Anda di halaman 1dari 19

1

UJI ALFA MANGOSTIN DALAM PELARUT MINYAK


JAGUNG TERHADAP PENURUNAN KADAR
TRIGLISERIDA TIKUS DISLIPIDEMIA

Usulan Penelitian

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Kedokteran

PUTU AUDIVA RADITHYA

1810204

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANTHA

BANDUNG

2021
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat pada jaman yang semakin maju ini dituntut untuk dapat bisa
hidup secara praktis. Tuntutan tersebut membuat masyarakat kita semakin
kurang sadar akan pentingnya gaya hidup yang sehat. Tuntutan tersebut pada
akhirnya mengakibatkan banyak dari mereka yang gemar mengkonsumsi
makan-makanan yang tinggi lemak dan kolesterol seperti salah satu contohnya
fast food. Kemajuan dan kecanggihan jaman menyebabkan meningkatnya
tingkat sedentary life masyarakat yang tentunya dapat mempengaruhi
terjadinya masalah kesehatan yakni dislipidemia. Dislipidemia didefinisikan
sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun
penurunan fraksi lipid dalam plasma 1. Kelainan fraksi lipid yang utama ialah
kenaikan kadar kolesterol total (K-total), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida
(TG), serta penurunan kolesterol HDL (K-HDL). Dislipidemia merupakan
faktor risiko penting penyakit jantung koroner dan stroke 2.
Data riset kesehatan dasar nasional (RISKESDAS) tahun 2018
menunjukkan 24,9% penduduk Indonesia berusia ≥ 15 tahun memiliki kadar
K-LDL ketegori borderline ( berdasarkan NCEP ATP III, 130-159 mg/dl) dan
12,4% tergolong tinggi/sangat tinggi (K-LDL  160 mg/dl) 3. Menurut Lin HQ
dkk, Prevalensi keseluruhan dislipidemia di antara orang dewasa yang lebih
tua adalah 56,8% dengan Prevalensi K-total Tinggi, K-LDL Tinggi, K-HDL
Rendah, dan TG Tinggi masing-masing sebesar 8,4%, 13,9%, 23,1% dan
11,4% 4. Menurut Tahir Hussain Talpur dkk, Pada penelitiannya dari 112
partisipan yang terdiri dari 62 pria dan 50 wanita, prevalensi dislipidemia
sebesar 75,9% dengan presentase yang signifikan ditemukan pada wanita,
42,9% mempunyai hipertrigliseridemia, 48% dengan level K-HDL < 40
mg/dl, dan 18,8% dengan level K-LDL yang tinggi 5.
3

Pemeriksaan profil lipid secara berkala terutama pada orang dewasa tua
penting dilakukan agar tidak terjadi dislipidemia, dan jika telah terjadi
dislipidemia maka dapat ditangani dengan terapi medikamentosa. Perubahan
gaya hidup juga penting dilakukan. Masyarakat banyak yang mengatasi
dislipidemia menggunakan pengobatan alternatif seperti tumbuhan obat. Salah
satu contoh tumbuhan obat yang dapat mengatasi dan mencegah dislipidemia
adalah garcinia mangostana atau yang biasa dikenal dengan nama buah
manggis. Garcinia mangostana termasuk keluarga Guttiferae (Clusiaceae).
Tinggi pohon manggis dapat mencapai tinggi 6-25 meter, daunnya yang selalu
hijau, bertangkai pendek 6.
Alfa mangostin merupakan komponen utama dari buah manggis yang
memiliki banyak efek farmakologis 7.
Penurunan TG dapat dilakukan dengan pemberian alpha mangostin juga
bisa dilakukan dengan pemberian minyak jagung 8,9. Minyak jagung dapat
digunakan untuk dislipidemi dengan cara menurunkan kadar TG disebabkan
kandungan PUFA di dalamnya 9. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa
alpha mangostin dapat menurunkan TG 8. Namun penelitian alpha mangostin
menggunakan minyak jagung belum ada. Karena itu penelitian ini dilakukan
dengan maksud menilai efek alpha mangostin yang dilarutkan dalam minyak
jagung dibandingkan dengan minyak jagungnya sendiri dalam menurunkan
kadar TG.
Pada penelitian kali ini akan digunakan alfa mangostin (α-MG) dengan
dua macam dosis dengan menggunakaan minyak jagung sebagai pelarut.
Penelitian sebelumnya sudah pernah menggunakan minyak jagung dengan
dosis 0,15 dan 0,30 ml/ekor/hari 10. Selain itu α-MG juga sudah pernah ada
penelitiannya akan tetapi bukan menggunakan minyak jagung sebagai pelarut.
Pada penelitiaan kali ini menggunakan minyak jagung sebagai pelarut α-MG
sehingga diharapkan hasil yang didapatkan lebih baik dibandingkan hanya
dengan minyak jagung saja ataupun hanya dengan α-MG saja.
Penelitian ini penting untuk dilakukan karena diharapkan hasil dari
penelitian ini nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat
4

diaplikasikan di dalam klinis dan bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu


juga penelitian ini dilakukan untuk menyempurnakan dan atau melengkapi
penelitian yang telah ada sebelumnya.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah
yang akan diteliti :
 Apakah minyak jagung dapat menurunkan kadar TG tikus
dislipidemia.
 Apakah alfa mangostin yang dilarutkan dengan minyak jagung
dapat menurunkan kadar TG lebih baik dibandingkan dengan
pemberian minyak jagung saja.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah :
 Untuk mengetahui minyak jagung dapat menurunkan kadar TG
tikus dislipidemia.
 Untuk mengetahui alfa mangostin yang dilarutkan dengan minyak
jagung dapat menurunkan kadar TG lebih baik dibandingkan
dengan pemberian minyak jagung saja.

1.4 MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH


1.4.1 MANFAAT AKADEMIS
 Mengetahui manfaat alfa mangostin yang dilarutkan dengan
minyak jagung dalam menurunkan kadar TG.
1.4.2 MANFAAT PRAKTIS
 Sebagai sarana memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai manfaat tumbuhan obat ekstrak alfa mangostin dari buah
manggis.

1.5 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS


5

1.5.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang


ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma salah
satunya adalah peningkatan trigliserida 1. Trigliserida ( Triasilgliserol ) adalah
senyawa yang terdiri dari ester alkohol trihidrik gliserol dan asam lemak.
Triasilgliserol merupakan salah satu komponen dari lipid plasma. Triasilgliserol
juga merupakan komponen lipid utama yang terdapat dalam beberapa lipoprotein
seperti kilomikron dan VLDL ( Very low density lipoprotein ) 11.

Garcinia mangostana memiliki kandungan senyawa xantone hingga 74


yang berhasil diketahui 12. Di antara 74 xantone tersebut, salah satu yang paling
banyak diteliti adalah α-MG 13. α-mangostin mengurangi akumulasi lipid dengan
cara menghambat ekspresi gen PPARγ 14. PPARγ bekerja dengan cara
menghambat proses adipogenesis 14. Selain itu pula α-MG diduga dapat
meningkatkan PPAR-α yang berfungsi mengurangi kadar TG 15. PPAR-α berefek
terhadap klirens plasma trigliserida dengan cara menstimulasi ekpresi lipoprotein
lipase (LPL). Selain itu PPAR-α juga dapat men-down-regulation ekspresi
APOC3 yang menghambat aktivitas LPL 16. α-mangostin dapat menekan proses
akumulasi trigliserida dalam hepar dengan cara memodulasi anti-oksidan secara
langsung maupun tidak 7. Antioksidan akan mengaktivasi Adenosine
monophosphate-activated protein kinase (AMPK) 17. Aktivasi AMPK akan
mengakibatkan inhibisi dari sintesis asam lemak dan meningkatkan oksidasi asam
lemak 18.

Selain itu α-MG juga memiliki efek terhadap peningkatan serum LPL 15.
Minyak jagung memiliki kandungan yang tinggi akan PUFA dan phytosterol 9,19.
PUFA bekerja menurunkan TG dengan menurunkan sekresi dari VLDL oleh
hepar dan meng-up-regulation aktivitas dari endothelial lipoprotein lipase 20.
Phytosterol dapat menurunkan kadar TG namun mekanisme pastinya masih belum
diketahui 21. Berdasarkan teori diatas diketahui bahwa α-MG dan minyak jagung
memiliki efek untuk menurunkan kadar TG.
6

1.5.2 HIPOTESIS
 Minyak jagung menurunkan kadar TG.
 Alfa mangostin yang dilarutkan dengan minyak jagung dapat
menurunkan kadar TG lebih baik dibandingkan dengan pemberian
minyak jagung saja.
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DISLIPIDEMIA
Dislipidemia diartikan sebagai kelainan metabolisme lipid ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid
yang utama adalah kenaikan kadar K-total, K-LDL, dan atau TG, serta penurunan
K-HDL. Dislipidemia diklasifikasikan menjadi dislipidemia primer dan sekunder.
Dislipidemia primer adalah dislipidemia yang disebabkan kelainan genetik.
Dislipidemia sekunder adalah dislipidemia yang disebabkan penyakit lain
misalnya hipotiroidisme, diabetes mellitus, dan sindroma metabolik 22.
2.2 ASAM LEMAK
Asam lemak menurut ikatannya dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan
asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang tidak
memiliki ikatan ganda pada atom karbon. Asam lemak tak jenuh memiliki satu
atau lebih ikatan ganda pada atom karbon. Asam lemak tak jenuh dibedakan
menjadi asam lemak tak jenuh tunggal ( Monounsaturated Fatty Acids/MUFA )
dan asam lemak tak jenuh jamak ( Polyunsaturated Fatty Acids/PUFA ) 23.
Trigliserida ( Triasilgliserol ) merupakan lipid utama dalam deposit lemak.
Biosintesis dari triasilgliserol, dua molekul dari acyl-coA dibentuk dari aktivasi
asam lemak oleh acyl-coA synthethase berkombinasi dengan gliserol-3 fosfat
untuk membentuk 1,2-diasilgliserol fosfat ntar aja dilanjut pusingggg
2.3 KANDUNGAN DALAM BUAH MANGGIS

2.4 ALFA MANGOSTIN ( definisi, peranan farmakologisnya )


Alfa mangostin merupakan senyawa xanthone yang didapat dari Garcinia
mangostana 24. Alfa mangostin memiliki beberapa peranan farmakologis. Sebagai
anti oksidan, anti kanker dan sitotoksis, anti alergi, anti inflamasi, analgesic, anti
mikrobia, anti parasitik, anti helmintik, anti obesitas, dan pengobatan alzeheimer 7.
2.5 PROSES DAN REGULASI KOLESTEROL
2.6 MINYAK JAGUNG ( manfaatnya thdp penurunan TG, kandungan
nya )

2.7 PERANAN PUFA


8
9

BAB III

BAHAN & METODE PENELITIAN

3.1 ALAT dan BAHAN


3.1.1 ALAT PENELITIAN
- Sonde
- Kandang tikus dilengkapi dengan tempat makan dan
tempat minum tikus
- Spuit 1cc
- Sarung tangan/handscoon
- Timbangan digital
- Pipet Pasteur
- Beaker glass
- Glass rod
3.1.2 BAHAN PENELITIAN

Bahan yang digunakan dalam penelitian :

 α-Mangostin dibeli dari china


 Minyak Jagung dibeli dari supermarket “X”
 Simvastatin dibeli dari apotek
 Propiltiourasil (PTU) 0,01% dalam air minum
 Pakan standar
 Pakan Tinggi Lemak (PTL)
3.2 SUBJEK PENELITIAN
Subjek Penelitian adalah tikus putih (Rattus novergicus L.) galur Sprague
Dawley berjenis kelamin jantan berusia 8–10 minggu dengan berat masing –
masing tikus 200-250 gram, sebanyak 30 ekor yang diperoleh dari Irats
Bogor.
3.3 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
3.3.1 LOKASI
10

Maranatha Biomedic Research Laboratory, Fakultas Kedokteran,


Universitas Kristen Maranatha.
3.3.2 WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dimulai dari Januari 2021 hingga sidang akhir KTI.
3.4 METODA PENELITIAN
3.4.1 DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian eksperimental laboratorik sungguhan, dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) terhadap tikus putih (Rattus
novergicus L.) galur Sprague Dawley jantan yang telah diinduksi
PTL dengan parameter yang diuji adalah Trigliserida.
3.4.2 VARIABEL PENELITIAN
3.4.2.1 DEFINISI KONSEPSIONAL VARIABEL

Variabel dalam penelitian meliputi variabel terkendali, variabel


independen/perlakuan dan perlakuan dependen/respons. Definisi
konsepsional variabel sebagai berikut:
1. Variabel Independen/perlakuan:
 Akuades sebagai kontrol negatif 1.
 Minyak jagung sebagai kontrol negatif 2 (pelarut).
 Alfa mangostin dosis 7 mg/Kgbb dan 35 mg/Kgbb.
 Simvastatin dosis 3,6 mg/Kgbb.
2. Variabel Dependen/Respon:
 Kadar trigliserida dalam mg/dL.
3. Variabel Terkendali :
 Tikus galur Sprague Dawley.
 Usia 8-10 minggu.
 Berat badan 200-250 gram.
3.4.2.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini:
 Persiapan kelompok pra kelakuan:
11

o Setiap kelompok diadaptasi selama 7 hari di


Maranatha Biomedic Research Laboratory,
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen
Maranatha.
o Tikus-tikus dibuat dislipidemia dengan PTL
dan aquades mengandung PTU 0,01%.
 Perlakuan masing-masing kelompok:
o Kelompok 1 : Tikus-tikus dalam kelompok ini
diberi PTL + minyak jagung p.o sebanyak 2
ml/ekor/hari dan aquades yang mengandung
PTU 0,01%.
o Kelompok 2 : Tikus-tikus dalam kelompok ini
diberi PTL + Alfa Mangostin 7 mg/kgbb/hari
yang telah dilarutkan dengan minyak jagung
sebanyak 2 ml/ekor/hari dan aquades yang
mengandung PTU 0,01%.
o Kelompok 3 : Tikus-tikus dalam kelompok ini
diberi PTL + Alfa Mangostin 35 mg/kgbb/hari
yang telah dilarutkan dengan minyak jagung
sebanyak 2 ml/ekor/hari dan aquades yang
mengandung PTU 0,01%.
o Kelompok kontrol negatif : Tikus-tikus dalam
kelompok ini diberi PTL dan aquades yang
mengandung PTU 0,01%.
o Kelompok pembanding: Tikus-tikus dalam
kelompok ini diberi PTL + simvastatin 3,6
mg/Kgbb/hari + minyak jagung p.o sebanyak 2
ml/ekor/hari dan aquades yang mengandung
PTU 0,01%.
12

o Kelompok kontrol positif: Tikus-tikus dalam


kelompok ini diberi pakan standar dan aquades.
o Profil lipid yang diperiksa adalah kadar
trigliserida serum tikus melalui pungsi vena
pada ekor tikus yang dilakukan pada hari ke-14
setelah diberikan perlakuan.

3.4.3 BESAR SAMPEL


Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini dihitung
menggunakan rumus dibawah ini:
(t - 1)(r - 1) ≥ 15
t: banyak perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini (treatment)
r: pengulangan (replication) atau jumlah sampel minimal yang
dibutuhkan pada setiap perlakuan
sehingga,
(t - 1)(r - 1) ≥ 15
(6-1)(r - 1) ≥ 15
5r – 5 ≥ 15
5r ≥ 20
r≥4
drop out: 20% x 4 = 0,8
jumlah: 4 + 0,8 = 4,8 ≈ 5 ekor.
Jadi dibutuhkan sampel 5 tikus per kelompok perlakuan. Karena
terdapat 6 kelompok perlakuan maka pada penelitian ini dibutuhkan
30 ekor tikus.

