Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ARPAININGSIH

NIM : 12130220950

Kelas : 4i

Prodi/Fakultas : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir/ Ushuhuluddin

Jawablah soal berikut (jawaban harus diketik):

1. Jelaskan sistem kepercayaan Melayu dan mengapa orang Melayu masih banyak
mempercayai hal-hal yang bersifat mistis dan masih bertahannya upacara-upacara tradisional?
2. Jelaskan bagaimana sistem politik Melayu, bagaimana hubungan sistem kepercayaan
dengan sistem politik Melayu?
3. Jelaskan sistem ekonomi Melayu dan mengapa ekonomi orang Melayu sulit menyaingi
ekonomi masyarakat lainnya?
4. Jelaskan nilai-nilai Islam dalam sastra Melayu, dan bagaimana proses pengislaman sastra
Melayu serta mengapa sastra Melayu sekarang ini kurang berkembang atau kurang diminati
oleh kalangan muda?

JAWABAN

1. Dalam masyarakat Melayu juga berkembang kepercayaan-kepercayaan kepada makhluk


halus yang dapat mengganggu jalannya kehidupan, serta upaya-upaya yang dilakukan
untuk „memanipulasi‟ makhluk tersebut melalui pembacaan jampi-jampi dan
manteramantera. Kesemua hal ini bisa disebut sebagai „fenomena agama‟ dalam
masyarakat Melayu. Dalam ilmu sosial, fenomena merupakan suatu abstraksi, yaitu suatu
gambaran yang terukir dalam kepala sebagai hasil dari penyerapan akal terhadap hal-hal
yang didapati oleh pancaindera, seperti mata yang melihat, telinga yang mendengar,
hidung yang mencium, lidah dan kulit yang merasa. Masih banyak orang Melayu yang
menyimpan dan percaya kepada benda-benda tertentu yang dipandang memiliki kekuatan
atau sakti seperti keris, batu akik, jimat, dan lain-lain. Melalui panca indera, juga bisa
menangkap sikap dan perasaan orang Melayu, seperti sikap takwa, tunduk, hormat, takut,
dan sebagainya terhadap kuasa luar biasa. Hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa
kuasa luar biasa dan benda-benda yang berkaitan dengannya dipandang suci dan mampu
mendatangkan berkah serta mampu menolak bahaya dalam kehidupan.
Hubungan antara agama resmi dengan kepercayaan dalam masyarakat Melayu Riau dapat
dilihat dalam berbagai upacara yang dilakukan. Paling tidak ada tiga unsur utama yang
berkembang dalam masyarakat Melayu Riau, yaitu ;
 pertama, unsur-unsur yang berasal dari ajaran Islam seperti shalat, berdoa, puasa,
naik haji, dan sebagainya.
 Kedua, unsur-unsur yang berasal dari kepercayaan lama seperti menyemah
kampung, menurun lancang, mati tanah, dan tradisi perdukunan lainnya.
 Ketiga, unsur-unsur yang berasal dari Islam populer, seperti kenduri, menziarahi
tempat-tempat keramat, pelangkah dan lain-lain.

Ketiga unsur ini terdapat hubungan yang erat dan saling terkait. Dalam masyarakat Melayu Riau
tidak terdapat perbedaan perlakuan yang tegas antara unsur-unsur yang berasal dari agama dan
unsur-unsur yang berasal dari kepercayaan, karena unsur-unsur yang berasal dari kepercayaan itu
tetap tidak boleh berlawanan dengan unsur-unsur yang berasal dari agama. Kedua unsur itu
berkembang dan menyatu di tengah-tengah masyarakat dan memperkaya khasanah kebudayaan
Melayu Riau.

