Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PEMBAHASAN KASUS

PT. NOSAKU (KASUS NO 3)


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc.

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Shopia Panggabean (D1B021140)

Muhammad De Oscar (D1B021148)

Dwi Friska Pasaribu (D1B021154)

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN AGRIBISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2023
1. Uraian Mengenai Kasus PT Nosaku
PT. Nosaku adalah perusahaan yang memproduksi buku notes saku.
Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi penuh sebanyak 3200 kotak
per bulan di mana setiap kotak berisi 40 notes. Perusahaan ingin mencari
alternatif terbaik dalam perencanaan produksi untuk memenuhi permintaan
selama 6 bulan ke depan. Permintaan untuk 6 bulan ke depan telah
diprediksi dan perusahaan ingin mencari alternatif terbaik dalam
perencanaan produksi. Dua alternatif yang dipertimbangkan adalah
berproduksi stabil setiap bulan sesuai dengan kapasitas maksimal atau
berproduksi menurut strategi pengaturan persediaan. Terdapat beberapa
faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti kemungkinan sub-kontrak
dengan biaya tambahan jika kapasitas produksi tidak mencukupi,
peningkatan kapasitas produksi dengan biaya tambahan, biaya
penyimpanan kelebihan produksi, dan asumsi tidak ada persediaan awal
dan akhir.

2. Konsep Teoritis Kasus PT Nosaku


 Kapasitas produksi: Merupakan jumlah maksimal produk yang dapat
diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode waktu tertentu.
 Permintaan: Jumlah produk yang dibutuhkan oleh pasar atau
konsumen dalam satu periode waktu tertentu.
 Strategi pengaturan persediaan: Pendekatan yang digunakan untuk
mengatur produksi berdasarkan permintaan dan kapasitas produksi.
 Sub-kontrak: Proses outsourcing produksi kepada pihak ketiga jika
kapasitas produksi internal tidak mencukupi.
 Biaya tambahan: Biaya yang timbul jika perusahaan harus melakukan
sub-kontrak atau meningkatkan kapasitas produksi.
 Biaya penyimpanan: Biaya yang timbul akibat menyimpan persediaan
yang melebihi permintaan.
 Kemungkinan melakukan sub-kontrak dengan perusahaan lain jika
kapasitas produksi tidak mencukupi, dengan biaya tambahan sebesar
Rp. 5.000 per kotak.
 Kemungkinan meningkatkan kapasitas produksi hingga 300 unit per
bulan dengan memperpanjang jam kerja karyawan, dengan biaya
tambahan sebesar Rp. 3500 per kotak.
 Biaya penyimpanan kelebihan produksi setiap bulan sebesar Rp. 1000
per kotak.
 Tidak ada persediaan awal (bulan Oktober) dan persediaan akhir
(bulan Maret).

3. Uraian Mengenai Hasil Pembahasan Kasus PT Nosaku

Dalam mencari alternatif terbaik dalam perencanaan produksi, kita


perlu menghitung biaya total untuk setiap alternatif yang ada. Dalam kasus
ini, kita memiliki dua alternatif: berproduksi stabil setiap bulan sesuai
dengan kapasitas maksimal atau berproduksi menurut strategi pengaturan
persediaan.

Untuk menghitung biaya total, kita perlu mempertimbangkan biaya


produksi dan biaya penyimpanan. Biaya produksi dapat dihitung dengan
mengalikan jumlah produksi dengan biaya produksi per kotak. Biaya
penyimpanan dapat dihitung dengan mengalikan jumlah kelebihan
produksi dengan biaya penyimpanan per kotak per bulan.

Setelah melakukan perhitungan, jika kedua alternatif memiliki total


biaya yang sama, maka saran yang dapat diberikan kepada manajer
produksi adalah untuk memilih alternatif berproduksi stabil setiap bulan
sesuai dengan kapasitas maksimal. Hal ini karena alternatif tersebut tidak
memerlukan biaya tambahan untuk sub-kontrak atau peningkatan
kapasitas produksi, serta tidak ada biaya penyimpanan kelebihan produksi.
Dengan demikian, alternatif ini lebih menguntungkan bagi perusahaan.
Berdasarkan analisis pasar, perusahaan memperkirakan besarnya
permintaan untuk 6 bulan ke depan. Untuk memenuhi permintaan tersebut,
perusahaan memiliki dua alternatif:

 Berproduksi stabil setiap bulan sesuai dengan kapasitas maksimal.


 Berproduksi menurut strategi pengaturan persediaan.

Untuk menentukan alternatif yang lebih menguntungkan, perlu


dilakukan perhitungan biaya dan keuntungan dari masing-masing
alternatif. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

 Langkah 1 : Menghitung total permintaan selama 6 bulan ke depan.


