KIE II Modul 2
KIE II Modul 2
2
PENYULUHAN DAN
Modul Pelatihan
KOMUNIKASI, INFORMASI,
DAN EDUKASI (KIE)
TINGKAT KESULITAN II
Modul Kedua
Review Rancangan Materi
Penyuluhan/Produk Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi KIE
Deskripsi Program:
Mata Pelatihan ini memfokuskan pentingnya Penyuluhan dan
Komunikasi Informasi, dan Edukasi (KIE) Tingkat Kesulitan II dalam
membantu organisasi melakukan tugas pengawasan Obat dan Makanan.
Mata Pelatihan
Review Rancangan Materi Penyuluhan/
Produk Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi KIE
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran Mata Pelatihan Review
Alokasi Waktu:
Rancangan Materi Penyuluhan/Produk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE,
4JP peserta diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap review rancangan
materi penyuluhan/produk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) sesuai dengan
standar kompetensi dengan baik dan benar.
Metode Pembelajaran:
- Mandiri
Alat Bantu dan Media: - Live Chat
- Laptop
- Bahan Tayang
Evaluasi:
- Modul
Tes Non-Obyektif: Uraian (membuat kesimpulan)
- ATK
Materi Pokok I:
Review Rancangan Materi Penyuluhan/ Produk Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Mengetahui Permasalahan
Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi, kesalahan
menentukan hakikat permasalahan akan mengubah
hasil keputusan, misalnya akan melakukan penyuluhan
tentang Produk Pangan yang Mengandung THC
(Tetrahydrocannabinol atau Ganja) di masyarakat.
Mengumpulkan data
Berangkat dari hakikat masalah yang telah ditemukan, berbagai data pendukung
menunggu untuk dikumpulkan. Lakukan proses pengumpulan data seperti mencari
beberapa produk yang diduga menggunakan THC, outlet atau tempat menjual makanan
tersebut, kapan makanan yang diduga mengandung THC mulai dipasarkan oleh sebuah
outlet dan kemungkinan penarikan kembali bila outlet tersebut adalah sebuah agen.
Mengambil keputusan
Tiba lah waktunya melakukan eksekusi dari tahap-tahap yang telah dilalui ini, setiap
anggota yang hadir dalam rapat pengambilan keputusan cara melakukan penyuluhan
yang efektif terkait masalah Produk Pangan yang Mengandung THC di masyarakat.
Agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin
disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :
Agar materi yang dipilih benar-benar bermanfaat dan dapat diterapkan oleh sasaran,
maka hendaknya sebuah materi perlu dipertimbangkan dengan pertanyaan-pertanyaan
berikut :
• Apakah jika materi ini diterapkan dapat memberikan keuntungan yang nyata
kepada sasaran?
• Apakah jika materi ini disampaikan dapat mengisi kegiatan-kegiatan komplementer
terhadap kegiatan yang ada sekarang?
• Apakah materi ini tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan
masyarakat?
• Apakah materi ini sederhana dan mudah untuk dilaksanakan, tidak memerlukan
keterampilan yang terlalu tinggi dari sasaran?
• Apakah sasaran memiliki cukup pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan,
dalam menerapkan materi ini?
• Seberapa lama dapat dimanfaatkan dan apakah segera dapat memberikan hasil
yang nyata?
• Apakah materi ini bila diterapkan oleh sasaran tidak memerlukan ongkos tambahan
yang terlalu mahal?
• Apakah materi ini memiliki risiko yang besar dalam penerapannya?
• Apakah manfaat dari penerapannya menarik dan menonjol ?
• Dapatkah penerapan materi ini dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah
diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda ?
Dari beberapa pertanyaan tersebut, penyuluh dapat menilai apakah suatu materi tepat
atau tidak untuk disampaikan pada sasaran.
Kebutuhan materi penyuluhan antara wilayah satu dengan wilayah lain tentunya tidak
sama. Berdasarkan hal ini tentu perlu juga memiliki pertimbangan mengangkat materi
tentang inovasi teknologi spesifik lokalita dengan memperhatikan potensi yang terdapat
di daerah setempat.
Tata Cara Persiapan Penyuluhan dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE):
Persiapan
• Menentukan tujuan.
• Menentukan Sasaran
• Mempersiapkan Materi.
• Topik yang dikemukakan hanya satu masalah sesuai dengan kebutuhan sasaran.
• Mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan topic.
• Menentukan waktu dan tempat.
• Mempersiapkan bahan bacaan bila diperlukan.
• Pelaksanaan
Penyusunan Sinopsis
Ringkasan dari materi penyuluhan Penyuluhan perlu disiapkan dan dituangkan
dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas.
Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang
panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk
narasi.
Setelah melakukan review (misalnya) atas Produk Pangan yang Mengandung THC di
masyarakat, para peserta diharapkan melakukan hal-hal pendokumentasian masukan
hasil review. Peserta boleh memilih kasus yang berbeda dengan modul sesuai
ketertarikan dan isu yang akan diangkat pada materi penyuluhan.
Melakukan kategori Data tentang Produk Pangan yang Mengandung THC di masyarakat,
kategori ini meliputi:
• Cakupan wilayah yang telah mengonsumsi Produk Pangan yang Mengandung THC
• Batasan usia yang telah mengonsumsi Produk Pangan yang Mengandung THC di
masyarakat.
• Jumlah outlet yang telah menjual Produk Pangan yang Mengandung THC
• Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bahaya Produk Pangan yang
Mengandung THC
Ringkasan review
Berisi latar belakang dan pendahuluan penelitian. Kemudian pada paragraf selanjutnya
dilanjutkan dengan metode penelitian yang digunakan pada jurnal tersebut. Terakhir
adalah hasil dan pembahasan yang diperoleh di dalam jurnal tersebut. Umumnya,
ringkasan jurnal hanya terdiri dari kurang lebih dua sampai tiga halaman, atau
bergantung pada kebutuhan.
Daftar Pustaka
adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa nama
penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka ini
digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang dalam berkarya.
A. Ringkasan Review
Sediaan farmasi terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika. Narkotika dan psikotropika merupakan bagian dari obat yang
memerlukan pengendalian dan pengawasan yang begitu ketat untuk
menghindari penyalahgunaan. Ada lembaga tersendiri yang bertugas
mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
Dalam perkembangannya, istilah sediaan farmasi sebagaimana yang
tertera dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
belum mencakup kelompok suplemen makanan, obat bahan alam dan
ekstrak bahan alam.
untuk mengatur standar dan persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan
olahan tersebut.
kewenangan:
• Menyusun rencana nasional secara makro di bidangnya;
• Kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro;
• Penetapan sistem informasi di bidangnya; penetapan persyaratan
penggunaan bahan tambahan (zat aditif) tertentu untuk makanan
dan penetapan pedoman pengawasan peredaran obat dan
makanan;
• Pemberian izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan
industri farmasi; dan
• Penetapan pedoman penggunaan konservasi, pengembangan dan
pengawasan tanaman obat.
Obat palsu adalah obat yang memiliki penanda yang secara sengaja
dipalsukan seperti pemalsuan identitas obat dan bahan baku obat.
E. Daftar Pustaka
~~ BPOM RI. 2012. Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik .
Jakarta: BPOM RI.
~~ BPOM RI. 2013. Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik 2012 . Jakarta: BPOM RI.
~~ BPOM RI. 2016. Laporan Tahunan Badan POM 2015 . Jakarta:
~~ BPOM RI. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Modul Penggunaan Obat
Rasional . Jakarta: Kemenkes RI. Manurung, July (Ed.). 2005.
~~ Pemastian Mutu Obat: Kompendium Pedoman dan Bahan-Bahan
Terkait, Vol.1 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Redaksi
AgroMedia. 2005.
~~ Sehat dengan Ramuan Tradisional: Pro & Kontra Buah Merah:
Pendapat Pakar & Praktisi. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedoktera Universitas
Sriwijaya. 2009.
~~ Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Syamsuni. 2005.
~~ Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Lembar Catatan
Lembar Catatan
Tim:
Dra. Ida Farida Apt
Wulan Puspita Puri S.Si, Apt
Dewi Prasetyaningrum S.Farm, Apt