DI SUSUN OLEH :
03220100003
Nita Aulia Nurul Badriyah
Seorang pasien berusia 18 tahun berinisial EDP asal Bekasi meninggal dunia. EDP
meninggal dunia diduga karena ada kelalaian pihak rumah sakit menangani korban.
Penjelasan dari keluarga korban, Egi menyebut bahwa kondisi yang dialami adiknya itu
bermula pada Kamis (9/6/2022). Saat ini sekitar pukul 09:30 WIB, Egi melihat korban
tak sadarkan diri. Mendapati kondisi korban seperti itu, pihak keluarga korban lantas
membawanya ke rumah sakit Helsa yang berlokasi di Jatirahayu, Pondok Melati,
KotBekasi. RS Helsa dipilih karena lokasinya yang tak jauh dari rumah korban. Tiba di
rumah sakit, orang tua EDP segera meminta tolong agar anaknya mendapat perawatan.
Menurut Egi, ibunya langsung meminta pihak rumah sakit memeriksa adiknya yang
sudah tak sadarkan diri. "Ibu saya hanya ingin memastikan untuk diperiksa dulu keadaan
pasien yang pingsan," ungkap Egi dalam pertemuan dengan pihak RS Helsa, Namun,
meski ibunya sudah meminta tolong agar dokter rumah sakit memeriksa adiknya tidak
ada respon yang baik. Petugas keamanaan rumah sakit hanya menawarkan bantuan kursi
roda. Bantuan itu ditolak pihak keluarga karena melihat kondisi korban yang sudah tak
sadarkan diri. Pihak keluarga lantas meminta agar diberikan tempat tidur, akan tetapi kata
Egi salah satu perawat mengatakan tidak ada. Kondisi ini makin membuat pihak keluarga
panik. Mereka meminta petugas untuk segera membawa adiknya ke Unit Gawat Darurat
(UGD). Lagi-lagi permintaan itu mendapat penolakan dari pihak rumah sakit. Petugas
mengatakan bahwa UGD sedang penuh dan tidak ada tempat tidur tersedia.Bahkan
menurut Egi, salah satu petugas mengatakan bahwa ruangan sudah penuh, bagaimana
mereka bisa menolong. "Jadi ditengok saja belum, diperiksa saja belum," jelas Egi. Pada
akhirnya, pihak keluarga memindahkan korban ke rumah sakit lain akan tetapi nyawanya
tak bisa tertolong.
Perbedaan:
a. PKRS lebih fokus pada kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit,
seperti penyuluhan, kampanye kesehatan, dan kegiatan edukasi kepada masyarakat.
b. Pemasaran RS berkaitan dengan strategi dan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
rumah sakit untuk meningkatkan jumlah pasien, seperti iklan, promosi, dan
pengembangan layanan baru.
c. Humas RS bertanggung jawab dalam membangun hubungan yang sehat dan produktif
antara rumah sakit dengan masyarakat, baik internal maupun eksternal, serta menjaga
citra dan reputasi rumah sakit.
Dalam rangka mencapai tujuan yang sama, PKRS, pemasaran RS, dan humas RS dapat
saling bekerja sama dan saling melengkapi dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit.