Anda di halaman 1dari 32

Tugas Mata Kuliah :

Takhrij Hadits II Dosen Pengampu:

Ustad. H. Nixson Husin, Lc.,M.Ag

PRAKTEK TAKHRIJ HADIS DALAM KITAB AL-FATH AL-KABIR FI


DHAMM AL-ZIYADAH ILA AL-JAMI’ AL-SHAGHIR DAN KITAB
JAM’U AL-JAWAMI

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Takhrij Hadis II

Kelompok IV

DISUSUN OLEH:

ARPAININGSIH 12130220950
UMIL KHOIRI 12130222680

KELAS 5 I
FAKULTAS USHULUDDIN
ILMU AL-QUR‟AN DAN TAFSIR
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang
telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya menuntut ilmu. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan
kepada Baginda Habibullah Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang
sangat indah.

Alhamdulillah, telah selesai pembuatan makalah kami yang berjudul


Praktek Takhrij Hadis Dalam Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila
Al-Jami‟ Al-Shaghir Dan Kitab Jam‟u Al-Jawami yang bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Takhrij Hadits II. Selama proses penyusunan
makalah,tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ustadz USTADZ NIXSON
HUSIN, Lc. M.Ag selaku Dosen mata kuliah Takhrij Hadis II pada semester ini.
Dan terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-reman yang telah mendukung
dan membantu secara moral maupun tenaga, untuk membuat makalah ini hingga
selesai. Harapan kami semoga dengan makalah ini dapat menambah pengetahuan
ilmu serta wawasan bagi para pendengar dan khususnya bagi kami selaku
pembuat makalah.

Akhirul Kalam, pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Besar harapan pemakalah agar pembaca memberikan umpan balik
berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat untuk
berbagai pihak. Aamiin Allahumma Aamiin

Pekanbaru, 9 Oktober 2023

Pemakalah
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2

C. Tujuan .............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3


1. KITAB AL-FATH AL-KABIR FI DHAMM AL-ZIYADAH ILA AL-
JAMI‟ AL-SHAGHIR ....................................................................................3

2. Praktek takhrij hadis dalam Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah


Ila Al-Jami‟ Al-Shagir ....................................................................................6

3. Manfaat Takhrij Hadis Melalui Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-


Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-Shagir ....................................................................16

4. KITAB JAM'U AL-JAWWAMI'………………………………………...16


5. Praktek Takhrij Hadist dalam Kitab Jam'u Al-Jawwami'…………………19
6. Manfaat Takhrij Hadist Melalui Kitab Jam'u Al-Jawwmi'………………...25
BAB III PENUTUP .............................................. Error! Bookmark not defined.
Kesimpulan.............................................................................................................

DAFTAR KEPUSTAKAAN ...............................................................................28


iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Takhrij al-hadits merupakan suatu metode yang digunakan untuk
penelusuran atau pencarian hadits dari berbagai sumbernya yang asli dengan
mengemukakan matan serta sanad-nya secara lengkap untuk kemudian diteliti
kualitas haditsnya. 1 Takhrij hadis adalah penunjukkan terhadap tempat hadis dalam
sumber-sumber aslinya yang dijelaskan sanadnya dan martabatnya sesuai dengan
keperluan.

Sebelum melakukan pentakhrijan suatu hadits, terlebih dahulu harus


mengetahui metode atau langkah-langkah dalam takhrij sehingga dapat dengan
mudah dan tidak menjumpai hambatan dalam prosesnya. Pertama yang perlu
dimaklumi adalah bahwa teknik pembukuan buku-buku hadits yang telah dilakukan
para Ulama‟ dahulu memang beragam dan banyak sekali macam-macamnya. Salah
satu metode pentakhrijan hadis adalah dengan melakukan pendekatan matan hadis
dimana penggunaan metode ini tergantung dari lafal-lafal pertama matan hadits
yang berorientasi untuk mengodifikasikan hadis-hadis yang lafal pertamanya sesuai
dengan urutan huruf hijaiyah.

Dalam mengaplikasikan metode-metode diantara kita yang menggunakan


metode tersebut adalah kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟
Al-Shagir dan Kitab Jam‟u Al-Jawami‟ karya Imam As-Suyuthi. Kitab tersebut
menjadi salah satu rujukan penting dalam mencari dan mengindentifikasi hadis ke
sumber aslinya. Maka disini penulis ingin mengkaji lebih lanjut terkait praktek
takhrij hadis dalam kitab al-fath al-kabir fi dhamm al-ziyadah ila al-jami‟ al-shaghir
dan kitab jam‟u al-jawami.

1
Wely Dozan, “Konsep Dan Praktik Metode Periwayatan Hadits Dan Takhrij AlHadits,” EL-
HIKAM: Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman 2, no. XIV (2021): 215.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa kode-kode yang dipakai, bagaimana praktek takhrij dan apa manfaat
dalam kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-
Shagir?
2. Apa kode-kode yang dipakai, bagaimana praktek takhrij dan apa manfaat
dalam kitab Jam‟u Al-Jawami‟?

C. Tujuan
1. Mengetahui kode-kode yang dipakai, mengetahui praktek takhrij dan
manfaat dalam kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟
Al-Shagir
2. Mengetahui kode-kode yang dipakai, mengetahui praktek takhrij dan
manfaat dalam kitab Jam‟u Al-Jawami‟
BAB II
PEMBAHASAN

A. KITAB AL-FATH AL-KABIR FI DHAMM AL-ZIYADAH ILA AL-


JAMI’ AL-SHAGHIR

1. Kode-kode dalam Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah


Ila Al-Jami’ Al-Shagir

Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-


Shagir adalah kitab yang menghimpun ribuan hadis Rasulullah Saw selain
yang dinilai maudhu oleh beliau. Beliau mengutip hadis-hadis itu dari kitab-
kitab himpunan hadis yang ada dan menyusunnya menurut urutan huruf
hijaiyah2. Judul lengkap dari kitab ini adalah Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm
Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-Shagir yang didalamnya menggabungkan antara
Al-Jami' Ash-Shagir dan Ziyadah Al-Jami'. Kedua kitab ini ditulis oleh
Imam As-Suyuthi dan di gabungkan, dihimpun, ditertibkan dan dirapikan
oleh Syeikh Yusuf An-Nabhaniy.

Kitab yang dijadikan rujukan dalam menyusun kamus hadits Al-Fath


Kabir menunjukkan jumlah yang cukup banyak. Untuk menunjukkan kitab-
kitab rujukan tersebut, As-Suyuthi menggunakan 30 kode atau rumus
sebagai berikut 3:

 ‫ ر‬: ‫نهثشاعي‬: Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab Sahih Bukhari.


 ‫و‬: ‫ نًسهى‬Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahih Muslim
 ‫ق‬: ‫ نًٓا‬: Muslim Bukhari oleh Diriwayatkan (ٌّ‫)يتفك عم‬
 ‫ ص‬:‫ التً صأص‬: Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitabnya Sunan Abu
Dawud.

2
Hamka, “METODOLOGI KITAB KAMUS HADIS (Studi Kitab “Al-Jami‟ Al-Sagir” Karya Al-
Sayuti)” (n.d.): 5.
3
Jalaluddin Ibnu Abu Bakar As-Suyuthi, “Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-
Shagir” (Lebanon: Dar al-Kutub Al-Ilmiyah, 1971). Hlm.3

3
4

 ‫ خ‬: ‫ نهتغيظي‬: Diriwayatkan oleh al-Turmudzi dalam kitabnya Sunan al


Turmudzi

 ٌ : ً‫ نهُسائ‬: Diriwayatkan oleh al-Nasai dalam kitabnya Sunan al- Nasai.


 ِ: ّ‫ التٍ ياج‬Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah
 ٤ ّ‫ال تً صأص ٔ نهتغيظي ٔنهُسائً ٔانثٍ ياج‬. yaitu Abu Dawud, al-Turmuzi, al-
Nasai dan Ibnu Majah dalam kitabnya masing-masing ٌ‫اصذاب انسُا‬

 ٣: ً‫ ٔنهتغيظي ٔنهُسائً صأص انث‬: Diriwayatkan oleh tiga orang perawi yakni
Abu Dawud, al-Nasa‟i dan al-Turmuzi dalam kitabnya masing-masing
kecuali Ibnu Majah
 ‫ دى‬: ِ‫ الدًض فً يسُض‬: Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya
Musnad Ahmad bin Hanbal.
 ‫عى‬: ِ‫التُّ عثض هللا فً ػٔاَض‬: Diriwayatkan oleh Abdullah dalam kitabnya al-
Zawaid (Musnad Abdullah bin Ahmad)
 ‫ن‬: ٍٍ‫ نهذاكى فاٌ كاٌ فً يستضعكّ اطهك ٔانث‬Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam
Kitab al-Mustadrak (bila berasal dari kitab yang lain, maka diterangkan
nama kitabnya)
 ‫ سض‬: ‫ نهثشاعي فً انضاب‬:Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitabnya Al-Adab
Al-mufrad
 ‫ تز‬: ‫ نهثشاعي فً انتاعٌز‬: Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitabnya At-
Tarikh
 ‫دة‬: ّ‫التٍ دثاٌ فً صذٍذ‬: Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab
sahihnya.
 ‫ طة‬:‫ نهطثغاًَ فً انكثٍغ‬: Diriwayatkan oleh al-Tabrani dalam kitabnya
Jam‟u al-Kabir.
 ‫ طس‬: ‫ نهطثغاًَ فً اانٕسظ‬: Diriwayatkan oleh al-Tabrani dalam kitabnya al-
Ausath.
 ‫طص‬: ‫ نهطثغاًَ فً انصغٍغ‬: Diriwayatkan oleh al-Tabrani dalam kitabnya al
Mu‟jam al-Sagir .
5

 ‫ص‬: ُُّ‫ نسعٍض تٍ يُصٕع فً س‬: Diriwayatkan oleh Sa‟id bin Mansur dalam
kitab alSunan.
 ‫ ش‬: ‫التٍ اتً شٍثح‬: Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah dalam Musannaf
Ibnu Abu Syaibah
 ‫ عة‬: ‫ نعثض انغػاق فً انجايع‬Diriwayatkan oleh Abd. al-Razak bin Hamman
dalam
 kitabnya al-Jami‟.
 ‫ ع‬: ِ‫ التً ٌعهً فً يسُض‬Diriwayatkan oleh Abu Ya‟la dalam kitabnya al-
Musnad Abu Ya‟la.
 ‫ لظ‬: ٍٍ‫ انضاعلطًُ فاطا كاٌ فً انسٍُ اطهك ٔاانث‬: diriwayatkan oleh al-
Daruquthni dalam kitabnya al-Sunan al-Daruquthni (bila berasal dari kitab
yang lain, maka diterangkan nama kitab itu)
 ‫فغ‬: ‫ نهضٌهًً فً يسُضِ انفغصٔس‬Diriwayatkan oleh al-Dailami dalam kitabnya
alFirdaus.
 ‫دم‬: ‫ التً َعٍى فً انذهٍح‬: Diriwayatkan oleh Abu Na‟im dalam kitabnya al-
Hilyah
 ‫ْب‬: ٌ‫ نهثٍٓمً فً شعة انًٍا‬:Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam kitabnya
Syua‟ab al-Iman.
 ‫ْق‬:ٍُ‫ نهثٍٓمً فً انس‬:Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam kitabnya Sunan
al-Baihaqi.
 ‫عض‬: ‫ التٍ عضي فً انكايم‬: Diriwayatkan oleh Ibn Addiy dalam kitabnya al-
Kamil.
 ‫عك‬: ‫ نهعمٍهً فً انضعفاء‬: Diriwayatkan Uqaili dalam kitabnya al-Dhuafa.
 ‫سظ‬: ٍٍ‫ نهشطٍة فاطا كاٌ فً انتاعٌز اطهك ٔاانث‬: Diriwayatkan oleh al-khatib
al-Baghdadiy dalam kitabnya Tarkh al-Baghda (bila berasal dari kitabnya
yang lain, maka diterangkan nama kitabnya).
 ‫ ػ‬: Tambahan dari kitab Ziyadah Al-Jami‟.
6

Dan adapun kode yang digunakan untuk menunjukkan kualitas hadis


yang terdapat dalam kitab ini adalah: 4

 ‫ صخ‬untuk hadis dengan derajat shahih


 ‫ ح‬untuk hadis dengan derajat hasan
 ‫ ض‬untuk hadis dengan derajat dhaif

2. Praktek takhrij hadis dalam Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-


Ziyadah Ila Al-Jami’ Al-Shagir
 Takhrij Hadist melalui lafazh Pertama Matan 5

Hadis ini dikeluarkan oleh perowi dibawah ini:


Mukharrij Rawi A’la
‫ = و‬Muslim ‫ عٍ اتٍ عًغ‬,‫عٍ اتً ْغٌغج‬
‫ = خ‬Tirmidzi ‫عٍ اتً ْغٌغج‬
‫ = دى‬Ahmad bin Hanbal ‫ عٍ اتً ْغٌغج‬,‫عٍ اتً سعٍض‬
ِ = Ibnu Majah ‫عٍ اتٍ عًغ‬
‫ = ق‬Ibnu Majah Al-Qazwainy ‫عٍ اتً سعٍض‬

4
Ibid.Hlm.5
5
al-Syeikh Yusuf An-Nabhaniy, Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-Shagir,
Juz 3 (Beirut: Dar al-Kutub al-Arabiy, n.d.).
7

Kualitas hadis ini adalah Shahih

Redaksi lengkap hadis pada setiap sumber:

1) Riwayat At-Tirmidzi

Telah meriwayatkan kepada kami Abū „Abdillāh Huraim bin Mis‟ar al-
Azdiy at-Timidzi berkata: telah meriwayatkan kepada kami „Abd al-„Azī
bin Muḥammad dari Suhail bin Abī Ṣaliḥ dari Ayahnya, dari Abī
Hurairah,sesungguhnya Rasūlullāh Ṣallāllahu „Alaihi wa Sallam pernah
berkhutbah di hadapan orang–orang, beliau mensehati mereka, beliau
bersabda: “Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah, sesungguhnya
kalian adalah penghuni neraka terbanyak” salah seorang wanita di antara
mereka berkata, “ Mengapa bisa seperti itu wahai Rasūlullāh?” Beliau
menjawab, “Karena kalian sering mengutuk dan kalian mengingkari nikmat
yang diberikan suami,” Beliau melanjutkan, “Aku tidak melihat wanita yang
kurang akal dan agamanya dapat mengalahkan wanita yang berilmu dan
wanita yang cerdas dari kalian.” Salah seorang wanita di antara mereka
bertanya, “Lalu apa kekurangan agama dan akal wanita?” Beliau menjawab
“Kesaksian dua orang perempuan dari kalian sama dengan kesaksian
seorang pria. Sedangkan kekurangan agama kalian adalah karena kalian
8

mendapatkan haid, setiap kalian harus berdiam diri selama tiga atau empat
hari tanpa melakukan shalat.6

 Skema Sanad Jalur At-Tirmidzi

2) Riwayat Abu Dawud

6
Abu isa At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Juz 4 (Beirut: Dar Al-Ifkar, 2003). Hlm. 278
9

Telah menceritakan kepada kami Aḥmad bin „Amru bin al-Sarḥi telah
menceritakan Ibnu Wahb dari Bakri bin Mudhar dari Ibnu al-Hād dari
„Abdillāh bin Dīnār dari „Abdillāh bin „Umar bahwa Rasūlullāh
Ṣallāllahu „Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku tidak melihat orang yang
kurang agama dan akalnya dibandingkan dengan kalian (para wanita)”
Seorang perempuan bertanya, “Apakah kekuragan perempuan dalam hal
agama dan akal?” Rasūlullāh Ṣallāllahu „Alaihi wa Sallam menjawab,
“Berkenanaan dengan kurangnya akal: persaksian dua orang perempuan
sebanding dengan persaksian seorang laki-laki. Adapun kurangnya
agama. Setiap wanita tidak berpuasa (di sebagian) bulan Ramadhan dan
tidak mengerjakan shalat selama berhari-hari. 7

 Skema Sanad jalur Abu Dawud

7
Abi Dawud Sulaim bin al-Asy‟ats as-Sijistaniy, Sunan Abi Dawud (Saudi Arabia: Bait Al-Ifkar,
n.d.). Hlm. 510
10

3) Riwayat Ahmad bin Hanbal

Telah menceritakan kepada kami „Abdullāh, telah meriwayatkan kepada


kami Ayah „Abdullāh, telah meriwayatkan kepada kami Hārūn bin
Ma‟rūf , Telah meriwayatkan kepada kami Ibn Wahb, dan berkata
11