3.5 PROSEDUR PENELITIAN


3.5.1 PENENTUAN DOSIS ALFA MANGOSTIN
Pada penelitian sebelumnya 25dengan subjek mencit diberikan dosis 10
mg/KgBB/hari dan 50 mg/KgBB/hari sehingga dikonversi menggunakan
faktor konversi 26dari mencit ke tikus sebagai berikut :
13

 Dosis α-MG 10mg/Kgbb = 0,2 mg/ 20 g mencit


0,2 x 7 = 1,4 mg/ 200 g tikus
1,4 x 5 = 7 mg/Kgbb
 Dosis α-MG 50 mg/Kgbb = 1 mg / 20 g mencit
1 mg x 7 = 7 mg/ 200 g tikus
7x5 = 35 mg/KgBB
3.5.2 PELARUTAN ALFA MANGOSTIN DENGAN MINYAK
JAGUNG
α-mangostin dilarutkan dalam minyak jagung hingga larut
kemudian diberikan pada masing-masing tikus sebanyak 2
ml/ekor/hari pada kelompok dengan dosis α-MG 7 mg/Kgbb/hari dan
dosis 35 mg/Kgbb/hari.
3.5.3 PENENTUAN DOSIS SIMVASTATIN

Dosis simvastatin yang biasa dipakai oleh manusia adalah 1 x 40


mg/hari = 40 mg/hari 26.Dosis pemakaian untuk tikus dapat dihitung
dengan mengalikan dosis pemakaian pada manusia tersebut dengan
faktor konversi manusia ke tikus yaitu 0,018 sehingga didapat dosis
pemakaian untuk tikus dengan berat badan 200 g sebagai berikut:

40 mg x 0,018 = 0,72 / 200 g BB

= 0,0036 mg / g BB

= 3,6 mg / kg BB

3.5.4 PERSIAPAN HEWAN COBA


Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tikus putih
(Rattus novergicus L.) galur Sprague Dawley diperoleh dari Irats
Bogor sebanyak 30 ekor dengan usia 8-10 minggu dan berat 200-250
gram. Tikus akan diadaptasikan terlebih dahulu di Maranatha
Biomedic Research Laboratory, Fakultas Kedokteran, Universitas
14

Kristen Maranatha, Bandung selama 7 hari dengan diberikan pakan


standar berupa pelet dengan air minum. Selanjutnya 25 ekor tikus
akan diberikan Pakan Tinggi Lemak (PTL) dan Propiltiurasil (PTU)
0,01% yang dicampurkan pada akuades, untuk menginduksi
peningkatan kadar kolestrol total darah subjek penelitian selama 14
hari. Dan 5 ekor tikus lainnya hanya diberikan pakan standard dan air
minum.
3.5.5 CARA KERJA PENELITIAN
 Seluruh hewan coba diadaptasikan terlebih dahulu selama 7 hari
dengan diberikan pakan standar dan air minum.
 ekor tikus diberikan pakan standar 50 gr/ekor/hari dengan air
minum selama 28 hari setelah diadaptasi.
 25 ekor tikus diinduksi PTL sebanyak 50 gr/ekor/hari dengan air
minum yang mengandung PTU 0,01% selama 14 hari.
 Tikus-tikus dikelompokkan dan diberi perlakuan sebagai berikut
selama 14 hari :
o Kelompok 1 : Tikus-tikus dalam kelompok ini diberi PTL
+ minyak jagung p.o sebanyak 2 ml/ekor/hari dan aquades
yang mengandung PTU 0,01%.
o Kelompok 2 : Tikus-tikus dalam kelompok ini diberi PTL
+ Alfa Mangostin 7 mg/kgbb/hari yang telah dilarutkan
dengan minyak jagung sebanyak 2 ml/ekor/hari dan
aquades yang mengandung PTU 0,01%.
o Kelompok 3 : Tikus-tikus dalam kelompok ini diberi PTL
+ Alfa Mangostin 35 mg/kgbb/hari yang telah dilarutkan
dengan minyak jagung sebanyak 2 ml/ekor/hari dan
aquades yang mengandung PTU 0,01%.
o Kelompok kontrol negatif : Tikus-tikus dalam kelompok ini
diberi PTL dan aquades yang mengandung PTU 0,01%.
o Kelompok pembanding: Tikus-tikus dalam kelompok ini
diberi PTL + simvastatin 3,6 mg/Kgbb/hari + minyak
15

jagung p.o sebanyak 2 ml/ekor/hari dan aquades yang

mengandung PTU 0,01%.


o Kelompok kontrol positif : Tikus-tikus dalam kelompok ini
diberi pakan standar dan aquades.

