Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI MANAJEMEN

“Kasus BEP, Biaya Relevan dan Biaya Differensial”


Dosen Pengampu: Ida Ayu Nirma Prameswari, SE., M.Si.

Oleh:

Kelompok 3
AKUNTANSI D MALAM 2020

Ni Wayan Anatasia Yoani (01) (2002622010246)


Ni Putu Diah Damayanti (03) (2002622010248)
Ni Luh Kade Dewi Sri Ayuningsih (04) (2002622010249)
Ni Wayan Ratna Dewi Rahayu (06) (2002622010251)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2023
Kasus BEP, Biaya Relevan dan Biaya Differensial

1. Kasus BEP
Diketahui:
Fixed cost suatu toko sepatu yaitu Rp.500.000
Variabel cost Rp.10.000 / unit
Harga jual Rp.20.000 / unit
Ditanya:
a) BEP per unit
b) BEP rupiah
Perhitungan:
a) BEP per unit
𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃 =
(𝑃 − 𝑉𝐶)
500.000
𝐵𝐸𝑃 =
(20.000 − 10.000)
500.000
𝐵𝐸𝑃 =
(10.000)
𝐵𝐸𝑃 = 50 𝑈𝑛𝑖𝑡
b) BEP rupiah
500.000
𝐵𝐸𝑃 =
10.000
1−( )
20.000
40.000.000
𝐵𝐸𝑃 =
40.000
1 − (80.000)
500.000
𝐵𝐸𝑃 =
1 − 0,5
𝐵𝐸𝑃 = 𝑅𝑝. 1.000.000

2. Kasus Biaya Relevan

Contoh Soal Pesanan Khusus:

PT Serasi Selaras adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam


furniture. Saat ini usaha perusahaan sedang mengalami kelesuan. Perusahaan
saat ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 100.000 jam mesin, namun yang
terpakai hanya 60.000 jam mesin. Dalam kondisi seperti ini, terdapat seorang
calon pembeli yang ingin membeli 5.000 buah kursi. Untuk memproduksi
kursi tersebut dibutuhkan total jam mesin sebanyak 10.000 jam. Biaya
bahan mentah langsung untuk membuat satu kursi pesanan adalah Rp20.000.
Sedangkan jam buruh langsung yang dibutuhkan untuk membuat kursi adalah 15
menit per kursi. Biaya buruh langsung adalah Rp16.000 per jam buruh
langsung. Perusahaan membebankan biaya overhead untuk masing-masing
produk berdasarkan jam mesin. Biaya overhead variabel adalah Rp6.000 per jam
mesin. Sedangkan tarif biaya overhead tetap adalah Rp8.000 per jam mesin. Tarif
overhead tetap ini dihitung berdasarkan kapasitas mesin sebesar 100.000 jam
mesin. Tidak ada biaya-biaya lain yang akan dikeluarkan perusahaan terkait
dengan pesanan ini. Selama ini perusahaan menjual kursi tersebut dengan harga
Rp60.000 per kursi.

Pertanyaan:

1) Jika pemesan tersebut memberikan penawaran harga sebesar Rp42.000


per kursi,menurut anda apakah tawaran tersebut sebaiknya diterima?
2) Dengan penawaran yang sama, apakah pesanan tersebut sebaiknya
diterima apabilaperusahaan sudah berproduksi dalam kapasitas penuh?
3) Dengan penawaran yang sama, apakah pesanan tersebut sebaiknya diterima
apabila saatini perusahaan sudah mempergunakan 95,000 jam mesin untuk
pesanan regulernya?

Jawaban:

Mengacu pada teori mengenai biaya relevan, maka dalam kasus


perusahaan saat inimemproduksi dibawah kapasitas yang ada, maka total
biaya tetap bukan merupakan biaya relevan, karena perusahaan memproduksi
dengan kapasitas 60.000 jam mesin maupun dengan kapasitas 100.000 jam mesin,
maka total biaya overhead tetap adalah sama. Yang merupakan biaya relevan
adalah biaya yang berubah kalau perusahaan menerima pesanan tersebut. Dalam
hal ini semua biaya variabel (bahan mentah langsung. Buruh langsung dan
overhead pabrik variabel) merupakan biaya relevan, Karena itu untuk
menentukan apakah pesanan tersebut diterima atau tidak, perusahaan harus
memperbandingkan antara pendapatan relevan dan biaya relevan akibat adanya
pesanan tersebut, Besarnya pendapatan relevan adalah harga beli yang diajukan
pelanggan, yaitu Rp42.000 per kursi, sedangkan besarnya biaya relevan
adalah Rp20.000 + Rp4.000+ Rp12.000 = Rp36.000 per kursi. Karena pendapatan
relevan lebih besar dari biaya relevan, maka berdasarkan pertimbangan kuantitatif
maka sebaiknya pesanan diterima. Namun, jika perusahaan sudah berproduksi
dalam kapasitas penuh, maka perusahaan memerlukan tambahan kapasitas
untuk memproduksi. Tambahan kapasitas tersebut akan menimbulkan
tambahan biaya tetap, sehingga tambahan biaya tetap tersebut merupakan biaya
relevan. Jika perusahaan sudah beroperasi dalam kapasitas penuh, maka terdapat
alternatif lain untuk memenuhi pesanan tersebut, yaitu dengan mengorbankan
penjualan yang ada sekarang. Untuk opsi ini, maka perusahaan harus
memperbandingkan antara marjin kontribusi yang diperoleh dari pesanan
tersebut dengan marjin kontribusi yang harus dikorbankan untuk memenuhi
pesanan tersebut. Mengapa yang diperbandingkan adalah marjin kontribusi?
Karena dalam opsi ini total biaya tetap tidak berubah, apakah perusahaan tetap
melakukan penjualan secara reguler atau memenuhi pesanan tersebut. Karena
marjin kontribusi penjualan reguler lebihbesar dari marjin kontribusi pesanan,
maka sebaiknya pesanan tersebut ditolak.

Dalam pertanyaan nomor 3, perusahaan memiliki kapasitas menganggur sebanyak


5.000 jam, namun yang dibutuhkan untuk memproses semua pesanan tersebut
adalah 10.000 jam (karena calon pembeli tidak mau membeli kurang dari 5.000
kursi). Jika perusahaan menerima pesanan tersebut, maka total marjin kontribusi
yang diperoleh adalah (Rp42.000 - Rp36.000) X 5.000 kursi = Rp30.000.000.
Sedangkan total marjin kontribusi yang harus dikorbankan adalah (Rp60.000 -
Rp36.000) X 2.500 kursi = Rp60.000.000. Karena marjin kontribusi yang harus
dikorbankan lebih besar dari total marjin kontribusi yang akan diterima dari
pesanan itu, maka sebaiknya pesanan tersebut ditolak. Perhitungan secara
kuantitatif bukan merupakan satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan,
namun juga faktor kulitatif. Dalam hal ini apakah transaksi ini akan
menghalangi perusahaan untuk mencapai tujuan stratejiknya. Salah satu factor
kualitatif dari skenario pesanan khusus adalah apakah pesanan khusus tersebut
akan membuat harga regulerperusahaan menjadi rusak. Jika demikian halnya,
walaupun secara kuantitatif pesanan khusus tersebut menguntungkan, namun
pesanan tersebut tetap harus ditolak.

Contoh Soal Membuat Sendiri atau Membeli Dari Luar

PT Indah Abadi adalah perusahaan yang memproduksi kipas angin.


Selama ini perusahaan memproduksi pisau kipas angin didalam perusahaan itu
sendiri. Biaya untuk membuat pisaukipas angin adalah:

Biaya bahan mentah langsung Rp10.000 per pisau

Biaya Buruh langsung Rp6.000 per jam buruh langsung

Biaya Overhead pabrik variable Rp4.000 per jam buruh langsung

Diperlukan waktu 10 menit buruh langsung untuk membuat satu unit


pisau.

Perusahaan menyewa satu buah mesin yang dikhususkan untuk membuat pisau,
dan biaya sewa mesin adalah Rp100.000.000 per tahun. Jika produksi pisau
dihentikan, maka kontrak sewa mesin tersebut dapat dibatalkan. Besar biaya
penyusutan untuk ruangan pabrik yang dipergunakan untuk membuat
pisau adalah Rp40.000.000 per tahun. Jika pisau tidak diproduksi, maka
ruangan tersebut akan menganggur dan tidak dapat dipergunakan untuk
apapun, Jumlah pisau yang diproduksi adalah 20.000 pisau dalam satu tahun.
Saat ini terdapat pemasok dari luar perusahaan yang menawarkan untuk
memasok pisau dengan harga Rp17.000 per pisau. Menurut anda, apakah
sebaiknya perusahaan tetap memproduksi pisau didalam perusahaan atau
membelinya dari luar?

Jawaban:

Untuk kasus ini, maka sekali lagi yang menjadi biaya relevan adalah biaya
variabel, karena biaya ini akan berbeda antara keputusan memproduksi sendiri
atau membeli dari luar. Jika perusahaan memproduksi sendiri, maka biaya
variabel akan muncul, namun jika perusahaan membeli dariluar maka biaya
variabel ini dapat dihilangkan. Namun untuk biaya tetap, perusahaan harus
melihat apakah biaya tetap tersebut dapat dihilangkan apabila perusahaan
membeli dari luar. Jika ya, maka biaya tetap tersebut merupakan biaya relevan,
namun bila tidak, maka biaya tetap tersebut bukan merupakan biaya relevan,
karena baik keputusan untuk membeli dari luar atau untuk memproduksi sendiri
biayanya akan tetap sama. Dalam kasus ini, biaya sewa mesinmerupakan
biaya tetap yang relevan, sedangkan biaya penyusutan gedung pabrik
bukan merupakan biaya relevan. Dengan demikian biaya yang relevan dalam
kasus ini adalah semua biaya variabel (Rp11.000 perpisau) dan biaya sewa
mesin (Rp100.000.000 per tahun atau Rp5.000 per pisau). Dengan
demikian biaya relevan per pisau adalah Rp16.000 per pisau. Jika
dibandingkan dengan penawaran dari pemasok luar, maka opsi memproduksi
sendiri masih lebih murah. Namun, jika penawaran dari pemasok luar lebih
murah, maka terdapat faktor kualitatif yang juga harus dipertimbangkan
sebelum mengambil keputusan. Faktor-faktor tersebut antara lain, kualitas
dari bahan baku atau komponen yang akan dipasok, kontinuitas pasokan,
ketepatan waktu kedatangan pasokan, dan sebagainya. Sekali lagi, meskipun
harga pasokan dari luar lebih murah, namun jika faktor kualitatif tidak
mendukung, maka sebaiknya perusahaan tetap memproduksi komponen
tersebut sendiri.

3. Kasus Biaya Differensial


Soal 1.
Keputusan Pesanan Khusus, Sumber Daya Fleksibel dan Terikat:
Thomson Company telah didatangi seorang pelanggan baru dengan suatu tawaran
untuk membeli 34.000 unit produk Thomson seharga $24 masing-masingnya.
Secara geografis, pelanggan baru terpisah dari pelanggan Thomson lainnya dan
tidak akan ada pengaruhnya terhadap penjualan yang telah ada. Secara normal,
Thomson memproduksi 400.000 unit, tetapi hanya berencana memproduksi dan
menjual 360.000 di tahun mendatang. Harga penjualan normal adalah $30 per
unit. Informasi biaya per unit adalah sebagai berikut.

Bahan baku langsung $ 8,00


Tenaga Kerja Langsung $ 10,00
Overhead Variabel $ 4,00
Overhead Tetap $ 3,40
Total $ 25,40

Jika Thomson menerima pesanan ini, tidak ada aktivitas manufaktur tetap yang
akan

dipengaruhi karena kelebihan kapasitas masih memadai.

Diminta:

1. Haruskah Thomson menerima pesanan khusus ini? Berapa banyakkah laba


akan meningkat atau menurun jika pesanan ini diterima?
2. Anggaplah pusat distribusi Thomson di gudang beroperasi dengan kapasitas
penuh dan akan memerlukan tambahan kapasitas dengan biaya $ 6.000 untuk
setiap 5.000 unit yang dipak dan dikapalkan. Haruskah Thomson menerima
pesanan khusus? Berapakah peningkatan atau penurunan laba jika perusahaan
menerima pesanan ini?

Jawab:

1. Ya, Thomson harus menerima pesanan khusus ini. Karena dengan menerima
pesanan khusus ini Thomson Company akan mendapat peningkatan laba
sebesar $ 68.000.
Perbedaan
Tidak Menjual Menjual
Jika Menjual
BBL $ 8,00 - $ 8,00
TKL $ 10,00 - $ 10,00
Overhead Var $ 4,00 - $ 4,00
Biaya Relevan $ 22,00 - $ 22,00
Total Keuntungan $ 22,00 x 34.000 $ 24,00 x 34.000
(Kerugian) Relevan = $ 748.000 = $ 816.000 $ 68.000
2. Ya, Thomson harus menerima pesanan khusus ini. Karena dengan menerima
pesanan khusus ini Thomson Company akan mendapat peningkatan laba
sebesar $ 27.200.
Perhitungan Jumlah
Pendapatan $ 24,00 x 34.000 $ 816.000
Dikurangi:
BBL $ 8,00 x 34.000 $ 272.000
TKL $ 10,00 x 34.000 $ 340.000
Overhead Var $ 4,00 x 34.000 $ 136.000
HPP ($748.000)
Laba Kotor $ 68.000
Beban Pengepakan 34.000 $ 40.800
$ 6.000 ( )
5.000
Total Keuntungan $ 27.200
(Kerugian) Relevan

Soal 2.
Sebuah Departemen Store memiliki 3 departemen utama yaitu: Departemen Bus,
Departemen Travel dan Departemen Ojol. Berikut ini taksiran perhitungan rugi-
laba untuk setiap departemen tersebut:
Departemen
Bus Travel Ojol Jumlah (Rp)
Pendapatan Biaya 35.000.000 50.000.000 40.000.000 125.000.000
Biaya Variabel 25.000.000 20.000.000 25.000.000 70.000.000
Margin Kontribusi 10.000.000 30.000.000 15.000.000 55.000.000

Biaya Tetap:
- Biaya tetap 7.000.000 9.000.000 8.000.000 24.000.000
terhindarkan
- Biaya tetap 5.000.000 (5.000.000) (6.000.000) 16.000.000
tak
terhindarkan
Jumlah 12.000.000 4.000.000 2.000.000 40.000.000
Laba/Rugi - 2.000.000 26.000.000 17.000.000 15.000.000
Karena departemen bus mengalami kerugian Rp 2.000.000 maka dapat dilakukan
analisis pendapatan dan biaya differensialnya adalah sebagai berikut:

Alternative I Alternative II Perbedaan


Meneruskan Dep. Bus Menutup Dep. Bus
(Rp) (Rp)
Pendapatan 125.000.000 90.000.000 35.000.000
Biaya Variabel 70.000.000 45.000.000 25.000.000
Biaya tetap terhindarkan 24.000.000 17.000.000 7.000.000
Jumlah 94.000.000 62.000.000 32.000.000
Laba sebelum biaya tetap 31.000.000 28.000.000 3.000.000
tak terhindarkan
Analisis:

Apabila menghentikan Departemen Bus maka jumlah biaya dikeluarkan sebesar


Rp 32.000.000 dan pendapatan sebesar Rp 35.000.000 akan dikorbankan. Pada
tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah biaya kesempatan (opportunity cost)
adalah sebesar Rp 35.000.000 lebih besar daripada biaya terhindarkan maka
sebaiknya perusahaan meneruskan departemen bus. Sebaliknya jika biaya
kesempatan lebih kecil daripada biaya terhindarkan maka sebaliknya perusahaan
memutuskan untuk menutup atau menghentikan departemen tersebut.
Kesimpulannya sebaiknya perusahaan tetap melanjutkan departemen bus.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31591971/Tugas_1_Makalah_Contoh_Kasus_Break_Even_
Point_BEP_SEKOLAH_TINGGI_ILMU_EKONOMI_PENGEMBANGAN_BISNIS_
DAN_MANAGEMENT_TAHUN_2013_Contoh_Kasus_BEP_break_event_point

http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/aml/index.html#p=63

https://www.coursehero.com/file/122604281/Bab-9-Ak-Manajemen-I-Gede-Eka-
Dharma-Wicaksana-1902022339docx/

https://id.scribd.com/document/383079615/AKMEN-docx

Anda mungkin juga menyukai