Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

Ringkasan Materi Kuliah Pertemuan Ke-7

Oleh :
Kelompok 1

Gede Udik Apriadi 2207611001


I Gede Wardana Putra 2207611002
I Putu Gede Adi Wilantara 2207611003
Desak Made Mya Yudia Sari 2207611004

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI (PPAk)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

Relevant Costs
Biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan keputusan adalah biaya
relevan. Agar suatu biaya dapat dianggap sebagai biaya relevan, maka biaya tersebut harus
memenuhi dua persyaratan, yaitu:
1. Biaya tersebut harus belum terjadi, dan biaya tersebut baru akan terjadi apabila
keputusan yang dipilih perusahaan dilaksanakan. Hal ini menjelaskan lagi bahwa
biaya yang sudah terjadi (sunk costs) tidak dapat dipakai untuk pengambilan
keputusan.
2. Biaya tersebut harus berbeda untuk setiap alternatif yang berbeda. Meskipun biaya
tersebut belum dikeluarkan (memeuhi persyaratan pertama), namun jika untuk setiap
alternatif yang ada biayanya adalah sama, maka biaya tersebut juga tidak relevan
dalam pengambilan keputusan. Misalkan perusahaan memiliki kapasitas produksi
sebanyak 100.000 unit, namun jumlah kapasitas yang terpakai hanya 80.000 unit. Saat
ini perusahaan ingin memproduksi tambahan 10.000 unit. Biaya yang relevan untuk
keputusan ini adalah biaya variable, karena biaya variable tidak akan muncul kalua
perusahaan tidak memproduksi tambahan 10.000 unit tersebut. Namun, jika
perusahaan memutuskan untuk menambah produksi, maka biaya variable akan
muncul. Karena nilai biaya variable akan berbeda untuk keputusan yang berbeda,
maka biaya variable termasuk dalam kategori biaya relevan. Tidak demikian halnya
dengan biaya tetap, karena keputusan perusahaan untuk memproduksi 80.000 unti
ataupun 90.000 unit akan memiliki total biaya tetap yang sama, sehingga dalam hal
ini biaya tetap bukan merupakan biaya relevan untuk pengambilan keputusan.

Sunk Cost
Sunk cost merujuk pada biaya atau investasi yang telah dikeluarkan dan tidak dapat
dikembalikan (irreversible), sehingga tidak boleh menjadi pertimbangan dalam membuat
keputusan bisnis di masa depan.
Dalam konteks bisnis, contohnya bisa berupa investasi modal untuk membangun pabrik,
pengeluaran biaya riset dan pengembangan produk, atau biaya pelatihan karyawan. Biaya-
1
biaya tersebut sudah dikeluarkan dan tidak dapat dikembalikan, sehingga dalam membuat
keputusan bisnis di masa depan, biaya-biaya tersebut tidak boleh menjadi faktor yang
dipertimbangkan.
Seringkali, orang atau perusahaan terjebak dalam pikiran sunk cost, di mana mereka terus
berinvestasi dalam suatu proyek atau usaha karena sudah mengeluarkan biaya yang besar di
awal, meskipun proyek atau usaha tersebut tidak menguntungkan atau berpotensi gagal. Ini
bisa mengakibatkan kerugian finansial yang lebih besar di masa depan. Oleh karena itu,
penting untuk mempertimbangkan hanya biaya-biaya masa depan dalam membuat keputusan
bisnis, bukan biaya yang sudah sunk.
Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, sunk cost dapat menjadi faktor yang
memengaruhi keputusan bisnis. Terkadang, keputusan jangka pendek harus diambil dengan
pertimbangan sunk cost, terutama jika biaya yang sudah dikeluarkan sudah sangat besar.
Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan sudah mengeluarkan biaya besar untuk
membeli mesin produksi dan sudah dipasang di pabrik. Kemudian, mesin tersebut mengalami
kerusakan yang membutuhkan biaya perbaikan yang cukup besar. Jika perusahaan
memutuskan untuk tidak memperbaiki mesin tersebut, maka biaya yang sudah dikeluarkan
akan menjadi sunk cost dan tidak dapat dikembalikan. Namun, jika perusahaan memutuskan
untuk memperbaiki mesin tersebut, biaya yang sudah dikeluarkan menjadi pertimbangan
dalam keputusan tersebut.
Dalam situasi seperti ini, perusahaan harus mempertimbangkan apakah biaya perbaikan
tersebut masih lebih efisien dibandingkan dengan biaya untuk membeli mesin baru atau biaya
untuk mengurangi produksi karena tidak ada mesin yang dapat digunakan. Oleh karena itu,
perusahaan harus mempertimbangkan sunk cost sebagai faktor yang memengaruhi keputusan
bisnis dalam jangka pendek.
Namun, perusahaan juga harus tetap berhati-hati agar tidak terjebak dalam pikiran sunk
cost dan membuat keputusan yang merugikan hanya karena biaya yang sudah dikeluarkan.
Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti potensi
keuntungan, risiko, dan efisiensi dalam membuat keputusan bisnis.

Penerapan Relevant Cost dalam Berbagai Kondisi


1. Pesanan Khusus (Special Order)
Kasus pertama dalam pengambilan keputusan jangka pendek adalah mengenai
pesanan khusus. Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas
2
dibawah yang dimiliki perusahaan. Pada saat demikian terdapat calon pembeli yang ingin
melakukan pesanan khusus pada perusahaan dengan harga jual dibawah harga reguler
perusahaan.

Contoh Soal
PT Serasi Selaras adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam furniture.
Saat ini usaha perusahaan sedang mengalami kelesuan. Perusahaan saat ini memiliki
kapasitas produksi sebanyak 100.000 jam mesin, namun yang terpakai hanya 60.000 jam
mesin. Dalam kondisi seperti ini, terdapat seorang calon pembeli yang ingin membeli
5.000 buah kursi. Untuk memproduksi kursi tersebut dibutuhkan total jam mesin
sebanyak 10.000 jam. Biaya bahan mentah langsung untuk membuat satu kursi pesanan
adalah Rp20.000. Sedangkan jam buruh langsung yang dibutuhkan untuk membuat kursi
adalah 15 menit per kursi. Biaya buruh langsung adalah Rp16.000 per jam buruh
langsung. Perusahaan membebankan biaya overhead untuk masing-masing produk
berdasarkan jam mesin. Biaya overhead variabel adalah Rp 6.000 per jam mesin.
Sedangkan tarif biaya overhead tetap adalah Rp8.000 per jam mesin. Tarif overhead
tetap ini dihitung berdasarkan kapasitas mesin sebesar 100.000 jam mesin. Tidak ada
biaya-biaya lain yang akan dikeluarkan perusahaan terkait dengan pesanan ini. Selama
ini perusahaan menjual kursi tersebut dengan harga Rp 60.000 per kursi.