3.6 METODE ANALISIS

Analisis data statistik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas apabila
hasil yang diperoleh normal kemudian dilanjutkan dengan uji analisis varian
(ANAVA) satu arah dengan menggunakan SPSS 25. Bila didapatkan hasil yang
signifikan, maka uji dilanjut menggunakan uji Tukey HSD dengan α=0,05.
16

3.6.1 HIPOTESIS STATISTIK


 H0 : Tidak terdapat perbedaan rerata persentase penurunan kadar
kolesterol trigliserida antar kelompok perlakuan.
 H1 : Sedikitnya terdapat perbedaan rerata persentase penurunan
kadar trigliserida antara minimal sepasang kelompok perlakuan.
3.6.2 KRITERIA UJI
Didasarkan pada nilai p :
 H0 ditolak apabila p < 0,05.
 H0 gagal ditolak apabila p ≥ 0,05.
3.7 ETIK PENELITIAN
Penelitian ini akan diajukan kajian etik di Komite Etik Penelitian Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, dengan memperhatikan Prinsip
3R, yaitu replacement, reduction, dan refinement. Replacement adalah
keperluan memanfaatkan hewan coba sudah diperhitungkan, tidak dapat
digantikan dengan alat atau sela atau biakan jaringan. Reduction adalah
memanfaatkan hewan coba seminimal mungkin tetapi mendapatkan hasil
optimal. Refinement adalah memperlakukan hewan coba secara manusiawi,
memelihara dengan baik, tidak menyakiti dan menjamin kesejahteraan hewan
coba.
17

DAFTAR PUSTAKA

1. PERKENI. Panduan Pengelolaan Dislipidemia. 2015.

2. Kopin L, Lowenstein CJ. Annals of Internal Medicine in the clinic Dyslipidemia. Nihon
rinsho Japanese journal of clinical medicine. 2017;

3. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 1. HASIL


UTAMA RISKESDAS 2018 Kementerian. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
[Internet]. 2018;1–200. Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf

4. Lin HQ, Wu JY, Chen ML, Chen FQ, Liao YJ, Wu YT, et al. Prevalence of dyslipidemia and
prediction of 10-year CVD risk among older adults living in southeast coastal regions in
China: A cross-sectional study. Clinical Interventions in Aging. 2019;14:1119–29.

5. Talpur MTH, Katbar MT, Shabir KU, Shabir KU, Yaqoob U, Jabeen S, et al. Prevalence of
dyslipidemia in young adults. The Professional Medical Journal. 2020;27(05):987–93.

6. Morton JF, Dowling CF. Fruits of Warm Climates. Winterville, N.C; 1987.

7. Ibrahim MY, Hashim NM, Mariod AA, Mohan S, Abdulla MA, Abdelwahab SI, et al. α-
Mangostin from Garcinia mangostana Linn: An updated review of its pharmacological
properties. Arabian Journal of Chemistry [Internet]. 2016;9(3):317–29. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.arabjc.2014.02.011

8. Tousian Shandiz H, Razavi BM, Hosseinzadeh H. Review of Garcinia mangostana and its
Xanthones in Metabolic Syndrome and Related Complications. Phytotherapy Research.
2017;31(8):1173–82.
18

9. Savva SC, Kafatos A. Vegetable Oils: Dietary Importance [Internet]. 1st ed. Encyclopedia
of Food and Health. Elsevier Ltd.; 2015. 365–372. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-384947-2.00709-1

10. Putri GK, Suhendra A, Wargasetia TL, Universitas FK, Maranatha K, Klinik BP, et al.
Pengaruh Minyak Jagung (Corn Oil) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL Pada
Tikuss Yang Dinduksi Pakan Tinggi Lemak.

11. Victor W. Rodwell, David A. Bender, Kathleen M. Botham, Peter J. Kennelly, P. Anthony
Weil. Harper Illustrated Biochemistry. 30th ed. Vol. The McGraw-Hill Education; 2015.

12. Liu QY, Wang YT, Lin LG. New insights into the anti-obesity activity of xanthones from
Garcinia mangostana. Food and Function. 2015;383–93.

13. WANG MH, ZHANG KJ, GU QL, BI XL, WANG JX. Pharmacology of mangostins and their
derivatives: A comprehensive review. Chinese Journal of Natural Medicines [Internet].
2017;15(2):81–93. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/S1875-5364(17)30024-9

14. Taher M, Mohamed Amiroudine MZA, Tengku Zakaria TMFS, Susanti D, Ichwan SJA,
Kaderi MA, et al. α -mangostin improves glucose uptake and inhibits adipocytes
differentiation in 3T3-L1 cells via PPAR γ, GLUT4, and leptin expressions. Evidence-based
Complementary and Alternative Medicine. 2015;2015.

15. Kurniawati I, DK KT, S AN. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia
Mangostana) Dan Simvastatin Terhadap Kadar Kolesterol Hdl Tikus Sprague - Dawley
Dengan Pakan Tinggi Lemak. MEDIA MEDIKA MUDA. 2014;

16. Duval C, Müller M, Kersten S. PPARα and dyslipidemia. Biochimica et Biophysica Acta -
Molecular and Cell Biology of Lipids. 2007 Aug;1771(8):961–71.

17. Hassan W, Rongyin G, Daoud A, Ding L, Wang L, Liu J, et al. Reduced oxidative stress
contributes to the lipid lowering effects of isoquercitrin in free fatty acids induced
hepatocytes. Oxidative Medicine and Cellular Longevity. 2014;2014.

18. Esquejo RM, Salatto CT, Delmore J, Albuquerque B, Reyes A, Shi Y, et al. Activation of
Liver AMPK with PF-06409577 Corrects NAFLD and Lowers Cholesterol in Rodent and
Primate Preclinical Models. EBioMedicine. 2018 May 1;31:122–32.

19. Ghazani SM, Marangoni AG. Healthy Fats and Oils. In: Encyclopedia of Food Grains:
Second Edition. Elsevier Inc.; 2015. p. 257–67.

20. Zuliani G, Galvani M, Leitersdorf^ E, Volpato S, Cavalieri M, Fellin R. The Role of


Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) in the Treatment of Dyslipidemias. Vol. 15, Current
Pharmaceutical Design. 2009.

21. Trautwein EA, Koppenol WP, de Jong A, Hiemstra H, Vermeer MA, Noakes M, et al. Plant
sterols lower LDL-cholesterol and triglycerides in dyslipidemic individuals with or at risk
of developing type 2 diabetes; A randomized, double-blind, placebo-controlled study.
Nutrition and Diabetes. 2018 Dec 1;8(1).
19

22. DR. Dr. Andi Makbul Aman M S-K, Prof. DR. Dr. Pradana Soewondo S-K, DR. Dr. Soebagijo
Adi Soelistijo S-K, Dr. Putu Moda Arsana S-K, Dr. Wismandari S-K. PEDOMAN
PENGELOLAAN DISLIPIDEMIA DI INDONESIA 2019. 2019.

23. Victor W. Rodwell, David Bender, Kathleen M. Botham, Peter J. Kennelly, P. Anthony
Weil. Harper’s Illustrated Biochemistry, 31st Edition.

24. WANG MH, ZHANG KJ, GU QL, BI XL, WANG JX. Pharmacology of mangostins and their
derivatives: A comprehensive review. Vol. 15, Chinese Journal of Natural Medicines.
China Pharmaceutical University; 2017. p. 81–93.

25. Choi YH, Bae JK, Chae HS, Kim YM, Sreymom Y, Han L, et al. α-Mangostin Regulates
Hepatic Steatosis and Obesity through SirT1-AMPK and PPARγ Pathways in High-Fat
Diet-Induced Obese Mice. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 2015 Sep
30;63(38):8399–406.

26. Laurence DR, Bacharach AL. Evaluation of Drug Activities: Pharmacometrics. 1964.

Anda mungkin juga menyukai