Anda di halaman 1dari 28

Pusat Pengembangan SDM

Pengawasan Obat dan Makanan

2
PENYULUHAN DAN

Modul Pelatihan
KOMUNIKASI, INFORMASI,
DAN EDUKASI (KIE)
TINGKAT KESULITAN II

Modul Kedua
Review Rancangan Materi
Penyuluhan/Produk Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi KIE
Deskripsi Program:
Mata Pelatihan ini memfokuskan pentingnya Penyuluhan dan
Komunikasi Informasi, dan Edukasi (KIE) Tingkat Kesulitan II dalam
membantu organisasi melakukan tugas pengawasan Obat dan Makanan.

Pelatihan ini menjelaskan dan menekankan konsep bahwa kegiatan


Penyuluhan dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Tingkat Kesulitan
II merupakan konsep yang berkelanjutan dari:

»» Penyusunan sampai dengan review rancangan materi


penyuluhan/produk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE);
»» Kegiatan Penyuluhan dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
(KIE) Tingkat Kesulitan II;
»» Kegiatan layanan informasi/penanganan
pengaduan Tingkat
Kesulitan II; dan Melakukan
Penyuluhan dan Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE)
melalui pameran Tingkat
Kesulitan II.

Target peserta adalah PFM Ahli Muda


Fungsi Pemantauan dan KIE.
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Nama Pelatihan Tingkat Kesulitan II

Penyuluhan dan Komunikasi,


Informasi, dan Edukasi (KIE) Tingkat
Kesulitan II

Mata Pelatihan
Review Rancangan Materi Penyuluhan/
Produk Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi KIE

Deskripsi Singkat Mata Pelatihan:


Mata Pelatihan Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi KIE dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap PFM Ahli Muda Fungsi Pemantauan dan KIE melalui pembelajaran: Review
Rancangan Materi Penyuluhan/ Produk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE); dan
Dokumentasi Masukan Hasil Review sesuai Pedoman.

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran Mata Pelatihan Review
Alokasi Waktu:
Rancangan Materi Penyuluhan/Produk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE,
4JP peserta diharapkan mampu melakukan perbaikan terhadap review rancangan
materi penyuluhan/produk Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) sesuai dengan
standar kompetensi dengan baik dan benar.

Metode Pembelajaran:
- Mandiri
Alat Bantu dan Media: - Live Chat
- Laptop
- Bahan Tayang
Evaluasi:
- Modul
Tes Non-Obyektif: Uraian (membuat kesimpulan)
- ATK

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 3
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Materi Pokok I:
Review Rancangan Materi Penyuluhan/ Produk Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE)

• Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mereview Materi Penyuluhan:

Mengumpulkan data valid sebagai landasan


Dalam melakukan validitas data, seperti telah dibahas pada
modul 1, beberapa teknik ilmiah berikut bisa dilakukan:

Mengetahui Permasalahan
Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi, kesalahan
menentukan hakikat permasalahan akan mengubah
hasil keputusan, misalnya akan melakukan penyuluhan
tentang Produk Pangan yang Mengandung THC
(Tetrahydrocannabinol atau Ganja) di masyarakat.

Mengumpulkan data
Berangkat dari hakikat masalah yang telah ditemukan, berbagai data pendukung
menunggu untuk dikumpulkan. Lakukan proses pengumpulan data seperti mencari
beberapa produk yang diduga menggunakan THC, outlet atau tempat menjual makanan
tersebut, kapan makanan yang diduga mengandung THC mulai dipasarkan oleh sebuah
outlet dan kemungkinan penarikan kembali bila outlet tersebut adalah sebuah agen.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 4
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Melakukan analisa data


Setelah sejumlah data tentang
Produk Pangan yang Mengandung
THC terkumpul dan dianggap
mencukupi, tahap berikut
berdasarkan teknik ilmiah adalah
menganalisa data. Proses ini bisa
dimulai dari mengklasifikasikan
kategori data yang didapat, misalnya
berdasarkan jenis-jenis makanan
yang mengandung THC, sebaran
wilayah, durasi penjualan, demografi
pembeli dan pemasok makanan
tersebut.

Mengusulkan alternatif keputusan


Setelah melakukan proses analisa data, saatnya melakukan alternatif dari keputusan
yang akan kita ambil sebagai pembanding sebelum memutuskan. Sebaiknya proses ini
dilakukan jangan sampai mementahkan hakikat masalah yang telah disepakati di awal
yaitu menghentikan penyebaran Produk Pangan yang Mengandung THC di masyarakat.

Memilih alternatif keputusan


Setelah memberikan alternatif tanpa keluar dari hakikat masalah yang telah ditentukan
di awal, waktunya untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk melakukan penyuluhan
kepada masyarakat.

Mengambil keputusan
Tiba lah waktunya melakukan eksekusi dari tahap-tahap yang telah dilalui ini, setiap
anggota yang hadir dalam rapat pengambilan keputusan cara melakukan penyuluhan
yang efektif terkait masalah Produk Pangan yang Mengandung THC di masyarakat.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 5
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Penentuan Hasil Review terhadap Rancangan Materi Penyuluhan/ Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

Pemilihan Materi Penyuluhan

Pengertian Materi Penyuluhan


Materi adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan,
dikarang, disampaikan. Sedangkan kata dasar suluh yang dalam bentuk kata
kerja menjadi “penyuluhan” diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menyuluh.
Berdasarkan kedua kata tersebut maka materi penyuluhan secara sederhana dapat
diartikan sebagai bahan yang dibicarakan dalam menyuluh.

Faktor Pembatas Dalam Pemilihan Materi

A. Berdasarkan Tingkat Keragaman Kebutuhan Sasaran


Dengan keragaman kebutuhan sasaran maka dalam memilih materi penyuluhan,
hendaknya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu dengan cara memilah-
milah materi yang seyogyanya mampu memberikan solusi bagi pemecahan masalah
yang dihadapi oleh sasaran utama dan dapat mengakomodasi keragaman kebutuhan
sasaran, seperti halnya jenis-jenis makanan yang mengandung THC.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 6
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluhan yang ingin
disampaikan pada setiap kegiatannya ke dalam :

Materi Pokok (Vital)


Materi pokok merupakan materi yang benar-benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh
sasaran utamanya. Materi pokok sedikitnya mencakup 50 persen dari seluruh materi
yang disampaikan

Materi Penting (Important)


Materi penting berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
kebutuhan yang dirasakan oleh sasarannya. Materi ini diberikan sekitar 30 persen dari
seluruh materi yang disampaikan.

Materi Penunjang (Helpful)


Materi penunjang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan yang sebaiknya
diketahui oleh sasaran untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan
yang dirasakannya itu. Materi ini maksimal 20 persen dari seluruh materi yang
disampaikan.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 7
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II
B. Berdasarkan Kemampuan Penerapan Materi oleh Sasaran

Agar materi yang dipilih benar-benar bermanfaat dan dapat diterapkan oleh sasaran,
maka hendaknya sebuah materi perlu dipertimbangkan dengan pertanyaan-pertanyaan
berikut :

• Apakah jika materi ini diterapkan dapat memberikan keuntungan yang nyata
kepada sasaran?
• Apakah jika materi ini disampaikan dapat mengisi kegiatan-kegiatan komplementer
terhadap kegiatan yang ada sekarang?
• Apakah materi ini tidak bertentangan dengan adat istiadat dan kebudayaan
masyarakat?
• Apakah materi ini sederhana dan mudah untuk dilaksanakan, tidak memerlukan
keterampilan yang terlalu tinggi dari sasaran?
• Apakah sasaran memiliki cukup pengetahuan, biaya dan sarana yang diperlukan,
dalam menerapkan materi ini?
• Seberapa lama dapat dimanfaatkan dan apakah segera dapat memberikan hasil
yang nyata?
• Apakah materi ini bila diterapkan oleh sasaran tidak memerlukan ongkos tambahan
yang terlalu mahal?
• Apakah materi ini memiliki risiko yang besar dalam penerapannya?
• Apakah manfaat dari penerapannya menarik dan menonjol ?
• Dapatkah penerapan materi ini dilakukan dalam berbagai keadaan dan mudah
diperluas dalam kondisi yang berbeda-beda ?

Dari beberapa pertanyaan tersebut, penyuluh dapat menilai apakah suatu materi tepat
atau tidak untuk disampaikan pada sasaran.

C. Berdasarkan Spesifikasi lokal (Locally Specific)

Kebutuhan materi penyuluhan antara wilayah satu dengan wilayah lain tentunya tidak
sama. Berdasarkan hal ini tentu perlu juga memiliki pertimbangan mengangkat materi
tentang inovasi teknologi spesifik lokalita dengan memperhatikan potensi yang terdapat
di daerah setempat.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 8
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Tata Cara Penyusunan Materi Penyuluhan/ Produk Komunikasi, Informasi, dan


Edukasi (KIE)

Tata Cara Persiapan Penyuluhan dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE):

Langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan penyuluhan


• Mengkaji kebutuhan masyarakat.
• Menetapkan masalah masyarakat.
• Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui
• penyuluhan masyarakat.
• Menyusun perencanaan penyuluhan
• Menetapkan tujuan
• Penentuan sasaran
• Menyusun materi / isi penyuluhan
• Memilih metoda yang tepat
• Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan
• Penentuan kriteria evaluasi.
• Pelaksanaan penyuluhan
• Penilaian hasil penyuluhan
• Tindak lanjut dari penyuluhan

Berikut langkah-langkah dalam memberikan ceramah dan demonstrasi.

Persiapan
• Menentukan tujuan.
• Menentukan Sasaran
• Mempersiapkan Materi.
• Topik yang dikemukakan hanya satu masalah sesuai dengan kebutuhan sasaran.
• Mempersiapkan alat peraga yang sesuai dengan topic.
• Menentukan waktu dan tempat.
• Mempersiapkan bahan bacaan bila diperlukan.
• Pelaksanaan

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 9
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Penyusunan Sinopsis
Ringkasan dari materi penyuluhan Penyuluhan perlu disiapkan dan dituangkan
dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis berasal dari kata synopical yang artinya ringkas.
Berdasarkan asal kata tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang
panjang (baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk
narasi.

Tujuan penyusunan sinopsis yaitu untuk meringkas bahan-bahan materi penyuluhan


sehingga menjadi lebih singkat, padat, mudah dipahami, dan terhindar dari bahan-
bahan yang kurang relevan dengan topik yang telah ditetapkan.

Sinopsis yang dimaksud terdiri dari dua versi, yaitu:


• Sinopsis yang ditulis untuk meringkas materi yang sudah ada atau sudah ditulis
secara lengkap.
• Sinopsis yang ditulis untuk persiapan menulis suatu gagasan yang akan
dituangkan dalam bentuk visual.

Langkah-langkah membuat sinopsis materi penyuluhan


• Membuat Materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;
• Menyediakan Waktu khusus untuk membaca data dan situasi yang berkembang
• Pemahaman materi
• Pertimbangan audiens
• Tulis dengan bahasa yang mudah dimengerti audiens

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 10
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Sedangkan langkah-langkah membuat sinopsis untuk menyampaikan ide atau gagasan,


adalah:
• Pemetaan materi yang akan disampaikan: siapa sasarannya?
• Sinopsis yang telah ditulis perlu disertai lembar-lembar presentasi detail gagasan
sebagai pendukungnya
• Siap menerima masukan atau kritikan dan melakukan revisi (apabila dianggap
perlu) bahkan mungkin merombak (re-writing)
• Mempertimbangkan segi finansial/biaya
• Siap mempresentasikan sinopsis baik dalam bentuk tulisan atau sudah berupa
materi visual

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 11
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Materi Pokok II:


Dokumentasi Masukan Hasil Review sesuai Pedoman

Penentuan Masukan Hasil Review yang Akan Didokumentasikan

Setelah melakukan review (misalnya) atas Produk Pangan yang Mengandung THC di
masyarakat, para peserta diharapkan melakukan hal-hal pendokumentasian masukan
hasil review. Peserta boleh memilih kasus yang berbeda dengan modul sesuai
ketertarikan dan isu yang akan diangkat pada materi penyuluhan.