Ḥaiwah bin Syuraiḥ, dari Ibnu al-Hād, dari „Abdullāh bin Dīnār,
„Abdullāh bin „Umar bin al- Khattāb. Sesungguhnya Rasūlullāh
Ṣallāllahu „Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai sekalian wanita,
bersedakahlah karena aku melihat kamu sekalian sebagian mayoritas
penghuni neraka. Karena kalian banyak melaknat (mendoakan buruk
terhadap orang lain) dan ingkar (tidak tahu berterima kasih dan kebaikan
suami). “Aku tidak melihat orang yang kurang agama dan akalnya
dibandingkan dengan kalian (para wanita).” Seorang perempuan
bertanya, “Apakah kekuragan perempuan dalam hal agama dan akal?”
Rasūlullāh Ṣallāllahu Alaihi wa Sallam menjawab, “Berkenanaan
dengan kurangnya akaldan agama: persaksian dua orang perempuan
sebanding dengan persaksian seorang laki-laki, itulah kurangnya akal.
Adapun kurangnya agama. Setiap wanita tidak berpuasa (di sebagian)
bulan Ramadhan dan tidak mengerjakan shalat selama berhari-hari,
itulah kurangnya agama. 8

 Skema Sanad Jalur Ahmad bin Hambal

8
Abi‟ Abdillah Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad Bin Hanbal, 1988. Jilid 2, NO.67 (Riyadh: Bait
al-Ifkar) Hlm. 422
12
13

4) Riwayat Ibnu Majah

Telah menceritakan kepada kami Muḥammad bin Ramḥin, telah


mengkhabarkan kepada kami Al-Laīts bin Sa‟id, dari Ibnu al-Hād, dari
„Abdullāh bin Dīnār, dari „Abdullāh bin „Umar bin al- Khattāb, dari
Rasūlullāh Ṣallāllahu „Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai sekalian
wanita, bersedakahlah karena aku melihat kamu sekalian sebagian
mayoritas penghuni neraka. Karena kalian banyak melaknat (mendoakan
buruk terhadap orang lain) dan ingkar (tidak tahu berterima kasih dan
kebaikan suami). “Aku tidak melihat orang yang kurang agama dan
akalnya dibandingkan dengan kalian (para wanita).” Seorang perempuan
bertanya, “Apakah kekuragan perempuan dalam hal agama dan akal?”
Rasūlullāh Ṣallāllahu „Alaihi wa Sallam menjawab, “Berkenanaan
dengan kurangnya akaldan agama: persaksian dua orang perempuan
sebanding dengan persaksian seorang laki-laki, itulah kurangnya akal.
Adapun kurangnya agama. Setiap wanita tidak berpuasa (di sebagian)
bulan Ramadhan dan tidak mengerjakan shalat selama berhari-hari,
itulah kurangnya agama. 9

 Skema Sanad Jalur Ibnu Majah

9
Abi ‟Abdillah Muhammad bin Yazid Ibnu Majah al-Qazwainy, Sunan Ibnu Majah, n.d. Kitab
Fitan, bab 36, (Saudi Arabia: Bait Al-Ifkar) Hlm. 431
14

 I’tibar dari Skema Sanad Hadis ini yakni:


15

 Penggalan Awal Matan Hadits


َ ‫كا ػَح‬
َّ ٌ‫ ِْؽ أ٘ ٍِ ِٗ فَأْرَظِ ِؽ ا‬١َ‫ غ‬ٌَٝ‫األِ ُؽ ِإ‬ ّ ِ ُٚ ‫إغَا‬
ْ ‫ق َع‬
Dari penggalan hadis diatas dapat kita cari hadisnya melalui awal huruf
matan yaitu ‫ إ‬maka ketika membuka kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-
Ziyadah Ila Al-Jami' Al-Shagir kita akan buka bab huruf hamzah. Lalu,
telusuri huruf-huruf setelah hamzah yaitu ‫ ط‬dan ‫أ‬, begitu seterusnya. Maka
kita akan menemukan penggalan hadis yang kita cari di dalam kitab
Ziyadah Al-Jami' dengan redaksi yang dapat kita lihat didalam kitab.
َ َ‫ ِْؽ أ٘ ٍِ ِٗ فَأْرَظِ ِؽ اٌكَّا ػَح‬١َ‫ غ‬ٌَِٝ‫األِ ُؽ إ‬
َ ‫ َْؽج‬٠‫ ٘ َُؽ‬ٟ‫(ش) ػَٓ أت‬ ّ ِ ُٚ ‫إغَا‬
ْ ‫ق َع‬
Informasi Hadits:
Derajat hadits diatas adalah
‫ر‬: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Fath Al-Bari Bisyarah
Shoheh Bukhari.
Imam Bukhari meriwayatkan hadits tersebut dari Abu Hurairah.

Redaksi Lengkap Hadits


a) Fath Al-Bari Bisyarah Shoheh Bukhari

59. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan, ia berkata:


Telah menceritakan kepada kami Fulaih. (Dan telah diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin al-Mundzir, ia berkata: Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fulaih, ia berkata: Telah
menceritakan kepadaku bapakku, ia berkata: Telah menceritakan kepadaku
Hilal bin Ali, dari Atha' bin Yasar, dari Abu Hurairah, ia berkata: Ketika
Nabi ‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬tengah berbicara kepada suatu kaum dalam suatu majelis, tiba-tiba
datanglah seorang Arab Badui seraya bertanya: "Kapankah hari Kiamat
tiba?" Namun Nabi ‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu,
sebagian orang ada yang mengatakan: "Beliau mendengar perkataannya,
akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu." Sebagian
yang lain mengatakan: "Bahwasanya beliau tidak mendengar perkataannya."
16

Hingga akhirnya ketika Nabi ‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬telah menyelesaikan pembicaraannya,
beliau bersabda: "Dimanakah orang yang bertanya tentang hari Kiamat
tadi?" Yang bersangkutan pun berkata: "Aku wahai Rasulullah!" Maka Nabi
‫ ملسو هيلع هللا ىلص‬bersabda: "Apabila sudah hilang amanah, maka tunggulah terjadinya
Kiamat." Orang itu bertanya: "Bagaimana hilangnya amanah itu?" Nabi ‫صهى‬
‫ هللا عهٍّ ٔسهى‬menjawab: "Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya,
maka tunggulah terjadinya Kiamat".

3. Manfaat Takhrij Hadis Melalui Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm


Al-Ziyadah Ila Al-Jami’ Al-Shagir
Adapun manfaat dari mempelajari dan memperaktekkan Takhrij
Hadis melalui Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-
Jami‟ Al-Shagir yakni:
a. Dalam kitab al-Jami‟us Shaghir hadits yang disebutkan tidak
sepenuhnya sesuai dengan susunan huruf hijaiyyah jika diperhatikan
lebih teliti. Maka dalam kitab hadits ini Syekh Yusuf An-Nabhaniy
menyempurnakan lebih lanjut susunan huruf-huruf hijaiyah itu sendiri.
Hal ini telah dijelaskan oleh Syekh Yusuf di Kitabnya Fathul Kabir
bahwa adanya kekurang sesuaian dengan metode yang dipakai
begitupun dalam kitab Ziyadah al-Jami.
b. Dalam kitab-kitab sebelumnya masih ada 2-3 hadits yang terulang.
Apakah terulangnya dikitab hadits yang sama atau terulang dikitab
hadits ziyadah al-Jami lagi atau terulangnya hadits tersebut karena
kemiripan dan hanya sekedar beda perawi saja maka dihapus oleh syekh
Yusuf An-Nabhaniy dan menuliskan naskah hadits yang aslinya.
c. Karena kitab Fathul Kabir ini merupakan gabungan kitab Jami‟ Ash-
Shagir dan Ziyadah al-Jami‟ tentu akan sangat memudahkan para
tholabul ilmi dalam meneliti dan melakukan takhrij melalui kitab ini
yang telah menghimpun 2 karangan besar imam Asy-Suyuti.

