Anda di halaman 1dari 23

NILAI-NILAI

UNIVERSALITAS
AGAMA (ISLAM)

Tim: Moderasi Fsaintek


UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

BEASISWA NON GELAR | LPDP – KEMENTERIAN AGAMA RI


Pengertian Islam
Diambil dari Bahasa
Arab. “Aslama” dan
Diambil dari Masdar
Salima menjadi
“Salama”

Berserah diri
Aslama
kepada Allah
Islam
Selamat, tidak
Salima
cacat, bahagia
Islam; Agama Universal
Universalisme Islam
Islam berkarakteristik
Universal, dengan Islam Memiliki
pandangan hidup Konsep Teosentris
mengenai;

Persamaan,
Keadilan, toleransi, Humanis, Adaptif
takaful, kebebasan, dan Transformatif
dan kehormatan,
Agama Universal dan
Partikular
1. Islam mengandung dua sisi pola tindakan
(Ekspresi Beragama), Agama universal dan
Partikular.
2. Nilai Universalitas Islam kemudian ditarik
pada ranah lokalitas (Partikular)
3. Akulturasi Islam dengan budaya lokal
menghasilkan Islam yang khas
Cakupan Materi
Islam sebagai agama
yang Universal

O Universalitas tampak pada bidang


muamalah, yang mempunyai cakupan
luas, fleksibel, humanis, dan tidak
membeda-beda antara muslim dan
non muslim
Prinsip Universalitas Islam
O Kesadaran dalam hidup bersama,
beragama, bermasyarakat dan bernegara
O Menghargai keragaman yang ada
O Komitmen diri membangun kebermanfaatan
Prinsip Kehidupan Islam

Kebermanfaatan Kesholehan

Berbuat baik
Bersama membangun
Transformasi Peradaban

Transformasi
Peradaban
Rahmatan lil
alamin

Tanggung
jawab
sebagai
khalifah
Membangun Tatanan
Kehidupan

Ihsan

Islam

Iman
Misi Nabi Muhammad S.A.W

‫ن‬ ِ َ‫ك إِاَّل ر ْْحةً لِْل ََٰعل‬


ِ ‫ن‬َٰ
َ َ َ َ َ ‫َوَمآ أ َْر َس ْل‬ َ
“Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad),
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” (Q.S. Surat Al Anbiya :107)
Nilai Humanisme
O ‫ااس ِِبُلُ ٍق‬
‫ن‬ ‫ال‬ ِ ِ‫اْلَسنَةَ َتَْ ُح َها و َخال‬
‫ق‬ ْ ‫ة‬
َ ‫ئ‬
َِ‫ت وأَتْبِ ِع ال اسي‬
َ ‫ن‬
ْ ‫ك‬
ُ ‫ا‬ ِ ‫ث‬
ُ ‫ي‬
ْ ‫ح‬
َ ‫اَّلل‬
َ ‫ا‬ ِ ‫اتا‬
‫ق‬
َ َ َ َ َ
‫َح َس ٍن‬
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Ikutilah kejelekan dengan kebaikan
niscaya ia akan menghapuskan kejelekan tersebut dan berakhlaklah dengan manusia
dengan akhlak yang baik.” [HR. Tirmidzi no. 1987 dan Ahmad 5/153].

ِِ
O
ْ ‫ن إِميَا ًًن أ‬
‫َح َسنُ ُه ْم ُخلًُقا‬ َ ‫أ ْك َِ ُل الْ ُِ ْؤمن‬
Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya.” [HR. Abu Daud no. 4682 dan Ibnu Majah no. 1162.]

ِ ‫إاَّنَا بَعِثْت ألََُتِم م َكا ِرم األَخ‬


‫الق‬ ْ َ ََ ُ ُ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan
keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).
Nilai perdamaian dan
Persatuan (Kebangsaan)
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya
Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman
sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan
kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah
berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku
beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa
ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-
buruk tempat kembali." Qs. Al-baqoroh. 126
Nilai Kemaslahatan Ummat

“Dan carilah apa yang telah dianugrahkan


Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan
bahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu. Dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan”.(Q.S.al-Qashash,28:77).
Pembagian Akhlaq menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

AKHLAQ

Akhlaq kepada Akhlak kepada


Makhluk-Nya Allah

Manusia Alam
NILAI-NILAI UNIVERSALITAS
“Dahulu kami bolak-balik mengunjungi Qais bin
‘Ashim dalam rangka mempelajari sikap lembut
(hilm) sebagaimana halnya kami belajar ilmu
fikih.” Walaupun bisa jadi orang yang berakhlak
mulia itu bukan orang yang berilmu tinggi dan
hanya orang biasa saja, hendaknya sering
mengunjunginya untuk mempelajari akhlaknya.

[Diangkat dari Al Asbab Al Mufidah li Iktisab Al Akhlaq Al


Hamidah karya Muhammad bin Ibrahim Al Hamd]
Doa Nabi
“Ya Allah tunjukkanlah aku kepada akhlak mulia. Tidak ada
yang bisa menunjukkan kepada kemuliaan itu kecuali
Engkau. Dan singkirkanlah akhlak yang jelek dari diriku.
Tidak ada yang bisa menyingkirkan kejelekan akhlak itu
kecuali Engkau.” (HR. Muslim: 771).

Ya Allah, jauhkanlah dari diriku kemungkaran dalam


akhlak, hawa nafsu, amal, dan penyakit.”
(HR. Al Hakim [1/532]
Nabi selalu tersenyum

Tersenyumlah, jadikan orang lain yang bertemu


denganmu merasa bahagia karena anda orang yang
menyenangkan, hindari bercerita dengan orang lain
sesuatu yang tidak menyenangkan hingga kita
dikenal sebagai penyebar duka. Jika keberadaan
anda selalu dirindukan maka anda telah berhasil
menjadi pribadi yang menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai