Anda di halaman 1dari 3

OBAT TRADISIONAL (OT)

HPLC (High-Performance Liquid Chromatography):

Pengertian: HPLC adalah teknik kromatografi cair yang digunakan untuk memisahkan,
mengidentifikasi, dan mengukur komponen-komponen dalam suatu sampel cairan atau campuran
senyawa kimia. Ini sering digunakan dalam analisis kimia dan farmasi.

Prinsip Kerja: HPLC memanfaatkan perbedaan afinitas senyawa kimia terhadap fase diam
dan fase gerak untuk memisahkan campuran senyawa kimia. Sampel cairan disuntikkan ke dalam
kolom yang diisi dengan bahan pemisah (fase diam) dan ditempatkan dalam sistem pelarut (fase gerak).
Komponen-komponen dalam sampel berinteraksi dengan fase diam dan fase gerak, yang menyebabkan
pemisahan berdasarkan perbedaan afinitas komponen terhadap kedua fase tersebut.

Cara Kerja: Komponen-komponen yang telah dipisahkan mengalir melalui detektor, seperti
detektor UV atau detektor refraktometer, yang mengukur intensitas cahaya yang melewati komponen.
Hasil deteksi ini digunakan untuk menghasilkan kromatogram yang menunjukkan pemisahan dan
kuantifikasi komponen-komponen dalam sampel. Sampel senyawa kimia diinjeksikan ke dalam
kolom HPLC, kemudian dipompa melalui kolom dengan menggunakan fase gerak. Senyawa
kimia yang berbeda afinitasnya terhadap fase diam dan fase gerak akan bergerak dengan
kecepatan yang berbeda, sehingga dapat dipisahkan.

AAS (Atomic Absorption Spectroscopy):

Pengertian: AAS adalah teknik analisis spektroskopi yang digunakan untuk menentukan
konsentrasi unsur-unsur logam dalam sampel cair atau padatan. teknik spektroskopi yang digunakan
untuk menganalisis unsur-unsur logam dalam sampel.

Prinsip Kerja: Prinsip dasar AAS adalah bahwa unsur-unsur logam mengabsorpsi cahaya pada
panjang gelombang tertentu. Ketika sampel dipanaskan dalam tungku atomisasi, unsur-unsur tersebut
dilepaskan sebagai atom bebas dan kemudian melewati sumber cahaya. Detector kemudian mengukur
berapa banyak cahaya yang diserap oleh atom-atom tersebut. AAS memanfaatkan absorpsi radiasi
elektromagnetik oleh atom-atom logam dalam sampel untuk menganalisis unsur-unsur logam
dalam sampel.

Cara Kerja: Cahaya yang diterima oleh detector akan berbanding terbalik dengan konsentrasi
unsur dalam sampel. Hasil deteksi digunakan untuk menghitung konsentrasi unsur yang sedang
dianalisis. Sampel diuapkan dan diionisasi menjadi atom-atom logam. Atom-atom logam
kemudian ditembakkan dengan sinar elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu. Atom-
atom logam yang mengabsorpsi sinar elektromagnetik akan menghasilkan sinyal yang dapat
diukur.

Spektrofotometri UV (Ultraviolet Spectrophotometry):


Pengertian: Spektrofotometri UV adalah teknik yang digunakan untuk mengukur absorbansi atau
transmisi cahaya pada panjang gelombang ultraviolet. teknik spektroskopi yang digunakan untuk
menganalisis senyawa kimia yang dapat menyerap radiasi ultraviolet.

Prinsip Kerja: Molekul-molekul dalam sampel dapat menyerap cahaya UV pada panjang
gelombang tertentu. Hasil penyerapan ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi
senyawa dalam sampel. UV memanfaatkan absorpsi radiasi ultraviolet oleh senyawa kimia untuk
menganalisis senyawa kimia yang dapat menyerap radiasi ultraviolet.

Cara Kerja: Sampel ditempatkan dalam kuvet, dan cahaya UV dengan panjang gelombang tertentu
dilewatkan melalui sampel. Detektor mengukur berapa banyak cahaya yang diserap oleh sampel, dan
hasilnya digunakan untuk analisis kuantitatif. Sampel senyawa kimia diukur absorbansinya pada
panjang gelombang tertentu menggunakan spektrofotometer UV.

Spektrofotometri UV-Vis (Ultraviolet-Visible Spectrophotometry):

Pengertian: Spektrofotometri UV-Vis adalah teknik yang mengukur absorbansi atau transmisi
cahaya pada rentang panjang gelombang UV dan cahaya terlihat (visible). teknik spektroskopi yang
digunakan untuk menganalisis senyawa kimia yang dapat menyerap radiasi ultraviolet dan
visible.

Prinsip Kerja: Prinsip dasar sama dengan spektrofotometri UV, tetapi dengan tambahan
kemampuan untuk mengukur pada rentang cahaya terlihat. UV-Vis memanfaatkan absorpsi radiasi
ultraviolet dan visible oleh senyawa kimia untuk menganalisis senyawa kimia yang dapat
menyerap radiasi ultraviolet dan visible.

Cara Kerja: Sampel ditempatkan dalam kuvet, dan cahaya dengan berbagai panjang gelombang
dilewatkan melalui sampel. Hasil penyerapan pada rentang UV dan visible digunakan untuk analisis
kuantitatif. Sampel senyawa kimia diukur absorbansinya pada panjang gelombang tertentu
menggunakan spektrofotometer UV-Vis.

Kromatografi Lapis Tipis (TLC - Thin-Layer Chromatography):

Pengertian: TLC adalah teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan komponen-
komponen dalam sampel cair atau padatan pada lapisan tipis (biasanya berupa plat kaca atau plastik).
teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan campuran senyawa kimia.

Prinsip Kerja: Sampel ditempatkan pada permukaan lapisan tipis, dan lapisan tersebut kemudian
dicelupkan dalam pelarut. Komponen-komponen dalam sampel bergerak melalui lapisan dengan
kecepatan yang berbeda berdasarkan afinitas mereka terhadap fase diam dan fase gerak. TLC
memanfaatkan perbedaan afinitas senyawa kimia terhadap fase diam dan fase gerak untuk
memisahkan campuran senyawa kimia.

Cara Kerja: Setelah lapisan tipis dikembangkan, hasilnya adalah pola yang menunjukkan
pemisahan dan identifikasi komponen-komponen dalam sampel. Sampel senyawa kimia
diaplikasikan pada lapisan tipis fase diam yang terdapat pada plat TLC. Plat TLC kemudian
diletakkan dalam wadah yang berisi fase gerak. Senyawa kimia yang berbeda afinitasnya
terhadap fase diam dan fase gerak akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda, sehingga dapat
dipisahkan.

Kromatografi Gas (GC - Gas Chromatography):

Pengertian: Kromatografi Gas adalah teknik kromatografi yang digunakan untuk memisahkan dan
menganalisis senyawa dalam bentuk gas. teknik kromatografi gas yang digunakan untuk
memisahkan campuran senyawa kimia gas.

Prinsip Kerja: Sampel gas diinjeksikan ke dalam kolom kromatografi gas, di mana mereka
berinteraksi dengan fase diam. Komponen-komponen dalam sampel dipisahkan berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai detektor. GC memanfaatkan perbedaan afinitas senyawa kimia
terhadap fase diam dan fase gerak untuk memisahkan campuran senyawa kimia gas.

Cara Kerja: Detektor mengukur jumlah senyawa yang mencapai detektor pada waktu tertentu,
dan hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur komponen-komponen dalam sampel gas.
Sampel senyawa kimia diinjeksikan ke dalam kolom GC, kemudian dipompa melalui kolom
dengan menggunakan fase gerak gas. Senyawa kimia yang berbeda afinitasnya terhadap fase
diam dan fase gerak akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda, sehingga dapat dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai