Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KELEMAHAN PENERAPAN EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Dosen Pengajar : Novi Hendriani, S.ST.,MKM


Kelompok 7:

1. Ana Fratiwi 17. Ernawati


2. Anarty Sanday 18. Erni Endjeli Kowaas
3. Anisya Nurfauziah 19. Fioren Sagita
4. Aryanah Nur Istiqomah 20. Intan Veronika Oktavia
5. Astuti 21. Nastafas Asyifa
6. Ati Istiqomah 22. Putri Desy Riany
7. Aztrid Nova Yuliana 23. Renni Krisnawati
8. Chorina Mareta Ulva 24. Siti Kulsum
9. Desfrida Elsa Diniah 25. Sri Rahayu
10. Desi Rahmawati 26. Sri Wahyuni
11. Devinra Fapilaya 27. Trian Oktaviyani
12. Debi Citra Dewi 28. Unianti
13. Dwi herdianti Nova Lita 29. Vera Rahmawati
14. Efridasari 30. Windi Anggraini
15. Eli Puji Astuti 31. Yayu Rusmiati
32. Yona Yuliana

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN AHLI JENJANG


STIKES BHAKTI PERTIWI INDONESIA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Novi
Hendriani, S.ST.,MKM selaku Dosen mata kuliah Evidence Based Dalam Praktik
Kebidanan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Jakarta, 26 Agustus 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 EVIDENCE BASED.............................................................................................................................3
A. Pengertian Evidence Based Praktik.................................................................................................3
B. Tujuan………………………………………………………………………………………………3
C. Komponen kunci Evidence Based Practice......................................................................................4
D. Kelemahan Evidence Based practice...............................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................6
PENUTUP...................................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................7

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada awal gerakan praktik berbasis bukti, banyak Bidan yang menanggapi dengan
antusias dengan potensi untuk perubahan. Pentingnya hal ini adalah adalah sumber dari
publikasi yang berkualitas yang sebelumnya tidak tersedia untuk bidan, asuhan efektif
terutama di Kehamilan dan Persalinan (Enkin et al. 1989). Praktek berdasarkan bukti
terlihat menawarkan alat yang ampuh untuk mempertanyakan dan meneliti model
kebidanan yang digunakan dalam asuhan yang telah mendominasi dekade sebelumnya
(Page 1996; Renfrew 1997; Wickham 2000; Munro dan Spiby 2001; Brucker dan
Schwarz 2002; Bogdan-Lovis dan Sousa 2006).
Hasil pemeriksaan tersebut bisa berarti ‘Mulai menghentikan’ intervensi tidak
membantu yang sudah terbiasa pada praktek umum, bahkan menyarankan bahwa
ditawarkan untuk ‘membawa kita keluar dari zaman kegelapan dan menuju era
pencerahan. Bidan juga menjadi lebih aktif dalam penelitian – melakukan penelitian yang
memiliki dampak klinis yang jelas (Sleep dan Hibah 1987; Hundley et al. 1994;
McCandlish et al. 1998). Namun, beberapa bidan belum begitu antusias, meraka
beranggapan bahwa praktik bedasarkan bukti sebagai ancaman terhadap kebebasan.
Dengan kata lain Evidence Based Midwifery atau yang lebih dikenal dengan
EBM adalah penggunaan mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh, eksplisit
dan bijaksana untuk pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan
(Sackett et al,1997).
Evidence-Based Practice adalah pendekatan sistematis untuk meningkatkan
kualitas praktik keperawatan dengan mengumpulkan bukti terbaik, Almaskari (2017).
Evidence adalah kumpulan fakta yang diyakini kebenarannya. Ada dua bukti yang
dihasilkan oleh evidence yaitu bukti eksternal dan internal.

1
Evidence-Based Practice adalah penggunaan bukti ekternal dan bukti internal
(clinical expertise), serta manfaat dan keinginan pasien untuk mendukung pengambilan
keputusan di pelayanan kesehatan, Chang, Jones, & Russell (2013). Hal ini menuntut
perawat untuk dapat menerapkan asuhan keperawatan yang berbasis bukti empiris atau
dikenal dengan Evidance Based Nursing Practice (EBNP).
Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia
kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan–tindakan yang
tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada proses
persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja kelemahan yang ada pada evidence based praktik?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui kelemahan yang ada pada evidence based praktik

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 EVIDENCE BASED


A. Pengertian Evidence Based Praktik
Evidence-based practice ialah suatu strategi dalam memperoleh pengetahuan dan
keterampilan untuk dapat meningkatkan tingkah laku yang positif dengan
menggabungkan bukti penelitian terbaik sehingga evidence-based practice dapat
diterapkan ke dalam praktik keperawatan dan membuat suatu keputusan perawatan
kesehatan yang lebih baik (Bostwick, 2013. Bloom et al., 2009. Azmoude, Elham et al.,
2017).

Evidence-based practice ialah kerangka kerja untuk menguji, mengevaluasi dan


menerapkan temuan penelitian dengan tujuan meningkatkan pelayanan keperawatan yang
akan diberikan kepada pasien (Melnyk, Fineout-Overholt et al., 2012). Pelayanan
kesehatan yang bersifat evidence-based practice secara internasional telah diakui sebagai
pendekatan yang bersifat dapat menyelesaikan permasalahan serta menekankan pada
penerapan penelitian yang terbaik untuk membantu perawat profesional dan calon
perawat profesional mendapatkan ilmu yang terbaru (Stokke et al., 2014 dan Chang &
Crowe, 2011)..

Secara umum, Evidence-Based Practice adalah sebuah pendekatan yang bertujuan


untuk meningkatkan proses melalui pertanyaan yang manakah bukti penelitian ilmiah
yang berkualitas tinggi yang dapat diperoleh dan diterjemahkan ke dalam keputusan
praktik terbaik untuk meningkatkan kesehatan (Steglitz, Warnick, Hoffman, Johnston,
&Spring, 2015).

alam Evidence-Based Nursing


Position Statement (2005),
dinyatakan bahwa EBP
3
telah menjadi isu menonjol
dalam keperawatan kesehatan
internasional, biaya kesehatan
meningkat, prinsip manajemen
dalam melakukan praktik
keperawatan yang tepat dan
keinginan perbaikan kualitas
EBP. Untuk itu keperawatan
menjadi terlibat dalam
gerakan untuk mendefinisikan
EBP dalam setiap praktik
keperawatan, yang jelas adalah
tanggung jawab perawat
untuk melaksanakan EBP

4
dalam tindakan keperawatan,
dan
mengevaluasi,
mengintegrasikan dan
menggunakan bukti terbaik
yang telah tersedia
untuk meningkatkan praktik
keperawatan (Rycroft-Malone,
Bucknall, Melnyk, 2004)
dikutip oleh Tarihoran (2015)
dalam
alam Evidence-Based Nursing
Position Statement (2005),
dinyatakan bahwa EBP

5
telah menjadi isu menonjol
dalam keperawatan kesehatan
internasional, biaya kesehatan
meningkat, prinsip manajemen
dalam melakukan praktik
keperawatan yang tepat dan
keinginan perbaikan kualitas
EBP. Untuk itu keperawatan
menjadi terlibat dalam
gerakan untuk mendefinisikan
EBP dalam setiap praktik
keperawatan, yang jelas adalah
tanggung jawab perawat
untuk melaksanakan EBP

6
dalam tindakan keperawatan,
dan
mengevaluasi,
mengintegrasikan dan
menggunakan bukti terbaik
yang telah tersedia
untuk meningkatkan praktik
keperawatan (Rycroft-Malone,
Bucknall, Melnyk, 2004)
dikutip oleh Tarihoran (2015)
dalam
B. Tujuan
Menurut Hapsari (2011) tujuan evidence-based practice ialah memberikan data pada
perawat praktisi berdasarkan bukti ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara efektif
dengan menggunakan hasil penelitian yang terbaik, menyelesaikan masalah yang ada pada
pemberian pelayanan kepada pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan
keperawatan, jaminan standar kualitas dan memicu inovasi.

Evidence-based practice bertujuan untuk mencapai suatu peningkatan pada perawatan


pasien, konsistensi perawatan pasien, hasil perawatan pasien dan pengendalian biaya.
Penerapan evidence-based practice sangat penting bagi perawat dalam berkomunikasi secara

7
efektif dengan pasien dan tim kesehatan dalam pengambilan keputusan dan rencana
perawatan yang akan diberikan, menerapkan evidence-based practice dipelayanan kesehatan
dapat menurunkan angka kematian, angka kesakitan dan kesalahan medis (Melnyk, Fineout-Overholt
et al., 2012).

