Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD SYIRKAH DI USAHA RUMAH

MAKAN MINDO MANGAN KARTASURA

Dibuat guna menyelesaikan tugas mata kuliah Fiqih Muamalah

Dosen Pengampu Abdus Salam S.E.I, ME

Disusun Oleh :

1) Jovita Eka Maharani (225221188)


2) Fahri Abdul Fatah (225221189)
3) Amelia Puji Fatika Sari (225221190)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah penelitian yang
berjudul “IMPLEMENTASI AKAD SYIRKAH DI USAHA RUMAH MAKAN
MINDO MANGAN KARTASURA” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Fiqih Muamalah. Selain itu, makalah penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui dan memahami tentang penerapan akad syirkah kepada UMKM di
sekitar kampus UIN Raden Mas Said Surakarta.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Abdus Salam S.E.I, ME,
selaku dosen mata kuliah Fiqih Muamalah yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata
kuliah yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah penelitian ini. Kami menyadari, makalah penelitian yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sukoharjo, 30 September 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
E. Kajian Pustaka........................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA...........................................................................6
A. Implementasi..........................................................................................................6
B. Syirkah...................................................................................................................6
BAB III...............................................................................................................................10
PEMBAHASAN DAN PELAPORAN......................................................................................10
A. Teknik Pengumpulan Laporan..............................................................................10
B. Hasil Laporan.......................................................................................................10
C. Analisis Laporan..................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................13
A. Kesimpulan dan Saran..........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
LAMPIRAN GAMBAR........................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masyarakat khususnya pelaku bisnis belum sepenuhnya mengenal
bentuk kerja sama yang syari’ah secara mendalam. Usaha bisnis yang
ingin didirikan bisa dilakukan satu orang maupun beberapa orang secara
bersama-sama. Mendirikan usaha bersama-sama berdasarkan prinsip
syari’ah, maka landasan akad yang harus digunakan oleh pelaku bisnis
adalah syirkah. Syirkah adalah salah satu bentuk kerja sama bisnis yang
memiliki peran dalam membangun perekonomian umat yang dalam
pelaksanaannya berdasarkan atas aturan-aturan hukum Islam. Untuk
membangun usaha, dibutuhkan sebuah bentuk kemitraan yang diartikan
sebagai kerja sama pihak yang mempunyai modal dengan pihak yang
mempunyai keahlian atau peluang usaha dengan memperhatikan
komitmen di antara pelaku bisnis untuk saling memerlukan dan saling
menguntungkan. Kemitraan ini dilakukan agar kesempatan untuk
mendirikan usaha dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis yang tidak
mempunyai modal ataupun keahlian dalam berwirausaha. Syirkah
memiliki bentuk kerjasama yang berbeda-beda, salah satunya ialah Syirkah
(Rais 2020).
Syirkah adalah syirkah di antara dua orang atau lebih yang masing-
masing pihak berinvestasi secara barsama-sama mengelola modal yang
terkumpul dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko kerugian
ditanggung bersama. Dengan demikian, setiap pihak yang bersyirkah
member kontribusi modal dan berpartisipasi dalam kerja. Seberapa banyak
kontribusi seluruh pihak dalam modal dan kerja dapat dibeda-bedakan
sesuai kesepakatan bersama (Setiawan 2013). Oleh karena itu, kami
menulis makalah ini untuk menjelaskan implementasi akad syirkah yang
ada di sekitar lingkungan kita, salah satunya pada pedagang UMKM di
sekitar kampus UIN Raden Mas Said Surakarta.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang di maksud dengan akad Syirkah?
2. Bagaimana implementasi akad syirkah kepada usaha Rumah
Makan ‘Mindo Mangan Kartasura’?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarakan rumusan masalah yang penulis tuliskan, maka tujuan
penulisan ini untuk:
1. Mengetahui tentang pengertian, Dasar hukum, Rukun, Syarat-
syarat, Unsur-unsur, Macam-macam akad Syirkah.
2. Mengetahui implementasi Syirkah di kehidupan masyarakat, salah
satunya pada usaha Rumah Makan ‘Mindo Mangan Kartasura’

D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan penulisan makalah ini di buat, maka manfaat yang bisa di
dapat dari makalah ini yaitu:
1. Bagi penulis
Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam
mempelajari konsep syirkah yang terjadi di lingkungan sekitar.
2. Bagi pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah
wawasan tentang implementasi konsep syirkah yang terjadi di
lingkungan sekitar.
3. Bagi institusi pendidikan
Makalah ini diharapkan dapat menjadi tambahan untuk
referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya.

2
E. Kajian Pustaka
Terdapat beberapa kajian dan pembahasan mengenai implementasi akad
syirkah yang menjadikan sebagai bahan rujukan kami diantaranya sebagai
berikut:

No Penelitian Terdahulu Pembahasan Singkat


.
1. Muh. Takdir, T. 2019. Implementasa Akad Musyarakah Pada Usaha
“Implementasi Akad Pemotongan Ayam ‘BASMALAH’ telah berjalan
Syirkah Pada Usaha dengan baik sesuai syariat Islam, dimana setiap pihak
Pemotongan Ayam yang bekerjasama telah menyetor modal. Penelitian
'Basmalah". ini menemukan bahwa system kerjasama yang di
lakukan oleh empat orang pemodal pada Usaha
Pemotongan ayam ‘’BASMALAH’ adalah syirkah
Al-Musyarakah dengan akad Mudharabah, yaitu
perkongsian antara dua orang atau lebih. Sehingga
penelitian ini bisa menambah wawasan keilmuan
tentang Hukum Ekonomi Syariah dalam hal Hukum
syirkah Al musyarakah atau perkongsian antara dua
orang atau lebih. Juga bisa menjadi bahan rujukan
untuk peneliti selanjutnya tentang Akad Syirkah Al
Musyarakah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penge-tahuan dan implementasi akad syirkah Al
Musyarakah di usaha ‘BASMALAH’ Pemotongan
Ayam Syariah telah berjalan dengan baik sesuai
syariat Islam.
2. Lestari, Y D. 2020. “Implementasi Akad Syirkah Pada Waralaba Syariah
“Implementasi Akad Ayam Goreng Nelongso Wilayah Surabaya” ini
Syirkah Pada Waralaba merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
Syariah Ayam Goreng menjawab pertanyaan mengenai bagaimana
Nelongso Wilayah implementasi akad Syirkah pada waralaba Ayam
Surabaya. Goreng Nelongso wilayah Surabaya dan apakah

3
implementasi akad Syirkah pada waralaba syariah
Ayam Goreng Nelongso ini sesuai dengan konsep
Ekonomi Islam. Metodologi penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus pada objek.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara
dengan informan dalam penelitian ini yaitu karyawan
Ayam Goreng Nelongso dan mitra Ayam Goreng
Nelongso. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini
adalah bahwa rumah makan Ayam Goreng
Nelongso menerapkan waralaba syariah dengan
menggunakan sistem akad Syirkah yang mana dalam
pembagian hasilnya rumah makan Ayam Goreng
Nelongso ini menerapkan sistem profit sharing dan
membebaskan royalty fee. Implementasi akad
Syirkah pada waralaba syariah Ayam Goreng
Nelongso ini sudah sesuai dengan konsep Ekonomi
Islam hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
persyaratan menjadi mitra Ayam Goreng Nelongso
ini wajib beragama Islam, berakal, memiliki modal,
modal yang peroleh jelas dan lain sebagainya dan
produk yang dijual tidak mengandung adanya unsur
kemudharatan hal ini dikarenakan
3. Veliani Nur Fitri, Eva Syirkah mudharabah merupakan perikatan kerjasama
Misfah Bayuni, Ira Siti yang menyertakan dua orang atau lebih untuk
Rohmah Maulida, 2021. mengelola modal lalu dijadikan usaha yang
Analisis Implementasi menghasilkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan
Akad Syirkah untuk mengetahui bagaimana teori akad syirkah
Mudharabah pada mudharabah dalam perspektif fiqh muamalah,
Franchise Kebab Turki bagaimana praktik akad syirkah mudharabah pada
Baba Rafi Buah Batu bisnis franchise Kebab Turki Baba Rafi Cabang Buah

4
Menurut Fiqh Muamalah Batu, dan bagaimana tinjauan fiqh muamalah
terhadap implementasi akad syirkah mudharabah
pada Kebab Turki Baba Rafi Cabang Buah Batu.
Metode penelitian yang digunakan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dokumentasi, observasi, dan wawancara. Hasil dari
penelitian yang telah dilakukan peneliti setelah
dianalisis dapat disimpulkan bahwa, Akad syirkah
mudharabah dalam fiqh muamalah hukumnya
diperbolehkan asalkan terpenuhinya rukun, syarat
yang sesuai dengan ajaran Islam. Praktik akad
syirkah mudharabah pada kemitraan bisnis franchise
Kebab Turki Baba Rafi untuk pembagian
keuntungansistem payback period yang mana dalam
jangka waktu 1.8 tahun pihak Kebab Turki Baba Rafi
sepenuhnya mendapatkan keuntungan sedangkan
pihak franchise dalam jangka waktu tersebut hanya
menerima pengembalian modal. Analisis fiqh
muamalah terhadap implemantasi syirkah
mudharabah pada bisnis franchise Kebab Turki Baba
Rafi dalam sistem payback periodnya membuat
ketidaksesuaian dengan syarat keuntungan yang
diterapkan dalam konsep mudharabah karena adanya
ketidaksamaan dalam pembagian keuntungan.
menggunakan

5
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi
Kata implementasi seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Untuk gambaran lebih jelas lagi mengenai pengertian implementasi
berikut pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut
(Syaukani dkk, 2006) Implementasi merupakan suatu rangkaian aktivitas
dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada masyarakat sehingga
kebijakan tersebut dapat membawa hasil sebagaimana diharapkan.
Menurut (Usman, 2005) Implementasi adalah bermuara pada aktivitas,
aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan
sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai
tujuan kegiatan. Jadi, makna dari implementasi itu sendiri secara
sederhana yaitu kegiatan yang dilakukan melalui perencanaan dan
mengacu pada aturan tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan tersebut
(Rais 2020).

B. Syirkah
1. Pengertian Syirkah
Secara bahasa al-syirkah berarti al-Ikhtilat berarti percampuran atau
persekutuan dua hal atau lebih, sampai-sampai antara masing-masing
sulit dibedakan. Jadi dapat di simpulkan Syirkah merupakan suatu akad
kerja sama antara kedua belah pihak atau lebih yang sama-sama
bersepakat untuk menjalankan suatu usaha secara bersamaan dengan
tujuan memperoleh keuntungan dan untuk pembagian keuntungannya
dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama (Lestari 2020).
2. Dasar Hukum Syirkah
Firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat Shad ayat 24:

6
‫َقاَل َلَقْد َظَلَم َك ِبُسَؤ اِل َنْع َجِتَك ِاٰل ى ِنَع اِج ٖۗه َوِاَّن َك ِثْي ًرا ِّم َن اْلُخَلَط ۤا ِء َلَيْبِغ ْي َبْع ُض ُهْم َع ٰل ى َبْع ٍض ِااَّل‬
‫اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت َو َقِلْيٌل َّم ا ُهْۗم َو َظَّن َداٗو ُد َاَّنَم ا َفَتّٰن ُه َفاْسَتْغ َفَر َر َّبٗه َو َخَّر َر اِكًعا َّو َاَناَب‬
Artinya: “ Daud berkata: Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu guna ditambahkan kepada
kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian
yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini». dan Daud mengetahui
bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya
lalu menyungkur sujud dan bertaubat”. (Q.S Shad: 24).
Sabda Nabi Muhammad SAW:
‫د مها‬YY‫ا نا ثا لث من الشر کنی ما مل حین أحد مها صا حیه فاء ذا خا نأح‬: ‫یقو ل هلل تعا ل‬
‫صا حبه خرجت ىف بینهما‬
Artinya: “ Allah berfirman: Aku ini ketiga dari dua orang yang
bersyrikat, selama salah seorang tidak menghianati terhadap temannya,
apabila salah seorang berhianat terhadapnya aku keluar diantara
mereka “ (H.R.Abu Daud).
3. Rukun Syirkah
Menurut mayoritas ulama rukun syirkah ada tiga:
a. Aqidani (dua pihak yang berserikat)
b. Ma’qud’alaih (barang yang diakadi/modal)
c. Shighat ‘Ijab qabul (ucapan serah terima)
Namun menurut ulama Hanafiah rukun syirkah hanya shighat Ijab
qabul (ucapan serah terima). Contoh: Pihak pertama berkata, “Saya
kerjasama dengan Anda dalam pekerjaan ini, dst..”. Lalu pihak kedua
menjawab “Saya terima”.
4. Syarat-syarat Syirkah
Syarat - syarat syirkah yang terdapat dalam kitab Kifayatul Akhyar
ada lima syarat ialah :
a. Benda (harta) di nilai dengan uang (dinar,dirham,dalam
rupiah,dan lain lain).

