tegangan untuk memeriksa tingkat keamanan dari suatu struktur yang akan
dibangun. Besaran kekuatan dinyatakan dalam tegangan ijin dari jenis bahan
Pada suatu komponen atau bagian struktur yang sama harus diperiksa
bahwa tegangan ijin lebih dari atau sama dengan tegangan maksimum yang
pada suatu bagian struktur, kekuatan dan stabilitas bangunan tidak dapat
dikontrol lagi. Untuk menghindari hal ini diberikanlah faktor keamanan dan
>l (2.1.1)
tegangan ijin
12
Walaupun begitu, metoda ini masih banyak digunakan hingga saat ini,
Pada metoda Load and Resistance Factor Design (LRFD), semua faktor,
berikut:
kemungkinan yang tidak sama dalam ha! : besar, waktu terjadi, tempat,
Ketidakpastian ini timbul karena kesulitan dan akurasi dalam analisis, cara
Oleh karena itu, rumus urnum perencanaan yang dipakai didasarkan pada
IyiQi<<J)Rn (2.2.1)
dimana :
- Qi = beban rencana i
Persamaan 2.2.1 diatas harus diterapkan pada setiap kasus atau kombinasi
diperhitungkan.
frekuensi dari efek beban-beban. Pada absis menyatakan besaran efek beban
akan runtuh atau gagal, jika terjadi R/Q < 1 atau R < Q. Sebaiiknya stmktur
- Kuat perlu U yang menahan beban mati D dan beban hidup L paling tidak
U=1,2D+1,6L (2.2.2)
yaitu:
U = 0,9D+l,3W (2.2.4)
atau
U = 0,9D ± E . (2.2.6)
U=1,2D+1,6L+1,6H (2.2.7)
Dalam hal ini nilai maksimum dari U ditentukan dengan mengganti 1.2D
dengan 0,9D dan nilai L diambil nol. Untuk setiap kombinasi dari D, L dan
Bila ketahanan terhadap pembebanan akibat berat dan tekanan fluida yang
harus dikalikan dengan faktor beban 1,2, dan ditambahkan pada semua
U = 0,75(l,2D+l,2T+l,2L) (2.2.8)
U=1,2(D + T) (2.2.9)
pada pengkajian yang realistik dari pengaruh tersebut selama masa pakai.
Tabel 2.2.1
Sambungan baut:
Baut yang memikul geser 0,8
Baut yang memikul tank 0,8
Baut yang memikul kombinasi geser dan tarik 0,8
Lapis yang memikul tumpu •' 0,8
Kelompok baut 0,8
Sambungan pasak dan pen :
Pasak yang memikul geser 0,8
Pasak yang memikul tumpu 0,8
Pasak yang memikul momen 0,8
Lapis yang memikul tumpu 0,9
Sambungan las : SP Category GP Category
las tumpul penetrasi penuh 0,9 0,9
las sudut dan las tumpul penetrasi tidak penuh 0,8 0,6
las slo dan las sumbat 0,8 0,6
kelompok las 0,8 0,6
Pada kebanyakan struktur baja sering terdapat batang tank. Batang tarik
menjadi batang struktur utama pada jembatan, kerangka atap dan struktur
kerangka.
ujung sambungan harus didesain lebih kuat daripada batang tersebut. Jika
kegagalan, batang tarik tidak hanya akan mencapai tegangan leleh tetapi juga
akan mencapai batas kekuatan maksimum dari material batang tersebut. Karena
itu, batang tarik dapat menyerap energi per unit berat material lebih banyak
Batang tarik mungkin saja terdiri dari suatu batang profil tunggal atau
• Masalah estetika.
19
dan las.
Batang Batang
-. 1
Siku
JL
Siku ganda
bulat pipih Siku silang
[
CKanal
][ II
Kanal ganda Kanal berkisi
I
Profil W (liens
I
PfOlil S
lebar) (Standar
Amenka)
n H
Profil kotak terangkai
Gambar 2.3.1
memenuhi:
Nu<(f)Nn (2.3.1.1)
<|)Nn adalah kuat tarik nominal yang besarnya diambil harga terendah
Nn dibawah ini :
Kondisi leleh :
0,9;Nn-Ag.fy (2.3.1.2)
20
a Kondisi fraktur:
<>
t = 0,75;Nn = Ae.fu (2.3.1.3)
Dimana:
Perbedaan letak titik tangkap gaya pada daerah tanpa sambungan dengan
dalam analisis kondisi batas fraktur, yaitu dalam perhitungan luas efektif
Ae dengan rumus:
Ae = A.U (2.3.2.1)
Dimana:
- A = luas penampang.
- 1-f S0.9
2!
x = eksentrisitas sambungan.
=•• jarak tcgak lurus arah gaya larik antara titik berat elemen struktur
L - panjang sambungan dalam arah gaya tarik, yaitu jarak antara dua
2.3 2
_ x
Gambar 2.3.2
a. Sambungan baut:
A - An
sst2 t
(2.3.2.3)
Potongan 1-2-3 : An = Ag-n.d.t-Y — -
^ 4u
22
- T Tu i
1 L
1 i i
I 1 i i
' K- i
Gambar 2.3.3
Dimana :
- d ~ diameter lubang.
= db + 2 mm ; untuk db ^ 24 mm
= db + 3 mm ; untuk db > 24 mm
-1 = tebal penampang.
komponen struktur.
Dalam suatu potongan jumlah luas lubang tidak boleh melebihi 15%
A = Ag
2.3.4.
Potongan 1 -1
Gambar 2.3.4
Gambar 2.3.5
U = - L > 2w :U=1
- l,5w>L> w : U = 0,75
Dimana :
Gambar 2.3.6
• Sambungan pada pelat sayap dengan jumlah baut > 3 per baris
• Seperti butir a., tetapi untuk b/h < 2/3, termasuk pelat tersusun :
U = 0,85
Selain diperiksa terhadap kegagalan akibat gaya tarik, baik akibat leleh
kegagalan akibat geser murni atau kombinasi geser dan tarik pada pelat
(t)Nn-=<t>0,6.fu.As (2.3.4.1)
Dimana :
Kegagalan blok geser akibat gaya tarik disekitar baut dapat disebabkan
oleh leleh geser, fraktur geser, leleh tarik dan fraktur tarik Dua kondisi
<t>Nn = <>
t (fy.Agt + 0,6.fu.Ans) (2.3.4.3)
26
Dimana :
Gambar 2.3.7
Dimana:
( Mulai J
Analisis Struktur
Pernbebanan
Hitung gaya tank akibat masing-masing
beban yang bekerja : ND,NL;NLj,Nr;Nw
Hitung gaya tarik ultimate "N u " dari
kombinasi gaya yang paling menetukan
T
Hitung Agmj,, yang dibutuhkan dari
Data mutu baja :
kondisi batas leleh :
Nu
A 8 min = i <>
t = 0,9
<t>fy
-5L
Data tipe profil Ambil profil yang memiliki
& ukuran 8 "gitiin
penampang
i ^ i min
V
29
Data sambungan :
• Baut konfigurasi
dun
7 Hitung Ae dari profil
yang terpilih
diameter
- Las
1
Pemeriksaan daerah sanibungan
Blok geser ujung' :
"(jj.Nn" = min { 4>.N n g l S i c r m u r n i ; 4>.N ntescr . uri k } ; <t> = 0,75
<p Nn penampang
terpilih
30
memikul gaya tarik Nu = 150 kN. Cek apakah profil cukup mampu
50
i N,,
Gambar 2.3.8
Javvab :
Metuila LRFD
• Ag = 480mm*
U = I - -^ = I - — = 0,72
L 50
Ae = An.U
Kekuaian profil (j)Nn ditentukan dari yang terkecil antara kondisi leleh
dan fraktur :
Jadi prof'il 1. 50.50.5 lidak cukup kuat untuk menahan gaya tarik Nu =
150 kN.
- Metoda ASD
Syarat: o<vtarik
= 1600 kg/cm2
Jadi profil L 50.50.5 tidak cukup kuat untuk menahan gaya tarik Nu
107,14 kN.
32
Jawab :
- Metoda LRFD
1
I! i 11 .
~7
u 1 D
i n 1 it
Gambar 2.3.9
Dengan b/h > 2/3 dan jumlah baut n > 3 buah per baris, maka U = 0,9.
memikul gaya tarik yaitu : Nu < <|)Nn, dimana <t>Nn ditentukan dari
Ag > — — - 5741 mm 2
0,9(240.10"1)
An > 4960 mm 2
0,75.(370.10° ).0,9
lubang = 25 mm.
penampang
= 4960 t (4.25.12)
= 6160 mm"
Dari kondisi leleh dan fraktur didapatkan besar Ag > 6160 mm2.
Pemeriksaan profil :
a. Geser murni
/ / / / Y///A }////(. )
4x50 ViNu
///A y///( Y///7 )
3x100
<t>Nn = <}).0,6.fu.As
4x50'
77^77^77^
3x100
= 0,6.370.5700= 1265400 N
= 370.900 = 333000 N
gcscr murni dan kombinasi geser + tarik, diambil yang terkecil, maka
Kekuatan tarik murni nominal (<J>Nn) = 1165,05 kN > !4Nu = 620 kN.
Mctoda AS I)
- o < o tarik
Pemeriksaan profil:
(mcmenuhi syaral)
Ae = An(l -C7L)
C -" jarak antara litik bcrat V2 pcnampang profil dengan tepi sayap
= 20,878 mm
-- 200 mm
Pemeriksaan profil ;
(2S0.14.0,5-14) ,S(125-14)))
(250.14)+ ((125-14).] 4)
= 26,22 mm
L = 200 mm
=78,81 cm2
200
Nn = 0,75.1600.78,81 = 94572 kg
3. Sebuah pelat dengan lubang seperti pada Gambar 2.3.10 menerima gaya
tarik Nu = 150 kN. Apabila digunakan mutu baja ty = 240 MPa dan fu
t = 10 mm
10 mm
o o 100 mm
3 x 100
jambar 2.3.10
Jawab :
- Metoda LRFD
« Pemeriksaan profil:
An = A g - n.d.t
Ae = An.U
= 0,9.240.1000 = 216000 N
= 0,75.370.900 = 249750 N
a. Geser murni
= 0,75.0,6.370.6000 = 999000 N
= 0,6.370.2750 = 610500 N
39
=•370.450- 166500 N
Dari semua hasil i|>Nn tcrsebut diatas dipilih yang terkecil yaitu
Jadi pelat cukup mampu menahan gaya tarik sebesar Nu = 150 kN.
- Mctoda AS1)
Nu - 150.1—-—1 = 107,15 kN
11,2 +1,6 J
Jadi pelat cukup mampu menahan gaya larik sebesar Nu - 107,15 kN.
4. Struktiir penahan atap kanopi seperti pada Gambar 2.3.11, dibuat dari
profil baja siku yang memikul beban hidup sebesar 2 kN dan beban
40
baia aiku
3M
4M
Gambar 2.3.11
Jawab :
- Metoda LRFD
1- • • 5000
< 240 —> I mm >
imin 240
2120 mm2, e = 30,7 mm dan i min = ir| = 21,6 mm. Diameter lubang
I II cx = 30,7
40
30
40
O O r
ev = 9,3
3x20
s21 ?0 : 10
b. An = Ae-(n.d.t) + — = 2120-(2.7,85.10) + — —
4.u 4.30
= 1996,3 mm2
U-1 *-1 ^
L 40
- 0,233
- 457920 N
= 126650,3 N
42
a. Geser murni
As = (2.6).20.10 = 2400mm 2
= 399600 N
Ada 2 kemungkinan :
* Kemungkinan 1 :
=179265 N
=81955N
<|)Nn = <>
t [(0,6.fu.Ans) + (fy.Agt)]
* Kemungkinan 2 :
Ags = 3.20.10=600mm2
= 40.10-400mm 2
43
= 89632,5 N
= 13347,75 N
(|>Nn - (>
| ((fu.Ant) + (0,6.fy.Ags))
sebesar Nu = 4400 N.
- Mctoda A SO
Nu 2 + 1 • 3 kN -" 300 kg
2.3.11.a.
Pemeriksaan profil:
A, A , ( l + ]
?02 10
A,.11 = ((l 10 -0,5.10). 10) -(2.7,85.10) i =^~— = 926,33 mm2
4.30
Dari kedua harga A, diatas dipilih yang terkecil yaitu 893 mm2.
N n - 0,75.1600.16,47= 19768,1 kg
memikul gaya aksial tekan saja. Namun, bila pembebanan disusun sedemikian
bila dibandingkan dengan gaya tekannya, batang tersebut dapat secara aman
kolom juga termasuk batang tekan tegak yang bekerja menahan rangka atap,
Dari mekanika bahan dasar diketahui bahwa hanya kolom yang sangat
sedangkan yang umumnya terjadi adalah tekuk (buckling) atau lentur tiba-tiba
Pada kolom atau batang tekan yang panjang dengan beban yang besar,
tetapi pemakaian profil tunggal tidak hemat karena lebih berat daripada profil
adalah disusun dari profil-profil yang kecil, tipis dan ringan, tetapi dapat
menghasilkan momen inersia I yang besar. Selain itu, jarak antar profil dapat
diatur sedemikian rupa hingga momen inersia I terhadap semua sumbu dapat
46
disesuaikan dengan kebutuhan dan agar lebih ekonomis dapat diatur hingga
didapat Ix = Iy.
pelat penampang lebih kecil daripada Xr, lihat Tabel 2.4.1, dan memenuhi
Nu<<J>Nn (2.4.1.1)
Dimana :
l,6-0,75Xs
Dimana:
- L = panjang batang.
-i = jari-jari inersia.
- E = modulus elastisitas.
batang tekan yang terdiri dari siku ganda atau berbentuk T yang elemen-
elemennya mempunyai rasio kelangsingan lebih kecil dari X.r, lihat Tabel
Nu<<J>Nnlt (2.4.1.3)
Dimana:
r (2.4.1.4.b)
A.r02
fcry dihitung sesuai dengan rumus 2.4.1.2 untuk tekuk lentur terhadap
2
±il + Xo +y02 (2.4.1.4.C)
(2.4.1.4.d)
x 0 , y0 = koordinat pusat geser terhadap titik berat.
Tabel 2.4.1
Pelal sayap balok 1 dan kanal b/t 170/V^V [c] 370/Vfy - fr [e]
dalam lentur.
Pelat sayap balok I hibrid atau b/t 420
balok tersusun dengan las dalam
lentur.
170/Vfyf [c]
HW
V(fyf-fr)/ke
Pelat sayap dari komponen- b/t • 290/Vfyke [f ]
komponen struktur tersusun
dalam tekan
Elemen Tanpa Pengaku
665
7<v
Elemen-elemen lainnya yang b/t
diperkaku dalam tekan murni, h/tw
665/Vfy
yaitu ditahan sepanjang kedua
sisinya.
Penampang bulat berongga . D/t [d]
Pada tekan aksial 22000/fy
Pada lentur 14800/fy 62000/fy
[a] Untuk balok hibrid, gunakan tegangan leleh pelat [e] fr = tegangan tekan residual dalam pelat sayap
sayap fyf sebagai ganti fy. = 70 MPa untuk penampang dirol
[b] Ambil luas netto pelat pada lubang terbesar. = 115 MPa untuk penampang dilas
[c] Dianggap kapasitas rotasi inelastik sebesar 3. Untuk
struktur-struktur pada zona gempa tinggi diperlukan [fj ke = - 7 = ; tapi 0,35 < ke < 0,763
kapasitas rotasi yang lebih besar. Vh/tw
[d] Untuk perencanaan plastik gunakan 9000/fy [g] fy adalah tegangan leleh minimum
50
b
\-
1 t^_
i
• '.
t- C i
—^ 4 t
h 7
h
b
Gambar 2.4.1
menjadi panjang efektif Lk. Dalam banyak situasi, tidak mungkin dapat
Nilai faktor panjang efektif K bergantung pada tahanan rotasi dan translasi
pada ujurig-ujung elemen, untuk elemen tekan yang merupakan bagian dari
K Gg GA « Ga I
oc — ,
50.0 \ 1.0 - i - ' 50.0^- 20.0 \- "r
100.0 - 10.0": 100.0
10.0 -* 10.0 — 50.0 - 50.0 —
5.0 - 5.0 30.0 - 5.0 - 30.0 -
4.0 - 0.9 -
4.0
3.0 - 3.0 20.0- 4.0- 20.0 —
2.0 - 2.0
10.0 —
-
0.8 -
'8-8 = 3.0-
—
1.0 - 1.0
8.0-
7.0- 1:8
7.0 —
0.9 - 0.9 6.0 - 6.0 -
0.8 - 0.8 —
0.7 — 5.0 - 5.0 -
0.7 -
0.6 - 0.6 — 4.0- 2.0- 4.0 -
0.7 -
0.5 - 0.5 —
3.0- 3.0 -
0.4 - 0.4 —
Gambar 2.4.2
kulotn
(2.4.2.1)
52
Dari kedua nilai G diatas, yang dipakai adalah Geiastik karena akan
kurang dari 10, kecuali dilakukan analisis khusus untuk menetapkan nilai
X= ^ - < 2 0 0 (2.4.3.1)
Dimana:
JUU.
11 II II
Benluk
tekukan kolom I
diiunjukkan
oleh garis
puius-putus
wr wr wr
it
Gambar 2.4.3
bahan dan sumbu bebas bahan. Sumbu bahan adalah sumbu yang
adalah sumbu yang sama sekali tidak atau hanya memotong sebagian dari
elemen batang itu. Seperti terlihat pada Gambar 2.4.4, x - x adalah sumbu
54
sebagai berikut:
Iy = -a (2.4.4.1.a)
,2
persamaan:
\,=^>\,2^ (2.4.4.2)
ix
Dimana :
- LkX = panjang efektif batang profil tersusun pada arah tegak lurus
LL i J J i
y
a
m=2
(si) (b) (c)
- X
x—
U-JL_J<—I.—>U
y m =4
m =3
(0
(c)
Gambar 2.4.4
Sedang pada arah tegak lurus sumbu bebas bahan y - y harus dihitung
— A2 >\2X (2.4.4.3)
(2.4.4.3.a)
- <50 (2.4.4.3.b)
min
Dimana:
- Lky = panjang efektif batang tersusun pada arah tegak lurus sumbu y -
harus dipenuhi:
adalah 3.
kaku.
(2.4.4.4)
L,
dimana:
Ip = 2 x ~ t . h 3 (2.4.4.4.a)
(2.4.4.5)
dan
Nn _^ l (2.4.4.6)
Du - 0,02 Nu (2.4.4.7)
Dimana Nu adalah gaya tekan normal rencana pada batang tersusun akibat
Anggapan ini tidak berlaku untuk batang tersusun yang bebannya bukan
hanya tekan sentris saja. Dalam hal ini gaya lintang yang dipakai dalam
(2.4.5.1)
z.Ad.L,.a
Dimana:
A.L3, A.a
X,, =71 (2.4.5.2)
\lz.A d .L,a 2 2Ah.L,
Dimana:
\J
/
> j/
L, L, I, L,
>> >
/ --
L, L, L,
> <
> < /
/ / K /
(a) (b) (d) (e)
Gambar 2.4.5
Berikutnya koefisien tekuk cox dan coy dapat ditentukan dari Xx dan A.iyyang
Selanjutnya gaya batang diagonal dapat dihitung dari gaya Hntang rencana
Du dengan persamaan :
Su=_2l_ (2.4.5.3)
n.since
Dimana :
Gambar 2.4.5.
berikut:
(2.4.6.1)
y m= 2
1
m= 2 !
1/
x
L
y
m* m*=2
m*
(b) (c)
(a)
II— -.
m* = 2 (d) (c) m* = 4
Gambar 2.4.6
Penampang Batang-Batang Tersusun
Tanpa Sumbu Bahan
dan X.i_v diatas, sehingga kekuatan nominal dapat dipilih yang terkecil dari
Ag.fy
Nn = (2.4.6.3)
CO,,
atau
Ag.fy
Nn = (2.4.6.4)
persamaan 2.4.1.1.
61
pelat kopel diantaranya seperti pada Gambar 2.4.7. Pada batang tersusun
• Batang tersusun yang terdiri dari dua baja siku seperti pada Gambar
2.4.7a dan 2.4.7b, hanya perlu dihitung terhadap tekuk pada arah sumbu
bahan x - x.
• Jika batang terdiri dari dua baja siku tidak sama kaki seperti pada
berikut:
tx = 0,87 i0 (2.4.7.1)
Dimana:
dipergunakan.
• Batang tersusun yang terdiri dari dua buah profil baja seperti pada
Gambar 2.4.7c dan 2.4.7d, perlu dihitung terhadap tekuk pada arah
subbab4.1.
X, \
\ N 0
»
1/ \Ii
y 1 I x y i"
0 o
(a) (b) (c)
Gambar 2.4.7
Mulai o
Analisis Struktur
Pen^bebanan
Hitung gaya tekan akibat masing - masing
beban yang bekerja : ND,Ni,,NLn N,, Nw
Hitung gaya tekan ultimate "Nu" dari
kombinasi gaya yang paling menentukan
r
Hitung "Nn" yang dibutuhkan :
Nu
Nn = ; <J> = 0 , 9
*
f
Hitung "i min" yang dibutuhkan :
L
u (KL)x
Xmm
" ~ 200 ~ 200
L
ky (KL)y
200 200
I
Ambil profil yang memiliki :
Data tipe batang
ix > ix min
& ukuran profil
iy > iy min
Pemenksaan
kekompakan profil
Ya
Menentukan \c
K ix YE It ly V E
Nn = Ag.fcr = -•Ag
(Omax
65
T
Hitung kapasitas tekan penampang terhadap
kondisi tekuk lentur torsi
(khusus untuk siku ganda atau profil T)
Nnll =.Ag.fcll
1. Tentukan gaya aksial maksimum yang dapat dipikul olch kolom yang
dibebani secara aksial pada Gambar 2.4.8 dibawah ini, dengan fy = 250
3,5 m
450.300.10.15
////
N
Nil
Gambar 2.4.8
Jawab :
- Metoda LRFD
2800 mm.
. 39.77
70,4
ix 186
67
b 0 5 ?99
t 15
y
4V250 ,
Af<Ar
^434^15)
t 10
Xr = ^ £ - = 42,06
>.\v < Xr
1,6 - 0,75Xs
7
fv 50
<j)Nn= (|>Ag~i- = 0,9.13500-=— = 2664473,7 N = 2664,47 k N .
co 1,14
.ladi gaya tekan maksimum yang dapat dipikul oleh kolom adalah
2664,47 kN.
Metoda ASD
?= i:i . . w o o
i min 70,4
E / 9 10"
kg = n - = — = 7t, ~ - 106,15
\0,7al \ 0,7.2500
l 41
co = « ,«
= 1,26
1,593-Xs
Jadi gaya tekan maksimum yang dapat dipikul oleh kolom adalah
1785kN.
beban mati (DL) = 300 kN dan beban hidup (LL) = 650 kN. Panjang
Jawab :
- Metoda LRFD
min i
imin 200
i min > 15 mm
69
t 12
250 250
fy V250
Xf<Xr
.h. 200-(2.12)
t 12
Xr = ^ = 42,06
f
Xw < XT
3000
Tr.imin VE n.48,8 \ 2.106
1,5
co = = 1,3
1.6-0.75A.S
t 12
t 8
Xr = ^L = 42,06
] 5
<o=. ' - = 1,21
l,6-0,75Xs
fv 250
(j)Nn= $Ag— = 0,9.8815 — = 1639152,9 N - 1639,2 kN
0) 1,21
persamaan 2.4.1.1).
Metoda ASD
Nu = 350+650= 1000 kN
200,,min
imin 200
i min > 15 mm
59,2
1 F 1 i 106
Xg - n\' -0,7a,
= ^ = 106,15
\ J0,7.2500
1,593 -Xs
persyaratan).
Gambar 2.4.9 dibawah ini ? Panjang bentang 2,4 m, fy = 240 MPa dan
Kx=Ky=1.
60 L 40.60.7
40 7
Gambar 2.4.9
Jawab :
- Metoda L R F D
Ag = 655 m m 2 i x = 18,7 mm i^ = 20 m m
Iy = 8 0 7 0 0 mm 4 e x = 10,5 m m
73
tanpa pengaku):
b 6 0
3X1 = - -----S,57
8 S 7
. 200 200
Xr = —== = , =12,9
Vfy V240 ..
X < Xr, maka persamaan 2.4.1.2 dapat digunakan untuk menentukan
A., <50
2 4 0 0 2 4 0 0
, , U , C HA C r ,AA
LJi = U400 =
ix 18,7
= 418160 mm4
ly (418160
= 17,86 mm
~ -\l 2A 1 2.655
1.2' WO
134,38
A y - 17, 86
K= = 134 ,38
Xjy > Xx, maka tekuk terjadi terhadap sumbu y (sumbu bebas bahan).
134
'38 [2400 _
= 2,71
fv 240
<t>Nn= -^- = 0,9.2.655^— = 104413,28 N = 104,41 kN
co 2,71
Pemeriksaan tekuk lentur-torsi:
F 2 105
G = — - ~ -- - — = ^ — = 76923,1 MPa
2(1 + H) 2(1 + 0,3)
- . 6 0 . 7 3 + - . V( 4 0 - 7 \ 7 3 = 21266 mm"
3 3 '
y o = e x - ^ = 2 0 , 4 - ^ =16,9 mm
xo=O
230000 + 80700
= 522,8 mm2
A 2.655
G.J 76923,1.21266
fcrz = MPa
A.ro2 (2.655).522,8
75
ro2 I 522,8
Dari kedua hasil <j)Nn berdasarkan tekan lentur dan tekan lentur torsi
Metoda ASD
X, <50
2 4 0 0 2 4 0 0
T ^ u^ lapangan =
Jumlah = HA
5,64 « z6 —> TL, = Ann mm
= 400
425 6
Jumlah lapangan = 6 > 3 (memenuhi persyaratan)
ly (418160
= l7>86 mm
\2A, = Vh2.655
17.86
£ 2,6^,1600
xn 3,49
memikul gaya tekan 38 kN. Periksa apakah batang itu mampu memikul
40 [40.35.5.7
35 20 35
Gambar 2.4.10
Jawab :
- Metoda LRFD
2 5 0
UH
Xr = —== = 16,14
h 40-(2.5)
=6
= 42,93
X, <50
i.
= 807183,6 mm4
ly 807183,6 __.,
— =J — = 25,51 mm
\2A, V 2.620
L 3000 = 1 |
y
25,51
= 127,04
Xiy < Xx, maka tekuk teijadi terhadap sumbu x (sumbu bahan).
ft P200 , = 22
7i.ix V E n V2.10
79
fv ^40
d)Nn - i)An-y- = 0,9.2.620—- = 44939,6 N = 44,94 kN
~ to 5,96
Metoda ASD
Nu = 3 8 . [ — — 1 = 27,14 kN
11,2 + 1,6 )
A., < 50
3 0 0 { ) 3 0 0 0
1 II. < D /: T «AA
_ L ^ _ 1.3000 _
/v v — — — ZvU
N= 7,72(PPBBl,tabel3)
80
= 807183,6 mm4
25,51
= 127,04
— A .a 2.6,2.1600 ^ C / , A r v c I „.,,.
N= = —: = 2569,95 kg = 25,7 kN.
CO 7,72
reaksi keatas yang terjadi besarnya sama dengan jumlah berat balok itu sendiri
dan pembebanan diatasnya. Bila berat balok tidak diketahui sampai saat
kekuatan lentur dan kekuatan geser yang cukup disepanjang bentang balok.
Pada balok yang menerima momen lentur positif, maka bagian atas balok
tersebut akan memendek karena tertekan dan terjadi sebaliknya pada bagian
bawahnya. Profil WF, dengan material yang cukup pada bagian sayap atas dan
bawah, adalah sangat efektif dalam menahan momen lentur, sedangkan bagian
dengan pelat lantai, sehingga balok tidak dapat bergerak kesamping dan
diusahakan hanya mengalami defleksi dalam arah vertikal (bidang y-y) saja.
Jika pembebanan terjadi pada bidang y-y, balok akan memerlukan pengaku
maksimum dan pemilihan balok yang memiliki tahanan momen lentur yang
sama atau lebih besar daripada momen lentur maksimum tersebut. Kemudian
balok yang dipilih harus diperiksa terhadap geser maksimum, begitu juga
Disamping itu, masih ada masalah yang lebih penting dalam perencanaan
balok yaitu lentur dua arah (biaxial bending) serta kombinasi lentur dan torsi.
utama kuat (sumbu x) atau terhadap sumbu utama lemah (sumbu y) dan
Mux<(J)Mnx (2.5.1.1.a)
Muy<<|>Mny (2.5.1.1.b)
Dimana :
sumbu y.
83
• Penampang Kompak ,
Mn = Mp (2.5.2.1.a)
Mn = My + (2.5.2.l.b)
Xr - Xp)_
Penampang Langsing
Dimana:
My=S.fy (2.5.2.1.e)
b). M p = l , 5 M y (2.5.2.1.g)
penampang hibrida, letak pelat tarik dan tekan serta arah/sumbu lentur
batas bentang pengaku lateral ditentukan dalam Tabel 2.5.1 berikut ini.
85
Tabel 2.5.1
Profil Lp Lr
Profil 1 dan kanal ],76.iy,/(E7fy)
ganda >y[Xi/fi.]Vl + >/1+ (x2-fL2)
diniana : dimana :
iy = jari-jari inersia terhadap
-f,. =fy-fr
sumbu lemah
fr = tegangan sisa = 0,3.fy
- X, = (T:/S\/E.G.J.A/2
- X2=4(S/G.j)2.(lw/Iy)
- Iw = kontanta lengkung
= ly-(h2/4)
- J = kontanta torsi
= Z(l/3)b.t3
Profil kotak pcjal 0,13.E.iy(VL\/Mp) 2E.iy(N/lX/Mr)
atau beronuaa
• Bentang Pendek
Mn = Mp (2.5.3.1)
• Bentang Menengah
Untuk komponen struktur yang memenuhi Lp < L < Lr, kuat nominal
(Lr-L)
Mn =Cb Mr+ (Mp-Mr). <Mp (2.5.3.2)
86
• Bentang Panjang
Mn = Mcr<Mp (2.5.3.3)
Dimana:
- Mcr - momen kritis terhadap tekuk lateral; ditentukan dalam Tabel 2.5.2
dibawah ini.