C. Komponen Kunci Evidence based practice


Evidence atau bukti adalah kumpulan fakta yang diyakini kebenarannya. Evidence
atau bukti dibagi menjadi 2 yaitu eksternal evidence dan internal evidence. Bukti eksternal
didapatkan dari penelitian yang sangat ketat dan dengan proses atau metode penelitian
ilmiah. Pertanyaan yang sangat penting dalam mengimplementasikan bukti eksternal yang
didapatkan dari penelitian adalah apakah temuan atau hasil yang didapatkan didalam
penelitian tersebut dapat diimplementasikan kedalam dunia nyata atau dunia praktek dan
apakah seorang dokter atau klinisi akan mampu mencapai hasil yang sama dengan yang
dihasilkan dalam penelitian tersebut. Berbeda dengan bukti eksternal bukti internal
merupakan hasil dari insiatif praktek seperti manajemen hasil dan proyek perbaikan kualitas
(Melnyk & Fineout, 2011).

Dalam (Grove et al., 2012) EBP dijelaskan bahwa clinical expertise yang merupakan
komponen dari bukti internal adalah merupakan pengetahuan dan skill tenaga kesehatan yang
profesional dan ahli dalam memberikan pelayanan. Hal atau kriteria yang paling
menunjukkan seorang perawat ahli klinis atau clinical expertise adalah pengalaman kerja
yang sudah cukup lama, tingkat pendidikan, literatur klinis yang dimiliki serta
pemahamannnya terhadap research. Sedangkan patient preference adalah pilihan pasien,
kebutuhan pasien harapan, nilai, hubungan atau ikatan, dan tingkat keyakinannya terhadap
budaya. Melalui proses EBP, pasien dan keluarganya akan ikut aktif berperan dalam
mengatur dan memilih pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Kebutuhan pasien bisa
dilakukan dalam bentuk tindakan pencegahan, health promotion, pengobatan penyakit kronis
ataupun akut, serta proses rehabilitasi. Beberapa komponen dari EBP dan dijadikan alat yang
akan menerjemahkan bukti kedalam praktek dan berintegrasi dengan bukti internal untuk
meningkatkan kualitas pelayanan Meskipun evidence atau bukti yang dianggap paling kuat
adalah penelitian systematic riview’s dari penelitian-penelitian RCT namun penelitian
deskriptif ataupun kualitatif yang berasal dari opini leader juga bisa dijadikan landasan untuk
membuat keputusan klinis jika memang penelitian sejenis RCT tidak tersedia. Begitu juga

8
dengan teori-teori, pilihan atau nilai pasien untuk membuat keputusan klinis guna
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Klinisi sering kali bertanya bagaimana bukti
dan jenis bukti yang bisa dibutuhkan sampai bisa merubah praktek. Level dan kualitas
evidenceatau bukti bisa dijadikan dasar dan meningkatkan kepercayaan diri seorang klinisi
untuk merubah praktek (Dicenso et al., 2014).

D. Kelemahan Evidence Based Pra (EBP)


1. Membatasi autonomi professional
2. Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif bersaing dengan
sejumlah bukti yang berfungsi sebagai faktor penentu keputusan (Burns, 1999).
3. Literatur yang relevan mungkin tidak dapat diakses. Waktunya tidak cukup untuk
melakukan tinjauan yang cermat terhadap bukti-bukti yang ada (mungkin sangat
banyak jumlahnya) yang relevan dengan masalah klinis yang mendesak (Americal
Medical Assosiation atau disingkat AMA, 1992).
4. Kurangnya akses terhadap bukti ilmiah
5. Pencarian bukti yang akurat tidak sebentar dari jangka waktu klinis yang
dihasilkan evidence based praktik tersebut bisa saja kurang tepat
6. Membutuhkan banyak waktu
7. Prosedur yang terlalu rumit

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia
kebidanan karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan–tindakan yang
tidak diperlukan/tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada proses
persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Evidence-based practice bertujuan untuk mencapai suatu peningkatan pada


perawatan pasien, konsistensi perawatan pasien, hasil perawatan pasien dan pengendalian
biaya. Penerapan evidence-based practice sangat penting bagi perawat dalam
berkomunikasi secara efektif dengan pasien dan tim kesehatan dalam pengambilan
keputusan dan rencana perawatan yang akan diberikan, menerapkan evidence-based
practice dipelayanan kesehatan dapat menurunkan angka kematian, angka kesakitan dan
kesalahan medis (Melnyk, Fineout-Overholt et al., 2012).

Keterbatasan ekonomi dan dorongan yang kontra produktif bersaing dengan


sejumlah bukti yang berfungsi sebagai faktor penentu keputusan (Burns, 1999). Literatur
yang relevan mungkin tidak dapat diakses. Waktunya tidak cukup untuk melakukan
tinjauan yang cermat terhadap bukti-bukti yang ada (mungkin sangat banyak jumlahnya)
yang relevan dengan masalah klinis yang mendesak (Americal Medical Assosiation atau
disingkat AMA, 1992).

3.2 Saran
Adapun saran dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut: Perlunya evaluasi
dari saran yang diberikan pasien ataupun perawat dan tenaga kesehatan lainnya,evidence
base praktik merupakan siklus yang diawali dari masalah pasien dan berakhir pada
keuntungan pasien. Selain itu diharapkan bidan mengikuti perkembangan yang ada,

10
sehingga bidan dapat memberikan asuhan sesuai dengan perkembangan yang ada dan
bidan dapat melakukan asuhan sayang ibu saat persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Melnyk B, Fineout0overholt E. 2013. Evidence-Based Practice in Nursing and


Health Care:A Guide to Best Practice. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
http://fik.um-surabaya.ac.id/sites/default/files/bahan_kuliah/Konsep%20Evidence
%20Based%20Practice%20in%20Nursing%20%28EBPN
%29%20%26%207%20steps.pptx
http://repo.unand.ac.id/15473/26/Konsep%20Evidence%20Based%20Practice.pdf
http://repo.unand.ac.id/33995/1/Dengan%20EBM-Implementasi%20Dalam
%20Masa%20Kehamilan.pdf
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://id.scribd.com/
presentation/532140456/Kekuatan-dan-Kelemahan-
EBP&ved=2ahUKEwik9IqGpOmAAxXqcmwGHZCmC-
YQFnoECBUQAQ&usg=AOvVaw3whi09sfMbETJ3MPL7PNDv
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://myklass-fkik.umy.ac.id/
mod/forum/discuss.php%3Fd
%3D37877&ved=2ahUKEwik9IqGpOmAAxXqcmwGHZCmC-
YQFnoECBIQAQ&usg=AOvVaw23WnHZgK8XcHyBfn0ga7J_

1. BAB I
2. PENDAHULUAN
11
3. 1.1. Latar Belakang
4. Evidence-Based Practice
adalah pendekatan
sistematis untuk
meningkatkan kualitas
5. praktik keperawatan
dengan mengumpulkan
bukti terbaik, Almaskari
(2017). Evidence
6. adalah kumpulan fakta
yang diyakini
kebenarannya. Ada dua
bukti yang dihasilkan oleh
7. evidence yaitu bukti
eksternal dan inter
12
8. BAB I
9. PENDAHULUAN
10. 1.1. Latar Belakang
11. Evidence-Based Practice
adalah pendekatan
sistematis untuk
meningkatkan kualitas
12. praktik keperawatan
dengan mengumpulkan
bukti terbaik, Almaskari
(2017). Evidence
13. adalah kumpulan fakta
yang diyakini
kebenarannya. Ada dua
bukti yang dihasilkan oleh
13
14. evidence yaitu bukti
eksternal dan inter
15. BAB I
16. PENDAHULUAN
17. 1.1. Latar Belakang
18. Evidence-Based Practice
adalah pendekatan
sistematis untuk
meningkatkan kualitas
19. praktik keperawatan
dengan mengumpulkan
bukti terbaik, Almaskari
(2017). Evidence
20. adalah kumpulan fakta
yang diyakini
14
kebenarannya. Ada dua
bukti yang dihasilkan oleh
21. evidence yaitu bukti
eksternal dan internal.
22. BAB I
23. PENDAHULUAN
24. 1.1. Latar Belakang
25. Evidence-Based Practice
adalah pendekatan
sistematis untuk
meningkatkan kualitas
26. praktik keperawatan
dengan mengumpulkan
bukti terbaik, Almaskari
(2017). Evidence
15
27. adalah kumpulan fakta
yang diyakini
kebenarannya. Ada dua
bukti yang dihasilkan oleh
28. evidence yaitu bukti
eksternal dan internal.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan bimbingan- Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Evaluasi Hasil Penelitian
(Evidence) Dari Berbagai Macam Metode.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada mata kuliah Evidence Based Dalam Praktik Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan juga penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suci Sholihat, SST., M.Keb selaku
Dosen Pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan
makalah in

16

Anda mungkin juga menyukai