Anda di halaman 1dari 35

MODUL AJAR MAPEL EKONOMI

FASE :E

ELEMEN : - Pemahaman Konten

- Keterampilan Berpikir

NO KOMPONEN KETERANGAN/DESKRIPSI
1 IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun Nur Isnaningsih, SE
Institusi SMA Negeri 1 Sragen
Tahun 2022/2023
Jenjang Sekolah SMA
Kelas X
Alokasi Waktu 3 x 45 Menit = 10 JP

2 Kompetensi Awal (Entry Behavior)


1. Peserta didik sudah mampu mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan sehari-
hari.
2. Peserta didik sudah mampu mengidentifikasi contoh kelangkaan.
3. Peserta didik sudah mampu mengidentifikasi proses terbentuknya
keseimbangan harga.
4. Peserta didik sudah mengamati sistem dan alat pembayaran di Indonesia.
5. Peserta didik sudah mampu mengidentifikasi berbagai macam bank dan
lembaga keuangan di Indonesia.
3 Profil Pelajar Pancasila 1. Bergotong Royong
Bekerjasama dalam kelompok melalui pemberian
gagasan, pandangan atau pemikiran dan menerima
serta melaksanakan atas kesepakatan kelompok
dalam mencapai penyelesaian tugas yang
diberikan.
2. Bernalar Kritis
Menyampaikan gagasan, pandangan, atau
pemikiran, secara logis dan kritis mengenai
permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan
sekitar.
3. Kreatif
Menuliskan hasil diskusi berdasarkan gagasan,
pandangan, atau pemikiran serta gagasan secara
logis dan kritis mengenai permasalahan sosialyang
terjadi di lingkungan sekitar
4. Mandiri
Memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang
dihadapi serta memiliki regulasi diri
4 Sarana dan Prasarana
Sarana 1. Laptop/Komputer
2. Gawai
3. Jaringan Internet
Prasarana 1. Google Classroom
2. Youtube
3. GoogleSite
4. Buku Teks Ekonomi Kelas X
5. Ms.Power Point,Video Window Media Player
5 Target Peserta Didik Peserta didik reguler/ tipikal: umum, tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
Jumlah Peserta Didik 36 peserta didik
6 Moda dan Model Model Pembelajaran menggunakan Model Problem
Pembelajaran Based Learning serta metode Deep Dialogue (Diskusi
Mendalam)

KOMPONEN INTI
7 Tujuan Pembelajaran Pada fase ini siswa mampu memahami kelangkaan
sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi. Siswa
Elemen Pemahaman Konten memahami skala prioritas sebagai acuan dalam
menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi.
Siswa memahami pola hubungan antara kelangkaan
dan biaya peluang.
Pada fase ini siswa terampil dalam merumuskan
Elemen Keterampilan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
Berpikir
menganalisis data, membuat kesimpulan, dan
menyampaikan ide. Siswa mencari dan menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten
ilmu ekonomi. Siswa mampu menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan
sekitarnya.
8 Pemahaman Bermakna Melalui kegiatan Problem Based Learning, peserta
Elemen Pemahaman Konten didik dapat:
a. Siswa memahami skala prioritas sebagai acuan
dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi
b. Siswa memahami pola hubungan antara
kelangkaan dan biaya peluang
Melalui kegiatan Problem Based Learning, peserta
didik dapat:
Elemen Keterampilan a. Siswa mencari dan menggunakan berbagai sumber
Berpikir belajar yang relevan terkait konten ilmu ekonomi.
b. Siswa mencari dan menggunakan berbagai sumber
belajar yang relevan terkait konten kelangkaan dan
biaya peluang.
9 Pertanyaan Pemantik 1. Apa itu ilmu ekonomi?
2. Apa itu kebutuhan ?
3. Apakah kalian dapat menyebutkan macam
kebutuhan?
10 Kegiatan Pembelajaran 1 Pendahuluan
a. Peserta didik memberi salam, berdoa untuk
memulai pembelajaran
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik melalui
aplikasi daring
c. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
d. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
dan langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
a. Kegiatan Literasi
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk
melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Siswa diberi bacaan atau tayangan video
terkait materi kebutuhan dan barang pemuas
kebutuhan serta kelangkaan
b. Critical Thinking
Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini
harus tetap berkaitan dengan materi kebutuhan dan
barang pemuas kebutuhan serta kelangkaan
c. Collaboration
Peserta didik mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, dan saling bertukar informasi mengenai
kebutuhan dan barang pemuas kebutuhan serta
kelangkaan
d. Communication
Guru meminta perwakilan beberapa peserta didik
untuk mengunggah pekerjaan pada aplikasi daring.
Guru menampilkan 2 hasil pekerjaan peserta didik
untuk diskusi bersama.
e. Creativity
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang
hal-hal yang telah dipelajari terkait kebutuhan dan
barang pemuas kebutuhan serta kelangkaan Peserta
didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami.
Penutup
a. Guru bersama peserta didik merefleksikan
pengalaman belajar.
b. Gurumemberikan penilaian lisan secara acak dan
singkat melalui aplikasi daring.
c. Guru meminta peserta didik mengerjakan soal
latihan di aplikasi penilaian dengan batas waktu
sebelum pertemuan selanjutnya.
d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
11 Asesmen 1. Asesmen Diagnostik (Terlampir)
a. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
b. Asesmen Diagnostik Kognitif
2. Asesmen Formatif (Terlampir)
a. Sikap (ProfilPelajarPancasila):Observasi
b. Penugasan: Menganalisis permasalahan pokok
ekonomi
12 Pengayaan dan Remedial 1. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang
telah mampu mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan dalam pembelajaran. Adapun bentuk
pengayaan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Melaksanakan konsep tutor sebaya, di mana
peserta didik yang telah mencapai kompetensi
yang ditetapkan memberi bantuan kepada
rekannya yang belum mampu mencapai
kompetensi yang ditetapkan.
b. Memberikan penguatan secara mandiri melalui
penugasan menonton video dan membaca berita
dari media masa digital mengenai permasalahan
sosial kemudian menganalisis pemasalahan
sosial tersebt dan dikaitkan dengan masalah
pokok ekonomi dan diunggah di Google
Classroom.
2. Remedial
Kegiatan remedial dilaksanakan bagi peserta didik
yang belum mampu mencapai kompetensi dari
pembelajaran. Apabila peserta didik yang remedial
jumlahnya tidakl ebih dari 50% jumlah peserta
didik dikelas.
a. Bimbingan khusus apabila peserta didik yang
remedial jumlahnya sedikit 1 sampai 5 orang.
b. Pembelajaran dengan model dan metode yang
berbeda apabila peserta didik yang remedial
jumlahnya lebih dari 50% jumlah pesertadidik
dikelas.
13 Refleksi Peserta Didik dan 1. Apa yang kamu dapatkan pada pembelajaran hari
Guru ini?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti
pembelajaran hari ini?
LAMPIRAN
14 Lembar Kerja Peserta Didik
Lampiran 1
15 Bahan Bacaan Peserta Didik & Guru
Lampiran 2
16 Glosarium asesmen : penilaian
apersepsi : pengamatan secara sadar
(penghayatan)
diagnostik : penilaian sebelum pembelajaran
formatif : penilaian proses pembelajaran
kognitif : berhubungan dengan pengetahuan
non-kognitif : tidak berhubungan dengan
pengetahuan
oriantasi : peninjauan untuk menentukan sikap
pengayaan : cara memperbanyak atau menambah
pengetahuan
remedial : perbaikan
sumatif: penilaian di akhir proses pembelajaran
stimulus : rangsangan
verification : pembuktian
17 Daftar Pustaka 1. Ismawanto. 2009. Ekonomi 1: Untuk SMA dan MA
Kelas X. Jakarta:Pusat perbukuan: Departemen
Pendidikan Nasional.
2. Alam S. (2016). Ekonomi untuk SMA dan MA
Kelas X. Jakarta: Erlangga.
3. Video Pembelajaran Guru
4. Internet
5. Fathurrahman, M. (2015). model-model
pembelajaran inovatif. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
LAMPIRAN 1

A. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif (Sebelum pembelajaran)


Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin
ditanyakan
Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatan kamu selama
belajar dari rumah?
Psikologi siswa Hal apa yang paling menyenagkan
dan tidak menyenangkan?
Kondisi keluarga siswa Kamu tinggal dengan siapa di
Sosial dan emosi siswa rumah? Apa harapan kamu?

B. Asesmen Diagnostik Kognitif (Sebelum pembelajaran)


1. Alat pemuas kebutuhan manusia dikatakan terbatas. Sekalipun jumlahnya
banyak sekali tetapi tetap dikatakan terbatas, mengapa hal ini dapat terjadi dan apa
yang harus kamu lakukan?
2. Apakah dalam kegiatan ekonomi kita harus mempelajari ilmu ekonomi? Berikan alasan
yang logis menurut pendapat kalian!
3. Apakah masalah ekonomi yang sedang dihadapi dalam kurun waktu sekarang ini?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah ekonomi yang sudah kalian jawab di nomor 3?
5. Apakah Indonesia sedang mengalami kelangkaan? Berikan alasan yang mendasar!

C. Asesmen Formatif (Proses Pembelajaran)


1. Mengapa ilmu ekonomi perlu dipelajari…
a. Membantu seseorang dalam mengelola kekayaan
b. Memberikan petunjuk mengenai kebijaksanaan apa yang bisa diambil untuk
memecahkan masalah ekonomi
c. Untuk membantu pelaku ekonomi memperoleh keuntungan
d. Membantu pengusaha menentukan harga
e. Memberikan keuntungan
2. Agus ingin mendapat penghargaan dari masyarakat dengan berprestasi pada cabang
olahraga sepak bola. Usaha yang dilakukan Agus tersebut merupakan salah satu
dari....
a. Motif ekonomi d. Hukum ekonomi
b. Gejala ekonomi e. Prinsip ekonomi
c. Tindakan ekonomi
3. Beras merupakan makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia. Akan tetapi,
pada saat ini produksi beras sedang menurun. Akibatnya, dikotakota tertentu terjadi
kelangkaan sehingga harga beras melambung tinggi. Hasil penelitian sementara
yang dilakukan oleh sebuah LSM menyatakan permasalahan ini disebabkan
mahalnya bibit padi. Solusi atas masalah kelangkaan tersebut yang tepat adalah…
a. Berhenti menanam padi dan beralih pada produk pangan alternatife
b. Memberlakukan program transmigrasi ke daerah timur Indonesia
c. Memberikan subsidi kepada petani dan mengurangi konsumsi beras dengan
beralih pada konsumsi gandum
d. Memberikan penyuluhan kepada petani mengenai cara meningkatan padi
e. Memberikan subsidi kepada petani untuk membeli bibit dan membuka lahan
pertanian baru.
4. Hal pokok yang menjadi masalah dalam ilmu ekonomi adalah…
a. Biaya dan hasil
b. Pendapatan dan kemiskinan
c. Kesejahteraan dan kemiskinan
d. Kebutuhan barang/jasa dan pendapatan
e. Kelangkaan sumber daya ekonomi dan kebutuhan terhadap barang/jasa
5. Setiap orang selalu dihadapkan pada permasalahan kebutuhan yang beraneka
ragam, sedangkan alat pemuas kebutuhannya relatif terbatas. Oleh karena itu,
setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi karena ilmu ekonomi merupakan
ilmu tentang bagaimana…
a. Mengonsumsi d. Mengekspansi
b. Memproduksi e. Mendistribus
c. Memilih
6. Di beberapa daerah, terjadi kelangkaan BBM bersubsidi karena terhambatnya
pasokan sehingga beberapa SPBU terlihat antrean panjang kendaraan yang ingin
mengisi bahan bakar. Cara yang paling tepat untuk mengatasi kelangkaan tersebut
dalam jangka pendek adalah ....
a. mengurangi pasokan bbm bersubsidi agar masyarakat tidak tergantung
b. memperbanyak bbm nonsubsidi agar masyarakat pindah dari bbm bersubsidi
c. membatasi pembelian oleh masyarakat agar tidak lagi terjadi kelangkaan
d. memperbaiki saluran distribusi sehingga tidak terjadi keterlambatan
e. mendatangkan pasokan bbm bersubsidi dari daerah lain yang berlebih
7. Kegiatan ekonomi di bawah ini yang sesuai dengan prinsip ekonomi yakni ....
a. Seorang pengusaha selalu mengadakan penemuan (penemuan baru)
b. Pak Ali mempunyai kekayaan melebihi kekayaan orang lain, baik berupa
tanah, emas maupun mobil.
c. Ibu rumah tangga menentukan membeli gula di pasar, disebabkan harga gula
di pasar lebih murah dari pada di supermarket.
d. Memberi pertolongan ketempat pada orang yang terkena tragedi alam.
e. Pak Ali terus bekerja keras walaupun sudah makmur.
8. Konversi dari minyak tanah ke gas elpiji ialah langkah untuk memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat atas sumber daya yang bersifat ....
a. cukup untuk memenuhi kebutuhan segenap masyarakat
b. langka atau terbatas dibandingkan dengan kebutuhan
c. khusus cukup untuk memenuhi kebutuhan sebagian masyarakat saja
d. sangat banyak disebabkan ialah benda potensial yang sanggup diusahakan
e. bebas dan sanggup dieksploitasi sesuai dengan kebutuhan
9. Prinsip ekonomi yang diterapkan dalam produksi yakni ...
a. dengan modal minimal memperoleh hasil maksimal
b. dengan cara produksi tertentu membuat konsumen rugi
c. dengan modal kecil sanggup memperoleh keuntungan yang besar
d. dengan modal perjuangan tertentu memperoleh hasil maksimal
e. dengan pekerja sedikit sanggup memproduksi barang dalam jumlah banyak
10. Manusia yang memahami dirinya yakni makhluk sosial, ia akan ....
a. selalu memenuhi impian diri sendiri tanpa melihat orang lain
b. mementingkan kepentingan orang lain setelah itu kepentingan pribadi
c. berusaha memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan orang di sekitarnya
d. menolong sesama untuk meringankan beban hidupnya
e. menjadi seorang yang selalu berkompetisi dalam mengejar kebutuhan
LAMPIRAN 2