2. Dalam sejarah politik Melayu, Islam bukanlah hal baru. Sebagai salah satu unsur politik
yang terpenting, Islam telah memberi legitimasi kepada raja-raja kerajaan Melayu.
Bahkan, perkembangan budaya Melayu berjalan beriringan dengan ajaran-ajaran Islam.
Peranan Islam dalam politik raja-raja Melayu ini terlihat jelas dari gelar yang disandang,
di antaranya “Zillullah fil Alam” (Bayang-bayang Tuhan di Bumi), sultan, dan khalifah.
Dengan demikian, raja sebagai tonggak dan simbol kesetiaan orang Melayu, yang
mayoritas menganut agama Islam, diberi kewenangan untuk mengawal Islam dan adat
istiadat Melayu. Islam merupakan unsur terpenting dalam peradaban Melayu. Islam dan
bahasa Melayu telah berhasil menggerakkan ke arah terbentuknya kesadaran Nasional.
Dalam perkembangannya, Melayu diidentikkan dengan Islam. Bahkan, Islam dan Melayu
menjadi dua kata yang sejalan; Islam menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Melayu,
sebaliknya masyarakat Melayu juga menjadi sangat identik dengan Islam. Bagi
komunitas Melayu, hal ini terefleksikan dalam satu istilah “masuk Melayu”. Istilah ini
mempunyai dua arti, yaitu:
1) mengikuti cara hidup orang-orang Melayu;
2) masuk Islam.

Istilah ini demikian mengakar di kalangan masyarakat Melayu, sehingga nilai-nilai yang
diproduksi oleh Islam niscaya dengan sendirinya akan banyak melandasi perumusan nilai-nilai
kehidupan dan perilaku masyarakat Melayu, tak terkecuali dalam mengekspresikan gagasan-
gagasan tentang politik, seperti konsep kekuasaan, penguasa atau raja, hubungan penguasa
dengan rakyat, serta hal-hal lain yang berada dalam ranah politik.
Sistem pemerintahan adalah sistem menjalankan wewenang dan kekuasaan dalam mengatur
kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau bagian-bagiannya. Dalam sejarah
Melayu, sistem pemerintahan Melayu mempunyai dua konsep: kerajaan dan negeri.
1. Konsep Kerajaan
Konsep kerajaan dalam sistem pemerintahan Melayu sudah ada sejak zaman
Sriwijaya di Palembang. Dalam sistem ini, raja menduduki tingkat paling atas dalam
struktur kerajaan.

2. Konsep Negeri
onsep negeri diartikan sebagai sebuah organisasi yang menjalankan undang-undang
kepada seluruh rakyatnya. Negeri juga bisa diartikan sebagai tanah tempat tinggal
suatu bangsa. Dari konsep ini, negeri tidak hanya mencakup wilayah kekuasaannya,
tetapi termasuk juga seluruh jajahannya atau negeri taklukannya. Sehingga, konsep
negeri lebih luas artinya dibandingkan konsep kerajaan.

Dalam masyarakat tradisi Alam Melayu, konsep adat memancarkan hubungan mendalam
dan bermakna di antara manusia dengan manusia juga manusia dengan alam sekitarnya,
termasuk bumi dan segala isinya, alam sosiobudaya, dan alam gaib. Setiap hubungan itu disebut
dengan adat, diberi bentuk tegas dan khas, yang diekspresikan melalui sikap, aktivitas, dan
upacara-upacara. Adat ditujukan maknanya kepada seluruh kompleks hubungan itu, baik dalam
arti intisari eksistensi sesuatu, dasar ukuran buruk dan baik, peraturan hidup seluruh masyarakat,
maupun tata cara perbuatan serta perjalanan setiap kelompok institusi.