7
b. Harta-harta tersebut sesuai dengan jenis dan macamnya.
c. Harta-harta tersebut dicampur.
d. Satu sama lain membolehkan guna membelanjakan harta
tersebut.
e. Untung rugi di terima dengan ukuran harta masing-masing
5. Unsur – unsur Syirkah
Menurut Sulaiman Rasyid unsur syirkah ialah:
a. Adanya suatu bidang usaha
b. Adanya suatu akad
c. Adanya kerja sama dalam menjalankan usaha
d. Memenuhi persyaratan tertentu yang di tetapkan oleh
hukum syara
6. Macam – macam Syirkah
Berdasarkan pendapat mazhab Hanafi Syirkah uqud (akad) terbagi
empat bagian yakni:
a. Syirkah inan.
Serikat yang dilakukan antara dua atau lebih dalam
bisnis. Masing-masing pihak ikut memberikan dana, ikut
mengelola (kerja) dan berbagi keuntungan serta kerugian.
Dalam syirkah inan, dana yang di berikan, kerja yang
dilakukan, dan hasil yang diterima oleh masing-masing
pihak tidak harus sama.
b. Syirkah mufawadhah.
Serikat yang dilakukan antara dua orang atau lebih.
Setiap pihak membagi keuntungan dan kerugian secara
sama. Dengan demikian syarat utama dari syirkah
mufawadhah adalah dana yang di keluarkan oleh masing-
masing pihak besarnya harus sama, begitu juga kerja,
tanggung jawab, dan beban hutang. Mazhab Hanafi dan
Mazhab Maliki memperbolehkan syirkah mufawadhah ini,
tetapi dengan memberikan banyak batasan.

8
c. Syirkah ‘Abdan.
Serikat yang dilakukan satu orang atau lebih tanpa
ada modal untuk menerima pekerjaan secara bersama dan
berbagi keuntungan. Syirkah Amal ini diperbolehkan oleh
selain mazhab syafii.
d. Syirkah Wujuh.
Serikat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
yang memiliki repotasi (dikenal baik) dikalangan
masyarakat untuk hutang barang, kemudian menjual dan
membagi labanya secara sama atau menurut kesepakatan.
Syirkah al-Wujuh ini juga diperbolehkan oleh selain
Mazhab Syafii (Akhmad Farroh Hasan 2014).
e. Syirkah Mudharabah
adalah suatu bentuk perniagaan di mana pemilik modal
(shahibul maal) menyetorkan modalnya kepada seorang
pengusaha yang sering disebut dengan (mudharib), untuk
di niagakan dengan keuntungan yang akan di bagi bersama
sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak
sedangkan terdapat kerugian akan ditanggung oleh pemilik
modal jika disebabkan olehnya, dan jika disebabkan oleh
pengelola modal maka pengelola modal yang harus
menanggung kerugian tersebut (T. 2019)

9
BAB III
PEMBAHASAN DAN PELAPORAN

A. Teknik Pengumpulan Laporan


Adapun jenis data dan teknik pengumpulan laporan yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain :
a. Data primer
Data yang dikumpulkan langsung dan sumbernya, yaitu :
1) Observasi, merupakan kegiatan pengumpulan data berdasarkan
pengamatan langsung pada hari Jum’at, 29 September 2023
pukul 13.00 WIB di Rumah Makan ‘Mindo Mangan Kartasura’
Dusun IV, Pucangan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo,
Jawa Tengah 57168.
2) Wawancara, merupakan tahap pengumpulan data melalui
wawancara dan tanya jawab dengan narasumber atau pihak-
pihak yang terkait yaitu Kak Ayun dan Kak Devy selaku
pemilik usaha Rumah Makan ‘Mindo Mangan Kartasura’.
b. Data sekunder
Data yang didapatkan tidak secara langsung dari narasumber atau
pelaku usaha, namun dengan mengumpulkan data dari berbagai jurnal,
laporan ilmiah dan juga e-book.

B. Hasil Laporan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at,
29 September 2023, Rumah Makan ‘Mindo Mangan Kartasura’ dalam
perkembangannya dapat dikatakan mengalami peningkatan. Hal tersebut
dikarenakan adanya kerjasama dari beberapa pihak untuk saling melengkapi
dan saling memperbaiki kekurangan. Dari hasil wawancara yang kami
peroleh dari Kak Ayun dan Kak Devy selaku pemilik usaha Rumah Makan
‘Mindo Mangan Kartasura’. Kak Ayun dan Kak Devy menjelaskan tentang
Rumah Makan 'Mindo Mangan Kartasura' ini adalah sebuah usaha kerjasama
atau syirkah antara mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta.

10
Kak Ayun menjelaskan bahwa awal mula usaha ini terjadi karena setiap
mereka kumpul selalu membahas bisnis dan mau membuat suatu usaha.
rencana ini udah dimulai dari semester 5 tetapi baru dikerjakan saat semester
tujuh. Alasan mereka memilih bekerja sama atau menggunakan akad syirkah
dalam usaha ini karena masih kuliah, perintis bisnis, budget mahasiswa juga
terbatas dan mereka juga memiliki pemikiran yang sama dalam dunia bisnis
jadi akhirnya Kak Ayun dan Rekan- rekan memilih untuk bekerjasama untuk
membuka usaha Rumah Makan ‘Mangan Mindo Kartasura’.
Setelah itu mereka melakukan riset, cari tempat, menata tempat itu dan
membeli perlengkapan yang di butuhkan, sehingga akhirnya mereka
berempat bisa membuka usaha ini. Usaha ini dimulai pada Bulan Maret
sudah dapat tempat yang akan di kontrak untuk membuka usaha Rumah
Makan ini, setelah itu membeli perlengkapan, bulan mei tanggal 25 soft
opening, dan grand openingnya pada tanggal 14 agustus lalu, terang kak
Devy. Filosofi nama mindo mangan ini dalam bahasa jawa dan bahasa
inggris, Mindo mangan itu dalam bahasa jawa artinya makan tambahan, trus
space dalam bahasa inggris, nasinya dapet dua.
Selanjutnya, kak ayun juga menjelaskan tentang kepemilikan,
keuntungan dan kerugian usaha ini, di sini Mas isa sebagai ceo, kak ayun,
kak devy, kak qonita sebagai co-founder. Modal awalnya dari mereka sama
rata dan ada investor lain juga. Begitu juga dengan keuntungan sama-sama di
bagi rata. Dalam satu hari pendapatnya bisa satu juta kurang lebih. Kira - kira
pendapatan selama sebulan omsetnya bisa sampe puluhan juta, karena belum
ada satu tahun jadi bisnis fnb seperti ini biasanya balik modalnya minimal
satu tahun.
Kak Devy juga menjelaskan bahwa di sini ada enam total karyawan yang
bekerja, di mana satu full time sebagai koki, dan yang lima lagi Menu makan
yanng di sediakann oleh usaha ini ada dua kategori, ayam dan mie. Ayam
original dan boom lava harga mulai 8.000an. Mienya versi goreng (mie
rewel) dan versi mie berkuah mie (mie korsa nyemek). Harga mulai
10.000an. Harga itu cocok sekali untuk mahasiswa sangat terjangkau.

11
Mangan Mindo Kartasura di buka dari jam 09.00 - 22.00 wib. pembelinya
dari semua usia tapi kebanyakan tetap mahasiswa karena dekat area kampus,
ada juga dari area perumahan di dekat situ biasanya memesan cukup banyak
bisa puluhan, ratusan pesanan.
Tak dapat di pungkiri mereka juga mengatakan ada beberapa kendala
yang mereka hadapi, Kendala selama membuat usaha ini adalah konsistensi
dari kualitas produk (cita rasa), dan kualitas pelayanannya.

C. Analisis Laporan
Metode penelitian menggunakan metode rasionalistik kualitatif.
Metode penelitian ini merupakan proses analisis data yang tidak melibatkan
atau berbentuk angka. Data yang diperoleh untuk penelitian mengunakan
teknis analisis data kualitatif umumnya bersifat subjektif. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti berhadapan
langsung dengan objek yang akan diteliti dengan cara pendekatan alamiah
untuk membaca perilaku objek yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan
pada usaha Rumah Makan ‘Mindo Mangan Kartasura’, yang dijalankan
secara syariah yang berada di Kabupaten Sukoharjo. Objek penelitian di sini
adalah pelaku usaha Rumah Makan ‘Mindo Mangan Kartasura’ untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman mereka terhadap akad
kerjasama secara syariah di usaha mereka dan bagaimana implementasinya.
Dari penelitian yang telah kami lakukan pada pelaku usaha Rumah
Makan Mindo Mangan Kartasura, membuktikan bahwa mereka menerapkan
akad syirkah Inan, dimana di sini ada empat pelaku usaha dan ada investor
juga yang semuanya menanamkan modalnya. Serta untuk keuntungan dan
kerugiannya di bagi sama rata sesuai dengan kesepakatan yang telah mereka
sepakati. Sehingga dari hasil penelitian ini dapat di lihat jika kalian ingin
berbisnis, maka usahakan mencari partner yang bisa di andalkan dan bisa di
percaya, dan mulailah membuka usaha jika kalian tidak mampu membuka
usaha sendiri kalian bisa menggunakan akad syirkah yaitu akad kerjasama di
dunia bisnis yang sesuai dengan syariat islam.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran


Syirkah merupakan suatu akad kerja sama antara kedua belah pihak
atau lebih yang sama-sama bersepakat untuk menjalankan suatu usaha
secara bersamaan dengan tujuan memperoleh keuntungan dan untuk
pembagian keuntungannya dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama.
Dalam usaha Rumah Makan "Mindho Mangan Kartasura" ini menerapkan
akad syirkah , hal tersebut dapat dibuktikan terkait modal dan pembagian
tugas kerja beberapa pihak ini sudah sesuai dengan syirkah karena semua
pihak menggabungkan modalnya dengan jumlah yang berbeda dan
pembagian tugas kerja berdasarkan waktu luang dan keahlian mereka.
Berdasarkan hasil dari beragam respon yang penulis dapatkan, maka
kiranya makalah ini dapat membuat manfaat bagi pengetahuan dan
pengembangan penelitian selanjutnya. Adapun saran dari kami sebagai
penulis yaitu Untuk peneliti selanjutnya lebih dikembangkan lagi
pengetahuan tentang syirkah agar menjadi wawasan bagi masyarakat
khususnya para UMKM yang ingin mendirikan usaha yang sesuai dengan
syariat Islam.

13
DAFTAR PUSTAKA

Subairi. Juli 2021. Fiqh Muamalah. Duta Media Publishing.

Ahmad Farroh Hasan. Oktober 2018. Fiqh Muammalah Dari Klasik Hingga
Kontemporer. UIN - Maliki Malang Press.

Akhmad Farroh Hasan, M.SI. 2014. “Fiqh Muammalah Dari Klasik Hingga
Kontemporer (Teori Dan Praktek).” UIN-Maliki Malang Press, no. 2: 226.

Lestari, Y D. 2020. “Implementasi Akad Syirkah Pada Waralaba Syariah Ayam


Goreng Nelongso Wilayah Surabaya.”
http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/42077%0Ahttp://digilib.uinsby.ac.id/
42077/12/Yesi Dwi Lestari_G94216141.pdf.

Rofifah, Dianah. 2020. “Pengertian Dan Landasan Hukum Syirkah.” Paper


Knowledge . Toward a Media History of Documents, 12–26.

Setiawan, D. 2013. “Kerja Sama (Syirkah) Dalam Ekonomi Islam.” Jurnal


Ekonomi Universitas Riau Vol. 21 (03): 1.

T., Muh. Takdir. 2019. “Implementasi Akad Syirkah Pada Usaha Pemotongan
Ayam 'Basmalah".” Jurnal Pilar: Jurnal Kajian Islam Kontemporer 3 (2): 1–
9.

Yarmunida, Miti. 2014. “Eksistensi Syirkah Kontemporer.” Jurnal Ilmiah Mizani:


Wacana Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan 1 (2): 3.
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/mizani/article/view/60.

14
LAMPIRAN GAMBAR

Dokumentasi saat melakukan wawancara dengan pemilik usaha

15

Anda mungkin juga menyukai