Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Ideologi Terbuka Dan Tertutup

1. IDEOLOGI TERBUKA

Ideologi terbuka adalah pendekatan atau konsep yang mengakui dan menerima adanya
variasi, perbedaan, dan keberagaman dalam ideologi, keyakinan, nilai-nilai, dan pandangan
politik. Prinsip dasar dari ideologi terbuka adalah bahwa tidak ada satu ideologi tunggal yang
benar atau sempurna, dan bahwa masyarakat harus menerima dan menghargai perbedaan-
perbedaan yang ada di dalamnya.
Dalam konteks politik, ideologi terbuka mendorong dialog, toleransi, dan inklusi. Ide ini
menghargai kebebasan individu untuk memilih dan mengembangkan pandangan mereka
sendiri tanpa adanya penindasan atau pemaksaan dari pemerintah atau kelompok lainnya.
Ideologi terbuka juga menghormati hak setiap orang untuk mempraktikkan agama,
berekspresi, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan bebas.

Prinsip ideologi terbuka menekankan pentingnya mendengarkan pandangan dan


pengalaman orang lain serta berusaha untuk mencapai pemahaman yang lebih baik melalui
dialog dan diskusi yang konstruktif. Hal ini berbeda dengan ideologi tertutup atau
dogmatis, yang cenderung menolak atau mengabaikan pandangan alternatif atau berupaya
memaksakan pandangan mereka kepada orang lain.

CIRI-CIRI IDEOLOGI TERBUKA

- Bersifat realis

Berarti ideologi terbuka dapat beradaptasi atau mengikuti perkembangan masyarakat atau kata
lainnya tidak bersifat kaku.

- Bersifat idealis

Maksudnya ideologi terbuka memberi harapan, sikap optimis, dan motivasi bagi rakyat dalam
mencapai cita-cita nasional yang diinginkan.

- Bersifat fleksibel

Artinya ideologi terbuka dapat menyesuaikan diri dengan situasi atau keadaan masyarakat yang
terus berkembang.

Selain pemaparan di atas, berikut ciri-ciri ideologi terbuka:

- Nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan, melainkan diambil dari kekayaan rohani,
moral, dan budaya masyarakatnya
- Didasarkan bukan pada keyakinan kelompok tertentu, melainkan hasil musyawarah atau
kesepakatan bersama
- Tidak diciptakan negara, karena ditemukan dalam masyarakatnya sendiri
- Milik semua rakyat
- Bisa beradaptasi sesuai perkembangan zaman.
Negara Yang Menerapkan Ideologi Terbuka

1. Belanda

Belanda sering dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki ideologi terbuka
terhadap berbagai aspek kehidupan. Negara ini dikenal dengan tradisi toleransi dan
penghargaan terhadap kebebasan berekspresi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpikir.
Belanda juga memiliki kebijakan imigrasi yang inklusif dan mendukung pengakuan hak
minoritas.

2. Kanada

Kanada dianggap sebagai negara yang menganut ideologi terbuka dalam hal
multikulturalisme dan pluralisme. Negara ini memiliki kebijakan yang mendukung
keberagaman budaya, bahasa, dan agama, serta melindungi hak-hak individu dan kelompok
minoritas. Kanada menghargai kesetaraan gender, kebebasan beragama, dan mendukung
inklusivitas dalam politik dan masyarakat.

3. Selandia Baru

Selandia Baru sering diakui karena menerapkan ideologi terbuka dalam kebijakan sosial,
politik, dan budaya. Negara ini memiliki kebijakan multikulturalisme yang kuat, melindungi
hak-hak asasi manusia, dan mempromosikan kesetaraan gender. Selandia Baru juga
dikenal dengan pendekatan inklusif dalam kebijakan imigrasi dan pengakuan terhadap suku-
suku Maori sebagai bagian integral dari identitas nasional.

4. Swedia

Swedia sering dikaitkan dengan ideologi terbuka terhadap kebijakan sosial dan ekonomi. Negara
ini memiliki tradisi kesejahteraan yang kuat, di mana pemerintah memberikan
perlindungan sosial yang luas, menghargai kesetaraan gender, dan mempromosikan
kebebasan berekspresi. Swedia juga dikenal dengan sikap inklusifnya terhadap imigran dan
pengungsi.