Pertanyaan:
1. Jika pemesan tersebut memberikan penawaran harga sebesar Rp42.000 per kursi,
menurut anda apakah tawaran tersebut sebaiknya diterima?
2. Dengan penawaran yang sama, apakah pesanan tersebut sebaiknya diterima apabila
perusahaan sudah berproduksi dalam kapasitas penuh?
3. Dengan penawaran yang sama, apakah pesanan tersebut sebaiknya diterima apabila
saat ini perusahaan sudah mempergunakan 95,000 jam mesin untuk pesanan
regulernya?

Jawaban:
Mengacu pada teori mengenai biaya relevan, maka dalam kasus
perusahaan saat ini memproduksi dibawah kapasitas yang ada, maka total biaya
tetap bukan merupakan biaya relevan, karena perusahaan memproduksi dengan
kapasitas 60.000 jam mesin maupun dengan kapasitas 100.000 jam mesin, maka total
3
biaya overhead tetap adalah sama. Yang merupakan biaya relevan adalah biaya yang
berubah kalau perusahaan menerima pesanan tersebut. Dalam hal ini semua biaya
variabel (bahan mentah langsung, buruh langsung dan overhead pabrik variabel)
merupakan biaya relevan. Karena itu untuk menentukan apakah pesanan tersebut
diterima atau tidak, perusahaan harus memperbandingkan antara pendapatan relevan
dan biaya relevan akibat adanya pesanan tersebut. Besarnya pendapatan relevan
adalah harga beli yang diajukan pelanggan, yaitu Rp42.000 per kursi, sedangkan
besarnya biaya relevan adalah Rp20.000 + Rp4.000 + Rp12.000 = Rp36.000 per
kursi. Karena pendapatan relevan lebih besar dari biaya relevan, maka berdasarkan
pertimbangan kuantitatif maka sebaiknya pesanan ini diterima.
Namun, jika perusahaan sudah berproduksi dalam kapasitas penuh, maka
perusahaan memerlukan tambahan kapasitas untuk memproduksi. Tambahan
kapasitas tersebut akan menimbulkan tambahan biaya tetap, sehingga tambahan biaya
tetap tersebut merupakan biaya relevan. Jika perusahaan sudah beroperasi
dalam kapasitas penuh, maka terdapat alternatif lain untuk memenuhi pesanan
tersebut, yaitu dengan mengorbankan penjualan yang ada sekarang. Untuk opsi ini,
maka perusahaan harus memperbandingkan antara marjin kontribusi yang diperoleh
dari pesanan tersebut dengan marjin kontribusi yang harus dikorbankan untuk
memenuhi pesanan tersebut. Mengapa yang diperbandingkan adalah marjin
kontribusi? Karena dalam opsi ini total biaya tetap tidak berubah, apakah perusahaan
tetap melakukan penjualan secara reguler atau memenuhi pesanan tersebut. Karena
marjin kontribusi penjualan reguler lebih besar dari marjin kontribusi pesanan,
maka sebaiknya pesanan tersebut ditolak.
Dalam pertanyaan nomor 3, perusahaan memiliki kapasitas menganggur
sebanyak 5.000 jam, namun yang dibutuhkan untuk memproses semua pesanan
tersebut adalah 10.000 jam (karena calon pembeli tidak mau membeli kurang dari
5.000 kursi). Jika perusahaan menerima pesanan tersebut, maka total marjin
kontribusi yang diperoleh adalah (Rp42.000 – Rp36.000) X 5.000 kursi =
Rp30.000.000. Sedangkan total marjin kontribusi yang harus dikorbankan adalah
(Rp60.000 – Rp36.000) X 2.500 kursi = Rp60.000.000.
Karena marjin kontribusi yang harus dikorbankan lebih besar dari total marjin
kontribusi yang akan diterima dari pesanan itu, maka sebaiknya pesanan tersebut
ditolak. Perhitungan secara kuantitatif bukan merupakan satu-satunya faktor yang
4
harus dipertimbangkan, namun juga faktor kulitatif. Dalam hal ini apakah transaksi ini
akan menghalangi perusahaan untuk mencapai tujuan stratejiknya. Salah satu faktor
kualitatif dari skenario pesanan khusus adalah apakah pesanan khusus
tersebut akan membuat harga reguler perusahaan menjadi rusak. Jika demikian
halnya, walaupun secara kuantitatif pesanan khusus tersebut menguntungkan, namun
pesanan tersebut tetap harus ditolak.

2. Membuat Sendiri atau Membeli dari Luar (Make or Buy)


Dalam kasus ini, perusahaan biasanya memproduksi komponen yang dipakai pada
produknya didalam perusahaan itu sendiri, namun terdapat penawaran yang lebih murah
dari pemasok diluar perusahaan untuk memasok komponen tersebut. Dalam hal ini,
keputusan yang harus diambil perusahaan adalah tetap memproduksi komponen didalam
perusahaan atau membelinya dari pemasok.

Contoh Soal
PT Indah Abadi adalah perusahaan yang memproduksi kipas angin. Selama ini
perusahaan memproduksi pisau kipas angin didalam perusahaan itu sendiri. Biaya untuk
membuat pisau kipas angin adalah:
• Biaya bahan mentah langsung --------------- Rp10.000 per pisau
• Biaya Buruh langsung ------------------------ Rp6.000 per jam buruh langsung
• Biaya Overhead pabrik variable ------------- Rp4.000 per jam buruh langsung
Diperlukan waktu 10 menit buruh langsung untuk membuat satu unit pisau.
Perusahaan menyewa satu buah mesin yang dikhususkan untuk membuat pisau, dan
biaya sewa mesin adalah Rp100.000.000 per tahun. Jika produksi pisau dihentikan, maka
kontrak sewa mesin tersebut dapat dibatalkan. Besar biaya penyusutan untuk ruangan
pabrik yang dipergunakan untuk membuat pisau adalah Rp 40.000.000 per tahun. Jika
pisau tidak diproduksi, maka ruangan tersebut akan menganggur dan tidak dapat
dipergunakan untuk apapun.
Jumlah pisau yang diproduksi adalah 20.000 pisau dalam satu tahun. Saat ini terdapat
pemasok dari luar perusahaan yang menawarkan untuk memasok pisau dengan harga
Rp17.000 per pisau. Menurut anda, apakah sebaiknya perusahaan tetap memproduksi
pisau didalam perusahaan atau membelinya dari luar ?