Adat muncul sebagai struktur dasar dari seluruh kehidupan dan menegaskan ciri
kepribadian suatu masyarakat. Oleh karena itu, adat biasanya memiliki cerita atau mitos suci,
watak-watak asal-usul yang gagah dan unggul, serta memberikan dasar makna terhadap setiap
peristiwa dalam siklus hidup manusia, serta eksistensi institusi dalam masyarakatnya. Dengan
demikian, dalam masyarakat tradisi, adat memiliki kedudukan suci hingga mencapai
martabatnya; dipancarkan oleh kelakuan yang benar serta halus; sebuah ciri kehidupan yang
menyerap sistem kepercayaan, hukuman, dan denda. Setiap individu yang melanggar,
menyelewengkan, melebihi, mengurangi, atau menafikannya, akan menerima balasan dan
hukuman, baik melalui pemegang kekuasaan adat itu sendiri maupun Tuhan dalam kepercayaan
mereka. Sebaliknya, setiap yang berhasil melaksanakan adat, akan berkuasa, berwibawa, juga
memegang, menjalankan, dan patuh kepada adat. Dengan demikian, adat memberi makna
konfigurasi yang mendalam, serta makna kestrukturan dalam sebuah masyarakat dan
kebudayaannya. Adat merupakan identitas yang berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh
masyarakat dan kelompok kecil masyarakat tersebut. Setiap kelompok akan dikenali oleh
kelompok lain dengan perbedaan adatnya. Dalam rangka ini, adat juga menjadi identitas
subkultur tertentu, seperti masyarakat Melayu membedakan adat orang Kelantan, Melaka, Perak,
Johor, Deli, Riau, Bengkulu, Bangka-Belitung, Palembang, Kutai, Pontianak, dan lainnya.
Demikian pula konsep yang sama dipergunakan untuk membedakan atau mengenali orang asing
di luar konteks masyarakat Melayu.
3. Budaya melayu yang berkaitan dengan perbuatan ekonomi tersebut dapat dilihat dari
beberapa aktivitas ekonomi yang telah terjadi dari dulunya hingga sekarang masih
berlangsung. Perbuatan tersebut masih wujud dalam kehidupan masyarakat budaya
melayu yang dapat dilihat dalam beberapa saat ini perekonomian masyarakat Melayu
jauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat Barat dan masyarakat China. Salah
satu penyebabnya adalah kesadaran masyarakat Melayu sebagai saudara serumpun
makin berkurang, puak-puak Melayu tercerai berai akibat dari politik pecah belah
(adudomba) pemerintah kolonial, dan masyarakat Melayu termarjinalisasi akibat
perkembangan kapitalisasi dan globalisasi.

Keunggulan ekonomi masyarakat Melayu pernah gemilang pada masa silam dibangun
dengan semangat ke-Melayu-an dan berteraskan Islam itulah yang menjadi faktor
penggerak dan pendorongnya, yang memberi warna baru dan mempercepat terwujudnya
sistem dan keunggulan Melayu, sehingga jejak Melayu nampak dimana-mana.
masyarakat Melayu terbiasa dengan pekerjaan yang lebih berorientasi pada kehidupan
bermasyarakat (socially oriented) daripada yang bersifat material (material oriented).Ini
menunjukkan masyarakat Melayu lebih menjunjung tinggi prinsip kebersamaan dan
gotong royong daripada sikap individualisme, yang dalam satu dekade belakangan ini
semakin besar seiring dengan perkembangan kapitalisme yang mendunia.

Setelah sekian lama masyarakat Melayu mengalami keterpurukan dan ketertinggalan


dibidang ekonomi, kini saatnya masyarakat Melayu harus bangkit, bahu-membahu
merapatkan barisan, membangun jati diri yang kuat, mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan, berdaya saing tinggi dan berperan aktif dari semua sektor untuk memberi
warna baru dan mempercepat terwujudnya sistem dan keunggulan Melayu dengan
semangat ke-Melayu-an dan berteraskan Islam. Salah satu alasan mengapa ekonomi
kerakyatan perlu dijadikan paradigma baru dan strategi baru dalam membangun ekonomi
adalah karena kegagalan pelaksanaan sistem ekonomi.

Indonesia, negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis, pun mengalami hal serupa,
dengan krisis yang berkepanjangan yang sampai saat ini bahkan belum seorang ahlipun
yang memastikan bahwa indonesia telah keluar dari krisis. Saat ini, berjuta-juta orang
menganggur, puluhan juta orang berada dibawah garis kemiskinan, sektor moneter yang
semakin jauh dari sektor rill sehingga berpotensi meledakkan bubble economic yang
sudah terbentuk, dan berbagai macam masalah melingkupi kehidupan perekonomian kita.
Ini pula yang menyebabkan bangsa ini kembali berfikir untuk mencari alternatif sistem
ekonomi yang lebih dapat mensejahterakan rakyat. Ekonomi Islam yang sebenarnya
sudah ada ribuan tahun yang lalu (sejak jaman Rasulullah) perlahan kembali bangkit dan
menggeliat. Ekonomi kerakyatan, sebagai khazanah asli pemikiran ekonom indonesia
pun mulai diperbincangkan orang.
4. Nilai-nilai Islam dalam sastra Melayu:
a. Puisi Melayu telah menerima dan mengadopsi kebudayaan Islam. Secara umum pengaruh
Islam terhadap kesusastraan Melayu dapat di jelaskan bahwa puisi atau syair sebagai
salah satu cabang dari kesusastraan Melayu itu berasal dari tradisi sastra Arab. Dapat
dideteksi bahwa bentuk dan nama-nama dalam puisi Arab seperti: syair, ruba'i, qit'ah,
gazal, bait, nazam, masnawi, qasidah dan lain-lain itu juga pernah dipergunakan sebagai
nama dalam puisi Melayu.
b. Prosa karya prosa pada sastra Melayu Islam itu banyak yang dipungut dari sastra bangsa-
bangsa yang pada waktu itu belum masuk Islam. Namun setelah diadopsi oleh sastra
Melayu Islam isinya berubah kearah corak yang lain sama sekali. Naskah-naskahnya
mengandung Alquran berikut tafsirnya yang diberikan oleh para ulama Melayu. Sehingga
isi prosa tersebut merupakan gabungan yang aneh antara Islam prosa Hinduisme. Karya-
karya sastra yang mengalami Islamisasi dalam sastra Melayu klasik.

Proses pengislaman sastra Melayu:


 Aceh dan Samudra Pasai

Aceh adalah kesultanan Islam yang terletak di ujung utara pulau Sumatera, telah
berkembang menjadi pusat pengkajian Islam sejak awal abad XVI. Hal tersebut terjadi
karena para sultannya punya minat yang tinggi terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan. Para penguasa Aceh banyak mendorong para cendekiawan asing untuk
menetap, memperdalam dan mengembangkan ilmu agama Islam di sana.

 Johor – Riau

Pusat kebudayaan dan kesusastraan Melayu-Islam lain yang sangat penting adalah Johor-
Riau. Karena minat yang besar raja-raja Riau kepada ilmu pengetahuan Islam, di Bandar
Penyengat telah tumbuh lembaga pendidikan Islam dan kegiatan penulisan karya-karya
sastra Melayu. Dari sana telah banyak terbit berbagai buku agama dan kesusastraan
Melayu. Kerajaan Johor-Riau terkenal sebagai daerah pengembangan intelektual Islam
dan kesusastraan Melayu. Demikian pula kota Penyengat, sebagai ibu kota negerinya
telah menjadi pusat pengkajian dan peradaban Melayu.

 Malaka

Selain dua pusat pemerintahan tersebut, Aceh dan Samudra Pasai kerajaan Malaka yang
terkenal sebagai pusat pengkajian Islam, juga merupakan pusat kebudayaan Melayu
Islam yang sangat penting.Selain dua pusat pemerintahan tersebut, Aceh dan Samudra
Pasai kerajaan Malaka yang terkenal sebagai pusat pengkajian Islam, juga merupakan
pusat kebudayaan Melayu Islam yang sangat penting.
Mengapa sastra Melayu sekarang ini kurang berkembang atau kurang diminati oleh
kalangan muda

Kurangnya Pelestarian Budaya oleh Remaja.

Di Indonesia sekarang sudah banyak yang terikut dengan budaya barat dengan melupakan
budayaindonesia sendiri, apakah kita tidak sedih melihatnya para kalangan remaja sudah
melupakanbudaya indonesia dan lebih memilih budaya barat. Memang ada juga yang sebagian
para kalanganremaja masih ingat budaya indonesia itu pun hanya 30% dan yang 70% sudah
memakai kebiasanbudaya barat dari mulai gaya berpakaian, cara berbicara, cara fashion, dan
cara bergaya. Tapi gaya itu pula yang lagi trend di indonesia banyak para kalangan remaja lagi
membudayakangaya tersebut dengan style yang sangat tidak enak di pandang mata walaupun
bagi para penilaidesainer baju gaya itu sangat memikat para pemakai. Memang boleh para
kalangan remajamenggunakan gaya budaya orang barat tapi cobalah imbangi dengan memakai
juga budayaIndonesia.

Anda mungkin juga menyukai