Anda di halaman 1dari 11

Hafshah binti Umar dilahirkan Fathimah az-Zahra,

putri bungsu Rasulullah dari


Hafshah binti Umar ( ‫حفصة بنت‬ empat putri, dan kelahirannya
‫ )عمر‬adalah salah seorang istri disambut gembira oleh dia.
Muhammad. Ia berusia sekitar 19 Beberapa hari setelah Fathimah
tahun ketika dinikahi oleh Sang lahir, lahirlah Hafshah binti
Nabi.Ia adalah putri dari Umar Umar bin Khaththab. Mendengar
bin Khattab yang merupakan bahwa yang lahir adalah bayi
salah seorang sahabat Nabi dan wanita, Umar sangat berang dan
Khalifah kedua setelah Abu resah, sebagaimana kebiasaan
Bakar. Nama lengkap Hafshah bapak-bapak Arab Quraisy ketika
adalah Hafshah binti Umar bin mendengar berita kelahiran anak
Khaththab bin Naf’al bin Abdul- perempuannya. Waktu itu
Uzza bin Riyah bin Abdullah bin mereka menganggap bahwa
Qurt bin Rajah bin Adi bin Luay kelahiran anak perempuan telah
dari suku Arab Adawiyah. membawa aib bagi keluarga.
Ibunya adalah Zaynab binti Padahal jika saja ketika itu Umar
Madh’un bin Hubaib bin Wahab tahu bahwa kelahiran anak
bin Hudzafah, saudara perempuannya akan membawa
perempuan Utsman bin Madh’un. keberuntungan, tentu Umar akan
menjadi orang yang paling
Masa pertumbuhannya
bahagia, karena anak yang
Hafshah dilahirkan pada tahun dinamai Hafshah itu kelak
yang sangat terkenal dalam menjadi istri Rasulullah. Di
sejarah orang Quraisy, yaitu dalam Thabaqat, Ibnu Saad
ketika Rasullullah memindahkan berkata, “Muhammad bin Umar
Hajar Aswad ke tempatnya berkata bahwa Muhammad bin
semula setelah Ka’bah dibangun Zaid bin Aslam, dari ayahnya,
kembali setelah roboh karena dari kakeknya, Umar
banjir. Pada tahun itu juga mengatakan, ‘Hafshah dilahirkan
pada saat orang Quraisy Ketika suatu waktu Umar
membangun Ka’bah, lima tahun mengetahui keislaman saudara
sebelum Nabi diutus menjadi perempuannya, Fathimah dan
Rasul.” suaminya Said bin Zaid, dia
sangat marah dan berniat
menyiksa mereka. Sesampainya
Sayyidah Hafshah r.a. dibesarkan di rumah saudara perempuannya,
dengan mewarisi sifat ayahnya, Umar mendengar bacaan Al-
Umar bin Khaththab. Dalam soal Qur’an yang mengalun dan
keberanian, dia berbeda dengan dalam rumah, dan memuncaklah
wanita lain, kepribadiannya kuat amarahnya ketika dia memasuki
dan ucapannya tegas. Aisyah rumah tersebut. Tanpa ampun dia
melukiskan bahwa sifat Hafshah menampar mereka hingga darah
sama dengan ayahnya. Kelebihan mengucur dari kening keduanya.
lain yang dimiliki Hafshah Akan tetapi, hal yang tidak
adalah kepandaiannya dalam terduga terjadi, hati Umar
membaca dan menulis, padahal tersentuh ketika melihat darah
ketika itu kemampuan tersebut mengucur dari dahi adiknya,
belum lazim dimiliki oleh kaum kemudian diambilnyalah Al
perempuan. Qur’an yang ada pada mereka.
Ketika selintas dia membaca
Memeluk islam
awal surat Thaha, terjadilah
Hafshah tidak termasuk ke dalam keajaiban. Hati Umar mulai
golongan orang yang pertama diterangi cahaya kebenaran dan
masuk Islam, karena ketika awal- keimanan. Allah telah
awal penyebaran Islam, ayahnya, mengabulkan doa Nabi . yang
Umar bin Khaththab, masih mengharapkan agar Allah
menjadi musuh utama umat membuka hati salah seorang dari
Islam hingga suatu hari Umar dua Umar kepada Islam. Yang
tertarik untuk masuk Islam. dimaksud Rasulullah dengan dua
Umar adalah Amr bin Hisyam menghadapi orang musyrik yang
atau lebih dikenal dengan Abu telah memusuhi dan mengambil
Jahl dan Umar bin Khaththab. hak mereka. Selain itu, perintah
Allah untuk berperang
menghadapi orang musyrik
Setelah kejadian itu, dari rumah sudah tiba.
adiknya dia segera menuju
Rasulullah dan menyatakan
keislaman di hadapan dia, Umar Peperangan pertama antara umat
bin Khaththab bagaikan bintang Islam dan kaum musyrik Quraisy
yang mulai menerangi dunia adalah Perang Badar. Dalam
Islam serta mulai mengibarkan peperangan ini, Allah telah
bendera jihad dan dakwah hingga menunjukkan kemenangan bagi
beberapa tahun setelah hamba- hamba-Nya yang ikhlas
Rasulullah wafat. Setelah sekalipun jumlah mereka masih
menyatakan keislaman, Umar bin sedikit. Khunais termasuk salah
Khaththab segera menemui sanak seorang anggota pasukan
keluarganya untuk mengajak muslimin, dan dia mengalami
mereka memeluk Islam. Seluruh luka yang cukup parah
anggota keluarga menerima sekembalinya dari peperangan
ajakan Umar, termasuk di tersebut. Hafshah senantiasa
dalamnya Hafshah yang ketika berada di sisinya dan mengobati
itu baru berusia sepuluh tahun. luka yang dideritanya, namun
Allah berkehendak memanggil
Cobaan dan ganjaran Khunais sebagai syahid dalam
Setelah kaum muslimin berada di peperangan pertama melawan
Madinah dan Rasulullah . kebatilan dan kezaliman,
berhasil menyatukan mereka sehingga Hafshah menjadi janda.
dalam satu barisan yang kuat, Ketika itu usia Hafshah baru
tiba saatnya bagi mereka untuk delapan belas tahun, namun
Hafshah telah memiliki Kemudian dia menemui
kesabaran atas cobaan yang Rasulullah dengan maksud
menimpanya. mengadukan sikap kedua
sahabatnya. Mendengar
penuturan Umar, Rasulullah .
Umar sangat sedih karena bersabda, “Hafshah akan
anaknya telah menjadi janda menikah dengan seseorang yang
pada usia yang sangat muda, lebih baik daripada Utsman dan
sehingga dalam hatinya terbetik Abu Bakar. Utsman pun akan
niat untuk menikahkan Hafshah menikah dengan seseorang yang
dengan seorang muslim yang lebih baik daripada Hafshah.”
saleh agar hatinya kembali Semula Umar tidak memahami
tenang. Untuk itu dia pergi ke maksud ucapan Rasulullah, tetapi
rumah Abu Bakar dan meminta karena kecerdasan akalnya, dia
kesediaannya untuk menikahi kemudian memahami bahwa
putrinya. Akan tetapi, Abu Bakar Rasulullah yang akan meminang
diam, tidak menjawab sedikit putrinya.
pun. Kemudian Umar menemui
Utsman bin Affan dan meminta
kesediaannya untuk menikahi Umar merasa sangat terhormat
putrinya. Akan tetapi, pada saat mendengar niat Rasulullah untuk
itu Utsman masih berada dalam menikahi putrinya, dan
kesedihan karena istrinya, kegembiraan tampak pada
Ruqayah binti Muhammad, baru wajahnya. Umar langsung
meninggal. Utsman pun menolak menemui Abu Bakar untuk
permintaan Umar. Menghadapi mengutarakan maksud
sikap dua sahabatnya, Umar Rasulullah. Abu Bakar berkata,
sangat kecewa, dan dia “Aku tidak bermaksud
bertambah sedih karena menolakmu dengan ucapanku
memikirkan nasib putrinya. tadi, karena aku tahu bahwa
Rasulullah telah menyebut- Di rumah Rasulullah, Hafshah
nyebut nama Hafshah, namun menempati kamar khusus, sama
aku tidak mungkin membuka dengan Saudah binti Zum’ah dan
rahasia dia kepadamu. Aisyah binti Abu Bakar. Secara
Seandainya Rasulullah manusiawi, Aisyah sangat
membiarkannya, tentu akulah mencemburui Hafshah karena
yang akan menikahi Hafshah.” mereka sebaya, lain halnya
Umar baru memahami mengapa Saudah binti Zum’ah yang
Abu Bakar menolak menikahi menganggap Hafshah sebagai
putrinya. Sedangkan sikap wanita mulia putri Umar bin
Utsman hanya karena sedih atas Khaththab, sahabat Rasulullah
meninggalnya Ruqayah dan dia yang terhormat.
