Anda di halaman 1dari 18

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS GAMBAR PADA

PEMBELAJARAN INTENSIVE READING SEBAGAI INTERNALISASI


NILAI – NILAI MORAL
(Studi Kasus pada Mahasiswa Semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2015/2016)

Oleh:
Luqman Al Hakim dan Lusiana Dewi Kusumayati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui optimalisasi penggunaan multimedia


berbasis gambar pada pembelajaran intensive reading sebagai internalisasi nilai-nilai moral
yang digunakan dosen bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016; (2) mengidentifikasi masalah yang
dihadapi mahasiswa dan dosen selama pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris
menggunakan multimedia berbasis gambar pada pembelajaran intensive reading sebagai
internalisasi nilai-nilai moral bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016; dan (3) menemukan solusi
yang diberikan dosen untuk mengatasi permasalahan selama pelaksanaan pembelajaran
bahasa Inggris menggunakan multimedia berbasis gambar pada pembelajaran intensive
reading sebagai internalisasi nilai-nilai moral bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa
Inggris Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Slamet Riyadi pada bulan Februari sampai
Juli 2016. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2015/2016 yang terdiri dari 28
mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dalam bentuk studi kasus. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan interview,
kuesioner, pengamatan kelas, dan dokumen. Peneliti menganalisis data menggunakan metode
kualitatif yang terdiri dari reduksi data, presentasi data, dan mengambil kesimpulan/
verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah (1) multimedia berbasis gambar mampu meningkatkan
motivasi para mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan membaca. Hal tersebut terlihat ketika
mereka antusias dalam menyaksikan media tersebut dan antusias dalam membaca teks; (2)
multimedia berbasis gambar memudahkan mahasiswa dalam memahami bacaan sebab isi dari
bacaan tidak jauh dari gambar; dan (3) peninjauan terhadap mahasiswa ketika mereka
mengerjakan latihan sangat diperlukan sebab dengan kegiatan tersebut, peneliti bisa bertanya
secara langsung tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi ketika membaca dan
peneliti dapat mengamati secara langsung proses dan hasil latihan soal yang sedang
dikerjakan oleh mahasiswa sehingga dapat diketahui letak permasalahan yang sedang
dihadapi oleh setiap mahasiswa.

Kata Kunci: Pembelajaran Intensive Reading, Multimedia Berbasis Gambar, Studi Kasus

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 37


LATAR BELAKANG PENELITIAN learner will make greater progress and
Perkembangan media komunikasi development in all other areas of
dan komunikasi di era sekarang ini learning”.
sangat cepat, sehingga dapat memasuki Untuk memenuhi kebutuhan
setiap aspek kehidupan. Informasi dari seseorang akan media informasi dan
belahan dunia manapun bisa diketahui komunikasi dan untuk meningkatkan
dengan cepat dengan membaca nya ketrampilan membaca bacaan
melalui media online, baik dalam berbahasa Inggris, serta untuk
bahasa asing maupun dalam bahasa meningkatkan dan mengembangkan
Indonesia melalui situs-situs tertentu. area pembelajaran yang lain, diperlukan
Membaca informasi berbahasa kolaborasi antara ketiga hal tersebut,
Indonesia tentu saja hal yang biasa bagi yaitu dalam bentuk pembelajaran
orang Indonesia, namun informasi yang bahasa Inggris (reading) menggunakan
disajikan dalam bahasa asing tentu saja multimedia, sehingga terbentuklah
tidak semua orang Indonesia mampu English integrated learning yang
memahami dengan baik sebab tidak mengakomodir kebutuhan seseorang
semua menguasai bahasa tersebut, akan media, dan penguasaan
sehingga diperlukan pelatihan membaca ketrampilan membaca serta memiliki
bahasa asing. kemanfaatan secara makro yang
Penguasaan ketrampilan berdampak pada perubahan sikap,
membaca bahasa asing, khususnya tindakan, kompetensi, dan pola pikir
bahasa Inggris tidak hanya untuk kearah yang lebih baik.
memahami informasi global, namun Berdasarkan hasil pra-survey
juga meningkatkan dan yang dilaksanakan ketika pertemuan
mengembangkan area pembelajaran pertama dan kedua pada para
lainnya, semisal memperbaiki gaya mahasiswa mata kuliah intensive
hidup sebab ketika membaca, pembaca reading semester II program studi
memperoleh informasi tentang bentuk Pendidikan Bahasa Inggris FKIP
dan akibat gaya hidup tidak sehat, UNISRI, peneliti sekaligus sebagai
antara lain merokok, mengkonsumsi pengampu mata kuliah tersebut
makanan yang mengandung minyak, mengamati bahwa konsep English
dan sebagainya. Hal tersebut senada integrated learning yang terlaksana
dengan Nunan (2003: 6) mengatakan, pada perkuliahan tersebut perlu
“with the strengthened reading skill, dievaluasi dari sudut pandang dosen