B. KITAB JAM’U AL-JAWWAMI

1. Kode-Kode dalam Kitab Jam’u Al-Jawwami’

Nama jam‟u Al-jawami terdiri dari dua kata, yaitu jam‟u yang
berarti kumpulan, dan al-Jawwami merupakan jamak dari dari kata
jam‟u yang berarti banyak kumpulan. Kitab ini disusun oleh Imam As-
17

Suyuthi. Imam As-Suyuthi mengumpulkan hadist-hadist Nabi dalam


satu kitab. Untuk mencapai tujuan ini, ia berusaha keras untuk
menyusun sistem penyusunan hadist seefisien mungkin. Hasil dari
upayanya As-Suyuhthi mengelompokkan menjadi dua kelompok utama:
Hadis perkataan, yaitu hadis yang hanya berisi ucapan Rasulullah, Hadis
perbuatan, yang mencakup berbagai jenis hadis, seperti:
a. Perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah sendiri atau
sahabat yang dilihat oleh sahabat lainnya.
b. Hadis-hadis yang menggabungkan perkataan dan perbuatan
dalam satu hadis.
c. Hadis yang mengandung penjelasan sebab suatu peristiwa.
d. Hadis yang berisi pertimbangan dan sejenisnya.

Dalam mentakhrij suatu hadis dengan metode ini, langkah pertama


adalah menentukan kata kunci. Artinya, kata tersebut berfungsi sebagai
alat pencarian hadis. Setelah itu, kembali ke bentuk dasarnya dan cari
dalam kitab mu'jam berdasarkan urutan huruf hijaiyah. Langkah
berikutnya adalah mencari bentuk kata yang sesuai dengan kata kunci
untuk menemukan hadis yang dimaksud. Kode kitab yang berisi hadis
tersebut akan tertera di sebelah setiap hadis..10

Berikut kode-kode yang ada dalam kitab Jam‟u Al-Jawwami:

RIWAYAT KODE DALAM KITAB MAKSUD KODE KODE


Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam ‫ر‬١‫ اٌظس‬ٟ‫ ف‬ٞ‫اٌثسؽ‬ ‫ش‬
kitab Sahih Bukhari.
Diriwayatkan oleh Muslim dalam ‫ر‬١‫ اٌظس‬ٟ‫ِكٍُ ف‬ َ
kitab shahih Muslim
Diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dalm ‫ر‬١‫ اٌظس‬ٟ‫اتٓ زثاْ ف‬ ‫زة‬
kitab shahihnya
Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam ‫ اٌّكرعؼن‬ٟ‫اٌساوُ ف‬ ‫ن‬
Kitab al-Mustadrak (bila berasal dari
kitab yang lain, maka diterangkan
nama kitabnya.
Untuk hadist yang dhaif ‫ اٌّطراؼج‬ٟ‫ ف‬ٟ‫اء اٌّمعق‬١‫اٌض‬ ‫ع‬
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam ٕٓ‫ اٌك‬ٟ‫ظ ف‬ٚ‫ظا‬ٛ‫أت‬ ‫ظ‬
kitabnya Sunan Abu Dawud.
Diriwayatkan oleh al-Turmudzi dalam ٕٓ‫ اٌك‬ٟ‫ ف‬ٞ‫اٌرؽِػ‬ ‫خ‬
kitabnya Sunan al Turmudzi

10
Darsul S. Puyu, “Metode Takhrij Hadis,” 2012.
18

Diriwayatkan oleh al-Nasai dalam ٕٓ‫ اٌك‬ٟ‫ ف‬ٟ‫إٌكائ‬ ْ


kitabnya Sunan al- Nasai.
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam ٕٓ‫ اٌك‬ٟ‫اتٓ ِاخٗ ف‬ ٖ
kitab Sunan Ibnu Majah.
Diriwayatkan oleh Abu Darda‟ dalam ‫ اٌّكٕع‬ٟ‫ ف‬ٟ‫اٌك‬١‫ظ اٌط‬ٚ‫ظا‬ٛ‫أت‬ ‫ط‬
kitab Mustad
Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal ‫ اٌّكٕع‬ٟ‫أزّع تٓ زٕثً ف‬ ُ‫ز‬
dalam kitabnya Musnad Ahmad bin
Hanbal
Diriwayatkan oleh Abdullah dalam ‫ائع‬ٚ‫ اٌؿ‬ٟ‫ػثعهللا تٓ أزّع ف‬ ُ‫ػ‬
kitabnya al-Zawaid (Musnad Abdullah
bin Ahmad).
Diriwayatkan oleh Abd. al-Razak bin ‫ اٌداِغ‬ٟ‫ػثعاٌؽؾاق ف‬ ‫ػة‬
Hamman dalam kitabnya al-Jami‟.
Diriwayatkan oleh Sa‟id bin Mansur ٕٓ‫ اٌك‬ٟ‫ؼ ف‬ٛ‫ع تٓ ِٕظ‬١‫قؼ‬ ‫ص‬
dalam kitab Al-Sunan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah ‫ اٌّظٕف‬ٟ‫ثح ف‬١‫ ش‬ٟ‫٘ثٓ أت‬ ‫ل‬
dalam Musannaf Ibnu Abu Syaibah
Diriwayatkan oleh Abu Ya‟la dalam ‫ اٌّكٕع‬ٟ‫ؼً ف‬٠ ٛ‫ات‬ ‫ع‬
kitabnya al-Musnad Abu Ya‟la.
Diriwayatkan oleh al-Tabrani dalam ‫ؽ‬١‫ اٌّؼدُ اٌىث‬ٟ‫ ف‬ٟٔ‫اٌطثؽا‬ ‫طة‬
kitabnya Jam‟u al-Kabir
Diriwayatkan oleh al-Tabrani dalam ‫قظ‬ٚ‫ اٌّؼدُ األ‬ٟ‫ ف‬ٟٔ‫اٌطثؽا‬ ‫طف‬
kitabnya al-Ausath.
Diriwayatkan oleh Al-Daruquthni ٕٓ‫ اٌك‬ٟ‫ ف‬ٟٕ‫اٌعاؼلط‬ ‫لظ‬
dalam kitabnya Al-sunnan Al-
Daruquthni (bila berasal dari kitabnya
yang lain, maka di terangkan nama
kitab itu).
Diriwayatkan oleh Abu Na‟im daklam ‫ح‬١ٍ‫ اٌس‬ٟ‫ُ ف‬١‫ ٔؼ‬ٛ‫أت‬ ً‫ز‬
kitabnya al-firdaus.
Diriwayatkan oleh bukhari dan muslim ‫ؽ‬١‫ اٌكٕٓ اٌىث‬ٟ‫ ف‬ٟ‫م‬ٙ١‫اٌث‬ ‫ق‬
(ٙ١ٍ‫)ِرفك ػ‬
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam ْ‫ّا‬٠‫ شؼة األ‬ٟ‫ ف‬ٟ‫م‬١‫اٌث‬ ‫٘ة‬
kitab sahihnya.
Diriwayatkan Uqaili dalam kitabnya ‫ ا اٌضؼفاء‬ٟ‫ ف‬ٍٟ‫اٌؼم‬ ‫ػك‬
al-Dhuafa.
Diriwayatkan oleh Ibn Addiy dalam ًِ‫ اٌىا‬ٟ‫ ف‬ٞ‫اتٓ ػع‬ ‫ػع‬
kitabnya al-Kamil.
Diriwayatkan oleh Khatib dalam kitab ‫ص‬٠‫ اٌراؼ‬ٟ‫ ف‬ٞ‫ة اٌثغعاظ‬١‫اٌطط‬ ‫زظ‬
Tarikh
Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dalam ‫ص‬٠‫ اٌراؼ‬ٟ‫اتٓ ػكاوؽ ف‬ ‫وؽ‬
kitab Tarikh
Diriwayatkan oleh Abu Bakar As- ‫ك‬٠‫ تىؽ اٌظع‬ٛ‫أت‬ ‫ تىؽ‬ٛ‫ات‬
Siddiq
19

