Anda di halaman 1dari 3

Pedoman Penyusunan AKNOP Embung/Situ

1 PEDOMAN PENYUSUNAN ANGKA KEBUTUHAN NYATA OPERASI


DAN PEMELIHARAAN (AKNOP) EMBUNG

2 Latar Belakang

Untuk menjamin efektivitas pelaksanaan kegiatan embung/situ, diperlukan adanya


dukungan aspek kelembagaan, sumber daya manusia, tata laksana (termasuk
kelengkapan peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan SOP/standar operasi) serta
pendanaan/pembiayaan. Tersedianya pendanaan merupakan kebutuhan dasar yang
sangat menentukan efektivitas dan optimalitas tercapainya maksud dan tujuan
penyelenggaraan kegiatan operasi dan pemeliharaan embung/situ.
Estimasi besaran kebutuhan biaya dan pendanaan untuk kegiatan OP embung/situ
dilakukan melalui analisis Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan yang lebih
dikenal dengan AKNOP embung/situ Besaran AKNOP embung/situ tersebut harus
disiapkan dan ditentukan oleh masing-masing pengelola embung/situ untuk setiap
embung/situ yang dan operasi serta pemeliharaannya berada dibawah pembinaannya
agar dana OP Embung/situ lebih tepat sasaran dan kebutuhannya. Berdasarkan kondisi
tersebut perlu Pemerintah menyusun “Materi Teknis Tata Cara Penyusunan AKNOP
Embung/situ” sebagai acuan dan referensi bagi para pengelola embung/situ
dalam menghitung AKNOP embung/situ.

3 Dasar Hukum

Dasar hukum materi teknis tata cara Penyusunan AKNOP Embung/situ adalah :
1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, yang mengamanatkan
perlunya kegiatan eksploitasi (operasi) dan (pemeliharaan) Sumber Daya Air yang
didasari kepada kondisi dan fungsi bangunan prasarana;
2) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air yang
mengamanatkan untuk menjamin terselenggaranya tata pengaturan air secara
nasional yang dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan
masyarakat di segala bidang kehidupan dan penghidupan ditetapkan pola untuk
perlindungan, pengembangan, dan pengunaan air dan/atau sumber air yang
didasarkan atas wilayah sungai, wewenang dan tanggung jawab atas sumber air

PT. Sarana Bhuana Jaya KSO PT.Transka Dharma Konsultan 1-1


Pedoman Penyusunan AKNOP Embung/Situ

serta perencanaan perlindungan, pengembangan dan penggunaan air dan/atau


sumber daya air;

3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015


tentang Bendungan, Pasal 145 tentang Pengelolaan Bendungan Lainnya, maka
embung/situ sesuai ayat (1) menyatakan bahwa Pengelolaan bendungan lainnya,
sebagaimana dimaksud Pasal 3 ayat (2), dilakukan sesuai dengan tahapan
pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 melalui kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan prasarananya antara lain meliputi : (a) kegiatan pengaturan,
pengalokasian serta penyediaan air dan sumber daya air, (b) kegiatan pencegahan
kerusakan dan/atau penurunan fungsi prasarana sumber daya air, serta (c)
perbaikan kerusakan dan prasarana sumber daya air.

3. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman penyusunan AKNOP embung/situ adalah sebagai berikut:
1) Menjadi acuan dan payung hukum dalam penyusunan AKNOP embung/situ;
2) Memberikan uraian tentang komponen biaya yang masuk dalam perhitungan
AKNOP, supaya tercipta keseragaman lingkup di lingkungan pelaksana OP.
3) Memberikan uraian tentang tata cara dan formula AKNOP ke dalam suatu instrumen
yang mudah disusun dan mudah dievaluasi.

4. Jangkauan Pengaturan Pedoman


Jangkauan pengaturan pedoman penyusunan AKNOP embung/situ meliputi pembiayaan
atas seluruh lingkup kegiatan OP yang termuat dalam Pedoman penyusunan OP
embung/situ , bangunan pelengkap dan fasilitasnya.

5. Perhitungan AKNOP
AKNOP merupakan penjumlahan kumulatif dari perkalian volume .frekwesi dan harga
satuan pada masing-masing kegiatan OP embung/situ dirumuskan sebagai berikut ini:

AKNOP = ∑ Vi x Fi x HSPi

Keterangan :
AKNOP : AKNOP Embung/Situ
Vi : Volume masing-masing kegiatan OP Embung/Situ
Fi : Frekwensi masing-masing kegiatan OP Embung/Situ
HSPi : Harga Satuan Pekerjaan masing-masing kegiatan OP Embung/Situ

PT. Sarana Bhuana Jaya KSO PT.Transka Dharma Konsultan 1-2


Pedoman Penyusunan AKNOP Embung/Situ

6. Pedoman Penyusunan AKNOP


Konsep pedoman penyusunan AKNOP embung/situ yang dapat disampaikan sebagaimana
terlampir, yang terdiri dari :
1) Konsep Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor. .../SE/D/20... tahun
20.... tentang Pedoman Penyusunan AKNOP embung/situ.
2) Lampiran 1. Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air tentang Petunjuk
Pengisian Formulir AKNOP Embung/situ.
3) Lampiran 2. Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air tentang Petunjuk
Perhitungan AKNOP Embung/situ
4) Contoh Pembuatan AKNOP pada Embung Ncera di Desa Ncera, Kecamatan Belo,
Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

7. Penutup
1) Pedoman AKNOP embung/situ merupakan instrumen dalam kegiatan operasional
dan pemeliharaan embung/situ yang bertujuan untuk memberikan kemudahan
dalam penyusunan AKNOP bagi pelaksana OP dan untuk memberikan kemudahan
dalam penilaian kinerja bagi pengelola OP sehingga anggaran biaya tepat sasaran
dapat lebih efektif dan efisien sesuai dengan standar hasil yang telah ditentukan.
2) Pedoman AKNOP embung/situ merupakan upaya untuk menjamin kelangsungan dan
kemanfaatan serta keamanan dari embung/situ,agar dapat lebih sesuai dengan
standar hasil yang telah ditetapkan.
3) Pedoman AKNOP embung/situ dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan
embung/situ diperlukan untuk sebagai acuan bagi para petugas dalam melakukan
OP di tiap masing-masing embung/situ.
4) Pedoman AKNOP embung/situ merupkan pelaksanaan pengelolaan kegiatan OP
embung/situ, terdiri dari panduan manajemen, operasi, pemeliharaan,
pemeriksaandan pengamatan, pemeliharaan peralatan hidromekanikal dan
instrumentasi.

PT. Sarana Bhuana Jaya KSO PT.Transka Dharma Konsultan 1-3

Anda mungkin juga menyukai