38 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


maupun mahasiswa sehingga hasil KAJIAN PUSTAKA
evaluasi tersebut dapat digunakan untuk Pada sub-bab ini peneliti hendak
perbaikan proses perkuliahan di tahun memaparkan tentang teori membaca
akademik yang akan datang. Hasil pra- intensif, multimedia dalam
survey tersebut secara rinci sebagai pembelajaran, dan nilai-nilai moral.
berikut: para mahasiswa cenderung 1. Membaca Intensif
kurang aktif ketika perkuliahan dan Dictionary of reading (1983:160)
mereka lebih suka berbicara dengan menyebutkan bahwa membaca intensif
teman sebelah ketika perkuliahan merupakan program kegiatan membaca
berlangsung, para mahasiswa kurang yang dilakukan secara seksama.
mampu dalam menjawab pertanyaan Disamping itu menurut Brook
dosen baik secara lisan maupun tertulis, sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan
dan multimedia berbasis gambar (1990:35) intensif reading merupakan
cenderung membuat suasana kelas studi seksama, telaah teliti serta
menjadi riuh dan berisik. penanganan terperinci terhadap suatu
Untuk memperoleh gambaran tugas yang pendek yang kira-kira
secara menyeluruh tentang hasil hanya 2-4 halaman pada setiap
perkuliahan menggunakan konsep harinya. H.G. Tarigan juga
English integrated learning, baik dari berpendapat bahwa intensif reading
segi optimalisasi penggunaan dapat dibagi menjadi dua, yakni
multimedia berbasis gambar sebagai membaca telaah isi dan membaca
internalisasi nilai-nilai moral, telaah bahasa. Membaca telaah isi
permasalahan yang timbul ketika dibagi menjadi membaca teliti,
implementasi multimedia berbasis membaca pemahaman, membaca kritis,
gambar, dan solusi dari permasalahan dan membaca ide. Membaca telaah
tersebut, peneliti bermaksud bahasa dibagi menjadi membaca
melaksanakan penelitian studi kasus bahasa asing dan membaca telaah
dengan judul “Optimalisasi Penggunaan sastra. Berikut ini merupakan
Multimedia Berbasis Gambar pada penjelasan dari pemaparan diatas:
Pembelajaran Intensive Reading a. Membaca Telaah Isi
sebagai Internalisasi Nilai-Nilai Moral. Membaca telaah isi yaitu membaca
yang menuntut ketelitian,
pemahaman, kritis berfikir dan
menangkap ide dalam bacaan. H.G.
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 39
Tarigan (1990: 56-116) membagi Membaca telaah asing yaitu
membaca telaah menjadi beberapa membaca dengan
hal, antara lain: memperbanyak pendaharaan
1) Membaca Teliti kata dan dipelajari untuk
Membaca teliti yaitu membaca memahami kata-kata asing
yang menuntut penuturan atau dalam bacaan.
pembalikan pendidikan yang 2) Membaca sastra.
menyeluruh. Membaca sastra yaitu membaca
2) Membaca Pemahaman yang membutuhkan kamampuan
Membaca pemahaman yaitu pembaca untuk memahami
membaca yang tujuannya untuk bahasa dan sastra serta untuk
memahami standar atau norma memiliki rasa intuisi dalam
kesastraan, resensi kritis, drama karya sastra.
tulis, pola-pola fiksi 2. Multimedia dalam Pembelajaran
3) Membaca Kritis Menurut Gagne dan Briggs dalam
Membaca kritis yaitu membaca Cleophas (2011), media pembelajaran
yang dilakukan dengan meliputi alat yang secara fisik
tenggang hati, evaluatif, analisis digunakan untuk menyampaikan isi
bukan mencari kesalahan. materi pengajaran yang terdiri dari
4) Membaca Ide. buku, tape recorder, kaset, video
Membaca ide yaitu membaca camera, video recorder, film, slide
untuk mencari, menemukan, dan (gambar), foto, gambar, grafik, televisi
memahami ide atau gagasan dan computer. Sedangkan Hainich dan
dalam bacaan kawan-kawan dalam Cleophas (2011),
b. Membaca Telaah Bahasa mengemukakan istilah media sebagai
Membaca telaah bahasa yaitu perantara yang mengantar informasi
membaca dengan memperbanyak antara sumber dan penerima. Fleming
pendaharaan kata dan mempelajari dalam Cleophas (2011), menyatakan
serta mengembangkan menjadi media berfungsi untuk mengatur
kalimat. H.G. Tarigan membagi hubungan yang efektif antara dua
membaca telaah bahasa menjadi pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
dua hal, yaitu membaca bahasa Meiditha (2014: 1) mengemukakan
asing dan membaca telaah sastra bahwa multimedia adalah penggunaan
1) Membaca telaah asing. beberapa media untuk membawa,