Diriwayatkan oleh Umar bin Khattab ‫ػّؽ تٓ اٌططاب‬ ‫ػّؽ‬


Diriwayatkan oleh Utsman bin Affan ْ‫ػثّاْ تٓ ػفا‬ ْ‫ػثّا‬
Diriwayatkan oleh Ali bin Thalib ‫ طاٌة‬ٟ‫ تٓ أت‬ٍٟ‫ػ‬ ٍٟ‫ػ‬
Diriwayatkan oleh Sa‟ad bin Waqas ‫لاص‬ٚ ٟ‫قؼع تٓ أت‬ ‫قؼع‬
Diriwayatkan oleh Annas bin Malik ‫أٔف تٓ ِاٌه‬ ‫أف‬
Diriwayatkan oleh Al-Barra‟ bin Azib ‫ٓ اٌؼػاب‬٠‫اٌثؽاء‬ ‫اٌثؽاء‬
Diriwayatkan oleh Bilal bin Ibnu ‫تالي تٓ أتٓ ؼتاذ‬ ‫تالي‬
Rabbah
Diriwayatkan oleh Jabar bin Abdullah ‫خاتؽ تٓ ػثعهللا‬ ‫خاتؽ‬
Diriwayatkan oleh Huzaifah bin Al- ْ‫ّا‬١ٌ‫فح تٓ ا‬٠‫زػ‬ ‫فح‬٠‫زػ‬
Yaman
Diriwayatkan oleh Mu‟as Ibnu Jabal ً‫ِؼاغ تٓ خث‬ ‫ِؼاغ‬
Diriwatkan Oleh Muawiyah bin ‫اي‬١‫ قف‬ٟ‫ح تٓ أت‬٠ٚ‫ِؼا‬ ‫ح‬٠ٚ‫ِؼا‬
Sofyan
Diriwayatkan oleh Abu Umamah Al- ٍٟ٘‫ أِاِح اٌثا‬ٛ‫أت‬ ‫ أِاِح‬ٛ‫أت‬
Bahili
Diriwayatkan oleh Abu Said Khudri ٞ‫ع اٌطعؼ‬١‫ قؼ‬ٛ‫أت‬ ‫ع‬١‫ قؼ‬ٛ‫ات‬
Diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul ‫اٌؼثاـ تٓ ػثع اٌّطٍة‬ ‫اٌؼثاـ‬
Muthalib
Diriwayatkan oleh Ubadah bin Ash- ‫ػثاظج تٓ اٌظاِد‬ ‫ػاظج‬
Shamid
Diriwayatkan oleh Umar bin Yasir ‫كؽ‬٠ ٓ‫ػّاؼ ت‬ ‫ػّاؼ‬
Diriwayatkan oleh al-Tabrani dalam ‫ؽ‬١‫ اٌّؼدُ اٌظغ‬ٟ‫ ف‬ٟٔ‫اٌطثؽا‬ ‫طض‬
kitabnya alMu‟jam Al-Sagir .

2. Praktek Takhrij dalam Kitab Jam’u Al Jawwami’

Dalam kitab ini metode mentakhrij hadist melalui kata-kata sama


seperti yang terdapat dalam Matan hadist dalam kitab Mu‟jam al-
Mufahras li Alfazil al-Hadis al-Nabawi oleh A. J. Wensinck. Kitab
Mu‟jam ini merupakan kumpulan hadist-hadist yang terdapat dalam
Sembilan kitab induk hadist :
a) Shahih al-Bukhari
b) Shahih Muslim
c) Sunan Tirmidzi
d) Sunan Abu Dawud
e) Sunan Nasa‟i
f) Sunan Ibnu Majah
g) Sunan al-Darimiy
h) Muwaththa‟ Malik
i) Musnad Imam Ahmad.
20

a. Contoh Hadist 1

‫ؽا‬١‫ ذفؼً ض‬ٚ‫ ِٕٗ أ‬ٝ‫ ن ٌؼً أْ ذظ َّع ل‬،‫ ٔطٍه‬ٜ‫ فدع‬ٝ‫أ ضؽخ‬

Metode penelusuran huruf-huruf awal matan hadis, kita dapat


menemukan hadis yang dicari di dalam kitab Jam'ul Jawami'. Proses ini
melibatkan pencarian berdasarkan urutan huruf-huruf awal dalam matan
hadis, mulai dari huruf ‫أ‬, kemudian ke huruf ‫ر‬, dan seterusnya. Hasil
penelusuran ini membawa kita pada Hadis nomor 830 yang terdapat di
halaman 208 dalam kitab tersebut. Dengan demikian, kita berhasil
menemukan hadis yang diinginkan melalui penelusuran ini, menunjukkan
betapa pentingnya memahami dan menggali ilmu agama dengan berbagai
metode penelusuran yang tersedia.

، ‫ ٘ـ‬، ْ ، ‫ ظ‬، َ .»‫ؽا‬١‫ ض‬ٍٝ‫ ذفؼ‬ٚ‫ ِٕٗ أ‬ٟ‫ ٌؼٍه أْ ذظعل‬، ‫ ذطٍه‬ّٜ‫ فدع‬ٟ‫ «ُ ْض ُؽخ‬- ۰ٓ/۰ٖٓ‫أ‬
‫ي هللا‬ٛ‫ فأٔد ؼق‬، ًُ ‫ا٘ا ؼخ‬ٕٙ‫ا ف‬ٌٙ ‫ فطؽخد ذدع ٔطال‬، ‫ ثالثا‬ٟ‫ طٍمد ضاٌر‬: ‫ن ػٓ خاتؽ ((لاي‬
(ٖ‫غوؽ‬ٚ ٝ‫ أضؽخ‬: ‫ﷺ فػوؽخ ٌٗ فماي‬

Dalam hadis tersebut, kita menemukan beberapa kode yang merujuk


ke kitab-kitab hadis atau koleksi hadis tertentu, serta penutur hadis yang
mengandung inisial huruf. Inilah beberapa kode yang tertera:

 Shahih muslim merujuk pada kitab Shahih Muslim, yang


merupakan salah satu dari enam kitab hadis utama dalam
Islam yang dianggap sahih atau terpercaya.
 An Nasa'I merujuk pada kitab Sunan An-Nasa'i, yang juga
merupakan salah satu koleksi hadis penting dalam Islam.
 Ibnu Majah merujuk pada kitab Sunan Ibn Majah, koleksi
hadis lainnya yang dihimpun oleh Imam Ibn Majah.
1. Redaksi Hadits
 Shahih Muslim

‫َا‬ِٙ‫َاؼ ٌِسَاخَ ر‬ َ َّٝ‫ف‬َٛ َ ‫اٌْ ُّر‬َٚ ِِٓ ‫ج اٌْ ُّؼْر َ َّع ِج اٌْث َائ‬ٚ
ِ ٌَّٕٙ‫ ا‬ِٟ‫َا ف‬ٙ‫ ُخ‬ْٚ ‫َا َؾ‬ْٕٙ‫ػ‬ ِ ‫اؾ ُض ُؽ‬َٛ َ‫َاب خ‬
ُ ‫ت‬
21

(٘٘) - ٔٗ۰ٖ) - ُْٓ‫ ت‬َٝ ١ ْ‫َس‬٠ ‫ْ زَ َّعثََٕا‬ٛ ٍ ُّ ْ١َِ ْٓ‫ ُِسَ َّّعُ تُْٓ زَاذ ُِِ ت‬َِٟٕ‫زَ عَّث‬َٚ
‫اق‬ َّ ُ‫ زَ عَّثََٕا ػثع‬:‫زَ َّعثََٕا ُِسَ َّّعُ تُْٓ َؼاف ٍِغ‬َٚ )‫ (ذ‬.‫ْح‬
ِ ‫اٌؽ َّؾ‬ ٍ ٠‫ ػَٓ ات ِْٓ ُخ َؽ‬، ٍ‫ع‬١ ِ‫قَؼ‬
‫ زَ َّعثََٕا‬:- ُ ٌَٗ ُ‫اٌٍَّفْظ‬َٚ - ِ‫ػث ْعِ هللا‬ َ ُْٓ‫ُْ ت‬ٚ‫اؼ‬ ُ َ٘ َِٟٕ‫زَ َّعث‬َٚ )‫ (ذ‬.‫ْح‬ٍ ٠‫أ َ ْضث ََؽَٔا اتُْٓ ُخ َؽ‬
َْٓ‫ خَ ا ِت َؽ ت‬. ُ ََّٗٔ‫ أ‬،‫ ِْؽ‬١َ‫اٌؿت‬
ُّ ُٛ‫ أَت‬ِٟٔ‫ْح أ َ ْضث ََؽ‬
ٍ ٠‫ لَا َي اتُْٓ ُخ َؽ‬:َ‫ج تُْٓ ُِسَ َّّعٍ لَاي‬
ُ ‫زَ دَّ ا‬
َْْ‫ فَ َؿخَ َؽ٘ا َؼ ُخ ًٌ أ‬،‫َا‬ٍَٙ‫أؼاظَخْ أَْْ ذ َ ُد َّع َٔ ْط‬
َ َ‫ ف‬،ِٟ‫ طُ ٍِمَدْ َضاٌَر‬:‫ ُي‬ُٛ‫َم‬٠ ‫هللا‬ ِ ِ‫ػثْع‬ َ
ٚ‫ أ‬ِٟ‫ظ َّعل‬ َ َ ‫ أَْْ ذ‬ٝ‫ك‬ َ ِ‫ َف ِئَّٔه‬، ِ‫ ٔ َ ْط ٍَه‬ٞ ِ‫ ف َ ُدػ‬،ٍََٝ‫ ت‬:َ‫ فَمَاي‬َّٟ ‫ فَأَذَدِ إٌ َّ ِث‬، َ‫ذ َ ْط ُؽج‬
َ ‫ػ‬
‫فا‬ٚ‫ َِ ْؼ ُؽ‬ٍِٟ‫ذَفْ َؼ‬

Bab ini menjelaskan bolehnya wanita yang menjalani idah talak bain
dan yang ditinggal mati suaminya untuk keluar di siang hari untuk
menunaikan hajatnya 55. (1483).

“Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan kepadaku:


Yahya bin Sa‟id menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij. (Dalam
riwayat lain) Muhammad bin Rafi‟ telah menceritakan kepada kami:
„Abdurrazzaq menceritakan kepada kami: Ibnu Juraij mengabarkan
kepada kami. (Dalam riwayat lain) Harun bin „Abdullah telah
menceritakan kepadaku—dan lafal hadis ini milik beliau—: Hajjaj
bin Muhammad menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ibnu
Juraij berkata: Abu Az-Zubair mengabarkan kepadaku bahwa
beliau mendengar Jabir bin „Abdullah mengatakan: Bibiku telah
dicerai lalu dia ingin untuk memetik buah kurmanya, namun ada
seseorang menghardiknya agar tidak keluar. Lalu bibiku
mendatangi Nabi shallallahu „alaihi wa sallam. Nabi bersabda,
“Tidak mengapa. Petiklah buah kurmamu. Bisa jadi engkau hendak
bersedekah atau melakukan hal yang makruf.”

Dalam kitab Shahih Muslim kita temukan hadist tersebut di halaman 600. Nomor
hadist 1483.11

11
Abu Husain Muslim bin Al Hajjaj, Shahih Muslim, (Beirut, Dar al Fikr), hal 600
‫‪22‬‬

‫‪ Sunan Abi Dawud‬‬

‫‪Merujuk pada kitab Sunan Abu Daud, sebuah koleksi hadis yang disusun oleh Abu‬‬
‫‪Daud.‬‬

‫‪ 41‬تاب ف‪ ٟ‬اٌّثر‪ٛ‬ذح ذطؽج تإٌ‪ٙ‬اؼ‬

‫‪ ( - ٕٕ۲۰‬طس‪١‬ر) زعثٕا أزّع تٓ زٕثً‪ٔ ،‬ا ‪٠‬س‪ ٝ١‬تٓ قؼ‪١‬ع ػٓ اتٓ خؽ‪٠‬ح‪ ،‬أضثؽٔ‪ ٟ‬أت‪ٛ‬‬
‫اٌؿت‪١‬ؽ‪ ،‬ػٓ خاتؽ‪ ،‬لاي ‪ :‬طٍمد ضاٌر‪ ٟ‬ثالثا‪ ،‬فطؽخد ذدع ٔطال ‪ٌٙ،‬ا ‪ ،‬فٍم‪ٙ١‬ا ؼخً‪ ،‬فٕ‪ٙ‬ا٘ا ‪،‬‬
‫فأٔد إٌث‪ ٟ‬ﷺ ‪ ،‬فػوؽخ غٌه ٌٗ ‪ ،‬فماي ٌ‪ٙ‬ا ‪« :‬اضؽاخ‪ ٟ‬فدع‪ٔ ٞ‬طٍه ٌؼٍه أْ ذظعل‪ ِٕٗ ٟ‬أ‪ٚ‬‬
‫ذفؼٍ‪ ٟ‬ض‪١‬ؽا»‪َ .‬‬

‫‪Dalam kitab Sunan Abi Dawud, Kita akan temukan hadist tersebut di halaman 401,‬‬
‫‪nomor hadist 2297. 12‬‬

‫‪‬‬ ‫‪Sunan An Nasai‬‬

‫ٔ‪ - ۰‬تاب ضؽ‪ٚ‬ج اٌّر‪ٛ‬ف‪ ٝ‬ػٕ‪ٙ‬ا تإٌ‪ٙ‬اؼ‬

‫ٖٓ٘٘ ‪) -‬طس‪١‬ر) أضثؽٔا ػثع ا ٌسّ‪١‬ع تٓ دمحم لاي ‪ :‬زعثٕا ِطٍع لاي ‪ :‬زعثٕا اتٓ‬
‫خؽ‪٠‬ح ػٓ أت‪ ٟ‬اٌؿت‪١‬ؽ ػٓ خاتؽ‪ ،‬لاي‪ :‬طٍمد زاٌرٗ‪ ،‬فأؼاظخ أْ ذطؽج إٌ‪ٔ ٝ‬طً ٌ‪ٙ‬ا‬
‫فٍم‪١‬د ؼخال‪ ،‬فٕ‪ٙ‬ا٘ا‪ ،‬فداءخ ؼق‪ٛ‬ي هللا ؟ فماي‪« :‬اضؽخ‪ ،ٟ‬ذدع‪ ٞ‬ذطٍه؛ ٌؼٍه أْ‬
‫ذظعل‪ٚ ،ٟ‬ذفؼٍ‪ِ ٟ‬ؼؽ‪ٚ‬فا» [اتٓ ِاخٗ» (ٖٕٗٓ)‪( ،‬إؼ‪ٚ‬اء اٌغٍ‪)ٕٖٔٗ( »ً١‬‬
‫«اٌظس‪١‬سح» (ٖٕ‪)۰‬‬

‫‪Dalam kitab Sunan An Nasai kita akan menemukan hadist tersebut pada halaman‬‬
‫‪552, nomor hadist 3550. 13‬‬

‫‪‬‬ ‫‪Sunan Ibnu Madjah‬‬

‫‪ 9‬تاب ٘ا ذطؽج اٌُ ف‪ ٟ‬ػعذ‪ٙ‬ا؟ (ٖٕٗٓ) ‪ -‬طس‪١‬ر ( زعثٕا قف‪١‬اْ تٓ ‪ٚ‬و‪١‬غ لاي ‪ :‬زعثٕا ؼ‪ٚ‬ذ‪( .‬ذ) ‪ٚ‬زعثٕا‬
‫أزّع تٓ ِٕظ‪ٛ‬ؼ ‪ ،‬لاي ‪ :‬زعثٕا زد اج تٓ دمحم‪ ،‬خّ‪١‬ؼا ػٓ اتٓ خؽ‪٠‬ح ‪ ،‬لاي ‪ :‬أضثؽٔ‪ ٟ‬أت‪ ٛ‬اٌؿت‪١‬ؽ ػٓ خاتؽ تٓ‬
‫ػثعهللا لاي طٍمد زاٌر‪ ،ٟ‬فأؼاظخ أْ ذدً (‪ٔ )3‬طٍ‪ٙ‬ا‪ ،‬فؿخؽ٘ا ؼخً أْ ذطؽج إٌ‪ ،ٗ١‬فأٔد إٌث‪ ٟ‬ﷺ فماي ‪ :‬اتٍ‪ٝ‬‬
‫ذسع‪ ٞ‬ذسٍه فئٔه ػك‪ ٝ‬أْ ذظعل‪ ٟ‬أ‪ ٚ‬ذفؼٍ‪ِ ٟ‬ؼؽ‪ٚ‬فا»‪« .‬اإلؼ‪ٚ‬اء» (ٖٕٗٔ)‪« ،‬اٌظس‪١‬سح» (ٖٕ‪َ :)۰‬‬

‫‪12‬‬
‫‪Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, (Beirut: Maktabah al-„Isriyah), hal 401‬‬
‫‪13‬‬
‫‪Ahmad bin Syu‟aib bin „Ali al-Nasa‟i, Sunan An-Nasa‟i, (Maktab al-Mathbu‟at al-Islamiyah), hal‬‬
‫‪552‬‬
23

Dalam kitab Sunan Ibnu Madjah kita temukan hadist tersebut di halaman 351,
nomor hadist 2034. 14

 Kitab Al Mustadrak ( karya Hakim al-Naisaburi )

ٓ‫ أضثؽٔا أزّع ت‬- ٗٓ / ٕ۰ٖٔ .ٖ‫طؽخا‬٠ ٌُٚ ‫ر اإلقٕاظ‬١‫ث طس‬٠‫٘ػا زع‬


ٝ١‫س‬٠ ‫ ثٕا‬،ٟ‫ أت‬ٟٕ‫ زعث‬، ً‫ ثٕا ػثع هللا تٓ أزّع تٓ زٕث‬، ٟ‫ؼ‬١‫خؼفؽ اٌمط‬
ٕٗ‫ هللا ػ‬ٟ‫ؽ ػٓ خاتؽ ؼض‬١‫ اٌؿت‬ٛ‫ أت‬ٟٔ‫ أضثؽ‬، ‫ح‬٠‫ ػٓ اتٓ خؽ‬،‫ع‬١‫تٓ قؼ‬
‫ا٘ا فأذد‬ٕٙ‫ا ؼخً ف‬ٙ١‫ا فٍم‬ٌٙ ‫ ثالثا فطؽخد ذدػ ٔطال‬ٟ‫ طٍمد ضاٌر‬:‫لاي‬
ٟ‫ ٌؼٍه أْ ذظعل‬ٞ‫ فدػ‬ٟ‫ اضؽخ‬: ‫ ﷺ‬ٟ‫ فػوؽخ غٌه ٌٗ فماي إٌث‬ٟ‫إٌث‬
‫ؽا‬١‫ ض‬ٍٟ‫ ذفؼ‬ٚ‫ أ‬/ ِٕٗ ٕ/ٕٓ۰».
Dalam kitab Al Mustadrak, karya imam Hakim An Naisaburi, kita temukan
hadistnya di jilid ke 2, halaman 226, hadist ke 2831.15
b. Contoh Hadist 2

‫٘ة‬ٚ ٓ‫ أٔثأ ات‬،ُ‫ أٔثا دمحم تٓ ػثع هللا تٓ ػثع اٌسى‬، ‫ب‬ٛ‫ؼم‬٠ ٓ‫ اٌؼثاـ دمحم ت‬ٛ‫زعثٕا أت‬
ٟ‫ ٘شاَ زعثٗ ػٓ أت‬ٟ‫ع تٓ أت‬١ٌٌٛ‫اظ أْ ا‬ٌٙ‫ ػٓ اتٓ ا‬۰ٖٔٓ/۰ٔ - ‫ج‬ٛ١‫ ز‬ٟٔ‫أضثؽ‬
‫ا أفال‬ٛ‫ ذسات‬ٝ‫ا زر‬ِٕٛ‫ي هللا ﷺ لاي ٌٓ ذؤ‬ٛ‫ هللا ػٕٗ أْ ؼق‬ٟ‫ ؼض‬ٞ‫ األشؼؽ‬ٝ‫ق‬ِٛ
‫ا‬ٛ‫ٕىُ ذسات‬١‫ا اٌكالَ ت‬ٛ‫ افش‬: » ‫ي هللا لاي‬ٛ‫ا ؼق‬٠ ٍٝ‫ ت‬:‫ا‬ٌٛ‫ٗ لا‬١ٍ‫ا ػ‬ٛ‫ ِا ذسات‬ٍٝ‫أظٌىُ ػ‬
‫ف‬١ٌ ٗٔ‫ي هللا وٍٕاؼ إ‬ٛ‫ا ؼق‬٠ :‫ا‬ٌٛ‫ا لا‬ّٛ‫ ذؽاز‬ٝ‫ا اٌدٕح زر‬ٍٛ‫عٖ ال ذعض‬١‫ ت‬ٟ‫ ٔفك‬ٞ‫اٌػ‬ٚ
‫ٌىٓ ؼزّح اٌؼاِح ؼزّح‬ٚ ُ‫تؽزّح أزعو‬
ٖ‫طؽخا‬٠ ٌُٚ ‫ر اإلقٕاظ‬١‫ث طس‬٠‫ُ ٘ػا زع‬١‫ٔ ؼز‬ٙ۰/ٗ : ‫اٌؼاِح لاي‬
Maka dari itu, dari penggalan hadist tersebut, dapat kita cari hadistnya
melaui awal huruf matan hadistnya yaitu huruf ‫ل‬, langsung kita buka
kitabnya dan cari bab huruf ‫ ل‬, dan huruf setelah nya yaitu huruf ٌ , dan
begitu seterusnya. Maka kita akan menemukan penggalan hadist diatas
yang kita cari dalam kitab jam‟ul jawami‟ dengan redaksi yang tertera
pada gambar dibawah ini : yaitu pada Hadist nomor 17713
Redaksi lengkap hadist :

14
Abu Abdullah, Muhammad bin Yazid, Sunan Ibnu Majah, (Beirut: Dar Al-Fikr), hal 351
15
Abu Abdillah Al Hakim Al Nisaburi, Muhammad Bin Abdillah, Al Mustadrak Ala As Shahihain,
(Baerut: Daar Al Kutub Al Alamiah), hal 226
24

 Imam Thabrani dalam Kitab Al-Kabir


-
‫ا‬ٌٛ‫ لا‬. » ‫ا‬ّٛ‫ ذؽاز‬ٝ‫ا زر‬ِٕٛ‫ « ٌٓ ذؤ‬: ‫ي‬ٛ‫م‬٠ ، ‫ ﷺ‬ٟ‫ أٔٗ قّغ إٌث‬، ٞ‫ األشؼؽ‬ٝ‫ق‬ِٛ ٟ‫ػٓ أت‬ٚ
‫ا ؼزّح‬ٕٙ‫ٌى‬ٚ ، ٗ‫ أزعوُ طازث‬/ ‫ف تؽزّح‬١ٌ ٗٔ‫ « إ‬: ‫ لاي‬. ُ١‫ وٍٕاؼ ٔا ؼز‬، ‫ي هللا‬ٛ‫ا ( ؼق‬٠ :
‫ر‬١‫ؼخاٌٗ ؼخاي اٌظس‬ٚ "ٟٔ‫اٖ اٌطثؽا‬ٚ‫ ؼزّ ح اٌؼاِح ؼ‬، ‫إٌاـ‬

Kitab Al-Kabir, Bab Bar Wasilah no Hadist 13693, Halaman 646

 Imam Al-Hakim dalam Kitab Al Mustadrak

ٟٔ‫٘ة أضثؽ‬ٚ ٓ‫ أٔثا ات‬،ُ‫ أٔثا دمحم تٓ ػثع هللا تٓ ػثع اٌسى‬، ‫ب‬ٛ‫ؼم‬٠ ٓ‫ اٌؼثاـ دمحم ت‬ٛ‫زعثٕا أت‬
ٟ‫ ؼض‬ٞ‫ األشؼؽ‬ٝ‫ق‬ِٛ . ٟ‫ ػٓ أت‬،ٗ‫ ٘شاَ زعث‬ٟ‫ع تٓ أت‬١ٌٌٛ‫ا ظ أْ ا‬ٌٙ‫ ٓٔ ا‬- ٓ‫ ػٓ ات‬،‫ج‬ٛ١‫ز‬
‫ا‬ٌٛ‫ٗ لا‬١ٍ‫ا ػ‬ٛ‫ ِا ذسات‬ٍٝ‫ا أفال أظٌىُ ػ‬ٛ‫ ذسات‬ٝ‫ا زر‬ِٕٛ‫ « ٌٓ ذؤ‬:‫ي هللا ﷺ لاي‬ٛ‫هللا ػٕٗ أْ ؼق‬
‫ا اٌدٕح‬ٍٛ‫عٖ ال ذعض‬١‫ ت‬ٟ‫ ٔفك‬/ ٞ‫اٌػ‬ٚ ‫ا‬ٛ‫ٕىُ ذسات‬١‫ا اٌكالَ ت‬ٛ‫ « افش‬: ‫ لاي‬. ‫ي هللا‬ٛ‫ا ؼق‬٠ ٍٝ‫ت‬
‫ٌىٓ ؼزّح اٌؼاِح ؼزّح‬ٚ ُ‫ف تؽزّح أزعو‬١ٌ ٗٔ‫ي هللا وٍٕاؼ إ‬ٛ‫ا ؼق‬٠ : ‫ا‬ٌٛ‫ا لا‬ّٛ‫ ذؽاز‬ٝ‫زر‬
.‫اٌؼاِح‬