5. Norwegia

Norwegia sering dianggap sebagai negara yang menganut ideologi terbuka dalam kebijakan
sosial dan politiknya. Negara ini memiliki sistem kesejahteraan yang luas, mendukung
kesetaraan gender, dan memiliki kebijakan inklusif terhadap imigran. Norwegia juga dikenal
dengan pendekatannya yang progresif terhadap isu-isu lingkungan dan pelestarian alam.

1. IDEOLOGI TERTUTUP

Ideologi tertutup merujuk pada pandangan dunia atau sistem kepercayaan yang
cenderung menolak ide-ide, pemikiran, atau pandangan yang bertentangan dengan keyakinan
dan nilai-nilai inti ideologi tersebut. Ideologi tertutup sering digunakan untuk menggambarkan
ideologi yang mengadopsi pendekatan dogmatis dan otoriter terhadap perbedaan pendapat.

Ideologi tertutup memiliki kecenderungan untuk menganggap keyakinan dan pandangan


sendiri sebagai satu-satunya yang benar dan mengesampingkan atau menolak ide-ide yang
berbeda. Ideologi ini sering kali memiliki struktur hierarkis yang membatasi kebebasan
berpikir dan berbicara individu dalam kelompoknya. Informasi yang tidak sejalan dengan
pandangan ideologi tersebut sering dianggap sebagai ancaman dan dapat diabaikan atau ditolak.

Ideologi tertutup juga cenderung membatasi kebebasan individu dalam mengakses


pengetahuan dan informasi yang tidak sejalan dengan pandangan ideologi tersebut.
Pemikiran kritis dan pertanyaan yang mencoba mempertanyakan atau menggugat keyakinan
inti ideologi sering kali tidak dihargai atau dianggap sebagai bentuk pengkhianatan.

Ciri-ciri ideologi tertutup


- Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah atau memperbarui masyarakat
- Atas nama ideologi, tindakan pengorbanan dibebankan pada masyarakat
- Isinya tidak hanya soal nilai dan cita-cita tertentu, tetapi juga memuat tuntutan konkret dan
operasional yang keras.

Ciri-ciri ideologi tertutup lainnya, yaitu:

- Nilainya tidak bersumber dari masyarakat, melainkan kelompok elite


- Dipaksakan untuk berlaku dan dipatuhi masyarakat, sehingga bersifat otoriter dan totaliter
- Ideologinya menguasai seluruh bidang kehidupan masyarakat
- Rakyat dituntut untuk memiliki kesetiaan total pada ideologi
- Penciptaan ideologi ini semata-mata untuk meraih kepentingan penguasa negara
- Bersifat tertutup terhadap perkembangan atau pemikiran baru yang berkembang dalam
masyarakatnya.

Negara Dengan Ideologi Tertutup


1. Korea Utara

Korea Utara dianggap sebagai negara dengan ideologi tertutup yang dikenal sebagai
Juche. Negara ini dipimpin oleh rezim komunis yang otoriter dan mengadopsi pendekatan
propaganda dan kontrol ketat atas warga negaranya. Informasi dari luar dibatasi,
kebebasan berbicara terbatas, dan ada pemaksaan ideologi rezim.
2. Republik Islam Iran

Iran menganut ideologi tertutup dengan politik Islam yang kuat, di mana agama dan negara
saling terkait secara erat. Negara ini memiliki sistem politik teokratis yang didasarkan pada
paham Syiah Islam. Ideologi ini dapat membatasi kebebasan individu, termasuk
kebebasan berbicara, dan ada pengawasan ketat terhadap opini dan aktivitas yang
bertentangan dengan doktrin agama resmi.

3. Arab Saudi

Negara yang menggunakan ideologi tertutup lainya adalah Arab Saudi. Arab Saudi
memiliki sistem politik dan sosial yang sangat terkait dengan paham Islam Sunni dan
menganut wahabisme, suatu aliran yang dianggap sebagai bentuk konservatisme agama yang
ketat. Negara ini memberlakukan aturan yang melarang kebebasan beragama, kebebasan
berbicara, dan kebebasan sipil tertentu.

4. Turkmenistan

Ideologi tertutup juga digunakan oleh negara turkmenistan. Turkmenistan merupakan


negara yang dikenal dengan sistem politik yang otoriter dan terpusat pada kekuasaan pribadi
presiden. Negara ini menganut pendekatan nasionalisme dan kultus pribadi presiden yang
kuat, dengan kontrol media yang ketat dan pembatasan kebebasan berbicara.

Anda mungkin juga menyukai