Tabel 2.5.2
Profil Mcr
Profil I dan kanal ganda
Cb.(^/L).N/(E.ly.G.J) + ((:t.E/L)2.Iy.Iw)
Profil kotak pejal atau berongga 2.Cb.VjA.(L/iy)
Profil T atau siku ganda
Cb.(jt/L)j" VEly.G.J.B + Vl + B2 j
- Untuk bagian sayap teiiekan :
Mcr< 1,5 My
B = 2,3.d/(LVIy7T)
- Untuk bagian sayap tcrtarik :
Mcr < My
B = -2,3.d/ (L^/ly/J) ; d = tinggi penampang
87
Pada pelat badan yang inemikul gaya geser rencana, V, harus memenuhi
V<«|)Vn (2.5.4.1)
Dimana :
Kuat geser pelat badan nominal Vn, dapat dihitung berdasarkan ketentuan
berikut ini :
Dimana :
- h = tinggi profil.
Maka kuat geser nominal pelat badan harus direncanakan sebagai kuat
Vn = 0,6.fy.A\v (2.5.4.4)
Dimana :
Rumus ini lebih umum dipakai, kecuali untuk batang yang sangat
Sedang untuk penampang pipa,v kuat geser nominal pelat badan dihitung
sebagai berikut:
Vn = 0,36.fy.Ae (2.5.4.5)
Dimana:
= luas kotor penampang, jika luas bersih lebih dari 0,9 luas kotor
= luas bersih penampang, jika luas bersih kurang dari 0,9 luas
kotor
Maka kuat geser nominal pelat badan harus direncanakan sebagai kuat
UV(kn.E/fy)
Vn = 0,6.fy.Aw. (2.5.4.7)
h/tw J
l,37V(kn.E/fy)<(h/tw) (2.5.4.8)
Maka kuat geser nominal pelat badan harus direncanakan sebagai kuat
Dalam suatu pcrencanaan struktur baja, profil I sering kali digunakan pada
maupun sumbu y.
penampang dengan kombinasi Mnx dan Mny akan tercapai bila tegangan
serat terluamya mencapai tegangan leleh fy. Oleh karena itu persamaan
( 2 5 5 ] )
(|».Mnx <().Mny
Dimana :
- c>
j = 0,9
secara lengkap. Karena itu, untuk studi ini, batas-batas lendutan untuk
C Mulai J
Analisis struktur
Pembebanan
Hitung gaya-gaya akibat masing-masing
bcban yang bekerja
Hitung gaya ultimate "Mu,Vu" dari
kombinasi gaya yang paling menentukan
Tidak
Hitung "M n i " (Tekuk Lateral)
(Ar — A.p)
Pasang pengaku
Profil diperbesar
Ya
Badan dipenebal
Profil diperbesar
92
= 650 kg/m dan beban hidup qi. = 350 kg/m. Hubungan antara lantai
Jawab :
- Metoda LRFD
= 1340 kg/m
Mu ^ tyMn
7 .Mu 418750
Zx > <t>.fy - » Z x > 0,9.2400
sehingga:
b=^50= 170= m^
t 9 V*V V240
30,6 kg/m :
= 1376,72 kg/m
= 6674,4 kgm
= 8974,8 kgm
Dari kedua nilai <(>Mn, diambil yang terkecil yaitu 6674,4 kgm.
Pemeriksaan lendutan :
,.L< _ 5.(6,806+ 3,
384.E.I 384.(2.106).2590
'. cm (PPBBI
250 250
• Beban Hidup
5.q,.L4 5.3.5.5004 r ,
Amaks = ——— = -—-. = 0,6 cm
maU
384.E.I 384.(2.106).2590
<t>Vn = (J).0,6.fy.Aw
= 0,9.0,6.2400.(19,4-2.0,9).0,6 = 13685,76 kg
persamaan 2.5.4.1).
Metoda ASD
= 1000 kg/m
_ M - 312500
S1600
W
30,6 kg/m :
qu = qD+ qi.
_ _M _ 322063
CT aks
"' ~ v7 ~ 277
= 1162,68 kg/cm2
Pemeriksaan lendutan :
= 5 ^ ^ 5 . ( 6 , 8 0 6 +3 50)500^
inaks
384.E.I 384.(2.106).2590
Beban Hidup
_5.q,.L 4 _ 5.3,5.5004
maks
^ Q
~ 384.E.I ~ 384.(2.106).2590
- L 500
A = l,39cm (PPBBI 1983, tabel 31)
360 360
Tegangan geser ijin (x) - 928 kg/cm2 > xmaks (memenuhi persyaratan)
2.5.1. Di atas gording diikat atap, misalnya dari seng atau aluminium.
memikul beban hidup (qO = 30 kg/m dan beban mati (qo) = 30 kg/m !
besi tori!<
kudo-kudo
Gambar 2.5.1
Jawab:
- Metoda LRFD
q cos 30°
98
Sx
Asumsi: — « 6,5, untuk penampang profil WF dengan h/b = 2
Sy
Mux Muy Mux 6,5.Muy
<t>.Sx.fy <j>.Sy.fy" • ^.Sx.fy <t>.Sx.fy
^ Mux+ (6,5.Muy)
b_0^ 1 7 0 = 170^
t 7 V*V V240
9,3 kg/m :
. . . Mux Muy ^ .
Persamaan mteraksi: + — <1
(]).Mnx (|).Mny
16482 ( 1057 < 1
0,9.90000 + 0,9.14184"
Pemeriksaan lendutan :
Beban Hidup
- Metoda ASD
= 60 kg/m
Wx
Asumsi : « 6,5, untuk penampang profil WF dengan h/b = 2
Wy
Mx My - Mx 6,5.My -
I ^ CTb —^ f~ — Ob
Wx Wy Wx Wx
Wx >
1600
9,3 kg/m :
qu = qD+qi. = (30+9,3)+ 30
= 69,3 kg/m
Mx My Mx 6,5. My
Wx Wy Wx Wx
12000+ (6,5.770)
Wx d.
1600
Pemeriksaan lendutan :
Beban Hidup
3. Diketahui portal seperti pada Gambar 2.5.2.a berikut ini. Periksa apakah
balok cukup mampu memikul beban mati (qD) = 1 t/m dan beban hidup
y v • v v v v v
WP 200.100.5,5.8
A 5 I tm ,1 I I im
/ A
WF 100 1006 8 4m 3,11 tm
Vi L WL \A I. 'A L
A/7 A/7
4m
Javvab :
- Mctoda LRFD
sehingga:
= 209,7 cm3
-169118,42
= l,036.10" 6
= 12,5.4,51/(2,5.4,51+3.3,11+4.4,51+3.3,11)
-= 1,175
h 200-(2.8) „
3 , 5 ; Ap 1680
= 1680
. .....
t = : 5,5 ^ V240
= 33,45 ; Ap = —==- = . =108,44
^ V240
AW < Ap (penampang kompak)
104
Dari kedua hasil perhitungan kuat nominal lentur Mn, baik pengaruh
2.5.1.1).
untuk portal diatas, karena itu nomor profil perlu diperbesar atau pada
sehingga Lp < L < Lr, bcrarli balok ini lormasuk bentang mencngah :
(385,84-200)
Mn = l,175 309210+ (503280 - 309210). -
(385,84-112,79)
Pemeriksaan lendutan:
Beban Hidup
A 5.q,.L4 5.10.2004
= Q
384.E.I 384.(2.106). 1840
Vu= 5600 kg
kn = 5 + [ 5 / (a/h)2] = 5,04
persamaan 2.4.1.1).
samping.
106
- Metoda ASD
h 200
= 36,5 < 75
tb 5,5
L 4000 b , . . 100
—= = 20 ; 1,25.— = 1,25. = J 1,25
h 200 ts 8
Syarat :co.aie
persyaratan).
Karena atekan maks > cr, maka nomor profil balok harus diperbesar.
tb
16;U25.
h 250 ts
Syarat:(o.cTickaninak*^
6 I 6
Tk 400
X= = —^— = 123,08 -> co = 2,92 (PPBBI tabel3)
lytepi 3,25
Mmaks 359000
persyaratan).
sehingga:
h 250
= 41,7 < 75
tb 6
_ b._ 1SO_
h 250 tts 9
S y a r a t : co.atckanmaks ^ cr
_ Mmaks 359000 1 1 0 R n , k g /
- - ^ - = - ^ - = 1108,03 ^ / 2
=
to-tftckiin maks 1506,92 kg/cm 2 > a = 1600 kg/cm2 (memenuhi
persyaratan).
Pemeriksaan lendutan :
A ^5.q,.L 4 = 5.(10,083+ 1 0 ) . 2 0 0 4 = Q l c m
maks _ ^ j 384.(2.10 6 ).4050
Beban Hidup
5.q,.L4 5.10.2004
A , =— = = 0 03 cm
niaks
384.E.I 384.(2.106).4050 '
samping.
109
aksial, baik tekan maupun tarik, dan momen lentur tersebut. F.lemen-elemen
momen pada bagian ujung dapat disebabkan oleh rangkaian dari elemen-
elemen struktur itu sendiri dan eksentrisitas dan beban aksial. Pada struktur
diperhitungkan.
Jika suatu kolom merupakan bagian dari struktur, solusi yang paling baik
merupakan tujuan kemasa depan dari prosedur perhitungan, tetapi pada saat ini
terpisah dengan gaya-gaya dalam yang terjadi padanya, yang berasal dari
Komponen struktur yang mengalami momen lentur dan gaya aksial harus
direncanakan memenuhi:
( 2 6 U )
<|>Nn <j)Nn 9^<t> b Mnx (|) b MnyJ
H (2.6.1.2)
<j)Nn 2<()Nn ^<f j
Dimana :
- N u = gaya aksial (tarik atau tekan) terfaktor yang terbesar, yang bekerja
sebagai b e r i k u t :
Amplifikasi momen untuk komponen struktur tak bergoyang
Mu = Mntu (2.6.1.3)
Dimana :
berikut:
Mu = 5b.Mntu (2.6.1.4)
Dimana :
bergoyang.
bergoyang.
= Agjy
Xch2
112
Dimana:
]TNcrs
_ Ag.fy
Xc2
Kekuatan rencana dari komponen struktur <J>fy, harus selalu lebih besar
dengan tegangan normal fun atau tegangan geser fuv, antara lain :
Dimana:
- fy = tegangan leleh.
beban terfaktor.
Mulai J
Analisis Struktur
Pembebanan
Hitung gaya-gaya akibat masing-masing beban
yang bekerja
Hitung pasangan gaya ultimate "Nu,M,ttu,M|lu" dari
gaya kombinasi yang paling menentukan
200 200
kLy
_ Lky _
— Iy min = ——
200 200
dengan mengasumsikan harga"K" yang konservatif
Nu Nu ?•( Mm Mut
_ _ +_
<J).Nn + .(j)b.Mny < 1,0
4».Nn
<j> = 0 , 8 5 , = 0,9
Lp ->• M n v = Mn
Check persamaan
interaksi < 1
DIN .16
DIN 36
7,5 m
Gambar 2.6.1
Jawab :
- Metoda LKFl)
=- 8 - P ^ =-11,2 tm
tw = 11 mm ix = 102 mm A = 11100 m2
tf = 18 mm iy = 61 mm r = 17 mm
118
G (elastik):
B = = 0
£lb/Lb 451,2.106/ 7500 '
Lkx
Xx = = 31,54 < 200 (memenuhi persamaan 2.4.3.1)
ix
Lky
Xy = — - = 14,75 < 200 (memenuhi persamaan 2.4.3.1)
iy
. 0,348
E 7T.102 V2.105
_ 0,658 Xc \ 2 .,,,
Q, Xc =0,131
0,877
G (tak elastik):
GA = 0,131.0,864 = 0,113
GB = 0,131.0,432 = 0.06
Lkx elastik > Lkx tak elastik, hal ini menunjukkan G elastik lebih
dipakai.
(2.18)^
11
98Q0Q
) ^^ 0 7 ,4 4 L 114,8
4»b.PyJ V240l 0,9.(2400.111)
co = ^ = 1,086
l,6-0,75A.s
fv ^40
<|>Nn = $Ag-l = 0,85.11100-^^- = 2085082,87 N = 208,51 t
(0 1,086
iL 240-028)
t 11
Pu 98000
= 0,41 > 0,125 ;maka:
<|>bPy 0,9.(2400.111)
Jfy <t)bPyJ #
Xw < kp (penampang kompak)
= 1098,8 cm3
Dari kedua nilai (|)b.Mn diatas, diambil yang lerkecil yaitu 23,73 tm.
cm = 0,6-0,4.pm= 0 , 6 - 0 , 4 ( ^ - 1
Ncrb = ^^r 2
= • • — ~2~ = 2199762,19 kg - 2199,76 t
^ - 0,348
Persamaan interaksi:
Nu
= - ? * - = 0,47 > 0,2 .rnaka:
())Nn 208,51
Nu
(j)Nn 9^(|) b Max <))bMnyJ ' 91^23,73 J
- Mctoda ASD
P = N = 70 t
Lky
Xy = 14,75 < 200 (memenuhi persvaratan)
jy
A 111
n x = — oFX = ——..20,9 = 33,15
N r x 70000
Persamaan interaksi:
(memenuhi persyaratan)
(memenuhi persyaratan)
2. Suatu portal seperti pada Gambar 2.6.2, terdiri dari ADCB dimana
q = 2,5 t/m
I I I 1 1 I I I I I 1 I I 1 1I I I 1 I P .1 1 I I I 1 I I I 1 I
D
q = 2,5 t/m 6m
_E B K
6m 6m 6m
Gambar 2.6.2
Jawab :
- Metoda LRFD
6m
6m
124
P=-15 t P=-15t
A B
MltuDA = 9 , 1 5 . f - - 2 - ^ ) = 12,81 tm
tw == 11 mm i x = 1 1 2 mm A = 12100 m2
tf == 18 mm iy = 66 mm r = 17 mm
G (elastik):
GA = 10 (sendi)
Ilc/Lc 15050/600
GB V"1 Tl It 1
=1
L k y = 1.6000 = 6000 mm
Lkx
Xx = = 101,79 < 200 (memenuhi persamaan 2.4.3.1)
ix
Lky
Xy - — - = 90,9 < 200 (memenuhi persamaan 2.4.3.1)
iy
0658^
0,877
G (tak elastik):
GA = 0,846.10 = 8,46
G B = 0,846.1=0,846
126
Lkx elastik > Lkx tak elastik, hal ini menunjukkan G elastik lebih
dipakai.
= r = ^ 0 = 250^^
/
t 18 S 240
Xf<Xr
co = ^ = 1,68
l,6-0,75Xs
fv 240
<J)Nn= <))Ag^ = 0,85.12100— = 1469285,714 N = 146,93 t
CO 1,68
127
h 260-(2.18) . . . .
A,w = — = = 20,36
t 11
PU 168
° ° — 0,064 < 0,125 ;maka:
<t>b.Py 0,9.(2400.121)
1680^275^^^^
V
Jfy{ d>b.Py J V240V '
= 1298,33 cm3
= 4>b.l,5.Sx.fy = 0,9.1,5.1160.2400
Dari kedua nilai <)>b.Mn diatas, diambil yang terkecil yaitu 28,04 tm.
128
Lp = l,76.iyV(E/fy) = 1,76.6,67(2.106/2400)
= 335,3 cm
X, =(7I/S)7EG.XA/2=(7I/1160)V/(2.10".0,8.10(M 12,62.121)/2
= 282629,24
= l,093.10"7
Lp < L < Lr, berarti balok ini termasuk bentang menengah, maka :
= 12,5.19,012/(2,5.19,012i3.4,753i-4.9,506i-3.14,259)
= 1,67
<()b.Mn = <J>b.Mp
U x = 0,85.6000 = 5100 mm
960
Persamaan interaksi:
Nu 16,8
= 0,11 < 0,2 ;maka:
<j>Nn 146,93
Nu f Mux
• +
2.<|>Nn l ^ M n x ^>bMnyJ 1,28,04
(0 = ^ = 1,54
l,6-0,75to
fv 240
<|>Nn= <|»Ag^- = 0,85.11100-— = 1470389,6 N = 147,04 t
(0 1,54
Persamaan interaksi:
Nu 16,8
= 0,11 < 0,2 ;maka:
<|>Nn 147,04
Metoda ASD
Pu = N = 1 2 t
Mmaks= 13,58 tm
131
2
• a F:X = 1996 kg/cm (PPBBI 1983 Tabel 10)
a>x-l) =0,414
^ C0X.7C . E ^
i - ^ = 23,64
tb 11
= 23,08
h 26
L.h_ 600.26
1
b.ts 26.1,8
F ? 106
C2 = 0,63^ = 0 , 6 3 ^ - = 787,5
g 1600
— — C -250 —
Ckip = o ! .0,3a = 1525,88 kg/cm 2
132
= 0,66<l;9 = l
MxH 1525,88.(8-0)
J
A 121
n xx = — a FrXx = - ^ - . 1 9 9 6 = 10,73
Vx 22500
Persamaan interaksi
x
A nx-l Wx n x - 1 Wx n y - l Wy
10,73 1358000
+ 0
121 9,73 '1160 ' 9,73 1160
= 1341,68 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (memenuhi persyaratan)
N n Mx My 12000 , 1358000 A
• — + 9. +—- = + 1. +0
A Wx Wy 121 1160
y
A
A n y - ll W
Wy n x - ll W
Wx n y - l Wy
1358000
+ 0 + 0j85.L
121 9,73 1160
7. SAMBUNGAN
disambungkan satu sama lain, biasanya pada ujung batang dengan berbagai
macam cara, antara lain dengan baut dan las. Baut yang dimaksudkan disini
Sambungan dengan baut mutu tinggi dapat direncanakan dengan dua tipe
yaitu :
Ru<<j)Rn (2.7.1.1)
Dimana:
Dimana:
tarik.
Baut yang memikul gaya geser terfaktor Vu dan gaya tarik terfaktor Tu.
Dimana:
- n=jumlahbaut.
• Kuat tumpu.
Kuat tumpu rencana bergantung pada yang terlemah dari baut atau
dengan sisi pelat dalam arah kerja gaya lebih dari 1,5 kali diameter
lubang, jarak antar lubang lebih dari 3 kali diameter lubang dan ada
lebih dari satu baut dalam arah kerja gaya maka kuat rencana tumpu
Dimana:
- tp = tebal pelat.
7.1.2. Sambungan tipe geser / friksi. Pada sambungan tanpa slip atau
tipe friksi, satu baut yang memikul gaya geser terfaktor Vu, harus
memenuhi:
sebagai berikut:
Kuat rencana, Vd = <i>Vn, adalah kuat geser nominal satu baut dalam
Dimana:
- n = koefisien gesek.
= 0,7 ; untuk lubang selot panjang tegak lurus arah kerja gaya.
Tabel 2.7.1.1
Baut pada sambungan tipe geser / friksi yang memikul kombinasi geser
dan tarik.
Baut pada sambungan tipe geser / friksi yang memikul gaya geser
dengan faktor:
Tu
1- (2.7.1.10)
l,13.Tb
1. Jarak minimum
Jarak minimum dari pusat pengencang ke tepi pelat atau pelat sayap
Selain itu, harus memenuhi syarat untuk kuat tumpu pada sambungan
tipe tumpu.
3. Jarak maksimum
yang berhubungan dengan tepi yang lain adalah 12 kali tebal pelat lapis
dikenakan pada suatu garis kerja yang tidak melalui pusat berat kelompok
karena metoda ini lebih konservatif. Dalam metoda ini, beban P yang
analisis ini tidak dibahas dalam studi ini karena sudah umum dipakai.
Dewasa ini, metoda analisis ini dikenal sebagai yang paling rasional.
Gambar 2.7.1
Metoda analisis ini dapat dibedakan untuk dua tipe sambungan baut
mutu tinggi :
- Tipe tumpu
-P.sin5 = 0 (2.7.1.11)
.cos6,-P.cos6 = 0 (2.7.1.12)
=i
sebagai berikut:
Dimana:
a. ())Rni = (t).r,.fub.Ab
dl
b. Ai = .0,86
dmaks.
Dimana : hi =
d maks.
material. Ada dua tipe pengelasan yang utama yaitu las tumpul dan las
sudut. Las tumpul sendiri terdiri dari dua tipe, yaitu las tumpul penetrasi
7.2.1. Las tumpul penetrasi penuh dan sebagian. Kegunaan utama las
Las tumpul penetrasi penuh adalah las tumpul dimana terdapat penyatuan
Pemilihan las tumpul yang tepat tergantung pada proses pengelasan yang
<\ '<
(a) Persegi (b) V-tunggal (c) V-ganda
-EHZZ3-
(d) Serong tunggal (e) Serong ganda (I) U-lunggal
Gambar 2.7.2
- Untuk las tumpul penetrasi penuh, tebal rencana las adalah ukuran las,
- Untuk las tumpul penetrasi sebagian, tebal rencana las ditetapkan sesuai
Panjang efektif adalah panjang las ukuran penuh yang menerus dan luas
a. Bila dibebani gaya tank atau tekan terhadap luas efektif, rnaka :
Dimana:
Kekuatan las tumpul penetrasi sebagian harus dihitung seperti untuk las
7.2.2. Las sudut. Karena hemat, mudah difabrikasi dan adaptasinya baik,
las sudut merupakan jenis las yang paling banyak digunakan. Dalam
jenis las ini kurang membutuhkan pengepasan yang tepat, karena masing-
memadai.
i ±
(a) Pelat-pelal lewatan (b) Pelat-pelat kopel (slich) (c) Sambungan slot
(g) pelat dasar kolom (h) Sambungan pipa (i) Konsol balok
Gambar 2.7.3
Las sudut yang memikul gaya terfaktor rencana per satuan panjang las Ru,
harus memenuhi:
Ru<<(>Rnw (2.7.2.5)
Dimana:
Ukuran las sudut ditentukan oleh panjang kaki yang harus ditentukan
sebagai panjang twi, tW2, dari sisi yang terletak sepanjang kaki segitiga
Gambar 2.7.4. Bila kakinya sama panjang, ukurannya adalah tw. Bila
terdapat sela akar, ukuran tw diberikan oleh panjang kaki segitiga yang
terbentuk dengan mengurangi sela akar seperti terlihat pada Gambar 2.7.4*.
Dimana:
]<v/2
Las sudut konkaf
TtwZ
Las sudut konveks
Gambar 2.7.4
a. untuk komponen dengan tebal < 6,4 mm, diambil setebal komponen.
b. untuk komponen dengan tebal > 6,4 mm, diambil 1,6 mm kurang dari
tertentu.
Panjang efektif las sudut minimal 4 kali ukuran las, jika kurang, maka
luas efektif las sudut adalah perkalian panjang efektif dan tebal rencana
las.
Luas efektif las sudut adalah perkalian panjang efektif dan tebal rencana
las.
1-17
Bila dua las sudut sejajar menghubungkan dua komponen dalam arah
gaya, jarak melintang antara las < 32 tp, dimana tp adalah tebal terkecil
Kecuali pada ujung unsur tersusun, jarak bersih melintang sepanjang garis
a. Untuk komponen yang menerima gaya tekan, < 16 tp atau 300 mm.
b. Untuk komponen yang menerima gaya tarik, < 24 tp atau 300 mm.
yi 220.30
321
Gambar 2.7.5
- Metoda LRFD
-b =612 mm -tw=13mm
- h =202 mm - tf - 23 mm
• Bagian Badan
= 9947,52 kg
Vu 30000 „, . , . ,
n= = — = J,1 w 4 dalam arah y
<)vRn 9947,52
o o
o o Gambar 2.7.6
Sambungan Badan
= 200 mm
Vu = <j).Vn = <().0,6.fu.An.m
30000
t= = 0,24 cm < 1 cm
0,75.0,6.3700.37,6.2
= <{>.Sx.fy
_ M.y 912685,71.16,5 . . _ , , - . , .
Rux = —-—- = — = 11746,73 kg
Ix2+S2 1282 b
M.x 912685,71.3 . . „ - _ _ .
1282 = 2135,77 kg
Vu 30000
=13138,8 kg
2.7.1.1)
150
Bagian Sayap
_Mu_ = 4200000 = 6 5 4 2 0 5 6 k
b
h + tp 61,2 + 3
Kemampuan baut:
= 4973,76 kg
= 31968 kg
Dari kedua nilai (J)Rn diatas diambil yang terkecil, maka <|>Rn =
4973,76 kg.
65420
Jumlah baut (n) = > 5 6 = 13,2 * 14 baut.
' 4973,76
= 142560 kg
= 156510 kg
Dari kedua nilai <j)Tn diatas diambil yang terkecil, maka <j>Tn =
batang tarik).
15!
baut mutu tinggi tipe tumpu adalah seperti pada Gambar 2.7.7
berikut ini :
Gambar 2.7.7
- Metoda ASD
0 220.30
1 i
336
612
321
440.10
J
r~ —>
i
Gambar 2.7.8
= 128590,6 cm4
Mu = 4 2 . [ — - — | = 30tm ; Vu = 3 0 . [ — - — | = 21,43 t
11,2 +1,6 J 11,2 +1,6 J
1 2 8 5 9 0 ^ . ^ , _M= 3000000 kg/
' 33,6 ' W. 3827,1 /cm2
1 2 8 5 9 0 ^ 3 M.. 3000000 y
3
32,1 W3 4005,94 /cm*
• Bagian Badan
= 12261,33 cm"
w M.y 182673,26.16,5
NH = —-—- = = 2351,1 kg
Ix2+Z2 1282 b
M.x 182673,26.3
Nv = 5 = = 427,5 kg
2 2 b
Ix +Zy 1282
153
Vu 21430
N m a x - ^ N H 2 + ( N V + N v , ) 2 =3895,7 kg
= 4823,04 kg
(memenuhi persyaratan)
• Bagian Sayap
Pu = 22.3.748,9 = 49427,4 kg
Kemampuan baut:
= 1929,22 kg
= 4823,04 kg
49427 4
Jumlah baut yang dibutuhkan (n) = — = 25,62 « 26 baut.
y b W
1929,22
Pemeriksaan tebal pel at:
mutu tinggi tipe tumpu adalah seperti pada Gambar 2.7.9 berikut ini :
220.30 2X 1 26 baut
—
V 1
— —
• \ /
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
440.10
—'
Gambar 2.7.9
2. Dari suatu sistem baut seperti Gambar 2.7.10 dibawah ini, diminta
untuk menyelidiki kekuatan sambungan dengan menggunakan BMT D-
16 (A-325) dalam dua tipe yaitu tipe tumpu dan tipe friksi dengan Pu =
11,2 t.
Pu
Rdi 4
35'
70 WF 250.125.9.6
70
35.
XI
Gambar 2.7.10
Jawab:
- Metoda LRFD
a) Tipe Tumpu
Persamaan keseimbangan :
IRdi.sin 6 = 0
IV =0 • iRdi.cos 9 - Pu.cos 8 = 0 ; 8 = 0
iRdi.cos 9 -11,2 = 0
IM = O • ZRdi.di - Pu.(r0 + e) = 0
Rdi=(()Rni.(l-e-0'4Al)0-55
-6217,2 kg
• rt yi n xi _•• r~i—~i
sm6 = — ; cos9 = — ; di = v x l +Y1
di di
Ai = - ^ - . 0 , 8 6
d maks.
berikut:
156
Tabel 2.7.1
r0 = xi - 3 = 6,25 - 3 = 3,25 cm
keseimbangan).
keseimbangan).
= 9590,4 kg
b) Tipe Geser
<|).Rn = <t>.l,13.u.Tb.m
= 1.1,13.0,35.9500.1 =3757,25 kg
157
Persamaan keseimbangan :
dmaks. di
i Z _J!_.» .11,2 =
dmaks. di
di .di-Pu.(r o +e) =0
RdiZ
d maks.
Tabel 2.7.2
r0 = xi - 3 = 6,2 - 3 = 3,2 cm
RdiZ——.--11,2 = 0 ;
dk
dmaks. di
di 2,385
158
'dmaks. 38,635
Metoda ASD
Pu= 11,2.|—-—1 = 8 t
11,2 +1,6 J
M.X 104000.3
Nv- = 1248 kg
IX 4- l y 2
2
250
Vu 8000
N
v = IN -1333 kg
6
a) Tipe Tumpu
= 4823,04 kg
(memenuhi persyaratan).
159
b) Tipe Geser
IWF 100.100.20 12
1WF 400.200.117
91
110
O
Oil
\
\
2
(0 60 SO tO
Gambar 2.7.11
Jawab :
- Metoda LRFD
a) Kuat geser:
= <j>,..rl.fub.m = 0,75.0,5.825.1
= 309,38 N/mm 2
Vu 6 493 104 2
fuv = = : 2 = 40,37 N/mm < fdv (memenuhi
n.Ab 8.(1/4.7t. 16 ) v
persamaan 2.7.1.4)
ft<f,-r,.fuv<621N/mm 2
200
~—'N J z <i1
o o
d2
43
o o
d4
+ o o
__—_«».___-_—
o o
11
11
i
i
SO SO 50 SO b=200
Rn = 0,75.ni.ft.Ab
161
4.0,75.2.62 1.(1/4.TT.16 2 )
fy.a.b = 4.Rn ; a =
240.200
[0,9.15,61.200.240.(410-15,61/2)]
= 15,6.107Nmm
Mu = 6,286.107Nmm.
Jadi sistem sambungan dengan metoda LRFD untuk baut mutu tinggi
terjadi.
Metoda ASD
Baut H h'
1 0 0
2 110 12100
3 220 48400
4 330 108900
I 169400
a) Kuat geser:
V _ 4637,86
= 579,73 N <P(memenuhi persyaratan)
n " 8
b) Kuat tarik :
M.h 4,49.107.330
Tmaks = 33,76 N <P (memenuhi
2.169400
persyaratan)
Jadi sistem sambungan dengan metoda ASD untuk baut mutu tinggi
terjadi.
4. Dari suatu sistem sambungan baut dan las seperti Gambar 2.7.12
= 50t
200
x
200
WF 400.200.8.13
200 200
Gambar 2.7.12
- Metoda LRFD
Ix = | ~ . 3 5 4 3 j + [2.(2.86.(200-13)2)+ (200.2002)]
= 31726158 mm3
_ Px 400000 „.«...
Rx = — = = 275,5 N / mm
L 1452
_ Py 500000 , „ „ „ . . ,
Ry = — = = 344,4 N / mm
L 1452
Rx,= T y = [(400000.0) + (S00000.200)]200 =
Ip 31726158
Metoda ASD
• Akibat Momen
Mar.500000.20Q.200 ,
Ix 201873543,4
x = o = 99,07 N/mm2
Akibat H
= a = 30,61N/mm2
• Akibat V
9239,1
x = a = 38,27 N/mm2