Anda di halaman 1dari 5

Nama : Marheni

NIM :
MK : Filsafat
Prodi : PDIE

In defence of triangulation: A critical realist approach to mixed methods research in


management accounting

Sven Modell

Pendahuluan dalam penelitian ini membahas tentang pengenalan dan gambaran umum
tentang penelitian metode campuran dalam akuntansi manajemen, termasuk definisi,
keuntungan, dan teknik yang dapat digunakan.

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian metode campuran dalam akuntansi
manajemen yaitu teori institusional dan teori kontingensi.

Penelitian ini terdapat paradigma pemikiran yang mengakar dalam penelitian metode
campuran (kuantitatif dan kualitatif), yaitu paradigma realis kritis.

Realisme kritis berangkat dari pandangan yang dibangun oleh para realis yang menyatakan
bahwa realitas bisa dipahami secara langsung melalui proses persepsi dan sensasi. Realis
memandang bahwa realitas bisa dengan mudah ditangkap oleh panca indera manusia.
Realisme kritis mengungkapkan bahwa dunia (atau realitas) tidak hanya terdiri dari kejadian
(event), pengalaman (experience), impresi dan diskursus tetapi juga terdiri dari struktur dan
kekuasaan yang bisa jadi tidak disadari oleh pengamat saat ia mempersepsi dunia (realitas)
yang mewujud dalam eksistensi eksternal (Patomaki & Wight, 2000).

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan
dalam penelitian metode campuran dalam akuntansi manajemen yang dikenal dengan
triangulasi.

Triangulasi adalah teknik validasi yang penting dalam penelitian metode campuran.
Triangulasi dapat dilakukan dengan mengintegrasikan teori, metode, dan sumber data yang
berbeda untuk memberikan wawasan yang saling melengkapi dan mengurangi bias. Dalam
penelitian akuntansi manajemen, triangulasi sering digunakan untuk memvalidasi temuan
penelitian dan memperkuat keandalan hasil penelitian. Meskipun demikian, terdapat kritik
terhadap penggunaan triangulasi dalam penelitian metode campuran, terutama dalam hal
menekan variasi makna situasional dan perlakuan terhadap pengamatan empiris secara
obyektif. Oleh karena itu, pendekatan realis kritis dapat digunakan untuk mengatasi kritik
tersebut dan mengembangkan gagasan triangulasi yang dimodifikasi.

Triangulasi adalah teknik validasi yang penting dalam penelitian akuntansi manajemen.
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan triangulasi dalam penelitian akuntansi
manajemen:

1. Triangulasi sumber data: Mengumpulkan data dari beberapa sumber yang berbeda,
seperti wawancara, observasi, dan dokumen, untuk memperoleh pemahaman yang
lebih komprehensif tentang fenomena yang diteliti.
2. Triangulasi metode: Menggunakan lebih dari satu metode penelitian, seperti kualitatif
dan kuantitatif, untuk memperoleh hasil yang lebih valid dan reliabel.
3. Triangulasi peneliti: Melibatkan lebih dari satu peneliti dalam penelitian untuk
memperoleh sudut pandang yang berbeda dan meminimalkan bias peneliti.
4. Triangulasi teori: Menggunakan lebih dari satu teori atau kerangka konseptual untuk
memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena yang diteliti.
5. Triangulasi waktu: Mengumpulkan data pada waktu yang berbeda untuk memperoleh
pemahaman yang lebih komprehensif tentang perubahan fenomena yang diteliti.

Penelitian menggunakan metode campuran, yang menggabungkan pendekatan kualitatif dan


kuantitatif, memiliki sejarah panjang dalam akuntansi manajemen dan semakin menarik
perhatian. Pendekatan ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan


komprehensif tentang fenomena yang diteliti.
2. Memungkinkan peneliti untuk menggabungkan kekuatan dari kedua pendekatan, yaitu
kualitatif dan kuantitatif, dan mengurangi kelemahan masing-masing pendekatan.
3. Memungkinkan peneliti untuk memperoleh hasil yang lebih valid dan reliabel dengan
menggunakan teknik triangulasi.
4. Memungkinkan peneliti untuk memperoleh hasil yang lebih bermanfaat dan relevan
bagi praktisi dan pengambil keputusan dalam organisasi.

Gambar Arah Filosofi Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Triangulasi adalah
sebagai berikut:
KUALITATIF ONTOLOGI
 KUALITATIF
TINGGI
KUANTITATIF
RENDAH

 KUALITATIF
RENDAH
KUANTITATIF
TINGGI

Konsep Triangulasi dikembangkan oleh Denzin (1978). Triangulasi banyak digunakan


melalui upaya menggabungkan atau campuran metode yang berbeda dalam studi penelitian.
Dalam Action Research, pendekatan triangulasi sangat berarti. Jika kita menarik makna dari
paradigma Action Research tersirat hubungan yang signifikan dengan tuntutan penggunaan
Triangulasi, ternyata penggunaan Triangulasi memberikan kelonggaran/fleksibilitas untuk
memperkuat pemakaiannya di lapangan. Tujuan penggunaan triangulasi dalam penelitian
adalah:

a. Penggunaan metode kualitatif dan kuantitatif dalam triangulasi adalah untuk mempelajari
fenomena yang sama (Jick, 1979) dan untuk tujuan meningkatkan kredibilitas penelitian.
Hal ini menyebabkan beberapa penulis merujuk paradigma penelitian kualitatif dan
kuantitatif termasuk yang dikombinasikan dalam studi/fnomena yang sama sehingga
menunjukkan adanya hubungan paradigmatik, (Denzin, 1978).
b. Mengkonfirmasi apakah instrumen yang digunakan untuk mengukur suatu konsep telah
tepat.
c. Untuk keperluan kelengkapan.
b) Peneliti menggunakan Triangulasi untuk meningkatkan kedalaman dan pemahamannya
tentang fenomena yang sedang diselidiki dengan menggabungkan beberapa metode dan
teori, karena fenomena yang diselidiki memiliki sedikit dasar teori, (Fielding & Fielding,
1986, dalam (Shih, 1998). Selain itu penggunaan Triangulasi untuk kelengkapan,
memperbesar dan memperdalam pemahaman tentang pertanyaan penelitian, (Coyle &
Williams 2000, MacTavish & Schleien 2000, Creswell, 2003).
a. Untuk meningkatkan akurasi penelitian, dalam hal ini triangulasi merupakan salah satu
validitas.
b. Untuk tujuan meningkatkan kredibilitas penelitian.
c. Metode triangulasi telah digunakan untuk tujuan mencapai validitas konvergen dan
menguji tingkat validitas eksternal, (Denzin, 1978).
d. Selain itu metode triangulasi melibatkan pemeriksaan silang untuk konsistensi internal
(Denzin, 1978).

Konsep Triangulasi didasarkan penggunaan beberapa


sumber: data, metode dan peneliti yang dapat
menetralkan bias penelitian yang melekat dalam satu
sumber data tertentu, penyidik atau metode (Jick
1979).

Metode yang berbeda memiliki kelemahan dan


kekuatan yang berbeda, sehingga saling melengkapi,
sehingga diperoleh hasil yang valid.

Penggunaan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif


untuk keperluan Triangulasi, sebagai cara yang berbeda untuk
mempelajari fenomena yang sama dan mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang sama, sehingga
semakin kredibel.

Gambar Keuntungan Penggunaan Triangulasi dalam Penelitian

Hasil Review:

1. Penelitian dengan metode campuran juga memiliki beberapa tantangan dan kritik,
seperti kompleksitas dalam desain penelitian dan analisis data, serta tantangan dalam
mengintegrasikan teori dan metode yang berbeda.
2. Dalam melakukan triangulasi, penting untuk memperhatikan konsistensi dan
kesesuaian antara sumber data, metode, teori, dan waktu yang digunakan.
3. Terdapat keterbatasan dalam penelitian dengan metode campuran (triangulasi):
a) Kompleksitas dalam desain penelitian dan analisis data: Penelitian metode
campuran memerlukan desain penelitian yang kompleks dan analisis data yang
rumit, sehingga memerlukan waktu dan sumber daya yang lebih banyak.
b) Tantangan dalam mengintegrasikan teori dan metode yang berbeda: Penelitian
metode campuran memerlukan kemampuan untuk mengintegrasikan teori dan
metode yang berbeda, yang dapat menjadi tantangan bagi peneliti yang tidak
memiliki latar belakang yang kuat dalam kedua pendekatan.
c) Tantangan dalam menentukan bobot relatif dari masing-masing pendekatan:
Peneliti perlu menentukan bobot relatif dari masing-masing pendekatan yang
digunakan dalam penelitian, yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan
interpretasi temuan.
d) Tantangan dalam mengatasi perbedaan paradigma: Penelitian metode campuran
dapat menghadapi tantangan dalam mengatasi perbedaan paradigma antara
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, yang dapat mempengaruhi validitas dan
reliabilitas hasil penelitian.
e) Tantangan dalam mengatasi bias peneliti: Penelitian metode campuran dapat
menghadapi tantangan dalam mengatasi bias peneliti, terutama jika peneliti
memiliki preferensi atau kecenderungan terhadap salah satu pendekatan.

Anda mungkin juga menyukai