meminimalisasi kendala dan ancaman.

Rumusan dasar pertimbangan pengembangan kawasan wisata Kuala Getek


berdasarkan kondisi eksisting terdiri dari strategi SO (Strength-Opportunities)
untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia dalam lingkungan
eksternal kawasan wisata Kuala Getek, strategi WO (Weakness-Opportunities)
yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan
peluang dari lingkungan eksternal kawasan wisata Kuala Getek, strategi ST
(Strength-Threats) untuk memperkecil dampak yang akan terjadi dari
lingkungan eksternal kawasan wisata Kuala Getek, dan strategi
WT(Weakness-Threats) untuk memperkuat dari dalam usaha untuk
memperkecil kelemahan internal kawasan wisata Kuala Getek dan mengurangi
tantangan eksternalnya. Strategi-strategi tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.3.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-11


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.3. Strategi berdasarkan Kondisi Eksisting dari Hasil Analisis SWOT

Faktor Internal
Faktor Penentu Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Faktor Opportunities Strategi SO : Strategi WO :
Mengoptimalkan kekuatan Memanfaatkan peluang
Eksternal (Peluang)
yang dimiliki, antara lain yang muncul yaitu
daya tarik, keindahan obyek adanya kebijakan dari
wisata, kemudahan Pemerintah Daerah
aksesibilitas, SDM yang Propinsi Riau untuk
cukup banyak, pelestarian pengembangan
budaya yang unik, serta kawasan wisata Kuala
semakin banyak pemerhati Getek serta semakin
pengembangan kawasan banyak pemerhati
wisata Kuala Getek (Dinas pengembangan
Pariwisata dan masyarakat) kawasan wisata Kuala
untuk memanfaatkan setiap Getek sehingga
peluang yang muncul, kawasan tersebut
antara lain yaitu mendapat perhatian
memanfaatkan letak yang lebih terhadap
kawasan Kuala Getek yang usaha. Peluang
strategis yaitu di pusat potensial investasi juga
pertumbuhan ekonomi, dapat dimanfaatkan
serta adanya kebijakan sebagai usaha
pemerintah, khususnya mengurangi dampak
Dinas Daerah Propinsi Riau kelemahan yang
untuk pengembangan dimiliki kawasan
kawasan wisata Kuala tersebut. Promosi
Getek. kepada pihak investor
perlu ditingkatkan
sehingga terjadi
perbaikan kualitas
kawasan dan
peningkatan kualitas
sumber daya manusia
karena adanya
lapangan kerja baru
bagi masyarakat
setempat di kawasan
wisata Kuala Getek.
Threats Strategi ST : Strategi WT
(Ancaman)  Pengendalian Untuk mengatasi
pertumbuhan kawasan masalah lingkungan di
dapat dilakukan melalui kawasan Kuala Getek
usaha konservasi agar dapat dijadikan
lingkungan dengan sebagai kawasan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-12


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

mengikutsertakan wisata andalan harus


masyarakat setempat didukung oleh seluruh
sebagai sumber daya pihak terkait, baik
manusia yang dapat pemerintah, pihak
diandalkan. swasta, maupun
 Kondisi kawasan wisata masyarakat sehingga
yang kurang mendukung kelemahan yang ada
pada musim-musim dapat dieliminasi dan
tertentu dapat di atasi ancaman yang akan
dengan pengadaan muncul dapat
atraksi wisata penunjang diminimalisasi dengan
berserta fasilitasnya adanya kerjasama dan
yang tidak terpengaruh koordinasi dari seluruh
oleh musim-musim pihak untuk mengatasi
tertentu. masalah-masalah
 Kerjasama antara tersebut bersama-
pemerhati pengembang sama dan dilakukan
an kawasan Kuala Getek secara terpadu.
dengan pihak pemerintah Untuk mengatasi
dan swasta dapat masalah lahan gambut
membantu mengatasi dan mangrove perlu
masalah rendahnya dibuat perencanaan
minat investasi dan pengembangan yang
kompetisi antar kawasan berwawasan
wisata lainnya, antara lingkungan dan
lain dengan meningkat berkelanjutan
kan usaha promosi atau
penyediaan infrastruktur.

Sumber: Hasil Analisis,2011

Dilihat dari hasil analisis SWOT, kondisi eksisting kawasan wisata Kuala Getek
saat ini walaupun masih memiliki kelemahan dan ancaman dalam usaha
pengembangannya, namun dengan adanya kekuatan dan peluang yang
muncul maka kelemahan dan ancaman dapat diantisipasi dan dieliminasi
dampaknya. Oleh karena itu, strategi-strategi yang telah dirumuskan di atas
dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan atraksi
wisata air di kawasan Kuala Getek agar tetap memperhatikan kendala-kendala
yang ada dan memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-13


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

4.2. Analisis Situasi Awal Pengembangan Atraksi


Wisata di Kawasan Kuala Getek
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal suatu usaha penataan
kawasan wisata untuk kawasan Kuala Getek dengan memperhatikan
pertumbuhan produk sebagai bagian dari penawaran wisata dan keadaan
pasar wisata sebagai bagian dari permintaan. Kondisi pertumbuhan produk
dan pasar wisata yang dipakai untuk mengetahui situasi pariwisata kawasan
Kuala Getek ditentukan oleh beberapa variabel penentu.

4.2.1 Produk Wisata


Produk wisata kawasan Kuala Getek terdiri dari beberapa variabel penentu.
Variabel kualitas atraksi wisata menurut hasil observasi sudah terdapat
kegiatan wisata, baik pasif maupun aktif yang dapat dilakukan oleh para
wisatawan. Jenis atraksi wisata yang dapat ditemukan di kawasan tersebut
sebagai keunikan atau ciri khas baru sebatas menikmati pemandangan alam
yaitu rawa-rawa dan perbukitan, serta melakukan kegiatan wisata air yaitu
memancing dan mengamati nelayan menggunakan sampan leper untuk
mencari ikan, kerang atau udang. Disamping itu juga menikmati sajian kuliner
sea food yang segar. Kualitas pelayanan yang diberikan di kawasan wisata
Kuala Getek masih sangat kurang dengan jumlah sumber daya manusia yang
sebenarnya cukup banyak sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal.
Ketersediaan fasilitas sebagai elemen penting untuk mendukung kegiatan
pariwisata juga masih sangat kuran. Menurut hasil kuesioner, dapat diketahui
bahwa promosi yang dilakukan untuk menawarkan kegiatan wisata di kawasan
Kuala Getek belum ada. Wisatawan dating dengan sendirinya dan mengetahui
tempat tersebut dari mulut ke mulut. Seluruh responden, mengetahui kawasan
wisata Kuala Getek dari teman atau keluarga. Ketersediaan moda transportasi
umum masih kurang tetapi sarana jalan sudah cukup baik. Kondisi sarana dan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-14


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

prasarana masih sangat kurang karena baru dibuat oleh masyarakat setempat
yang kurang tertata dengan baik.

4.2.2. Pasar Wisata


Pertumbuhan pasar wisata dapat dilihat dari beberapa variabel antara lain yaitu
faktor jarak. Faktor ini tidak terlalu mempengaruhi pencapaian objek wisata,
karena tidak terlalu jauh dari Kota, yaitu kurang dari 5 kilometer dari pusat
Kota Tembilahan. Apabila dilihat dari tingkat pertumbuhan pengunjung,
jumlahnya mengalami kecenderungan naik selama 5 (lima) tahun terakhir.
Belum terdapat data yang akurat mengenai jumlah pengunjung. Berdasarkan
informasi dari warga setempat dan para pedagang, sejak dibangunnya
Jembatan Kuala Getek sekitar 5 tahun yang lalu, jumlah pengunjung kawasan
tersebut terus miningkat terutama pada hari libur. Pada saat pengamatan
lapangan jumlah pengunjung rata-rata 200 orang per hari pada hari kerja
Senin-Jumat, dan mencapai sekitar 1.000 orang pada hari libur Sabtu-Minggu.

Ditinjau dari tingkat persaingan objek wisata, kawasan wisata Kuala Getek
memiliki jenis dan kualitas wisata yang hampir sama dengan objek wisata lain
di Kabupaten Indragiri Hilir. Menurut hasil pengamatan langsung, jenis atraksi
wisata di Kabupaten Indragiri Hilir sebagian besar masih seragam dan belum
dikembangkan secara optimal menurut ciri khas objek wisata masing-masing.
Sebagian besar atraksi wisata yang tersedia adalah menikmati pemandangan
alam. Atraksi wisata budaya yang unik terdapat di Concong dan Tanah Merah
yaitu Pacu Manongkah, akan tetapi lokasinya cukup jauh dari Kota
Tembilahan. Disamping itu juga pernah ada wisata budaya yang sangat unik
dan diminati masyarakat tetapi sudah lebih dari 10 tahun tidak dilaksanakan
yaitu Pacu Sampan Leper yang pernah dilaksanakan di Pekan Arba.

Kondisi pasar wisata kawasan Kuala Getek apabila dilihat dari variabel
perbandingan jumlah wisatawan dengan objek wisata lain di Kabupaten
Indragiri Hilir maka jumlah wisatawan yang datang berkunjung jauh lebih

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-15


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

rendah dibanding objek wisata lainnya, misalnya objek wisata Concong dan
Tanah Merah. Akan tetapi jika dilihat dari pertumbuhan jumlah pengunjung,
maka pertumbuhan jumlah pengunjung di Kuala Getek lebih tinggi.

Variabel penentu lain yang juga menjadi penentu kondisi pasar wisata di
kawasan Kuala Getek adalah partisipasi wisatawan. Tingkat partisipasi
wisatawan dalam kegiatan wisata aktif di kawasan Kuala Getek tegolong masih
rendah. Dari hasil kuesioner sebanyak 100 wisatawan melakukan kegiatan
pasif atau tidak terlibat dalam kegiatan wisata (misalnya hanya menikmati
pemandangan alam). Kegiatan wisata aktif hanya dilakukan oleh 32 orang
wisatawan atau sebesar 32%. Hasil analisis pertumbuhan produk dan pasar
wisata selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.4. dan Gambar 4.1.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-16


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.4. Daftar Variabel Penentu Pertumbuhan Produk Dan Kondisi Pasar
Wisata Air di Kawasan Kuala Getek Untuk Metode BCG

NO. VARIABEL SUMBER KRITERIA SKOR SKOR KETERANGAN


PENENTU DATA
A. Produk Wisata Air
1. Kualitas Data 1 = hanya terdapat kegiatan wisata 2 Terdapat kegiatan
aktraksi wisata primer pasif saja wisata pasif dan
2 = terdapat kegiatan wisata pasif aktif tapi jumlahnya
dan aktif tapi jumlahnya masih masih sedikit.
sedikit
3 = sudah terdapat kegiatan wisata
pasif dan aktif
2 Jenis/keunikan Data 1 = hanya terdapat 1 (satu) jenis 2 Terdapat 3 (tiga)
aktraksi wisata primer atraksi wisata jenis atraksi wisata
2 = terdapat 2 (dua) hingga 3 (tiga) yaitu:
jenis atraksi wisata - pemandangan
3 = terdapat lebih dari 3 (tiga) - kuliner
atraksi wisata - Memancing
3 Kualitas Data 1 = jumlah SDM kurang dengan 1 Jumlah SDM
pelayanan primer kualitas pelayanan yang kurang kurang dan
yang ada baik pelayanannya yang
2 = jumlah SDM kurang dengan kurang baik
pelayanan yang baik, atau
sebaliknya
3 = jumlah SDM cukup dengan
kualitas pelayanan yang baik
4 Ketersediaan Data 1 = jumlah dan jenis fasilitas 1 Jumlah dan jenis
fasilitas primer kurang dan sulit dijangkau fasilitas kurang
pendukung 2 = jumlah fasilitas kurang namun
pariwisata jenisnya cukup banyak, atau
sebaliknya
3 = jumlah dan jenis fasilitas cukup
dan mudah dijangkau
5 Frekuensi Data 1 = promosi hanya melalui kurang 1 Belum ada promosi
promosi yang primer dari 2 (dua) media promosi yang dilakukan
dilakukan 2 = promosi dilakukan melalui 2
(dua) sampai 5 (lima) media
promosi
3 = promosi dilakukan melalui
seluruh media promosi
pariwisata yang tersedia
6 Ketersediaan Data 1 = tidak terdapat moda transportasi 1 tidak terdapat
moda primer yang langsung menuju ke objek moda transportasi
transportasi dan wisata yang langsung
sekunder 2 = terdapat moda transportasi menuju ke objek
yang langsung menuju objek wisata
wisata namun masih jarang
3 = terdapat cukup banyak moda
transportasi yang langsung
menuju objek wisata
7 Kondisi sarana Data 1 = kondisi sarana dan prasarana 2 Sarana jalan baik,
dan prasarana primer kurang baik dan kapasitas tetapi kapasitas
transportasi dan kurang memadai masih kurang
menuju objek sekunder 2 = Kondisi sarana dan prasarana memadai
wisata kurang baik dan
kapasitas memadai, atau
sebaliknya
3 = kondisi sarana dan prasarana
baik dan kapasitas memadai
Jumlah Skor Variabel Penentu Pertumbuhan Produk Wisata Air = 10

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-17


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

B. Pasar Wisata Air


1 Faktor jarak Data primer 1 = lebih dari 10 km dari pusat kota 3 kurang dari 5 km
dan (Tembilahan) dari pusat kota
sekunder 2 = 5 – 10 km dari pusat kota (Tembilahan)
(Tembilahan)
3 = kurang dari 5 km dari pusat
kota (Tembilahan)
2 Tingkat Data primer 1 = mengalami penurunan jumlah 3 mengalami
pertumbuhan pengunjung selama 3 (tiga) peningkatan setiap
pengunjung tahun terakhir tahunnya
2 = mengalami kenaikan dan
penurunan (tidak stabil) selama
3 (tiga) tahun terakhir
3 = mengalami peningkatan setiap
tahunnya
3 Tingkat Data primer 1 = mengalami penurunan jumlah 3 mengalami
perolehan pengunjung selama 3 (tiga) peningkatan setiap
pendapatan tahun terakhir tahunnya
objek wisata 2 = mengalami kenaikan dan
penurunan (tidak stabil) selama
3 (tiga) tahun terakhir
3 = mengalami peningkatan setiap
tahunnya
4 Tingkat Data primer 1 = memiliki jenis dan kualitas 2 memiliki jenis dan
persaingan atraksi wisata yang kurang kualitas atraksi
dengan objek beragam dibanding objek wisata yang
wisata lain di wisata lain hampir sama
Kabupaten 2 = memiliki jenis dan kualitas dengan objek
Indragiri Hilir atraksi wisata yang hampir wisata lain
sama dengan objek wisata lain
3 = memiliki jenis dan kualitas
atraksi wisata yang lebih baik
dibanding objek wisata lain
5 Perbandingan Data 1 = jumlah wisatawan yang datang 1 Jumlah wisatawan
jumlah Primer berkunjung lebih rendah yang dating
wisatawan dibanding objek wisata lain berkunjung lebih
dengan objek 2 = jumlah wisatawan yang datang rendah disbanding
wisata lain di berkunjung banyaknya rata-rata objek wisata lain
Kabupaten dibanding dengan objek wisata
Indragiri Hilir lain
3 = jumlah wisatawan yang datang
berkunjung lebih tinggi
dibanding objek wisata lain
6 Tingkat Data primer 1 = tidak ada kegiatan aktif yang 2 Kegiatan aktif yang
partisipasi dapat dilakukan wisatawan dapat dilakukan
wisatawan 2 = kegiatan aktif yang dapat wisatawan hanya
dalam dilakukan wisatawan hanya sedikit
kegiatan sedikit
wisata 3 = kegiatan aktif yang dapat
dilakukan wisatawan cukup
banyak
Jumlah Skor Variabel Penentu Pertumbuhan Pasar Wisata Air = 14

Sumber: Hasil analisis,2011

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-18


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

4.2.3. Situasi Awal Eksisting Kawasan Wisata Kuala Getek


Situasi atau kondisi awal wisata di kawasan Kuala Getek saat ini dapat
diketahui berdasarkan hasil skor dari variabel-variabel penentu dalam tabel
IV.4. Hasil skor variabel penentu tersebut kemudian disesuaikan dengan
kuadran dari The Boston Consulting Group Matrix. Dilihat dari jumlah skor
variabel-variabel penentu, maka kawasan Kuala Getek termasuk dalam
pertumbuhan produk rendah (7 ≤ x ≤ 13) yaitu nilai skoring 10. Sedangkan
pertumbuhan pasar wisata tinggi (12 ≤ x ≤ 18) yaitu dengan nilai skoring 14.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kawasan wisata Kuala Getek saat ini
menurut The Boston Consulting Group Matrix termasuk dalam Kuadran II, yaitu
pertumbuhan produk rendah dengan pasar yang tinggi (Cash Cows), seperti
yang dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Kawasan wisata yang termasuk dalam
kuadran II atau “Sapi Uang Kontan” (Cash Cows) merupakan kawasan wisata
yang saat ini hanya memiliki pangsa pasar kecil tetapi tumbuh dan
berkembang relatif cepat. Kondisi produk dan pasar wisata kawasan Kuala
Getek menunjukkan adanya keuntungan. Produk wisata yang ditawarkan tetap
perlu dipertahankan tetapi harus memperhatikan kondisi bahwa sewaktu-waktu
produk menjadi tidak menguntungkan.

Tinggi
I. III.
Pertumbuhan Stars Problem Child
Produk

(Supply) II. IV.


Cash Cows Dogs
Rendah
Tinggi Rendah

Pasar Wisata (Demand)

Gambar 4.1. The Boston Consulting Group Matrix

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-19


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Agar dapat mewujudkan peningkatan kondisi pariwisata di kawasan Kuala


Getek dari kuadran II yaitu Cash Cows menuju kuadran I yaitu Stars, dengan
pertumbuhan produk dan pangsa pasar yang tinggi, diperlukan pengelolaan
dan pemeliharan produk wisata kawasan Kuala Getek yang lebih baik terutama
pengelolaan dan pemeliharan kegiatan wisata yang berlangsung di kawasan
tersebut, fasilitas wisata, serta kondisi alam sekitarnya. Devisa yang diperoleh
dari produk wisata tersebut dapat digunakan untuk usaha pengembangan
daerah wisata tersebut. Untuk meningkatkan pertumbuhan produk diperlukan
strategi pengembangan yang sesuai untuk diterapkan dalam kawasan Kuala
Getek tersebut, dengan melihat kesesuaian penawaran produk-produk wisata
dengan permintaan wisatawan sebagai konsumen. Salah satu produk wisata
yang penting untuk diperhatikan adalah jenis atraksi wisata karena dengan
adanya variasi atraksi wisata yang cukup banyak dan menarik dapat
meningkatkan motivasi kunjungan wisatawan ke kawasan Kuala Getek.
Keunikan dan potensi Kuala Getek dengan pemandangan alam dan lumpur
sangat luas, maka pengembangan pertumbuhan produk diarahkan pada jenis
atraksi wisata air, yang hingga saat ini belum dikembangkan dan dikelola
secara optimal. Pengembangan atraksi wisata air ini dilakukan dengan
menganalisis penilaian wisatawan mengenai atraksi wisata air di Kawasan
Kuala Getek serta kesesuaian antara penawaran produk wisata dengan
permintaan wisatawan khususnya mengenai atraksi wisata air.

4.3. Analisis Permintaan Produk Wisata


Pengembangan suatu kawasan wisata harus dilakukan dengan
memperhatikan segala aspek yang berkaitan. Aspek tersebut dapat dilihat dari
sisi permintaan wisata maupun penawarannya. Dari aspek permintaan, hal ini
berhubungan dengan karakteristik wisatawan yang berperan sebagai
konsumen untuk menikmati dan melakukan kegiatan wisata. Tiap wisatawan
memiliki tujuan dan harapan yang berbeda-beda untuk berkunjung ke suatu
obyek wisata. Karena adanya perbedaan itu, maka perlu dilakukan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-20


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

pengelompokan-pengelompokan untuk memudahkan proses interpretasi


wisatawan yang dapat digunakan sebagai bahan pemecahan masalah (Smith,
1989;41).

Untuk menentukan segmentasi pasar digunakan metode A priori Segmentation


dengan membagi wisatawan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok heavy half
atau paruh berat dan kelompok light half atau paruh ringan dengan cara
mencari nilai tengah (median). Dari hasil perhitungan nilai tengah maka median
dari lama kunjungan wisatawan adalah 1 hingga 2 jam kunjungan. Dengan
demikian, kelompok responden yang termasuk dalam kelompok paruh berat
sejumlah 91 wisatawan dan yang termasuk dalam kelompok paruh ringan
sejumlah 9 wisatawan. Dari hasil rekapitulasi kuesioner responden maka dapat
diuraikan karakteristik wisatawan pada tabel-tabel yang akan ditampilkan
berikut ini.

4.3.1. Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi


Sosio-ekonomis/Demografis
Karakteristik wisatawan berdasarkan indikasi sosio-ekonomis atau demografis
wisatawan yang datang dan termasuk dalam paruh berat sebagian besar
adalah pria (64,8%), merupakan usia produktif yaitu 17 hingga 30 tahun
(46,2%), dengan tingkat pendidikan adalah SMU atau sederajat (42%).
Sementara dari pekerjaan tertinggi adalah pelajar atau mahasiswa (36,3 %)
diikuti oleh wisatawan yang berprofesi sebagai pegawai swasta (35,2%).
Tingkat pendapatan sebagian besar wisatawan yang berkunjung adalah dari
Rp. 1.000.000,00-Rp. 5.000.000,00 (49,6%), dan yang tertinggi kedua adalah
wisatawan dengan tingkat pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,00 (46,2%).
Sedangkan yang terendah adalah berpendapatan lebih dari Rp. 5.000.000,00
(3,33%).

Hasil uji chi kuadrat indikator adalah menolak Ho, artinya bahwa hasil analisis
indikasi demografis tidak mengikuti distribusi populasi seragam sesuai dengan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-21


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

sifat kawasan wisata pada umumnya yang ditunjukan untuk siapa saja tanpa
harus dibagi-bagi dalam jumlah distribusi yang sama besar.

Dilihat dari hasil analisis indikasi demografis ini maka akan sangat
berpengaruh terhadap pola kunjungan mereka yang kemungkinan besar akan
tergantung kepada adanya hari-hari libur kerja atau libur sekolah atau terkait
dengan kegiatan pekerjaan, misalnya piknik kantor atau wisata sekolah, karena
sebagian besar pengunjung adalah kelompok usia produktif. Ditinjau dari
tingkat pendapatan, sebagian besar berpendapatan kurang dari Rp.
1.000.000,00-Rp. 1.000.000,00 (49,6%), sedangkan terbesar kedua adalah
kurang dari Rp. 1.000.000,00 (46,2%). Target pasar dalam hal pengembangan
atraksi wisata air ini bukan hanya ditentukan semata-mata menurut tingkat
pendapatan responden, tetapi juga dipengaruhi oleh adanya minat atau
ketertarikan wisatawan untuk menikmati suatu atraksi, termasuk adanya minat
terhadap atraksi wisata air yang ditawarkan.

Hasil segmentasi wisatawan berdasarkan indikasi sosio-ekonomis atau


demografis diuraikan dalam Tabel 4.5.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-22


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.5. Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi Sosio-ekonomis/


Demografis

Paruh Berat, Paruh Chi- Taraf Chi


No Indikator N=91 ringan, N=9 Kuadrat Signifi Kuadrat Keterangan
Jml (%) Jml (%) Hitung kansi tabel
1 Jenis kelamin 9,000 0,003 3,841 ▫9,000>3,841
- pria 59 64,8 6 66,7 ▫ 0,003<0,05
- wanita 32 35,2 3 33,3 Maka H0 ditolak
2 Usia 12,960 0,005 7,814 ▫12,960>7,814
- < 17 tahun 15 16,5 0 0 ▫ 0,005<0,05
- 17-30 tahun 42 46,2 5 55,6 Maka H0 ditolak
- 30-50 tahun 34 37,3 2 22,2
- 50 tahun 0 0,0 2 22,2
3 Pekerjaan 48,100 0,000 9,487 ▫48,100>9,487
Pelajar/ 33 36,3 1 11,1 ▫ 0,000<0,05
Mahasiswa Maka H0 ditolak
Pegawai 4 4,0 0 0
Negeri & ABRI
Pegawai 32 35,2 6 66,7
Swasta
Pengusaha 7 8,8 0 0
Lainnya 15 16,5 2 22,2
4 Tingkat 57,000 0,000 9,487 ▫57,000>9,487
pendidikan ▫ 0,000<0,05
SD-SMP 16 17,6 2 22,2 Maka H0 ditolak
SMU/Sederajat 42 46,2 7 77,8
Akademi 16 17,6 0 0
Universitas 17 18,7 0 0
Lainnya 0 0 0 0
5 Tingkat 57,200 0,000 9,487 ▫57,200>9,487
pendapatan ▫ 0,000<0,05
- <Rp 42 46,2 2 22,2 Maka H0 ditolak
1.000.000
- Rp 100.000- 46 49,6 7 77,8
Rp 5.000.000
- >Rp 5.000.000 3 3,3 0 0
Sumber : Hasil Analisis, 2011

4.3.2 Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi


Geografis
Hasil analisis indikasi geografis dapat diketahui asal wisatawan yang
berkunjung sebagian besar dari Kota Tembilahan yaitu 66 % atau separuh
lebih dari wisatawan paruh berat. Demikian juga dengan pengunjung paruh
ringan (66,7%). Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Kuala Getek cukup
diminati oleh masyarakat kota Tembilahan.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-23


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Hasil uji chi kuadrat indikator geografis juga menolak Ho, artinya bahwa hasil
analisis indikasi geografis tidak mengikuti distribusi populasi seragam sesuai
dengan sifat kawasan wisata pada umumnya yang ditujukan untuk wisatawan
dari mana saja tanpa harus menentukan daerah asal wisatawan dalam jumlah
distribusi yang sama besar.

Hasil analisis menunjukkan masyarakat Kota Tembilahan berkunjung lebih


lama karena kebanyakan mereka melakukan aktifitas seperti memancing.
Sedangkan masyarakat dari luar kota hanya sekedar singgah atau menikmati
kuliner. Hal ini juga dikarenakan belum terdapatnya sarana yang memadai
seperti tempat istirahat, parker, mushola dan lain-lain bagi wisatawan dari luar
kota..

Dari hasil observasi lapangan, wisatawan yang datang hampir seluruhnya


adalah wisatawan domestik, belum ada wisatawan dari internasional. Oleh
karena itu, diperlukan perbaikan kualitas obyek-obyek wisata di kawasan Kuala
Getek serta promosi yang didukung dengan adanya atraksi wisata yang
menarik sehingga kawasan Kuala Getek dapat dijadikan tujuan wisata
potensial untuk menarik wisatawan terutama domestic bahkan tidak menutup
kemungkinan wisatawan asing. Karakteristik wisatawan kawasan Kuala Getek
berdasarkan indikasi geografis diuraikan dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi Geografis

Paruh Berat, Paruh ringan, Chi- Taraf Chi


No Indikator N=91 N=9 Kuadrat Signifi Kuadrat Keterangan
Jml (%) Jml (%) Hitung kansi tabel
1 Daerah asal 76,080 0,000 7,814 ▫ 76,080>7,814
Dalam Kota 66 66,0 6 66,7 ▫ 0,000<0,05
Luar Kota 29 29,0 3 33,3 Maka H0 ditolak
Luar 5 0 0
Kabupaten 5,0

Sumber : Hasil Analisis, 2011

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-24


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

4.3.3 Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi


Produk Wisata
Hasil analisis indikasi produk wisata menunjukkan beberapa hal yang
signifikan. Pola kunjungan yang paling besar dilakukan yaitu dengan
berpasangan (42,9%). Alat transportasi yang paling banyak digunakan menurut
hasil analisis adalah kendaraan pribadi berupa sepeda motor (94,5%) dan
tertinggi kedua adalah menggunakan angkutan umum (3,3%). Lama
berkunjung sebagian besar wisatawan adalah 1 hingga 2 jam (51,6%) dan
tertinggi kedua adalah lebih dari 2 jam (48,4%). Informasi mengenai kawasan
wisata Kuala Getek oleh wisatawan yang berkunjung sebagian besar diperoleh
dari kerabat, teman, atau keluarga (92,3%) dan tidak ada yang memperoleh
informasi mengenai obyek wisata dari brosur atau leaflet, dan media sebagai
sarana promosi. Hasil uji chi kuadrat indikator produk wisata ternyata menolak
Ho, yang menunjukkan bahwa wisatawan tidak mengikuti distribusi populasi
seragam.

Dari hasil analisis ini dapat dirumuskan bahwa perlu disediakan fasilitas atau
atraksi wisata yang dapat dinikmati bersama-sama secara berpasangan dan
keluarga, seperti gazebo, jalan setapak, menara pandang dan lain-lain. Hasil
analisis transportasi menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan yang
datang menggunakan kendaraan pribadi, sehingga perlu diperhatikan untuk
meningkatkan sistem keamanan dan ketersediaan lahan parkir yang memadai,
sehingga wisatawan yang datang memiliki rasa aman dan tidak mengalami
kesulitan untuk memarkir kendaraannya. Hal penting yang juga didapat dari
analisis ini adalah masih kurangnya promosi yang dilakukan oleh pemerintah
maupun pihak swasta untuk menawarkan kawasan wisata Kuala Getek ini,
sehingga usaha promosi terutama melalui media cetak maupun elektronik
masih perlu ditingkatkan. Hasil segmentasi wisatawan berdasarkan indikasi
produk wisata diuraikan dalam Tabel 4.7.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-25


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.7. Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi Produk Wisata

Paruh Berat, Paruh Chi- Taraf Chi


No Indikator N=91 ringan, N=9 Kuadrat Signifikansi Kuadrat Keterangan
Jml (%) Jml (%) Hitung tabel
1 Perjalanan 44,900 0,000 9,487 ▫44,900>9,487
wisata ▫ 0,000<0,05
Sendiri 20 21,9 2 22,2 Maka H0
Rombongan 5 5,5 1 11,1 ditolak
Keluarga 19 20,9 5 55,6
Pasangan 39 42,9 0 0
Lainnya 8 8,8 1 11,1
2 Alat 105,120 0,000 7,814 ▫105,120>7,814
transportasi ▫ 0,000<0,05
Umum 3 3,3 1 11,1 Maka H0
Sewaan 2 2,2 0 0 ditolak
Pribadi 86 94,5 8 8,88
Lainnya 2 2,2 0 0
3 Lama 68,400 0,000 7,814 ▫68,400>7,814
Berkunjung ▫ 0,000<0,05
< 30 menit 0 0 1 11,1 Maka H0
30 menit – 1 0 0 8 88,9 ditolak
jam
1 – 2 jam 47 51,6 0 0
> 2 jam 44 48,4 0 0
4 Informasi 155,120 0,000 5,991 ▫155,120>5,991
Koran, 2 2,2 0 0 ▫ 0,000<0,05
majalah Maka H0
Brosur, 0 0 0 0 ditolak
leaflet
TV, radio 0 0 0 0
Teman/ 84 92,3 8 89,9
keluarga
Lainnya 5 5,5 1 11,1
Sumber : Hasil Analisis, 2011

4.3.4 Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi


Psikografis
Segmentasi wisatawan berdasarkan indikasi psikografis ditentukan dari
beberapa indikator, antara lain yaitu daya tarik kawasan wisata. Sebagian
besar wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Kuala Getek tertarik
dengan keindahan alam atau suasananya (75,6%) dan menikmati kuliner
(22,0%) . Tidak ada yang tertarik dengan nilai budaya atau sejarah, souvenir
atau cinderamata khas daerah.. sedangkan yang tertarik dengan keragaman
fasilitas yang tersedia hanya 4,4% saja. Motivasi kunjungan wisatawan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-26


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

sebagian besar adalah untuk berekreasi (55,8%) dan untuk memancing


(22,0%), dan kesehatan atau olahraga hanya 19,8%. Indikator yang lainnya
yaitu perilaku wisatawan dalam menikmati obyek wisata. Sebagian besar
wisatawan hanya melakukan kegiatan berwisata pasif (65,9%) yaitu hanya
menikmati pemandangan atau obyek wisata tanpa berperan aktif dalam
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Dilihat dari indikator keunikan kawasan,
sebagian besarwisatawan menilai keunikan kawasan wisata Kuala Getek
terletak pada keindahan alam, suasana atau makanannya (49,5%) dan
kegiatan memancing (36,3%). Sedangkan minat dari sebagian besar
wisatawan yang datang berkunjung sebenarnya mengarah pada atau
menginginkan tersedianya atraksi wisata air (93,4%).

Hasil uji chi kuadrat indikator psikografis menolak Ho, artinya wisatawan yang
datang berkunjung tidak mengikuti distribusi populasi seragam dalam
melakukan kegiatan berwisata, yaitu antara lain dalam motivasi, ketertarikan
terhadap obyek, dan minat wisatawan terhadap atraksi wisata air.

Hasil segmentasi wisatawan berdasarkan indikasi produk wisata diuraikan


dalam Tabel 4.8.

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa segmentasi wisatawan berdasarkan


indikasi psikografis adalah bermotivasi rekreasi dengan bersantai dan
menikmati keindahan alam namun wisatawan juga menginginkan atraksi
wisata air yang lebih beragam lagi dapat tersedia di kawasan wisata Kuala
Getek. Perilaku wisatawan yang sebagian besar masih melakukan kegiatan
pasif kemungkinan disebabkan karena masih kurangnya atraksi wisata di
kawasan tersebut yang dapat melibatkan wisatawan dalam suatu kegiatan
aktif.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-27


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.8. Karakteristik Wisatawan berdasarkan Indikasi Psikografis

No Indikator Paruh Paruh Chi- Taraf Chi Keterangan


Berat, ringan, N=9 Kuadrat Signifikansi Kuadrat
N=91 Hitung tabel
Jml (%) Jml (%)
1 Daya tarik 84,640 0,000 3,841 ▫ 84,640>3,841
Keindahan alam, 67 75,6 9 100 ▫ 0,000<0,05
suasana, kuliner Maka H0
Budaya dan 0 0 0 0 ditolak
sejarah
Keragaman 4 4,4 0 0
fasilitas
Souvenir/cindera 20 22,0 0 0
mata/kuliner
Lainnya 0 0 0 0
2 Motivasi 144,800 0,000 7,814 ▫144,800>7,814
Rekreasi 49 55,8 7 77,8 ▫ 0,000<0,05
Konvensi/bisnis 1 1,1 1 11,1 Maka H0
Mengunjungi 3 3,3 1 11,1 ditolak
teman/ keluarga
Kesehatan/olah 18 19,8 0 0
raga
Memancing 20 22,0 0 0
Lainnya 0 0 0 0
3 Perilaku 65,420 0,000 5,991 ▫ 65,420>5,991
wisatawan ▫ 0,000<0,05
pasif 60 65,9 7 77,8 Maka H0
aktif 30 33,0 2 22,2 ditolak
lainnya 1 1,1 0 0
4 Keunikan 91,500 0,002 9,487 ▫ 91,500>9,487
memancing 33 36,3 3 33,3 ▫ 0,002<0,05
Keindahan alam 45 49,5 6 66,7 maka
Peninggalan 0 0 0 0 H0 ditolak
sejarah
Kesenian 0 0 0 0
Budaya (adat 0 0 0 0
istiadat)
Lainnya 13 14,3 0 0
5 Minat terhadap 77,440 0,000 3,841 ▫ 77,440>3,841
atraksi wisata ▫ 0,000<0,05
air maka
Setuju 85 93,4 9 100 H0 ditolak
Tidak Setuju 0 0 0 0
Lainnya 6 6,6 0 0
Sumber : Hasil Analisis, 2011

4.4. Analisis Penawaran Produk Wisata


Analisis penawaran produk wisata kawasan Kuala Getek ini dilakukan agar
dapat diketahui produk wisata dan komponen-komponen pendukung apa saja
yang telah disediakan di kawasan tersebut bagi para wisatawan sebagai
bentuk dari penawaran kegiatan wisata kepada wisatawan dan bagaimana

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-28


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

bentuk pengelolaan yang telah dijalankan hingga saat ini. Hasil analisis ini
akan membantu usaha pengembangan lebih lanjut yaitu dengan
memanfaatkan produk atau komponen yang telah ada dan mengoptimalkan
kinerjanya sehingga usaha pengembangan yang akan dilakukan lebih efektif,
efisien, dan dapat memunculkan suatu ciri khas kawasan wisata sesuai
dengan potensi kawasan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
wisatawan.

Produk dan komponen pendukung kegiatan wisata antara lain yaitu jenis obyek
wisata dan atraksi yang ditawarkan, sebaran lokasi obyek wisata, kemudahan
aksesibilitas dan transportasi, dan sebagainya. Ketersediaan fasilitas dan
pelayanan yang mendukung keberadaan suatu obyek wisata, seperti restoran,
tempat perdagangan souvenir dan pelayanan umum lainnya untuk memenuhi
segala macam kebutuhan wisatawan, penyediaan jaringan infrastruktur
meliputi telepon, listrik, air bersih, sanitasi, drainase dan pembuangan sampah,
peran serta dan kerjasama institusi yaitu badan dan aturan-aturan dari
pemerintah atau swasta dalam usaha pengembangan, pengelolaan, serta
informasi dan promosi wisata yang telah dilakukan.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah Propinsi Riau, kawasan


pariwisata Kuala Getek akan ditawarkan kepada wisatawan sebagai Kawasan
Pariwisata Riau, khususnya pengembangan ke arah pariwisata alam dan
budaya. Kawasan ini oleh pemerintah rencananya akan dikembangkan dengan
skala pelayanan regional propinsi. Obyek wisata yang terdapat di kawasan
Kuala Getek masing-masing memiliki atraksi wisata yang saling melengkapi,
baik obyek wisata yang bertema alam, budaya, maupun buatan.

Atraksi wisata di kawasan Kuala Getek yang saat ini telah ada khususnya di
kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek dengan atraksi
wisata air dan telah ditawarkan kepada wisatawan sebagaimana Tabel 4.9.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-29


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.9. Kegiatan Atraksi Wisata yang Telah Ada di Kawasan Kuala Getek

No. Kegiatan wisata yang telah ada

1 Warung masyarakat (kuliner)

2 Pemancingan

3 Pemandangan alam flora dan fauna (mangrove),

4 Tempat beristirahat

Sumber : Hasil Observasi Lapangan 2011

Warung penjual makanan dan minuman sudah terdapat di kawasan wisata,


hanya belum ditata dengan baik sehingga lebih menarik wisatawan untuk
berkunjung. Disamping itu sajian makanan yang disuguhkan pun belum
divariasi. Padahal kawasan ini memiliki daya tarik untuk mengembangkan
kawasan wisata kuliner yaitu kegiatan memancing baik ikan maupun udang
galah yang terkenal segar dan bervariasi.

Gambar 4.1. Warung kuliner area memancing

Tempat peristirahatan dan tempat parker sekaligus tempat untuk memandang


keindahan alam adalah di sepanjang jembatan. Hal ini yang sering kali
menggagu kelancaran lalu lintas dan akan menjadi masalah yang serius jika
tidak ditangani sejak dini.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-30


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Gambar 4.3. Jembatan yang berfungsi sebagai tempat istirahat dan parkir

4.5. Analisis Penilaian Atraksi Wisata Air


Berdasarkan Permintaan dan Penawaran
Produk Wisata
Analisis penilaian ini dilakukan dengan cara meminta pendapat dari wisatawan
untuk menilai tentang konsep pengembangan atraksi wisata air yang
dikemukakan atau direncanakan oleh para ahli atau pihak yang terkait dengan
pengelolaan kawasan wisata Kuala Getek. Analisis ini bertujuan untuk melihat
adanya kesesuaian antara rencana dari penyedia yaitu pemerintah dan swasta
dengan keinginan atau permintaan dari si pemakai yaitu para wisatawan
sehingga diharapkan hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai acuan
penyusunan prioritas pengembangan atraksi wisata air yang memperhatikan
mengenai arahan pengembangan pada masa datang untuk mengembangkan
atraksi wisata air di Kawasan Kuala Getek, yang kemudian disusun sebagai
suatu rekomendasi pengembangan atraksi wisata air di Kawasan Kuala Getek.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-31


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

4.5.1 Tingkat Kepuasan Wisatawan terhadap Atraksi


Wisata Eksisting di Kawasan Kuala Getek
Hasil penilaian wisatawan mengenai kepuasan terhadap atraksi wisata yang
saat ini telah tersedia di Kawasan Kuala Getek dapat dilihat dalam Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Tingkat Kepuasan Wisatawan terhadap Atraksi Wisata Eksisting Di


Kawasan Kuala Getek

Penilaian Wisatawan Total


No Produk Wisata Tidak Puas Puas Sangat Skor
. Puas
N Skor N Skor N Skor
1 Keunikan objek wisata 0 0 82 0 18 18 18.00
2 Atraksi wisata air 95 -95 5 0 0 0 -95.00
3 Keadaan objek wisata 77 -77 20 0 3 3 -74.00
4 Sarana makan dan 44 -44 46 0 10 10 -34.00
minum
5 Toko/warung/kios 79 -79 18 0 3 3 -76.00
6 Pedagang kaki lima 3 -3 96 0 1 1 -2.00
7 Tempat parkir 94 -94 6 0 0 0 -94.00
8 Kemudahan 4 -4 55 0 41 41 37.00
pencapaian objek
wisata
9 Sarana komunikasi 2 -2 91 0 7 7 5.00
10 Arus wisatawan 10 -10 76 0 14 14 4.00
11 Tempat istirahat 78 -78 22 0 0 0 -78.00
Sumber: Hasil Analisis, 2011

Keterangan:

: Skor terendah penilaian ketidakpuasan 100 wisatawan

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar produk atau atraksi
wisata yang saat ini telah ditawarkan kepada wisatawan belum dapat
memenuhi kepuasan wisatawan yang datang berkunjung. Beberapa produk
wisata yang mendapat nilai kepuasan rendah adalah atraksi yaitu -95,
ketersediaan tempat parkir sebesar -94, tempat istirahat -78, warung/kios -76,

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-32


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

atraksi air -74, dan sarana makan dan minum -34. Padahal variable tersebut
merupakan faktor penting dalam menawarkan obyek wisata kepada konsumen.

Dari hasil tersebut di atas ternyata masih banyak faktor utama maupun
pendukung Kawasan Wisata Kuala Getek yang perlu diperhatikan untuk
dibenahi sehingga dapat menarik wisatawan lebih banyak untuk berkunjung.
Jika berbagai fasilitas tersebut ditata dan dibenahi maka investor yang hendak
membuka usaha di kawasan wisata tersebut tentu semakin banyak.

4.5.2 Kesesuaian antara Permintaan Wisatawan dengan


Atraksi Wisata Air yang Ditawarkan
Atraksi wisata yang ditawarkan hendaknya disesuaikan dengan minat atau
permintaan wisatawan sehingga perencanaan dan pengembangan kawasan
wisata Kuala Getek dapat memenuhi keinginan masyarakat dan meningkatkan
minat wisatawan untuk datang berkunjung. Hasil analisis antara penawaran
atraksi wisata air di kawasan wisata Kuala Getek dengan permintaan
wisatawan sebagaimana Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Kesesuaian antara Penawaran Atraksi Wisata Air dengan


Permintaan Wisatawan Di Kawasan Wisata Kuala Getek
No. Kegiatan Wisata Setuju Tidak Keterangan
Setuju
N % N %
A Kegiatan Rekreasi Keinginan wisatawan untuk dapat
1 Hanya menikmati 34 0,34 66 0,66 berekreasi dengan kegiatan ringan dan
pemandangan santai di Kawasan Kuala Getek sangat
besar. Hal ini terlihat dari besarnya
2 Memancing 93 0,93 7 0,70
persentase yang menunjukkan
3 kuliner 90 0,90 10 0,10 persetujuan wisatawan terhadap
B Atraksi lain yang penyediaan atraksi kegiatan rekreasi
disenangi (jika ada) ringan dan santai.
1 Pacu manongkah Disamping itu responden mayoritas
98 0,98 2 0,20
menginginkan diadakannya atraksi
2 Pacu Sampan Leper 100 100 0 0,00 budaya seperti pacu sampan lemper, pacu
3 Lainnya 95 0,95 5 0,50 manongkah, atau lainnya

Keterangan:

: Prosentase tertinggi penilaian kesesuaian antara penawaran


dan permintaan wisatawan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-33


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Dari tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar wisatawan ingin menikmati
keindahan alam kawasan wisata Kuala Getek dan melakukan kegiatan santai,
seperti memancing, Dari hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi acuan
dalam menyelenggarakan atraksi-atraksi wisata air sehingga sesuai dengan
minat dan keinginan wisatawan yang hendak mengunjungi kawasan wisata
Kuala Getek.

4.5.3 Produk Wisata yang Dibutuhkan untuk Mendukung


Pengembangan Atraksi Wisata Air di Kawasan
Kuala Getek Menurut Permintaan Wisatawan
Keberhasilan pengembangan kawasan wisata tentunya didukung oleh
beberapa produk wisata, baik atraksi maupun fasilitas penunjangnya. Namun
apabila produk-produk yang disediakan tidak sesuai dengan kebutuhan
wisatawan sebagai pengguna produk maka suatu usaha pengembangan dapat
dikatakan kurang berhasil atau tidak tepat guna. Oleh karena itu, dengan
dilakukan analisis mengenai produk wisata yang dibutuhkan dan sesuai
dengan permintaan wisatawan untuk mendukung pengembangan atraksi
wisata air di Kawasan Kuala Getek maka dapat diketahui prioritas
pengembangan atraksi wisata air. Hasil analisis tersebut dapat dilihat dalam
tabel berikut ini.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-34


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

Tabel 4.12. Kebutuhan Produk Wisata sesuai dengan permintaan wisatawan


untuk mendukung pengembangan atraksi wisata air di kawasan
Kuala Getek

No Produk Wisata Butuh Tidak Butuh


N % N %
1 Atraksi Wisata budaya (pacu sampan leper, 99 9,90 1 0,01
pacu manongkah)
2 Lokasi Tempat Parkir 100 100,00 0 0,00
3 Lokasi Tribun 88 0,88 12 0,12
4 Gardu/Menara Pandang 85 0,85 15 0,15
5 Lokasi Toko/Kios Souvenir/Warung 77 0,77 23 0,23
Cendramata
6 Pengadaan angkutan umum menuju lokasi 65 0,65 35 0,35
wisata
7 Fasilitas Akomodasi (hotel, cottage, ruang 14 0,14 86 0,86
pertemuan)
8 Lokasi Restoran atau kantin 84 0,84 16 0,16
9 Permainan air 75 0,75 25 0,25
10 Fasilitas pendukung (musholla, kantor 99 0,99 0 0,00
layanan, rumah tunggu, dll)
11 Atraksi Wisata Pendukung (Hiburan, Pentas 88 0,88 12 0,12
Seni, dll)
12 Jalan Lingkungan (Jerambah) 100 100 0 0,00
13 Dermaga Pacu 99 0,99 0 0,00
14 Dermaga Pancing 73 0,73 27 0,27
15 Plaza (Tempat Berkumpul) 98 0,98 2 0,02
16 Gasebo 89 0,89 11 0,11
17 Rumah Tunggu 96 0,96 4 0,04
18 Kantor Pengelola 79 0,79 21 0,21
19 WC dan Air bersih (Tower Air) 100 100 0 0,00
20 Gudang 71 0,71 29 0,29
21 Pusat Pelatihan dan Tenaga Ahli Pelatihan 5 0,05 95 0,95
Olahraga Air
Sumber: Hasil Analisis, 2011
Keterangan:

: Skor tertinggi penilaian kebutuhan produk wisata sesuai dengan


permintaan wisatawan

Dari hasil analisis di atas terlihat jelas bahwa banyak sekali permintaan
wisatawan akan kebutuhan atau produk-produk wisata, baik atraksi-atraksinya
maupun fasilitas penunjang kegiatan wisata. Atraksi wisata atau fasilitas
penunjang yang paling dibutuhkan oleh wisatawan adalah tempat parkir,
jerambah, WC dan air bersih (100%), fasilitas pendukung seperti mushola,

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-35


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

darmaga pacu, atraksi sampan leper/manongkah (99%), Plaza (98%) dan


rumah tunggu (96%). Sedangkah fasilitas yang tidak dibutuhkan adalah pusat
pelatihan dan tenaga ahli olahraga air serta sarana akomodasi terutama untuk
menginap seperti hotel (>20%). Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang
berkunjung ke kawasan wisata Kuala Getek belum cukup puas dengan kondisi
kawasan saat ini, baik dari keragaman atraksi yang ada maupun fasilitas-
fasilitas yang disediakan. Mereka menginginkan apabila mereka berkunjung ke
kawasan Kuala Getek mereka benar-benar ingin menikmati pemandangan
dengan bersantai dan melakukan kegiatan wisata yang santai baik untuk orang
dewasa maupun anak-anak dengan kondisi dan fasilitas yang memadai. Hasil
analisis juga menunjukkan bahwa wisatawan tidak begitu tertarik dengan
adanya ide pusat pelatihan dan tenaga ahli pelatihan olahraga air karena
mereka hanya ingin berekreasi dan bersantai maupun tempat untuk menginap
karena mayoritas adalah wisatawan dari Kota Tembilahan.

4.6 Prioritas Pengembangan Atraksi Wisata Air


berdasarkan Penawaran dan Permintaan
Wisatawan.
Hasil dari analisis-analisis yang telah dilakukan sebelumnya digunakan
sebagai acuan atau dasar pertimbangan dalam menyusun strategi
pengembangan atraksi wisata air di Kawasan Wisata Kuala Getek yang
mengedepankan kesesuaian antara penawaran dan permintaan wisatawan.
Penyusunan prioritas pengembangan ini juga memperhatikan dasar
pertimbangan pengembangan untuk masa datang dan hal-hal atau sektor-
sektor yang harus menjadi prioritas pengembangan atraksi wisata air di
Kawasan Kuala Getek.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-36


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

4.6.1 Dasar Pertimbangan Pengembangan Atraksi Wisata


Air di Kawasan Kuala Getek
Dari hasil analisis-analisis sebelumnya, dapat diketahui beberapa hal penting
yang dapat menjadi dasar pertimbangan dalam usaha pengembangan
kawasan wisata Kuala Getek. Kawasan tersebut mempunyai kecenderungan
pertumbuhan produk yang masih rendah dengan pasar yang tinggi, sehingga
apabila dikelola dan dipelihara dengan tepat kawasan wisata Kuala Getek
mempunyai prospek yang bagus sebagai daerah tujuan wisata utama di
Kabupaten Indragiri Hilir.

Kawasan wisata Kuala Getek saat ini baru memiliki pangsa pasar kecil namun
tetap tumbuh dan berkembang relatif cepat, terutama didukung dengan
keunikan dan keindahan alamnya, serta wilayah perairan yang luas dan dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan atau atraksi wisata khususnya budaya
air.

Dasar pertimbangan pengembangan atraksi wisata air di kawasan Kuala Getek


ini disusun berdasarkan kondisi eksisting kawasan yang telah dianalisis
dengan metode :

a. Dasar Pertimbangan Pengembangan Berdasarkan Strategi


SO (Strength-Opportunities)

Dasar pertimbangan pengembangan kawasan wisata Kuala Getek


berdasarkan strategi SO yaitu dengan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki,
antara lain daya tarik, keindahan obyek wisata, kemudahan aksesibilitas,
sumber daya manusia yang cukup banyak sehingga tingkat perekonomian
masyarakat sekitar dapat ikut terangkat, serta semakin banyaknya pemerhati
pengembangan kawasan wisata Kuala Getek (Dinas Pariwisata, Lembaga
Pendidikan, LSM, dan lain-lain) untuk menggunakan atau memanfaatkan
setiap peluang yang muncul, antara lain yaitu memanfaatkan letak kawasan
Kuala Getek yang strategis yaitu sebagai pintu gerbang Kota Tembilahan

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-37


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

dengan kecamatan-kecamatan di sebelah Utara bahkan dengan Kabupaten


lain jika jaringan jalan sudah terealisasi.

b. Dasar Pertimbangan Pengembangan Berdasarkan Strategi


WO (Weakness-Opportunities)

Pengembangan dengan memanfaatkan peluang yang muncul yaitu adanya


kebijakan dari Pemerintah Daerah Propinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten
Indragiri Hilir untuk pengembangan kawasan wisata Kuala Getek serta
masyarakat sekitar. sehingga kawasan tersebut mendapat perhatian yang lebih
terhadap usaha pengembangan tersebut terutama untuk menangani masalah
penataan kawasan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Peluang potensial investasi juga dapat dimanfaatkan sebagai usaha


menghilangkan atau mengurangi dampak kelemahan yang dimiliki kawasan
tersebut. Promosi kepada pihak investor perlu ditingkatkan sehingga terjadi
perbaikan kualitas kawasan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
karena adanya lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat di kawasan
wisata Kuala Getek.

c. Dasar Pertimbangan Pengembangan Berdasarkan Strategi


ST (Strength-Threats)

- Pengendalian pertumbuhan kawasan dapat dilakukan melalui usaha


konservasi lingkungan dengan mengikutsertakan masyarakat setempat
sebagai sumber daya manusia yang dapat diandalkan.

- Kondisi kawasan wisata yang kurang mendukung pada musim-musim


tertentu dapat di atasi dengan pengadaan atraksi wisata penunjang berserta
fasilitasnya yang tidak terpengaruh oleh musim-musim tertentu serta dengan
memanfaatkan atraksi wisata di kawasan lain yang masih termasuk kawasan
Kuala Getek.

- Kerjasama antara pemerhati pengembangan kawasan Kuala Getek dengan


pihak pemerintah dan swasta dapat membantu mengatasi masalah rendahnya

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-38


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

minat investasi dan kompetisi antar kawasan wisata lainnya, antara lain
dengan meningkatkan usaha promosi atau penyediaan infrastruktur.

d. Dasar Pertimbangan Pengembangan Berdasarkan Strategi


WT (Weakness-Threats)

Untuk mengatasi masalah lingkungan di kawasan Kuala Getek agar dapat


dijadikan sebagai kawasan wisata andalan harus didukung oleh seluruh pihak
terkait, baik pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat sehingga
kelemahan yang ada dapat dieliminasi dan ancaman yang akan muncul dapat
diminimalisasi dengan adanya kerjasama dan koordinasi dari seluruh pihak
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut bersama-sama dan dilakukan
secara terpadu.

4.6.2 Prioritas Pengembangan Kawasan Wisata Kuala


Getek
Prioritas pengembangan disusun untuk mempermudah pengembangan lebih
lanjut sehingga lebih terarah, efektif, dan efisien. Penyusunan prioritas
pengembangan atraksi wisata air di kawasan Kuala Getek ini meliputi
beberapa aspek sesuai dengan hasil analisis sebelumnya yaitu analisis
penilaian atraksi wisata air berdasarkan permintaan dan penawaran produk
wisata dan hasil observasi lapangan yang dilakukan berpedoman pada
segmentasi pasar sehingga pengembangan yang akan dilaksanakan dapat
sesuai dengan karakteristik wisatawan yang datang berkunjung.

Dari hasil analisis segmentasi pasar diketahui bahwa sebagian besar


pengunjung adalah kelompok usia produktif (17-30 tahun) dan remaja atau
anak-anak (kurang dari 17 tahun). Pengunjung obyek wisata sebagian besar
berasal dari luar daerah di wilayah Kota Tembilahan. Sebagian besar
wisatawan berkunjung dengan berpasangan atau keluarga menggunakan
kendaraan pribadi. Wisatawan yang datang menghabiskan waktu cukup lama
untuk berekreasi yaitu antara 1 hingga 2 jam atau lebih. Motivasi mereka untuk

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-39


Kabupaten Indragiri Hilir
LAPORAN KONSEP AKHIR
Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Kuala Getek
Kecamatan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2011

berkunjung adalah rekreasi dan mereka setuju bila di kawasan wisata Kuala
Getek dikembangkan atraksi wisata air.

Urutan Prioritas pengembangan yang disusun menjadi sektor-sektor yang


dianggap paling signifikan dalam keberhasilan pengembangan kawasan wisata
Kuala Getek menjadi kawasan atraksi wisata air. Prioritas ini disusun
berdasarkan tingkat ketidakpuasan, kebutuhan produk wisata, dan minat
wisatawan yang datang berkunjung di lokasi pengembangan kawasan wisata
air Kuala Getek berdasarkan hasil analisis dan observasi lapangan
sebagaimana Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Urutan Prioritas Pengembangan Atraksi Wisata di Kawasan Kuala


Getek

NO PRIORITAS I PRIORITAS II PRIORITAS III


A Berdasarkan ketidakpuasan wisatawan yang berkunjung
1. Plaza (Tempat 1. Kantin 1. Transportasi Menuju Lokasi
Berkumpul)
2. Tempat Parkir
3. Atraksi Wisata
4. Jalan Lingkungan

B Berdasarkan Kesesuaian Penawaran dan Permintaan Fasilitas


Pendukung dan Atraksi Wisata

1. Mushola 1. Tribun 1. Darmaga Pancing


2. WC dan Pengadaan Air 2. Panggung Seni 2. Warung Cendramata
Bersih
3. Dermaga Pacu 3. Gasebo 3. Kantor Pengelola
4. Atraksi Pacu Sampan 4. Menara Pantau 4. Dermaga Pancing
Leper/ Manongkah
5. Gudang
6. Perminan Air
Sumber : Hasil Analisis 2011

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata IV-40


Kabupaten Indragiri Hilir

Anda mungkin juga menyukai