Anda di halaman 1dari 213

BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

PENGALAMAN BERACARA

A. Profil Pengadilan Negeri Temanggung

1. Sekilas Tentang Pengadilan Negeri Temanggung

1
2

Gambar 1
3

Sumber : gambar diolah oleh penulis

Pada awal berdirinya Pengadilan Negeri Temanggung


menyewa sebuah rumah di Jalan Bulu dari seorang keturunan
Tionghoa , dan sidang hanya dilangsungkan setiap hari Senin dan
Kamis di Jalan Bulu Kabupaten Temanggung, Pengadilan Negeri
Temanggung sebelum tahun 1957, Pengadilan Negeri Temanggung
menjadi satu dengan Pengadilan Negeri Magelang/Temanggung.
Kemudian pada tanggal 1 Januari 1957 Pengadilan Negeri
Temanggung berdiri sendiri dengan pimpinan pertamanya bapak
R.SOEGIMAN dengan dibantu Panitera waktu itu bernama
MOHAMMAD SAID SASTROMIHARJO dan 6 (enam ) orang
pegawai.

Kemudian pada tahun 1966 Pengadilan Negeri Temanggung


pindah dan menempati Gedung Di Jl Pahlawan No.3 Temanggung,
setelah berkantor di Jalan Pahlawan selama 14 (empat belas ) tahun
selanjutnya pada tanggal 19 Oktober 1983 Pengadilan Temanggung
berkantor di Jl. Jend.Sudirman No.180 Temanggung sampai dengan
sekarang.

Sumber:https://pn-temanggung.go.id

2. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Temanggung


4

Gambar 2

Sumber : https://pn-temanggung.go.id
5
6

Gambar 3
7

Sumber : https://pn-temanggung.go.id

SUSUNAN/STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI


TEMANGGUNG

a. Ketua : MARDISON, S.H


8

Gambar 4

Sumber : https://pn-temanggung.go.id

b. Wakil Ketua : DYAN MARTHA


BUDHYNUGRAENY, S.H.,M.H.
9

Gambar 5

Sumber : https://pn-temanggung.go.id

c. Majelis Hakim :

Gambar 6
10

Sumber : https://pn-temanggung.go.id

Nama : CHYSNI ISNAYA DEWI, S.H

Jabatan : Hakim Pratama Utama

Pangkat / Gol : Pembina ( IV/a )

Riwayat Pekerjaan : CPNS (cakim) - Pengadilan Negeri


Kendal ( 2003 )

PNS (cakim) - Pengadilan Negeri


Kendal ( 2005 )

Hakim - Pengadilan Negeri Pangkajene


( 2007 )

Hakim - Pengadilan Negeri Bontang


( 2010 )

Hakim - Pengadilan Negeri Gorontalo (


2014 )

Hakim - Pengadilan Negeri


Temanggung ( 2019 )

Nama : SULARKO, S.H

Jabatan : Hakim
11

Pangkat /Gol : Hakim

Riwayat Pekerjaan :

Gambar 7
12

Sumber : https://pn-temanggung.go.id

Nama : CAHYA IMAWATI, S.H.,M.Hum

Jabatan : Hakim Pratama Utama

Pangkat / Gol : Pembina ( IV/a )

Riwayat Pekerjaan : CPNS (cakim) - Pengadilan Negeri


Sleman ( 2005 )

PNS (cakim) - Pengadilan Negeri


Sleman ( 2006 )

Hakim - Pengadilan Negeri


Martapura ( 2008 )

Hakim - Pengadilan Negeri


Wonosari ( 2012 )

Hakim - Pengadilan Negeri Bantul


( 2015 )

Hakim - Pengadilan Negeri


Temanggung ( 2020 )
13

Gambar 8

Sumber : https://pn-temanggung.go.id

Nama : ALBON DAMANIK,S.H.,M.H

Jabatan : Hakim Pratama Utama

Pangkat /Gol : Pembina ( IV/a )

Riwayat Pekerjaan : CPNS (cakim) - Pengadilan Negeri


Taruntung ( 2005 )

PNS (cakim) - Pengadilan Negeri


Taruntung ( 2006 )

Hakim - Pengadilan Negeri Maumere (


2008 )

Hakim - Pengadilan Negeri Tanjung


Balai ( 2011 )

Hakim - Pengadilan Negeri Tebing


Tinggi ( 2015 )

Hakim - Pengadilan Negeri


Temanggung ( 2020 ).
14

d. Kepaniteraan terdiri dari :

· Urusan Kepaniteraan Perdata


· Urusan Kepaniteraan Pidana
· Urusan Kepaniteraan Hukum

e. Sekretaris terdiri dari :

· Urusan Kepegawaian
· Urusan Keuangan
· Urusan Umum.

f. Kelompok Fungsional Kepaniteraan

3. Tugas Pokok dan Fungsi

Pengadilan Negeri Temanggung adalah salah satu pelaksana


kekuasaan kehakiman dilingkungan peradilan umum yang mempunyai
tugas pokok yaitu menerima, memeriksa dan memutus perkara yang
diajukan kepadanya sesuai dengan Undang-undang No. 8 Tahun 2004
tentang perubahan atas Undang-Undang No. 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum dan Undang-Undang No.49 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang No.2 tahun 19861

1
https://pn-temanggung.go.id diakses pada 20 November 2021
15

Untuk pelaksanaan tugas dan fungsi pokok tersebut, dengan


semangat reformasi dalam sistem peradilan nasional, Pengadilan
Negeri Temanggung mengambil sikap stratregis untuk
mengembangkan 7 (tujuh) area yang telah dirumuskan dalam Blue
Print ( cetak biru ) Mahkamah Agung RI, yaitu : 2

1. Kepemimpinan dan manajemen pengadilan

2. Kebijakan peradilan

3. Sumber daya manusia ( SDM ), sarana prasarana dan keuangan

4. Penyelenggaraan persidangan

5. Kebutuhan dan kepuasan pengguna keadilan

6. Pelayanan pengadilan yang terjangkau

7. Kepercayaan dan keyakinan masyarakan pada pengadilan

Guna mewujudakan langkah – langkah satrategis tersebut, sesuai


dengan tugas pokok dan fungsi telah ditentukan dan diatur secara
lengkap seluruh bidang secara teknis yudisial dan non teknis yudisial
yang ada di Pengadilan Negeri Temanggung, dalam pencapaian visi
Badan Peradilan Nasiona yaitu “Mewujudkan Badan Peradilan Umum
Yang Agung”3

1. Ketua Pengadilan

· Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan


mengawasi keuangan rutin/pembangunan.

2
https://www.mahkamahagung.go.iddiakses pada 20 November 2021
3
ttps://pn-temanggung.go.id diakses pada 20 November 2021
16

· Menjalankan pengawasan secara rutin terhadap pelaksanaan tugas


dan memberi petunjuk serta bimbingan yang diperlukan baik bagi
para Hakim maupun seluruh karyawan.
· Sebagai garda depan Mahkamah Agung, yaitu dalam melakukan
pengawasan atas : Penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan
tugas, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan, Sekretaris, dan
Jurusita di daerah hukumnya. Masalah-masalah yang timbul.
Masalah tingkah laku/ perbuatan hakim, pejabat Kepaniteraan
Sekretaris, dan Jurusita di daerah hukumnya. Masalah eksekusi
yang berada di wilayah hukumnya untuk diselesaikan dan
dilaporkan kepada Mahkamah Agung.4
· Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang untuk
membawa keluar dari ruang Kepaniteraan: daftar, catatan, risalah,
berita acara serta berkas perkara. • Menetapkan panjar biaya
perkara; (dalam hal penggugat atau tergugat tidak mampu, Ketua
dapat mengizinkan untuk beracara secara prodeo atau tanpa
membayar biaya perkara).

2. Wakil Ketua Pengadilan :

· Membantu Ketua dalam membuat program kerja jangka pendek


dan jangka panjang, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya
· Mewakili ketua bila berhalangan
· Melaksanakan delegasi wewenang dari ketua
· Melakukan pengawasan intern untuk mengamati apakah
pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan rencana kerja
dan ketentuan yang berlaku serta melaporkan hasil pengawasan
tersebut kepada ketua.
4
https://www.mahkamahagung.go.id diakses pada 20 November 2021
17

3. Hakim :

· Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan tugas


Kekuasaan Kehakiman. Tugas utama hakim adalah
menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan
semua perkara yang diajukan kepadanya
· Dalam perkara perdata, hakim harus membantu para pencari
keadilan dan berusaha keras untuk mengatasi hambatan-
hambatan dan rintangan agar terciptanya peradilan yang
sederhana, cepat dan biaya ringan

4. Panitera :

• Kedudukan Panitera merupakan unsur pembantu pimpinan


• Panitera dengan dibantu oleh Panitera Muda harus
menyelenggarakan administrasi secara cermat mengenai
jalannya perkara perdata dan pidana maupun situasi
keuangan
• Bertanggungjawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,
dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan
pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang
disimpan di Kepaniteraan
• Membuat salinan putusan
• Menerima dan mengirimkan berkas perkara
18

• Melaksanakan eksekusi putusan perkara perdata yang


diperintahkan oleh Ketua Pengadilan dalam jangka waktu
yang ditentukan

1. Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Perdata Dan Panitera


Muda Hukum :

• Membantu pimpinan Pengadilan dalam membuat program


kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya
serta pengorganisasiannya.
• Membantu Panitera dalam menyelenggarakan administrasi
perkara dan pengolahan/penyusunan laporan sesuai dengan
bidangnya masing masing.

6. Panitera Pengganti:

• Membantu Hakim dalam persidangan perkara perdata dan


pidana serta melaporkan kegiatan persidangan tersebut
kepada Panitera Muda yang bersangkutan

7. Jurusita/ Jurusita Pengganti:

• Jurusita/ Jurusita Pengganti bertugas untuk melaksanakan


semua perintah yang diberikan oleh Hakim Ketua Majelis.
• Jurusita/ Jurusita Pengganti bertugas menyampaikan
pengumumanpengumuman, teguran-teguran, protes-protes
dan pemberitahuan putusan pengadilan
• Jurusita/ Jurusita Pengganti melakukan penyitaan atas
perintah Ketua Pengadilan Negeri
19

• Jurusita/ Jurusita Pengganti membuat berita acara penyitaan,


yang salinannya kemudian diberikan kepada pihak-pihak
terkait

8. Sekretaris:

• Sekretaris Pengadilan bertugas menyelenggarakan administrasi


Umum Pengadilan
· Sekretaris bertugas menyelenggarakan administrasi umum,
mengatur tugas para Kepala Sub Bagian, serta seluruh pelaksana
di bagian Kesekretariatan Pengadilan Negeri Temanggung.
· Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab
atas penggunaan anggaran.
· Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab
atas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara ( BMN ).

9. Kasubag Umum Dan Keuangan :

• Memberikan pelayanan guna terciptanya proses peradilan


• Menangani surat keluar dan surat masuk yang bukan bersifat
perkara
• Menangani masalah keuangan, baik keuangan penerimaan
Negara bukan pajak, pengeluaran, anggaran, dan hal-hal lain
yang menyangkut pengeluaran pengadilan diluar perkara
pengadilan

10. Kasubag Kepegawaian, Organisasi Dan Tatalaksana:


20

• Menangani keluar masuk pegawai


• Menangani pensiun pegawai
• Menangani kenaikan pangkat pegawai
• Menangani mutasi pegawai
• Menangani usulan/ promosi jabatan, dll

11.Kasubag Perencanaan, Teknologi Informasi Dan Pelaporan

• membantu Sekretaris dalam melakukan pengumpulan, identifikasi,


analisa, pengolahan dan penyajian data/ informasi untuk penyiapan
bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan penyiapan bahan
monitoring, evaluasi dan pelaporan;
• Membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengembangan sistem
dan teknologi informasi

4. LOKASI PENGADILAN
21

Gambar 9

Sumber : diolah penulis dari http://maps.google.com

Pengadilan Negeri Temanggung

Alamat : Jl. Jenderal Sudirman No.180, Cublikan, Kowangan, Kec.


Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 56218

Email : pntemanggung@ gmail.com


22

Website : http://pn-temanggung.go.id/
23

5. WILAYAH YURISDIKSI

Sumber : diolah penulis dari Temanggung dalam Angka 20215

BPS Kabupaten Temanggung. Temanggung Dalam Angka 2021. Penerbit BPS Kab
5

Temannggung 2021.
24

Gambar 10. Peta Yurisdiksi Lengkap Pengadilan Agama Temanggung

Daftar Wilayah Yurisdiksi Lengkap Pengadilan Negeri


Temanggung6

1. Kecamatan Bansari

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bansari di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Balesari

– Kelurahan / Desa Bansari

– Kelurahan / Desa Campuranom


6
https://pn-temanggung.go.id diakses pada 20 November 2021
25

– Kelurahan / Desa Candisari

– Kelurahan / Desa Gentingsari

– Kelurahan / Desa Gunungsari

– Kelurahan / Desa Mojosari

– Kelurahan / Desa Mranggen Kidul

– Kelurahan / Desa Mranggen Tengah

– Kelurahan / Desa Purborejo

– Kelurahan / Desa Rejosari

– Kelurahan / Desa Tanurejo

– Kelurahan / Desa Tlogowero

2. Kecamatan Bejen

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bejen di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Banjarsari

– Kelurahan / Desa Bejen

– Kelurahan / Desa Congkrang

– Kelurahan / Desa Duren

– Kelurahan / Desa Jlegong

– Kelurahan / Desa Kebondalem

– Kelurahan / Desa Kemuning


26

– Kelurahan / Desa Larangan Luwok

– Kelurahan / Desa Lowungu )

– Kelurahan / Desa Ngaliyan

– Kelurahan / Desa Petung

– Kelurahan / Desa Prangkokan

– Kelurahan / Desa Selosabrang

– Kelurahan / Desa Tanjung Sari

3. Kecamatan Bulu

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bulu di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Bansari

– Kelurahan / Desa Bulu

– Kelurahan / Desa Campursari

– Kelurahan / Desa Danupayan

– Kelurahan / Desa Gandurejo

– Kelurahan / Desa Gondosuli

– Kelurahan / Desa Malangsari

– Kelurahan / Desa Mondoretno

– Kelurahan / Desa Ngimbrang


27

– Kelurahan / Desa Pagergunung

– Kelurahan / Desa Pakurejo

– Kelurahan / Desa Pandemulyo

– Kelurahan / Desa Pasuruhan

– Kelurahan / Desa Pengilon

– Kelurahan / Desa Putat

– Kelurahan / Desa Tegallurung

– Kelurahan / Desa Tegalrejo

– Kelurahan / Desa Wonosari

– Kelurahan / Desa Wonotirto

4. Kecamatan Candiroto

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Candiroto di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Bantir

– Kelurahan / Desa Batursari

– Kelurahan / Desa Candiroto

– Kelurahan / Desa Canggal

– Kelurahan / Desa Gunungpayung

– Kelurahan / Desa Kentengsari

– Kelurahan / Desa Krawitan


28

– Kelurahan / Desa Lempuyang

– Kelurahan / Desa Mento

– Kelurahan / Desa Muneng

– Kelurahan / Desa Muntung

– Kelurahan / Desa Ngabean

– Kelurahan / Desa Plosogaden

– Kelurahan / Desa Sidoharjo

5. Kecamatan Gemawang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Gemawang di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Banaran

– Kelurahan / Desa Gemawang

– Kelurahan / Desa Jambon

– Kelurahan / Desa Kalibanger

– Kelurahan / Desa Karangseneng

– Kelurahan / Desa Kemiriombo

– Kelurahan / Desa Krempong

– Kelurahan / Desa Muncar

– Kelurahan / Desa Ngadisepi

– Kelurahan / Desa Sucen


29

6. Kecamatan Jumo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jumo di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Barang

– Kelurahan / Desa Gedongsari

– Kelurahan / Desa Giyono

– Kelurahan / Desa Gunung Gempol

– Kelurahan / Desa Jamusan

– Kelurahan / Desa Jombor

– Kelurahan / Desa Jumo

– Kelurahan / Desa Karangtejo

– Kelurahan / Desa Kertosari

– Kelurahan / Desa Ketitang

– Kelurahan / Desa Morobongo

– Kelurahan / Desa Padureso

– Kelurahan / Desa Sukomarto

7. Kecamatan Kaloran

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kaloran di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
30

– Kelurahan / Desa Gandon

– Kelurahan / Desa Gandulan

– Kelurahan / Desa Geblog

– Kelurahan / Desa Getas

– Kelurahan / Desa Kalimanggis

– Kelurahan / Desa Kaloran

– Kelurahan / Desa Keblukan

– Kelurahan / Desa Kemiri

– Kelurahan / Desa Kwarakan

– Kelurahan / Desa Tegowanuh

– Kelurahan / Desa Tempuran

– Kelurahan / Desa Tepusen

– Kelurahan / Desa Tleter

– Kelurahan / Desa Tlogowungu

8. Kecamatan Kandangan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kandangan di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Baledu

– Kelurahan / Desa Banjarsari

– Kelurahan / Desa Blimbing


31

– Kelurahan / Desa Caruban

– Kelurahan / Desa Gesing

– Kelurahan / Desa Kandangan

– Kelurahan / Desa Kedawung

– Kelurahan / Desa Kedungumpul

– Kelurahan / Desa Kembangsari

– Kelurahan / Desa Malebo

– Kelurahan / Desa Margolelo

– Kelurahan / Desa Ngemplak

– Kelurahan / Desa Rowo

– Kelurahan / Desa Samiranan

– Kelurahan / Desa Tlogopucang

– Kelurahan / Desa Wadas

9. Kecamatan Kedu

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kedu di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Bandunggede

– Kelurahan / Desa Bojonegoro

– Kelurahan / Desa Candimulya

– Kelurahan / Desa Danurejo


32

– Kelurahan / Desa Gondangwayang

– Kelurahan / Desa Karangtejo

– Kelurahan / Desa Kedu

– Kelurahan / Desa Kundisari

– Kelurahan / Desa Kutoanyar

– Kelurahan / Desa Mergowati

– Kelurahan / Desa Mojotengah

– Kelurahan / Desa Ngadimulyo

– Kelurahan / Desa Salamsari

– Kelurahan / Desa Tegalsari

10. Kecamatan Kledung

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kledung di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Batursari

– Kelurahan / Desa Canggal

– Kelurahan / Desa Jambu

– Kelurahan / Desa Jeketro

– Kelurahan / Desa Kalirejo

– Kelurahan / Desa Kledung

– Kelurahan / Desa Kruwisan


33

– Kelurahan / Desa Kwadungan Gunung

– Kelurahan / Desa Kwadungan Jurang

– Kelurahan / Desa Paponan

– Kelurahan / Desa Petarangan

– Kelurahan / Desa Tlahap

– Kelurahan / Desa Tuksari

11. Kecamatan Kranggan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kranggan di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Badran

– Kelurahan / Desa Bengkal

– Kelurahan / Desa Gentan

– Kelurahan / Desa Kemloko

– Kelurahan / Desa Klepu

– Kelurahan / Desa Kramat

– Kelurahan / Desa Kranggan

– Kelurahan / Desa Ngropoh

– Kelurahan / Desa Nguwet

– Kelurahan / Desa Pare

– Kelurahan / Desa Pendowo


34

– Kelurahan / Desa Purwosari

– Kelurahan / Desa Sanggrahan

12. Kecamatan Ngadirejo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngadirejo di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Banjarsari

– Kelurahan / Desa Campursari

– Kelurahan / Desa Dlimoyo

– Kelurahan / Desa Gandu Wetan

– Kelurahan / Desa Gejagan

– Kelurahan / Desa Giripurno

– Kelurahan / Desa Gondangwinangun

– Kelurahan / Desa Karanggedong

– Kelurahan / Desa Kataan

– Kelurahan / Desa Katekan

– Kelurahan / Desa Manggong

– Kelurahan / Desa Mangunsari

– Kelurahan / Desa Medari

– Kelurahan / Desa Munggangsari

– Kelurahan / Desa Ngadirejo


35

– Kelurahan / Desa Ngaren

– Kelurahan / Desa Petirejo

– Kelurahan / Desa Pringapus

– Kelurahan / Desa Purbosari

– Kelurahan / Desa Tegalrejo

13. Kecamatan Parakan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Parakan di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Bagusan

– Kelurahan / Desa Campursalam

– Kelurahan / Desa Caturanom

– Kelurahan / Desa Dangkel

– Kelurahan / Desa Depokharjo

– Kelurahan / Desa Glapansari

– Kelurahan / Desa Mandisari

– Kelurahan / Desa Nglondong

– Kelurahan / Desa Parakan Kauman

– Kelurahan / Desa Parakan Wetan

– Kelurahan / Desa Ringinanom

– Kelurahan / Desa Sunggingsari


36

– Kelurahan / Desa Tegalroso

– Kelurahan / Desa Traji

– Kelurahan / Desa Wanutengah

– Kelurahan / Desa Watukumpul

14. Kecamatan Pringsurat

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pringsurat di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Gowak

– Kelurahan / Desa Karangwuni

– Kelurahan / Desa Kebumen

– Kelurahan / Desa Klepu

– Kelurahan / Desa Kupen

– Kelurahan / Desa Ngipik

– Kelurahan / Desa Nglorog

– Kelurahan / Desa Pagergunung

– Kelurahan / Desa Pingit

– Kelurahan / Desa Pringsurat

– Kelurahan / Desa Rejosari

– Kelurahan / Desa Soborejo

– Kelurahan / Desa Soropadan


37

– Kelurahan / Desa Wonokerso

15. Kecamatan Selopampang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Selopampang di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Bagusan

– Kelurahan / Desa Bulan

– Kelurahan / Desa Bumiayu

– Kelurahan / Desa Gambasan

– Kelurahan / Desa Jetis

– Kelurahan / Desa Kebonagung

– Kelurahan / Desa Kecepit

– Kelurahan / Desa Ngaditirto

– Kelurahan / Desa Plumbon

– Kelurahan / Desa Salamrejo

– Kelurahan / Desa Selopampang

– Kelurahan / Desa Tanggulanom

16. Kecamatan Temanggung

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Temanggung di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Banyuurip


38

– Kelurahan / Desa Temanggung I

– Kelurahan / Desa Temanggung II

– Kelurahan / Desa Butuh

– Kelurahan / Desa Jampirejo

– Kelurahan / Desa Jampiroso

– Kelurahan / Desa Kertosari

– Kelurahan / Desa Kowangan

– Kelurahan / Desa Sidorejo

– Kelurahan / Desa Jurang

– Kelurahan / Desa Kebonsari

– Kelurahan / Desa Manding

– Kelurahan / Desa Mungseng

– Kelurahan / Desa Giyanti

– Kelurahan / Desa Purworejo

– Kelurahan / Desa Mudal

– Kelurahan / Desa Gilingsari

– Kelurahan / Desa Guntur

– Kelurahan / Desa Joho

– Kelurahan / Desa Lungge

– Kelurahan / Desa Madureso

– Kelurahan / Desa Nampirejo


39

– Kelurahan / Desa Tlogorejo

– Kelurahan / Desa Walitelon Selatan

– Kelurahan / Desa Walitelon Utara

17. Kecamatan Tembarak

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tembarak di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Banaran

– Kelurahan / Desa Botoputih

– Kelurahan / Desa Drono

– Kelurahan / Desa Gandu

– Kelurahan / Desa Greges

– Kelurahan / Desa Jragan

– Kelurahan / Desa Kemloko

– Kelurahan / Desa Krajan

– Kelurahan / Desa Menggoro

– Kelurahan / Desa Purwodadi

– Kelurahan / Desa Tawangsari

– Kelurahan / Desa Tembarak

– Kelurahan / Desa Wonokerso


40

18. Kecamatan Tlogomulyo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tlogomulyo di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Balerejo

– Kelurahan / Desa Candisari

– Kelurahan / Desa Gedegan

– Kelurahan / Desa Kerokan

– Kelurahan / Desa Langgeng

– Kelurahan / Desa Legoksari

– Kelurahan / Desa Losari

– Kelurahan / Desa Pagersari

– Kelurahan / Desa Sriwungu

– Kelurahan / Desa Tanjungsari

– Kelurahan / Desa Tlilir

– Kelurahan / Desa Tlogomulyo

19. Kecamatan Tretep

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tretep di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Bendungan

– Kelurahan / Desa Bojong

– Kelurahan / Desa Bonjor


41

– Kelurahan / Desa Campurejo

– Kelurahan / Desa Donorojo

– Kelurahan / Desa Nglarangan

– Kelurahan / Desa Sigedong

– Kelurahan / Desa Simpar

– Kelurahan / Desa Tempelsari

– Kelurahan / Desa Tlogo

– Kelurahan / Desa Tretep

20. Kecamatan Wonoboyo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Wonoboyo di


Kota/Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

– Kelurahan / Desa Cemoro

– Kelurahan / Desa Kebonsari

– Kelurahan / Desa Pateken

– Kelurahan / Desa Pesantren

– Kelurahan / Desa Pitrosari

– Kelurahan / Desa Purwosari

– Kelurahan / Desa Rejosari

– Kelurahan / Desa Semen

– Kelurahan / Desa Tawangsari


42

– Kelurahan / Desa Tening

– Kelurahan / Desa Wates

– Kelurahan / Desa Wonoboyo

– Kelurahan / Desa Wonocoyo

2. PROSES PENANGANAN PERKARA

Pengadilan Negeri Temanggung adalah baggian dari kekuasaan


kehakiman pada peradilan tingkat perkara di lingkungan peradilan
umum di bawah Mahkamah Agung yang bertugas menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Sebagai pengadilan
tingkat pertama, Pengadilan Negeri Temanggung memiliki tupoksi
menerima, memeriksa, dan mengadili perkara pidana dan perdata bagi
masyarakat yang mencari keadilan.

