Bab 2-4 - Bimillah Lancar Bab 4-Dikonversi
Bab 2-4 - Bimillah Lancar Bab 4-Dikonversi
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori merupakan salah satu bagian yang terdapat pada suatu
penelitian yang isinya mengenai teori–teori serta hasil dari penelitian yang asalnya
dari daftar studi kepustakaan. Bagian tersebut memiliki fungsi untuk menjadi
kerangka teorinya yang dipergunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang
akan diteliti dan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan (hipotesis), serta penyusunan instrument penelitian.
Kinerja Karyawan
memiliki karyawan yang kinerjanya tinggi. Maka dari itu pengertian kinerja
karyawan yang kinerjanya tinggi. Maka dari itu pengertian kinerja menurut para
adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan kegiatan dan
kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam melakukan aktivitas yang sesuai
kinerja dapat ditemukan titik permasalahan oleh pimpinan maka kinerja karyawan
akan menjadi lebih stabil dan meningkat performance untuk bekerja guna
kinerja yaitu:
1. Faktor Kemampuan
sesuatu.
2. Faktor Motivasi
lingkungan perusahaan.
2.1.1.3 Indikator – Indikator Kinerja Karyawan
Sebagai berikut :
1. Kuantitas
2. Kualitas
tesebut.
3. Efektivitas
Pemanfaatan secara maksimal sumber daya dan waktu yang ada pada
4. Kemandirian
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja sebuah
mental karyawan.
4. Faktor finansial, jaminan kesejahteraan karyawan dengan gaji,
karyawan.
2. Inisiatif
Inisiatif pembelian barang atau jasa tertentu atau mempunyai keinginan dan
3. Gaji
perusahaan
4. Naik Jabatan
5. Partner Kerja
Relasi di lingkup pekerjaan yang sesuai dengan job desk dari perusahaan
Lingkungan kerja memiliki pengaruh besar pada tugas yang dilakukan selama
Yosepha, 2019) lingkungan kerja sebagai semua unsur yang dilakukan yang
memiliki dampak besar pada setiap organisasi baik secara langsung atau tidak
dengan kondisi kerja yang saling berinteraksi antar satu sama lain demi
kelangsungan kerja.
Jika dapat disimpulkan dari beberapa pengertian para ahli bahwa kinerja
adalah hasil kerja seseorang dalam melakukan aktivitas yang sesuai dengan
1. Suasana Kerja.
dengan pefawai
lain
3. Keamanan Kerja.
Dapat memepertahankan kestabilan pegawai di lingkup kerja
ruangan kerja.
lain.
1. Faktor eksternal, faktor yang ada pada luar diri karyawan dengan
yang diterapkan.
2. Faktor internal, yang ada pada diri karyawan seperti rasa ingin
Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan secara fisik dan
ditempat pekerjaan.
pribari yang ramah dan akrab), dan interaksi yang lebih erat dengan
pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukan tingkat
untuk diterapkan karyawan sesuai standar operasional yang ada pada perusahaan
kenyamanan dan memiliki keadaan yang baik untuk bisa dipatuhi oleh
karyawannya.
aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan. Disiplin harus
1) Disiplin waktu
Disiplin waktu adalah jenis disiplin yang paling mudah dilihat dan
Disiplin
terhadap jam kerja misalnya melalui sistem daftar absensi yang baik atau sistem
2) Disiplin kerja
kerjanya, waktu dan jumlah unit yang telah ditetapkan dan mutu yang telah
dibakukan. Aturan kerja ini dicakup satu istilah disiplin kerja. Betapapun
tersedianya peralatan canggih yang serba otomatis, disiplin kerja dari tenaga kerja
Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu tingkah laku dan
sikap sesorang yang secara sadar mentaati peraturan dari sebuah perusahaan baik
tertulis maupun tidak tertulis demi berjalannya pekerjaan secara lancer dan baik.
menegakan disiplin.
dengan pimpinan.
karyawan
kesadaran pada perilaku yang salah dan memberikan efek positif untuk
mencapai tujuan
mempunyai perbedaan karakter antara yang satu dengan yang lain sehingga
Tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup
menantang bagi kemampuan pegawai. Hal ini berarti tujuan (pekerjaan) yang
dibebankan
kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai bersangkutan, agar dia
2. Teladan Pimpinan
pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik.
Tetapi jika teladan pimpinan kurang baik (kurang disiplin), para bawahan pun
3. Balas Jasa
Balas jasa ikut mempengaruhi kedisiplinan pegawai karena balas jasa akan
4. Keadilan
dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan
sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam
5. Waskat
aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi
kerja
bawahannya. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja pegawai.
6. Sanksi Hukum
pegawai. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, pegawai akan semakin
berkurang. Berat atau ringannya sanksi hukuman yang akan diterapkan ikut
7. Ketegasan
8. Hubungan Kemanusiaan
yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti, Tahun Variabel dan Metode Hasil
dan Judul Analisis
1. Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linier
Berganda
1. Kinerja Karyawan
Intervening :
1. Perilaku
Kewarganegaraan
Organisasi
Analisis Jalur
(Usman et al., Independent : 1. Kepemimpinan, Kompensasi
Kerja, Lingkungan Kerja
2019)
1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan
2. Kompensasi Kerja signifikan terhadap Kepuasan
3. Lingkungan Kerja Kerja
Dependent : 2. Kepemimpinan, Kompensai
Kerja, Lingkungan Kerja, dan
Kepuasan Kerja berpengaruh
1. Kinerja Karyawan
positif dan signifikan
Mediasi :
terhadap Kinerja Karyawan
1. Kepuasan Kerja
Analisis Jalur
Dependent :
1. Kinerja Karyawan
Analisis SPSS
1. Kinerja Karyawan
Analisis SPSS
1. Kinerja Karyawan
Analisis Jalur
1. Kinerja Karyawan
Analisis Regresi Linear
Ganda
1. Kinerja Karyawan
2. Motivasi
Analisis Regresi Linear
untuk melakukan segala aktivitas yang aman, nyaman dan sehat selama
penelitian oleh (Usman et al., 2019), (Sari et al., 2017), (Liyas, 2019),
kepuasaan kerja
menurut (Hanafi & Yohana, 2017) dan (Ardianti et al., 2018) mengatakan
kepuasan kerja.
(Dharma,
2018), (Shella & Lecturer, 2018), (Y & Mujiati, 2016), (Gunawan &
Kepuasan Kerja
Dotulong, 2015). Hasil penelitian (Lusri & Siagian, 2017) dan (Parimita
nyaman dan aman (Hadian, 2018). Hasil penelitian oleh (Hermina &
Kepuasan Kerja
suasan kerja yang tertib, nyaman dan aman pada perusahaan. Hasil
Artinya ketika kepuasan kerja tidak tercapai dalam diri pekerja maka
H1
H3
Disiplin
Kerja (X1)
H6
H5
METODE PENELITIAN
bebas lingkungan kerja (X1), Motivasi Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (X3).
suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
atribut dan indikator serta definisi operasional yang digunakan dalam penelitian
A. Populasi
Populasi menurut (Sugiyono, 2014) sekumpulan data yang memiliki ciri khas
yang ada pada suatu objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi
108 orang
B. Sample
jumlah samle diambil dengan keseluruhan jasi sample yang akan digunakan
Supomo, 2012) mengatakan bahwa data subjek ialah berbentuk opini, sikap
atas pertanyaan yang diberikan kepada karyawan PT. Waskita Beton Precast,
Tbk.
B. Data sekunder, data yang berasal dari sumber lain secara tidak
pada penelitian
3.3.2 Kuesioner
responden.
Dalam penelitian ini untuk menaksir pendapat responden
yaitu :
2) Setuju (S) 4
Uji validitas digunakan untk mengukur sah dan tidak validnya suatu
kuesioner, dengan ketentuan bahwa nilai sig > 0,05 dan lebih besar dari pada R
yang merupakan indikator dari variable atau kontruksi (Ghozali, 2011). Alat yang
suatu hasil diktakan realiable apabila : hasil α > 0,70 = reliabel dan hasil a < 0,70
= tidak reliabel.
untuk model regresi tersebut normal atau tidak (Ghozali, 2011). Kemudian
(Ghozali, 2011) dengan ketentuan bahwa nilai sig harus > 0,05 dan bisa
(Ghozali, 2011) dengan ketentuan bahwa nilai sig > 0,05 dan dinyatakan tidak
terjadinya heterokedastisitas.
Tujuan dari uji multikolinearitas yaitu untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan saling berkorelasi atau tidak satu sama lain. (Ghozali, 2011)
angka tolerance di atas (>) 0,1. Memiliki nilai VIF di bawah (<) 10.
atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat, atau untuk membuktikan ada dan
tidaknya hubungan fungsional antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
Rumus :
Keterangan :
Y1 : Kepuasaan Kerja
Y2 : Kinerja Karyawan
a : Konstanta
b : Koefisien Regresi
X1 : Lingkungan Kerja
X2 : Motivasi Kerja
X3 : Disiplin Kerja
e : Eror
3.7.1 Uji- t
3.7.2 Uji F
variabel terikat sama-sama bisa berpengaruh atau tidak dengan ketentuan bahwa :
yang dihasilkan seberapa besarnya pengaruh pada penelitian yang dilakukan ini.
X1
X2
masih aktif bekerja di PT. Waskita Beton Precast Tbk – plant Klaten.
Waskita Beton Precast Tbk- plant Klaten. Berjenis kelamin laki-laki, yaitu
1. Laki-laki 81 75%
2. Perempuan 27 25%
1. SLTA 79 73.1%
2. Diploma 15 13.9%
3. S1 14 13%
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa Sebagian besar karyawan yang
bekerja di PT. Waskita Beton Precast Tbk- plant Klaten. Berpendidikan terakhir
SLTA sebanyak 79 orang (73.1%). Hasil ini mengindikasikan bahwa kebutuhan
karyawan yang diperlukan perusahaan tidak harus berpendidikan tinggi, namun
cukup dengan ijazah SLTA, dikarenakan perusahaan membutuhkan tenaga kerja
yang produktif dan terampil dalam pekerjaan operasi di perusahaan.
4.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Deskripsi responden berdasarkan usia, tercantum pada tabel 4.3.
1. 17 – 27 tahun 22 20.4%
2. 28 – 38 tahun 21 19.4%
3. 39 – 49 tahun 27 25%
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa Sebagian besar responden berusia lebih dari 49
tahun, yaitu sebanyak 38%. Hasil ini mengindikasikan bahwa karyawan yang bekerja di
PT. Waskita Beton Precast Tbk- plant Klaten lebih didominasi oleh karyawan yang
relative tua karena mereka dianggap lebih berpengalaman dalam menyelesaikan
pekerjaan operasional di perusahaan.