Anda di halaman 1dari 4

.Model pendekatan apa saja yang ada dalam pembelajaran holistik?

2.Apa saja ciri-ciri pembelajaran holistik?

3.Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran holistik?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui model pendekatan pembelajaran holistik

2.Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran holistik

3.Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran holistik

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pembelajaran Holistik

Istilah holistik mengandung makna menyeluruh atau utuh. Pendekatan holistik memandang manusia
secara utuh, dalam arti manusia dengan unsur kognitif, afektif dan perilakunya (Piskomotorik). Manusia
juga tidak bisa berdiri sendiri, namun terkait erat dengan lingkungannya. Manusia tidak bisa terlepas
dari manusia lain, demikian pula dengan lingkungan fisik atau alam sekitarnya. Manusia juga tergantung
kepada Tuhan yang Maha Kuasa selaku pencipta dan penentu hidupnya

pembelajaran holistik (holistic learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
pemahaman informasi dan mengkaitkannya dengan topik-topik lain sehingga terbangun kerangka
pengetahuan. Dalam pembelajaran holistik, diterapkan prinsip bahwa siswa akan belajar lebih efektif
jika semua aspek pribadinya (pikiran, tubuh dan jiwa) dilibatkan dalam pengalaman siswa.

Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana
pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui
pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik
diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan
psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya,
memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil
Bernstein). Dadang Hawari (2001)

B.Ciri-ciri Pembelajaran Holistic

Paradigma holistik menekankan proses pendidikan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1.Tujuan pendidikan holistik mengintrodusir terbentuknya manusia seutuhnya dan masyarakat


seutuhnya.
2.Materi pendidikan holistik mengandung kesatuan pendidikan jasmani-rohani, mengasah kecerdasan
intelektual-spiritual (emosional)- ketrampilan, kesatuan materi pendidikan teoritis-praktis, kesatuan
materi pendidikan pribadi-sosial-ketuhanan

3.Proses pendidikan holistik mengutamakan kesatuan kepentingan anak didik-masyarakat.

4.Evaluasi pendidikan holistik mementingkan tercapainya perkembangan anak didik dalam bidang
penguasaan ilmu-sikap-tingkahlaku-ketrampilan.

C.Metode dan Teknik Pembelajaran Holistic

Metode yang digunakan dalam pembelajaran holistic ada 2 metode yaitu:

a.Belajar melalui keseluruhan bagian otak.

Bahan palajaran dipelajari dengan melibatkan sebanyak mungkin indera; juga melibatkan berbagai
tingkatan keterlibatan, yaitu: indera, emosional, dan intelektual. Sehingga aspek kognitif , afektif,dan
psikomotor dapat berkembang secra baik dan berkembang sesuai dengan tingkatan pada fase
pertmbuhan manusia.

b.Belajar melalui kecerdasan majemuk (multiple intelligences)

Siswa mempelajari materi pelajaran dengan menggunakan jenis kecerdasan yang paling menonjol dalam
dirnya. Kecerdasan yang digunakan sesudengan karakteristik pembelajaran masing masing. Apakah itu
bertipe audio, visual atau pin audio visual serta tipe belajar yang lain.

D.Taknik Pembelajaran Holistik

Ada beberapa teknik pembelajaran holistic yaitu antara lain:

a)Mengajukan pertanyaan

b)Memvisualkan informasi

c)Merasakan informasi

Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek
intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Sehingga dalam mengembangan
pembelajaran holistic harus memperhatikan beberapa hal agar supaya pembelajaran dapat berjalan
dengan baik. Hal yang perlu di pertimbangkan yaitu:

1.Menggunakan pendekatan pembelajaran transformative

2.Prosedur pembelajaran yang fleksibel

3.Pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu

4.Pembelajaran yang bermakna


5.Pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada

E.Aplikasi Pendekatan Holistik dalam Pendidikan Anak

Pendekatan Holistik dikemas bukan dalam bentuk yang kaku melainkan melalui hubungan langsung
antara anak didik dengan lingkungannya. Pendekatan Holistik tidak melihat manusia dari aktivitasnya
yang terpisah pada bagian-bagian tertentu, namun merupakan mahluk yang bersifat utuh dan tingkah
lakunya tidak dapat dijelaskan berdasarkan aktivitas bagian-bagiannya. Tidak hanya melalui potensi
intelektualnya saja, namun juga dari potensi spiritual dan emosionalnya

Proses pelaksanaan pendekatan Holistik dalam pendidikan akan mengajak anak berbagi pengalaman
kehidupan nyata, mengalami peristiwa-peristiwa langsung yang diperoleh dari pengetahuan kehidupan.
Dengan demikian pendidik diharapkan dapat menyalakan/menghidupkan kecintaan anak akan
pembelajaran. Pendidik juga mendorong anak untuk melakukan refleksi, diskusi daripada mengingat
secara pasif tentang fakta-fakta. Hal ini jauh lebih bermanfaat dibanding keterampilan pernecahan
masalah yang bersifat abstrak.

