FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA MAJU TAHUN 2023 1. Sistem kearsipan dan kesekretariatan rumah sakit harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan kesehatan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sistem kearsipan dan kesekretariatan rumah sakit sesuai dengan undang-undang dan permenkes: a. Klasifikasi dan perizinan rumah sakit: Rumah sakit harus memiliki perizinan yang sesuai dengan peraturan kesehatan yang berlaku. Perizinan ini mencakup klasifikasi rumah sakit, yang menentukan jenis layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah sakit tersebut b. Sistem manajemen arsip dinamis: Rumah sakit harus memiliki sistem manajemen arsip dinamis yang memungkinkan pengelolaan arsip pasien secara efektif. Sistem ini harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan kesehatan. c. Sistem informasi manajemen kesehatan: Rumah sakit harus memiliki sistem informasi manajemen kesehatan yang memungkinkan pengelolaan data pasien secara efektif. Sistem ini harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan kesehatan. d. Petunjuk teknis sistem rujukan pelayanan kesehatan: Rumah sakit harus mengikuti petunjuk teknis sistem rujukan pelayanan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Petunjuk ini mencakup prosedur rujukan pasien antara unit kesehatan yang berbeda. e. Peraturan menteri kesehatan: Rumah sakit harus mematuhi peraturan menteri kesehatan yang berlaku, seperti Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dalam membuat sistem kearsipan dan kesekretariatan rumah sakit, perlu diperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan kesehatan. Hal ini akan memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi standar yang ditetapkan dan dapat membantu mengelola arsip dan data pasien secara efektif. REFERENCE : 1 .PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT https://bandikdok.kemkes.go.id/assets/file/PMK_No__3_Th_2020_ttg_Klasifikasi_dan_Perizinan_Ruma h_Sakit.pdf
2. SISTEM MANAJEMEN ARSIP DINAMIS PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51319/1/fulltext.pdf
3 . sistem informasi manajemen kesehatan - Repo Dosen ULM
https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream/handle/123456789/29135/BUKU SIMKES 2022 ISBN.pdf? isAllowed=y&sequence=1 4 . [PDF] PETUNJUK TEKNIS SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT – Batukarinfo https://batukarinfo.com/system/files/buku rujukanBINDER_0.pdf
2. Beberapa model pengelolaan kearsipan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
SWASTA
a. Penerimaan dan pencatatan arsip
1) Prosedur pengurusan surat masuk a) Menerima surat dan menyortir b) Membuka surat c) Surat di kendali d) Diserahkan kepada direktur e) Di tindak lanjuti sesuai disposisi f) Pengarsipan 2) Prosedur pengususan surat keluar a) Perintah pembuatan suarat b) Pengetikan konsep saurat c) Penandatanganan surat d) Penggandaan suart e) Pengiriman surat b. Penyimpanan arsip 1) Azas penyimpanan arsip 2) System penyimpanan arsip c. Pemeliharaan arsip d. Penyusutan dan permusnahan arsip 1) Penyusutan arsip 2) Pemusnahan arsip Mengenai pengelolaan arsip di Bagian Sekretariat RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang telah dibahas penulis dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Secara keseluruhan pengelolaan arsip di Bagian Sekretariat sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, akan tetapi hasilnya belum maksimal. Dapat dilihat dari arsip-arsip yang masih ada yang tercampur dalam satu tempat penyimpanan arsip, karena kurangnya tempat penyimpanan arsip. Perhatian terhadap arsip yang dipinjam juga kurang, sehingga sewaktu arsip tersebut dicari maka dalam penemuan kembali arsip membutuhkan waktu yang lama. b. Penerimaan dan pencatatan arsip di Bagian Sekretariat dilakukan dengan pengurusan surat satu pintu, dimana semua surat masuk maupun keluar harus melalui Bagian Sekretariat c. Azas penyimpanan arsip yang digunakan di Bagian Sekretariat RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah azas sentralisasi, karena untuk mempermudah dalam penemuan kembali arsip d. Sistem penyimpanan arsip yang digunakan di Bagian Sekretariat RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sistem subyek karena durasa paling sederhana e. Pemeliharaan arup yang dilakukan di Bagian Sekretariat sudah cukup baik, meliputi kegiatan pemeliharaan fisik arsip dan lingkungan f. penyusutan dan pemusnahan arsip di bagian secretariat di lakukan setiap satu tahun sekali
MEDIS RJ DI RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Akar Penyebab Permasalahan Keterlambatan Penyediaan Berkas RekamMedis Rawat Jalan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Menggunakan Fishbone Bedasarkan hasil identifikasi bedasarkan faktor 5M yaitu (Man, Material, Methode, Machine,Money) akan menentukan akar permasalahan penyebab keterlambatan waktu penyediaan berkas rekam medis rawat jalan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Berikut adalah penentuan akar permasalahan dengan Fishbone Diagram
Berdasarkan diagram fishbone tersebut dapat diketahui bahwa keterlambatan
penyediaan berkas rekam medis merupakan suatu akibat dan digambarkan pada bagian kepalaikan. Sedangkan faktor man, material, methode, machine, money merupakan suatu penyebab keterlambatan penyediaan berkas rekam medis rawat jalan. Uraian dari faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Faktor Man a. Ketidakdisplinan petugas filing dalam mengambil berkas rekam medis Petugas filing dalam mengambil berkas rekam medis menunggu beberapa tracer menumpuk, lalu mengambil berkas rekam medis ke rak penyimpanan. Penyebabnya adalah jika petugas filing mengambil tracer satu per satu maka dapat membuat petugas harus bolak-balik ke ruang filing untuk mengambil berkas RM. Hal tersebut mengakibatkan suatu kelelahan yang dialami petugas. b. Ketidakdisplinan petugas poli atau bangsal dalam mengembalikan berkas rekam medis Petugas poli atau bangsal tidak displin dalam mengembalikan berkas rekam medis secara tepat waktu. Penyebabnya adalah adanya ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis seperti TTD (Tanda Tangan Dokter), DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien). Selain itu, juga dikarenakan adanya pemeriksaan lanjuran yang akan dilakukan oleh pasien. Hal tersebut dapat membuat berkas missfile sehingga proses pencarian berkas menjadi lama yang berdampak pada keterlambatan waktu penyediaan berkas rekam medis 2. Faktor Material a. Kerusakan map berkas rekam medis Adanya kerusakan map rekam medis dapat meghambat proses penyediaan berkas. Petugas filing harus mengganti map yang rusak dengan map baru disertai dengan pencatatan nama pasien, nomor rekam medis, dan tahun kunjungan terakhir dan melakukan perakitan formular rekam medis. Kerusakan map rekam medis disebabkan oleh berkas yang terlalu tebal dan tidak ada pelatihan khusus terkait pemeliharaan berkas rekam medis b. Formulir IGD tanpa map Adanya formulir IGD yang tersimpan di rak penyimpanan tanpa map juga dapat menghambat proses penyediaan berkas rekam medis. Hal ini dikarenakan petugas filing harus memberikan map terlebih dahulu dengan disertai pencatatan nama pasien, nomor rekam medis dan tahun kunjungan terakhir. Adanya formulir IGD yang tersimpan tanpa map dikarenakan belum diadakannya kegiatan penyisiran berkas rekam medis yang tersimpan dalam rak penyimpanan. c. Formulir rekam medis belum terakit Pada rak penyimpanan terdapat formulir rekam medis rawat inap yang belum terakit dengan formulir sebelumnya. Petugas filing melakukan perakitan berkas rekam dalam satu map agar tidak tercecer (untuk pasien lama) dan membuatkan map rekam medis baru disertai dengan pencatatan nama pasien, nomor rekam medis, tahun kunjungan terakhir pasien (pasien baru). 3. Faktor Machine a. SINERGIS tidak bisa diakses Adanya SINERGIS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi) tentunya sangat membantu dan mempercepat petugas dalam melakukan pekerjaannya. Namun, di rumah sakit sering terjadi mati listrik secara mendadak. Hal tersebut dapat memakan waktu proses pekerjaan petugas pendaftaran maupun petugas filing karena SINERGIS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Terintegrasi) tidak bisa diakses. b. Kurangnya fitur atau menu peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis Pada SINERGIS belum tersedia fitur atau menu peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis. Fitur tersebut sangat berguna untuk mengontrol berkas rekam medis yang miss file. Di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis dilakukan dengan mencatat pada buku peminjaman. Kendalanya yaitu banyak tulisan yang tidak terbaca sehingga dapat membuat petugas kesulitan dalam mencari berkas rekam medis yang dibutuhkan sehingga mempengaruhi lamanya waktu penyediaan berkas rekam medis. Pengembangan fitur atau menu peminjaman dan pengembalian berkas rekam medis masih belum dilakukan 4. Faktor Method (Belum tersedianya alur pendaftaran pasien rawat jalan reguler) Di ruang pendaftaran masih belum terdaat mengenai alur pendaftaran pasien rawat jalan reguler, adanya hanya pasien online. Petugas masih belum sempat untuk memasang alur tersebut. Beberapa pasien masih sering kebingungan saar mendaftar pada bagian loket pendaftaran seperti tidak membawa persyaratan atau dokumen yang akan dibutuhkan petugas. Sehingga pasien harus kembali ke kursi untuk mengambil dokumen tersebut. Hal tersebut dapat menghambat petugas dalam melayani pasien dengan cepat. 5. Faktor Money (Tidak ada dukungan dana untuk penghargaan) Dukungan dana untuk memberikan penghargaan terkait ketepatan dalam menyediaan berkas rekam medis sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menambah semangat pekerja dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar yang ada.