40 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


menyajikan dan mempresentasikan rupa sehingga proses belajar terjadi.
informasi dalam rupa teks, grafik, Contoh media tersebut adalah gambar,
animasi, audio, video secara kreatif foto, sketsa, diagram, bagan/chart,
dan inovatif. Disamping itu Meiditha grafik, kartun, poster, radio dan lain-
(2014: 1) juga mengemukakan tentang lain.
beberapa definisi multimedia menurut 3. Nilai-Nilai Moral
para ahli, sebagai berikut a. Pengertian Nilai
a. Kombinasi dari computer dan Menurut Djahiri (1999), nilai
video (Rosch, 1996) adalah harga, makna, isi dan pesan,
b. Kombinasi dari tiga elemen : suara, semangat, atau jiwa yang tersurat dan
gambar dan teks (McComick, tersirat dalam fakta, konsep, dan teori,
1996) sehingga bermakna secara fungsional.
c. Kombinasi dari paling sedikit dua Dengan demikian, nilai dijadikan
media input dan output. Media ini pedoman perilaku yang memiliki fungsi
dapat berupa audio (suara, musik), untuk mengarahkan, mengendalikan,
animasi, video, teks, grafik dan dan menentukan kelakuan seseorang.
gambar (Turban dan kawan-kawan, Sedangkan menurut Dictionary dalam
2001 Winataputra (1989), nilai adalah harga
d. Multimedia dalam konteks atau kualitas sesuatu. Artinya, sesuatu
computer Hofstetter, 2001 adalah: dianggap memiliki nilai apabila sesuatu
Pemanfaatan computer untuk tersebut secara instrinsik memang
membuat dan menggabungkan berharga.
teks, grafik, audio, video, dengan Suyitno (1984 : 11-13) berpendapat
menggunakan tool yang bahwa nilai merupakan sesuatu yang
memungkinkan pemakai kita alami sebagai ajakan dari panggilan
berinteraksi, berkreasi dan untuk dihadapi. Nilai mengarahkan
berkomunikasi. perhatian serta kemauan kita, menarik
Dari beberapa pendapat tersebut, kita keluar dari kita sendiri ke arah apa
dapat ditarik kesimpulan bahwa media yang bernilai. Nilai memanggil untuk
adalah segala hal yang dapat digunakan dilaksanakan nelalui tingkah laku dan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim membangkitkan keaktifan kita untuk
ke penerima. Peran media tersebut bertindak. Permana (2014) menyatakan
dapat merangsang pikiran, perasaan, bahwa nilai (value) adalah kemampuan
perhatian dan minat siswa sedemikian yang dipercayai ada pada suatu benda
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 41
untuk memuaskan manusia. Jadi nilai berwujud aturan. Moral dan moralitas
itu pada hakikatnya adalah sifat dan memiliki sedikit perbedaan, karena
kualitas yang melekat pada suatu moral adalah prinsip baik-buruk
obyek. sedangkan moralitas merupakan
Dengan demikian, maka nilai itu kualitas pertimbangan baik-buruk.
adalah suatu kenyataan yang Dengan demikian, hakekat dan makna
tersembunyi dibalik kenyataan- moralitas bisa dilihat dari cara individu
kenyataan lainnya. Menilai berarti yang memiliki moral dalam mematuhi
menimbang, suatu kegiatan manusia maupun menjalankan aturan.
untuk menghubungkan sesuatu dengan Lickona (1992) mengembangkan
sesuatu yang lain kemudian untuk pembelajaran nilai moral, dengan
selanjutnya diambil keputusan. Nilai tujuan membentuk watak atau
bersumber pada budi yang berfungsi karakteristik siswa. Menurut Lickona
mendorong dan mengarahkan ada tiga kerangka pikir moral yang
(motivator) sikap dan perilaku manusia. dikenal dengan educating for
Nilai sebagai suatu sistem merupakan charakter (1992) :
salah satu wujud kebudayaan di 1) Konsep moral (moral knowing)
samping sistem sosial dan karya. mencakup kesadaran moral (moral
Hierarki nilai sangat tergantung pada awarness), pengetahuan nilai moral
titik tolak dan sudut pandang individu (knowing moral value), pandangan
sampai dengan masyarakat terhadap ke depan (perspective talking),
suatu obyek. penalaran moral (reasoning),
b. Pengertian Moral pengambilan keputusan (decision
Pengertian moral, menurut making), dan pengetahuan diri (self
Suseno (1998) adalah ukuran baik- knowledge).
buruknya seseorang, baik sebagai 2) Sikap moral (moral feeling)
pribadi maupun sebagai warga mencakup kata hati (conscience),
masyarakat, dan warga negara. rasa percaya diri (self esteem),
Sedangkan menurut Ouska dan Whellan empati (emphaty), cinta kebaikan
(1997), moral adalah prinsip baik-buruk (loving the good), pengendalian
yang ada dan melekat dalam diri diri (self control), dan kerendahan
individu/seseorang. Walaupun moral itu hati (and huminity).
berada dalam diri individu, tetapi moral 3) Perilaku moral (moral behavior)
berada dalam suatu sistem yang mencakup kemampuan

42 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


(compalance), kemauan (will) dan Internalisasi Nilai-Nilai Moral
kebiasaan (habbit). a. Pertemuan Ke-2
Berdasarkan uraian di muka, Pada pertemuan ke-2, bentuk
dapat disimpulkan bahwa pengertian multimedia berbasis gambar yang
moral/ moralitas adalah suatu tuntutan diajarkan adalah gambar berseri
prilaku yang baik yang dimiliki tentang perjalanan sekeluarga untuk
individu sebagai moralitas, yang kemah yang berakhir dengan
tercermin dalam pemikiran/konsep, kegagalan. (materi terlampir).
sikap, dan tingkah laku. Implementasi gambar berseri tersebut
menunjukkan bahwa ada beberapa hal
HASIL DAN PEMBAHASAN yang bisa menjadi pembelajaran
Pada bab ini peneliti memaparkan sebelum mengadakan kemah, antara
jawaban atas permasalahan yang lain (1) diperlukan perencanaan yang
tercantum didalam rumusan masalah pada matang sebelum berkemah, semisal
bab I, antara lain penggunaan multimedia menentukan hari dan tanggal kemah,
berbasis gambar pada perkuliahan persiapan alat, alat transportasi, dan
intensive reading, permasalahan yang sebagainya, (2) kemampuan softskill
dihadapi para mahasiswa dari sudut yang memadai, semisal pengendalian
pandang dosen dan mahasiswa, dan solusi diri ketika marah, menyelesaikan
untuk mengatasi permasalahan ketika permasalahan yang penting, dan
penggunaan multimedia pada perkuliahan sebagainya; dan (3) sebagai orang tua
intensive reading. harus bisa mendidik anak agar
1. Penggunaan Multimedia Berbasis menjadi anak yang mandiri, dan
Gambar pada Perkuliahan Intensive memiliki inisiatif, dan bisa menjadi
Reading sebagai suri tauladan bagi anak-anak.