Adapun pelayanan hukum dan tata formil penanganan perkara


baik pidana maupun perdata yang diberikan oleh Pengadilan Negeri
Temanggung yaitu dimulai dari penerimaan berkas perkara, pencatatan
nomor perkara/register, penetapan Majelis Hakim, panitera pengganti,
jurusita pengganti, jadwal sidang,pemeriksaan perkara/ persidangan
sampai dengan putusan perkara, serta penerimaan berkas upaya hukum
banding, kasasi, dan peninjauan kembali.
43

Gambar 11. Prosedur Berperkara Pidana di Pengadilan Negeri


Temanggung

Sumber : diolah oleh Penulis


44

Gambar 12. Alur Penanganan Pengaduan di Pengadilan Negeri


Temanggung

Sumber : diolah oleh Penulis


45
46

Gambar 13. Akses Informasi di Pengadilan Negeri Temanggung

Sumber : diolah oleh Penulis

7. PROSEDUR PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI

TEMANGGUNG

A. PROSEDUR PERKARA PIDANA BIASA


MEJA PERTAMA
47

1. Menerima perkara pidana, lengkap dengan surat dakwaannya dan surat-


surat yang berhubungan dengan perkara tersebut.
2. Pendaftaran perkara pidana biasa dalam buku register induk,
dilaksanakan dengan mencatat nomor perkara sesuai dengan urutan
dalam buku register tersebut.
3. Pendaftaran perkara pidana singkat, dilaksanakan setelah Hakim
menetapkan dalam persidangan, bahwa perkara tersebut akan diperiksa
menurut acara pemeriksaan singkat.
4. Pendaftaran perkara tindak pidana ringan dan lalu lintas dilaksanakan
setelah perkara itu diputus oleh Pengadilan.
5. Pengisian kolom-kolom buku register, harus dilaksanakan dengan tertib
dan cermat, berdasarkan jalannya penyelesaian perkara.
6. Berkas perkara yang diterima, harus dilengkapi dengan formulir
Penetapan Majelis Hakim disampaikan kepada Wakil Panitera,
selanjutnya segera diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui
Panitera.
7. Perkara yang sudah ditetapkan Majelis Hakimnya, segera diserahkan
kepada Majelis Hakim yang ditunjuk setelah dilengkapi dengan
formulir Penetapan Hari Sidang, dan pembagian perkara dicatat dengan
tertib.
8. Penetapan hari sidang pertama dan penundaan sidang beserta alasan
penundaannya yang dilaporkan oleh Panitera Pengganti setelah
persidangan, harus dicatat didalam buku register dengan tertib.
9. Pemegang buku register, harus mencatat dengan cermat dalam register
yang terkait, semua kegiatan perkara yang berkenaan dengan perkara
banding, kasasi, peninjauan kembali, grasi dan pelaksanaan putusan ke
dalam buku register induk yang bersangkutan.

MEJA KEDUA
48

Menerima pernyataan banding, kasasi, peninjauan kembali, dan grasi/remisi.

Menerima/memberikan tanda terima atas:

(a) Memori banding.

(b) Kontra memori banding.

(c) Memori kasasi.

(d) Kontra memori kasasi.

(e) Alasan peninjauan kembali.

(f) Jawaban/tanggapan peninjauan kembali.

(g) Permohonan grasi/remisi.

(h) Penangguhan pelaksanaan putusan.

Membuat akta permohonan berpikir bagi terdakwa.

Membuat akta tidak mengajukan permohonan banding.

Menyiapkan dan menyerahkan salinan-salinan putusan Pengadilan, apabila


ada permintaan dari pihak yang bersangkutan.

Pelaksanaan tugas-tugas pada Meja Pertama dan Meja Kedua, dilakukan oleh
Panitera Muda Pidana dan berada langsung dibawah pengamatan Wakil
Panitera.

B. ADMINISTRASI PERKARA PIDANA BANDING


49

Permohonan banding diajukan dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah putusan


dijatuhkan, atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak
hadir dalam pengucapan putusan.

Permohonan banding yang diajukan melampaui tenggang waktu tersebut


harus ditolak dengan. membuat surat keterangan.

Permohonan banding yang telah memenuhi prosedur dan waktu yang


ditetapkan, harus dibuatkan akta pemyataan banding yang ditandatangani oleh
Panitera dan pemohon banding, serta tembusannya diberikan kepada pemohon
banding.

Dalam hal pemohon tidak dapat menghadap, hal ini harus dicatat oleh Panitera
dengan disertai alasannya dan catatan tersebut harus dilampirkan dalam
berkas perkara serta juga ditulis dalam daftar perkara pidana.

Permohonan banding yang diajukan harus dicatat dalam buku register induk
perkara pidana dan register banding.

Panitera wajib memberitahukan permohonan banding dari pihak yang satu


kepada pihak yang lain.

Tanggal penerimaan memori dankontra memori banding, harus dicatat dan


salinannya disampaikan kepada pihak yang lain, dengan membuat relas
pemberitahuan/penyerahannya.

Sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi, selama 7 hari pemohon


banding wajib diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara.

Dalam waktu 14 (empat betas) hari sejak permohonan banding diajukan,


berkas perkara banding berupa berkas A dan B harus sudah dikirim ke
Pengadilan Tinggi.
50

Selama perkara banding belum diputus oleh Pengadilan Tinggi, permohonan


banding dapat dicabut sewaktu-waktu, dan dalam hal sudah dicabut tidak
boleh diajukan permohonan banding lagi.

C. PERKARA PIDANA KASASI

Permohonan kasasi diajukan dalam waktu 14 (empat belas) hari sesudah


putusan pengadilan yang dimintakan kasasi diberitahukan.

Permohonan kasasi yang telah memenuhi prosedur, dan tenggang waktu yang
te1ah ditetapkan harus dibuatkan akta pernyataan kasasi yang ditandatangani
oleh Panitera.

Permohonan kasasi wajib diberitahukan kepada pihakl awan dan dibuatkan


akta/relaas pemberitahuan permohonan kasasi.

Terhadap permohonan kasasi yang melewati tenggang waktu tersebut, tetap


diterima dengan membuat surat keterangan oleh Panitera yang diketahui oleh
Ketua Pengadilan Negeri, dan berkas perkara tersebut dikirim ke Mahkamah
Agung.

Memori kasasi selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat betas) hari


sesudah pernyataan kasasi, harus sudah diterima pada Kepaniteraan
Pengadilan Negeri.

Dalam hal terdakwa selaku pemohon kasasi kurang memahami hukum,


Panitera wajib menanyakan dan mencatat alasan-alasan kasasi dengan
membuat memori kasasi baginya.

Dalam hal pemohon kasasi tidak menyerahkan memori kasasi, panitera harus
membuat pernyataan bahwa pemohon tidak mengajukan memori kasasi.
51

Sebelum berkas perkara dikirim kepada Mahkamah Agung, pihak yang


bersangkutan hendaknya diberi kesempatan mempelajari berkas perkara
tersebut.

Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah tenggang


waktu mengajukan memori kasasi berakhir, berkas perkara berupa berkas A
dan B harus sudah dikirim ke Mahkamah Agung.

Foto copy relas pemberitahuan putusan Mahkamah Agung, supaya dikirim ke


Mahkamah Agung.

D. PERKARA PIDANA PENINJAUAN KEMBALI

Permohonan Peninjauan Kembali dari terpidana atau ahli warisnya beserta


alasan-alasannya, diterima oleh Panitera dan ditulis dalam suatu surat
keterangan yang ditanda tangani oleh Panitera dan pemohon.

Dalam hal terpidana selaku pemohon peninjauan kembali kurang memahami


hukum, Panitera wajib menanyakan dan mencatat alasan-alasan secara jelas.
dengan membuatkan surat permohonan peninjauan kembali.

Dalam hal Pengadilan Negeri menerima permintaan peninjauan kembali,


wajib memberitahukan permintaan peninjauan kembali kepada Jaksa Penuntut
Umum.

Dalam waktu 14 (empat belas) hari, setelah permohonan peninjauan kembali


diterima Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Hakim yang
tidak memeriksa perkara semula yang dimintakan peninjauan kembali, untuk
memeriksa alasan permintaan peninjauan kembali tersebut, yang mana
pemohon dan Jaksa ikut hadir dalam menyampaikan pendapatnya.
52

Panitera wajib membuat berita acara pemeriksaan peninjauan kembali dan


ditandatangani oleh Hakim, Jaksa, pemohon dan Panitera.

Panitera wajib membuat berita acara pendapat Ketua/Hakim Pengadilan


Negeri tentang peninjauan kembali.

Dalam waktu 30 hari Panitera mengirimkan berkas perkara permohonan


peninjauan kembali, berita acara pemeriksaan, dan berita acara pendapat
Ketua/Hakim, dan menyampaikan tembusan surat pengantarnya kepada
pemohon dan Jaksa.

Dalam hal yang dimintakan peninjauan kembali putusan Pengadilan tingkat


banding, maka tembusan surat pengantar, berita acara pemeriksaan, dan berita
acara pendapat Ketua/Hakim disampaikan kepada Pengadilan Tingkat
Banding yang bersangkutan.

Foto copy relas pemberitahuan putusan Mahkamah Agung supaya dikirim ke


Mahkamah Agung.

E. PROSEDUR PENERIMAAN PERMOHONAN GRASI/REMISI.

Permohonan grasi/remisi harus diajukan kepada Panitera Pengadilan yang


memutus pada tingkat pertama.

Surat permohonan grasi tersebut, beserta berkas perkara semula termasuk


putusan-putusan atas perkara tersebut, disampaikan kepada Hakim yang
memutus pada tingkat pertama atau kepada Ketua Pengadilan untuk
mendapatkan pertimbangan tentang permohonan grasi tersebut.

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan grasi/remisi diterima,


maka permohonan grasi serta berkas perkara yang bersangkutan, dengan
disertai pertimbangan Hakim/Ketua Pengadilan, kepada Kepala Kejaksaan
Negeri.
53

Dalam perkara singkat permohonan dan berkas perkara dikirim kepada


Mahkamah Agung.

Permohonan grasi/remisi dicatat dalam register induk perkara pidana dan


register grasi/remisi.

Sumber: Mahkamah Agung, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi


Pengadilan (Buku II), Cet. II, 1997.

8. PROSES PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI

TEMANGGUNG

Pengadilan Negeri Temanggung merupakan pelaksana kekuasaan


kehakiman pada peradilan tingkat perkara di lingkungan peradilan umum di
bawah Mahkamah Agung yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. Sebagai pengadilan tingkat pertama,
PengadilanNegeri Temanggung mempunyai mempunyai tugas pokok
menerima, memeriksa, dan mengadili perkara pidana dan perdata bagi
masyarakat pencari keadilan.

Adapun layanan hukum dan prosedur penangan perkara baik pidana


maupun perdata yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Temanggung yaitu
dimulai dari penerimaan berkas perkara, pencatatan nomor perkara/register,
penetapan Majelis Hakim, panitera pengganti, jurusita pengganti, jadwal
sidang,pemeriksaan perkara/ persidangan sampai dengan putusan perkara, serta
penerimaan berkas upaya hukum banding, kasasi, dan peninjauan kembali.

MEJA PERTAMA

Menerima permohonan gugatan, permohonan banding, permohonan kasasi,


permohonan peninjauan kembali, permohonan eksekusi, dan permohonan
somasi.
54

Permohonan perlawanan yang merupakan verzet terhadap putusan verstek,


tidak didaftar sebagai perkara baru.

Permohonan perlawanan pihak ke III (derden verzet) didaftarkan sebagai


perkara baru dalam gugatan.

Menentukan besarnya panjar biaya perkara yang dituangkan dalam SKUM


rangkap tiga.

Dalam menentukan besarnya panjar biaya perkara. mempertimbangkan jarak


dan kondisi daerah tempat tinggal para pihak, agar proses persidangan yang
berhubungan dengan panggilan dan pemberitahuan dapat terselenggara dengan
lancar.

Dalam mernperhitungkan panjar biaya perkara, bagi Pengadilan Tingkat


Pertama, agar mempertimbangkan pula biaya administrasi yang
dipertanggungjawabkan dalam putusan sebagai biaya administrasi.

Menyerahkan surat permohonan, gugatan, permohonan banding, permohonan


kasasi, permohonan peninjauan kernbali, permohonan eksekusi, dan
permohonan somasi yang dilengkapi dengan SKUM kepada yang bersangkutan,
agar membayar uang panjar perkara yang tercantum dalam SKUM, kepada
Pemegang Kas Pengadilan Negeri.

KAS

Kas merupakan bagian dari Meja Pertama.

Pemegang Kas rnenerima dan membukukan uang panjar biaya perkara


sebagaimana tercantum didalam SKUM pada buku jurnal keuangan perkara
yang bersangkutan.
55

Pencatatan panjar perkara dalam buku jurnal, khusus perkara tingkat pertama
(Gugatan, Permohonan, dan Somasi), nomor urut perkara harus sama dengan
nomor halaman buku jurnal.

Nomor tersebut menjadi nomor perkara yang oleh pemegang Kas diterakan
dalam SKUM dan lembar pertama surat gugat/permohonan.

Pencatatan perkara banding, kasasi, peninjauan kernbali dan eksekusi dalam


SKUM dan Buku Jurnal menggunakan nomor perkara awal.

Biaya administrasi untuk perkara gugatan, permohonan, dan somasi,


dikeluarkan pada saat telah diterimanya panjar biaya perkara.

Hak-hak Kepaniteraan yang berupa pencatatan permohonan banding dan kasasi,


juga dikeluarkan pada saat telah diterimanya panjar biaya perkara.

Biaya meterai dan redaksi dikeluarkan pada saat perkara diputus.

Pengeluaran uang perkara untuk keperluan lainnya didalam ruang lingkup hak-
hak kepaniteraan dilakukan menurut ketentuan yang berlaku.

Semua pengeluaran uang yang merupakan hak-hak kepaniteraan, adalah


sebagai pendapatan negara.

Seminggu sekali Pemegang Kas barus menyerahkan uang hak-hak kepaniteraan


kepada Bendaharawan penerima, untuk disetorkan kepada Kas Negara. Setiap
penyerahan, besarnya uang agar dicatat dalam kolom 19 KI-A9, dengan
dibubuhi tanggal dan tanda tangan serta nama Bendaharawan Penerima.

Pengeluaran uang yang diperlukan bagi penyelenggaraan peradilan untuk


ongkos-ongkos panggilan, pemberitahuan, pelaksanaan sita, pemeriksaan
setempat, sumpah penerjemah, dan eksekusi harus dicatat dengan tertib dalam
masing-masing buku jurnal.
56

0ngkos-ongkos tersebut dapat dikeluarkan atas keperluan yang nyata, sesuai


dengan jenis kegiatan tersebut.

Kasir mencatat penerimaan dan pengeluaran uang setiap bari, dalam buku
jurnal yang bersangkutan dan mencatat dalam buku kas bantu yang dibuat
rangkap dua, lembar pertama disimpan Kasir, sedangkan lembar kedua
diserahkan kepada Panitera sebagai laporan.

Panitera atau staf Panitera yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Negeri, mencatat dalam buku induk keuangan yang bersangkutan.

MEJA KEDUA

Mendaftar perkara yang masuk ke dalam buku register induk perkara perdata
sesuai nomor perkara yang tercantum pada SKUM/surat gugatan/permohonan.

Pendaftaran perkara dilaksanakan setelah panjar biaya perkara dibayar pada


Pemegang Kas.

Perkara verzet terhadap putusan verstek tidak didaftar sebagai perkara baru.

Sedangkan perlawanan pihak ke III (derden verzet) didaftar sebagai perkara


baru.

Nomor perkara dalam register sama dengan nomor perkara dalam buku jurnal.

Pengisian kolom-kolom buku register, harus dilaksanakan dengan tertib dan


cermat berdasarkan jalannya penyelesaian perkara.

Berkas perkara yang diterima, dilengkapi dengan formulir Penetapan Majelis


Hakim, disampaikan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Ketua
Pengadilan Negeri melalui Panitera.
57

Perkara yang sudah ditetapkan Majelis Hakimnya, segera diserahkan kepada


Majelis Hakim yang ditunjuk, setelah dilengkapi dengan formulir Penetapan
Hari Sidang, dan pembagian perkara dicatat dengan tertib.

Penetapan hari sidang pertama, penundaan persidangan, beserta alasan


penundaan berdasarkan laporan Panitera Pengganti setelah persidangan, harus
dicatat di dalam buku register dengan tertib.

Pemegang buku register induk, harus mencatat dengan cermat dalam register
yang terkait, semua kegiatan perkara yang berkenaan dengan perkara banding,
kasasi, peninjauan kembali, dan eksekusi ke dalam register buku induk yang
bersangkutan.

MEJA KETIGA

Menyiapkan dan menyerahkan salinan putusan Pengadilan apabila ada


permintaan dari para pihak.

Menerima dan memberikan tanda terima atas:

(a) memori banding.

(b) kontra memori banding.

(c) memori kasasi.

(d) kontra memori kasasi.

(e) jawaban/tanggapan atas alasan P.K.

Mengatur urutan dan giliran Jurusita atau para Jurusita Pengganti yang
melaksanakan pekerjaan kejurusitaan yang telah ditetapkan oleh Panitera.
58

Pelaksanaan tugas-tugas pada Meja Pertama, Meja Kedua, dan Meja Ketiga
dilakukan oleh Kepaniteraan Perdata dan berada langsung dibawah
pengamatan Wakil Panitera.

Sumber: Mahkamah Agung, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi


Pengadilan (Buku II), Cet. II, 1997.

9. PROSEDUR PERMOHONAN INFORMASI DI PENGADILAN NEGERI

TEMANGGUNG

A. Umum

1. Prosedur pelayanan informasi di Pengadilan terdiri dari:

a) prosedur biasa; dan

b) prosedur khusus

2. Prosedur Biasa digunakan dalam hal:

a) Permohonan disampaikan secara tidak langsung, baik melalui surat


atau media elektronik;

b) Informasi yang diminta bervolume besar;

c) Informasi yang diminta belum tersedia; atau

d) Informasi yang diminta adalah informasi yang tidak secara tegas


termasuk dalam kategori informasi yang harus diumumkan atau
informasi yang harus tersedia setiap saat dan dapat diakses publik atau
informasi yang secara tegas dinyatakan sebagai informasi yang rahasia
sehingga harus mendapat ijin dan diputuskan oleh Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID).
59

3. Prosedur Khusus digunakan dalam hal permohonan diajukan secara


langsung dan informasi yang diminta:

a) Termasuk dalam kategori yang wajib diumumkan;

b) Termasuk dalam kategori informasi yang dapat diakses publik dan


sudah tercatat dalam Daftar Informasi Publik dan sudah tersedia
(misal: sudah diketik atau sudah diterima dari pihak atau pengadilan
lain);

c) Tidak bervolume besar (jumlahnya tidak banyak); dan atau

d) Perkiraan jumlah biaya penggandaan dan waktu yang dibutuhkan


untuk penggandaan dapat dilakukan dengan mudah.

B. Prosedur Biasa

Pelayanan informasi dengan menggunakan prosedur biasa dilakukan sesuai


dengan skema alur dalam gambar berikut:
60

1. Pemohon mengisi Formulir Permohonan Informasi yang disediakan


Pengadilan dan memberikan salinannya kepada Pemohon.

2. Petugas Informasi mengisi Register Permohonan.

3. Petugas Informasi langsung meneruskan formulir permohonan kepada


Penanggungjawab Informasi di unit terkait, apabila informasi yang
diminta tidak termasuk informasi yang aksesnya membutuhkan ijin
dari PPID.

4. Petugas Informasi langsung meneruskan formulir permohonan kepada


PPID apabila informasi yang diminta termasuk informasi yang
aksesnya membutuhkan ijin dari PPID guna dilakukan uji
konsekuensi.

5. PPID melakukan uji konsekuensi berdasarkan Pasal 17 Undang-


Undang Keterbukaan Informasi Publik terhadap permohonan yang
disampaikan.

6. Dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak menerima permohonan,


PPID menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Petugas
Informasi, dalam hal permohonan ditolak;
61

7. Dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak menerima permohonan,


PPID meminta Penanggungjawab Informasi di unit terkait untuk
mencari dan memperkirakan biaya penggandaan dan waktu yang
diperlukan untuk menggandakan informasi yang diminta dan
menuliskannya dalam Pemberitahuan Tertulis PPID Model B dalam
waktu selama-lamanya 3 (tiga) hari kerja serta menyerahkannya
kembali kepada PPID untuk ditandatangani, dalam hal permohonan
diterima.

8. Petugas Informasi menyampaikan Pemberitahuan Tertulis


sebagaimana dimaksud butir 6 atau butir 7 kepada Pemohon
Informasi selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja sejak
pemberitahuan diterima.

9. Petugas Informasi memberikan kesempatan bagi Pemohon apabila


ingin melihat terlebih dahulu informasi yang diminta, sebelum
memutuskan untuk menggandakan atau tidak informasi tersebut.

10. Dalam hal Pemohon memutuskan untuk memperoleh fotokopi


informasi tersebut, Pemohon membayar biaya perolehan informasi
kepada Petugas Informasi dan Petugas Informasi memberikan tanda
terima.

11. Dalam hal informasi yang diminta tersedia dalam dokumen elektronik
(softcopy), Petugas Informasi pada hari yang sama mengirimkan
informasi tersebut ke email Pemohon atau menyimpan informasi
tersebut ke alat penyimpanan dokumen elektronik yang disediakan
oleh Pemohon tanpa memungut biaya.

12. Petugas informasi menggandakan (fotokopi) informasi yang diminta


dan memberikan informasi tersebut kepada Pemohon sesuai dengan
62

waktu yang termuat dalam Pemberitahuan Tertulis atau selambat-


lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak Pemohon
membayar biaya perolehan informasi.

13. Pengadilan dapat memperpanjang waktu sebagaimana dimaksud butir


12 selama 1 (satu) hari kerja apabila diperlukan proses pengaburan
informasi dan selama 3 (tiga) hari kerja jika informasi yang diminta
bervolume besar.

14. Untuk pengadilan di wilayah tertentu yang memiliki keterbatasan


untuk mengakses sarana fotokopi, jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam butir 12, dapat diperpanjang selama paling lama 3
(tiga) hari kerja.

15. Setelah memberikan fotokopi informasi, Petugas Informasi meminta


Pemohon menandatangani kolom penerimaan informasi dalam
Register Permohonan.

C. Prosedur Khusus

Proses pelayanan informasi dengan menggunakan prosedur khusus, mengikuti


skema alur dalam gambar berikut:
63

1. Pemohon mengisi formulir permohonan yang disediakan Pengadilan.

2. Petugas Informasi mengisi Register Permohonan.

3. Petugas Informasi dibantu Penanggungjawab Informasi di unit terkait


mencari informasi yang diminta oleh Pemohon dan memperkirakan
biaya perolehan informasi dan waktu yang dibutuhkan untuk
penggandaannya.

4. Apabila informasi yang diminta telah tersedia dan tidak memerlukan


ijin PPID, Petugas Informasi menuliskan keterangan mengenai
perkiraan biaya perolehan informasi dan waktu yang dibutuhkan
untuk penggandaannya dalam formulir permohonan yang telah diisi
Pemohon.

5. Proses untuk pembayaran, penyalinan dan penyerahan salinan


informasi kepada Pemohon dalam Prosedur Khusus, sama dengan
yang diatur untuk Prosedur Biasa dalam butir 10 sampai dengan butir
15.
64

6. Petugas Informasi memberikan kesempatan bagi Pemohon apabila


ingin melihat terlebih dahulu informasi yang diminta, sebelum
memutuskan untuk menggandakan atau tidak informasi tersebut.

D. Biaya Perolehan Informasi

1. Biaya perolehan informasi dibebankan kepada Pemohon.

2. Biaya perolehan informasi sebagaimana dimaksud butir 1 terdiri atas


biaya penggandaan (misalnya fotokopi) informasi yang dimohonkan
serta biaya transportasi untuk melakukan penggandaan tersebut.

3. Biaya penggandaan sebagaimana dimaksud butir 2 adalah biaya riil


yang ditetapkan oleh penyedia jasa pelayanan penggandaan.

4. Atasan PPID menetapkan biaya riil transportasi untuk melakukan


penggandaan informasi sebagaimana dimaksud butir 2 dengan
memperhatikan kondisi wilayah, dalam hal biaya tersebut diperlukan
(misalnya lokasi penyedia jasa pelayanan penggandaan jauh dari
Pengadilan).

5. Terhadap permohonan informasi mengenai penggandaan putusan atau


penetapan tidak dikenakan biaya leges karena yang dapat diberikan
kepada pemohon bukan merupakan salinan resmi.

E. Syarat dan Prosedur Pengajuan Keberatan atas Pelayanan Permintaan Informasi

1. Pemohon berhak mengajukan keberatan dalam hal ditemukannya alasan


sebagai berikut:Keberatan ditujukan kepada Atasan PPID melalui Petugas
Informasi oleh Pemohon atau kuasanya.Keberatan ditujukan kepada Atasan
PPID melalui Petugas Informasi oleh Pemohon atau kuasanya.Keberatan
ditujukan kepada Atasan PPID melalui Petugas Informasi oleh Pemohon
65

atau kuasanya.Keberatan ditujukan kepada Atasan PPID melalui Petugas


Informasi oleh Pemohon atau kuasanya.

a) Adanya penolakan atas permohonan informasi;

b) Tidak disediakannya informasi yang wajib diumumkan secara berkala;

c) Tidak ditanggapinya permohonan informasi;

d) Permohonan ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta;

e) Tidak dipenuhinya permohonan informasi;

f) Pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau

g) Penyampaian informasi melebihi waktu yang diatur dalam Pedoman


ini.

2. Keberatan ditujukan kepada Atasan PPID melalui Petugas Informasi oleh


Pemohon atau kuasanya.

F. Registrasi Pengajuan Keberatan atas Pelayanan Permintaan Informasi

1. Petugas Informasi wajib memberikan formulir keberatan kepada


pemohon untuk diisi dan membantu pengisiannya jika diperlukan.

2. Petugas Informasi langsung memberikan salinan formulir keberatan


sebagai tanda terima pengajuan keberatan.

3. Petugas Informasi wajib mencatat pengajuan keberatan dalam register


keberatan dan meneruskannya kepada atasan PPID dengan tembusan
kepada PPID dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak
permohonan diajukan.
66

G. Tanggapan atas Keberatan

1. Atasan PPID wajib memberikan tanggapan dalam bentuk keputusan


tertulis yang disampaikan kepada Petugas PPID dengan tembusan
kepada PPID selambat-lambatnya dalam waktu 20 (dua puluh) hari
sejak dicatatnya pengajuan keberatan tersebut dalam register keberatan.

2. Keputusan tertulis sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya


memuat:Petugas Informasi menyampaikan atau mengirimkan
keputusan Atasan PPID kepada Pemohon atau kuasanya selambat-
lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak menerima tanggapan
dari Atasan PPID dan ditembuskan ke PPID serta Biro Hukum dan
Hubungan Masyarakat Mahkamah Agung.Petugas Informasi
menyampaikan atau mengirimkan keputusan Atasan PPID kepada
Pemohon atau kuasanya selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari
kerja sejak menerima tanggapan dari Atasan PPID dan ditembuskan ke
PPID serta Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat Mahkamah
Agung.Petugas Informasi menyampaikan atau mengirimkan keputusan
Atasan PPID kepada Pemohon atau kuasanya selambat-lambatnya
dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak menerima tanggapan dari Atasan
PPID dan ditembuskan ke PPID serta Biro Hukum dan Hubungan
Masyarakat Mahkamah Agung.

a) Tanggal pembuatan surat tanggapan atas keberatan;

b) Nomor surat tanggapan atas keberatan;

c) Tanggapan/jawaban tertulis atasan PPID atas keberatan yang diajukan


yang berisi salah satu atau beberapa hal sebagai berikut:
67

i. Mendukung sikap atau putusan PPID disertai alasan dan


pertimbangan yang jelas;

ii. Membatalkan putusan PPID dan/atau memerintahkan PPID untuk


memberikan sebagian atau seluruh informasi yang diminta kepada
Pemohon dalam jangka waktu tertentu selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kerja;

iii. Memerintahkan PPID untuk menjalankan kewajibannya dalam


memberikan pelayanan informasi sesuai dengan undang-undang
dan peraturan yang berlaku dalam jangka waktu tertentu selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja;

iv. Menetapkan biaya yang wajar yang dapat dikenakan kepada


pemohon informasi.

3. Petugas Informasi menyampaikan atau mengirimkan keputusan Atasan


PPID kepada Pemohon atau kuasanya selambat-lambatnya dalam waktu 2
(dua) hari kerja sejak menerima tanggapan dari Atasan PPID dan
ditembuskan ke PPID serta Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat
Mahkamah Agung.

4. Pemohon yang mengajukan keberatan yang tidak puas dengan keputusan


atasan PPID berhak mengajukan permohonan penyelesaian sengketa
informasi kepada Komisi Informasi selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari kerja sejak diterimanya keputusan atasan PPID.
68

Gambar 12. Alur Penanganan Pengaduan di Pengadilan Negeri Temanggung


Sumber : diolah oleh Penulis
69

Gambar 13. Akses Informasi di Pengadilan Negeri Temanggung

Sumber : diolah oleh Penulis


70

Gambar 11. Prosedur Berperkara Pidana di Pengadilan Negeri Temanggung

Sumber : diolah oleh Penulis

B. Profil Pengadilan Agama Kabupaten Temanggung

1. Sekilas Tentang Pengadilan Agama Kabupaten Temanggung


71

Gambar 14. Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Temanggung

Sumber : https://pa-temanggung.go.id/hubungi-kami/kontak

Sejarah Pengadilan Agama Temanggung

Masa Sebelum Penjajahan

Sebelum Islam datang ke Indonesia, Indonesia telah ada dua macam


peradilan yaitu Peradilan Pradata dan Peradilan Padu. Peradilan Pradata
mengurusi perkara-perkara yang menjadi urusan raja, sedangkan Peradilan
Padu mengurusi perkara-perkara yang bukan menjadi urusan raja. Dua macam
peradilan tersebut muncul akibat pengaruh peradaban Hindu yang masuk ke
Indonesia. Hal ini dapat ditelusuri lewat penggunaan istilah “jaksa” yang
berasal dari India. Istilah ini pada waktu itu diberikan kepada pejabat yang
menjalankan pengadilan.

Dengan masuknya agama Islam ke Indonesia pada abad ketujuh


masehi yang dibawa langsung oleh saudagar-saudagar dari Makkah dan
Madinah, maka dalam praktek sehari-hari, masyarakat mulai melaksanakan
ajaran dan aturan-aturan agama Islam yang bersumber pada kitab-kitab fiqih
dan hal ini membawa pengaruh kepada tata hukum di Indonesia.

Dari catatan sejarah, Sultan Agunglah (Raja Mataram) yang pertama


kali mengadakan perubahan didalam tata hukum di bawah pengaruh Islam.
Perubahan ini pertama-tama diwujudkan khusus dalam nama pengadilan, yang
semula bernama PengadilanPradata diganti dengan Pengadilan Surambi.
72

Begitu juga dengan tempat dan pelaksana pengadilan, semula Pengdilan


Pradata diselenggarakan di Sitinggil dan dilaksanakan oleh raja, kemudian
dialihkan ke serambi masjid agung dan dilaksanakan oleh para penghulu yang
dibantu oleh para alim ulama.

Pada perkembangan berikutnya (pada masa akhir pemerintahan


Mataram) muncullah 3 macam pengadilan di daerah Periangan, yaitu
Pengadilan Agama, Pengadilan Drigama dan Pengadilan Cilaga. Pengadilan
Agama mengadili perkara atas dasar hukum Islam, Pengadilan Drigama
mengadili perkara berdasarkan hukum jawa kuno yang telah disesuaikan
dengan adat setempat, dan Pengadilan Cilaga adalah semacam Pengadilan
Wasit khusus mengenai sengketa perniagaan, hal ini berlangsung sampai VOC
masuk ke Indonesia.

Masa Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka atas usul Menteri Agama yang disetujui


oleh Menteri Kehakiman, Pemerintah menyerahkan Mahkamah Islam Tinggi
dari Kementerian Kehakiman kepada Kementerian Agama melalui Penetapan
Pemerintah Nomor 5/SD tanggal 26 Maret 1946. Dalam rangka memenuhi
UUD 1945, pada tahun 1964 keluarlah Undang-Undang No.19 Tahun 1964
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman yang kemudian
digandi dan disempurnakan dengan Unang-Undang No.14 Tahun 1970. Pada
pasal 10 Undang-Undang No.14 Tahun 1970 menentukan bahwa kekuasaan
kehakiman dilaksanakan oleh empat lingkungan peradilan, yaitu : Peradilan
Umum; Peradilan Agama; Peradilan Militer; dan Peradilan Tata Usaha
Negara.

Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974


73

Pada tanggal 2 Januari 1974 telah disahkan dan diundangklan Undang-


Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Adapun peraturan
pelaksanaannya diundangklan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Dalam
pasal 68 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan pengadilan dalam undang-undang ini adalah
Pengadilan Agama bagi mereka yang beragama Islam, dan Pengadilan Umum
bagi lainnya. Pada perkembangan berikutnya sehubungan dengan Peranan
Pengadilan Agama dalam periode 1974 sampai dengan 1989 ini adalah
lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan
Tanah Milik. Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan beserta peraturan pelaksanaannya dan diundangkan lagi
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, wewenang Pengadilan Agama
semakin luas dan mantap.

Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang


Peradilan Agama khususnya lewat pasal 106 Lembaga Peradilan Agama
mengalami perubahan-perubahan yang sangat mendasar. Status dan
eksistensinya telah pasti, sebab keberadaan Peradilan Agama yang dibentuk
sebelum lahirnya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 keberadaannya diakui
dan disyahkan dengan Undang-undang peradilan ini. Dengan demikian
Peradilan Agama menjadi mandiri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dimana ciri-cirinya antara lain hukum acara
dilaksanakan dengan baik dan benar, tertib dalam melaksanakan administrasi
perkara dan putusan dilaksanakan sendiri oleh pengadilan yang memutus
perkara tersebut.
74

Daftar Ketua Pengadilan Agama Temanggung

1. Sya’ban ( - 1960)

2. K.H. Muh Arif Mastur (1960-1978)

3. H. Abdullah (1978-1980)

4. H. Nur Said, S.Ag (1980-1989)

5. Drs. H. Ali Muchson, S.H. (1989-1998)

6. Drs. H. Mafruchin Ismail, S.H. (1998-2002)

7. Drs. H. Supardi, S.H. (2002-2005)

8. Drs. H. Syahidi, S.H. (2005-2006)

9. Drs. H. Mukhlas, S.H. (2006-2010)

10. Drs. Syaiful Karim, M.H. (2010-2013)

11. Drs. Ahmad Harun Shofa, S.H. (2013-2014)

12. Dra. Hj. Mahmudah, M.H. (2014-2018)

13. Drs. Moh. Mukti (2018 - 2020)

14. Drs. Muhammad Dihyah Wahid ( 2020- 2021)

15. Antoni Said, S.Ag (Maret 2021-Juli 2021)

16. Yusri, S.Ag., M.H (Juli 2021 - sekarang)


75

2. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Temanggung


76
77

Gambar 15 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Kabupaten Temanggung

Sumber : http://pa-temanggung.go.id/tentang-pengadian/profile-pengadilan/struktur-
organisasi

PROFIL KETUA DAN WAKIL KETUA PENGADILAN AGAMA


KABUPATEN TEMANGGUNG

Nama : Yusri, S.Ag., M.H.

NIP : 197110291998031001

Tempat/tgl Lahir : Kotawaringin Timur, 29 Oktober 1971

Jabatan Aktif : KETUA

Riwayat Pendidikan : SD INPRES JAYA KARET (1985)

MTSN GAMBUT II GAMBUT (1988)

MAN MARTAPURA (1991)

S1 – IAIN Antasari Banjarmasin (1996)

S2 - Univ. Muhammadiyah Palembang (2020)

Riwayat Jabatan : CPNS PA Sampit (1998)

PNS PA Sampit (1999)


78

Kepala Sub Bagian Umum PA Sampit (1999)

Wakil Sekretaris PA Sampit (2000)


Panitera Pengganti PA Buntok (2004)
Panitera Pengganti PTA Palangkaraya (2005)
Hakim PA Poso (2009)
Hakim PA Sintang (2013)
Wakil Ketua PA Sintang (2017)

Ketua PA Pangkalan Balai (2018)

Wakil Ketua PA Barabai (2020)


Ketua PA Temanggung (2021)

Riwayat Penghargaan : Satya Karya Sewindu (MA RI - 2012)

Satyalancana Karya Satya X Tahun (Presiden RI – 2012)

Piagam Satya Karya Duawindu (MA RI - 2017)

Satyalancana Karya Satya XX Tahun (Kemensesneg RI

– 2018)

Nama : Muhamad Imron, S. Ag., M.H.

NIP : 197510262000031006

Tempat/tgl Lahir : Semarang, 26 Oktober 1975

Jabatan Aktif : Wakil Ketua


79

Riwayat Pendidikan : SD - SDN Kedungpani I – 1987

SLTP - SMP Negeri 23 Semarang - - 1990

SLTA - Madrasah Aliyah Negeri 2 Futuhiyyah I - 1993

S1 - IAIN Walisongo Semarang - Hukum Islam - Peradilan


Agama - 1998

S2 - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya - Magister Ilmu


Hukum - 2012

Riwayat Jabatan : CPNS PA Putusibau (2000)

PNS PA Putusibau (2001)

Wakil Sekretaris PA Putusibau (2003)

Panitera Muda Gugatan PA Sintang (2005)

Wakil Panitera PA Sintang (2006)

Wakil Panitera PA Sanggau (2007)

Panitera / Sekretaris PA Mempawah (2008)

Hakim PA Bawean (2009)

Hakim PA Magelang (2014)

Hakim PA Karanganyar (2018)

Wakil Ketua PA Jeneponto (2019)

Ketua PA Janeponto (2020)

Wakil Ketua PA Temanggung (2021)


80

Riwayat Penghargaan : Satya Karya Dwiwindu (Ketua MA RI - 2016)

Satyalancana Karyasatya X (Presiden RI - 2010)

Satyalancana karyasatya XX (Presiden RI - 2021)

JOB DESCRIPTION / URAIAN KERJA PEGAWAI PENGADILAN AGAMA


KABUPATEN TEMANGGUNG

KETUA

1. Bertugas dan bertanggung jawab atas terselenggaranya tugas-tugas peradilan


secara baik dan lancar

2. Memimpin dan bertanggung jawab atas jalannya Pengadilan Agama


Temanggung Kelas IB dalam daerah yurisdiksinya baik dalam bidang
Peradilan maupun Ketatausahaan

3. Melaksanakan fungsi manajemen dengan baik, serasi dan selaras dalam


penyusunan rencana kerja (planning) baik dalam jangka pendek, menengah,
maupun jangka panjang

4. Mengawasi administrasi keuangan perkara dan PNBP serta bertanggung


jawab atas Keuangan DIPA

5. Memerintahkan, memimpin dan mengawasi eksekusi sesuai dengan ketentuan


yang berlaku
81

6. Menjadi contoh teladan dalam prilaku sebagai pejabat peradilan yang


berakhlakul karimah

7. Membuat Penetapan Majelis Hakim (PMH) yang akan memeriksa dan


mengadili perkara untuk disidangkan

8. Membentuk dan memberi arahan dalam pelaksanaan kebijakan umum


dibidang kepaniteraan dan kesekretariatan :

9. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pengelolaan anggaran dan


barang milik negara

10. Melakukan pembagian tugas pejabat-pejabat di bawahnya dan


mendelegasikan sebagian wewenangnya

11. Mengembangkan potensi pegawai dalam rangka promosi dan persiapan alih
generasi

12. Menilai prestasi kerja bawahannya

13. Melakukan koordinasi dengan Wakil Ketua, Panitera, Sekretaris dan Instansi
Eksternal

14. Menyampaikan usul / saran dan laporan secara hirarkis

15. Melaksanakan rapat-rapat koordinasi secara berkala

16. Melaksanakan pembinaan mental dan disiplin pegawai

17. Menunjuk salah seorang hakim sebagai pejabat yang melaksankan tugas
kehumasan dan penanggung jawab disiplin Pegawai

18. Melaksanakan persidangan dan membuat putusan / Penetapan :

19. Mengimput data dalam SIPP :


82

WAKIL KETUA

1. Bertanggungjawab atas terselenggaranya tugas Pengadilan Agama


Temanggung Kelas IB

2. Membantu pimpinan dalam membuat program kerja jangka panjang dan


jangka pendek, serta Jangka panjang

3. Perencanaan (Planning, Programing) dan Pengorganisasian (Organizing)

4. Pelaksanaan (Implementation dan Executing)

5. Melaksanakan Pengawasan yang baik, serasi dan selaras

6. Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan

7. Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya

8. Mengadakan pengawasan terhadap disiplin pegawai dan pola bindalmin

9. Mengadakan rapat khusus dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas


dibidang kepaniteraan dan kesekretariatan

10. Melaksanakan tugas selaku Koordinator Hakim Pengawas Bidang

11. Mengadakan rapat berkala dengan Hakim Pengawas Bidang dan melaporkan
hasil rapat kepada Ketua

12. Sebagai ketua merangkap anggota tim pengawas disiplin kerja hakim dan
pegawai

13. Sebagai penanggungjawab pelaksanaan absensi hakim dan pegawai

14. Sebagai ketua merangkap anggota Tim Promosi dan Mutasi (TPM)

15. Melaksanakan persidangan dan membuat Putusan / Penetapan :


83

16. Mengimput data dalam SIPP :

17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua

18. Bertanggung jawab kepada Ketua

HAKIM

1. Membantu pimpinan dalam membuat program kerja jangka panjang dan


jangka pendek, serta pengorganisasiannya

2. Membantu pimpinan mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam


mengatasi masalah yang dihadapi dan mencari solusi pemecahannya

3. Menerima dan mencatat perkara yang diajukan secara lisan kepadanya atas
penunjukan Ketua Pengadilan Agama Temanggung Kelas IB

4. Bertanggung jawab atas penyelesaian perkara yang diserahkan oleh Ketua


Pengadilan Agama Temanggung Kelas IB

5. Melaksanakan tugas sebagai Hakim Pengawas sesuai bidang pengawasan


masing-masing

6. Melaksanakan tugas sebagai Hakim Mediator untuk memberikan pelayanan


Hukum kepada pencari keadilan yang memerlukan dan melakukan serta
memberikan solusi jalan/upaya penyelesaian permasalahan perkara yang
diajukan para pihak

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Agama


Temanggung Kelas IB

8. Bertanggung jawab kepada Ketua


84

KETUA MAJELIS :

1. Menjadi Ketua Majelis Hakim atas penunjukan Ketua Pengadilan Agama


Temanggung Kelas I B dan mengkoordinir segala kegiatan persidangan serta
bertanggung jawab atas berkas perkara yang ditanganinya sampai minutasi
dan upload putusan .

2. Menyerahkan / membagi berkas kepada para Hakim Anggota untuk dipelajari


secara bergiliran / bergantian

3. Bersama-sama dengan para Hakim Anggota mengadakan persiapan


seperlunya dan membuat arah jalannya persidangan.

4. Menetapkan hari sidang (PHS) dan menentukan hari penundaan sidang-sidang


berikutnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Menetapkan Sita Jaminan

6. Memimpin jalannya persidangan

7. Membimbing Panitera dan Panitera Pengganti yang bertugas membantu


Majelis

8. Bertanggungjawab atas kebenaran Berita Acara persidangan dan


menandatangani sebelum sidang berikutnya serta menjaga kerahasiaan berita
acara tersebut

9. Mengimput data dalam SIPP :

10. Mengadakan musyawarah Majelis Hakim untuk membuat putusan/ penetapan

11. Membuat konsep naskah putusan dan penetapan perkara yang di pimpinnya
bersama-sama dengan Hakim Anggota untuk diucapkan dipersidangan
85

12. Melaporkan kepada Ketua Pengadilan Agama Temanggung Kelas IB apabila


anggota atau salah satu anggota majelis sidang berhalangan untuk ditetapkan
penggantinya

13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

14. Bertanggung jawab kepada Ketua

HAKIM ANGGOTA MAJELIS :

1. Mendampingi Ketua Majelis dalam melaksanakan persidangan

2. Bersama-sama dengan Hakim Ketua Majelis mengadakan persiapan


seperlunya dan membuat arah jalannya persidangan.

3. Memeriksa kelengkapan berkas perkara setiap kali diadakan persidangan

4. Mengawasi pelaksanaan tugas Jurusita/Jurusita Pengganti dalam melakukan


panggilan sidang atas perkara yang sedang berjalan

5. Mengawasi pelaksanaan tugas Panitera sidang dalam persiapan sebelum


sidang dimulai seperti pemberitahuan, pemanggilan para pihak untuk masuk
keruang sidang dan mengawasi pembuatan Berita Acara persidangan

6. Mengoreksi Berita Acara sidang dan menjaga kerahasiaan berita acara


persidangan

7. Mengadakan musyawarah dengan Ketua dan Anggota Majelis untuk proses


pengambilan putusan / penetapan

8. Membuat putusan dan penetapan perkara yang akan diputus atas permintaan
Ketua Majelis
86

9. Mengimput data ke SIPP

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

11. Bertanggung jawab kepada Ketua.

PANITERA :

1. Membantu pimpinan Pengadilan Agama Temanggung Kelas IB memberikan


pelayanan tehnis dibidang administrasi perkara dan administrasi peradilan
lainnya

2. Membantu pimpinan dalam membuat program kerja jangka pendek dan


jangka panjang pelaksanaan dan pengorganisasiannya

3. Bertanggung jawab atas kelancaran dan ketertiban KepaniteraanPengadilan


Agama Temanggung Kelas IB

4. Mengatur pembagian tugas kepaniteraan

5. Dengan dibantu Wakil Panitera dan Panitera Muda menyelenggarakan


administrasi kepaniteraan Pengadilan Agama Temanggung Kelas IB secara
cermat atas jalannya perkara maupun situasi keuangan perkara

6. Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, buku


daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-
surat lainnya yang disimpan dikepaniteraan

7. Mendampingi dan membantu Hakim Ketua Majelis dan mencatat jalannya


sidang serta membantu Majelis dalam minutasi dan menjahit berkas perkara
dengan ketentuan dapat diwakili oleh Panitera Pengganti yang ditunjuk

8. Membuat Berita Acara Sidang dan mengimput dalam SIPP


87

9. Menandatangani salinan putusan / penetapan dan akte cerai

10. Bertanggung jawab dan membuat :

1. Akte permohonan banding, kasasi dan peninjauan kembali.

2. Pemberitahuan adanya permohonan banding, kasasi dan peninjauan


kembali.

3. Penyampaian salinan memori/kontra memori banding, memori


kasasi/kontra memori kasasi, salinan putusan peninjauan kembali kepada
pemohon peninjauan kembali

4. Penerimaan dan tidak menerima memori kasasi, kontra memori kasasi

5. Akte-akte yang menurut undang-undang/peraturan yang mengharuskan


untuk dibuat

6. Legalisir surat-surat yang akan dijadikan bukti dipersidangan

11. Menyerahkan berkas perkara kepada Ketua Majelis yang ditunjuk oleh Ketua
setelah menunjuk Panitera Pengganti yang akan mendampingi Ketua Majelis

12. Melaksanakan penyitaan atas perintah Ketua Pengadilan Agama atau Ketua
Majelis

13. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengiriman berkas perkara

14. Melaksanakan eksekusi putusan yang diperintahkan oleh Ketua Pengadilan


Agama dalam jangka waktu yang telah ditentukan

15. Mengatur tugas, Wakil Panitera, Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita
Pengganti
88

16. Melakukan peneguran terhadap perkara yang biayanya telah habis, mengawasi
pembukuan, uang iwadl, biaya pengadilan lainnya

17. Mengadakan rapat berkala dalam rangka memberikan pengarahan dan


bimbingan kepada Pejabat Kepaniteraan

18. Mengelola dan melaporkan keuangan PNBP

19. Melayani para pihak yang akan membuat kuasa khusus

20. Sebagai Anggota Tim Promosi dan Mutasi (TPM)

21. Sebagai anggota Tim Pengawas disiplin kerja Pegawai

22. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

23. Bertanggung jawab kepada Ketua.

WAKIL PANITERA

1. Membantu Panitera didalam mengawasi pelaksanaan tugas-tugas administrasi


perkara sesuai dengan pola bindalmin

2. Mendampingi dan membantu Majelis Hakim dengan mengikuti dan mencatat


jalannya persidangan serta membantu minutasi dan menjahit berkas perkara

3. Mengimput data dalam SIPP :

4. Meneliti dan memberikan paraf pada surat-surat keluar bidang Kepaniteraan


sebelum ditanda tangani oleh Panitera

5. Meneliti berkas perkara baru yang diterima dari meja II selanjutnya


menyerahkan kepada Panitera
89

6. Memberikan koreksi terhadap salinan putusan / penetapan, akta cerai dan


membubuhi paraf pada bagian kanan pejabat yang akan menandatangani
salinan, akta cerai dan surat-surat keluar dari Pengadilan

7. Mengkoordinir Delegasi Panggilan Masuk Dan keluar dan keluar serta


melaporkannya kepada atasan

8. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada Panitera Muda untuk kelancaran


tugas masing-masing

9. Menyampaikan laporan kepada Panitera tentang mekanisme kerja


Kepaniteraan

10. Mengadakan koordinasi kerja dengan pejabat lain untuk kelancaran tugas

11. Mengkoordinir tugas-tugas Panitera Muda

12. Meneliti, mengoreksi laporan-laporan bulanan dan tahunan

13. Sebagai anggota tim pengawas disiplin kerja pegawai

14. Membantu kegiatan Dharma Yukti Karini

15. Melaksanakan tugas lain atas perintah atasan

16. Bertanggung jawab kepada Panitera.

PANITERA MUDA HUKUM

1. Mendampingi dan membantu Majelis Hakim dengan mengikuti dan mencatat


jalannya persidangan serta membantu minutasi dan menjahit berkas perkara

2. Mengimput data dalam SIPP :


90

3. Melaksanakan dan bertanggung jawan terhadap kelancaran tugas Meja III /


Meja Pelayanan

4. Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data serta mempersiapkan statistik


dan dokumentasi perkara

5. Meningkatkan pelayanan / penyajian data yang di perlukan oleh instansi lain


dan pihak yang berwenang

6. Mengurus dan meyelesaikan semua laporan perkara dan keuangan

7. Memberikan pelayanan administrasi yang bertalian dengan hukum agama

8. Mengeluarkan akte cerai berdasarkan putusan/penetapan Pengadilan Agama


Temanggung yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan membubuhi
paraf pada bagian kiri pejabat yang akan menandatangani

9. Meneruskan akta cerai tersebut kepada Wakil Panitera untuk dikoreksi dan
diparaf, selanjutnya disampaikan kepada Panitera untuk ditandatangani

10. Menyerahkan akta cerai, salinan putusan dan salinan penetapan kepada para
pihak yang berperkara

11. Mengurus arsip, surat-surat yang berhubungan dengan perkara dan arsip
berkas perkara

12. Membantu terselenggaranya Hisab dan Ru’yat ( bila diminta )

13. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahannya jika diperlukan

14. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada atasannya dalam menentukan


langkah kebijaksanaan dibidang tugasnya

15. Bekerjasama dan saling membantu kelancaran tugas dengan Panitera Muda
Gugatan dan Panitera Muda Permohonan
91

16. Bertanggung jawab atas kelancaran penulisan register akta cerai

17. Melaksanakan perintah Panitera tentang permintaan Rohaniwan bila


diperlukan

18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

19. Bertanggung jawab kepada Wakil Panitera.

PANITERA MUDA PERMOHONAN

1. Menerima dan meneliti perkara Permohonan

2. Menyusun berkas perkara Permohonan

3. Menyiapkan seluruh bahan / persyaratan berkas perkara Permohonan sebelum


diserahkan kepada Wakil Panitera

4. Mendampingi dan membantu Majelis Hakim dengan mengikuti dan mencatat


jalannya persidangan serta membantu minutasi dan menjahit berkas perkara

5. Mengimput data dalam SIPP :

6. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas Meja II /


Meja Pelayanan

7. Melayani masyarakat pencari keadilan dengan memberi penjelasan tentang


perkara Permohonan bila diperlukan :

8. Meneliti/mengoreksi perkara permohonan yang diajukan oleh pencari


keadilan

9. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahannya jika diperlukan


92

10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasannya dalam menentukan


langkah kebijaksanaan dibidang tugasnya

11. Mendata perkara permohonan yang sudah putus dan yang masih berjalan

12. Bertanggung jawab atas kelancaran penulisan register permohonan

13. Bekerjasama dan saling membantu kelancaran tugas dengan Panitera Muda
Gugatan dan Panitera Muda Hukum

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

15. Bertanggung jawab kepada Wakil Panitera.

PANITERA MUDA GUGATAN

1. Menerima, meneliti dan menyusun berkas perkara gugatan

2. Meneliti persyaratan-persyaratan dalam berkas perkara gugatan sebelum


diserahkan kepada Wakil Panitera:

3. Mendampingi dan membantu Majelis Hakim dengan Membuta Berita Acara


Sidang serta membantu minutasi dan menjahit berkas perkara

4. Mengimput data dalam SIPP :

5. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas Meja


Pelayanan

6. Melayani masyarakat pencari keadilan dengan memberi penjelasan tentang


perkara gugatan

7. Meneliti/mengoreksi gugatan / permohonan yang diajukan oleh pencari


keadilan
93

8. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahannya jika diperlukan

9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasannya dalam menentukan


langkah kebijaksanaan dibidang tugasnya

10. Bekerjasama dan saling membantu kelancaran tugas dengan Panitera Muda
Permohonan dan Panitera Muda Hukum

11. Mendata perkara gugatan yang sudah putus dan yang masih berjalan

12. Bertanggung jawab atas kelancaran register gugatan

13. Melaksanakan perintah Panitera tentang permintaan rohaniwan bila


diperlukan

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

15. Bertanggung jawab kepada Wakil Panitera.

PANITERA PENGGANTI

1. Membantu majelis hakim dalam persidangan berdasarkan penunjukan dari


Panitera dengan mencatat hal-hal yang berkaitan dalam proses pemeriksaan
perkara

2. Mencatat selengkapnya segala sesuatu yang terjadi dalam persidangan dalam


bentuk berita acara SIDANG yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya

3. Mengimput data dalam SIPP :

4. Membantu hakim dalam pelaksanaan penyelesaian perkara, pengetikan


konsep putusan/penetapan, minutasi dan penjahitan berkas perkara
94

5. Memberitahukan kepada Jurusita / Jurusita Pengganti tentang panggilan,


tentang putusan/penetapan yang tidak dihadiri oleh salah satu pihak / para
pihak / verstek, diberitahukan kepada yang bersangkutan

6. Menandatangani berita acara persidangan bersama dengan ketua majelis

7. Menandatangani putusan/penetapan bersama dengan majelis hakim yang


bersidang

8. Menyampaikan laporan kepada Panitera sesuai dengan mekanisme kerja


Panitera Pengganti yang ditanganinya

9. Melaporkan kepada petugas Meja II untuk dicatat dalam register perkara


penundaan hari sidang, mencatatkan perkara yang sudah diputus berikut amar
putusannya

10. Menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum setelah selesai
minutasi dan dijahit

11. Membantu kegiatan Dharma Yukti Karini

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

13. Bertanggung jawab kepada Wakil Panitera.

SEKRETARIS

1. Menunjuk dan mengangkat Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Pejabat


PengujI dan Penandatanganan Surat Perminttaan Pembayaran ( PPSPM ) dan
Bendahara peneluaran, Bendahara Penerimaan :

2. Melaksanakan pengendalian dan Pelaksanaan Program agar dilaksanakan


secara efektis dan efisien
95

3. Melaporkan hasil Pelaksanaan Program yang berada di bawah koordinasinya


kepada Ketua Pengadilan Agama Temanggung Kelas I B sebagai pengguna
Anggran.Pengguna Barang dalam rangka mencapai tujuan rencana setrategis
Pengadilan Agama Temanggung Kleas I B :

4. Menyampaikan laporam relalisasi Anggaran dan neraca setiap bulan kepada


unit akutansi pembantu Pengguna Anggaran/Pengguna Barang eselon I dan
Kantor Wilayah Perbendaharaan selambat-lambatnya tanggal 7 ( tujuh ) bulan
berikutnya

5. Melaksanakan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional

6. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan

7. Melaporkan rencana kerja tahunan dalam Pedoman Operasional Kegiatan


sesuai dengan program berdasarkan tugas dan fingsinya yang dituangkan
dalam Daftar Isian Pelaksaan Anggaran ( DIPA )

8. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan progam yang berada di bawah


koodinasinya dalam rangka mencapai tujuan srtrategis Pengadilan Agama
Temanggung Kleas I B dan menjamin tercapainya outcome yaqng telah
ditetapkan

9. Secara formal dan material bertanggung jawab sebagai Pengguna Anggaran /


Pengguna Barang terhadap pelaksanaan program yang berada dalam
pengawasannya

10. Menandatangani administrasi pembukuan bendahara pengeluaran

11. Mendatangani berita acara rekonsiliasi Sistem Akutansi Instansi

12. Sebagai sekretaris Tim Promosi dan Mutasi ( TPM )

13. Sebagai Ketua KORPRI Unit Pengadilan Agama Temanggung Kelas I B


96

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

15. Bertanggung jawab kepada Ketua.

KASUBBAG PERENCANAAN, TEKNOLOGI INFORMASI & PELAPORAN

1. Melaksanakan tugas menyiapkan bahan pelaksanan program dan anggaran


pengelolaan TI dan statistik serta melaksanakan pemantauan evaluasi dan
dukumwntasi serta pelaporan

2. Membagi tugas dan menjadwalkan rencana kegiatan

3. Menggerakkan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan bagian perencanaan,


teknologi informasi, dan pelaporan

4. Menyiapkan konsep kebijakan pimpinan di bidang perencanaan, teknologi


informasi, dan pelaporan

5. Membuat perencanaan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Tahun


Anggaran 2016

6. Membuat perencanaan anggaran Tahun 2017 – 2019

7. Mengelola website Pengadilan Agama Temanggung :

8. Menangani dan memecahkan masalah yang muncul di bidang perencanaan,


TI, dan pelaporan

9. Melaksanakan teguran lisan, tulisan, maupun keberatan kepada stafnya yang


melakukan pelanggaran

10. Membuat / menyusun laporan Tahunan, LKJIP dan SAKIP dan LAKIP :
97

11. Bekerjasama dan saling membantu dengan Ka Sub Bag Perencanaan


Tehnologi informasi dan Pelaporan , Ka Sub Bag Kepegawaian organisasi dan
tatalaksana

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

13. Sebagai Tim Pengelola DIPA

14. Bertanggung jawab kepada sekretaris.

KASUBBAG UMUN DAN KEUANGAN

1. Menyusun rencana anggaran kantor Pengadilan Agama Temanggung

2. Mengelola keuangan yang berhubungan dengan negara dan urusan gaji

3. Menyiapkan DUK (Daftar Usulan Kegiatan) dan DUP (Daftar Usulan Proyek)

4. Melaksanakan urusan tunjangan pegawai, lembur pegawai dan lain-lain

5. Melakukan dan menyelesaikan urusan perjalanan dinas

6. Mengusulkan anggaran belanja rutin dengan didukung data yang jelas dan
lengkap

7. Menyelenggarakan pembukuan keuangan sesuai petunjuk administrasi


keuangan yang berlaku bagi Mahkamah Agung RI

8. Menyusun Laporan Keuangan (LK) sesuai ketentuan yang berlaku

9. Membantu kegiatan K dan kegiatan Dharma Yukti Karini

10. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahan bila diperlukan

11. Mengelola administrasi Bidang Keuangan (SAKPA, GPP, SPM, RKAKL)


98

12. Mengelola administrasi Bidang Umum (SIMAK-BMN, SIMANTAP dan


Barang Persediaan)

13. Sebagai Tim Pengelola DIPA, melaksanakan tugas selaku Penguji Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Penandatangan Surat Perintah Membayar
(SPM)

14. Mengurus perlengkapan serta rumah tangga Kantor Pengadilan Agama


Temanggung

15. Merencanakan pembelian / belanja kebutuhan kantor, perlengkapan, maupun


ATK

16. Mengurus administrasi dan barang-barang inventaris kekayaan kantor

17. Membuat laporan bulanan, triwulan, dan tahunan yang berhubungan dengan
urusan umum

18. Mengurus surat masuk dan surat keluar dengan memberi nomor serta kode
surat pada kartu kendali dan agenda

19. Mengurus arsip-arsip yang berhubungan dengan kesekretariatan

20. Menggandakan surat-surat yang diperlukan

21. Mengatur pembagian peralatan kerja, perlengkapan, dan alat-alat tulis kantor

22. Membuat data inventaris kantor, DBR (Daftar Barang Ruangan ) KIB ( Kartu
Induk Barang )

23. Membuat data barang inventaris yang akan dihapus

24. Menjaga keamanan, kebersihan, ketertiban, dan keindahan kantor

25. Mengurus perpustakaan dan menyiapkan buku tamu


99

26. Menyampaikan laporan kepada Sekretaris tentang mekanisme kerja urusan


umum

27. Bekerjasama dan saling membantu dengan Ka Sub Bag Perencanaan


Tehnologi informasi dan Pelaporan , Ka Sub Bag Kepegawaian organisasi dan
tatalaksana

28. Mengurus / menerima tamu tentang permohonan bantuan sosial


kemasyarakatan

29. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahannya bila diperlukan

30. Sebagai koordinator pelaksanaan tugas seluruh tenaga honorer

31. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

32. Bertanggung jawab kepada Sekretraris.

KASUBBAG KEPEGAWAIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

1. Mengurus kepegawaian pada umumnya

2. Mengurus mutasi kenaikan pangkat, jabatan dan pemindahan pegawai

3. Membuat Kenaikan Gaji Berkala (KGB) dan KP4

4. Membuat bezetting Pegawai, dan daftar urut kepangkatan (DUK)

5. Mengusulkan cuti pegawai atas permohonan pegawai yang bersangkutan

6. Mengusulkan Karis / Karsu dan Askes

7. Menyiapkan berkas usulan pensiun pegawai


100

8. Mengusulkan data penghargaan bagi pegawai yang telah mengabdikan pada


Pengadilan Agama selama 10 tahun lebih

9. Melaksanakan kearsipan kepegawaian lainnya

10. Memelihara DP.3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku

11. Mengadministrasikan SKP untuk semua pegawai

12. Mempersiapkan upacara, pelantikan, sumpah jabatan, dan lain sebagainya

13. Mengelola administrasi Bidang Kepegawaian (SIMPEG BADILAG, SIKEP.


SAPK-BKN)

14. Sebagai Administrastor Komunikasi Data Nasional (KOMDANAS)

15. Menyampaikan laporan kepada Sekretaris tentang Urusan Kepegawaian

16. Bekerja sama dan saling membantu kelancaran tugas Ka Sub Bag Umum dan
Keuangan dan Ka Sub Bag Perencanaan TI dan Pelaporan dan Kepegawaian
Organisasi dan Tata laksana

17. Mengurus absensi hakim dan semua pegawai

18. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada bawahannya bila diperlukan

19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

20. Bertanggung jawab kepada.

JURUSITA PENGGANTI

1. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua Pengadilan, Ketua


Majelis, atauPanitera yang berhubungan dengan persidangan
101

2. Melaksanakan panggilan kepada para pihak yang berperkara dan saksi-saksi


berdasarkan perundang-undangan yang berlaku

3. Menyampaikan pengumuman-pengumuman, teguran-teguran dan


pemberitahuan isi putusan / penetapan dari Pengadilan Agama menurut cara-
cara berdasarkan ketentuan undang-undang

4. Mengimput data ke SIPP :

5. Melaksanakan penyitaan atas perintah Ketua Pangadilan

6. Mengetik teguran kekurangan biaya perkara dan menyampaikan kepada yang


bersangkutan

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

8. Bertanggung jawab kepada Panitera Muda Hukum.

BENDAHARAWAN PNBP

1. Melaksanakan segala urusan yang berkaitan dengan Penerimaan Negara


Bukan Pajak (PNBP), dan menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

2. Bertanggung jawab kepada Panitera/Sekretaris.

BENDAHARA PENGELUARAN

1. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai

2. Melaksanakan potongan yang berkaitan dengan gaji pegawai


102

3. Mengurus SPMJ dan SPMT bagi semua pejabat pada setiap awal tahun
anggaran

4. Membuat SPP dalam realisasi anggaran DIPA

5. Membuat dan membukukan SPJ realiasi anggaran DIPA

6. Sebagai operator Aplikasi SAS

7. Mempertanggung jawabkan anggaran DIPA

8. Membantu Kasubbag Umum dan Keuangan sebagai operator SIMAK BMN


dan SILABI

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

10. Bertanggung jawab kepada

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ( PPK )

1. Membuat / menerbitkan dan mengajukan surat Permintaan Pembayaran Uang


Persediaan ( SPP - UP ), Surat Permintaan Penggantian uang Persidiaan ,
( SPP-GUP ), Surat Permintaan Tambahan Uang Persediaan ( SPP – TUP )
dan Surat Permintaan Pembayaran Langsung ( SPP-LS )

2. Menandatangani dan mengajukan tagihan pembayaran kepada Bendahara


Pengeluaran untuk pembayaran yang membebani angsuran sesuai ketentuan
yang berlaku

3. Menandatangani administrasi pembukuan Bendahara Pengeluaran pembantu


( ( BPP )

4. Menandatangani Surat Pembayaran Dinas ( SPD )


103

5. Melakukan pemeriksaan Kas terhadap Bendahara Pengeluaran Pembantu


( BPP ) sekrang – kurangnya 1 ( satu ) bulan dalam 1 ( satu ) tahun angsuran

6. Menguji kebenaran material surat-surat bykti angsuran hak penagih

7. Menandatangani surat-surat bukti angsuran penagih

8. Meneliti tersedianya dana yang bersangkutan dengan pelaksanaan kegiatan

9. Menandatangi pengeluaran sesuai mata anggaran pengeluaran yang


bersangkutan dan memerintahkan pembayaran atas beben RAPBN

10. Bertanggungjawab kepada Sekretaris.

KASIR

1. Membukukan penerimaan uang panjar biaya perkara dalam jurnal penerimaan


uang sesuai dengan Bindalmin

2. Mengembalikan asli serta tindasan perkara Surat Kuasa Untuk Membayr


(SKUM) kepada pihak calon penggugat atau pemohon serta membubuhi
cap/tanda lunas dan diberi nomor perkara

3. Membukukan pengeluaran uang panjar biaya perkara dan mengeluarkan uang


sesuai dengan keperluan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku serta
pola Bindalmin

4. Membuat laporan keuangan perkara

5. Membukukan biaya perkara dalam buku jurnal perkara

6. Bertanggung jawab kepada Petugas Meja I.


104

TIM BAPERJAKAT

1. Membantu dalam memberikan pertimbangan dan saran-saran kepada Ketua


Pengadilan Agama Temanggjng dalam hal :

2. Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri sipil dalam


dan dari jabatan struktural dan jabatan fungsional di lingkungan Pengadilan
Agama Temanggung :

3. Pengangkatan dalam pangkat Pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan
struktural dan fingsional baik pilihan, maupun regular :

4. Penunjukan Pegawai Negeri SIpil untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan


struktural dan fungsional di lingkungan Pengadilan Agama Temanggung :

5. Sebagai tim penilai bagi PNS yang menunjukkan pristasi yang luar biasa
baiknya.

PETUGAS HUMAS

1. Menjadi penghubung pimpinan Pengadilan Agama Temanggung dengan para


pihak yang membutuhkan informasi tentang kegiatan Pengadilan Agama
Temanggung:

2. Mendampingi dan atau mewakili Pimpinan Pengadilan Agama Temanggung


dalam wawancara atau jumpa pers :

3. Membina kmunikasi dengan masyarakat mengenai kegiatan Pengadilan


Agama Temanggung serta berperan aktif dalam pelayanan hukum bagi
masyarakat :

4. Bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Agama Temanggung.


105

3. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Temanggung

Tugas Pokok:

Tugas pokok Pengadilan Agama pada umumnya dan Pengadilan Agama


Temanggung pada khususnya sesuai dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di
bidang Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqah, dan
Ekonomi Syari’ah.

Fungsi:

Di samping tugas pokok dimaksud di atas, Pengadilan Agama Temanggung


mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa,


mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama (vide : Pasal 49
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).

2. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan


petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya,
baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun
administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan
pembangunan. (vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor No. 3
Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

3. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas


pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris,
106

Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah


jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya (vide : Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor
No. 3 Tahun 2006) dan terhadap pelaksanaan administrasi umum
kesekretarIBtan serta pembangunan. (vide: KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).

4. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang


hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila
diminta. (vide : Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun
2006).

5. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan


(teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian,
keuangan, dan umum/perlengakapan) (vide : KMA Nomor KMA/080/
VIII/2006).

6. Fungsi Lainnya yaitu melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas


hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti Kemenag,
MUI, Ormas Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2006) serta melaksanakan pelayanan penyuluhan
hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses
yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan
transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan
Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/144/SK/VIII/2007 tentang
Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
107

4. LOKASI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN TEMANGGUNG

Gambar 9

Sumber : diolah penulis dari http://maps.google.com

Alamat Kantor : Jl. Pahlawan No.3, Sayangan, Butuh, Kecamatan Temanggung,


108

Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah 56213

Telepon : 0293-491161

Email : patemanggung@gmail.com

Email Delegasi : tabayun@pa-temanggung.go.id

Website : https://www.pa-temanggung.go.id
109

5. WILAYAH YURISDIKSI PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG


110

Gambar 10. Peta Yurisdiksi Lengkap Pengadilan Agama Temanggung

Daftar Wilayah Yurisdiksi Lengkap Pengadilan Agama Temanggung

A. Kecamatan Bansari

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bansari di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Balesari

2. Kelurahan / Desa Bansari

3. Kelurahan / Desa Campuranom

4. Kelurahan / Desa Candisari

5. Kelurahan / Desa Gentingsari

6. Kelurahan / Desa Gunungsari

7. Kelurahan / Desa Mojosari

8. Kelurahan / Desa Mranggen Kidul

9. Kelurahan / Desa Mranggen Tengah

10. Kelurahan / Desa Purborejo


111

11. Kelurahan / Desa Rejosari

12. Kelurahan / Desa Tanurejo

13. Kelurahan / Desa Tlogowero

B. Kecamatan Bejen

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bejen di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banjarsari

2. Kelurahan / Desa Bejen

3. Kelurahan / Desa Congkrang

4. Kelurahan / Desa Duren

5. Kelurahan / Desa Jlegong

6. Kelurahan / Desa Kebondalem

7. Kelurahan / Desa Kemuning

8. Kelurahan / Desa Larangan Luwok

9. Kelurahan / Desa Lowungu )

10. Kelurahan / Desa Ngaliyan

11. Kelurahan / Desa Petung

12. Kelurahan / Desa Prangkokan

13. Kelurahan / Desa Selosabrang


112

14. Kelurahan / Desa Tanjung Sari

C. Kecamatan Bulu

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bulu di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bansari

2. Kelurahan / Desa Bulu

3. Kelurahan / Desa Campursari

4. Kelurahan / Desa Danupayan

5. Kelurahan / Desa Gandurejo

6. Kelurahan / Desa Gondosuli

7. Kelurahan / Desa Malangsari

8. Kelurahan / Desa Mondoretno

9. Kelurahan / Desa Ngimbrang

10. Kelurahan / Desa Pagergunung

11. Kelurahan / Desa Pakurejo

12. Kelurahan / Desa Pandemulyo

13. Kelurahan / Desa Pasuruhan

14. Kelurahan / Desa Pengilon


113

15. Kelurahan / Desa Putat

16. Kelurahan / Desa Tegallurung

17. Kelurahan / Desa Tegalrejo

18. Kelurahan / Desa Wonosari

19. Kelurahan / Desa Wonotirto

D. Kecamatan Candiroto

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Candiroto di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bantir

2. Kelurahan / Desa Batursari

3. Kelurahan / Desa Candiroto

4. Kelurahan / Desa Canggal

5. Kelurahan / Desa Gunungpayung

6. Kelurahan / Desa Kentengsari

7. Kelurahan / Desa Krawitan

8. Kelurahan / Desa Lempuyang

9. Kelurahan / Desa Mento

10. Kelurahan / Desa Muneng

11. Kelurahan / Desa Muntung


114

12. Kelurahan / Desa Ngabean

13. Kelurahan / Desa Plosogaden

14. Kelurahan / Desa Sidoharjo

E. Kecamatan Gemawang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Gemawang di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banaran

2. Kelurahan / Desa Gemawang

3. Kelurahan / Desa Jambon

4. Kelurahan / Desa Kalibanger

5. Kelurahan / Desa Karangseneng

6. Kelurahan / Desa Kemiriombo

7. Kelurahan / Desa Krempong

8. Kelurahan / Desa Muncar

9. Kelurahan / Desa Ngadisepi

10. Kelurahan / Desa Sucen

F. Kecamatan Jumo
115

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jumo di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Barang

2. Kelurahan / Desa Gedongsari

3. Kelurahan / Desa Giyono

4. Kelurahan / Desa Gunung Gempol

5. Kelurahan / Desa Jamusan

6. Kelurahan / Desa Jombor

7. Kelurahan / Desa Jumo

8. Kelurahan / Desa Karangtejo

9. Kelurahan / Desa Kertosari

10. Kelurahan / Desa Ketitang

11. Kelurahan / Desa Morobongo

12. Kelurahan / Desa Padureso

13. Kelurahan / Desa Sukomarto

G. Kecamatan Kaloran

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kaloran di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Gandon


116

2. Kelurahan / Desa Gandulan

3. Kelurahan / Desa Geblog

4. Kelurahan / Desa Getas

5. Kelurahan / Desa Kalimanggis

6. Kelurahan / Desa Kaloran

7. Kelurahan / Desa Keblukan

8. Kelurahan / Desa Kemiri

9. Kelurahan / Desa Kwarakan

10. Kelurahan / Desa Tegowanuh

11. Kelurahan / Desa Tempuran

12. Kelurahan / Desa Tepusen

13. Kelurahan / Desa Tleter

14. Kelurahan / Desa Tlogowungu

H. Kecamatan Kandangan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kandangan di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Baledu

2. Kelurahan / Desa Banjarsari

3. Kelurahan / Desa Blimbing


117

4. Kelurahan / Desa Caruban

5. Kelurahan / Desa Gesing

6. Kelurahan / Desa Kandangan

7. Kelurahan / Desa Kedawung

8. Kelurahan / Desa Kedungumpul

9. Kelurahan / Desa Kembangsari

10. Kelurahan / Desa Malebo

11. Kelurahan / Desa Margolelo

12. Kelurahan / Desa Ngemplak

13. Kelurahan / Desa Rowo

14. Kelurahan / Desa Samiranan

15. Kelurahan / Desa Tlogopucang

16. Kelurahan / Desa Wadas

I. Kecamatan Kedu

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kedu di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bandunggede

2. Kelurahan / Desa Bojonegoro

3. Kelurahan / Desa Candimulya


118

4. Kelurahan / Desa Danurejo

5. Kelurahan / Desa Gondangwayang

6. Kelurahan / Desa Karangtejo

7. Kelurahan / Desa Kedu

8. Kelurahan / Desa Kundisari

9. Kelurahan / Desa Kutoanyar

10. Kelurahan / Desa Mergowati

11. Kelurahan / Desa Mojotengah

12. Kelurahan / Desa Ngadimulyo

13. Kelurahan / Desa Salamsari

14. Kelurahan / Desa Tegalsari

J. Kecamatan Kledung

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kledung di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Batursari

2. Kelurahan / Desa Canggal

3. Kelurahan / Desa Jambu

4. Kelurahan / Desa Jeketro

5. Kelurahan / Desa Kalirejo


119

6. Kelurahan / Desa Kledung

7. Kelurahan / Desa Kruwisan

8. Kelurahan / Desa Kwadungan Gunung

9. Kelurahan / Desa Kwadungan Jurang

10. Kelurahan / Desa Paponan

11. Kelurahan / Desa Petarangan

12. Kelurahan / Desa Tlahap

13. Kelurahan / Desa Tuksari

K. Kecamatan Kranggan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kranggan di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Badran

2. Kelurahan / Desa Bengkal

3. Kelurahan / Desa Gentan

4. Kelurahan / Desa Kemloko

5. Kelurahan / Desa Klepu

6. Kelurahan / Desa Kramat

7. Kelurahan / Desa Kranggan

8. Kelurahan / Desa Ngropoh


120

9. Kelurahan / Desa Nguwet

10. Kelurahan / Desa Pare

11. Kelurahan / Desa Pendowo

12. Kelurahan / Desa Purwosari

13. Kelurahan / Desa Sanggrahan

L.Kecamatan Ngadirejo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngadirejo di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banjarsari

2. Kelurahan / Desa Campursari

3. Kelurahan / Desa Dlimoyo

4. Kelurahan / Desa Gandu Wetan

5. Kelurahan / Desa Gejagan

6. Kelurahan / Desa Giripurno

7. Kelurahan / Desa Gondangwinangun

8. Kelurahan / Desa Karanggedong

9. Kelurahan / Desa Kataan

10. Kelurahan / Desa Katekan

11. Kelurahan / Desa Manggong


121

12. Kelurahan / Desa Mangunsari

13. Kelurahan / Desa Medari

14. Kelurahan / Desa Munggangsari

15. Kelurahan / Desa Ngadirejo

16. Kelurahan / Desa Ngaren

17. Kelurahan / Desa Petirejo

18. Kelurahan / Desa Pringapus

19. Kelurahan / Desa Purbosari

20. Kelurahan / Desa Tegalrejo

M. Kecamatan Parakan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Parakan di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bagusan

2. Kelurahan / Desa Campursalam

3. Kelurahan / Desa Caturanom

4. Kelurahan / Desa Dangkel

5. Kelurahan / Desa Depokharjo

6. Kelurahan / Desa Glapansari

7. Kelurahan / Desa Mandisari


122

8. Kelurahan / Desa Nglondong

9. Kelurahan / Desa Parakan Kauman

10. Kelurahan / Desa Parakan Wetan

11. Kelurahan / Desa Ringinanom

12. Kelurahan / Desa Sunggingsari

13. Kelurahan / Desa Tegalroso

14. Kelurahan / Desa Traji

15. Kelurahan / Desa Wanutengah

16. Kelurahan / Desa Watukumpul

N. Kecamatan Pringsurat

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pringsurat di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Gowak

2. Kelurahan / Desa Karangwuni

3. Kelurahan / Desa Kebumen

4. Kelurahan / Desa Klepu

5. Kelurahan / Desa Kupen

6. Kelurahan / Desa Ngipik

7. Kelurahan / Desa Nglorog


123

8. Kelurahan / Desa Pagergunung

9. Kelurahan / Desa Pingit

10. Kelurahan / Desa Pringsurat

11. Kelurahan / Desa Rejosari

12. Kelurahan / Desa Soborejo

13. Kelurahan / Desa Soropadan

14. Kelurahan / Desa Wonokerso

O. Kecamatan Selopampang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Selopampang di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bagusan

2. Kelurahan / Desa Bulan

3. Kelurahan / Desa Bumiayu

4. Kelurahan / Desa Gambasan

5. Kelurahan / Desa Jetis

6. Kelurahan / Desa Kebonagung

7. Kelurahan / Desa Kecepit

8. Kelurahan / Desa Ngaditirto

9. Kelurahan / Desa Plumbon


124

10. Kelurahan / Desa Salamrejo

11. Kelurahan / Desa Selopampang

12. Kelurahan / Desa Tanggulanom

P. Kecamatan Temanggung

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Temanggung di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banyuurip

2. Kelurahan / Desa Temanggung I

3. Kelurahan / Desa Temanggung II

4. Kelurahan / Desa Butuh

5. Kelurahan / Desa Jampirejo

6. Kelurahan / Desa Jampiroso

7. Kelurahan / Desa Kertosari

8. Kelurahan / Desa Kowangan

9. Kelurahan / Desa Sidorejo

10. Kelurahan / Desa Jurang

11. Kelurahan / Desa Kebonsari

12. Kelurahan / Desa Manding

13. Kelurahan / Desa Mungseng


125

14. Kelurahan / Desa Giyanti

15. Kelurahan / Desa Purworejo

16. Kelurahan / Desa Mudal

17. Kelurahan / Desa Gilingsari

18. Kelurahan / Desa Guntur

19. Kelurahan / Desa Joho

20. Kelurahan / Desa Lungge

21. Kelurahan / Desa Madureso

22. Kelurahan / Desa Nampirejo

23. Kelurahan / Desa Tlogorejo

24. Kelurahan / Desa Walitelon Selatan

25. Kelurahan / Desa Walitelon Utara

Q. Kecamatan Tembarak

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tembarak di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banaran

2. Kelurahan / Desa Botoputih

3. Kelurahan / Desa Drono

4. Kelurahan / Desa Gandu


126

5. Kelurahan / Desa Greges

6. Kelurahan / Desa Jragan

7. Kelurahan / Desa Kemloko

8. Kelurahan / Desa Krajan

9. Kelurahan / Desa Menggoro

10. Kelurahan / Desa Purwodadi

11. Kelurahan / Desa Tawangsari

12. Kelurahan / Desa Tembarak

13. Kelurahan / Desa Wonokerso

R. Kecamatan Tlogomulyo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tlogomulyo di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Balerejo

2. Kelurahan / Desa Candisari

3. Kelurahan / Desa Gedegan

4. Kelurahan / Desa Kerokan

5. Kelurahan / Desa Langgeng

6. Kelurahan / Desa Legoksari

7. Kelurahan / Desa Losari


127

8. Kelurahan / Desa Pagersari

9. Kelurahan / Desa Sriwungu

10. Kelurahan / Desa Tanjungsari

11. Kelurahan / Desa Tlilir

12. Kelurahan / Desa Tlogomulyo

S. Kecamatan Tretep

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tretep di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bendungan

2. Kelurahan / Desa Bojong

3. Kelurahan / Desa Bonjor

4. Kelurahan / Desa Campurejo

5. Kelurahan / Desa Donorojo

6. Kelurahan / Desa Nglarangan

7. Kelurahan / Desa Sigedong

8. Kelurahan / Desa Simpar

9. Kelurahan / Desa Tempelsari

10. Kelurahan / Desa Tlogo

11. Kelurahan / Desa Tretep


128

i. Kecamatan Wonoboyo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Wonoboyo di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Cemoro

2. Kelurahan / Desa Kebonsari

3. Kelurahan / Desa Pateken

4. Kelurahan / Desa Pesantren

5. Kelurahan / Desa Pitrosari

6. Kelurahan / Desa Purwosari

7. Kelurahan / Desa Rejosari

8. Kelurahan / Desa Semen

9. Kelurahan / Desa Tawangsari

10. Kelurahan / Desa Tening

11. Kelurahan / Desa Wates

12. Kelurahan / Desa Wonoboyo

13. Kelurahan / Desa Wonocoyo

5. PROSEDUR PENDAFTARAN BIAYA

PANJAR BIAYA PERKARA

BIAYA PENDAFTARAN PERKARA


129

a. Panjar biaya perkara pada Pengadilan Agama Temanggung disusun


berdasarkan Surat Keputusan Bersama Ketua Pengadilan Agama
Temanggung dan Ketua Pengadilan Negeri Temanggung Nomor
W11-A21/732/HK.08/4/2021
dan W12-U27/58/HK.08/4/2021 tanggal 1 April 2021.

a. Surat Keputusan Panjar Biaya Perkara

PENDAFTARAN PERKARA TINGKAT I

PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA

Pertama

Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama Temanggung untuk


mendaftarkan perkara dengan membawa persyaratan dokumen.

Kedua

Apabila pihak berperkara belum membuat surat gugatan atau permohonan,


maka dapat dibantu oleh Petugas Posbakum yang berada pada loket Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pengadilan Agama Temanggung secara cuma-
cuma. Hasil cetak dokumen gugatan/permohonan tersebut sebagai persyaratan
untuk pendaftaran perkara.

Ketiga

Pihak berperkara menghadap Petugas Pendaftaran Perkara dan menyerahkan


surat gugatan atau permohonan beserta dokumen persyaratan lainnya..

Keempat

Petugas Pendaftaran Perkara (dapat) memberikan penjelasan yang dianggap


perlu berkenaan dengan perkara yang diajukan dan menaksir panjar biaya
130

perkara yang kemudian ditulis dalam Surat Kuasa Untuk Membayar


(SKUM).

Catatan : Bagi yang tidak mampu dapat diijinkan berperkara secara prodeo
(cuma-cuma). Ketidakmampuan tersebut dibuktikan dengan
melampirkan surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa
setempat yang dilegalisasi oleh Camat. Bagi yang tidak mampu
maka panjar biaya perkara ditaksir Rp. 0,00 dan ditulis dalam Surat
Kuasa Untuk Membayar (SKUM), hal tersebut berdasarkan pasal
237 – 245 HIR. Dalam tingkat pertama, para pihak yang tidak
mampu atau berperkara secara prodeo. Perkara secara prodeo ini
ditulis dalam surat gugatan atau permohonan bersama-sama
(menjadi satu) dengan gugatan perkara. Dalam posita surat gugatan
atau permohonan disebutkan alasan penggugat atau pemohon untuk
berperkara secara prodeo dan dalam petitumnya.

Kelima

Atas taksiran panjar biaya perkara, pihak berperkara dapat membayar panjar
biaya tersebut melalui EDC BRI Temanggung yang terdapat pada Petugas
Pendaftaran Perkara dengan non tunai. Apabila tidak dapat membayar melalui
EDC, pihak berperkara dipersilakan untuk membayar melalui Bank BRI
terdekat.

Keenam

Setelah panjar dibayar, Petugas Pendaftaran Perkara membuat Surat Kuasa


Untuk Membayar (SKUM) yang sudah berisikan nomor perkara untuk
perkara yang didaftarkan tersebut. SKUM ditandatangani oleh Petugas
Pebayaran (Kasir) dan Pihak Berperkara. Satu tindasan SKUM diserahkan
kepada pihak berperkara
131

Ketujuh

Pendaftaran selesai, pihak berperkara dapat meninggalkan kantor Pengadilan


Agama Temanggung. Pihak/pihak-pihak berperkara akan dipanggil oleh
jurusita / jurusita pengganti untuk menghadap ke persidangan setelah
ditetapkan Susunan Majelis Hakim (PMH) dan hari sidang pemeriksaan
perkaranya (PHS).

PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA BANDING

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon Banding:

1. Permohonan banding harus disampaikan secara tertulis atau lisan kepada


Pengadilan Agama Temanggung dalam tenggang waktu :

a. 14 (empat belas) hari, terhitung mulai hari berikutnya dari hari


pengucapan putusan, pengumuman/pemberitahuan putusan kepada yang
berkepentingan;

b. 30 (tiga puluh) hari bagi Pemohon yang tidak bertempat di kediaman di


wilayah hukum Pengadilan Agama Temanggung yang memutus perkara
tingkat pertama. (Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1947).

2. Membayar biaya perkara banding (Pasal 7 UU No. 20 Tahun 1947,


Pasal 89 UU No. 7 Tahun 1989).

3. Panitera memberitahukan adanya permohonan banding (Pasal 7 UU


No. 20 Tahun 1947)
132

4. Pemohon banding dapat mengajukan memori banding dan


Termohon banding dapat mengajukan kontra memori banding (Pasal
11 ayat (3) UU No. 20 Tahun 1947)

5. Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah permohonan


diberitahukan kepada pihak lawan, panitera memberi kesempatan
kepada kedua belah pihak untuk melihat surat-surat berkas perkara
di kantor pengadilan agama/mahkamah syar’iah (Pasal 11 ayat (1)
UU No. 20 Tahun 1947).

6. Berkas perkara banding dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama


Semarang selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak
diterima perkara banding.

7. Salinan putusan banding dikirim oleh Pengadilan Tinggi Agama


Semarang ke Pengadilan Agama Temanggung yang memeriksa
perkara pada tingkat pertama untuk disampaikan kepada para pihak.

8. Pengadilan Agama Temanggung menyampaikan salinan putusan


kepada para pihak.

9. Setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap maka panitera :

10. Untuk Perkara Cerai Talak

a. Memberitahukan tentang Penetapan Hari Sidang penyaksian ikrar


talak dengan memanggil Pemohon dan Termohon.

b. Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya


dalam waktu 7 (tujuh) hari.

11. Untuk perkara cerai gugat :


133

Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya


dalam waktu 7 (tujuh) hari.

PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA KASASI

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon Kasasi:

1. Mengajukan permohonan kasasi secara tertulis atau lisan melalui


Pengadilan Agama Slawi yang memutus perkara dalam tenggang waktu
14 (empat belas) hari sesudah penetapan/putusan Pengadilan Tinggi
Agama Semarang diberitahukan kepada Pemohon (Pasal 46 ayat (1) UU
No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004).

2. Membayar biaya perkara kasasi (Pasal 46 ayat (3) UU No. 14 Tahun 1985
yang telah diubah dengan UU No. 5 Tahun 2004).

3. Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan secara tertulis


kepada pihak lawan, selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
permohonan kasasi terdaftar.

4. Pemohon kasasi wajib menyampaikan memori kasasi dalam tenggang


waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonannya didaftar (Pasal 47
ayat (1) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5
Tahun 2004).

5. Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan dan menyampaikan


salinan memori kasasi kepada pihak lawan dalam waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya memori kasasi (Pasal 47
ayat (2) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5
Tahun 2004).

6. Pihak lawan dapat mengajukan surat jawaban terhadap memori kasasi


kepada Mahkamah Agung selambat- lambatnya dalam tenggang waktu 14
134

(empat belas) hari sejak tanggal diterimanya salinan memori kasasi (Pasal
47 ayat (3) UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5
Tahun 2004).

7. Panitera pengadilan tingkat pertama mengirimkan berkas kasasi kepada


Mahkamah Agung selambat- lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak diterimanya memorikasasi dan jawaban memori kasasi
(Pasal 48 UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU No. 5
Tahun 2004).

8. Panitera Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan kepada


Pengadilan Agama Slawi untuk selanjutnya disampaikan kepada para
pihak.

9. Setelah putusan disampaikan kepada para pihak maka panitera :

10. Untuk perkara cerai talak :

a. Memberitahukan tentang Penetapan Hari Sidang penyaksian ikrar talak


dengan memanggil kedua belah pihak.

b. Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya


7 (tujuh) hari.

11. Untuk perkara cerai gugat :

Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya


dalam waktu 7 (tujuh) hari.

A. PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon Peninjauan Kembali (PK) :


135

1. Mengajukan permohonan PK kepada Mahkamah Agung secara tertulis


atau lisan melalui Pengadilan Agama Slawi

2. Pengajuan PK dalam tenggang waktu 180 hari sesudah


penetapan/putusan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap atau
sejak diketemukan bukti adanya kebohongan/bukti baru, dan bila alasan
Pemohon PK berdasarkan bukti baru (Novum), maka bukti baru
tersebut dinyatakan dibawah sumpah dan disyahkan oleh pejabat yang
berwenang (Pasal 69 UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan
UU No. 5 Tahun 2004)

3. Membayar biaya perkara PK (Pasal 70 UU No. 14 Tahun 1985 yang


telah diubah dengan UU No. 45 Tahun 2004, Pasal 89 dan 90 UU No. 7
Tahun 1989).

4. Panitera pengadilan tingkat pertama memberitahukan dan


menyampaikan salinan memori PK kepada pihak lawan dalam
tenggang waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari.

5. Pihak lawan berhak mengajukan surat jawaban terhadap memori PK


dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya
salinan permohonan PK

6. Panitera Pengadilan Agama Slawi mengirimkan berkas PK ke MA


selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari.

7. Panitera MA menyampaikan salinan putusan PK kepada Pengadilan


Tinggi Agama Semarang

8. Pengadilan Agama Slawi menyampaikan salinan putusan PK kepada


para pihak selambat-lambatnya dalam tenggang waktu 30 (tiga puluh)
hari.
136

9. Setelah putusan disampaikan kepada para pihak maka panitera :

a. Untuk perkara cerai talak :

i. Memberitahukan tentang Penetapan Hari Sidang penyaksian ikrar


talak dengan memanggil Pemohon dan Termohon

ii. Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-


lambatnya 7 (tujuh) hari

b. Untuk perkara cerai gugat :

Memberikan Akta Cerai sebagai surat bukti cerai selambat-lambatnya


dalam waktu 7 (tujuh) hari

Hak Perlawanan Putusan Verstek

1. Sesuai Pasal 129 HIR/153 RBg., Tergugat/ Para Tergugat yang


dihukum dengan Verstek berhak mengajukan verzet atau perlawanan
dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung setelah tanggal
pemberitahuan putusan verstek itu kepada Tergugat semula jika
pemberitahuan tersebut langsung disampaikan sendiri kepada yang
bersangkutan. (Pasal 391 HIR: dalam menghitung tenggang waktu
maka tanggal/ hari saat dimulainya penghitungan waktu tidak dihitung).

2. Jika putusan itu tidak langsung diberitahukan kepada Tergugat sendiri


dan pada waktu aanmaning Tergugat hadir, maka tenggang waktunya
sampai pada hari kedelapan sesudah aanmaning (peringatan).

3. Jika Tergugat tidak hadir pada waktu aanmaning maka tenggang


waktunya adalah hari kedelapan sesudah Sita Eksekusi dilaksanakan.
(Pasal 129 ayat (2) jo. Pasal 196 HIR dan Pasal 153 ayat (2) jo. Pasal
137

207 RBg). Kedua perkara tersebut (perkara verstek dan verzet terhadap
verstek) berada dalam satu nomor perkara.

4. Perkara verzet sedapat mungkin dipegang oleh Majelis Hakim yang


telah menjatuhkan putusan verstek.

5. Hakim yang melakukan pemeriksaan perkara verzet atas putusan


verstek harus memeriksa gugatan yang telah diputus verstek tersebut
secara keseluruhan. Pemeriksaan perkara verzet dilakukan secara biasa
(lihat Pasal 129 ayat (3) HIR, Pasal 153 ayat (3) RBg. dan SEMA No.9
Tahun 1964).

6. Apabila dalam pemeriksaan verzet pihak penggugat asal (Terlawan)


tidak hadir, maka pemeriksaan dilanjutkan secara contradictoire, akan
tetapi apabila Pelawan yang tidak hadir maka Hakim menjatuhkan
putusan verstek untuk kedua kalinya. Terhadap putusan verstek yang
dijatuhkan kedua kalinya ini tidak dapat diajukan perlawanan, tetapi
bisa diajukan upaya hukum banding (Pasal 129 ayat (5) HIR dan Pasal
153 ayat (5) RBg).

7. Apabila verzet diterima dan putusan verstek dibatalkan maka amar


putusannya berbunyi :

a. Menyatakan Pelawan adalah pelawan yang benar.

b. Membatalkan putusan verstek.

c. Mengabulkan gugatan penggugat atau menolak gugatan pengugat.

8. Apabila verzet tidak diterima dan putusan verstek tidak dibatalkan,


maka amar putusannya berbunyi:
138

a. Menyatakan pelawan adalah pelawan yang tidak benar.

b. Menguatkan putusan verstek tersebut.

9. Terhadap putusan verzet tersebut kedua belah pihak berhak


mengajukan banding. Dalam hal diajukan banding, maka berkas
perkara verstek dan verzet disatukan dalam satu berkas dan dikirim ke
Pengadilan Tinggi Agama dan hanya ada satu nomor perkara.

A. PROSEDUR PENYELESAIAN PERKARA

Prosedur Beracara Cerai Gugat

Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

1. Mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan


agama/mahkamah syar’iyah (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg jo Pasal 73 UU No. 7
Tahun 1989);

2. Penggugat dianjurkan untuk meminta petunjuk kepada pengadilan


agama/mahkamah syar’iah tentang tata cara membuat surat gugatan (Pasal
118 HIR, 142 R.Bg jo. Pasal 58 UU No. 7 Tahun 1989);

3. Surat gugatan dapat dirubah sepanjang tidak merubah posita dan petitum.
Jika Tergugat telah menjawab surat gugatan ternyata ada perubahan, maka
perubahan tersebut harus atas persetujuan Tergugat.

4. Gugatan tersebut diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iyah :

a. Bila Penggugat meninggalkan tempat kediaman yang telah


disepakati bersama tanpa izin Tergugat, maka gugatan diajukan
kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iah yang daerah
139

hukumnya meliputi tempat kediaman Tergugat (Pasal 73 ayat (1)


UU No. 7 Tahun 1989 jo Pasal 32 ayat (2) UU No. 1 Tahun 1974);

b. Bila Penggugat bertempat kediaman di luar negeri, maka gugatan


diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iyah yang
daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Tergugat (Pasal 73 ayat
(2) UU No.7 Tahun 1989);

c. Bila Penggugat dan Tergugat bertempat kediaman di luar negeri,


maka gugatan diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah
syar’iah yang daerah hukumnya meliputi tempat perkawinan
dilangsungkan atau kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat (Pasal
73 ayat (3) UU No.7 Tahun 1989).

5. Permohonan tersebut memuat :

a. Nama, umur, pekerjaan, agama dan tempat kediaman Pemohon dan


Termohon (ditulis dengan jelas dan pasti);

b. Posita (fakta kejadian dan fakta hukum);

c. Petitum (hal-hal yang dituntut berdasarkan posita).

6. Gugatan soal penguasan anak, nafkah anak, nafkah istri dan harta
bersama dapat diajukan bersama-sama dengan gugatan perceraian atau
sesudah putusan perceraian memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 86
ayat (1) UU No. 7 Tahun 1989).

7. Membayar biaya perkara (Pasal 121 ayat (4) HIR, 145 ayat (4) R.Bg. Jo
Pasal 89 UU No. 7 Tahun 1989), bagi yang tidak mampu dapat
berperkara secara cuma-cuma (prodeo) (Pasal 237 HIR, 273 R.Bg).
140

8. Penggugat dan Tergugat atau kuasanya menghadiri persidangan


berdasarkan panggilan pengadilan agama/mahkamah syar’iah (Pasal 121,
124, dan 125 HIR, 145 R.Bg).

Proses Penyelesaian Perkara

1. Penggugat mendaftarkan gugatan perceraian ke pengadilan


agama/mahkamah syar’iah.

2. Penggugat dan Tergugat dipanggil oleh pengadilan agama/mahkamah


syar’iah untuk menghadiri persidangan

3. Tahapan persidangan :

a. Pada pemeriksaan sidang pertama, hakim berusaha mendamaikan


kedua belah pihak, dan suami istri harus datang secara pribadi (Pasal
82 UU No. 7 Tahun 1989);

b. Apabila tidak berhasil, maka hakim mewajibkan kepada kedua belah


pihak agar lebih dahulu menempuh mediasi (Pasal 3 ayat (1) PERMA
No. 2 Tahun 2003);

c. Apabila mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan


dengan membacakan surat permohonan, jawaban, jawab menjawab,
pembuktian dan kesimpulan. Dalam tahap jawab menjawab (sebelum
pembuktian) Termohon dapat mengajukan gugatan rekonvensi (gugat
balik) (Pasal 132 a HIR, 158 R.Bg);

4. Putusan pengadilan agama/mahkamah syar’iyah atas permohonan cerai


gugat sebagai berikut :

a. Gugatan dikabulkan. Apabila Tergugat tidak puas dapat mengajukan


banding melalui pengadilan agama/mahkamah syar’iah tersebut;
141

b. Gugatan ditolak. Penggugat dapat mengajukan banding melalui


pengadilan agama/mahkamah syar’iah tersebut;

c. Gugatan tidak diterima. Penggugat dapat mengajukan gugatan baru.

5. Setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap maka panitera


pengadilan agama/mahkamah syar’iah memberikan Akta Cerai sebagai
surat bukti cerai kepada kedua belah pihak selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari setelah putusan tersebut diberitahukan kepada para pihak.

Prosedur Berperkara Cerai Talak

1. Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau Kuasanya:

a. Mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada


pengadilan agama/mahkamah syar’iyah (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg
jo Pasal 66 UU No. 7 Tahun 1989);

b. Pemohon dianjurkan untuk meminta petunjuk kepada pengadilan


agama/mahkamah syar’iah tentang tata cara membuat surat
permohonan (Pasal 119 HIR, 143 R.Bg jo. Pasal 58 UU No. 7 Tahun
1989);

c. Surat permohonan dapat dirubah sepanjang tidak merubah posita


dan petitum. Jika Termohon telah menjawab surat permohonan
ternyata ada perubahan, maka perubahan tersebut harus atas
persetujuan Termohon.

2. Permohonan tersebut diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iah


:

a. Yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Termohon (Pasal


66 ayat (2) UU No. 7 Tahun 1989);
142

b. Bila Termohon meninggalkan tempat kediaman yang telah


disepakati bersama tanpa izin Pemohon, maka permohonan harus
diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iyah yang
daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Pemohon (Pasal 66
ayat (2) UU No. 7 Tahun 1989);

c. Bila Termohon berkediaman di luar negeri, maka permohonan


diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iyah yang
daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Pemohon (Pasal 66
ayat (3) UU No. 7 Tahun 1989);

d. Bila Pemohon dan Termohon bertempat kediaman di luar negeri,


maka permohonan diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah
syar’iyah yang daerah hukumnya meliputi tempat dilangsungkannya
perkawinan atau kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat (Pasal 66
ayat (4) UU No. 7 Tahun 1989).

3. Permohonan tersebut memuat :

a. Nama, umur, pekerjaan, agama dan tempat kediaman Pemohon dan


Termohon;

b. Posita (fakta kejadian dan fakta hukum);

c. Petitum (hal-hal yang dituntut berdasarkan posita).

4. Permohonan soal penguasan anak, nafkah anak, nafkah istri dan harta
bersama dapat diajukan bersama-sama dengan permohonan cerai talak atau
sesudah ikrar talak diucapkan (Pasal 66 ayat (5) UU No. 7 Tahun 1989).

5. Membayar biaya perkara (Pasal 121 ayat (4) HIR, 145 ayat (4) R.Bg. Jo
Pasal 89 UU No. 7 Tahun 1989), bagi yang tidak mampu dapat berperkara
secara cuma-cuma (prodeo) (Pasal 237 HIR, 273 R.Bg).
143

Proses Penyelesaian Perkara

1. Pemohon mendaftarkan permohonan cerai talak ke pengadilan


agama/mahkamah syar’iyah.

2. Pemohon dan Termohon dipanggil oleh pengadilan agama/mahkamah


syar’iah untuk menghadiri persidangan.

3. Tahapan persidangan :

a. Pada pemeriksaan sidang pertama, hakim berusaha mendamaikan


kedua belah pihak, dan suami istri harus datang secara pribadi (Pasal
82 UU No. 7 Tahun 1989);

b. Apabila tidak berhasil, maka hakim mewajibkan kepada kedua belah


pihak agar lebih dahulu menempuh mediasi (Pasal 3 ayat (1)
PERMA No. 2 Tahun 2003);

c. Apabila mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara


dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan, jawaban, jawab
menjawab, pembuktian dan kesimpulan. Dalam tahap jawab
menjawab (sebelum pembuktian) Termohon dapat mengajukan
gugatan rekonvensi (gugat balik) (Pasal 132 a HIR, 158 R.Bg);

4. Putusan pengadilan agama/mahkamah syar’iyah atas permohonan cerai talak


sebagai berikut :
144

a. Permohonan dikabulkan. Apabila Termohon tidak puas dapat


mengajukan banding melalui pengadilan agama/mahkamah
syar’iyah tersebut;

b. Permohonan ditolak. Pemohon dapat mengajukan banding melalui


pengadilan agama/mahkamah syar’iyah tersebut;

c. Permohonan tidak diterima. Pemohon dapat mengajukan


permohonan baru.

5. Apabila permohonan dikabulkan dan putusan telah memperoleh kekuatan


hukum tetap, maka :

a. Pengadilan agama/mahkamah syar’iah menentukan hari sidang


penyaksian ikrar talak;

b. Pengadilan agama/mahkamah syar’iah memanggil Pemohon dan


Termohon untuk melaksanakan ikrar talak;

c. Jika dalam tenggang waktu 6 (enam) bulan sejak ditetapkan sidang


penyaksian ikrar talak, suami atau kuasanya tidak melaksanakan
ikrar talak didepan sidang, maka gugurlah kekuatan hukum
penetapan tersebut dan perceraian tidak dapat diajukan lagi
berdasarkan alasan hukum yang sama (Pasal 70 ayat (6) UU No. 7
Tahun 1989).

6. Setelah ikrar talak diucapkan panitera berkewajiban memberikan Akta Cerai


sebagai surat bukti kepada kedua belah pihak selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah penetapan ikrar talak (Pasal 84 ayat (4) UU No. 7 Tahun 1989);

Prosedur Berperkara Gugatan Lain


145

Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat :

1. Mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan


agama/mahkamah syar’iyah (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg)

2. Gugatan tersebut diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah


syar’iyah :

a. Yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Tergugat ;

b. Bila tempat kediaman tergugat tidak diketahui, maka gugatan diajukan


kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iah yang daerah hukumnya
meliputi tempat kediaman Penggugat;

c. Bila mengenai benda tetap, maka gugatan dapat diajukan kepada


pengadilan agama/mahkamah syar’iah yang daerah hukumnya
meliputi tempat letak benda tersebut. Bila benda tetap tersebut terletak
dalam wilayah beberapa pengadilan agama/mahkamah syar’iah, maka
gugatan dapat diajukan kepada salah satu pengadilan
agama/mahkamah syar’iah yang dipilih oleh Penggugat (Pasal 118
HIR, 142 R.Bg).

d. Bila Penggugat dan Tergugat bertempat kediaman di luar negeri, maka


gugatan diajukan kepada pengadilan agama/mahkamah syar’iah yang
daerah hukumnya meliputi tempat perkawinan dilangsungkan atau
kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat (Pasal 73 ayat (3) UU No.7
Tahun 1989).

e. Membayar biaya perkara (Pasal 121 ayat (4) HIR, 145 ayat (4) R.Bg.
jo Pasal 89 UU No. 7 Tahun 1989), bagi yang tidak mampu dapat
berperkara secara cuma-cuma (prodeo) (Pasal 237 HIR, 273 R.Bg).
146

f. Penggugat dan Tergugat atau kuasanya menghadiri sidang


pemeriksaan berdasarkan panggilan pengadilan agama/mahkamah
syar’iah (Pasal 121, 124, dan 125 HIR, 145 R.Bg).

Proses Penyelesaian Perkara :

1. Penggugat atau kuasanya mendaftarkan gugatan ke pengadilan


agama/mahkamah syar’iah.

2. Penggugat dan Tergugat dipanggil oleh pengadilan agama/mahkamah


syar’iah untuk menghadiri persidangan.

3. Tahapan persidangan :

a. Pada pemeriksaan sidang pertama, hakim berusaha mendamaikan


kedua belah pihak.

b. Apabila tidak berhasil,maka hakim mewajibkan kedua belah pihak


agar lebih dahulu menempuh mediasi (PERMA No. 2 Tahun 2003);

c. Apabila mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan


dengan membacakan surat gugatan, jawaban, jawab menjawab,
pembuktian dan kesimpulan. Dalam tahap jawab menjawab (sebelum
pembuktian) Tergugat dapat mengajukan gugatan rekonvensi (gugat
balik) (Pasal 132 HIR, 158 R.Bg). yang terdiri dari :

I. Gugatan dikabulkan. Apabila Tergugat tidak puas dapat


mengajukan banding melalui pengadilan agama/mahkamah
syar’iah tersebut;

II. Gugatan ditolak. Penggugat dapat mengajukan banding melalui


pengadilan agama/mahkamah syar’iah tersebut;
147

III. Gugatan tidak diterima. Penggugat dapat mengajukan gugatan


baru.

4. Setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap, kedua belah pihak


dapat meminta salinan putusan (Pasal 185 HIR,196 R.Bg).

5. Apabila pihak yang kalah dihukum untuk menyerahkan obyek sengketa,


kemudian tidak mau menyerahkan secara suka rela, maka pihak yang
menang dapat mengajukan permohonan eksekusi kepada pengadilan
agama/mahkamah syar’iah yang memutus perkara tersebut

Prosedur Beracara Gugatan Sederhana

A. PERSYARATAN

1. Surat Gugatan asli;

2. Jika Pemohon/Penggugat tidak dapat menulis, maka permohonan /


gugatan dapat diajukan secara lisan dihadapan Ketua Pengadilan dan yang
akan memerintahkan orang untuk mencatat permohonan/gugatan tersebut
(144 RBg);

3. Melampirkan surat kuasa (jika menggunakan kuasa hukum) yang telah


didaftarkan di kepaniteraan hukum Pengadilan Negeri Prabumulih;

4. Bukti-Bukti yang menguatkan untuk mengajukan Gugatan/Permohonan,


seperti KTP, Kartu Keluarga, Surat Kuasa, Akte, dll

5. Penggugat adalah orang perseorangan / badan hukum;

6. Adanya hubungan hukum yang menjadi dasar sengketa dengan pihak


Tergugat;
148

7. Tergugat berada dalam domisili/bertempat tinggal di wilayah hukum yang


sama (Wilayah Hukum Pengadilan Agama Temanggung);

8. Terhadap tergugat yang tidak diketahui tempat tinggalnya, tidak dapat


diajukan gugatan sederhana;

9. Sengketa tidak berkaitan dengan hak atas tanah atau perkara lain yang
diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan (Persaingan
Usaha, Sengketa Konsumen, Perselesihan Hubungan Industrial);

10. Nilai kerugian dalam gugatan paling banyak Rp 200.000.000;

B. PROSEDUR

1. Mengisi formulir gugatan sederhana di kepaniteraan Pengadilan


Agama Temanggung;

2. Membayar panjar biaya gugatan/permohonan melalui bank yang


ditunjuk oleh Pengadilan Agama Temanggung;

3. Memberikan bukti transfer pembiayaan panjar biaya perkara kepada


petugas dan menyimpan salinannya (arsip untuk
penggugat/pemohon);

4. Menerima tanda bukti penerimaan gugatan/permohonan;

5. Menunggu surat panggilan sidang dari Pengadilan Agama


Temanggung yang disampaikan oleh Juru Sita / Juru Sita Pengganti

6. Menghadiri sidang sesuai dengan jadwal yang ditentukan dengan


membawa saksi & dokumen bukti-bukti asli;

C. TAHAP PERSIDANGAN

1. Pemeriksaan Pendahuluan;
149

2. Penetapan hari sidang dan pemanggilan para pihak;

3. Pemeriksaan sidang dan perdamaian;

4. Pembuktian;

5. Putusan

D. PENYELESAIAN PERKARA

Penyelesaian gugatan sederhana paling lama 25 (dua puluh lima) hari sejak
sidang pertama

E. UPAYA HUKUM LANJUTAN

1. Upaya hukum terhadap putusan gugatan sederhana dapat dilakukan


dengan mengajukan keberatan. Keberatan diajukan kepada ketua
pengadilan dengan menandatangani akta pernayataan keberatan
kepada panitera disertai alasan-alasannya.

2. Permohonan keberatan diajukan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah


putusan diucapkan atau setelah pemberitahuan putusan. Permohonan
keberatan diajukan kepada ketua pengadilan dengan mengisi blanko
permohonan keberatan yang disediakan di kepaniteraan.

3. Keberatan adalah upaya hukum terakhir sehingga putusan hakim di


tingkat keberatan bersifat final. Artinya tidak dapat diajukan upaya
hukum apapun termasuk banding, kasasi, dan peninjauan kembali.

F. LAMA PENYELESAIAN KEBERATAN

Putusan terhadap permohonan keberatan diucapkan paling lambat 7 (tujuh)


hari setelah tanggal penetapan majelis hakim. Dalam memutus permohonan
keberatan, majelis hakim mendasarkan kepada:
150

a. Putusan dan berkas gugatan sederhana;

b. Permohonan keberatan dan memori keberatan; dan

c. Kontra memori keberatan.

d.

PROSEDUR PENYELESAIAN PERKARA BANDING

Proses Penyelesaian Perkara Banding :

1. Berkas perkara banding dicatat dan diberi nomor register;

2. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang membuat Penetapan


Majelis Hakim yang akan memeriksa berkas;

3. Panitera menetapkan panitera pengganti yang akan membantu majelis;

4. Panitera pengganti menyerahkan berkas kepada ketua majelis;

5. Panitera pengganti mendistribusikan berkas perkara ke Majelis Hakim


Tinggi;

6. Majelis Hakim Tinggi memutus perkara banding;

7. Salinan putusan dikirimkan kepada kedua belah pihak melalui


pengadilan tingkat pertama.

PROSEDUR PENYELESAIAN PERKARA KASASI

PROSES PENYELESAIAN PERKARA KASASI:


151

1. Permohonan kasasi diteliti kelengkapan berkasnya oleh Mahkamah


Agung, kemudian dicatat dan diberi nomor register perkara kasasi.

2. Mahkamah Agung memberitahukan kepada Pemohon dan Termohon


kasasi bahwa perkaranya telah diregistrasi.

3. Ketua Mahkamah Agung menetapkan tim dan selanjutnya ketua tim


menetapkan Majelis Hakim Agung yang akan memeriksa perkara
kasasi.

4. Penyerahan berkas perkara oleh asisten koordinator (Askor) kepada


panitera pengganti yang menangani perkara tersebut.

5. Panitera pengganti mendistribusikan berkas perkara ke Majelis Hakim


Agung masing-masing (pembaca 1, 2 dan pembaca 3) untuk diberi
pendapat.

6. Majelis Hakim Agung memutus perkara.

7. Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan kepada para pihak


melalui pengadilan tingkat pertama yang menerima permohonan kasasi.

PROSEDUR PENYELESAIAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

Proses Penyelesaian Perkara Peninjauan Kembali (PK):

1. Permohonan PK diteliti kelengkapan berkasnya oleh Mahkamah


Agung, kemudian dicatat dan diberi nomor register perkara PK

2. Mahkamah Agung memberitahukan kepada Pemohon dan Termohon


PK bahwa perkaranya telah diregistrasi
152

3. Ketua Mahkamah Agung menetapkan tim dan selanjutnya ketua tim


menetapkan Majelis Hakim Agung yang akan memeriksa perkara PK.

4. Penyerahan berkas perkara oleh asisten koordinaator (Askor) kepada


panitera pengganti yang membantu menangani perkara PK tersebut.

5. Panitera pengganti mendistribusikan berkas perkara ke Majelis Hakim


Agung masing-masing (pembaca 1, 2 dan pembaca 3) untuk diberi
pendapat.

6. Majelis Hakim Agung memutus perkara.

7. Mahkamah Agung mengirimkan salinan putusan kepada para pihak


melalui Pengadilan Agama Temanggung.

PROSEDUR PERSIDANGAN

TATA TERTIB PERSIDANGAN DAN PENGUNJUNG SIDANG

Pihak pengadilan memiliki panduan mengenai tata tertib yang harus ditaati
oleh semua orang yang memasuki gedung Pengadilan:

1. Ketua Majelis Hakim bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dari


semua pihak yang hadir di ruang sidang. Semua yang hadir di ruang
sidang harus mentaati semua perintah yang dikeluarkan oleh Ketua
Majelis Hakim

2. Semua orang yang hadir di ruang sidang harus selalu menunjukkan rasa
hormat kepada institusi pengadilan. Jika ada satu pihak yang tidak
menunjukkan rasa hormat kepada institusi pengadilan, maka Ketua
Pengadilan dapat memerintahkan individu tersebut untuk dikeluarkan
dari ruang sidang dan bahkan dituntut secara pidana
153

3. Mengenakan pakaian yang sopan.

4. Berbicara dengan suara yang jelas ketika seorang hakim atau penasehat
hukum mengajukan pertanyaan, sehingga para hakim yang lain dapat
mendengar dengan jelas.

5. Memanggil seorang hakim dengan sebutan Yang Mulia dan seorang


Penasihat Hukum dengan sebutan Penasihat Hukum

6. Dilarang membawa senjata api, benda tajam, bahan peledak, peralatan


atau berbagai benda yang dapat membahayakan keamanan ruang
sidang.

7. Petugas keamanan dapat melakukan penggeledahan setiap orang yang


dicurigai memiliki salah satu atau lebih dari berbagai benda diatas.
Siapa saja yang kedapatan membawa salah satu dari benda diatas akan
diminta untuk menitipkannya di tempat penitipan khusus di luar ruang
sidang. Ketika yang bersangkutan hendak meninggalkan ruang sidang,
petugas keamanan dapat mengembalikan berbagai benda tersebut.
Bahkan, pengunjung yang kedapatan membawa berbagai benda
tersebut diatas ke dalam ruang sidang dapat dikenai dengan tuntutan
pidana.

8. Dilarang membuat kegaduhan, baik didalam maupun diluar ruang


sidang.

9. Duduk rapi dan sopan selama persidangan.

10. Dilarang makan dan minum di ruang sidang.

11. Dilarang merokok baik di ruang sidang maupun di dalam gedung


pengadilan.
154

12. Wajib mematikan telepon genggam selama berada di ruang sidang.

13. Dilarang membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun, kecuali Majelis


Hakim menghendaki anak tersebut menghadiri persidangan.

14. Membuang sampah pada tempatnya.

15. Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk apapun di


dalam gedung pengadilan tanpa adanya ijin tertulis dari Ketua Pengadilan.

16. Untuk melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun viderecorder,
di mohon untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada Majelis Hakim.
155

PROSEDUR MEDIASI

Semua perkara perdata yang diselesaikan di pengadilan, terlebih dahulu,wajib


diupayakan penyelesaian melalui mediasi.Dan, dalam pertimbangan putusan
156

wajib menyebutkan adanya upaya mediasi, sehingga jika suatu perkara yang
dalam persidangan dihadiri oleh kedua belah pihak tidak dilakukan upaya
mediasi, maka putusan batal demi hukum.

Mediasi adalah proses penyelesaian perkara melalui perundingan untuk


memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Republik
Indonesia Nomor 01 Tahun 2008 tanggal 31 Juli 2008.

Proses pemeriksaan oleh majelis hakim untuk mediasi :

1. Pada persidangan yang dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara,


hakim wajib menjelaskan mengenai keharusan melaksanakan mediasi
yang dibantu oleh mediator.

2. Hakim menawarkan kepada para pihak untuk memilih mediator dari


daftar mediator yang disediakan.

3. Setelah kedua pihak menyepakati nama mediator, maka sidang


ditunda dalam waktu yang ditentukan.

4. Jika proses mediasi telah dilaksanakan, maka persidangan dilanjutkan


dengan memperhatikan hasil mediasi.

Catatan :

a. Penunjukan hakim mediator dilakukan melalui Penetapan Ketua Majelis.

b. Para pihak menemui hakim mediator dengan dibantu oleh petugas yang
telah ditentukan.
157

c. Proses dalam mediasi ditentukan oleh hakim mediator yang bersangkutan


sampai batas waktu paling lama 40 hari, dan atas dasar kesepakatan para
pihak jangka waktu mediasi dapat diperpanjang paling lama 14 hari kerja.

d. Jika mediasi gagal mencapai kesepakatan, hakim mediator


menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada hakim majelis yang
memeriksa perkara dan para pihak menghadap hakim pada hari sidang
yang ditentukan, dan proses persidangan dilanjutkan sebagaimana biasa.

e. Jika mediasi mencapai kesepakatan, para pihak wajib menghadap hakim


pada hari sidang yang telah ditentukan dengan membawa hasil
kesepakatan yang telah ditandatangani kedua belah pihak.

PROSES PERSIDANGAN SETELAH MEDIASI DILAKSANAKAN

A. Mediasi tidak mencapai kesepakatan

Jika mediasi tidak mencapai kesepakatan, maka pemeriksaan


dipersidangan dilanjutkan sesuai dengan tahapannya.

B. Mediasi mencapai kesepakatan

Jika mediasi mencapai kesepakatan, para pihak wajib menghadap hakim


dengan membawa hasil kesepakatan yang telah ditandatangani para pihak.
Terhadap hasil kesepakatan tersebut para pihak dapat :

1. Meminta hasil kesepakatan tersebut dituangkan dalam putusan


perdamaian (akta dading).
158

2. Mencabut gugatan sebagaimana klausula yang harus dicantumkan


dalam kespakatan, jika hasil kesepakatan tidak ingin dituangkan dalam
putusan.

Untuk perkara Perceraian,maka jika tercapai kesepakatan Penggugat atau


Pemohon wajib mencabut gugatannya atau permohonannya. Akan tetapi
apabila kesepakatan damai hanya tercapai sebagian selain mengenai
perceraian (kumulasi dengan perkara lain), maka hasil kesepakatan
tersebut dapat dimintakan untuk dicantumkan dalam putusan atau dicabut
(mis. baik dalam konvensi dan/atau dalam rekonvensi).

LAIN-LAIN

1. Biaya pemanggilan para pihak untuk proses mediasi, terlebih


dahulu dibebankan kepada Penggugat atau Pemohon. Jika tercapai
kesepakatan maka dibebankan kepada para pihak, jika tidak
tercapai kesepakatan maka dibebankan kepada pihak yang secara
hukum membayar biaya perkara.

2. Jenis Perkara yang dimediasi adalah semua jenis perkara perdata.

3. Untuk mediator hakim tidak diberi honorarium.

4. Jika mediasi gagal mencapai kesepakatan, semua pernyataan atau


pengakuan tidak dapat digunakan sebagai alat bukti dalam perkara
yang bersangkutan maupun perkara lain, dan harus dimusnahkan
serta mediator tersebut tidak dapat sebagai saksi dan jika mediasi
berhasil mencapai kesepakatan dan ternyata kemudidan hari
terdapat kesalahan yang menimbulkan kerugian, mediator tidak
159

dapat dikenai pertanggung jawaban pidana maupun perdata atas isi


kesepakatan perdamaian hasil proses mediasi.

TAHAPAN MEDIASI

MEMULAI PROSES MEDIASI

1. Mediator memperkenalkan diri dan para pihak

2. Menekankan adanya kemauan para pihak untuk menyelesaikan masalah


melalui mediasi

3. Menjelaskan pengertian mediasi dan peran mediator

4. Menjelaskan prosedur mediasi

5. Menjelaskan pengertian kaukus

6. Menjelaskan parameter kerahasiaan

7. Menguraikan jadwal dan lama proses mediasi Menjelaskan aturan


perilaku dalam proses perundingan

8. Memberikan kesempatan kepada Para pihak untuk Bertanya dan


menjawabnya.

MERUMUSKAN MASALAH DAN MENYUSUN AGENDA


160

Mengidentifikasi topik-topik umum permasalahan, menyepakati subtopik


permasalahan yang akan dibahas dan menentukan urutan subtopik yang akan
dibahas dalam proses perundingan menyusun agenda perundingan 3.

MENGUNGKAPKAN KEPENTINGAN TERSEMBUNYI

Dapat dilakukan dengan dua cara:

1. CARA LANGSUNG: mengemukakan pertanyan langsung kepada para


pihak

2. CARA TIDAK LANGSUNG: mendengarkan atau merumuskan


kembali pernyataan-pernyataan yang dikemukakan oleh para pihak.

MEMBANGKITKAN PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA

Mediator mendorong para pihak untuk tidak bertahan pada pola pikiran yang
posisonal tetapi harus bersikap terbuka dan mencari alternatif penyelesaian
pemecahan masalah secara Bersama.

MENGANALISA PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA

1. Mediator membantu para pihak menentukan untung dan ruginya jika


menerima atau menolak suatu pemecahan masalah

2. Mediator mengingatkan para pihak agar bersikap realistis dan tidak


mengajukan tuntutan atau tawaran yang tidak masuk akal.
161

PROSES TAWAR-MENAWAR AKHIR

1. Pada tahap ini para pihak telah melihat titik temu kepentingan mereka
dan bersedia memberi konsesi satu sama lainnya

2. Mediator membantu para pihak agar mengembangkan tawaran yang


dapat dipergunakan untuk menguji dapat atau tidak tercapainya
penyelesaian masalah.

MENCAPAI KESEPAKATAN FORMAL

Para pihak menyusun kesepakatan dan prosedur atau rencana pelaksanaan


kesepakatan mengacu pada langkah-langkah yang akan ditempuh para pihak
untuk melaksanakan bunyi kesepakatan dan mengakhiri sengketa.
162
163
164

Gambar 20. Daftar naman ama Mediator Pengadilan Agama

Sumber: https://pa-temanggung.go.id/layanan-hukum/prosedurpersidangan/daftar

- nama-mediator

PROSEDUR PERMOHONAN INFORMASI


165
166

SARANA MEMPEROLEH INFORMASI

Beberapa sarana yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi:

1. Melalui Petugas Informasi pada Loket Pelayanan Terpadu Satu Pintu


(PTSP)

2. Melalui Surat Tertulis pada alamat Kantor Pengadilan Agama


Temanggung Jalan Pahlawan No. 3 Temanggung

3. Melalui Surat Elektronik pada email: info@pa-


temanggung.go.id atau patemanggung@gmail.com

4. Melalui Telepon pada nomor telepon (0293) 491161

5. Melalui Media Sosial Facebook : facebook.com/patemanggung dan


Instagram : @pengadilan_agama_temanggung

PROSEDUR BIASA

Prosedur Biasa Digunakan Dalam Hal:


167

1. Permohonan disampaikan secara tidak langsung, baik melalui surat


atau media elektronik;

2. Informasi yang diminta bervolume besar;

3. Informasi yang diminta belum tersedia; atau

4. Informasi yang diminta adalah informasi yang tidak secara tegas


termasuk dalam kategori informasi yang harus diumumkan atau
informasi yang harus tersedia setiap saat dan dapat diakses publik atau
informasi yang secara tegas dinyatakan sebagai informasi yang
rahasia sehingga harus mendapat ijin dan diputuskan oleh Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Alur Pelayanan Informasi Prosedur Biasa:

1. Pemohon mengisi Formulir Permohonan Informasi yang disediakan


Pengadilan dan memberikan salinannya kepada Pemohon;

2. Petugas Informasi mengisi Register Permohonan;

3. Petugas Informasi langsung meneruskan formulir permohonan kepada


Penanggungjawab Informasi di unit/satuan kerja terkait, apabila
informasi yang diminta tidak termasuk informasi yang aksesnya
membutuhkan ijin dari PPID.

4. Petugas Informasi langsung meneruskan formulir permohonan kepada


PPID apabila informasi yang diminta termasuk informasi yang
aksesnya membutuhkan ijin dari PPID guna dilakukan uji
konsekuensi.
168

5. PPID melakukan uji konsekuensi berdasarkan Pasal 17 Undang-


Undang Keterbukaan Informasi Publik terhadap permohonan yang
disampaikan.

6. Dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak menerima permohonan,


PPID menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Petugas
Informasi;

7. Dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak menerima permohonan,


PPID meminta Penanggungjawab Informasi di unit/satuan kerja
terkait untuk mencari dan memperkirakan biaya penggandaan dan
waktu yang diperlukan untuk mengandakan informasi yang diminta
dan menuliskannya dalam Pemberitahuan Tertulis PPID Model B
dalam waktu selama-lamanya 3 (tiga) hari kerja serta
menyerahkannya kembali kepada PPID untuk ditandatangani, dalam
hal permohonan diterima (untuk memberikan ijin);

8. Petugas Informasi menyampaikan Pemberitahuan Tertulis


sebagaimana dimaksud butir 6 atau butir 7 kepada Pemohon
Informasi selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja sejak
pemberitahuan diterima;

9. Petugas Informasi memberikan kesempatan bagi Pemohon apabila


ingin melihat terlebih dahulu informasi yang diminta, sebelum
memutuskan untuk menggandakan atau tidak informasi tersebut;

10. Dalam hal Pemohon memutuskan untuk memperoleh fotokopi


informasi tersebut, Pemohon membayar biaya perolehan informasi
kepada Petugas Informasi dan Petugas Informasi memberikan tanda
terima;
169

11. Dalam hal informasi yang diminta tersedia dalam dokumen elektronik
(softcopy), Petugas Informasi pada hari yang sama mengirimkan
informasi tersebut ke email Pemohon atau menyimpan informasi
tersebut ke alat penyimpanan dokumen elektronik yang disediakan
oleh Pemohon tanpa memungut biaya;

12. Petugas Informasi menggandakan (fotokopi) informasi yang diminta


dan memberikan informasi tersebut kepada Pemohon sesuai dengan
waktu yang termuat dalam Pemberitahuan Tertulis atau selambat-
lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak Pemohon
membayar biaya perolehan informasi;

13. Pengadilan dapat memperpanjang waktu sebagaimana dimaksud butir


12 selama 1 (satu) hari kerja apabila diperlukan proses pengaburan
informasi dan selama 3 (tiga) hari kerja jika informasi yang diminta
bervolume besar;

14. Setelah memberikan fotokopi informasi, Petugas Informasi meminta


Pemohon menandatangani kolom penerimaan informasi dalam
Register Permohonan.

PROSEDUR KHUSUS

Prosedur Khusus Digunakan Dalam Hal:

1. Termasuk dalam kategori yang wajib diumumkan;

2. Termasuk dalam kategori informasi yang dapat diakses publik dan sudah
tercatat dalam Daftar Informasi Publik dan sudah tersedia (misal: sudah
diketik atau sudah diterima dari pihak atau pengadilan lain);
170

3. Tidak bervolume besar (jumlahnya tidak banyak); dan atau


Perkiraan jumlah biaya penggandaan dan waktu yang dibutuhkan untuk
penggandaan dapat dilakukan dengan mudah.

Alur Pelayanan Informasi Prosedur Khusus :

1. Pemohon mengisi formulir permohonan yang disediakan Pengadilan;

2. Petugas Informasi mengisi Register Permohonan;

3. Petugas Informasi dibantu Penanggungjawab Informasi di unit/satuan kerja


terkait mencari informasi yang diminta oleh Pemohon dan memperkirakan
biaya perolehan informasi dan waktu yang dibutuhkan untuk
penggandaannya;

4. Apabila informasi yang diminta telah tersedia dan tidak memerlukan ijin
PPID, Petugas Informasi menuliskan keterangan mengenai perkiraan biaya
perolehan informasi dan waktu yang dibutuhkan untuk penggandaannya
dalam formulir permohonan yang telah diisi Pemohon;

5. Proses untuk pembayaran, penyalinan dan penyerahan salinan informasi


kepada Pemohon dalam Prosedur Khusus, sama dengan yang diatur untuk
Prosedur Biasa;

6. Petugas Informasi memberikan kesempatan bagi Pemohon apabila ingin


melihat terlebih dahulu informasi yang diminta, sebelum memutuskan
untuk menggandakan atau tidak informasi tersebut;
171

C. PROFIL KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN TEMANGGUNG

1. Sekilas Tentang Kejaksaan Negeri Kabupaten Temanggung


172

Gambar 14. Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Temanggung

Sumber : https://www.google.com/search?
q=Kejaksaan+Negeri+Kabupaten+Temanggung

2. Visi Misi Kejaksaan Negeri Kabupaten Temanggung

Visi Kejaksaan R.I :


173

"Menjadi Lembaga Penegak Hukum yang Professional, Proporsional dan


Akuntabel"

Dengan Penjelasan :

Lembaga Penegak Hukum: Kejaksaan RI sebagai salah satu lembaga penegak


hukum di Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyidik pada
tindak pidana tertentu, penuntut umum, pelaksana penetapan hakim, pelaksana
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, pidana
pengawasan dan lepas bersyarat, bertindak sebagai Pengacara Negara serta turut
membina ketertiban dan ketentraman umum melalui upaya antara lain :
meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, Pengamanan kebijakan penegakan
hukum dan Pengawasan Aliran Kepercayaan dan penyalahgunaan penodaan
agama

Profesional: Segenap aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan tugas


didasrkan atas nilai luhur TRI KRAMA ADHYAKSA serta kompetensi dan
kapabilitas yang ditunjang dengan pengetahuan dan wawasan yang luas serta
pengalaman kerja yang memadai dan berpegang teguh pada aturan serta kode
etik profesi yang berlaku

Proporsional: Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan selalu


memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang tersurat dan tersirat dengan
penuh tanggungjawab, taat azas, efektif dan efisien serta penghargaan terhadap
hak-hak publik

Akuntabel: Bahwa kinerja Kejaksaan Negeri Temanggung dapat


dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
174

Misi Kejaksaan R.I :

1. Meningkatkan Peran Kejaksaan Negeri Temanggung Dalam Program


Pencegahan Tindak Pidana

2. Meningkatkan Professionalisme Jaksa Dalam Penanganan Perkara


Tindak Pidana

3. Meningkatkan Peran Jaksa Pengacara Negara Dalam Penyelesaian


Masalah Perdata dan Tata Usaha Negara

4. Mewujudkan Upaya Penegakan Hukum Memenuhi Rasa Keadilan


Masyarakat

5. Mempercepat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola


Kejaksaan Negeri Temanggung yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme

(Sumber: Peraturan Jaksa Agung Nomor: 007/A/JA/08/2016 tentang Perubahan


Atas Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor
PER-010/A/JA/06/2015 Tentang Rencana Strategis Kejaksaan Negeri
Temanggung Tahun 2015-2019 tanggal 4 Agustus 2016)
175

2. Tugas Pokok dan Fungsi Kejaksaan Negeri KabupatenTemanggung

TUGAS:

Melakukan pembinaan atas manajemen, perencanaan dan pelaksanaan


pembangunan sarana dan prasarana, pengelolaan keuangan, kepegawaian,
perlengkapan, organisasi dan tatalaksana, Melakukan penelaahan dan turut
menyusun perumusan peraturan perundang-undangan, pengelolaaan atas milik
negara yang menjadi tanggung jawabnya serta memberikan dukungan
pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kejaksaan
dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas.

FUNGSI:

1. Penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta membina


kerja sama seluruh satuan organisasi Kejaksaan di bidang administrasi.
2. Penyiapan rencana dan pelaksanaan koordinasi perumusan
kebijaksanaan dalam penyusunan rencana dan program pembangunan
sarana dan prasarana di lingkungan Kejaksaan, melakukan pemantauan,
penilaian serta pengendalian pelaksanaannya.
3. Pemberian dukungan pelayanan ketatausahaan kepada pimpinan,
pengelolaan urusan rumah tangga, pengamanan personil, materiil dan
ketertiban di lingkungan Kejaksaan.
4. Pembinaan organisasi dan tatalaksana, urusan tata usaha dan
pengelolaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, perpustakaan dan
kekayaan milik negara yang menjadi tanggung jawab Kejaksaan.
176

5. Pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan


dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan dan
penyusunan perumusan peraturan perundang-undangan.
6. Pelaksanaan dan pembinaan hubungan dengan lembaga negara,
lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar
negeri.
7. Pembinaan dan peningkatan kemampuan, ketrampilan dan integritas
kepribadian aparat Kejaksaan, khususnya aparat pembinaan.
8. Pemberian saran pertimbangan kepada Jaksa Agung dan pelaksanaan
tugas-tugas lain sesuai dengan petunjuk Jaksa Agung.

3. LOKASI KEJAKSAAN NEGERI TEMANGGUNG


177
178

Gambar 9. Peta Kejaksaan Negeri Kabupaten Temanggung

Sumber : diolah penulis dari http://maps.google.com

Alamat : Jl. Letjend Suprapto No.40, Gendongan, Temanggung II,

Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

56213

Telepon : (0293) 491121

Instagram : @kejari_temanggung

Website : temanggungkab.go.id)
179

5. WILAYAH YURISDIKSI KEJAKSAAN NEGERI TEMANGGUNG


180

Gambar 10. Peta Yurisdiksi Lengkap Kejaksaan Negeri KabupatenTemanggung

Daftar Wilayah Yurisdiksi Lengkap Kejaksaan Negeri KabupatenTemanggung

A. Kecamatan Bansari

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bansari di Kota/Kabupaten Temanggung,


Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :
181

1. Kelurahan / Desa Balesari

2. Kelurahan / Desa Bansari

3. Kelurahan / Desa Campuranom

4. Kelurahan / Desa Candisari

5. Kelurahan / Desa Gentingsari

6. Kelurahan / Desa Gunungsari

7. Kelurahan / Desa Mojosari

8. Kelurahan / Desa Mranggen Kidul

9. Kelurahan / Desa Mranggen Tengah

10. Kelurahan / Desa Purborejo

11. Kelurahan / Desa Rejosari

12. Kelurahan / Desa Tanurejo

13. Kelurahan / Desa Tlogowero

B. Kecamatan Bejen

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bejen di Kota/Kabupaten Temanggung,


Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banjarsari

2. Kelurahan / Desa Bejen

3. Kelurahan / Desa Congkrang


182

4. Kelurahan / Desa Duren

5. Kelurahan / Desa Jlegong

6. Kelurahan / Desa Kebondalem

7. Kelurahan / Desa Kemuning

8. Kelurahan / Desa Larangan Luwok

9. Kelurahan / Desa Lowungu )

10. Kelurahan / Desa Ngaliyan

11. Kelurahan / Desa Petung

12. Kelurahan / Desa Prangkokan

13. Kelurahan / Desa Selosabrang

14. Kelurahan / Desa Tanjung Sari

C. Kecamatan Bulu

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bulu di Kota/Kabupaten Temanggung,


Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bansari

2. Kelurahan / Desa Bulu

3. Kelurahan / Desa Campursari

4. Kelurahan / Desa Danupayan


183

5. Kelurahan / Desa Gandurejo

6. Kelurahan / Desa Gondosuli

7. Kelurahan / Desa Malangsari

8. Kelurahan / Desa Mondoretno

9. Kelurahan / Desa Ngimbrang

10. Kelurahan / Desa Pagergunung

11. Kelurahan / Desa Pakurejo

12. Kelurahan / Desa Pandemulyo

13. Kelurahan / Desa Pasuruhan

14. Kelurahan / Desa Pengilon

15. Kelurahan / Desa Putat

16. Kelurahan / Desa Tegallurung

17. Kelurahan / Desa Tegalrejo

18. Kelurahan / Desa Wonosari

19. Kelurahan / Desa Wonotirto

D. Kecamatan Candiroto

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Candiroto di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bantir


184

2. Kelurahan / Desa Batursari

3. Kelurahan / Desa Candiroto

4. Kelurahan / Desa Canggal

5. Kelurahan / Desa Gunungpayung

6. Kelurahan / Desa Kentengsari

7. Kelurahan / Desa Krawitan

8. Kelurahan / Desa Lempuyang

9. Kelurahan / Desa Mento

10. Kelurahan / Desa Muneng

11. Kelurahan / Desa Muntung

12. Kelurahan / Desa Ngabean

13. Kelurahan / Desa Plosogaden

14. Kelurahan / Desa Sidoharjo

E. Kecamatan Gemawang

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Gemawang di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banaran

2. Kelurahan / Desa Gemawang

3. Kelurahan / Desa Jambon


185

4. Kelurahan / Desa Kalibanger

5. Kelurahan / Desa Karangseneng

6. Kelurahan / Desa Kemiriombo

7. Kelurahan / Desa Krempong

8. Kelurahan / Desa Muncar

9. Kelurahan / Desa Ngadisepi

10. Kelurahan / Desa Sucen

F. Kecamatan Jumo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jumo di Kota/Kabupaten Temanggung,


Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Barang

2. Kelurahan / Desa Gedongsari

3. Kelurahan / Desa Giyono

4. Kelurahan / Desa Gunung Gempol

5. Kelurahan / Desa Jamusan

6. Kelurahan / Desa Jombor

7. Kelurahan / Desa Jumo

8. Kelurahan / Desa Karangtejo

9. Kelurahan / Desa Kertosari


186

10. Kelurahan / Desa Ketitang

11. Kelurahan / Desa Morobongo

12. Kelurahan / Desa Padureso

13. Kelurahan / Desa Sukomarto

G. Kecamatan Kaloran

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kaloran di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Gandon

2. Kelurahan / Desa Gandulan

3. Kelurahan / Desa Geblog

4. Kelurahan / Desa Getas

5. Kelurahan / Desa Kalimanggis

6. Kelurahan / Desa Kaloran

7. Kelurahan / Desa Keblukan

8. Kelurahan / Desa Kemiri

9. Kelurahan / Desa Kwarakan

10. Kelurahan / Desa Tegowanuh

11. Kelurahan / Desa Tempuran

12. Kelurahan / Desa Tepusen


187

13. Kelurahan / Desa Tleter

14. Kelurahan / Desa Tlogowungu

H. Kecamatan Kandangan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kandangan di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Baledu

2. Kelurahan / Desa Banjarsari

3. Kelurahan / Desa Blimbing

4. Kelurahan / Desa Caruban

5. Kelurahan / Desa Gesing

6. Kelurahan / Desa Kandangan

7. Kelurahan / Desa Kedawung

8. Kelurahan / Desa Kedungumpul

9. Kelurahan / Desa Kembangsari

10. Kelurahan / Desa Malebo

11. Kelurahan / Desa Margolelo

12. Kelurahan / Desa Ngemplak

13. Kelurahan / Desa Rowo

14. Kelurahan / Desa Samiranan


188

15. Kelurahan / Desa Tlogopucang

16. Kelurahan / Desa Wadas

I. Kecamatan Kedu

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kedu di Kota/Kabupaten Temanggung,


Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bandunggede

2. Kelurahan / Desa Bojonegoro

3. Kelurahan / Desa Candimulya

4. Kelurahan / Desa Danurejo

5. Kelurahan / Desa Gondangwayang

6. Kelurahan / Desa Karangtejo

7. Kelurahan / Desa Kedu

8. Kelurahan / Desa Kundisari

9. Kelurahan / Desa Kutoanyar

10. Kelurahan / Desa Mergowati

11. Kelurahan / Desa Mojotengah

12. Kelurahan / Desa Ngadimulyo

13. Kelurahan / Desa Salamsari

14. Kelurahan / Desa Tegalsari


189

J. Kecamatan Kledung

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kledung di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Batursari

2. Kelurahan / Desa Canggal

3. Kelurahan / Desa Jambu

4. Kelurahan / Desa Jeketro

5. Kelurahan / Desa Kalirejo

6. Kelurahan / Desa Kledung

7. Kelurahan / Desa Kruwisan

8. Kelurahan / Desa Kwadungan Gunung

9. Kelurahan / Desa Kwadungan Jurang

10. Kelurahan / Desa Paponan

11. Kelurahan / Desa Petarangan

12. Kelurahan / Desa Tlahap

13. Kelurahan / Desa Tuksari

K. Kecamatan Kranggan
190

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kranggan di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Badran

2. Kelurahan / Desa Bengkal

3. Kelurahan / Desa Gentan

4. Kelurahan / Desa Kemloko

5. Kelurahan / Desa Klepu

6. Kelurahan / Desa Kramat

7. Kelurahan / Desa Kranggan

8. Kelurahan / Desa Ngropoh

9. Kelurahan / Desa Nguwet

10. Kelurahan / Desa Pare

11. Kelurahan / Desa Pendowo

12. Kelurahan / Desa Purwosari

13. Kelurahan / Desa Sanggrahan

L.Kecamatan Ngadirejo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngadirejo di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banjarsari


191

2. Kelurahan / Desa Campursari

3. Kelurahan / Desa Dlimoyo

4. Kelurahan / Desa Gandu Wetan

5. Kelurahan / Desa Gejagan

6. Kelurahan / Desa Giripurno

7. Kelurahan / Desa Gondangwinangun

8. Kelurahan / Desa Karanggedong

9. Kelurahan / Desa Kataan

10. Kelurahan / Desa Katekan

11. Kelurahan / Desa Manggong

12. Kelurahan / Desa Mangunsari

13. Kelurahan / Desa Medari

14. Kelurahan / Desa Munggangsari

15. Kelurahan / Desa Ngadirejo

16. Kelurahan / Desa Ngaren

17. Kelurahan / Desa Petirejo

18. Kelurahan / Desa Pringapus

19. Kelurahan / Desa Purbosari

20. Kelurahan / Desa Tegalrejo


192

M. Kecamatan Parakan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Parakan di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bagusan

2. Kelurahan / Desa Campursalam

3. Kelurahan / Desa Caturanom

4. Kelurahan / Desa Dangkel

5. Kelurahan / Desa Depokharjo

6. Kelurahan / Desa Glapansari

7. Kelurahan / Desa Mandisari

8. Kelurahan / Desa Nglondong

9. Kelurahan / Desa Parakan Kauman

10. Kelurahan / Desa Parakan Wetan

11. Kelurahan / Desa Ringinanom

12. Kelurahan / Desa Sunggingsari

13. Kelurahan / Desa Tegalroso

14. Kelurahan / Desa Traji

15. Kelurahan / Desa Wanutengah

16. Kelurahan / Desa Watukumpul


193

N. Kecamatan Pringsurat

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pringsurat di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Gowak

2. Kelurahan / Desa Karangwuni

3. Kelurahan / Desa Kebumen

4. Kelurahan / Desa Klepu

5. Kelurahan / Desa Kupen

6. Kelurahan / Desa Ngipik

7. Kelurahan / Desa Nglorog

8. Kelurahan / Desa Pagergunung

9. Kelurahan / Desa Pingit

10. Kelurahan / Desa Pringsurat

11. Kelurahan / Desa Rejosari

12. Kelurahan / Desa Soborejo

13. Kelurahan / Desa Soropadan

14. Kelurahan / Desa Wonokerso

O. Kecamatan Selopampang
194

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Selopampang di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bagusan

2. Kelurahan / Desa Bulan

3. Kelurahan / Desa Bumiayu

4. Kelurahan / Desa Gambasan

5. Kelurahan / Desa Jetis

6. Kelurahan / Desa Kebonagung

7. Kelurahan / Desa Kecepit

8. Kelurahan / Desa Ngaditirto

9. Kelurahan / Desa Plumbon

10. Kelurahan / Desa Salamrejo

11. Kelurahan / Desa Selopampang

12. Kelurahan / Desa Tanggulanom

P. Kecamatan Temanggung

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Temanggung di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banyuurip

2. Kelurahan / Desa Temanggung I


195

3. Kelurahan / Desa Temanggung II

4. Kelurahan / Desa Butuh

5. Kelurahan / Desa Jampirejo

6. Kelurahan / Desa Jampiroso

7. Kelurahan / Desa Kertosari

8. Kelurahan / Desa Kowangan

9. Kelurahan / Desa Sidorejo

10. Kelurahan / Desa Jurang

11. Kelurahan / Desa Kebonsari

12. Kelurahan / Desa Manding

13. Kelurahan / Desa Mungseng

14. Kelurahan / Desa Giyanti

15. Kelurahan / Desa Purworejo

16. Kelurahan / Desa Mudal

17. Kelurahan / Desa Gilingsari

18. Kelurahan / Desa Guntur

19. Kelurahan / Desa Joho

20. Kelurahan / Desa Lungge

21. Kelurahan / Desa Madureso


196

22. Kelurahan / Desa Nampirejo

23. Kelurahan / Desa Tlogorejo

24. Kelurahan / Desa Walitelon Selatan

25. Kelurahan / Desa Walitelon Utara

Q. Kecamatan Tembarak

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tembarak di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Banaran

2. Kelurahan / Desa Botoputih

3. Kelurahan / Desa Drono

4. Kelurahan / Desa Gandu

5. Kelurahan / Desa Greges

6. Kelurahan / Desa Jragan

7. Kelurahan / Desa Kemloko

8. Kelurahan / Desa Krajan

9. Kelurahan / Desa Menggoro

10. Kelurahan / Desa Purwodadi

11. Kelurahan / Desa Tawangsari

12. Kelurahan / Desa Tembarak


197

13. Kelurahan / Desa Wonokerso

R. Kecamatan Tlogomulyo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tlogomulyo di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Balerejo

2. Kelurahan / Desa Candisari

3. Kelurahan / Desa Gedegan

4. Kelurahan / Desa Kerokan

5. Kelurahan / Desa Langgeng

6. Kelurahan / Desa Legoksari

7. Kelurahan / Desa Losari

8. Kelurahan / Desa Pagersari

9. Kelurahan / Desa Sriwungu

10. Kelurahan / Desa Tanjungsari

11. Kelurahan / Desa Tlilir

12. Kelurahan / Desa Tlogomulyo

S. Kecamatan Tretep
198

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tretep di Kota/Kabupaten Temanggung,


Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Bendungan

2. Kelurahan / Desa Bojong

3. Kelurahan / Desa Bonjor

4. Kelurahan / Desa Campurejo

5. Kelurahan / Desa Donorojo

6. Kelurahan / Desa Nglarangan

7. Kelurahan / Desa Sigedong

8. Kelurahan / Desa Simpar

9. Kelurahan / Desa Tempelsari

10. Kelurahan / Desa Tlogo

11. Kelurahan / Desa Tretep

T. Kecamatan Wonoboyo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Wonoboyo di Kota/Kabupaten


Temanggung, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) :

1. Kelurahan / Desa Cemoro

2. Kelurahan / Desa Kebonsari

3. Kelurahan / Desa Pateken


199

4. Kelurahan / Desa Pesantren

5. Kelurahan / Desa Pitrosari

6. Kelurahan / Desa Purwosari

7. Kelurahan / Desa Rejosari

8. Kelurahan / Desa Semen

9. Kelurahan / Desa Tawangsari

10. Kelurahan / Desa Tening

11. Kelurahan / Desa Wates

12. Kelurahan / Desa Wonoboyo

13. Kelurahan / Desa Wonocoyo

ORGANISASI

ORGANISASI PEMBINAAN

SUBBAGIAN PEMBINAAN

Subbagian Pembinaan mempunyai tugas melakukan pembinaan atas manajemen


dan pembangunan prasarana dan pengelolaan ketatausahaan kepegawaian
kesejahteraan pegawai, keuangan, perlengkapan organisasi dan tatalaksana,
pengelolaan teknis atas milik negara yang menjadi tanggung jawab serta pemberian
dukungan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan kerja di lingkungan
kejaksaan Negeri yang bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan
tugas.
200

Dalam melaksanakan tugas, Subbagian Pembinaan menyelenggarakan fungsi :

1. melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta membina


kerjasama seluruh satuan kerja di lingkungan Kejaksaan Negeri di bidang
administrasi;

2. melakukan pembinaan organisasi dan tatalaksana urusan ketatausahaan dan


mengelola keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan milik negara yang
menjadi tanggung jawabnya;

3. melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan


integritas kepribadian aparat Kejaksaan di daerah hukumnya.

Subbagian Pembinaan terdiri dari:

1. Urusan Kepegawaian yang mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,


peningkatan integritas dan kepribadian serta kesejahteraan pegawai.

2. Urusan Keuangan yang mempunyai tugas melakukan urusan keuangan;

3. Urusan Perlengkapan yang mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan


dan kerumahtanggaan.

4. Urusan Tata Usaha dan Perpustakaan yang mempunyai tugas melakukan


urusan ketatausahaan.

5. Urusan Daskrimti dan Perpustakaan yang mempunyai tugas melakukan


urusan Daskrimti dan perpustakaan.

SEKSI INTELIJEN
201

Seksi Intelijen mempunyai tugas melakukan kegiatan intelijen yustisial di


bidang ideologi, politik, ekonomi, keuangan, sosial budaya dan pertahanan
keamanan untuk mendukung kebijaksanaan penegakan hkum dan keadilan baik
preventif maupun represif melaksanakan dan atau turut serta menyelenggarakan
ketertiban dan ketenteraman umum serta pengamanan pembangunan nasional dan
hasilnya di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang intelijen berupa


bimbingan, pembinaan dan pengamanan teknis;
2. Penyiapan rencana, pelaksanaan dan penyiapan bahan pengendalian
kegiatan intelijen peyelidikan, pengamanan penggalangan dalam rangka
kebijaksanaan penegakan hukum baik preventif maupun represif untuk
menangulangi hambatan, tantangan, politik, ekonomi, keuangan , sosial
budaya;
3. Pelaksanaan kegiatan produksi dan sarana intelijen, membina dan
meningkatkan kemampuan, keterampilan dan integritas kepribadian aparat
intelijen yustisial membina aparat dan mengendalikan kekaryaan di
lingkungan kejaksaan Negeri yang bersangkutan;

4. Pengamanan teknis terhadap pelaksanaan tugas satuan kerja bidang personil,


kegiatan materiil, pemberitaan dan dokumen dengan memperhatikan
koordinasi kerjasama dengan instansi pemerintah dan organisasi lain di
daerah terutama dengan aparat intelijen.

Subseksi Intelijen terdiri dari:


202

A. SUBSEKSI SOSIAL DAN POLITIK

Subseksi Sosial dan Politik mempunyai tugas melakukan kegiatan intelijen


yustisial penyelidikan, pengamanan dan penggalangan untuk menanggulangi
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan serta mendukung operasi yustisi
mengenai masalah ideologi dan soial politik, media massa, barang cetakan,
orang asing, cegah tangkal, sumber daya manusia, pertahanan dan keamanan,
tindak pidana perbatasan dan pelanggaran wilayah perairan, aliran kepercayaan,
penyalahgunaan dan atau penodaan agama, persatuan dan kesatuan bangsa,
lingkungan hidup, penyuluhan hukum serta penaggulangan tindak pidana
Umum dan NARKOBA.

B. SUB SEKSI EKONOMI DAN MONETER

Subseksi Ekonomi dan Moneter mempunyai tugas melakukan kegiatan intelijen


yustisial penyelidikan pengamanan dan penggalangan untuk menanggulangi
hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan serta mendukung operasi yustisi
mengenai masalah investasi, produksi, distribusi, keuangan, perbankan, sumber
daya alam dan pertanahan, penanggulangan tindak pidana ekonomi, korupsi
serta pelanggaran zone eksklusif;

C. SUB SEKSI PRODUKSI DAN SARANA INTELIJEN

Subseksi Produksi-dan Sarana Intelijen mempunyai tugas melakukan kegiatan


di bidang produksi berupa laporan berkala, insidentil dan perkiraan keadaan
pembinaan aparat intelijen terhadap kemampuan dan integritas aparat intelijen
di lingkungan Kejaksaan Negeri dan meyelenggarakan administrasi intelijen,.
203

penyiapan dan pemberian penerangan serta publikasi mengenai berbagai


masalah yang menyangkut kegiatan Kejaksaan.

Kegiatan operasi intelijen Yustisial.

Bahwa dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan Intelijen Kejari Temanggung telah
melakukan kegiatan LID, PAM dan GAL terhadap semua kegiatan yang mencakup
semua bidang baik Intel sendiri, Pidum , Pidsus, Pembinaan dan Datun serta tugas
yang diamanatkan oleh UU. N0.16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia dengan mamakai pola kerja teknis Intelijen sesuai termaktub dalam
Nomor KEP-135/A/JA/05/2019 tentang Format/Bentuk, Kode dan Cara Pengisian
Administrasi Intelijen Kejaksaan.

Penyuluhan dan Penerangan Hukum program Pembinaan Masyarakat Taat Hukum.

Kejaksaaan Negeri Temanggung telah melaksanakan kegiatan Penyuluhan Hukum


yang dilaksanakan secara rutin dengan sasaran masyarakat, murid-murid sekolah,
organisasi dan lain-lain.

SEKSI TINDAK PIDANA UMUM

Seksi Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan pengendalian


dan atau melaksanakan penuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan,
melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan, Pengawasan
204

terhadap keputusan lepas bersyarat dan tindakan lainnya dalam perkara tindak
pidana umum.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Tindak Pidana Umum menyelenggarakan


fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang tindak pidana umum


berupa pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan teknis ;
2. penyiapan rencana, pelaksanaan dan penyiapan bahan pengendalian
kegiatan prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan dalam perkara
tindak pidana terhadap keamanan negara dan ketertiban umum, tindak
pidana terhadap orang dan harta benda serta tindak pidana umum lain yang
diatur di luar Kitab Undang-undang pidana;
3. penyiapkan bahan pengendalian dan atau pelaksanaan penetapan hakim dan
putusan pengadilan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
keputusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lain dalam perkara tindak
pidana umum serta pengadministrasiannya ;
4. pembinaan kerjasama dan melakukan koordinasi dengan instansi serta
pemberian bimbingan serta petunjuk teknis dalam penanganan perkara
tindak pidana umum kepada penyidik;

5. penyiapan bahan saran, konsepsi tentang pendapat dan atau pertimbangan


hukum Jaksa Agung mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah
hukum lainnya dalam kebijaksanaan penegakan hukum;
205

6. peningkatan kemampuan, ketrampilan dan integritas kepribadian aparat


tindak pidana umum daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan;

7. pengadministrasian dan pembuatan laporan di daerah hukum Kejaksaan


Negeri bersangkutan.

Seksi Tindak Pidana Umum terdiri dari :

A. Subseksi Prapenuntutan;

Subseksi Prapenuntutan mempunyai tugas melakukan urusan pemberian


bimbingan, pengendalian dan petunjuk mengenai penerimaan pemberitahuan
penyidikan, penghentian penyidikan, hasil penyidikan serta penerimaan
tanggung jawab atas tersangka dan barang bukti/sitaan, mengadministrasikan
serta mendokumentasikannya.

B. Subseksi Penuntutan;

Subseksi Penuntutan mempunyai tugas melakukan urusan penuntutan terhadap


perkara tindak pidana umum hasil penyidikan penyidik serta
pengadministrasian dan Pendokumentasian.

C. Subseksi Eksekusi;
206

Subseksi Eksekusi mempunyai tugas melakukan urusan eksekusi terhadap


perkara tindak pidana umum yang telah mempunyaki kekuatan hukum tetap
(incrahct)

SEKSI TINDAK PIDANA UMUM

Seksi Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan


atau melaksanakan penuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, melaksanakan
penetapan hakim dan putusan pengadilan, Pengawasan terhadap keputusan lepas
bersyarat dan tindakan lainnya dalam perkara tindak pidana umum.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Tindak Pidana Umum menyelenggarakan


fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang tindak pidana umum


berupa pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan teknis ;
2. penyiapan rencana, pelaksanaan dan penyiapan bahan pengendalian kegiatan
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan dalam perkara tindak
pidana terhadap keamanan negara dan ketertiban umum, tindak pidana
terhadap orang dan harta benda serta tindak pidana umum lain yang diatur di
luar Kitab Undang-undang pidana;
3. penyiapkan bahan pengendalian dan atau pelaksanaan penetapan hakim dan
putusan pengadilan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan
lepas bersyarat dan tindakan hukum lain dalam perkara tindak pidana umum
serta pengadministrasiannya ;
207

4. pembinaan kerjasama dan melakukan koordinasi dengan instansi serta


pemberian bimbingan serta petunjuk teknis dalam penanganan perkara tindak
pidana umum kepada penyidik;
5. penyiapan bahan saran, konsepsi tentang pendapat dan atau pertimbangan
hukum Jaksa Agung mengenai perkara tindak pidana umum dan masalah
hukum lainnya dalam kebijaksanaan penegakan hukum;
6. peningkatan kemampuan, ketrampilan dan integritas kepribadian aparat tindak
pidana umum daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan;
7. pengadministrasian dan pembuatan laporan di daerah hukum Kejaksaan
Negeri bersangkutan.

Seksi Tindak Pidana Umum terdiri dari :

Subseksi Prapenuntutan;

Subseksi Prapenuntutan mempunyai tugas melakukan urusan pemberian bimbingan,


pengendalian dan petunjuk mengenai penerimaan pemberitahuan penyidikan,
penghentian penyidikan, hasil penyidikan serta penerimaan tanggung jawab atas
tersangka dan barang bukti/sitaan, mengadministrasikan serta
mendokumentasikannya.

Subseksi Penuntutan;

Subseksi Penuntutan mempunyai tugas melakukan urusan penuntutan terhadap


perkara tindak pidana umum hasil penyidikan penyidik serta pengadministrasian dan
Pendokumentasian.

Subseksi Eksekusi;
208

Subseksi Eksekusi mempunyai tugas melakukan urusan eksekusi terhadap perkara


tindak pidana umum yang telah mempunyaki kekuatan hukum tetap (incrahct).

SEKSI TINDAK PIDANA KHUSUS

Seksi Tindak Pidana Khusus, mempunyai tugas melakukan pengendalian kegiatan


penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan,
melaksanakan penetapan dan putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan
keputusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya dalam perkara tindak pidana
khusus di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan.

Dalam melaksanakan tugas , Seksi Tindak Pidana Khusus menyelenggarakan


fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang tindak pidana khusus


berupa pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan teknis ;
2. Penyiapan rencana, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan penyelidikan,
penyidikan, prapenuntutan, pemeriksaan, tambahan, penuntutan dan
pengadministrasiannya;
3. Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan, pengawasan terhadap
pelaksanaan keputusan lepas bersvarat dan tindakan hukum lain dalam
perkara tindak pidana khusus serta pengadministrasiannya;
4. Pembinaan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dan memberi
bimbingan serta petunjuk teknis kepada penyidik dalam penanganan perkara
tindak pidana korupsi, ekonomi dan tindak pidana khusus yang lain serta
pengadminintrasiannya;
209

5. Penyiapan bahan sarana konsepsi tentang pendapat dan atau pertinibangan


hukum Jaksa Agung mengenai perkara tindak pidana khusus dan masalah
hukum lain dalam kebijaksanaan hukum;
6. Peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas kepribadian aparat
tindak pidana khusus

Seksi Tindak Pidana Khusus terdiri dari :

SUB SEKSI PENYIDIKAN :

Subseksi Penyidikan mempunyai tugas melakukan segala sesuatu yang


berhubungan dengan kegiatan penyidikan dan penuntutan tindak pidana khusus
menyiapkan bahan, membuat telaahan dan gmberikan bimbingan
teknis terhadap kegiatan penyidikan dan penuntutan tindak pidana khusus
serta menyelenggarakan administrasi dan dokumentasi.

SUB SEKSI PENUNTUTAN:

Subseksi Penuntutan mempunyai tugas melakukan urusan penuntutan melakukan


upaya hukum, eksekusi dan eksaminasi terhadap perkara tindak pidana khusus serta
pengadministrasian dan pendokumentasian.

SEKSI PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas melakukan dan atau
pengendalian kegiatan penegakan, bantuan, pertimbangan dan pelayanan hukum
serta tindakan hukum lain kepada negara, pemerintah dan masyarakat di Sidang
perdata dan tata usaha negara.
210

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara


menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang perdata dan tata usaha


negara berupa pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan teknis;
2. pengendalian kegiatan penegakan hukum, bantuan pertimbangan dan
mewakili kepentingan negara dan pemerintah;
3. pelaksanaan gugatan uang pengganti atas putusan pengadilan, gugatan ganti
kerugian dan tindakan hukum lain terhadap perbuatan yang melawan hukum
yang merugikan keuangan negara;
4. pemberian bantuan hukum terhadap masyarakat yang menyangkut pemulihan
dan perlindungan hak dengan memperhatikan kepentingan umum sepanjang
negara atau pemerintah tidak menjadi tergugat;
5. pelaksanaan tindakan hukum di dalam maupun di luar pengadilan mewakili
kepentingan keperdataan dari negara pemerintah dan masyarakat baik
berdasarkan jabatan maupun kuasa khusus;
6. pembinaan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait serta
memberikan bimbingan dan petunjuk teknis dalam penanganan masalah
perdata dan tata usaha negara di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang
bersangkutan;
7. pemberian saran konsepsi tentang pendapat dan atau pertimbangan hukum
Jaksa Agung mengenai perkara perdata dan tata usaha negara dan masalah
hukum lain dalam kebijakan penegakan hukum;
8. peningkatan kemampuan, ketrampilan dan integritas kepribadian aparat
tindak pidana khusus di daerah hukum Kejaksaan Negeri yang bersangkutan.

IKATAN ADHYAKSA DHARMAKARINI,


211

Ikatan Adhyaksa Dharmakarini telah dibentuk sejak tahun 2000 berdasarkan


Keputusan Rapat Kerja Nasional Garis Konsultasi Istri Pegawai Kejaksaan Agung
dengan Istri Kepala Kejaksaan Tinggi Se-Indonesia Nomor
06/GK/Kejagung/VI/2000, tanggal 14 Juni 2000 tentang Adhyaksa Dharmakarini.
Bahwa keberadaan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini telah dikukuhkan oleh Jaksa
Agung Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia,
Tanggal 28 November 2007, Nomor: KEP-124/A/JA/11/2007 tentang Pengukuhan
Organisasi Adhyaksa Dharmakarini Kejaksaan Republik Indonesia. Bahwa Ikatan
Adhyaksa Dharmakarini adalah suatu ikatan istri pegawai Kejaksaan, pegawai
perempuan Kejaksaan, istri pensiunan pegawai Kejaksaan, pensiunan pegawai
perempuan Kejaksaan, dan janda pegawai Kejaksaa, yang mandiri, non politik dan
tidak terkait dengan organisasi politik manapun, mempunyai maksud dan tujuan di
bidang Kemanusiaan, Sosial Budaya, Ekonomi dan Pendidikan. Bahwa Ikatan
Adhyaksa Dharmakarini diperlukan keberadaannya untuk membantu pemerintah
Indonesia pada umumnya dan keluarga Kejaksaan pada khususnya yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, dan menjunjung tinggi harkat dan
martabat serta keluhuran bangsa dan budaya Indonesia, dan seiring dengan
perkembangan jaman serta semakin banyaknya jumlah anggota , sehingga ikatan
Adhyaksa Dharmakarini harus dikelola secara professional. Bahwa untuk membantu
terwujudnya usaha tersebut diperlukan suatu wadah ikatan berbentuk badan hokum,
sehingga menjadi suatu ikatan yang bersatu padu, berwibawa, dan mampu
melaksanakan tugas pengabdian dan pelayanannya terhadap masyarakat Indonesia
khususnya keluarga Kejaksaan.

Maksud dan tujuan ikatan Ikatan Adhyaksa Dharmakarini mempunyai maksud dan
tujuan di bidang sosial dan kemanusian. Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
tersebut yaitu :
212

1. Mempersatukan seluruh istri pegawai Kejaksaan, pegawai perempuan


Kejaksaan, istri pensiunan pegawai Kejaksaan, pensiuanan pegawai
perempuan Kejaksaan, dan janda pegawai Kejaksaan menjadi anggota ikata;
2. Menjaga supaya setiap anggota ikatan menjunjung tinggi kehormatan
profesi Kejaksaan sesuai dengan, Undang-Undang yang berlaku dan kode
etik Kejaksaan
3. Membina anggota dalam memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan;
4. Meningkatkan kepedulian sosial;
5. Melakukan kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran rasa turut memiliki
ikatan yang bertanggung jawab, guna terciptanya rasa kebersamaan di
antara sesame anggota dalam rangka meningkatkan peranan, manfaat,
fungsi dan mutu ikatan;
6. Melakukan kegiatan untuk meningkatkan mutu dan kemampuan anggota di
dalam menjalankan pekerjaan dan profesinya secara professional, guna
menjaga dan mempertahankan keluhuran martabat Kejaksaan;
7. Mengadakan, menyelenggarakan, dan mendirikan Lembaga pendidikan,
keterampilan dan pelatihan baik formal maupun non formal.
8. Mengadakan, menyelenggarakan dokumentasi dan penyebaran informasi
dalam bidang pendidikan melalui penerbitan buku-buku, yang tidak
diperjualbelikan;
9. Mengadakan, menyelenggarakan, dan mendirikan Panti Asuhan, Panti
Jompo, dan Panti Wreda;
10. Mengadakan Penelitian di bidang ilmu pengetahuan mengenai
Kemasyarakatan, Kemanusiaan;
11. Mengadakan, menyelenggarakan Studi Banding;
12. Memberi bantuan kepada korban bencana alam;
13. Memberi bantuan kepada tuna wisma, fakir miskin, dan gelandangan;
Melestarikan lingkungan hidup.
213

Anda mungkin juga menyukai