Anda di halaman 1dari 3

1.

Klarifikasi Istilah dan Konsep


 Puskesmas
akronim dari Pusat Kesehatan Masyarakat adalah poliklinik di tingkat kecamatan tempat
rakyat menerima pelayanan kesehatan dan penyuluhan mengenai Keluarga Berencana.
(Puskesmas,2023)

 Abdomen
bagian tubuh berupa rongga perut yang berisi alat pencernaan; 2 bagian di antara sekat
rongga badan dan pinggul (perut bagian bawah) (Abdomen,2023)

 Diare
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defeksi lebih dari
biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa
darah dan/atau lendir. (Trisnawati, 2022)

 Transmisi
penularan, penyebaran, penjangkitan penyakit (Transmisi, 2023)

2. Menentukan/Mengidentifikasi Permasalahan
 Mengapa Indra mengalami diare?
 Mengapa adiknya juga mengalami diare?
 Apa hubungan kebiasaan tidak cuci tangan dan lingkungan yang buruk dengan
penyakit diare?

3. Analisis Permasalahan/Brainstorming
 Karena terkena kuman (bakteri) yang mencemari makanan akibat
kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan
Dalam pengolahan makanan seharusnya memperhatikan prinsip sanitasi agar
mencegah kuman/bakteri mencemari makanan. Sanitasi makanan bertujuan untuk
menjamin kebersihan makanan dan mencegah penyakit. Sanitasi makanan
merupakan tindakan pencegahan diare melalui menjaga kebersihan makanan
mulai dari pembelian bahan baku, pengolahan dan kemudian sampai di tangan
konsumen (Tuang, 2021)

 Kemungkinan adanya sumber penularan di lingkungan keluarga tersebut


akibat lingkungan dan kebiasaan yang tidak sehat
Pembuangan limbah ke sungai dalam suatu lingkungan dapat menyebabkan diare.
Air limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak mencemari
sungai. Jika air sungai tercemar limbah maka orang yang melakukan kontak
langsung dengan sumber pencemar akan terkena diare. Cara mengatasinya adalah
dengan melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang, serta membangun sarana
air bersih untuk masyarakat agar tidak lagi menggunakan air sungai untuk
kehidupan sehari-hari. Selain itu pembuangan tinja secara tidak baik dan
sembarangan akan menyebabkan air dan tanah tekontaminasi. Hal ini sangat
berbahaya dan akan menyebabkan diare seta penyakit lainnya (Iryanto, et.al,
2021).
 Kebiasaan tidak cuci tangan dan lingkungan yang buruk memudahkan
transmisi kuman penyebab diare.
Setiap orang harus membiasakan diri sejak dini untuk mencuci tangan setiap telah
melakukan suatu kegiatan apapun agar terhindar dari berbagai penyakit terutama
diare. Kebiasaan jarang cuci tangan memudahkan bakteri penyebab diare untuk
berkembang. Untuk menghindari hal tersebut maka sebaiknya mencuci tangan
dengan benar terutama pada saat sebelum makan dan sesudah buang air besar.
(Tuang, 2021)

4. Klasifikasi Permasalahan/Mind Mapping

DIARE
JAJAN JARANG CUCI
SEMBARANGAN TANGAN

PENGGUNAAN
MINUM DARI AIR JAMBAN
SUNGAI YANG BERSAMA
TELAH TERCEMAR

5. Menentukan Tujuan Pembelajaran/Learning Objective (LO)/Sasaran Belajar


 Apa pengertian diare
Diare merupakan suatu ketidaknormalan yang terjadi pada feses. Ketidaknormalan
tersebut berupa peningkatan jumlah feses dan tingkat keenceran feses (Tuang, 2021).

 Apa penyebab diare


Diare disebabkan oleh beberapa hal diantaranya (Tuang, 2021)
a. Lingkungan (menggunakan air sungai yang terkontaminasi limbah pabrik ataupun
tercemar tinja)
b. Pola Hidup dan Perilaku (jarang cuci tangan dan menggunakan jamban)
c. Gizi (kurangnya asupan makanan yang bergizi dan jajan sembarangan)
d. Pendidikan (kurangnya pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan)
e. Sosial Ekonomi (ketidakmampuan ekonomi dalam menghadapi kemiskinan)

 Bagaimana klasifikasi diare


Diare diklasifikasikan menjadi 3, diantaranya (Trisnawati, 2022)
a. Diare Akut
Merupakan diare yang terjadi secara tiba-tiba pada orang yang sehat ditandai dengan
buang air besar >3 kali dalam sehari.
b. Diare Kronik
Merupakan diare yang telah terjadi selama >2 minggu.
c. Diare Persisten
Merupakan diare yang telah terjadi selama >I bulan yang menyebabkan berkurangnya
berat badan penderita.

 Bagaimana mekanisme terjadinya diare.


Pada awalnya seseorang menderita demam dan tidak nafsu makan. Kemudian penderita
diare akan lebih sering buang air besar sebanyak satu hingga dua kali dalam sehari. Feses
akan menjadi lebih encer dan akan diikuti oleh perut kembung, kram, sakit perut serta
mual/ muntah (Trisnawati, 2022)

Referensi:
Trisnawati, N. (2022), ‘Prilaku Pencegahan Penyakit Diare’, Jurnal Solusi Kesehatan, Vol. 1 No.
1. 39-44.
https://kbbi.web.id/puskesmas
https://kbbi.web.id/abdomen
https://kbbi.web.id/transmisi
Tuang, Agus (2021), ‘Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Anak’,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, vol.10, no. 2. 534-542.
Iryanto, Andika Agus, Joko, Tri, dan Raharjo Mursid. (2021), ‘Faktor Risiko Kejadian Diare
pada Balita di Indonesia’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, vol. 11, no. 1. 1-7.

Anda mungkin juga menyukai