ٖ‫طؽخا‬٠ ٌُٚ ‫ر اإلقٕاظ‬١‫ث طس‬٠‫ُ ٘ػا زع‬١‫ ؼز‬4/861 :‫لاي‬


Kitab Al Mustadrak Bab Bar Wasilah no hadist 71/7310, halaman 185

3. Manfaat Kitab Jam’u Al Jawwami’

Metode ini bergantung kepada kata-kata yang terdapat dalam


matan hadist, baik itu berupa isim (nama benda) atau fi„il (kata kerja).
Dalam penyusunan kitab ini menitik beratkan peletakan hadist menurut
lafal-lafal yang asing. Semakin asing (gharib) suatu kata, maka
pencarian hadist akan semakin mudah dan efisien. Di samping itu kitab
ini mempunyai manfaat. Di antara manfaat metode ini ialah :
1) Kitab Jam'u Al-Jawwami' merupakan kompilasi hadis Nabi
Muhammad SAW. yang disusun secara terstruktur dan
menggunakan kode-kode tertentu untuk merujuk ke kitab-kitab hadis
tertentu. Hal ini memudahkan pencari hadis dalam menemukan
hadis yang mereka butuhkan dengan cepat, karena dapat langsung
merujuk ke kode yang sesuai.
2) Referensi Terpercaya, Kitab Jam'u Al-Jawwami' adalah sebuah
karya Imam As-Suyuthi, yang merupakan seorang ulama besar
25

dalam sejarah Islam. Oleh karena itu, kitab ini dianggap sebagai
referensi yang terpercaya dalam dunia hadis.
3) Penyusunan yang Terstruktur, Kitab ini membagi hadis-hadis
menjadi dua kelompok utama, yaitu hadis perkataan (ucapan
Rasulullah) dan hadis perbuatan (tindakan Rasulullah atau peristiwa
yang terjadi di sekitarnya). Ini membantu dalam memahami dan
menyusun hadis berdasarkan jenisnya.
4) Pencarian yang Lebih Efisien, Dengan kode-kode yang terdapat
dalam kitab, peneliti atau pelajar dapat melakukan pencarian hadis
secara lebih efisien. Mereka dapat merujuk langsung ke kitab-kitab
hadis tertentu yang disebutkan dalam kode-kode.
5) Mempermudah mempeajari Hadis, Bagi para ulama, peneliti, dan
pelajar Islam, Kitab Jam'u Al-Jawwami' membantu dalam
mempelajari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. dengan lebih
terstruktur dan efisien. Hal ini membantu dalam pengembangan
pemahaman dan pengetahuan tentang Islam.
6) Kepastian Riwayat Hadis, Kode-kode yang disertakan dalam kitab
membantu dalam menentukan sumber hadis dan riwayatnya. Ini
penting dalam menilai kredibilitas hadis dan apakah hadis tersebut
dianggap shahih (terpercaya) atau lemah (dhaif).
7) Studi Ilmiah, Kitab Jam'u Al-Jawwami' mendukung studi ilmiah
dalam bidang hadis. Penelitian hadis, analisis, dan pemahaman lebih
mendalam dapat dilakukan dengan menggunakan referensi ini.

Dengan demikian, Kitab Jam'u Al-Jawwami' memiliki manfaat yang signifikan


dalam memudahkan pencarian, pemahaman, dan studi hadis dalam Islam, dan ini
berkontribusi pada pengembangan ilmu hadis dan pengetahuan agama Islam secara
lebih luas
26

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-
Shagir adalah kitab yang menghimpun ribuan hadis Rasulullah Saw selain
yang dinilai maudhu oleh beliau. Beliau mengutip hadis-hadis itu dari kitab-
kitab himpunan hadis yang ada dan menyusunnya menurut urutan huruf
hijaiyah. Kedua kitab ini ditulis oleh Imam As-Suyuthi dan di gabungkan,
dihimpun, ditertibkan dan dirapikan oleh Syeikh Yusuf An-Nabhaniy. Al-
Suyuti menggunakan 30 kode untuk menunjukkan kitab-kitab rujukan
tersebut, dan 3 kode untuk menunjukkan kualitas hadis. Yaitu shahih

(‫)صذـ‬, hasan ( ‫ ( ح‬atau dhaif ) ‫ ض‬.)

Praktek takhrij Hadits pada Kitab Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-


Ziyadah Ila Al-Jami‟ Al-Shagir yakni meggunakan Lafadz pertama pada
matan dan penggalan pada awal matan. Manfaat Takhrij hadist melalui kitab
ini yakni susunannya berdasarkan huruf-huruf Hijaiyah dan kitab ini
merupakan gabungan dari 2 kitab yang mana menghimpun banyak sekali
Hadist-hadist Nabi.

Kitab ini disusun oleh Imam As-Suyuthi dan mengumpulkan hadis


Nabi dalam satu kitab.Hadis-hadis dalam kitab ini dibagi menjadi dua
kelompok utama: Hadis perkataan dan Hadis perbuatan.Untuk mencari
hadis dalam kitab ini, digunakan kode-kode yang merujuk pada kitab-kitab
hadis tertentu atau koleksi hadis penting.

Praktek dan Pengaplikasian Kitab Jam‟u Al Jawwami', Metode


takhrij melalui kata-kata yang terdapat dalam matan hadis digunakan untuk
mencari hadis dalam kitab Jam'ul Jawami'. Metode ini memungkinkan
pencarian hadis dengan cepat melalui huruf awal matan hadis.
27

Contoh-contoh hadis yang dicari dalam kitab Jam'ul Jawami'


disajikan dengan kode-kode yang merujuk pada kitab-kitab hadis tertentu.

Manfaat Kitab Jam‟u Al-Jawwami', dengan metode penyusunan


kitab ini mempercepat pencarian hadis dengan memfokuskan pada kata-kata
dalam matan hadis. Kitab ini membantu mengidentifikasi hadis-hadis yang
ada dalam kitab-kitab induk dengan menyebutkan nama kitab, juz, bab, dan
halaman.Memungkinkan pencarian hadis dengan kata-kata apa pun yang
terdapat dalam matan hadis.

Dengan menggunakan kode-kode ini, para peneliti atau pembaca


dapat dengan mudah menemukan dan merujuk ke hadis tertentu dalam kitab
Jam'ul Jawami'. Kitab ini memiliki manfaat penting dalam memudahkan
akses dan pemahaman terhadap hadis-hadis dalam Islam.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abu Dawud, Sunan Abu Dawud, (Beirut: Maktabah al-„Isriyah), hal 401
Abu Husain Muslim bin Al Hajjaj, Shahih Muslim, (Beirut, Dar al Fikr), hal 600
Ahmad bin Hanbal, Abi’ Abdillah. Musnad Ahmad Bin Hanbal, 1988.

al-Asy‟ats as-Sijistaniy, Abi Dawud Sulaim bin. Sunan Abi Dawud. Saudi Arabia:
Bait Al-Ifkar, n.d.

An-Nabhaniy, al-Syeikh Yusuf. Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah Ila Al-


Jami‟ Al-Shagir, Juz 3. Beirut: Dar al-Kutub al-Arabiy, n.d.

As-Suyuthi, Jalaluddin Ibnu Abu Bakar. “Al-Fath Al-Kabir Fi Dhamm Al-Ziyadah


Ila Al-Jami‟ Al-Shagir.” Lebanon: Dar al-Kutub Al-Ilmiyah, 1971.

At-Tirmidzi, Abu isa. Sunan At-Tirmidzi, Juz 4. Beirut: Dar Al-Ifkar, 2003.

Darsul S. Puyu, “Metode Takhrij Hadis,” 2012.

Dozan, Wely. “Konsep Dan Praktik Metode Periwayatan Hadits Dan Takhrij
AlHadits.” EL-HIKAM: Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman 2, no.
XIV (2021): 215.

Hamka. “METODOLOGI KITAB KAMUS HADIS (Studi Kitab “Al-Jami‟ Al-


Sagir” Karya Al-Sayuti)” (n.d.): 5.

Ibnu Majah al-Qazwainy, Abi ‟Abdillah Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu Majah,
n.d.

28

Anda mungkin juga menyukai