ILMU EKONOMI
A. PENGERTIAN ILMU EKONOMI

Mengapa belajar ilmu ekonomi? Pertanyaan ini layak untuk diajukan dalam
kehidupan. Kalau kita pelajari lebih lanjut tentang ilmu ekonomi akan dapat memberikan
manfaat yang dapat dita peroleh dalam kehidupan, diantaranya:
1. Memperbaiki cara berfikir yang membantu dalam pengambilan keputusan
2. Membantu memahami masyarakat
3. Membantu memahami masalah-masalah internasional (global)
4. Bermanfat dalam membangun masyarakat demokrasi
Tujuan kita mempelajari ilmu ekonomi adalah agar kita dapat:
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah
ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu,
rumah tangga, masyarakat, dan negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan
untuk mendalami ilmu ekonomi
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang
bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi
dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional

Menurut asal kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos.
Oikos artinya rumah tangga atau keluarga dan Nomos artinya aturan, peraturan atau
hukum, sehingga istilah ekonomi berarti mengatur rumah tangga atau keluarga. Dalam
kegiatan rumah tangga manusia selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhannya baik
berupa barang maupun jasa agar tercapai kemakmuran.

Menurut Prof. P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi mengemukakan,“Ilmu


Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat
membuat pilihan, dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara
untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk
keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai orang dan
golongan masyarakat. Ilmu ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan serta
memperbaiki corak penggunaan sumber daya-sumber daya.”
Berdasarkan definisi ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh Prof. PA
Samuelson, terdapat prinsip dasar yang melahirkan ekonomi adalah:
1. kelangkaan(scarcity), dan
2. pilihan(choice).
Dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, dijelaskan
bahwa Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya
yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi.
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Ilmu
Ekonomi adalah ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui
pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi agar tercapai
kemakmuran.

B. KELANGKAAN

Kelangkaan Sumber Daya terdiri dari:


a. Kelangkaan Sumber Daya Alam
b. Kelangkaan Sumber Daya Manusia
c. Kelangkaan Sumber Daya Modal
d. Kelangkaan Sumber Daya Wirausaha
Sumber daya ekonomi yang tersedia dalam jumlah yang terbatas atau langka harus
dilaksanakan secara bijak agar masalah kelangkaan bisa teratasi, yang caranya, antara
lain, sebagai berikut.
a. Menentukan prioritas pemanfaatan sumber daya sehingga masyarakat masih dapat
menikmatinya
b. Peduli terhadap kerusakan lingkungan akibat adanya ulah manusia yang cenderung
serakah
c. Disiplin dalam menggunakan sumber daya sehemat mungkin
d. Tanggung jawab atas kebutuhan masyarakat banyak
e. Memanfaatkan sumber daya ekonomi secara selektif, dengan mempertimbangkan
kelestariannya, agar anak cucu kita dapat menikmatinya.
f. Meningkatkan kemampuan sumber daya Indonesia untuk menguasai teknologi
g. menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa agar
dapat mengimbangi keinginan manusia yang tidak terbatas
C. KEBUTUHAN MANUSIA

1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan diartikan sebagai hasrat yang muncul dari dalam diri manusia dan harus
dipenuhi karena jika tidak terpenuhi dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. Lain hal
dengan keinginan, keinginan adalah hasrat yang muncul dalam diri manusia yang jika
tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Maka, bisa dibedakan
bahwa kebutuhan harus dipenuhi oleh manusia sedangkan keinginan tidak harus dipenuhi.
Seperti contoh di atas, keinginan untuk tour ke Bali tidak akan memengaruhi
kelangsungan hidup seseorang; namun kebutuhan pokok terhadap makanan dan minuman
yang tidak terpenuhi dapat berakibat fatal.

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan


a. Tingkat Kepuasan dan Gaya Hidup
b. Umur
c. Penghasilan yang Diperoleh
d. Pendidikan
e. Pekerjaan
Adapun faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kebutuhan manusia, sebagai berikut.
a. Keadaan Alam
b. Tingkat Kemajuan Peradaban
c. Agama dan Kepercayaan
d. Adat-Istiadat
e. Tingkat Kemajuan Teknologi
3. Jenis-Jenis Kebutuhan
a. KebutuhanMenurutIntensitasnya
1) Kebutuhan Primer
2) Kebutuhan Sekunder
3) Kebutuhan Tersier
b. KebutuhanMenurutSifatnya
1)KebutuhanJasmani
2) KebutuhanRohani
c. Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhannya
1) Kebutuhan Sekarang
2) Kebutuhan Masa Datang/Depan
d. Kebutuhan Berdasarkan Subjek atau Pihak yang Membutuhkan
1) Kebutuhan Individu
2) Kebutuhan Masyarakat/Publik/Kelompok
e. Kebutuhan Berdasarkan Wujudnya
1) Kebutuhan Material
2) Kebutuhan Spiritual

D. SKALA PRIORITAS

1. Perbuatan Pilihan
Jika anda amati dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada suatu
pilihan (choice), baik dalam memenuhi kebutuhannya maupun mengalokasikan seluruh
pendapatannya, sehingga anda harus bisa melakukan pilihan yang lebih menguntungkan
terutama bagi dirinya sendiri. Dengan pendapatan yang terbatas manusia tidak bisa
memenuhi kebutuhannya apabila tidak memikirkan kebutuhan mana yang seharusnya
dipenuhi terlebih dahulu. Oleh karena itu kita selalu dihadapkan pada masalah pilihan
terhadap kebutuhan mana yang harus didahulukan maupun kebutuhan mana yang harus
dipenuhi di kemudian hari.
Sebagai contoh Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan yang
terbatas, disamping membiayai kebutuhan sehari-hari di rumah juga membiayai
kebutuhan sekolah anaknya (SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi) dan lain-lain. Pada
suatu saat anaknya yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi minta untuk dibelikan
kendaraan (mobil) untuk memperlancar kuliahnya. Maka timbul pertanyaan : Kebutuhan
manakan yang harus didahulukan, apakah membeli kendaraan (mobil) atau membiayai
sekolahnya?
Seperti telah diuraikan di muka bahwa setiap hari manusia dihadapkan pada suatu
pilihan, maka dari itu kita perlu menyusun skala pemenuhan kebutuhan berdasarkan
intensitasnya (kepentingannya). Kebutuhan yang memiliki intensitas tinggi harus
didahulukan, kemudian baru memenuhi kebutuhan yang memiliki intensitas yang rendah,
bahkan lebih rendah lagi. Untuk menyusun skala pemenuhan kebutuhan perlu
dipertimbangkan beberapa hal, diantaranya
1. Nilai kegunaan di masa kini ataupun di masa yang akan datang
2. Ketepatan waktu pemenuhan kebutuhan
3. Trend mode atau kecenderungan keadaan saat ini
4. Adat dan kebiasaan yang dilakukan oleh manusia/masyarakat

2. Skala Prioritas
Setiap hari kita selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan
hidup.Penghasilanyangkitaterimadapatdipergunakanuntuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Seluruh pendapatan yang diperoleh akan dikeluarkan untuk mencukupi
kebutuhan, baik untuk konsumsi dan produksi maupun ditabung. Karena jumlah
kebutuhan konsumen tidak terbatas, maka sebaiknya disusun skala prioritas kebutuhan
atau daftar urutan kebutuhan, agar pendapatan yang dimiliki dapat digunakan sesuai
dengan urutan kepentingannya. Adapun hubungan antara pendapatan dengan konsumsi
adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh sarjana ekonomi Jerman
bernama Engel yang terkenal dengan Hukum Engel, berbunyi “Semakin besar
pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan
sebaliknya”.
Berdasarkan Hukum Engel, maka kamu perlu berperilaku hidup hemat dengan
cara menyusun anggaran dan skala prioritas, sehingga antara besarnya penerimaan dan
pengeluaran selalu seimbang. Bagaimanakah cara menyusun skala prioritas kebutuhan?
Agar lebih mudah memahami, sebaiknya kamu perhatikan contoh berikut.
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan sebulan sebesar
Rp5.000.000,00 dan telah berkeluarga serta memiliki anak sebanyak 3 anak. Agar dengan
gaji tersebut dapat terpenuhi segala kebutuhannya, maka disusun skala prioritas
kebutuhan sebagai berikut.
Kebutuhan Primer
Makan dan Minum Rp 1.200.000,00
Listrik, air, telepon (hp) dan internet Rp 500.000,00
Keperluan sekolah anak Rp 600.000,00
BBM Rp 300.000,00
Kebutuhan Sekunder
Keperluan mandi dan cuci Rp 500.000,00
Rekreasi dan jajan Rp 750.000,00
Sosial dan keamanan Rp 250.000,00
Kebutuhan Tersier
Tabungan untuk beli motor Rp 400.000,00
Tabungan untuk masa depan Rp 500.000,00
_____________ +
Jumlah Rp 5.000.000,00
=============

E. ALAT PEMUAS KEBUTUHAN

1. Alat Pemuas Kebutuhan (Barang dan Jasa)


a. BarangMenurutSifatnya
1)Barang Ekonomis
2) BarangBebas
b. Barang Menurut Fungsinya (Tujuan Penggunaannya)
1)Barang Konsumsi
Barang konsumsi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Barang yang hanya dipakai satu kali langsung habis. Contoh: makanan,
minuman, dan lain-lain.
b) Barang yang dapat dipakai beberapa kali. Contoh: pakaian, sepatu, dan lain-
lain.
2)Barang Produksi/Barang Modal
c. Barang Menurut Wujudnya
1)Barang Konkret/Nyata/Material
2) Barang abstrak/immaterial
d. Barang Menurut Hubungannya dengan benda lain
1)Barang Substitusi
2) Barang Komplementer
e. Barang Menurut Proses Pengerjaannya
1)Barang Mentah
2) BarangSetengahJadi
3)Barang jadi
2. Jenis-jenis kegunaan barang/jasa
Menurut Al Meyers, jenis-jenis kegunaan barang atau benda dapat diuraikan
sebagaiberikut.
a. Element utility (faedah elemen), artinya benda berguna karena mempunyai zat asli
yang dibutuhkan. Misalnya umbi-umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
b. Time utility (faedah waktu), artinya benda akan lebih berfaedah bila digunakan
pada waktu yang tepat. Sebagai contoh menimbun gabah untuk persiapan pada
masa paceklik dan payung pada saat musim hujan.
c. Place utility (faedah tempat), artinya benda yang setelah dipindahkan tempatnya
akan lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya pasir disungai dipindahkan ke kota dan
kayu di hutan dipindahkan ke kota dipakai sebagai bahan bangunan.
d. Form utility (faedah bentuk), artinya benda setelah diubah bentuknya dapat lebih
berfaedah bagi manusia. Misalnya kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi
baju/celana, gandum diubah menjadi roti,dan sebagainya.
e. Ownership utility (faedah hak milik), artinya benda yang dapat berfaedah setelah
dimiliki. Misalnya mobil yang masih di toko setelah dibeli oleh konsumen akan
menjadi lebih berguna.
LAMPIRAN 2

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. PERMINTAAN (DEMAND)

a. Pengertian Permintaan
Permintaan masyarakat terhadap barang pada umumnya berbeda- beda. Permintaan ini
timbul karena adanya kebutuhan seseorang terhadap barang tertentu. Dalam arti ekonomi,
permintaan (demand) adalah jumlah keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli
oleh konsumen pada berbagai macam tingkat harga.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan
Permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa, antara lain, dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut.
1) Harga Barang itu Sendiri
2) Perubahan pendapatan atau penghasilan masyarakat
3) Selera konsumen terhadap barang
4) Perubahan Intensitas Kebutuhan
5) Perubahan Harga Barang Substitusi dan Komplementer
6) Jumlah Penduduk
7) Perubahan Harapan di Masa yang Akan Datang
8) Mode (Trend)
c. Hukum Permintaan
Hukum permintaan mengatakan bahwa jumlah barang yang diminta akan selalu
berbanding terbalik dengan harganya. Permintaan artinya jika harga barang naik, jumlah
barang yang dimintaaka nberkurang; sebaliknya jika harga barang turun, jumlah barang
yang diminta akan bertambah. Syarat-syarat berlakunya hukum permintaan apabila
keadaan yang lain ceterisparibus (tetap).
d. Jenis-Jenis Permintaan
1) Permintaan Efektif (Effective Demand)
2) Permintaan Absolut (Absolute Demand)
3) Permintaan Potensial (PotentialDemand)
e. Kurva Permintaan
Kurva permintaan (demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan
antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Sesuai dengan hukum permintaan, maka
bentuk kurva permintaan melereng dari kiri atas ke kanan bawah atau dari kanan bawah ke
kiri atas.
f. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan dapat bergeser ke kanan dan ke kiri, jika keadaan lain yang ceteris
paribus tidak dipenuhi. Apabila pendapatan seseorang bertambah,permintaan barang
yang akan dibeli juga bertambah, sehingga kurva bergeser kekanan. Sebaliknya, apabila
pendapatan seseorang berkurang, permintaan juga berkurang, sehingga kurva bergeser ke
kiri.
g. Pergerakan di sepanjang Kurva Permintaan
Pergerakan di sepanjang kurva permintaan menunjukkan perubahan jumlah barang yang
diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga barang itu sendiri. Apabila harga
mengalami kenaikan, maka permintaan barang yang akan dibeli berkurang, dan
sebaliknya apabila harga mengalami penurunan, permintaan barang yang akan dibeli
bertambah, sehingga kurva permintaan bergerak di sepanjang kurva dan melereng dari kiri
atas ke kanan bawah.

B. PENAWARAN (SUPPLY)

a. Pengertian Penawaran
Penawaran datang dari pihak produsen. Barang-barang yang dihasilkan oleh produsen
ditawarkan kepada para konsumen. Dalam arti ekonomi, penawaran (supply) adalah
jumlah keseluruhanbarangataujasayangakandijualatauditawarkan oleh produsen pada
berbagai macam tingkat harga.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran
1) Biaya produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang atau jasa
2) Kemajuan teknologi atau adanya teknologi baru
3) Harga barang itu sendiri
4) Harapan masa yang akan datang
5) Laba yang diinginkan produsen atau penjual
c. Hukum Penawaran
Bunyi hukum penawaran adalah semakin tinggi harga suatu barang/jasa semakin besar
jumlah penawaran barang/jasa dari pihak produsen. Sebaliknya, semakin rendah harga
barang/jasa semakin rendah pula penawaran barang/jasa.
d. Kurva Penawaran
Kurva penawaran (supplycurve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga
dan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-masing tingkat harga.
e. Pergeseran Kurva Penawaran
Bentuk kurva penawaran tersebut akan dapat bergeser ke kanan jika jumlah barang yang
diproduksi melimpah karena kemajuan teknologi/karena laba yang diinginkan.
Sebaliknya, kurva penawaran bergeser ke kiri jika jumlah produksinya menurun.
g. Pergerakan di sepanjang Kurva Penawaran
Pergerakan di sepanjang kurva penawaran menunjukkan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan yang diakibatkan oleh perubahan harga barang itu sendiri. Apabila harga
mengalami kenaikan,penawaranbarangyang akan dijual bertambah, dan sebaliknya
apabila harga mengalami penurunan, penawaran barang yang akan dijual berkurang,
sehingga kurva penawaran bergerak di sepanjang kurva dan melereng dari kiri bawah ke
kanan atas.

C. FUNGSI PERMINTAAN (DEMAND) DAN FUNGSI PENAWARAN


(SUPLLY)

1. Pengertian Fungsi Permintaan


Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjuk kanhubungan antara variabel harga (P)
dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta. Fungsi permintaan sesuai dengan
hukum permintaan yang menyatakan bahwa apabila harga naik, jumlah permintaan
turun, dan apabila harga turun, jumlah permintaan naik.
Dengan demikian, hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang diminta adalah
negatif atau berbanding terbalik.
Bentuk umum fungsi permintaan adalah sebagai berikut.
P=a–bQ atau Q=a–bP

Keterangan:
Q : jumlah barang yang diminta
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah sebagai berikut:
1) nilai a harus positif (+), dan
2) nilai b harus negatif (–).
Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari
dengan menggunakan rumus berikut.

b. Pengertian Fungsi Penawaran


Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dan
jumlah barang (Q) yang ditawarkan. Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum
penawaran yang menyatakan bahwa apabila harga barang naik, jumlah penawarannya
bertambah dan apabila harga barang turun, jumlah penawarannya berkurang. Dengan
demikian, hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan adalah
positif atau berbanding lurus. Bentuk umum fungsi penawaran adalah sebagai berikut.
P=a–bQ atau Q=a–bP

Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat fungsi penawaran adalah sebagai berikut:
1) nilai a boleh positif atau negatif (+ / – ), dan
2) nilai b harus positif (+).
Untuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus
menentukan fungsi permintaan, yaitu sebagai berikut:

D. HARGA KESEIMBANGAN

1. Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan (Equillibrium Price)


a. Pengertian Harga Keseimbangan
Pada dasarnya, proses terbentuknya harga terjadi ketika tercapainya tingkat
keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga
keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila
jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barangyang ditawarkan. Apabila
ditunjukkan dalam bentuk kurva,harga keseimbangan merupakan perpotongan antara
kurva permintaan dan kurva penawaran.

b. Pergeseran Grafik Keseimbangan Pasar


Jika terdapat perubahan jumlah permintaan dan jumlah penawaran baik bertambah
maupun berkurang secara bersama sama, akan dapat diketahui harga keseimbangan
yang baru. Perubahan harga keseimbangan yang baru disebabkan oleh kekuatan-
kekuatan yang ada di pasar. Perubahan harga keseimbangan dapat bermanfaat untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam pembelian maupun penjualan
barang. Untuk itulah perlu diketahui adanya pergeseran kurva keseimbangan pasar.
Terdapat dua kemungkinan pergeseran kurva keseimbangan pasar, yaitu sebagai
berikut.
a. Grafik permintaan yang bergeser ke kanan dan grafik penawaran yang bergeser ke kiri
tampak sebagai berikut.

D1 S1
P3 D E3 S
P2 E2
P1 E1
P E

S1
S D1
D

Q1 Q Q2 Q3

Gambar 4.19 a Grafik Keseimbangan Pasar.


Keterangan :
Sebelum Perubahan Perubahan Kuva Perubahan Kurva
No. Kurva Permintaan dan Permintaan ke Kanan dari Penawaran ke Kiri dari S
Penawaran D – D1 – S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 Harga pasar setinggi OP1
(harga naik dari P – P2) (harga naik dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar OQ3 Jumlah barang sebesar OQ1
OQ (jumlah barang naik dari Q (jumlah barang turun dari Q
– Q3) – Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E2 Keseimbangan pasar di E1
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar
setinggi OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3

b. Grafik permintaan yang bergeser ke kiri dan grafik penawaran yang bergeser ke kanan
tampak sebagai berikut.

