Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

HUBUNGAN INDUSTRIAL

NAMA : VINCENSIA VIONA SEVORI

NIM : 047990228
Jawaban:

1. Dua asumsi yang mendasari perspektif teoritis dalam hubungan industrial adalah:

a. Asumsi Konflik: Perspektif ini

beranggapan bahwa hubungan industrial cenderung dipenuhi konflik antara manajemen dan
pekerja. Konflik ini biasanya muncul dari perbedaan kepentingan antara kedua belah pihak,
misalnya terkait upah, jam kerja, dan kondisi kerja.

b. Asumsi Kerjasama: Sebaliknya, perspektif ini beranggapan bahwa hubungan industrial


seharusnya didasarkan pada kerjasama antara manajemen dan pekerja. Kerjasama ini dapat
dicapai melalui komunikasi yang baik, negosiasi, dan penyelesaian konflik yang adil dan efektif.

2. Faktor yang relevan dengan partnership meliputi:


a. Kepercayaan: Kepercayaan adalah dasar dari setiap partnershipTanpa kepercayaan, sulit untuk
mencapai tujuan bersama.

b. Komunikasi: Komunikasi yang baik dan terbuka penting untuk memahami kebutuhan dan
harapan masing-masing pihak.

c. Tujuan Bersama: Partnership memerlukan tujuan bersama yang jelas dan dapat diterima oleh
semua pihak.

d. Komitmen: Setiap pihak harus berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama dan bersedia
bekerja sama untuk mencapainya.

3.1). Pendaftaran PKB kepada instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan,
dimaksudkan sebagai alat monitoring dan evaluasi pengaturan syarat-syarat kerja yang dilaksanakan di
perusahaan, dan sebagai rujukan utama dalam hal terjadi perselisihan pelaksanaan PKB (pasal 30 ayat
(2) Permenaker 28/2014).
2). Fungsi PKB adalah untuk mengatur baik hak dan kewajiban pengusaha, maupun hak dan kewajiban serikat
pekerja/serikat buruh dalam sebuah perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena mereka-lah yang
paling mengerti kondisi dan kebutuhan perusahaan dalam menjalankan hubungan industrial.
Hal ini ditegaskan pula oleh Konvensi ILO No 98 Tahun 1949 tentang Dasar-Dasar Hak untuk Berorganisasi dan
untuk Berunding Bersama yang telah diratifikasi melalui UU No 18 Tahun 1956.
3.)Konvensi menyebut perlunya kejelasan yang menyeluruh mengenai hak dan kewajiban antara pengusaha dan
pekerja serta tata tertib dalam bekerja dan di lingkungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai