Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Laporan hasil Identifikasi potensi wilayah Tahun 2023 ini disusun oleh Penyuluh Pertanian
Lapangan (PPL) Desa Menye Lhee Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Nibong yang berada
diwilayah kerja Balai penyuluhan Pertanian (WKBPP) Nibong.

Identifikasi potensi wilayah terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer kami peroleh
dengan pendekatan langsung kepada masyarakat dengan menggunakan metode participatori rural
appraisal (PRA) dengan berbagai instrument. Sedangkan data skunder diperoleh dengan cara
mengumpulkan seluruh data potensi dan agroekosistem dari data monografi Desa/Kecamatan serta
sumber lain yang mendukung.

Data yang kami peroleh di Desa Menye Lhee kami usahakan semaksimal mungkin datanya
akurat, yang nantinya digunakan sebagai acuan untuk penyusunan programa ditingkat Desa tahun
2023.

Semoga Data yang kami susun ini dapat mewakili dan mengakomodir kebutuhan masyarakat
tani di Desa Menye Lhee, sehingga penyelenggaraan penyuluhan dikelompok tani/Desa tepat sasaran
dan sesuai kebutuhan dan tujuan penyuluhan bisa tercapai.

Terimakasih kami ucapkan atas bantuan dan partisipasi kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) ini khususnya masyarakat yang berada di Desa
Menye Lhee dan pihak terkait lainnya.

Kami menyadari penyusunan Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) ini masih jauh dari
kesempurnaan, saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan dimasa akan datang

Menye Lhee,
PPL Ybs

ZUBAILI, SP
THL-TBPP
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identifikasi Potensi wilayah Desa Menye Lhee Kecamatan Nibong Tahun 2023 dilakukan untuk
melihat kekuatan/potensi, kelemahan/permasalahan, sehingga potensi yang ada di Desa Menye Lhee
belum bisa dicapai, dan dicari cara pemecahan masaalah yang terjadi sehingga potensi yang ada di
Desa Menye Lhee bisa dicapai sesuai target, dengan menggunakan data primer dan data skunder.
Data primer diperoleh melalui pendekatan partisipatif dan wawancara semi terstruktur, dengan
menggunakan tehnik PRA, sedangkan data skunder diperoleh dengan cara mengumpulkan seluruh
data potensi dan agroekosistem dari data monografi Desa/Kecamatan dan BPP serta sumber lainnya
yang mendukung.
Kemampuan/kelebihan suatu Desa yang mungkin bisa dikembangkan, tetap selamanya akan
menjadi suatu "realita" untuk mewujudkan azas mamfaat bagi masyarakat setempat.
Untuk mencapai hasil yang baik, seorang penyuluh perlu mempersiapkan suatu "instrument"
untuk menggali potensi wilayah sehingga mudah dipahami dan akan memudahkan dalam penyusunan
programa dan RKTP yang berorientasi agribisnis dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan
spesifik lokasi.

B. Tujuan Identifakasi Potensi Wilayah


Tujuan melakukan Identifikasi Potensi Wilayah adalah sebagai berikut:
1. Agar tersedianya data dan imformasi yang memberikan gambaran yang akurat mengenai
potensi wilayah.
2. Agar tersedianya data dan imformasi yang kelak diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan bagi pengembangan usaha tani maupun perancangan kegiatan penyuluhan
pertanian
3. Mengumpulkan dan mengolah data potensi wilayah di tingkat desa, sesuai dengan format yang
telah baku.
4. Menganalisis dan merumuskan hasil identifikasi potensi wilayah melalui kegiatan PRA/RRA
dengan teknik impact point atau analisis SWOT untuk dijadikan masukan dalam penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian di tingkat desa.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan identifikasi potensi wiayah ini meliputi:
1. Identifikasi potensi wilayah dan masalah di tingkat desa dengan pendekatan PRA/RRA.
2. Pengolahan data dengan pendekatan analisis SWOT, untuk mengetahui potensi, kelemahan,
kekuatan kemudian data yang ada diolah dan dicari upaya apa yang bisa dilakukan dimasa
yang akan datang, sehingga kekuatan/potensi yang ada di Desa baik potensi sumber daya
alam maupun potensi sumber daya manusia bisa dimamfaatkan dengan baik untuk
memperoleh keberhasilan.

Anda mungkin juga menyukai