Pengkategorian Masukan Hasil Review yang Akan Didokumentasikan

Melakukan kategori Data tentang Produk Pangan yang Mengandung THC di masyarakat,
kategori ini meliputi:
• Cakupan wilayah yang telah mengonsumsi Produk Pangan yang Mengandung THC
• Batasan usia yang telah mengonsumsi Produk Pangan yang Mengandung THC di
masyarakat.
• Jumlah outlet yang telah menjual Produk Pangan yang Mengandung THC
• Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bahaya Produk Pangan yang
Mengandung THC

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 12
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Penyusunan Masukan Hasil Review yang Akan Didokumentasikan

Materi yang telah disusun dan terdokumentasi dengan baik, diimplementasikan ke


dalam bentuk materi penyuluhan sesuai pedoman berikut:
(pilih 5 materi dari materi-materi penyuluhan berikut)

bentuk cetak artikel media massa


Brosur press release
Leaflet public warning
Poster Booklet
Alat peraga materi analisis/kajian
Spanduk referensi standar jawaban
Backdrop Iklan layanan masyarakat
Banner Presentasi
Billboard Materi talkshow
Stiker Elektronik
Informasi dan edukasi singkat Penulisan informasi di website
Naskah Materi Landing page
Informatorium Banner untuk ads website
Kompendium Audio visual dan digital
Formularium Narasi untuk Film dan video pendek
Katalog Narasi untuk siaran radio

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 13
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Secara umum, dokumentasi sebuah review akan terdiri dari

Ringkasan review
Berisi latar belakang dan pendahuluan penelitian. Kemudian pada paragraf selanjutnya
dilanjutkan dengan metode penelitian yang digunakan pada jurnal tersebut. Terakhir
adalah hasil dan pembahasan yang diperoleh di dalam jurnal tersebut. Umumnya,
ringkasan jurnal hanya terdiri dari kurang lebih dua sampai tiga halaman, atau
bergantung pada kebutuhan.

Critical Review (Bagian Inti)


analisis dan evaluasi dari buku, artikel, atau media lainnya. critical review juga
merupakan evaluasi teks akademis. Evaluasi adalah proses untuk mendemonstrasikan
pemahaman teks dengan menganalisis tujuan dan strukturnya dan menilai
kesesuaiannya sesuai dengan berbagai kriteria akademis

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan adalah pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil
analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam sebuah penelitian. Saran adalah
usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan pemecahan masalah
yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.
Pada bagian kesimpulan dan saran, Anda diminta memperlihatkan benang merah antara
keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara masalah penelitian, hipotesis,
dan analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil penelitian,
karena pada bagian ini Anda berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah
penelitian. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang Anda untuk mengetahui cara
atau teknik menarik kesimpulan atas data-data yang diperolehnya.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 14
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Lesson Learned (Hal yang Dipelajari)


Lesson learned adalah sari dari pengalaman suatu kegiatan yang bisa digali untuk
menjadi pembelajaran pada kegiatan berikutnya. Lesson learned sangat dikenal (dan
mungkin awalnya dari) bidang angkasa dan ini terbukti dengan merujuk pada 3 institusi
angkasa dari USA (NASA), Eropa (ESA) dan Jepang (JaXA). Ketiganya memberikan
definisi sbb: lesson learned adalah pengetahuan atau pemahaman yang diperoleh dari
pengalaman yang dapat berupa keberhasilan dan juga kegagalan.

Sebuah lesson (pembelajaran) harus signifikan (atau penting, merupakan faktor


dominan, penyebab utama) dan mempunyai dampak nyata atau disimpulkan bahwa hal
tersebut layak menjadi pembelajaran dari suatu kegiatan. Pembelajaran tersebut harus
valid, faktual, secara teknis benar dan dapat diterapkan dalam rancangan, proses,
keputusan berikutnya untuk mengurangi atau menghilangkan potensi-potensi penyebab
kegagalan, masalah (baik yang sudah diperkirakan atau belum), kemunduran, kesulitan,
nasib kurang baik dan menguatkan hasil yang positif misalnya dalam hal efisiensi dan
efektivitas kedepan.

