01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
PENGERTIAN Sindroma yang ditandai dengan kelainan klinis dan laboratoris
yang timbul karena cidera otak akut akibat kurangnya aliran
darah otak (kejadian hipoksik-iskemi) selama periode pranatal,
intrapartum, atau pascanatal
TUJUAN Mencegah kerusakan neuron pada bayi dengan asfiksia
KEBIJAKAN Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/Menkes/214/2019 tentang Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Asfiksia
PROSEDUR 1. Upaya pertama ialah pencegahan, yaitu dengan
mengidentifikasi dan mencegah neonatus mengalami
asfiksia sejak dalam kandungan sampai dengan kelahiran
2. Resusitasi adekuat bayi yang mengalami apnea dengan
ventilasi, oksigenasi, dan perfusi yang adekuat,
3. Curigai suatu asfiksia jika memenuhi kriteria:
Skor APGAR ≤5 pada menit ke-10 atau bayi masih
membutuhkan bantuan ventilasi selama ≥10 menit,
DAN
Riwayat episode hipoksik perinatal (ruptur uteri,
solusio plasenta, prolaps tali pusat, emboli air
ketuban, perdarahan fetal maternal, bradikardia berat
pada janin)
4. Di ruang bersalin: jika usia bayi ≥35 minggu dan BB 1500-
PENATALAKSANAAN
ENSEFALOPATI HIPOKSIK ISKEMIK
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
2000 gram, lakukan passive cooling dengan cara:
Mematikan lampu penghangat
Hindari hipertermia
Pasang temperatur rektal
Transfer bayi dalam keadaan dingin
5. Di ruang perawatan:
Lakukan pemeriksaan neurologis (penilaian
Thompson/Sarnat) saat jam-jam awal kelahiran,
dipantau dan diulang kembali sampai usia 6 jam
untuk memutuskan terapi hipotermia
Tabel 1. Nilai Thompson
Nilai Thompson
Tanda 0 1 2 3
Tonus Normal Hiper Hipo Flaksid
Tingkat Normal Hyperalert, Letargik Koma
kesadaran memandangi
Kejang Tidak <3x/hari >2x/hari
ada
Postur Normal Menggenggam, Fleksi kuat Deserebrasi
gerakan seperti di distal
mengayuh sepeda
Refleks Moro Normal Parsial Tidak ada
Refleks Normal Buruk Tidak ada
genggam
Refleks isap Normal Buruk Tidak ada ±
menggigit
Respirasi Normal Hiperventilasi Apnea Apnea atau
sesaat dalam IPPV
Ubun-ubun Normal Datar, tidak tegang Tegang
Nilai total
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
Kesadaran Letargik Koma/tidak sadar
Aktivitas Menurun Menghilang
Postur Fleksi distal Deserebrasi (ekstensi
menyeluruh)
Tonus Hipertonik Flaksid
Refleks primitif Refleks hisap, gag, dan Refleks hisap, gag, dan
Moro melemah Moro menghilang
Pupil Konstriksi Deviasi, dilatasi, tanpa
reaksi
Frekuensi jantung Bradikardia Bervariasi
Pernapasan Periodik Apnea
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
probe suhu di esofagus)
Lakukan penilaian Thompson dan Sarnat setiap hari
6. Koreksi asidosis metabolik
7. Pertahankan gula darah 50-110 mg/dL, hindari
hiperglikemia, lihat SPO stabilisasi bayi baru lahir
8. Periksa kadar kalsium. Jika terjadi hipokalsemia disertai
dengan gejala kejang, maka diberikan lalsium glukonas
10% 200 mg/kgBB iv atau 2 mL/kgBB diencerkan dalam
aquades sama banyak diberikan secara intravena selama 5
menit
9. Atasi kejang, lihat SPO penatalaksanaan kejang pada
neonatus
10. Berikan antibiotika lini 1 sampai terbukti bukan
sepsis/hasil kultur darah negatif (jika tersedia)
11. Pemeriksaan USG kepala jika alat tersedia di NICU atau
jika bayi sudah stabil (alat di luar ruang NICU) untuk
menilai adanya infark, edema serebral dan perdarahan
intrakranial
Terapi hipotermia
1. Peralatan yang perlu dipersiapkan
a) Radiant warmer
b) Termometer rektal (yang dapat mengukur suhu