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 43


Gambar 1.
Gambar Berseri tentang Perjalanan Sekeluarga untuk Berkemah

b. Pertemuan Ke-3 masa lalu yang dapat dipetik suatu


Implementasi multimedia pembelajaran (gambar terlampir).
berbasis gambar pada pertemuan ke-3 Terdapat empat gambar beserta
adalah berupa gambar kartun tentang pernyataan yang disampaikan. Berikut
beberapa pernyataan yang ini salah satu contoh gambar tersebut:
disampaikan oleh para tokoh dunia di

44 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


Gambar 2
Salah Satu Pernyataan yang Disampaikan oleh Para Tokoh Dunia di Masa Lalu

Gambar tersebut menunjukkan gambar berseri tersebut, dapat dipetik


suatu sindiran tentang ketentuan suatu pelajaran bahwa menutup
memasuki ruang makan bahwa makan di meja makan dengan penutup
seseorang dilarang memasuki ruang makan sangat diperlukan untuk
tersebut tanpa dasi, sedangkan ada menghindari hal-hal yang tidak
orang lain dengan kekurangan yang diinginkan, semisal kejatuhan hewan
lain diperbolehkan masuk. Disamping dari langit-langit (cicak/tokek),
itu gambar tersebut menunjukkan dimakan oleh kucing, secara tidak
etika merokok yang salah sebab ada disengaja tersenggol, atau dimakan
seseorang yang merokok diruang oleh anggota keluarga sebelum acara
publik padahal dia adalah tokoh dunia. makan malam dimulai. Disamping itu
Dia seharusnya memberi contoh yang menjauhkan makanan dari hewan
baik dengan tidak merokok di muka yang mengganggu perlu diupayakan
umum . untuk menghindari gangguan dan
c. Pertemuan Ke-4 menjaga makanan oleh salah satu
Bentuk multimedia pada anggota keluarga atau mengunci ruang
pertemuan ini adalah penggunaan makan untuk menghindari masuknya
gambar berseri tentang kegagalan hewan. Gambar tersebut juga
menikmati makan malam ketika menampakan solusi apabila makanan
menyambut tamu kehormatan. Dari yang akan disantap sudah terlanjur

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 45


dimakan kucing yaitu dengan segera acara makan malam tidak terjadi
mencari makanan pengganti sehingga kegaga

Gambar 3
Gambar Berseri tentang Kegagalan Menikmati Makan Malam ketika Menyambut
Tamu Kehormatan

d. Pertemuan ke-8 kantor pos yang sudah tidak


Pada pertemuan ke-8 ini, beroperasi sejak lama. Pada
peneliti menggunakan materi dari e- pemaparan materi, peneliti
book berjudul Reading Games dengan menunjukkan gambar sebagai ilustrasi
tema cerita lucu tentang kriminalitas kejadian sehingga mahasiswa mampu
sebagai media pembelajaran berimajinasi untuk memudahkan
multimedia berbasis gambar. Berikut memahami bacaan.
ini salah satu contoh cerita tersebut Dari teks dibawah ini dapat
yang berisi tentang perampokan ditarik suatu kesimpulan bahwa
kantor pos yang gagal disebabkan perampokan merupakan kegiatan yang

46 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


tidak bisa diterima dan suatu kegiatan perampokan tidak terjadi sehingga
yang menimbulkan kerugian bagi diri menanggulangi dampak kerugian bagi
sendiri maupun orang lain dan pelaku maupun korban dikemudian
sungguh beruntung pelaku hari.
perampokan itu bahwa kejadian
Gambar 4
Kegagalan dalam Kriminalitas

e. Pertemuan Ke-9 ketika gambar diambil yaitu tahun


Pada pertemuan ke-9 ini, 1964 belum ada piranti lunak untuk
peneliti menunjukkan video sebagai mengedit gambar. Hal tersebut
media multimedia berbasis gambar. menimbulkan konspirasi bahwa ada
Video ini berisi cerita-cerita aneh orang yang menggunakan seragam
yang tidak bisa dijelaskan hingga saat astronot ketika anak tersebut akan
ini. Salah satu diantaranya adalah difoto dan dia berada di belakang anak
gambar tentang seorang astronot yang tersebut. Sampai saat ini kebenaran
berada dibelakang seorang anak foto itu masih menjadi misteri.
perempuan ketika difoto. Padahal

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 47


Gambar 5
Foto Seorang Astronout di Belakang Seorang Anak Perempuan

f. Pertemuan Ke-11 daerah dan ada gambar yang


Pertemuan ke-11 menunjukkan mengandung nilai edukasi yang
penggunaan multimedia berupa dibungkus dalam bentuk penyataan
gambar-gambar yang diedit kemudian yang mengandung lelucon. Hal
ditambahkan pernyataan tertentu tersebut bermanfaat untuk
untuk memunculkan kesan lucu. Hal menunjukkan suatu ilustrasi bahwa
tersebut sering disebut meme. Dalam teks spoof yang mereka pelajari
hal ini, peneliti meminta mahasiswa merupakan teks yang tidak sekedar
untuk membaca dan menilai gambar menunjukkan sisi kejenakaan tetapi
mana yang memiliki nilai edukasi, juga mengandung nilai edukasi yang
sebab ada gambar yang cenderung bisa diambil pelajaran. Berikut ini
diedit untuk menampilkan penyataan merupakan salah satu gambar lucu
berbentuk lelucon yang sengaja dibuat yang memiliki nilai edukasi.
tentang seorang pemimpin disuatu

48 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


Gambar 6
Salah Satu Gambar Lucu yang Memiliki Nilai Edukasi.

Pernyataan tersebut digambar menghindari serangan hewan laut,


menunjukkan bahwa seorang anak berenang untuk menyelamatkan orang
yang tidak pernah membuka dan lain lain yang sedang tenggelam, dan
membaca buku dan seringkali mencuri sebagainya. Gambar-gambar tersebut
uang ibunya, sehingga ada yang dipaparkan ketika kegiatan pre-
menyarankan agar uang ibu disimpan reading yang bertujuan untuk
didalam buku anak sebab anak memprediksi isi teks yang akan
tersebut tidak pernah membuka buku. dibaca, mereviu pengalaman
g. Pertemuan Ke-12 melakukan kegiatan di pantai, dan
Pada pertemuan ini, peneliti memberikan komentar tentang
menggunakan multimedia berbasis manfaat dan kelemahan kegiatan
gambar dengan tema swimming for tersebut.
life. Tema tersebut bertujuan untuk Pada gambar 5.7. menunjukkan
memaparkan bentuk kegiatan kegiatan berenang di pantai sebagai
berenang untuk mempertahankan kegiatan olahraga untuk kesehatan dan
kehidupan. Dalam hal ini, peneliti kegiatan untuk menyalurkan bakat dan
menunjukkan kepada para mahasiswa hobi. Setelah menunjukkan gambar-
berupa gambar-gambar kegiatan gambar tersebut, peneliti memberikan
berenang untuk mempertahankan teks tentang survival on the sea yang
hidup, semisal berenang setelah berisi tentang cerita seorang
pesawat jatuh ke laut, berenang untuk perempuan yang berhasil

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 49


menyelamatkan diri dengan cara dikemudikannya jatuh ke laut.
berenang setelah pesawat yang
Gambar 7
Salah Satu Gambar tentang Kegiatan Berenang