Daftar Pustaka
adalah suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa nama
penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka ini
digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang dalam berkarya.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 15
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Contoh dokumen review Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

PENGUATAN KENDALI PEMERINTAH


TERHADAP PEREDARAN OBAT DAN MAKANAN

A. Ringkasan Review

Obat dan makanan merupakan komponen penting dalam Sistem Kesehatan


Nasional. Penggunaan obat dan makanan perlu mempertimbangkan aspek
keamanan, mutu, khasiat/manfaat, dan gizi. Aspek biaya juga perlu menjadi
pertimbangan, dikarenakan obat menyumbang tingginya pengeluaran
belanja kesehatan suatu negara. Peredaran obat dan makanan harus
diawasi secara ketat melalui upaya pengawasan pre-market dan post-
market.

Namun demikian, masih banyak ditemukan kasus terkait peredaran dan


penggunaan obat dan makanan ilegal seperti kasus vaksin palsu yang
sudah berlangsung sejak tahun 2003 dan berhasil diungkap pada tahun
2016. Oleh karena itu, diperlukan upaya penguatan pengawasan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya penguatan pengawasan obat


dan makanan dapat dilakukan melalui penguatan kelembagaan yaitu
pembentukan Unit Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan
(UPT BPOM) sampai ke tingkat kabupaten/kota dan peningkatan kapasitas
tenaga pengawas obat dan makanan serta Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Badan Pengawas Obat dan Makanan (PPNS BPOM).

Tujuan pembangunan kesehatan yaitu terwujudnya derajat kesehatan


masyarakat yang setinggi-tingginya akan dapat dicapai, dengan

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 16
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

pengelolaan kesehatan yang dilakukan secara terpadu, dengan


mengerahkan semua sumber daya dan melibatkan kerjasama lintas sektor.

Sediaan farmasi merupakan salah satu sumber daya di bidang kesehatan,


sebagaimana yang tercantum dalam Ketentuan Umum Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang menyebutkan bahwa
sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta
fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat.

Sediaan farmasi terdiri dari obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika. Narkotika dan psikotropika merupakan bagian dari obat yang
memerlukan pengendalian dan pengawasan yang begitu ketat untuk
menghindari penyalahgunaan. Ada lembaga tersendiri yang bertugas
mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
Dalam perkembangannya, istilah sediaan farmasi sebagaimana yang
tertera dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
belum mencakup kelompok suplemen makanan, obat bahan alam dan
ekstrak bahan alam.

B. Critical Review (Bagian Inti)

Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar,


persyaratan kesehatan dan/atau membahayakan kesehatan dilarang
untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar, dan disita untuk
dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Salah satu bagian dari makanan adalah pangan olahan, yang diproduksi
dalam skala industri maupun skala rumah tangga. Pemerintah berwenang

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 17
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

untuk mengatur standar dan persyaratan keamanan, mutu dan gizi pangan
olahan tersebut.

Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, disebutkan


bahwa pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan
cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan. Pasal
108 ayat (3) menyebutkan bahwa pengawasan terhadap persyaratan
keamanan, mutu dan gizi pangan, serta persyaratan label dan iklan
pangan untuk pangan olahan dilaksanakan oleh lembaga pemerintah,
yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan
Makanan.

Pengamanan obat dan makanan dilakukan untuk melindungi masyarakat


dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan obat dan makanan yang
tidak memenuhi standar dan persyaratan mutu, keamanan, khasiat/
manfaat dan gizi. Pemerintah berperan melindungi masyarakat melalui
pengawasan pre-market dan post-market.

Pengawasan pre-market dilakukan melalui upaya pemberian izin edar.


Hanya produk obat dan makanan yang telah memiliki izin edar yang
diperbolehkan untuk diedarkan di masyarakat. Adapun pengawasan post-
market dilakukan melalui upaya pengawasan rutin dan pengujian sampel
produk yang telah beredar di masyarakat.
Berdasarkan Pasal 68 Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 18
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan


Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145
Tahun 2015, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan
obat dan makanan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPOM menyelenggarakan fungsi:

• Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang


Pengawasan Obat dan Makanan (POM);
• Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang POM;
• Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM;
• Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap
kegiatan instansi pemerintah dan masyarakat di bidang POM; dan
• penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum
di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi
dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BPOM mempunyai

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 19
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

kewenangan:
• Menyusun rencana nasional secara makro di bidangnya;
• Kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro;
• Penetapan sistem informasi di bidangnya; penetapan persyaratan
penggunaan bahan tambahan (zat aditif) tertentu untuk makanan
dan penetapan pedoman pengawasan peredaran obat dan
makanan;
• Pemberian izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan
industri farmasi; dan
• Penetapan pedoman penggunaan konservasi, pengembangan dan
pengawasan tanaman obat.

Namun demikian, masih banyak ditemukan kasus kegiatan produksi


hingga konsumsi obat dan makanan yang tidak sesuai dengan standar
dan persyaratan keamanan, mutu, khasiat/manfaat dan gizi. Seperti
kasus obat palsu, vaksin palsu dan obat ilegal pada pertengahan tahun
2016 lalu.

C. Kesimpulan dan Saran

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 20
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Obat palsu adalah obat yang memiliki penanda yang secara sengaja
dipalsukan seperti pemalsuan identitas obat dan bahan baku obat.

Obat ilegal adalah obat yang diproduksi dan diedarkan tanpa


memenuhi standar mutu, keamanan dan khasiat; dilakukan oleh orang
yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik
kefarmasian; dan obat yang tidak memiliki izin edar.

D. Lesson Learned (Hal yang Dipelajari)

Dari hasil pengawasan rutin dan kegiatan operasi penertiban terhadap


obat dan makanan ilegal sepanjang tahun 2015 hingga 2016, BPOM
memusnahkan 450 jenis pangan dan kosmetik tanpa izin edar dengan
nilai 24 miliar rupiah.1 Di Bawah ini merupakan data kasus obat tanpa
izin edar dan obat palsu dari tahun 2010 hingga 2015: Berdasarkan
uraian tersebut, maka pertanyaan penelitian ini musnahkan Produk
Ilegal Senilai 30 Miliar Rupiah, Badan POM terus Perangi Kejahatan
Kemanusiaan.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 21
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

E. Daftar Pustaka

~~ BPOM RI. 2012. Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik .
Jakarta: BPOM RI.
~~ BPOM RI. 2013. Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik 2012 . Jakarta: BPOM RI.
~~ BPOM RI. 2016. Laporan Tahunan Badan POM 2015 . Jakarta:
~~ BPOM RI. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Modul Penggunaan Obat
Rasional . Jakarta: Kemenkes RI. Manurung, July (Ed.). 2005.
~~ Pemastian Mutu Obat: Kompendium Pedoman dan Bahan-Bahan
Terkait, Vol.1 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Redaksi
AgroMedia. 2005.
~~ Sehat dengan Ramuan Tradisional: Pro & Kontra Buah Merah:
Pendapat Pakar & Praktisi. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedoktera Universitas
Sriwijaya. 2009.
~~ Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Syamsuni. 2005.
~~ Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 22
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Lembar Catatan

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 23
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Lembar Catatan

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 24
Penyuluhan
Tes Non-Obyektif: dan Komunikasi,
Informasi, dan
Uraian (membuat Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II
kesimpulan)
kompetensi dengan
baik dan benar.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 25
Penyuluhan
Tes Non-Obyektif: dan Komunikasi,
Informasi, dan
Uraian (membuat Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II
kesimpulan)
kompetensi dengan
baik dan benar.

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 26
Penyuluhan
dan Komunikasi,
Informasi, dan
Edukasi (KIE)
Tingkat Kesulitan II

Tim:
Dra. Ida Farida Apt
Wulan Puspita Puri S.Si, Apt
Dewi Prasetyaningrum S.Farm, Apt

Review Rancangan Materi Penyuluhan/Produk


Komunikasi, Informasi, dan Edukasi KIE 27
Pusat Pengembangan SDM
Pengawasan Obat dan Makanan

Anda mungkin juga menyukai