Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea yang berarti gagasan, konsep, cita-cita, dan pengertian
dasar; serta logos yang berarti ilmu.

Secara etimologis ideologi dapat diartikan sebagai cita-cita atau pandangan suatu bangsa yang menjadi
pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagai dasar system penyelenggaraan negara bagi
seluruh warga negara Indonesia yang berdasar kepada cita-cita luhur bangsa.

Apa Itu Ideologi Terbuka?

Ideologi terbuka adalah pendekatan atau konsep yang mengakui dan menerima adanya variasi,
perbedaan, dan keberagaman dalam ideologi, keyakinan, nilai-nilai, dan pandangan politik. Prinsip dasar
dari ideologi terbuka adalah bahwa tidak ada satu ideologi tunggal yang benar atau sempurna, dan bahwa
masyarakat harus menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di dalamnya.

Dalam konteks politik, ideologi terbuka mendorong dialog, toleransi, dan inklusi. Ide ini menghargai
kebebasan individu untuk memilih dan mengembangkan pandangan mereka sendiri tanpa adanya
penindasan atau pemaksaan dari pemerintah atau kelompok lainnya. Ideologi terbuka juga menghormati
hak setiap orang untuk mempraktikkan agama, berekspresi, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan
bebas.

Prinsip ideologi terbuka menekankan pentingnya mendengarkan pandangan dan pengalaman orang lain
serta berusaha untuk mencapai pemahaman yang lebih baik melalui dialog dan diskusi yang konstruktif.
Hal ini berbeda dengan ideologi tertutup atau dogmatis, yang cenderung menolak atau mengabaikan
pandangan alternatif atau berupaya memaksakan pandangan mereka kepada orang lain.

Contoh Ideologi Terbuka

1. Liberalisme

Ideologi liberalisme memiliki landasan dasar yang kuat dalam ideologi terbuka. Liberalisme
menekankan pada kebebasan individu, hak asasi manusia, kebebasan berpikir, dan ekonomi
pasar bebas. Ideologi ini memandang keberagaman dan perbedaan sebagai kekuatan positif
dalam masyarakat.

2. Pluralisme
Pluralisme adalah ideologi terbuka yang mengakui dan menghargai keberagaman politik, sosial,
budaya, dan agama dalam suatu masyarakat. Pluralisme menekankan pentingnya pengakuan
terhadap kelompok-kelompok minoritas dan pendapat yang berbeda, serta menciptakan
mekanisme yang memungkinkan dialog dan kompromi di antara mereka.

3. Humanisme

Humanisme adalah ideologi terbuka yang menempatkan kepentingan dan kesejahteraan manusia
sebagai prioritas utama. Ini melibatkan menghormati hak asasi manusia, kebebasan berpikir,
keadilan sosial, dan peningkatan kualitas hidup. Humanisme mengakui nilai-nilai universal yang
dapat diadopsi oleh berbagai latar belakang budaya dan ideologis.

4. Kosmopolitanisme

Kosmopolitanisme adalah ideologi terbuka yang menekankan pada kewarganegaraan global dan
pandangan yang melampaui batasan nasional. Ini mencakup prinsip-prinsip inklusivitas, saling
pengertian, dan kepedulian terhadap kesejahteraan umum di seluruh dunia. Kosmopolitanisme
mengakui pentingnya kerjasama internasional dan pemecahan masalah bersama dalam
menghadapi tantangan global.

5. Feminisme

Feminisme adalah ideologi terbuka yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender di semua
aspek kehidupan. Ini melibatkan pengakuan terhadap peran dan kontribusi perempuan dalam
masyarakat serta penolakan terhadap diskriminasi dan kekerasan berbasis gender. Feminisme
menghargai keberagaman pengalaman dan perspektif perempuan serta berusaha untuk
menghapuskan sistem patriarki yang membatasi kebebasan dan kesetaraan.

Berikut Negara Yang Menerapkan Ideologi Terbuka

1. Belanda
Belanda sering dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki ideologi terbuka terhadap
berbagai aspek kehidupan. Negara ini dikenal dengan tradisi toleransi dan penghargaan terhadap
kebebasan berekspresi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpikir. Belanda juga memiliki
kebijakan imigrasi yang inklusif dan mendukung pengakuan hak minoritas.

2. Kanada

Kanada dianggap sebagai negara yang menganut ideologi terbuka dalam hal multikulturalisme dan
pluralisme. Negara ini memiliki kebijakan yang mendukung keberagaman budaya, bahasa, dan
agama, serta melindungi hak-hak individu dan kelompok minoritas. Kanada menghargai
kesetaraan gender, kebebasan beragama, dan mendukung inklusivitas dalam politik dan
masyarakat.

3. Selandia Baru

Selandia Baru sering diakui karena menerapkan ideologi terbuka dalam kebijakan sosial, politik,
dan budaya. Negara ini memiliki kebijakan multikulturalisme yang kuat, melindungi hak-hak asasi
manusia, dan mempromosikan kesetaraan gender. Selandia Baru juga dikenal dengan pendekatan
inklusif dalam kebijakan imigrasi dan pengakuan terhadap suku-suku Maori sebagai bagian
integral dari identitas nasional.

4. Swedia

Swedia sering dikaitkan dengan ideologi terbuka terhadap kebijakan sosial dan ekonomi. Negara
ini memiliki tradisi kesejahteraan yang kuat, di mana pemerintah memberikan perlindungan sosial
yang luas, menghargai kesetaraan gender, dan mempromosikan kebebasan berekspresi. Swedia
juga dikenal dengan sikap inklusifnya terhadap imigran dan pengungsi.

5. Norwegia

Norwegia sering dianggap sebagai negara yang menganut ideologi terbuka dalam kebijakan sosial
dan politiknya. Negara ini memiliki sistem kesejahteraan yang luas, mendukung kesetaraan
gender, dan memiliki kebijakan inklusif terhadap imigran. Norwegia juga dikenal dengan
pendekatannya yang progresif terhadap isu-isu lingkungan dan pelestarian alam.

Apa Itu Ideologi Tertutup?


Ideologi tertutup merujuk pada pandangan dunia atau sistem kepercayaan yang cenderung menolak ide-
ide, pemikiran, atau pandangan yang bertentangan dengan keyakinan dan nilai-nilai inti ideologi tersebut.
Ideologi tertutup sering digunakan untuk menggambarkan ideologi yang mengadopsi pendekatan dogmatis
dan otoriter terhadap perbedaan pendapat.
Ideologi tertutup memiliki kecenderungan untuk menganggap keyakinan dan pandangan sendiri sebagai
satu-satunya yang benar dan mengesampingkan atau menolak ide-ide yang berbeda. Ideologi ini sering
kali memiliki struktur hierarkis yang membatasi kebebasan berpikir dan berbicara individu dalam
kelompoknya. Informasi yang tidak sejalan dengan pandangan ideologi tersebut sering dianggap sebagai
ancaman dan dapat diabaikan atau ditolak.

Ideologi tertutup juga cenderung membatasi kebebasan individu dalam mengakses pengetahuan dan
informasi yang tidak sejalan dengan pandangan ideologi tersebut. Pemikiran kritis dan pertanyaan yang
mencoba mempertanyakan atau menggugat keyakinan inti ideologi sering kali tidak dihargai atau dianggap
sebagai bentuk pengkhianatan.

Contoh Ideologi Tertutup

1. Fasisme

Fasisme adalah ideologi tertutup dalam politik otoriter yang menekankan kekuatan negara,
supremasi ras, dan penindasan terhadap perbedaan pendapat atau kelompok yang dianggap
mengancam ideologi tersebut. Contoh sejarahnya termasuk rezim Mussolini di Italia dan rezim
Nazi di Jerman.

2. Komunisme Stalinis

Ideologi tertutup yang kedua adalah komunisme stalinis merujuk pada implementasi rezim komunis
di Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin. Ideologi ini ditandai oleh kontrol negara yang
kuat, represi terhadap perbedaan pendapat, pembatasan kebebasan berbicara, dan penganiayaan
terhadap mereka yang dianggap sebagai musuh ideologi.

3. Teokrasi

Teokrasi adalah ideologi tertutup yang memadukan kekuasaan politik dengan otoritas agama.
Dalam sistem teokratis, aturan agama dan doktrin keagamaan mendominasi kehidupan
masyarakat, dan perbedaan pendapat atau pandangan yang bertentangan dengan agama tersebut
dapat ditolak atau ditekan.

4. Ekstremisme agama

Beberapa bentuk ekstremisme agama dapat digolongkan sebagai ideologi tertutup. Kelompok-
kelompok ini cenderung menganggap pandangan agama mereka sebagai satu-satunya kebenaran
mutlak dan menolak pemikiran atau pandangan yang bertentangan. Mereka sering menggunakan
kekerasan atau tekanan sosial untuk menekan atau mengeliminasi perbedaan pendapat.

Negara Dengan Ideologi Tertutup

1. Korea Utara
Korea Utara dianggap sebagai negara dengan ideologi tertutup yang dikenal sebagai Juche.
Negara ini dipimpin oleh rezim komunis yang otoriter dan mengadopsi pendekatan propaganda
dan kontrol ketat atas warga negaranya. Informasi dari luar dibatasi, kebebasan berbicara
terbatas, dan ada pemaksaan ideologi rezim.

2. Republik Islam Iran

Iran menganut ideologi tertutup dengan politik Islam yang kuat, di mana agama dan negara saling
terkait secara erat. Negara ini memiliki sistem politik teokratis yang didasarkan pada paham Syiah
Islam. Ideologi ini dapat membatasi kebebasan individu, termasuk kebebasan berbicara, dan ada
pengawasan ketat terhadap opini dan aktivitas yang bertentangan dengan doktrin agama resmi.

3. Arab Saudi

Negara yang menggunakan ideologi tertutup lainya adalah Arab Saudi. Arab Saudi memiliki sistem
politik dan sosial yang sangat terkait dengan paham Islam Sunni dan menganut wahabisme, suatu
aliran yang dianggap sebagai bentuk konservatisme agama yang ketat. Negara ini memberlakukan
aturan yang melarang kebebasan beragama, kebebasan berbicara, dan kebebasan sipil tertentu.

4. Turkmenistan

Ideologi tertutup juga digunakan oleh negara turkmenistan. Turkmenistan merupakan negara yang
dikenal dengan sistem politik yang otoriter dan terpusat pada kekuasaan pribadi presiden. Negara
ini menganut pendekatan nasionalisme dan kultus pribadi presiden yang kuat, dengan kontrol
media yang ketat dan pembatasan kebebasan berbicara.

Anda mungkin juga menyukai