Makalah Kelompok 3 Fix
Makalah Kelompok 3 Fix
BEDSIDE TEACHING
OLEH :
KELOMPOK 3
Prodi : S1 Kebidanan Konversi
Kelas : A
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
NAMA KELOMPOK
2.Novitasari 220107068P
7. Solehah 220107235P
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
H.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dikatakan berjalan sangat lambat. Hingga tahun 1950-an, metode yang ada belum
banyak beranjak dari metode yang ada sejak zaman Hipocrates yaitu pembelajaran
didaktik l dan dijalankan atas arahan para pendidik yang menjadi narasumber utama.
Hingga sekarang sebagian besar tenaga pendidik di bidang kesehatan atau kedokteran
metode itu menjadi metode alternatif yang lebih menantang dan berhasil guna. Hanya
sebagian kecil tenaga pendidik atau sekolah kedokteran baru yang banyak
menggunakan metode alternatif yang terbukti efektif, salah satunya bedside teaching.
Metode pembelajaran yang tepat efektif dan efisien sangat dibutuhkan bagi
pendidikan di bidang kedokteran atau kesehatan. Pada dasarnya luaran suatu sistem
bagaimana suatu metode diterapkan secara benar dan dilaksanakan oleh orang yang
metode pembelajaran tidak memahami secara benar tentang konsep dan cara
penggunaanya, maka hasilnya juga tidak akan lebih efektif dari berbagai metode
sebelumnya. Tiga puluh (30) tahun yang lalu pelaksanaan bedside teaching mencapai
merupakan salah satu metode mendidik peserta didik di klinik yang memungkinkan
pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan objektif
(tujuan), dan karakteristik individual peserta didik berdasarkan kerangka konsep
dengan Bedside Teaching penting untuk dilakukan dengan harapan peserta didik dapat
pengamatan langsung.
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
psikomotor dan afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai
fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan
1. Adanya kesiapan fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik peserta didik
dan klien.
mungkin.
5. Kaji permasalahan peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang dilakukan.
kesulitanpenerapannya.
1. Observasi langsung.
5. Memperagakan fungsi :
a. Perawatan
b. Keterampilan interaktif
6. Pelajar lelah.
kesempurnaan. Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan
efektif.
1. Persiapan
3. Persiapan Pasien
a. Tarik gorden.
b. Tutup pintu.
Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang mungkin timbul
6. Pelajar lelah.
2. Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak stabil.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode bedside teaching merupakan salah satu metode pembelajaran klinik yang
efektif, namun hingga saat ini publikasibedside teaching tidak terlalu gencar, sehingga
B. SARAN
ini untuk menambah wawasan tentang metode bedside teaching sehingga mahasiswa
bagaimana tingkah laku dan pendekatan tenaga medis (dokter, bidan, perawat, dll)
mereka dapat lebih mencintai profesinya dengan melihat peran dan tanggung jawab
Soal : Observasi penerapan metode bedside pada proses bedside teaching di bangsal penyakit
Jawaban : Answer : Banyak topik dapat diajarkan lewat bedside teaching diantaranya
kemampuan komunikasi, dan memberikan contoh Role Model. Namun jika proses
pembeljaran di bedisde teaching ini tidak disupervisi, maka manfaat dari bedside teaching
yaitu berupa memberikan feedback terhadap performa yang benar dan salah tidak tercapai.
Hal ini dapat terjadi jika para pembimbing, sebelum memulai membimbing suatu rotasi
mahasiswa tidak diberi briefing yang memadai mengenai kurikulum, apa yang harus