Anda di halaman 1dari 3

MUAWIYAH BIN ABU SUFYAN

membangun kekuatan mililiter

Ketika Muawiyah memegang kepemimpinan Syam, panglima perangnya kala itu adalah 'Amr bin Ash.
Namun sang jenderal itu tak lama setelahnya bergerak untuk membuka negeri Mesir.Sehingga
kepemimpinan sipil dan juga militer akhirnya tertumpu menjadi tanggung jawab Mu'awiyah secara
penuh.

Ia melakukan pembangunan dan pembenahan sistem ketentaraan Islam yang dianggap sebagai salah
satu yang terpenting dalam sejarah. Di antaranya membentuk armada laut pertama dalam sejarah
Islam. Muawiyah dikenal sebagai penguasa Lautan yang ditakuti musuh-musuh Islam.

MARWAN BIN HAKAM

merebut kembali wilayah Mesir, Palestina, dan Syam Utara


dalam waktu beberapa bulan, Marwan bin Hakam telah mampu menyusun kekuatan dinasti Bani
Umayyah dan merebut kembali wilayah Mesir, Palestina, dan Syam Utara, yang sebelumnya telah
tunduk pada Ibnu az-Zubair. Ia mengirim pasukan untuk merebut kembali Irak, tetapi ia meninggal
saat pasukan tersebut masih dalam perjalanan.

ABDUL MALIK BIN MARWAN

Mengganti mata uang

Pada masa Bani Umayah tepatnya masa kepemimpinan Muawiyah merupakan masa pertama kali
dilakukan percetakan mata uang. Pada saat itu, percetakan mata uang tersebut masih melanjutkan
model Sasanid di mana menamba beberapa kata tauhid sebagaimana telah dilakukan ketika Khulafa'
Ar-Rasyidin. Saat kepemimpinan Abdul Malik Ibn Marwan, setelah berhasil menaklukkan Abdullah
bin Zubair dan Mush'ab bin Zubair, ia mempersatukan pencetakan uang lalu di 76 H mencetak mata
uang Islam di mana menonjolkan pola Islam tersendiri, dengan meniadakan tanda Byzantium dan
Persia

AL WALID BIN ABDUL MALIK

Membangun sarana dan infrastruktur

Khalifah Walid bin Abdul Malik membangun sarana dan infrastruktur bagi rakyatnya.Di Madinah, ia
memerintahkan pembangunan sumur dan merenovasi jalan-jalan umum. Khalifah Walid bin Abdul
Malik juga membangun rumah sakit pertama dalam sejarah Islam.penyandang cacat dan kaum
dhuafa pun diberikan tempat tinggal Mereka di tempatkan di sebuah panti yang para pengurusnya
digaji dan diberi fasilitas oleh negara.
UMAR BIN ABDUL AZIS
membukukan hadis Rasulullah saw

Dilatar belakangi oleh banyak syuhada penghafal hadis dan banyaknya hadis maudhu (baca: palsu)
beredar di masyarakat yang semakin membuat rancu mana hadis yang shohih dan tidak. Dari situlah
muncul kesadaran khalifah untuk membukukan hadis secara lebih sistematis

Anda mungkin juga menyukai