2. Permasalahan yang Dihadapi para jeda pada setiap potongan


Mahasiswa dari Sudut Pandang Dosen dan subyek, predikat, dan objek.
Mahasiswa 2) Beberapa mahasiswa lebih suka
Berikut ini peneliti paparkan tentang duduk berkelompok dengan
bentuk permasalahan dalam penggunaan teman yang mereka rasa cocok,
multimedia kaitannya dengan ketrampilan sehingga ketika membaca
membaca para mahasiswa dari sudut mereka cenderung berbicara
pandang dosen dan mahasiswa: dengan teman sebelah untuk
a. Bentuk Permasalahan Mahasiswa memberikan komentar tentang
dari Sudut Pandang Dosen gambar yang sedang diamati.
1) Beberapa mahasiswa masih 3) Para mahasiswa cenderung
mengalami kendala ketika tidak mau bertanya ketika
membaca nyaring (reading menghadapi kendala dalam
aloud). Hal tersebut tampak membaca, sehingga peneliti
ketika mereka melafalkan kata perlu mengecek dengan cara
dengan pengucapan yang mendatangi setiap mahasiswa
kurang tepat, membaca tanpa ketika mereka sedang
memperhatikan tanda baca, dan mengerjakan latihan soal, sebab
membaca tanpa memperhatikan dari proses dan hasil kegiatan
tersebut dapat diketahui mereka

50 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


mengalami kendala atau tidak dengan jumlah pertanyaan
dalam membaca. yang harus dijawab, dan
4) Multimedia berbasis gambar penggunaan multimedia
cenderung memudahkan cenderung mengurangi waktu
mahasiswa memahami bacaan peneliti untuk menjelaskan
dan memotivasi membaca, strategi membaca dan
tetapi belum optimal dalam membahas hasil latihan soal.
menunjang ketrampilan 2) Membaca nyaring dengan
membaca nyaring dan pengucapan dan kelancaran
memahami makna kata didalam yang tepat merupakan bentuk
suatu kalimat. permasalahan yang mereka
5) Pemilihan multimedia berbasis hadapi. Solusinya adalah
gambar yang sesuai dengan dengan latihan membaca tidak
materi perkuliahan dan level hanya ketika perkuliahan
membaca mahasiswa, sehingga membaca tetapi juga diliuar
dapat meningkatkan jam kuliah.
ketrampilan membaca para 3) Memahami makna kata
mahasiswa ditinjau dari didalam suatu kalimat tanpa
keseluruhan aspek, yaitu membuka kamus merupakan
kelancaran membaca, kendala yang masih mereka
pengucapan yang tepat, dan hadapi.
pemahaman ide pokok, kalimat 4) Memahami isi video yang
pendukung, referensi, dan diputar dan menghubungkan
makna kata dalam suatu antara makna video dengan
kalimat. teks yang sedang dibaca
b. Bentuk Permasalahan Mahasiswa
dari Sudut Pandang Mahasiswa 3. Solusi untuk Mengatasi Permasalahan
1) Para mahasiswa belum ketika Penggunaan Multimedia Kaitannya
memahami sepenuhnya dengan
tentang strategi membaca agar Ketrampilan Membaca Para Mahasiswa
bisa menjawab pertanyaan pada Perkuliahan Intensive Reading
dengan tepat dan cepat, sebab
mereka harus menyesuaikan
waktu mengerjakan soal
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 51
Tabel 1
No Permasalahan Solusi
1 Mahasiswa cenderung berbicara Meninjau setiap mahasiswa ketika
dengan teman sebelah untuk mereka mengamati gambar.
memberikan komentar tentang gambar
yang sedang diamati, sehingga
menciptakan suasana gaduh.
2 Para mahasiswa cenderung tidak mau Meninjau setiap mahasiswa ketika
bertanya ketika menghadapi kendala sedang mengerjakan latihan soal dan
dalam membaca bertanya secara langsung tentang
kendala yang dihadapi dan mengamati
hasil latihan soal yang sedang dan
sudah selesai mereka kerjakan.
3 Multimedia berbasis gambar belum Diperlukan multimedia berbentuk
optimal dalam menunjang ketrampilan video yang tidak hanya berisi gambar
membaca nyaring dan memahami dan suara, tetapi juga subtitle dalam
makna kata didalam suatu kalimat bahasa Inggris.
4 Penggunaan multimedia cenderung Memperpendek waktu penggunaan
mengurangi waktu peneliti untuk multimedia.
menjelaskan strategi membaca dan
membahas hasil latihan soal.
5 Memahami hubungan antara isi video Memaparkan secara berulang-ulang
dengan teks yang sedang dibaca, kepada mahasiswa tentang hubungan
sehingga para mahasiswa berfikir multimedia dengan isi teks, baik
bahwa video tersebut kurang ketika kegiatan pre-reading, while
bermanfaat. reading, dan post-reading
6 Pemilihan multimedia berbasis gambar Meluangkan waktu untuk membaca
yang sesuai dengan materi perkuliahan literature, menyaksikan video, dan
dan level membaca mahasiswa sharing gagasan dengan kolega
sehingga mampu memunculkan
ide/gagasan tentang multimedia yang
sesuai untuk perkuliahan membaca