Komunitas pembelajaran yang diciptakan pada proses pendidikan Holistik harus dapat merangsang
pertumbuhan kreativitas pribadi, dan keingintahuan dengan cara berhubungan dengan dunia. Dengan
demikian anak didik dapat menjadi pribadi-pribadi yang penuh rasa ingin tahu yang dapat belajar
apapun yang mereka butuh ketahui dalam setiap konteks baru,

Model pendidikan holistik ini melahirkan Kurikulum Holistik yang memiliki ciri-ciri:

a)Spiritualitas adalah jantung dari setiap proses dan praktek pembelajaran

b)Pembelajaran diarahkan agar siswa menyadari akan keunikan dirinya dengan segala potensinya.
Mereka harus diajak untuk berhubungan dengan dirinya yang paling dalarn (inner self, sehingga
memahami eksistensi, otoritas, tapi sekaligus bergantung sepenuhnya kepada pencipta Nya).

c)Pembelajaran tidak hanya mengembangkan cara berpikir analitis/linier tapi juga intuitif.

d)Pembelajaran berkewajiban menumbuh kembangkan potensi kecerdasan ganda (multiple


intelligences).

e)Menyadarkan anak akan keterkaitannya dengan komunitas sekitarnya

f)Mengajak anak menyadari hubungannya dengan bumi dan ciptaan Allah selain manusia seperti hewan,
tumbuhan, dan benda (air, udara, tanah) sehingga mereka memiliki kesadaran ekologis.

g)Kurikulumnya memperhatikan hubungan antara berbagai pokok bahasan dalam tingkatan


transdisipliner, sehingga hal itu akan lebih memberi makna kepada siswa.

h)Menghantarkan anak untuk menyeimbangkan antara belajar individual dengan kelompok (kooperatif,
kolaboratif, antara isi dengan proses, antara pengetahuan dengan imajinasi, antara rasional dengan
intuisi, antara kuantitatif dengan kualitatif
i)Pembelajaran yang tumbuh, menemukan, dan memperluas cakrawala

j)Pembelajaran yang merupakan sebuah proses kreatif dan artistic

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pembelajaran holistik (holistic learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
pemahaman informasi dan mengkaitkannya dengan topik-topik lain sehingga terbangun kerangka
pengetahuan. Pembelajaran yang terbangun meliputi kognitif, afektif dan psikomotor yang kesemua
komponen tersebut merupakan keutuhan dari manusia. Sehingg prinsip yang sesuai dengan pendekatan
holistic ini adalah pembelajaran Humanistik yang lebih tepatnya memanusiakan manusia.

Pendekatan holistic sendiri memiliki berbagai metode dan teknik dalam penerapanya . metode tersebut
adalah Belajar melalui keseluruhan bagian otak dan Belajar melalui kecerdasan majemuk (multiple
intelligences). Sedangkan teknik yang digunaan dalam pendekat holistic adalah Mengajukan pertanyaan,
Memvisualkan informasi dan Merasakan informasi. Sehingga Pendekatan Holistik tidak melihat manusia
dari aktivitasnya yang terpisah pada bagian-bagian tertentu, namun merupakan mahluk yang bersifat
utuh dan tingkah lakunya tidak dapat dijelaskan berdasarkan aktivitas bagian-bagiannya. Tidak hanya
melalui potensi intelektualnya saja, namun juga dari potensi spiritual dan emosionalnya.

B.Saran

Seorang peserta didik akan tumbuh dengan baik manakalah ia memperoleh pendidikan yang paripurna
(komprehensif), agar ia kelak menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara, dan
agama

DAFTAR RUJUKAN

Dadang Hawari, Pendidikan Agama dan Akhlak Bagi Anak dan Remaja: PT. Logos Wacana Ilmu: 2006.

Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan: PT. Remaja Rosdakarya: 1991

Hannan Athiyah Ath-Thuri, Mendidik Anak Perempuan Di Masa Kanak-kanak: Amzah: 2007.

Anda mungkin juga menyukai