bermaksud menyunting
Umar memahami bagaimana
saudaranya, Ummu Kultsum,
tingginya kedudukan Aisyah di
sehingga nasabnya dapat terus
hati Rasulullah. Dia pun
bersambung dengan Rasulullah.
mengetahui bahwa orang yang
Setelah Utsman menikah dengan
menyebabkan kemarahan Aisyah
Ummu Kultsum, dia dijuluki
sama halnya dengan
dzunnuraini (pemilik dua
menyebabkan kemarahan
cahaya). Pernikahan Rasulullah .
Rasulullah, dan yang ridha
dengan Hafshah lebih dianggap
terhadap Aisyah berarti ridha
sebagai penghargaan dia
terhadap Rasulullah. Karena itu
terhadap Umar, di samping juga
Umar berpesan kepada putrinya
karena Hafshah adalah seorang
agar berusaha dekat dengan
janda seorang mujahid dan
Aisyah dan mencintainya. Selain
muhajir, Khunais bin Hudzafah
itu, Umar meminta agar Hafshah
as-Sahami.
menjaga tindak-tanduknya
Berada di Rumah sehingga di antara mereka berdua
tidak terjadi perselisihan. Akan
Rasulullah
tetapi, memang sangat
manusiawi jika di antara mereka kepadanya; Lalu bau apakah ini?
masih saja terjadi kesalah Biasanya dia sangat tidak suka
pahaman yang bersumber dari jika mendapati bau, nanti dia
rasa cemburu. Dengan lapang akan mengatakan kepadamu;
dada Rasulullah mendamaikan Hafshah telah menuangkan
mereka tanpa menimbulkan untukku seteguk madu, lalu
kesedihan di antara istri – katakanlah kepada dia; Lebahnya
istrinya. Salah satu contoh adalah makan buah 'urfuth (sejenis
suatu ketika Rasulullah mampir pohon dengan buah yang berbau
di rumah Hafshah, dan berhenti tidak sedap). Maka saya akan
di situ lebih lama dari biasanya, mengatakan seperti itu kepada
lantas aisyah bertanya mengenai dia, dan kamu juga wahai
apa yang terjadi: dikatakan Shafiyah. Ketika dia masuk ke
kepada ku, ternyata seorang rumah Suadah, Saudah berkata;
wanita dari kaumnya telah Demi Dzat yang tidak ada ilah
memberikan semangkuk madu, yang berhak disembah selain
lalu dia (Hafshah) menuangkan Dia, hampir saja saya
seteguk kepada Rasulullah mengungkapkan apa yang kamu
shallallahu 'alaihi wasallam, (Aisyah) katakan kepadaku
Aisyah pun berkata; Demi Allah, karena saya takut kepadamu,
saya akan menggodanya. ketika Rasulullah shallallahu
Kemudian aisyah memberi tahu 'alaihi wasallam baru sampai di
Saudah, aisyah berkata; Jika dia depan pintu, tatkala Rasulullah
masuk menemuimu, sebab shallallahu 'alaihi wasallam
sebentar lagi dia akan mampir (di mendekat, dia mengatakan;
rumahmu), maka katakanlah Wahai Rasulullah, apakah anda
kepadanya; Wahai Rasulullah, habis makan buah Maghair? Dia
apakah anda habis makan buah menjawab: "Tidak." Dia
maghafir? Pasti dia nanti akan melanjutkan; Lantas, bau apakah
bilang tidak. Lalu katakan lagi ini? Dia menjawab: "Hafshah
telah menuangkan untukku istri-istrinya suatu peristiwa." (At
seteguk madu." Dia melajutkan; Tahrim: 1-3).
Lebahnya makan urfuth. Tatkala
dia menemui aisyah, aisyah pun Cobaan besar
mengatakan seperti itu, kemudian Hafshah senantiasa bertanya
dia masuk ke rumah Shafiyah, kepada Rasulullah dalam
maka Shafiyah pun mengatakan berbagai masalah, dan hal itu
dengan hal yang sama. Tatkala menyebabkan marahnya Umar
dia masuk ke rumah Hafshah, dia kepada Hafshah, sedangkan
berkata; Wahai Rasulullah, Rasulullah . senantiasa
apakah saya perlu menuangkan memperlakukan Hafshah dengan
madu lagi? Dia menjawab: lemah lembut dan penuh kasih
"Tidak, saya tidak membutuhkan sayang. Dia bersabda,
lagi." Kemudian Saudah berkata; “Berwasiatlah engkau kepada
Subhanallah, demi Allah, kaum wanita dengan baik.”
sungguh kita telah Rasulullah . pernah marah besar
mengharamkannya. Aisyah kepada istri-istrinya ketika
berkata kepadanya; Diamlah mereka meminta tambahan
kamu! nafkah sehingga secepatnya
Umar mendatangi rumah
Rasulullah. Umar melihat istri-
Maka turunlah ayat: "Mengapa istri Rasulullah murung dan
kamu mengharamkan apa yang d sedih, sepertinya telah terjadi
halalkan Allah untukmu-sampai perselisihan antara mereka
Firman-Nya- jika kamu berdua dengan Rasulullah. Secara
bertaubat -yaitu Aisyah dan khusus Umar memanggil
Hafshah- dan ingatlah ketika putrinya, Hafshah, dan
Nabi membicarakan secara mengingatkannya untuk
rahasia kepada salah seorang dari menjauhi perilaku yang dapat
membangkitkan amarah dia dan
menyadari bahwa dia tidak Rasulullah . menjauhi istri-
memiliki banyak harta untuk istrinya selama sebulan di dalam
diberikan kepada mereka. Karena sebuah kamar yang disebut
marahnya, Rasulullah bersumpah khazanah, dan seorang budak
untuk tidak berkumpul dengan bernama Rabah duduk di depan
istri-istri dia selama sebulan pintu kamar.
hingga mereka menyadari
kesalahannya, atau menceraikan
mereka jika mereka tidak Setelah kejadian itu tersebarlah
menyadari kesalahan. Kaitannya kabar yang meresahkan bahwa
dengan hal ini, Allah berfirman, Rasulullah . telah menceraikan
istri-jstri dia. Yang paling
merasakan keresahan adalah
“Hai Nabi, katakanlah kepada Umar bin Khaththab, sehingga
istri-istrimu, jika kalian dia segera menemui putrinya
menghendaki kehidupan dunia yang sedang menangis. Umar
dan segala perhiasannya, maka berkata, “Sepertinya Rasulullah
kemarilah, aku akan memenuhi telah menceraikanmu.” Dengan
keinginanmu itu dan aku akan terisak Hafshah menjawab, “Aku
menceraikanmu secara baik-baik. tidak tahu.” Umar berkata, “Dia
Dan jika kalian menginginkan telah menceraikanmu sekali dan
(keridhaan) Allah dan Rasul-Nya merujukmu lagi karena aku. Jika
serta (kesenangan) di kampung dia menceraikanmu sekali lagi,
akhirat, sesungguhnya Allah aku tidak akan berbicara dengan
akan menyediakan bagi hamba- mu selama-lamanya.” Hafshah
hamba yang baik di antara kalian menangis dan menyesali
pahala yang besar. “ (QS. Al- kelalaiannya terhadap suami dan
Ahzab:28) ayahnya. Setelah beberapa hari
Rasulullah menyendiri, belum
ada seorang pun yang dapat
memastikan apakah dia tersebut, dan tentu yang lebih
menceraikan istri-istri dia atau gembira lagi adalah istri-istri dia.
tidak. Karena tidak sabar, Umar
mendatangi khazanah untuk
menemui Rasulullah yang sedang Setelah genap sebulan Rasulullah
menyendiri. Sekarang ini Umar menjauhi istri-istrinya, dia
menemui Rasulullah bukan kembali kepada mereka. Dia
karena anaknya, melainkan melihat penyesalan tergambar
karena cintanya kepada dia dan dari wajah mereka. Mereka
merasa sangat sedih melihat kembali kepada Allah dan Rasul-
keadaan dia, di samping memang Nya. Untuk lebih meyakinkan
ingin memastikan isu yang lagi, dia mengumumkan
tersebar. Dia merasa putrinyalah penyesalan mereka kepada kaum
yang menjadi penyebab muslimin. Hafshah dapat
kesedihan dia. Umar pun dikatakan sebagai istri Rasul
meminta penjelasan dari dia yang paling menyesal sehingga
walaupun di sisi lain dia sangat dia mendekatkan diri kepada
yakin bahwa dia tidak akan Allah dengan sepenuh hati dan
menceraikan istri – istri dia. Dan menjadikannya sebagai tebusan
memang benar, Rasulullah tidak bagi Rasulullah. Hafshah
akan menceraikan istri-istri dia memperbanyak ibadah, terutama
sehingga Umar meminta izin puasa dan salat malam.
untuk mengumumkan kabar Kebiasaan itu berlanjut hingga
gembira itu kepada kaum setelah Rasulullah wafat. Bahkan
muslimin. Umar pergi ke masjid pada masa kekhalifahan Abu
dan mengabarkan bahwa Bakar dan Umar, dia mengikuti
Rasulullah tidak menceraikan perkembangan penaklukan-
istri-istri dia. Kaum muslimin penaklukan besar, baik di bagian
menyambut gembira kabar timur maupun barat.
Hafshah merasa sangat Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Dia
kehilangan ketika ayahnya dikuburkan di Baqi’,
meninggal di tangan Abu bersebelahan dengan kuburan
Lu’luah. Dia hidup hingga masa istri-istri Nabi yang lain.
kekhalifahan Utsman, yang
ketika itu terjadi fitnah besar Pemilik Mushaf yang
antar muslimin yang menuntut Pertama
balas atas kematian Khalifah
Karya besar Hafshah bagi Islam
Utsman hingga masa
adalah terkumpulnya Al-Qur’an
pembai’atan Ali bin Abi Thalib
di tangannya setelah mengalami
sebagai khalifah. Ketika itu,
penghapusan karena dialah satu-
Hafshah berada pada kubu
satunya istrii Nabi. yang pandai
Aisyah sebagaimana yang
membaca dan menulis. Pada
diungkapkannya, “Pendapatku
masa Rasul, Al-Qur’an terjaga di
adalah sebagaimana pendapat
dalam dada dan dihafal oleh para
Aisyah.” Akan tetapi, dia tidak
sahabat untuk kemudian
termasuk ke dalam golongan
dituliskan pada pelepah kurma
orang yang menyatakan diri
atau lembaran-lembaran yang
berba’iat kepada Ali bin Abi
tidak terkumpul dalam satu kitab
Thalib karena saudaranya,
khusus.
Abdullah bin Umar, memintanya
agar berdiam di rumah dan tidak
keluar untuk menyatakan ba’iat.
Pada masa khalifah Abu Bakar,
para penghafal Al-Qur’an banyak
yang gugur dalam peperangan
Tentang wafatnya Hafshah,
Riddah (peperangan melawan
sebagian riwayat mengatakan
kaum murtad). Kondisi seperti
bahwa Sayyidah Hafshah wafat
itu mendorong Umar bin
pada tahun ke empat puluh tujuh
Khaththab untuk mendesak Abu
pada masa pemerintahan
Bakar agar mengumpulkan Al-
Qur’an yang tercecer. Awalnya
Abu Bakar merasa khawatir
kalau mengumpulkan Al-Qur’an
dalam satu kitab itu merupakan
sesuatu yang mengada-ada
karena pada zaman Rasul hal itu
tidak pernah dilakukan. Akan
tetapi, atas desakan Umar, Abu
bakar akhirnya memerintah
Hafshah untuk mengumpulkan
Al-Qur’an, sekaligus menyimpan
dan memeliharanya. Mushaf asli
Al-Qur’an itu berada di rumah
Hafshah hingga dia meninggal.

Anda mungkin juga menyukai