Jawaban:
5
Untuk kasus ini, maka sekali lagi yang menjadi biaya relevan adalah biaya variabel,
karena biaya ini akan berbeda antara keputusan memproduksi sendiri atau membeli dari
luar. Jika perusahaan memproduksi sendiri, maka biaya variabel akan muncul, namun
jika perusahaan membeli dari luar maka biaya variabel ini dapat dihilangkan. Namun
untuk biaya tetap, perusahaan harus melihat apakah biaya tetap tersebut dapat
dihilangkan apabila perusahaan membeli dari luar. Jika ya, maka biaya tetap tersebut
merupakan biaya relevan, namun bila tidak, maka biaya tetap tersebut bukan merupakan
biaya relevan, karena baik keputusan untuk membeli dari luar atau untuk memproduksi
sendiri biayanya akan tetap sama. Dalam kasus ini, biaya sewa mesin merupakan
biaya tetap yang relevan, sedangkan biaya penyusutan gedung pabrik bukan
merupakan biaya relevan.
Dengan demikian biaya yang relevan dalam kasus ini adalah semua biaya variabel
(Rp11.000 per pisau) dan biaya sewa mesin (Rp100.000.000 per tahun atau Rp5.000 per
pisau). Dengan demikian biaya relevan per pisau adalah Rp16.000 per pisau. Jika
dibandingkan dengan penawaran dari pemasok luar, maka opsi memproduksi sendiri
masih lebih murah.
Namun, jika penawaran dari pemasok luar lebih murah, maka terdapat faktor
kualitatif yang juga harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan. Faktor-faktor
tersebut antara lain, kualitas dari bahan baku atau komponen yang akan dipasok,
kontinuitas pasokan, ketepatan waktu kedatangan pasokan, dan sebagainya. Sekali lagi,
meskipun harga pasokan dari luar lebih murah, namun jika faktor kualitatif tidak
mendukung, maka sebaiknya perusahaan tetap memproduksi komponen tersebut sendiri.

3. Mempertahankan atau Menghentikan (Keep or Drop)


Salah satu contoh dari masalah ini adalah apabila perusahaan memiliki beberapa jenis
produk, dan ada beberapa produk yang tidak menguntungkan perusahaan. Dalam hal ini,
perusahaan harus memutuskan apakah akan tetap mempertahankan produk tersebut
ataukah menghentikan penjualan dan produksi dari produk tersebut. Hal yang sama juga
bisa diberlakukan untuk evaluasi cabang, pelanggan, dan sebagainya.

Contoh Soal
PT Bagus Hijau memproduksi dan menjual tiga jenis produk, yaitu produk A, B, dan C.
Hasil kinerja perusahaan pada tahun 20X4 adalah:

6
Dari laporan tersebut terlihat bahwa produk C mengalami kerugian, dan perusahaan
harus memutuskan apakah produk C akan dipertahankan atau dihentikan. Dalam kasus
ini, semua biaya variabel merupakan biaya relevan, karena untuk keputusan
mempertahankan produk maka biaya variabel tetap ada, namun jika produk dihentikan
maka biaya variabel menjadi nol. Dalam tabel terlihat ada dua biaya tetap, yaitu biaya
tetap langsung dan biaya tetap bersama. Biaya tetap langsung merupakan biaya tetap
yang dikeluarkan khusus untuk produk tersebut, sehingga biayanya bisa ditelusuri
langsung ke produk. Contoh biaya tetap langsung adalah biaya sewa atau penyusutan
mesin yang dikhususkan untuk memproduksi satu jenis produk, lalu biaya gaji untuk
orang yang bekerja khusus untuk memproduksi satu produk dan sebagainya. Biaya tetap
jenis ini memang tidak otomatis hilang jika suatu produk dihentikan, namun biaya tetap
ini lebih mudah dihilangkan dibandingkan dengan biaya tetap bersama. Jika biaya tetap
ini dapat dihilangkan jika produk dihentikan, maka biaya tetap ini akan menjadi biaya
relevan, namun jika semuanya tidak dapat dihilangkan, maka akan menjadi biaya tidak
relevan.

Biaya tetap bersama merupakan biaya tetap yang dikeluarkan dan dipergunakan untuk
ketiga produk yang dihasilkan perusahaan. Contoh dari biaya tetap bersama adalah biaya
penyusutan gedung pabrik, biaya gaji supervisor yang mengawasi ketiga produk tersebut,
biaya gaji direksi, dan sebagainya. Karena biaya ini dipergunakan untuk semua produk
maka jika satu produk dihentikan, maka biaya tetap bersama biasanya tidak akan hilang,
karena masih dipergunakan untuk produk lainnya. Karena biaya ini akan tetap sama
apakah produk dihentikan atau tidak, maka biaya ini merupakan biaya tidak relevan.

7
Dalam contoh soal, diasumsikan bahwa jika produk C dihentikan, maka semua biaya
tetap langsung dapat dihilangkan, sedangkan biaya tetap bersama tidak dapat dihilangkan
semua. Hasil keputusan tersebut adalah:

Dari tabel diatas terlihat bahwa keputusan untuk menghentikan produk C merupakan
keputusan yang salah, karena total profit perusahaan akan berkurang. Faktor kualitatif
yang dapat mempengaruhi keputusan ini antara lain adalah masalah moral pegawai
apabila ada pegawai yang diberhentikan karena produk dihentikan atau divisi dimana
mereka bekerja ditutup.

4. Langsung Dijual atau Diproses Lebih Lanjut (Sell or Process Further)


Situasi ini terkait dengan perusahaan yang memproduksi joint product. Seperti
yang telah dibahas sebelumnya, joint product berasal dari satu proses produksi yang akan
menghasilkan beberapa jenis produk. Dalam kasus ini, alokasi join costs bukan
merupakan biaya relevan, karena joint cost merupakan sunk cost. Hal ini disebabkan
keputusan untuk memilih apakah produk yang dihasilkan dari joint process tersebut akan
dijual atau diproses lebih lanjut dilakukan dilakukan setelah joint process selesai
dilakukan.

Contoh Soal
PT Kimia Rumit adalah perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kimia. Dalam
salah satu proses produksi yang dilakukan, perusahaan menghasilkan tiga jenis produk,
yaitu AAA, BBB, dan CCC. Joint costs yang dikeluarkan untuk melakukan proses
produksi adalah Rp100.000.000. Unit yang diproduksi dari proses tersebut adalah 3.000
kg AAA, 4.000 kg BBB,dan 4.000 kg CCC. Semua produk tersebut langsung dapat
dijual pada saat selesai diproduksi (pada titik split-off). Harga jual untuk produk AAA

8
adalah Rp20.000 per kg, produk BBB Rp15.000 per kg, dan produk C Rp10.000 per kg.
Produk AAA dapat diproses lebih lanjut menjadi produk AAA1. Biaya untuk memproses
lebih lanjut adalah Rp2.000 per kg, dan harga jual produk AAA1 adalah Rp23.000 per
kg. Apakah produk AAA lebih baik diproses lebih lanjut atau langsung dijual pada titik
split-off?