Jumlah permintaan per bulan adalah 3200 kotak (kapasitas
maksimal) atau jumlah permintaan yang diharapkan jika
menggunakan strategi pengaturan persediaan.
 langkah 2 : Menghitung biaya produksi untuk masing-masing
alternatif. Biaya produksi per kotak adalah biaya produksi normal
jika menggunakan kapasitas maksimal atau biaya produksi dengan
tambahan biaya jika menggunakan strategi pengaturan persediaan.
 Langkah 3 :Menghitung biaya tambahan jika kapasitas produksi
tidak mencukupi. Biaya tambahan per kotak adalah Rp. 5.000 jika
menggunakan sub-kontrak dengan perusahaan lain.
 Langkah 4 : Menghitung biaya tambahan jika kapasitas produksi
ditingkatkan. Biaya tambahan per kotak adalah Rp. 3500 jika
kapasitas produksi ditingkatkan hingga 300 unit per bulan dengan
memperpanjang jam kerja karyawan.
 Langkah 5 : Menghitung biaya penyimpanan kelebihan produksi
setiap bulan. Biaya penyimpanan per kotak adalah Rp. 1000.
 Langkah 6 : Menghitung total biaya untuk masing-masing
alternatif dengan menggabungkan biaya produksi, biaya tambahan
jika kapasitas tidak mencukupi, biaya tambahan jika kapasitas
ditingkatkan, dan biaya penyimpanan kelebihan produksi.
 Langkah 7 : Membandingkan total biaya untuk masing-masing
alternatif dan memilih alternatif dengan total biaya terendah
sebagai alternatif yang lebih menguntungkan.

Perusahaan memiliki dua alternatif produksi yang dapat dipilih:

 Berproduksi stabil setiap bulan sesuai dengan kapasitas maksimal:


Perusahaan dapat memproduksi buku notes saku sebanyak 3200
kotak per bulan, dengan setiap kotak berisi 40 notes. Dalam
alternatif ini, perusahaan akan memproduksi dengan kapasitas
maksimal setiap bulan.
 Berproduksi menurut strategi pengaturan persediaan: Dalam
alternatif ini, perusahaan akan mengatur produksi berdasarkan
permintaan yang ada. Jika kapasitas produksi tidak dapat
memenuhi prakiraan permintaan, perusahaan dapat melakukan sub-
kontrak dengan perusahaan lain dengan biaya tambahan sebesar
Rp. 5.000 per kotak. Selain itu, kapasitas produksi maksimal dapat
ditingkatkan hingga 300 unit setiap bulan dengan memperpanjang
jam kerja karyawan, dengan biaya tambahan sebesar Rp. 3500 per
kotak produksi. Biaya penyimpanan kelebihan produksi setiap
bulan adalah Rp. 1000 per kotak per bulan.

Sebagai ahli, saya merekomendasikan perusahaan untuk memilih


alternatif berproduksi menurut strategi pengaturan persediaan. Berikut
adalah alasan-alasan mengapa alternatif ini lebih menguntungkan:

 Dalam alternatif ini, perusahaan dapat mengatur produksi


berdasarkan permintaan yang ada. Hal ini akan menghindari
terjadinya kelebihan produksi yang perlu disimpan dan dikenakan
biaya penyimpanan tambahan.
 Jika kapasitas produksi tidak dapat memenuhi prakiraan
permintaan, perusahaan dapat melakukan sub-kontrak dengan
perusahaan lain. Meskipun ini akan menambah biaya sebesar Rp.
5.000 per kotak, namun perusahaan dapat memastikan bahwa
permintaan pelanggan tetap terpenuhi.
 Dalam alternatif ini, perusahaan juga memiliki opsi untuk
meningkatkan kapasitas produksi hingga 300 unit setiap bulan
dengan biaya tambahan sebesar Rp. 3500 per kotak produksi. Hal
ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk meningkatkan
produksi jika permintaan tiba-tiba meningkat.
 Dengan memilih alternatif berproduksi menurut strategi pengaturan
persediaan, perusahaan dapat mengoptimalkan produksi dan
memastikan bahwa permintaan pelanggan terpenuhi tanpa harus
menghadapi biaya penyimpanan kelebihan produksi yang tinggi.

Untuk mencari alternatif yang terbaik dalam perencanaan produksi,


kita perlu menghitung biaya total untuk setiap alternatif yang ada.

 Berproduksi stabil setiap bulan sesuai dengan kapasitas maksimal:

Dalam 6 bulan, total permintaan adalah 5000 kotak (800 + 900 +


700 + 1000 + 800 + 800).

Biaya produksi = 5000 kotak x Rp. 0 = Rp. 0

Biaya penyimpanan = 0 kotak x Rp. 1000/kotak/bulan = Rp. 0

Total biaya = Rp. 0


 Berproduksi menurut strategi pengaturan persediaan:
Untuk menghitung jumlah produksi setiap bulan, kita perlu
mempertimbangkan permintaan dan kapasitas produksi.
Jumlah produksi untuk setiap bulan:
- Bulan Oktober: Permintaan 800 kotak, produksi 800 kotak
- Bulan November: Permintaan 900 kotak, produksi 900 kotak
- Bulan Desember: Permintaan 700 kotak, produksi 700 kotak
- Bulan Januari: Permintaan 1000 kotak, produksi 1000 kotak
- Bulan Februari: Permintaan 800 kotak, produksi 800 kotak
- Bulan Maret: Permintaan 800 kotak, produksi 800 kotak

Biaya produksi = (800 + 900 + 700 + 1000 + 800 + 800) x Rp. 0 =


Rp. 0
Biaya penyimpanan = ((800 - 800) + (900 - 900) + (700 - 700) +
(1000 - 1000) + (800 - 800) + (800 - 800)) x Rp. 1000/kotak/bulan
= Rp. 0
Total biaya = Rp. 0

Dari perhitungan di atas, kedua alternatif memiliki total biaya yang


sama yaitu Rp. 0. Oleh karena itu, saran yang dapat diberikan kepada
manajer produksi adalah untuk memilih alternatif berproduksi stabil setiap
bulan sesuai dengan kapasitas maksimal.

Anda mungkin juga menyukai