D S
P D1 ES1
P1 E2
P2 E1
P3 E3

S D
S1 D1

Q1 Q2 Q Q3

Gambar 4.19 b Grafik Keseimbangan Pasar


Keterangan :
Sebelum Perubahan Perubahan Kuva Perubahan Kurva
No. Kurva Permintaan dan Permintaan ke Kiri dari D Penawaran ke Kanan dari
Penawaran – D1 S – S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 Harga pasar setinggi OP1
(harga turun dari P – P2) (harga turun dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar OQ1 Jumlah barang sebesar OQ3
OQ (jumlah barang turun dari Q (jumlah barang naik dari Q
– Q1) – Q3)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E1 Keseimbangan pasar di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga pasar
setinggi OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3

2. Menghitung Harga dan Output Keseimbangan


Keseimbangan pasar adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Sementara itu, untuk menentukan harga dan
jumlah barang pada keseimbangan dilakukan dengan menentukan titik potong grafik fungsi
permintaan dan grafik fungsi penawaran. Rumus keseimbangan pasar dapat ditulis sebagai
berikut.

Qd = Qs atau Pd = Ps

Keterangan:
Qd : jumlah barang yang diminta (Q untuk fungsi permintaan)
Qs : jumlah barang yang ditawarkan (Q untuk fungsi penawaran)
Pd : jumlah barang yang diminta (P untuk fungsi permintaan)
PS: jumlah barang yang ditawarkan (P untuk fungsi penawaran)

Jika pemerintah mengenakan pajak atau subsidi, akan berpengaruh terhadap


keseimbangan pasar, yaitu sebagai berikut.
a. Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar

Pajak (Tax) yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang
ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi
permintaannya tetap.
Sehingga rumusnya :
Pd = Ps + t
b. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan


konsumen, sehingga subsidi selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau
hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Sehingga Rumusnya :
Pd = Ps - s

3. Peran Pemerintah dalam menentukan Harga Pasar


a. Penentuan Harga Maksimum (Ceilling Price)
Adapun tujuan penentuan harga maksimum yang dilakukan oleh pemerintah adalah
1) untukmelindungikonsumensehinggaharganyaterjangkau, dan
2) untuk menurunkan harga barang yang berlaku di pasar.
b. Penentuan Harga Minimum (Floor Price)
Adapun tujuan pemerintah menentukan harga minimum adalah
1) untuk melindungi produsen agar tidak merugi, dan
2) untuk menaikkan harga barang yang berlaku di pasar.
LAMPIRAN 2

LEMBAGA KEUANGAN

A. UANG

1. Sejarah Uang
Sebelum ada uang, untuk memenuhi kebutuhan manusia saling bertukar barang
atau disebut juga barter. Sistem pertukaran (barter) ini ternyata terdapat suatu kesulitan,
yaitu kesulitan untuk mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan
dan menentukan ukuran perbandingan antar barang yang ditukarkan. Oleh
karenanya, manusia berusaha untuk menentukan suatu barang sebagai alat tukar.
Menurut sejarah, kita mengenal berbagai macam alat tukar di antaranya ternak, kulit,
bulu, besi, tembaga, emas, perak, intan berlian, mutiara, dan kerang.
Seiring perkembangan masyarakat atau negara, penggunaan uang sebagai alat tukar
dirasakan makin penting. Oleh karena itu, suatu negara menentukan pengunaan uang
logam dan uang kertas sebagai alat tukar. Bahkan dikembangkan lagi penggunaan
alat tukar berupa giroa tau cek yang disebut juga uang giral.

2. Pengertian Uang
Uang, yaitu alat untuk mempermudah pertukaran (money was made to facility
business transaction), yang secara umum dapat diterima didalam bentuk pembelian
barang-barang atau jasa- jasa serta untuk pembayaran utang.

3. Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi Asli atau Fungsi Primer
1) Sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu uang berfungsi
sebagai alat untuk pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran
secara natura (barter).
2) Sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu uang berfungsi untuk
menentukan nilai dari suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan
besarnya harga.
b. Fungsi Turunan atau Fungsi Sekunder
1) Sebagai alat pembayaran (means of payment), uang berfungsi untuk
melakukan pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak,
iuran, dan sebagainya.
2) Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment), uang
berfungsi untuk melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban
atau digunakan untuk standar pembayaran utang.
3) Penimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan telebih dahulu, yang
nantinya akan mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.
4) Sebagai alat pembentukan modal dan pemindahanmodal (transfer of
value), yaitu uang berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal
usaha, baik dipergunakan sendiri maupun dipinjamkan kepada orang lain
yang membutuhkan modalt ersebut.
5) Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard ofvalue), yaitu uang
berfungsi sebagai alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan.

4. Jenis- jenis Uang


a. BerdasarkanBahan(Material)
1) Uang logam
2) Uang kertas
b. BerdasarkanIembagaatauBadanPembuatnya
1) Uang kartal
2) Uang giral
c. BerdasarkanNilainya
1) Uang bernilai penuh (full bodied money)
2) Uang yang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) atau uang
bertanda (token money.
d. Berdasarkan Kawasan/Daerah Berlakunya
1) Uang domestik artinya uang yang berlaku hanya disuatu negara tertentu, di luar
negara tersebut mungkin berlaku dan mungkin tidak berlaku.
2) Uang internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam suatu negara,
tetapi juga berlaku dan diakui diberbagai negara di dunia. T er d ap a t tujuh
mata uang dunia yang biasanya di perdagangkan di pasar valuta asing. Ketujuh
mata uang dunia tersebut adalah : Dolar Amerika / USD, Poundsterling Inggris
/ GBP, Euro Dolar / EUR, Swiss Franc / CHF, Japanese Yen / JPY,
Australian Dolar / AUD dan Canadian Dolar / CAD
5. Syarat Uang
Alat pertukaran yang dapat disebut sebagai uang, harus memiliki syarat-syarat (kriteria)
sebagai berikut:
a. Digemari atau diterima oleh umum (acceptability)
b. Mudah disimpan dan dipindahtangankan (Portability)
c. Tahan lama dan tidak lekas rusak (durability)
d. Dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilainya (devisibility)
e. Mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of value)
f. Jumlahnya memenuhi kebutuhan (uniformity)

Uang rupiah memiliki ciri-ciri khusus dan umum agar uang tersebut tidak dipalsukan
dan bisa dikenali sebagai uang asli. Adapun ciri-ciri uang rupiah dibedakan menjadi ciri
umum dan ciri khusus, yaitu sebagai berikut.

a. Ciri-Ciri Umum Uang


Ciri umum Rupiah kertas sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
1) gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”;
2) frasa ”Negara Kesatuan Republik Indonesia”;
3) sebutanpecahandalamangkadanhurufsebagainilai nominalnya;
4) tanda tangan pihak Pemerintah dan BankIndonesia;
5) nomor seri pecahan;
6) teks ”DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA MENGELUARKAN RUPIAH SEBAGAI ALAT
PEMBAYARAN YANG SAH DENGAN NILAI…”; dan
7) tahun emisi dan tahun cetak.

Ciri umum rupiah logam sebagaimana dimaksud dalam paling sedikit memuat:
1) gambar lambang negara ”Garuda Pancasila”
2) frasa ”Republik Indonesia”
3) sebutan pecahan dalam angka sebagai nilai nominalnya
4) tahun emisi

b. Ciri-Ciri Khusus Uang


Setiap pecahan Rupiah selain memiliki cirri umum juga memiliki ciri khusus sebagai
pengaman yang terdapat pada desain, bahan, dan teknik cetak. Bersifat terbuka, semi
tertutup, dan tertutup.

6. Permintaan dan Penawaran Uang


a. Permintaan Uang (Demand of Money)
Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.
Dalam analisis John Maynard Keynes, masyarakat melakukan
permintaan uang untuk memenuhi tiga keinginan,yaitu sebagai berikut.
1) Permintaan uang untuk tujuan transaksi
2) Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga,
3) Permintaan uang untuk tujuan spekulasi,
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang sebagai berikut.
1) Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memegang uang (motif
transaksi, motif berjaga-jaga dan motif spekulasi).
2) Ekspektasi (perkiraan /ramalan masa yang akan datang)
3) Tinggi rendahnya tingkat bunga.
4) Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan
dana/uang.
5) Tingkat harga yang berlaku di pasar
b. Penawaran Uang (Supply of money)
Penawaran uang adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah
atau bank untuk dapat dimiliki oleh masyarakat.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang di antaranyasebagaiberikut.
1) Kebutuhan pemerintah, untuk memenuhi anggaran, untuk menekan tingkat
inflasi (kenaikan harga) dan untuk menambah jumlah uang yang beredar.
2) Selera masyarakat
3) Tingkat suku bung
4) Sistem perbankan yang berlaku (Sistem pembayaran dan kebijakan moneter)
5) Penciptaan uang yang baru untuk menambah jumlah uangyangberedar.
6) Tingkatpendapatanriil,yaitu tingkat pendapatany angbenar-benar diterima
oleh masyarakat dan telah memperhitungkan unsur inflasi.
7) Tingkat harga barang

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI

1. Pengertian Alat Pembayaran Nontunai


Pembayaran nontunai adalah pembayaran yang dilakukan tanpa menggunakan
uang tunai yang beredar melainkan menggunakan cek atau bilyet giro (BG) dan alat
pembayaran menggunakan kartu (ATM, kartu kredit, kertu debit, prabayar). Hal ini
terlihat pada ketersediaan jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank maupun
lembaga selain bank. Transaksi pebayaran nontunai dengan nilai besar
diselenggarakan Bank Indnesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross
Settlement) dan sistem kliring.
2. Jenis-Jenis Alat Pembayaran Nontunai
a. Paper Based (Cek/BG)
b. APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu)
1) Kartu ATM (Authomatic Teller Mechine)
2) Kartu Debet
3) Uang Elektronik
B. PERBANKAN

1. Sejarah Bank dan Pengertian Bank


Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini
berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia,
Afrika, dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke
negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
Disebutkan dalam Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Perbankan
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Adapun pengertian
Bank menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dar i
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tar af hidup
rakyat banyak.
Pengertian bank tidak hanya disebutkan dalam UU No. 10 Tahun 1998 tersebut,
namun juga disebutkan oleh para ahli dan sumber-sumber berikut.
a. B.N. Ajuha
Pengertian bank menurut B. N. Ajuha dalam Malayu S.P. Hasibuan (2009:2) dalam
bentuk teks aslinya, “Bank provided means by which capital is transferred from those
who cannot use it profitable to those who can use it productively for the society as
whole. Bank provided which channel to invest without any risk and at a good rate of
interest.” Maksudnya, Bank umum adalah lembaga keuangan, pencipta uang,
pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator
moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian
b. Kasmir
Menurut Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan, (2010:11), mengatakan
pengertian bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya.
c. Prof G.M. Verryn Stuart
Pengertian Bank menurut Prof G.M. Verryn Stuart (2007) dalam bukunya Bank
Politic mengemukakan bahwa bank merupakan salah satu badan usaha lembaga
keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alamat pembayaran sendiri,
dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat
pembayaran baru berupa uang giral.
d. Macleod, tugas bank adalah menciptakan kredit, sedangkan bankir adalah
pengusaha yang membeli uang dan peminjam dengan cara menciptakan pinjaman
lainnya.
e. R.G. Hawtery, pengusaha bank adalah pedagang yang mengadakan transaksi
kredit, yang berupa penerimaan dan pengeluaran kredit.
f. A. Hann, tugas bank terletak pada pemberian pinjaman dengan cara
menciptakan pinjaman dari simpanan yang dipercayakan.
g. UU No. 23 Tahun 1999
Bank adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang tentang perbankan yang berlaku.
h. Wikipedia Bahasa Indonesia, 2013
Bank (pengucapan bahasa Indonesia: [bang]) adalah sebuah lembaga intermediasi
keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,
meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note.
Secara umum, bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai
lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak
kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan
kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Bank merupakan lembaga keuangan
yang penting dalam perekonomian negara.

2. Fungsi Bank
a. Bank berfungsi sebagai penerima kredit (kredit pasif) atau lebih dikenal dengan
penghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk sebagai berikut.
1) Simpanan tabungan (saving deposit), artinya simpanan pada bank yang
penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank.
2) Simpanan deposito (time deposit), artinya simpanan yang memiliki jangka
waktu tertentu (jatuh tempo) untuk penarikannya.
3) Simpanan giro (demand deposit), artinya simpanan di bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek/bilyet giro.
b. Bank berfungsi sebagai pemberi kredit (kredit aktif) kepada masyarakat, baik kredit
produktif maupun kredit konsumtif. Pendapat ini serupa dengan bank berfungsi untuk
menyalurkan dana (lending) atau menjual dana yang dihimpun dari masyarakat,
dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit
produktif, kredit konsumtif, dan kredit profesi.
c. Bank berfungsi sebagai perantara lalu lintas moneter, antara lain, dalam bentuk-
bentuk berikut.
1) kiriman uang (transfer), artinya jasa pengiriman uang lewat bank;
2) kliring (clearing), artinya penagihan warkat (surat- surat berharga) seperti
cek, bilyet giro yang berasal dari dalam kota;
3) inkaso (collection), artinya penagihan warkat yang berasal dari luar kota
atau luar negeri, kartu kredit atau ATM atau bank card;
4) Letter of Credit (L/C), artinya pembayaran dari importir kepada eksportir
melalui bank yang ditunjuk;
5) cek wisata (trevellers cheque) artinya cek perjalanan yang biasanya
digunakan oleh turis atau wisatawan;
6) jasa-jasa lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya bank harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Likuiditas, artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban
sewaktu-waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka
pendek.
2) Solvabilitas, artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh
kewajibannya bila bank tersebut bubar, atau dapat melunasinya dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
3) Rentabilitas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan atau
laba agar dapat terjaga kontinuitasnya.
4) Soliditas, artinya kemampuan bank untuk memperoleh kepercayaan dari
masyarakat, sehingga menunjukkan bahwa bank tersebut dalam kondisi sehat.

3. Jenis-Jenis Bank
a. Jenis Bank Diliat dari Segi Fungsi
Menurut UU Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis bank dilihat dari segi
fungsinya adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
a. Bank Umum
Bank umum sering disebut juga sebagai bank komersial (commercial
bank). Berdasarkan Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank
Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu, berdasarkan Pasal 5 UU No. 10 Tahun
1998 tentang Perbankan disebutkan bahwa Bank Umum dapat mengkhususkan
diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang
lebih besar kepada kegiatan tertentu.
Adapun usaha bank umum disebutkan dalam Pasal 5 UU No. 10 Tahun
1998, yang terdiri atas sebagai berikut.
a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu;
b) memberikan kredit;
c) menerbitkan surat pengakuan hutang;
d) membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
(1) surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa
berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud;
(2) surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-
surat dimaksud;
(3) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
(4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ;
(5) obligasi;
(6) surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun;
(7) instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1
(satu) tahun;
e) memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
f) menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
g) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
h) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i) melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan
suatu kontrak;
j) melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek;
k) melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat;
l) melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Selain itu, berdasarkan Pasal 7 UU No. 10 Tahun 1998, bank umum selain
melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat pula
melakukan kegiatan berikut.
a) melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia;
b) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi,
serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
c) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan
syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia;
d) bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
Adapun usaha pokok bank umum adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat serta memberi
pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan
produk bank dengan cara sebagai berikut.
a. transfer uang (pengiriman uang);
b. menjamin surat-surat berharga yang diperjualbelikan oleh masyarakat;
c. melaksanakan inkaso (penagihan) wesel/surat utang atas nama nasabahnya
dari pihak lain;
mengeluarkan cek perjalanan;
d. membeli atau menjual uang asing;
e. menyediakan ATM;
f. pembayaran jasa lainnya, seperti telepon, listrik, dan PDAM.

2) Bank Perkreditan Rakyat


Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Status BPR diberikan kepada Bank
Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN),
Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit
Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan
Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau lembaga-lembaga
lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7
Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
Usaha Bank Perkreditan Rakyat diatur dalam Pasal 13 UU. No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, yang meliputi hal-hal berikut.
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit;
c. menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai
yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah;
d. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berkangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.
Adapun berdasarkan Pasal 14 UU. No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dalam
menjalankan kegiatannya Bank Perkreditan Rakyat dilarang melakukan hal-hal
berikut.
a. menerima simpanan berupa giro, ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;
b. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
c. melakukan penyertaan modal;
d. melakukan perasuransian;
e. melaksanakan usaha lain di luar usaha yang telah ditetapkan oleh undang-
undang.
Sampai saat ini, BPR telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
perkembangan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke
bawah.
b. Jenis Bank Dilihat dari Segi Kepemilikan
1) Bank Milik Pemerintah
2) Bank Milik Swasta Nasional
3) Bank Milik Koperasi
4) Bank Milik Asing
5) Bank Milik Campuran
c. Jenis Bank Dilihat dari Segi Status
Dilihat dari segi statusnya, jenis-jenis bank dibedakan menjadi berikut.
1) Bank Devisa
2) Bank nondevisa
d. Jenis Bank Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat) Hampir semua bank yang ada di
Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvensional.
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam)
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya
yang dinyatakan sesuai dengan syariah Islam.
Dalam perdagangan Islam ada dua konsep utama, yaitu:
a) larangan atas penerapan bunga,
b) sebagai penggantiannya dipakai sistem bagi hasil.

Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah. Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara lain, adalah kegiatan usaha
yang tidak mengandung unsur-unsur berikut:
a) riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain dalam
transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu
penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang
mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas mengembalikan dana yang
diterima melebihi pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah);
b) maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti
dan bersifat untung-untungan;
c) gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak diketahui
keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali
diatur lain dalam syariah;
d) haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; atau
e) zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lainnya.

Dalam melakukan kegiatan Bank Syariah memiliki prinsip antara lain:


a. Mudharabah (pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil atau penyertaan modal)
b. Murabahah (Pembiayaan dengan prinsip jual beli barang dengan marjin)
b. Musyarakah (Pembiayaan berdasarkan prinsip kemitraan)
c. Ijarah (Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa)
d. Wadi’ah (Prinsip titipan)
e. Salam (Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli dengan pembayaran dilakukan
di muka)
f. Istishna’ (Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli dengan pesanan)
g. Qardh (Pinjaman uang)
h. Hiwalah (Pengambilalihan utang piutang)
i. Kafalah (Penjaminan)
j. Rahn (Pelimpahan/gadai)
k. Wakalah (Perwakilan)

4. Prinsip-Prinsip Kegiatan Usaha Bank


Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perbankan di Indonesia berpegang pada
beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut.
a. Prinsip Kehati-hatian (Prudential Principle)
b. Prinsip kepercayaan (fiduciary principle)
c. Prinsip kerahasiaan (secrecy principle)
d. Prinsip mengenal nasabah (knowing your costumer principle)
5. Produk-Produk Bank
Untuk mempermudah mengenai produk perbankan akan dipaparkan satu persatu
antara produk perbankan konvensional dan perbankan syariah.
a. Produk Perbankan Konvensional
1) Tabungan
2) Deposito
3) Giro
4) Cek
4) Kredit
6) Produk jasa lainnya
b. Produk Perbankan Syariah
1) Al-Wadiah
2) Deposito mudharabah
3) Ba’I al-murabahah
4) Ar-rahn
5) Al-Qardh

Anda mungkin juga menyukai