Jawaban:
Seperti yang telah dijelaskan, alokasi joint costs tidak relevan untuk keputusan ini.
Karena itu yang merupakan biaya dan pendapatan relevan dalam situasi ini adalah
tambahan pendapatan dan tambahan biaya akibat pemrosesan lebih lanjut. Jika produk
AAA diproses lebih lanjut, maka akan ada penambahan pendapatan sebesar Rp3.000 per
kg, sedangkan pertambahan biaya adalah Rp2.000 per kg. Karena pertambahan
pendapatan lebih besar dari pertambahan biaya, maka produk AAA sebaiknya diproses
lebih lanjut menjadi produk AAA1

5. Penentuan Bauran Produk dengan Kendala


Penentuan bauran produk dengan kendala terjadi apabila perusahaan memiliki
kapasitas produksi yang terbatas sehingga tidak dapat memenuhi permintaan yang ada.
Karena itu perusahaan harus memprioritaskan produk mana yang harus diproduksinya
agar dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Dalam kondisi ini, perusahaan harus
memprioritaskan produk-produk yang memiliki marjin kontribusi per menit constraint
yang paling tinggi. Dasar pemilihan prioritas yang dipakai adalah marjin kontribusi,
karena biaya tetap bukan merupakan biaya relevan. Apapun bauran produk yang dipilih
perusahaan biaya tetap akan sama, sehingga dengan memaksimalkan marjin kontribusi,
otomatis akan memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Contoh Soal
PT Cahaya Gelap memproduksi tiga jenis produk, yaitu produk A1, A2, dan A3.
Informasi yang berkaitan dengan masing-masing produk adalah:

9
Kapasitas produksi perusahaan adalah 3.000 jam atau 18.000 menit per tahun.
Berdasarkan informasi yang diberikan, tentukan bauran produk yang dapat
memaksimalkan keuntungan perusahaan.
Jika dilihat pada tabel yang diberikan, maka terlihat bahwa produk A1 walaupun
memliki marjin kontribusi per unit yang paling tinggi, namun memiliki marjin kontribusi
per menit yang paling rendah. Hal ini dikarenakan untuk memproduksi produk A1
diperlukan waktu yang paling lama. Seperti yan telah dijelaskan sebelumnya, maka
prioritas pemilihan produk harus didasarkan pada marjin kontribusi per menit yang
paling tinggi, maka prioritas akan diberikan pada produk A3, lalu A2, baru kemudian
A1.
Untuk memproduksi produk A3 akan dibutuhkan total waktu 6.000 menit, A2 8.000
menit, sehingga total waktu yang dibutuhkan untuk membuat kedua produk tersebut
adalah 14.000 menit. Waktu yang tersisa untuk membuat produk A1 adalah 4.000 menit,
sehingga jumlah produk A1 yang dapat dibuat hanya sebesar 400 unit (4.000
menit/10menit). Total maksimal marjin kontribusi yang dapat diperoleh perusahaan
adalah Rp 10.500.000 untuk produk A3, Rp8.000.000 untuk produk A2 dan Rp
2.000.000 untuk produk A1, dengan total marjin kontribusi sebesar Rp 20.500.000.

Pengambilan Keputusan Jangka Pendek dengan Activity Based Costing


Salah satu permasalahan yang timbul dalam konsep biaya relevan adalah penggunaan
alokasi tradisional dalam penentuan tarif biaya overhead, baik itu merupakan biaya overhead
tetap maupun biaya overhead variabel. Seperti telah dibahas sebelumnya, penggunaan tarif
overhead tradisional akan menghasilkan perhitungan yang kurang akurat. Karena itu

10
penggunaan activity based costing dalam menghitung biaya relevan diharapkan dapat
memperbaiki keakuratan perhitungan yang dilakukan perusahaan.
Dalam konsep activity based costing, biaya dikeluarkan untuk membayar sumberdaya
yang dipakai perusahaan untuk melakukan aktivitas. Karena itu semua biaya-biaya yang
dikeluarkan harus dikaitkan dengan sumberdaya yang dipakai. Pada dasarnya terdapat dua
sifat sumberdaya yang akan dipakai perusahaan, yaitu flexible resources dan committed
resources. Flexible resources merupakan sumber daya yang diperoleh sesuai dengan yang
dibutuhkan. Hal ini berarti jika perusahaan akan mengurangi aktivitas, maka sumberdaya
fleksibel ini akan dikurangi, bahkan jika perusahaan akan menghilangkan aktivitas,
maka sumberdaya ini juga akan hilang. Sementara committed resources adalah semuber daya
yang diperoleh sebelum kegiatan tersebut dilakukan, dan perusahaan sudah melakukan
komitmen terhadap sumberdaya tersebut, sehingga ada kegiatan maupun tidak ada kegiatan,
sumber daya tersebut tetap dimiliki perusahaan dan sulit untuk dihilangkan. Konsekuensi dari
committed resources adalah adanya ketidakseimbangan antara sumber daya yang dibutuhkan
dengan sumber daya yang tersedia. Jika sumber daya yang dibutuhkan lebih rendah dari
sumber daya yang tersedia, maka akan terjadi kapasitas menganggur. Kapasitas menganggur
tersebut tidak otomatis dapat dihilangkan.

Contoh Soal
Untuk lebih memperjelas konsep tersebut, maka akan diberikan contoh penerapannya dalam
kasus pesanan khusus (special order).
Darjiman adalah Presiden Direktur dari PT Jelas Cermat yang bergerak dibidang usaha
pembuatan kacamata. Selama ini, perusahaan dipercaya banyak perusahaan asing, seperti
Radenstock, Buacroc, dan lain-lainnya untuk meproduksi kacamata bagi mereka. Belakangan
ini, karena tingkat persaingan yang ketat dari negara-negara tetangga seperti Vietnam dan
China, ditambah lagi dengan semakin tingginya upah buruh, menyebabkan perusahaan
tersebut mulai kehilangan cukup banyak order. Ditengah kelesuan perusahaan tersebut, ada
pesanan dari PT Opportunis sebanyak 10.000 kacamata dengan harga Rp325.000 per
kacamata. Pesanan ini nantinya akan dijual oleh PT Oportunis kenegara-negara Afrika.
Pesanan ini bukan merupakan pesanan reguler, dan hanya merupakan satu kali pemesanan.
PT Jelas Cermat telah menerapkan sistem Activity Based Costing, dan ingin mempergunakan
sistem tersebut untuk menganalisis kelayakan pesanan ini. Informasi yang tersedia untuk
memproduksi 10.000 kacamata tersebut adalah:

11
Peningkatan kapasitas set-up, inspeksi, dan pembuatan kacamata harus dilakukan dalam
kelipatan tertentu. Peningkatan kapasitas set-up dapat dilakukan dalam kelipatan 25 jam.
Untuk aktivitas inspeksi, peningkatan dilakukan dalam kelipatan 2.000 jam dengan
peningkatan biaya tetap sebesar Rp20.000.000 untuk setiap kelipatan tersebut. Mesin untuk
membuat sepatu dapat disewa dengan harga Rp20.000 per jam mesin. Setiap mesin akan
menambah kapasitas produksi sebanyak 2.500 jam mesin. Berdasarkan informasi yang
diberikan, apakah pesanan tersebut lebih baik diterima atau tidak ?

Jawaban:
Dari contoh soal tersebut, terdapat dua jenis sumberdaya yang bersifat fleksibel, yaitu
bahan mentah langsung dan buruh langsung. Untu kedua jenis sumberdaya ini, maka jumlah
sumberdaya yang dipakai akan sesuai dengan jumlah sumberdaya yang dipasok. Karena itu
biaya yang akan dikeluarkan akan sesuai dengan jumlah pemakaian. Dalam hal ini total biaya
bahan mentah langsung adalah Rp12.000 X 10.000 rangka kacamata = Rp120.000.000.
Sedangkan untuk biaya buruh langsung besarnya adalah Rp20.000 X 5.000 jam buruh
langsung = Rp100.000.000.

Ketiga aktivitas lainnya, yaitu set-up, inspeksi dan pembuatan kacamata memiliki komponen
sumberdaya fleksibel dan sumber daya committed. Untuk sumber daya fleksibel, maka biaya
untuk melakukan aktivitas akan disesuaikan dengan jumlah pemakaian, dimana sekali lagi
jumlah sumberdaya yang dipakai sama dengan jumlah sumberdaya yang dipasok. Untuk
aktivitas set-up adalah Rp120.000 X 80 = Rp9.600.000, sedangkan untuk aktivitas inspeksi
adalah Rp80.000 X 800 = Rp6.400.000, dan untuk pembuatan kacamata adalah Rp3.000 X
6.000 jam mesin = Rp18.000.000. Sehingga total biaya fleksibel yang dikeluarkan untuk
pesanan tersebut adalah Rp254.000.000.

Untuk sumberdaya committed, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perusahaan akan
memperoleh sumberdaya tersebut didepan. Hal ini akan mengakibatkan sumberdaya yang
dipasok akan berbeda dengan sumberdaya yang dibutuhkan. Untuk aktivitas set-up misalnya,
12
perbedaan antara sumberdaya yang dipasok dengan yang dibutuhkan akan menimbulkan
kaspasitas menganggur sebanyak 45 jam set-up. Untuk menganalisis pesanan khusus
tersebut, maka perusahaan harus memperbandingkan antara kapasitas yang dibutuhkan
dengan kapasitas yang tersedia. Untuk aktivitas set-up terdapat 45 jam set-up menganggur,
namun yang dibutuhkan adalah 80 jam. Karena itu, untuk aktivitas set-up terdapat
kekurangan sebanyak 35 jam set-up. Untuk memenuhi pesanan ini, maka perusahaan harus
menambah jam set-up. Namun penambahan tersebut hanya dapat dilakukan dalam kelipatan
25 jam. Karena itu, untuk memenuhi pesanan tersebut diperlukan tambahan 50 jam set-up
dengan total kenaikkan biaya committed sebesar Rp20.000.000. Sedangkan untuk aktivitas
inspeksi, jumlah jam yang harus ditambah adalah 2.000 jam dengan total tambahan biaya
committed sebesar Rp20.000.000. Untuk aktivitas pembuatan kacamata tidak diperlukan
penambahan sumberdaya committed, karena jumlah kapasitas menganggur masih memadai
untuk dipergunakan membuat pesanan khusus tersebut. Dengan demikian total tambahan
biaya committed untuk memenuhi pesanan khusus tersebut adalah Rp40.000.000. Total biaya
untuk memenuhi pesanan khusus tersebut adalah Rp294.000.000 atau Rp294.000 per
kacamata. Karena harga pesanan tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan biaya
relevan untuk memproduksi pesanan khusus ini, maka secara perhitungan kuantitatif pesanan
tersebut dapat diterima.

Teori Kendala (Theory of Contraint)


Teori kendala merupakan suatu konsep yang mencoba memaksimalkan keuntungan
perusahaan yang beroperasi dengan kendala-kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kendala internal dan kendala eksternal. Kendala
internal merupakan kendala yang berasal dari dalam perusahaan, seperti kapasitas perusahaan
yang terbatas untuk memenuhi permintaan pasar. Sedangkan kendala eksternal merupakan
kendala yang berasal dari luar perusahaan, seperti pasokan bahan baku yang tidak
mencukupi. permintaan pasar yang rendah yang menyebabkan kapasitas menganggur
diperusahaan, dan sebagainya. Teori kendala mengatakan bahwa perusahaan harus dapat
mengelola kendala-kendala tersebut sehingga dapat memaksimalkan keuntungannya.
Keuntungan dalam konsep ini didefinisikan sebagai throughput. Throughput adalah
penjualan dikurangi dengan biaya bahan mentah langsung. Konsep ini mirip dengan konsep
marjin kontribusi, hanya dalam konsep throughput biaya yang dianggap sebagai biaya
variabel hanyalah biaya bahan mentah langsung. Semua biaya-biaya lain, diluar biaya bahan

13
mentah langsung, dianggap sebagai biaya tetap. Dalam konsep teori kendala ini, bauran
produk seperti apapun tidak akan mempengaruhi besarnya biaya tetap, sehingga dengan
memaksimalkan throughput, maka otomatis keuntungan perusahaan akan maksimal.
Ada lima langkah yang harus diterapkan dalam konsep ini, yaitu:
1. Tentukan kendala yang dihadapi perusahaan
2. Manfaatkan (exploit) kendala tersebut dengan semaksimal mungkin
3. Semua keputusan-keputusan lain harus disesuaikan dengan keputusan yang terkait
dengan kendala tersebut
4. Meningkatkan hal yang terkendala
5. Jika kendala sudah terpecahkan, maka kembali lagi pada langkah pertama

Studi Kasus
A. Gambaran Umum Cased Study : Reichard Maschinen. GmbH

Kasus ini terjadi pada tahun 1974 di Eropa Barat. Tepat setelah krisis minyak di Arab
pada tahun 1972-1973. Garis batas antar negara masih merupakan faktor penghambat bisnis
yang utama. Namun konsep perdagangan bebas (EC-1992) sudah mulai tumbuh.
Selama hampir 100 tahun, Reichard telah memasarkan mesin industri di seluruh Eropa
dan Amerika Utara. Terkenal dengan produk berkualitas tinggi, kepemimpinan berbasis
teknologi, serta pelayanan pelanggan yang memuaskan. Diantara lusinan perusahaan yang
bersaing satu dengan yang lainnya dalam bisnis yang sama di Eropa, Reichard adalah salah
satu pemimpin pasar di beberapa segmen . setiap divisi dioperasikan sebagai tempat
pemusatan laba. Sedangkan corporate management yang bermarkas di Frankfurt lebih banyak
dioperasikan sebagai perusahaan induk.
Pada bulan Juni tahun 1974, Mr Kurtz, selaku direktur pelaksana divisi mesin gerinda
(DMG) Reichard Maschines melakukan pertemuan dengan para supervisor, manajer
penjualan, dan manajer pengembangan produk yang khusus membahas tentang cincin gerinda
plastik, produk baru pesaing dari Belgia, Bruggerman Grinders, SA yang diluncurkan pada
bulan April untuk menggantikan cincin gerinda baja sebagai komponen standar dalam banyak
mesin gerinda. Termasuk mesin gerinda yang diproduksi oleh DGM.
Keunggulan cincin plastik :
- Masa pakai lebih lama dibandingkan cincin gerinda baja
- Biaya produksi yang lebih murah
Permasalahan yang dihadapi Mr Kurtz dalam merespon produk baru yang hadir :
- Masih ada persediaan 25.000 cincin baja
- Sebanyak 26 ton logam campuran baja telah dibeli sebagai bahan baku untuk membuat
lebih banyak cincin baja

14
Keseluruhan nilai persediaan yang berkaitan dengan cincin baja adalah sebesar $ 93.000
31/5/1974 Unit $
Cincin Baja 25,450 $67,149
Bahan Mentah 34,500 $26,400
59,950 $93,549
($67,149 = 254.5 * $263,85)
Divisi Mesin Gerinda memiliki 10 persen pangsa pasar di Eropa, sebagai daerah
pemasaran utamanya. Salah satu pabrik DMG berada di daerah Cologne yang
mempekerjakan 400 pegawai produksi. Pabrik tersebut memproduksi model yang berbeda-
beda dengan harga antara $ 4.500 sampai $ 7.000 dengan rata rata sekitar $ 6.000. mesin
yang dihasilkan digunakan di banyak industri pabrik logam dengan masa pakai 10 tahun pada
tingkat perawatan yang normal.
Penggantian komponen secara keseluruhan tercatat lebih dari separuh tingkat turnover
DMG. Seperti industri mesin pada umumnya, margin dari penjualan mesin seringkali
berkurang karena tingginya harga penggantian komponen selama masa pakai mesin. Hal ini
menciptakan kesempatan untuk melakukan pemotongan harga oleh pemasok komponen
untuk penggantian komponen yang dapat dipertukarkan. Cincin gerinda baja termasuk
komponen yang dapat dipertukarkan
Beberapa tahun belakangan ini, perusahaan Jepang ikut memasuki pasar Reichard
dengan harga komponen yang lebih murah. Sedangkan pesaing yang lain menawarkan harga
mesin dan komponen yang lebih murah namun dengan kualitas yang lebih rendah. Kurtz
sangat yakin bahwa tingkat persaingan ke depannya akan meningkat. Namun tetap
berkomitmen penuh dengan strategi Reichard yang mengandalkan kualitas tinggi, inovasi dan
pelayanan yang memuaskan.
Cincin-cincin baja buatan DMG memiliki masa pakai sekitar dua bulan dalam
pemakaian mesin yang normal. Cincin yang telah usang dapat diganti dalam waktu satu atau
dua menit. Dibutuhkan dua sampai enam cincin untuk model mesin yang berbeda beda.
Namun, secara rata-rata setiap mesin menggunakan sampai empat cincin. Manajer Penjualan,
Mr Goerner telah mempelajari cincin plastik segera setelah kemunculannya dan meminta
DMG apakah dapat memasoknya untuk dipasarkan kepada pelanggan di Belgia, dimana
Bruggerman merupakan pesaing yang terkuat di sana. Pada pertengahan bulan Mei, Mr
Hainz, bagian pengembangan, memprediksikan bahwa pabrik akan siap memproduksi cincin
plastik pada bulan September. Pabrik telah memiliki departemen pencetakan injeksi plastik.
Cetakan tambahan dan peralatan lain yang diperlukan dapat diproduksi dengan biaya $
10.000 namun membutuhkan waktu beberapa bulan.
Biaya pembuatan cincin plastik lebih murah dibandingkan dengan cincin baja. Namun,
Bruggeman menjual cincin plastik dengan harga $ 340 per 100 unit. Harga ini $ 15 per 100
unit lebih tinggi dari harga cincin baja yang dijual oleh DMG. Strategi yang akan diterapkan
Reichard sebelum produksi cincin plastik siap dijalankan :
- Berusaha menjual persediaan bahan baku campuran baja yang nanti masih tersisa pada
akhir September berapapun harganya

15
- Memproduksi cincin plastik dengan biaya yang lebih murah. Sehingga kerugian akibat
kelebihan persediaan bahan baku baja dapat tertutupi
- Hingga cincin plastik siap dijual, Reichard hanya akan menjual cincin baja di pasar
yang tidak terdapat pasokan cincin plastik dari pesaing. Dengan ini diharapkan pangsa
pasar 10% nya tidak terpengaruh oleh kehadiran cincin plastik
Berikut perbandingan biaya produksi cincin plastik dan baja :
Per - 100 Rings
Plastic Steel
Material $ 4.20 $ 76.65
Direct Labor $ 15.60 $ 46.80
Overhead
Manufacturing $ 31.20 $ 93.60
Selling & Admin $ 15.60 $ 46.80
Total $ 66.60 $ 263.85

Overhead dialokasikan untuk semua produk


dengan dasar dari direct labor dollar.
Manufacturing Overhead dialokasikan di 200%
dari Direct Labor dan Selling dan Administrative
Overhead di 100%. Kontroller memperkirakan
bahwa hanya overhead variable cost untuk
produksi cincin yang akan dipajak gaji dan
tunjangan terkait dengan direct labor (perkiraan
80% dari labor cost)

Mr kurtz mempelajari bahwa bahan baku yang tersedia cukup untuk memproduksi lebih
dari 34.500 cincin baja (lihat exhibit 1). Dengan asumsi penjualan stabil pada 690 cincin
perminggu, sebanyak 15.000 cincin akan tersisa pada pertengahan September sebelum
produksi berhenti. Pada sepanjang dua atau tiga bulan ke depan, pabrik tidak akan beroperasi
penuh pada kapasitasnya. Daripada memberhentikan, perusahaan memilih kebijakan dalam
mempekerjakan kelebihan pekerja pada masa sulit dengan memberikan upah 70% dari upah
normalnya selama proses pengubahan sisa bahan baku baja menjadi cincin baja sepanjang
periode transisi
Pertanyaan :
1. Berapa perbedaan biaya atau tambahan biaya untuk memproduksi 100 cincin plastik?
2. Berapa biaya tambahan per 100 cincin, untuk memproduksi 34.500 cincin baja
selanjutnya?
3. Berapa perbedaan biaya dari 25.450 cincin baja yang ada pada persediaan di akhir
bulan Mei?
4. Manakah yang lebih menguntungkan? Cincin baja atau cincin plastik? Tunjukkan
dengan perhitungan untuk mendukung jawaban anda
5. Tindakan apa yang akan anda rekomendasikan kepada Mr Kurtz terkait dengan :
a. Produksi cincin plastik
b. Kelanjutan memproduksi cincin baja
c. Harga dari cincin baja dan plastik
d. Ketersediaan cincin plastik dan baja untuk 1 – 2 tahun berikutnya
e. Ketersediaan dan harga untuk jangka panjang cincin plastik dan baja
16
6. Evaluasi pengaruh dari rekomendasi tersebut secara kualitatif dan kuantitatif

B. Pembahasan Cased Study : Reichard Maschinen. GmbH


Berdasarkan uraian permasalahan yang sedang dihadapi oleh Rechard Maschine
GmbH maka dapat dijawab beberapa pertanyaan diatas sebagai berikut :
1. Biaya tambahan untuk menghasilkan 100 cincin plastik :
Perhitungan biaya incremental untuk produksi 100 buah ring plastic akan memasukkan
tambahan biaya fixed overhead yang berasal dari investasi dalam mesin Molding dan Tooling
yang diperlukan dalam pembuatan cincin plastik, sebesar $10,000. Diasumsikan mesin
tersebut akan memiliki masa manfaat 8 tahun. dengan pangsa pasar perusahaan sebesar 10%,
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
a) Variable OH cost adalah 80% dari Direct Labor Costs
VOH = $ 15,60 * 80% = $ 12,48
b) Permintaan tahunan cincin plastik = 690 x 52 minggu x 10% = 3.588 unit
c) Tambahan Fixed OH cost per 100 cincin plastik
(Acquisition cost / (Useful life x Annual Demand)) x 100
= ($ 10.000/8 x 3.588) x 100 = $ 34,84
Dalam penghitungan biaya incremental, yang diperhitungkan hanyalah biaya
overhead variable. Hal ini disebabkan biaya fixed overhead sifatnya merupakan alokasi,
dimana jika perusahaan tidak melakukan produksi untuk suatu produk tertentu, maka alokasi
biaya tetap akan tetap terjadi, namun dibebankan di produk lain. Perhitungan Incremental
Cost untuk produksi 100 cincin plastik adalah sebagai berikut:
Incremental Cost Cost per 100 Rings
Materials $ 4,20
Direct Labor $ 15,60
Variable Overhead $ 12,48
Additional Fixed OH $ 34,84
Total $ 67,12

2. Biaya Tambahan per 100 cincin, untuk menghasilkan 34.500 cincin baja berikutnya
Perhitungan didasari pada informasi bahwa terdapat idle labor yang digaji 70% dari gaji
normal pada saat terjadi penurunan produksi. Walaupun perusahaan tidak melakukan
produksi 34,500 ring baja, 70% dari biaya tersebut akan tetap dikeluarkan oleh perusahaan.
Variable overhead terkait adalah biaya payroll taxes dan benefits bagi karyawan. Perhitungan
biaya variable overhead juga didasari pada selisih antara gaji 70% bagi pegawai non-
produktif dan 100% jika kapasitas tersebut dimanfaatkan.
a) Direct labor
Biaya tambahan yang dikeluarkan adalah 30% dari gaji normalnya = 30% x $ 46,8 = $ 14,04
b) Variabel OH cost adalah 80% dari direct labor cost
= 80% x $ 14,04 = $ 11,23

17
Incrementasl Cost Cost per 100 Rings
Materials $ 0,00
Direct Labor $ 14,04
Variable Overhead $ 11,23
Total $ 25,27

3. Biaya tambahan untuk 25.450 cincin baja yang sudah dalam persediaan akhir Mei
Ketika perusahaan melakukan penjualan atas cincin baja yang sudah jadi tersebut,
perusahaan tidak mengalami tambahan biaya. Hal ini disebabkan biaya produksi untuk cincin
tersebut telah dikeluarkan di periode sebelumnya dan tak dapat diperoleh kembali dengan
cara apapun selain dijual, sehingga biaya dapat digolongkan sebagai Sunk Cost.
Incrementasl Cost Cost per 100 Rings
Materials $0
Direct Labor $0
Variable Overhead $0
Total $0

4. Mana lebih menguntungkan, cincin baja atau cincin plastik dengan perhitungan
yang mendukung jawaban Anda
Perhitungan sederhana untuk profit ring baja dan ring plastic adalah sebagai berikut:
(Untuk 100 Ring) Plastik Baja
Material $4.20 5.5% $76.65 100%
Direct Labor $15.60 33.3% $46.80 100%
Overhead:
Manufacturing $31.20 33.3% $93.60 100%
Selling&Admin $15.60 33.3% $46.80 100%
Total $66.60 25.2% $263.85 100%
Profit jika dijual pada $325 $258.40 422.6% $61.15 100%
Profit jika dijual pada $340 $273.40 359.0% $76.15 100%
Asumsi pertama, adalah jika produk dijual dengan harga sama seperti cincin baja
perusahaan saat ini yaitu $325, dan asumsi kedua, adalah produksi dijual dengan harga sama
seperti kompetitor (Bruggmann SA), yaitu $340. Dari perhitungan diatas tampak jelas bahwa
ring plastik memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan ring baja.

5. Tindakan apa yang anda rekomendasikan kepada Mr Kurtz tentang :


a. Produksi cincin plastik
Perusahaan sebaiknya segera melakukan produksi ring plastik jika alatnya telah tersedia,
yaitu pertengahan September
b. Kelanjutan memproduksi cincin baja
Seperti yang telah dijelaskan diatas, tambahan biaya untuk tetap memproduksi cincin baja
adalah sebesar $25,27 per 100 ring, sehingga total biaya tambahannya adalah $8.718,15
($25,27 * 345). Jika perusahaan tidak melakukan pemrosesan lebih lanjut maka baja tersebut
tidak dapat dijual sebagai scrap. Tambahan 34,500 cincin baja tersebut akan dapat dihabiskan
18
dalam waktu 50 minggu (34,500 / 690). Sehingga total waktu yang diperlukan untuk
menghabiskan cincin baja adalah 87 minggu (37 minggu diperlukan untuk menghabiskan
25,450 cincin baja yang telah diproduksi sebelumnya, dan 50 minggu untuk cincin baja yang
akan diproduksi).
Dalam jangka waktu tersebut, ada kemungkinan akan terdapat kompetitor yang memproduksi
cincin plastik, dan karenanya cincin baja yang telah diproduksi akan mengalami keusangan.
Selain itu, profit yang diperoleh dari penjualan cincin plastik akan jauh lebih besar
dibandingkan profit dari penjualan ring baja di wilayah luar belgia. Oleh karena itu, sangat
direkomendasikan untuk tidak meneruskan produksi atas cincin baja tambahan. Biaya yang
telah dikeluarkan untuk membeli baja merupakan sunk cost yang tidak relevan dalam
pengambilan keputusan.
Perbandingan Profit A B C
Juni hingga akhir tahun
1. Tambahan biaya produksi cincin baja
($ 25,27 x 345) $8.718,15 $0,00 $0,00
Juni hingga pertengahan September
2. Profit penjualan cincin baja
(690 x 14 minggu x $ 0,6115) $5.907,09 $5.907,09 $5.907,09
Pertengahan September hingga akhir
tahun
3. Tambahan biaya produksi cincin plastik
($ 0,6712 x 690 x 14 minggu) $6.483,79 $6.483,79 $6.483,79
4. Menjual cincin baja di luar Belgia
(90% x 690 x 14 minggu x $ 0,6115) $5.316,38 $5.316,38 $0,00
5. Menjual cincin plastik hanya di Belgia
(10% x 690 x 14 minggu x $ 2,584) $2.496,14 $2.496,14 $0,00
6. Menjual cincin plastik di seluruh Eropa
(690 x 14 minggu x $ 2,584) $0,00 $0,00 $24.961,44
Total Profit/Loss $1.482,33 $7.235,82 $24.384,74
A : Menjual cincin plastik hanya di Belgia, memproduksi cincin baja
B : Menjual cincin plastik hanya di Belgia, tidak memproduksi cincin baja
C : Menjual cincin plastik di seluruh Eropa, tidak memproduksi cincin baja
c. Penentuan harga cincin baja dan plastik
Dalam menentukan harga untuk cincin baja, perusahaan dapat memilih untuk menetapkan
harga yang sedikit lebih murah, jika hal tersebut dapat meningkatkan permintaan, dan
membuat persediaan lebih cepat habis. Pada saat Reichard memperkenalkan cincin plastik
untuk wilayah diluar Belgia, maka menurut kami, perusahaan dapat menetapkan harga untuk
cincin plastik lebih mahal dari cincin baja, selama di pasar tersebut belum terdapat
kompetitor. Sementara pada saat Reichard memperkenalkan cincin plastik di Belgia,
sebaiknya perusahaan menetapkan harga $325 (sama dengan cincin baja), atau sedikit lebih
murah dari harga yang ditetapkan oleh kompetitor ($340) guna meningkatkan pangsa pasar

19
d. Ketersediaan cincin baja dan plastic selama 1-2 tahun ke depan
Ketersediaan cincin baja dan plastik bergantung pada kondisi lingkungan bisnis, apakah
Bruggeman SA atau kompetitor lain mulai memperkenalkan cincin plastik tersebut di tempat
lain diluar belgia. Ketika cincin plastik masuk di suatu pasar, maka kecil kemungkinan
permintaan akan cincin baja akan tetap ada jika tidak ada perbedaan harga. Dalam 1-2 tahun
menurut kami permintaan akan cincin baja akan semakin terganti oleh cincin plastik yang
memiliki daya tahan lebih tinggi.
e. Ketersediaan jangka panjang dan harga untuk cincin baja dan plastik
Dalam jangka panjang, ketersediaan/permintaan akan cincin baja kemungkinan akan hilang
sepenuhnya. Masuknya kompetitor lain, serta biaya produksi ring plastik yang relatif rendah,
kemungkinan akan menyebabkan terjadinya persaingan harga cincin plastik dan menipisnya
margin cincin plastik.
Dikarenakan penjualan spare part merupakan komponen yang signifikan dari turnover
perusahaan, sementara dengan daya tahan cincin plastik yang lebih lama hal ini berpotensi
menyebabkan turunnya permintaan akan cincin plastik sebagai replacement parts. Turunnya
margin akibat persaingan harga, dan turunnya permintaan akibat daya tahan yang lebih lama,
kemungkinan akan menyebabkan penurunan revenue perusahaan dalam jangka panjangnya.
6. Rekomendasi :
a) Pasar Kompetitif :
Memperhatikan produksi Plastic Rings ini tidak terlalu sulit dan membawa margin yang lebih
tinggi daripada Steel Rings, maka pasar akan sangat kompetitif. Bahkan jika perusahaan tidak
menghasilkan Plastic Rings, maka Plastic Rings akan diproduksi oleh perusahaan lain dan
pasar akan beralih ke Plastic Rings secara alami.
b) Kepemimpinan Pasar Perusahaan Reichard Maschinen
Dengan memperkenalkan Plastic Rings ke pasar sebelumnya, perusahaan akan
mempertahankan posisi mereka sebagai produsen mesin industri terkemuka berkualitas tinggi
dan teknologi.
Penetrasi Global: Mengingat tingginya struktur biaya OH Plastic Rings dan penurunan
prospek permintaan, perusahaan harus memperluas basis klien mereka dengan penetrasi
global. Sejak pesaing mereka, Bruggeman, hanya menjual Plastic Rings di Belgia. melalui
ekspansi ini, Perusahaan Reichard Maschinen GmbH bisa membenamkan produksi Plastic
Rings mereka .
c) Steel Rings tidak lagi layak: biaya baja rings yang lebih tinggi dapat terus menerus
produksi.
d) Sebagai kesimpulan, mengingat semua aspek analisis biaya tambahan jangka pendek,
prospek jangka panjang permintaan, harga, profitabilitas dan analisis kuantitatif, kami
menyarankan sebagai berikut :
1) Memproduksi Plastic Rings dalam waktu satu tahun
2) Harga awal sekitar $ 325
3) Memotong harga karena persaingan berjalan
4) Membedakan atau inovasi produk
5) Go global dan memperluas basis pelanggan
20
7. Kesimpulan Cased Study : Reichard Maschinen. GmbH
Berdasarkan uraian diatas, maka kasus yang terjadi di Reichard Maschinen GmbH dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1) Dalam penghitungan biaya incremental, yang diperhitungkan hanyalah biaya overhead
variable. Hal ini disebabkan biaya fixed overhead sifatnya merupakan alokasi, dimana
jika perusahaan tidak melakukan produksi untuk suatu produk tertentu, maka alokasi
biaya tetap akan tetap terjadi, namun dibebankan di produk lain
2) Dengan menjual 25.450 Steel Rings yang sudah selesai dan sudah dalam persediaan
akan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan tidak ada biaya diferensial
(Differential Cost) atau biaya tambahannya sebesar nol karena tidak ada pekerjaan
tambahan yang perlu dilakukan pada rings ini.
3) Untuk harga yang ada maka dengan produksi lajutannya sebanyak 25.450 rings, Steel
Rings lebih menguntungkan daripada Plastic Rings. Begitu juga dengan produksi
34.500 rings berikutnya setelah itu. Namun secara kontribusi marjinal Plastic Rings
lebih menguntungkan dari Steel Rings atas dasar biaya penuh.
4) Pergeseran perusahaan untuk produksi Plastic Rings masih menimbulkan kekhawatiran
3 (tiga) hal yaitu : penurunan harga, biaya overhead pada Plastic Rings dan penurunan
permintaan.
5) Sebagai kesimpulan, mengingat semua aspek analisis biaya tambahan jangka pendek,
prospek jangka panjang permintaan, harga, profitabilitas dan analisis kuantitatif, kami
menyarankan sebagai berikut :
a. Memproduksi Plastic Rings dalam waktu satu tahun;
b. Harga awal sekitar $ 325;
c. Memotong harga karena persaingan berjalan;
d. Membedakan atau inovasi produk;
e. Go global dan memperluas basis pelanggan.

21

Anda mungkin juga menyukai