PENATALAKSANAAN
ENSEFALOPATI HIPOKSIK ISKEMIK
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
hingga 32˚C)
c) Gel pack adalah sumber dingin yang
direkomendasikan dibandingkan ice pack karena
cair lebih lama. Bila gel pack tidak tersedia, maka
pilihan terakhir dapat digunakan sarung tangan
berisi air dingin
d) Lubrikan
e) Plester
f) Monitor kardiorespirasi
2. Memulai cooling
a) Matikan radiant warmer dan pajankan bayi ke
suhu ruangan (passive cooling). Passive cooling
dapat dilakukan sejak di ruang persalinan. Setelah
itu bayi dapat dipindahkan ke unit perawatan
intensif dan diletakkan di bawah radiant warmer
bed yang dimatikan
b) Bayi dalam keadaan telanjang, tanpa popok, topi,
ataupun selimut
c) Perawatan bayi dalam ventilator, jaga suhu
humidifier di suhu normal 36,5 - 37,5˚C
d) Lakukan pemantauan tekanan darah kontinu
dengan memasang arterial line (umbilikal lebih
PENATALAKSANAAN
ENSEFALOPATI HIPOKSIK ISKEMIK
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
disukai) untuk 72 jam cooling dan 12 jam
rewarming. Akses ini juga dapat digunakan untuk
analisis gas darah (AGD) karena lebih baik
daripada AGD kapiler (yang mungkin terpengaruh
oleh penurunan perfusi perifer akibat cooling)
e) Lakukan pemeriksaan laboratorium:
AGD, laktat (jika tersedia), darah perifer lengkap
(DPL), PT, APTT, glukosa, SGOT, SGPT, ureum,
kreatinin, elektrolit (Na, K, Cl, Ca ion). (1)
Pemeriksaan ini diulang selama 3 hari pertama
(hari 0, hari 1, hari 2). (2) Pada hari 3 pemeriksaan
yang perlu dilakukan lagi adalah: DPL, AGD,
glukosa, elektrolit, ureum, kreatinin, PT, APTT
(sesuai klinis)
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
GDS √ √ √ √
SGOT/SGPT √ √ √
Ur, Cr √ √ √ √
Elektrolit √ √ √ √
EKG √ ±
Echocardiografi ± ± ± ± ±
EEG √
USG kepala √
MRI kepala √
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
morfin dan / atau midazolam (bila menggunakan
ventilator) atau parasetamol (dapat diberikan per
rektal, walaupun terpasang probe rektal)
i) Rewarming dilakukan dengan menempatkan bayi
di bawah radiant warmer atau di dalam inkubator
dengan servo-controlled. Target suhu rektal
dinaikkan 0,5˚C setiap 2 jam sampai tercapai suhu
kulit ∼36,5˚C dan suhu rektal ∼37˚C. Waktu yang
diperlukan untuk rewarming adalah 6-12 jam.
j) Awasi dampak rewarming yang mungkin terjadi
(hipotensi, hipoglikemia, kejang, gangguan
elektrolit, dan peningkatan kebutuhan oksigen).
Rewarming tidak boleh dilakukan terlalu cepat
untuk mencegah efek yang merugikan. Bila
terdapat komplikasi saat rewarming maka proses
menaikkan suhu harus diperlambat menjadi naik
0,5˚C setiap 4-8 jam. Pemantauan suhu rektal
disarankan tetap dilakukan hingga 12 jam setelah
rewarming
3. Penghentian terapi hipotermia
Dilakukan jika terdapat:
a) PPHN perburukan atau berat
PENATALAKSANAAN
ENSEFALOPATI HIPOKSIK ISKEMIK
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
b) koagulopati berat, aritmia yang memerlukan
terapi (bukan sinus bradikardia)
c) keluarga dan tim medis memutuskan penghentian
life support
Penghentian terapi hipotermia ini harus didiskusikan
terlebih dahulu dengan tim/ konsultan neonatologi
setempat.
UNIT TERKAIT Perinatologi, NICU
PENATALAKSANAAN
ENSEFALOPATI HIPOKSIK ISKEMIK
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP
PENATALAKSANAAN
ENSEFALOPATI HIPOKSIK ISKEMIK
01 PAGE \*
MERGEFORMAT 1 dari
9
Ditetapkan
Tanggal terbit Direktur BLUD RSUD Umbu Rara Meha
STANDAR PROSEDUR -8-2022 Waingapu
OPERASIONAL
PERINATOLOGI
dr. Rudi H. Damanik, SpRad
NIP