1. IDEOLOGI TERBUKA
Ideologi terbuka adalah pendekatan atau konsep yang mengakui dan menerima adanya
variasi, perbedaan, dan keberagaman dalam ideologi, keyakinan, nilai-nilai, dan pandangan
politik. Prinsip dasar dari ideologi terbuka adalah bahwa tidak ada satu ideologi tunggal yang
benar atau sempurna, dan bahwa masyarakat harus menerima dan menghargai perbedaan-
perbedaan yang ada di dalamnya.
Dalam konteks politik, ideologi terbuka mendorong dialog, toleransi, dan inklusi. Ide ini
menghargai kebebasan individu untuk memilih dan mengembangkan pandangan mereka
sendiri tanpa adanya penindasan atau pemaksaan dari pemerintah atau kelompok lainnya.
Ideologi terbuka juga menghormati hak setiap orang untuk mempraktikkan agama,
berekspresi, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan bebas.
- Bersifat realis
Berarti ideologi terbuka dapat beradaptasi atau mengikuti perkembangan masyarakat atau kata
lainnya tidak bersifat kaku.
- Bersifat idealis
Maksudnya ideologi terbuka memberi harapan, sikap optimis, dan motivasi bagi rakyat dalam
mencapai cita-cita nasional yang diinginkan.
- Bersifat fleksibel
Artinya ideologi terbuka dapat menyesuaikan diri dengan situasi atau keadaan masyarakat yang
terus berkembang.
- Nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan, melainkan diambil dari kekayaan rohani,
moral, dan budaya masyarakatnya
- Didasarkan bukan pada keyakinan kelompok tertentu, melainkan hasil musyawarah atau
kesepakatan bersama
- Tidak diciptakan negara, karena ditemukan dalam masyarakatnya sendiri
- Milik semua rakyat
- Bisa beradaptasi sesuai perkembangan zaman.
Negara Yang Menerapkan Ideologi Terbuka
1. Belanda
Belanda sering dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki ideologi terbuka
terhadap berbagai aspek kehidupan. Negara ini dikenal dengan tradisi toleransi dan
penghargaan terhadap kebebasan berekspresi, hak asasi manusia, dan kebebasan berpikir.
Belanda juga memiliki kebijakan imigrasi yang inklusif dan mendukung pengakuan hak
minoritas.
2. Kanada
Kanada dianggap sebagai negara yang menganut ideologi terbuka dalam hal
multikulturalisme dan pluralisme. Negara ini memiliki kebijakan yang mendukung
keberagaman budaya, bahasa, dan agama, serta melindungi hak-hak individu dan kelompok
minoritas. Kanada menghargai kesetaraan gender, kebebasan beragama, dan mendukung
inklusivitas dalam politik dan masyarakat.
3. Selandia Baru
Selandia Baru sering diakui karena menerapkan ideologi terbuka dalam kebijakan sosial,
politik, dan budaya. Negara ini memiliki kebijakan multikulturalisme yang kuat, melindungi
hak-hak asasi manusia, dan mempromosikan kesetaraan gender. Selandia Baru juga
dikenal dengan pendekatan inklusif dalam kebijakan imigrasi dan pengakuan terhadap suku-
suku Maori sebagai bagian integral dari identitas nasional.
4. Swedia
Swedia sering dikaitkan dengan ideologi terbuka terhadap kebijakan sosial dan ekonomi. Negara
ini memiliki tradisi kesejahteraan yang kuat, di mana pemerintah memberikan
perlindungan sosial yang luas, menghargai kesetaraan gender, dan mempromosikan
kebebasan berekspresi. Swedia juga dikenal dengan sikap inklusifnya terhadap imigran dan
pengungsi.
5. Norwegia
Norwegia sering dianggap sebagai negara yang menganut ideologi terbuka dalam kebijakan
sosial dan politiknya. Negara ini memiliki sistem kesejahteraan yang luas, mendukung
kesetaraan gender, dan memiliki kebijakan inklusif terhadap imigran. Norwegia juga dikenal
dengan pendekatannya yang progresif terhadap isu-isu lingkungan dan pelestarian alam.
1. IDEOLOGI TERTUTUP
Ideologi tertutup merujuk pada pandangan dunia atau sistem kepercayaan yang
cenderung menolak ide-ide, pemikiran, atau pandangan yang bertentangan dengan keyakinan
dan nilai-nilai inti ideologi tersebut. Ideologi tertutup sering digunakan untuk menggambarkan
ideologi yang mengadopsi pendekatan dogmatis dan otoriter terhadap perbedaan pendapat.
Korea Utara dianggap sebagai negara dengan ideologi tertutup yang dikenal sebagai
Juche. Negara ini dipimpin oleh rezim komunis yang otoriter dan mengadopsi pendekatan
propaganda dan kontrol ketat atas warga negaranya. Informasi dari luar dibatasi,
kebebasan berbicara terbatas, dan ada pemaksaan ideologi rezim.
2. Republik Islam Iran
Iran menganut ideologi tertutup dengan politik Islam yang kuat, di mana agama dan negara
saling terkait secara erat. Negara ini memiliki sistem politik teokratis yang didasarkan pada
paham Syiah Islam. Ideologi ini dapat membatasi kebebasan individu, termasuk
kebebasan berbicara, dan ada pengawasan ketat terhadap opini dan aktivitas yang
bertentangan dengan doktrin agama resmi.
3. Arab Saudi
Negara yang menggunakan ideologi tertutup lainya adalah Arab Saudi. Arab Saudi
memiliki sistem politik dan sosial yang sangat terkait dengan paham Islam Sunni dan
menganut wahabisme, suatu aliran yang dianggap sebagai bentuk konservatisme agama yang
ketat. Negara ini memberlakukan aturan yang melarang kebebasan beragama, kebebasan
berbicara, dan kebebasan sipil tertentu.
4. Turkmenistan