KESIMPULAN memahami bacaan sebab isi dari


1. Multimedia berbasis gambar bacaan tidak jauh dari gambar dan
mampu meningkatkan motivasi mereka secara optimal mengikuti
para mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pra-membaca dengan
perkuliahan membaca. Hal baik sehingga memahami bacaan
tersebut terlihat ketika mereka dengan mudah.
antusias dalam menyaksikan 3. Meninjauan terhadap mahasiswa
media tersebut dan antusias dalam ketika mereka mengerjakan
membaca teks. latihan sangat diperlukan sebab
2. Multimedia berbasis gambar dengan kegiatan tersebut, peneliti
memudahkan mahasiswa dalam bisa bertanya secara langsung

52 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016


tentang permasalahan yang Harling, Kenneth. 2002. An Overview of
Case Study. Canada: Wilfrid
sedang mereka hadapi ketika
Laurier University.
membaca dan peneliti dapat
Hitchcock, G. and Hughes, D.1995.
mengamati secara langsung
Research and the Teacher (second
proses dan hasil latihan soal yang edition). London: Routledge.
sedang dikerjakan oleh
Maryoto. 2013. Membaca Intensif.
mahasiswa sehingga dapat Retrieved from http://mrjendela-
maryoto.blogspot.co.id.
diketahui letak permasalahan
yang sedang dihadapi oleh setiap Moleong, Dr. Lexy J. 1989. Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Bandung :
mahasiswa.
Remadja Karya CV
4. Alokasi waktu yang tepat untuk
Nunan, David. 2003. The Learner
pemaparan multimedia berbasis
Centered Curriculum. A Study in
gambar mampu mengoptimalkan Second Language Teaching.
Cambridge: Cambridge University
alokasi waktu untuk langkah-
Press.
langkah dalam perkuliahan.
Pengertian Nilai, Moral, dan Norma. 2012.
Retrieved from
DAFTAR PUSTAKA http://coretanseadanya.blogspot.co.
id
Carrell, Patricia L. 1990. Interactive
Approach to Second Language
Setyama, Nurul Ngaini. 2013. Pengertian
Reading.California: Cambridge
Nilai, Moral, dan Norma.
University Press.
Retrieved from
http://setyamaini.blogspot.co.id
Celce-Murcia, Marianne. 2001. Teaching
English as a Second or Foreign Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian
Language. 3rd ed. London: Kualitatif. Surakarta : UNS Press.
Thomson Learning.
Wijaya, Yoga Permana. 2014. Hakekat
Cleophas, Frans. 2011. Penggunaan media Nilai dan Moral Serta
pembelajaran yang tepat dapat Sosialisasinya Dalam Kehidupan
menunjang keberhasilan dalam Manusia. Retrieved from
proses pembelajaran. Retrieved https://yogapermanawijaya.wordpr
from http:// ess.com
kursusinggris.wordpress.com
Yin, Robert K.. 2003. Case Study
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Research: Design and Methods.
Yogjakarta: Gava Media Third Edition. California: Sage
Publications Ltd
Grabe, William and Stoller, L. Fredericka.
2002. Teaching and Research
Reading. London: Longman

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016 53


Meldita Barliany. 2014. Definisi Etimologi
Multimedia dan Manfaat
Multimedia diakses dari
http://meiditha.blogspot.co.id/2014
/08/definisi-etimologi-multimedia-
dan.html pada hari Jum’at, 19
Agustus 2016.

Tarigan, H.G. 1986. Membaca Sebagai


Suatu Keterampilan Berbahasa,
Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. 1986. Membaca Ekspresif,


Bandung: Angkasa

54 EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai