Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

RUMAH SAKIT BUDI ASTA


2023
Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit Budi Asta

Tentang : Panduan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Sakit

Nomor :

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah cair yang dihasilkan oleh rumah sakit adalah salah satu jenis limbah yang perlu
dikelola dengan hati-hati. Limbah cair ini dapat mengandung bahan-bahan berbahaya dan
patogenik yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat dan lingkungan jika tidak
dikelola dengan benar. Oleh karena itu, pengelolaan limbah cair rumah sakit perlu dilakukan
sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan.
Panduan ini disusun untuk memberikan informasi dan petunjuk praktis kepada tenaga
medis, tenaga kebersihan, dan personel terkait lainnya di rumah sakit mengenai pengelolaan
limbah cair. Panduan ini mencakup berbagai aspek, termasuk pengumpulan, penyimpanan,
pengolahan, dan pembuangan limbah cair rumah sakit dengan aman dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

B. Tujuan
 Menjamin kepatuhan terhadap peraturan: Rumah sakit harus mematuhi peraturan pemerintah
terkait pengelolaan limbah cair rumah sakit. Panduan ini akan memberikan informasi tentang
peraturan yang relevan dan langkah-langkah yang harus diambil untuk memenuhi persyaratan
tersebut.
 Mengurangi risiko kesehatan dan lingkungan: Dengan mengikuti panduan ini, rumah sakit dapat
mengurangi risiko penyebaran penyakit, pencemaran lingkungan, dan dampak negatif lainnya yang
dapat disebabkan oleh limbah cair yang tidak dikelola dengan benar.
 Meningkatkan efisiensi dan penghematan: Dengan menerapkan praktik pengelolaan limbah cair
yang baik, rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, mengurangi
biaya pengelolaan limbah, dan bahkan mengidentifikasi peluang untuk mendaur ulang atau
memanfaatkan kembali limbah tertentu.
C. Pengertian, Tujuan dan Sasaran PKRS
1. Pengertian
Pengelolaan limbah cair rumah sakit merupakan proses pengumpulan,
pengolahan, dan pembuangan limbah cair yang dihasilkan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan. Tujuan utama dari panduan pengelolaan limbah cair rumah sakit adalah
untuk melindungi kesehatan manusia, mencegah pencemaran lingkungan, dan
mempromosikan praktik-praktik yang aman dan bertanggung jawab dalam pengelolaan
limbah cair tersebut.

2. Tujuan
a) Kesehatan dan Keselamatan: Panduan ini bertujuan untuk melindungi kesehatan dan
keselamatan pasien, staf, serta masyarakat umum dari risiko infeksi atau bahaya lainnya
yang dapat ditimbulkan oleh limbah cair rumah sakit.
b) Pencegahan Pencemaran Lingkungan: Panduan ini ditujukan untuk mencegah limbah cair
rumah sakit mencemari lingkungan. Limbah cair yang tidak dikelola dengan baik dapat
mencemari sumber air, tanah, dan udara, serta membahayakan ekosistem alami.
c) Kepatuhan Hukum: Panduan ini dirancang untuk memastikan bahwa rumah sakit
mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku terkait dengan pengelolaan limbah cair.
Dengan mematuhi peraturan tersebut, rumah sakit dapat menghindari sanksi hukum dan
konsekuensi negatif lainnya.
3. Sasaran
a) Klasifikasi Limbah: Panduan ini akan membantu rumah sakit dalam mengklasifikasikan
limbah cair berdasarkan jenisnya, seperti limbah medis, limbah berbahaya, atau limbah
umum. Dengan mengetahui klasifikasi limbah, rumah sakit dapat mengelola dan
membuangnya dengan cara yang sesuai.
b) Pengelolaan Limbah: Panduan ini akan memberikan petunjuk tentang cara yang tepat
dalam mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan membuang limbah cair rumah sakit.
Hal ini mencakup penggunaan sistem pengolahan air limbah, sterilisasi limbah medis, dan
penggunaan peralatan perlindungan diri bagi petugas yang menangani limbah cair.
c) Pendidikan dan Pelatihan: Panduan ini akan mengusulkan pelatihan dan pendidikan
kepada staf rumah sakit tentang pengelolaan limbah cair yang aman dan bertanggung
jawab. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan staf terkait
dengan praktik terbaik dalam mengelola limbah cair rumah sakit.
d) Monitoring dan Evaluasi: Panduan ini mendorong rumah sakit untuk melakukan

monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap praktik pengelolaan limbah cair mereka.
Dengan melacak dan mengevaluasi proses ini, rumah sakit dapat mengidentifikasi area
yang perlu diperbaiki dan memastikan bahwa prosedur yang efektif dan efisien telah
diterapkan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan pengelolaan limbah cair rumah sakit adalah sebuah dokumen yang
memberikan pedoman dan prosedur terkait pengelolaan limbah cair yang dihasilkan dalam
lingkungan rumah sakit. Panduan ini bertujuan untuk memastikan bahwa limbah cair rumah
sakit dikelola dengan aman, efisien, dan sesuai dengan peraturan dan standar lingkungan yang
berlaku.
Ruang lingkup panduan pengelolaan limbah cair rumah sakit biasanya mencakup hal-hal berikut:
a) Identifikasi dan klasifikasi limbah: Panduan akan menjelaskan bagaimana mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan jenis-jenis limbah cair yang dihasilkan di rumah sakit, seperti limbah medis,
limbah infeksius, limbah kimia, limbah farmasi, dan lain-lain. Setiap jenis limbah cair mungkin
memiliki persyaratan pengelolaan yang berbeda.
b) Pengumpulan dan penyimpanan: Panduan akan menjelaskan prosedur yang harus diikuti dalam
pengumpulan limbah cair di berbagai area rumah sakit, seperti ruang operasi, unit perawatan
intensif, laboratorium, dan apotek. Panduan ini juga akan memberikan instruksi tentang
penyimpanan sementara limbah cair sebelum diolah atau dibuang.
c) Pengolahan dan perlakuan limbah: Panduan akan memberikan panduan mengenai cara
mengolah dan memperlakukan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Ini bisa meliputi
proses seperti pengendapan, filtrasi, desinfeksi, atau perlakuan kimia khusus. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa limbah cair yang dibuang tidak membahayakan lingkungan atau
kesehatan manusia.
d) Pengelolaan limbah berbahaya: Jika rumah sakit menghasilkan limbah cair yang mengandung
bahan berbahaya, panduan akan memberikan instruksi khusus tentang cara menangani,
menyimpan, dan membuang limbah tersebut dengan aman. Bahan berbahaya dapat termasuk
bahan kimia beracun, obat-obatan berbahaya, atau bahan radioaktif.
e) Pemantauan dan pelaporan: Panduan akan menguraikan persyaratan pemantauan rutin
terhadap limbah cair, seperti pengukuran pH, kekeruhan, atau konsentrasi bahan tertentu.
Panduan juga akan menjelaskan bagaimana melaporkan hasil pemantauan kepada pihak yang
berwenang sesuai peraturan setempat.
f) Peraturan dan kepatuhan: Panduan akan mencakup informasi mengenai peraturan dan
persyaratan lingkungan yang berlaku terkait pengelolaan limbah cair rumah sakit. Hal ini
termasuk peraturan pemerintah, standar industri, dan mungkin juga kebijakan internal rumah
sakit.
g) Pelatihan dan kesadaran: Panduan akan menekankan pentingnya pelatihan yang tepat bagi staf
rumah sakit yang terlibat dalam pengelolaan limbah cair. Panduan juga akan merinci langkah-
langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang
pengelolaan limbah cair di kalangan staf rumah sakit.
Penting untuk dicatat bahwa panduan pengelolaan limbah cair rumah sakit dapat bervariasi
tergantung pada regulasi dan peraturan yang berlaku di negara atau wilayah tempat rumah sakit
beroperasi. Oleh karena itu, selalu penting untuk mengacu pada pedoman dan peraturan yang
relevan yang berlaku di wilayah Anda.
BAB III
TATA LAKSANA

Pengelolaan limbah cair rumah sakit harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan
panduan yang ditetapkan. Berikut ini adalah tata laksana umum untuk pengelolaan limbah cair rumah
sakit:
a) Identifikasi dan klasifikasi limbah: Identifikasi jenis limbah cair yang dihasilkan oleh rumah sakit.
Limbah cair rumah sakit biasanya termasuk air limbah domestik, air limbah medis, dan limbah
kimia. Klasifikasikan limbah berdasarkan sifatnya, seperti berbahaya, infeksius, atau non-
infeksius.
b) Penyimpanan sementara: Tentukan area penyimpanan sementara yang aman untuk limbah cair
rumah sakit. Area ini harus terpisah dari area lain dan dilengkapi dengan tangki atau wadah yang
tahan terhadap korosi dan bocor. Pastikan ada tanda peringatan yang jelas dan petunjuk
penggunaan yang sesuai.
c) Penanganan limbah: Pastikan petugas yang bertanggung jawab atas penanganan limbah cair
memiliki pelatihan yang memadai. Gunakan perlindungan pribadi seperti sarung tangan, masker,
dan pelindung mata saat menangani limbah medis yang berpotensi berbahaya. Hindari kontak
langsung dengan limbah cair dan hindari pencampuran yang tidak sesuai antara limbah yang
berbeda.
d) Pengolahan dan pengolahan limbah: Segera setelah limbah cair dihasilkan, lakukan pengolahan
yang sesuai untuk mengurangi risiko kontaminasi. Ini bisa meliputi pemisahan limbah beracun
dan infeksius, penggunaan teknologi pengolahan seperti pengolahan biologis atau fisik-kimia,
atau sistem pengolahan limbah cair yang memenuhi standar keamanan dan lingkungan.
e) Pembuangan akhir: Pastikan limbah cair yang telah diolah dan diproses dikirim ke tempat
pembuangan akhir yang sesuai. Tempat pembuangan akhir harus memenuhi peraturan dan
persyaratan lingkungan yang berlaku untuk mencegah pencemaran air tanah atau air
permukaan.
f) Pemantauan dan pelaporan: Tetapkan program pemantauan untuk memastikan bahwa tata
laksana pengelolaan limbah cair rumah sakit berjalan dengan baik. Ini melibatkan pengawasan
rutin terhadap limbah yang dihasilkan, pemeriksaan kualitas air limbah, dan pelaporan yang
tepat kepada otoritas terkait.
Selain itu, penting juga untuk mematuhi semua peraturan dan pedoman yang berlaku dalam
negara atau wilayah tempat rumah sakit beroperasi. Panduan dan regulasi tersebut akan
memberikan petunjuk yang lebih rinci tentang tata laksana pengelolaan limbah cair rumah sakit
yang sesuai dengan standar keamanan dan lingkungan.

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Formulir informasi dan Edukasi pasien dan keluarga terintegrasi rawat inap
2. Inform Concern
3. General Concern
4. Undangan
5. Materi
6. Absensi
7. Foto kegiatan

Cirebon, 22 Juni 2023


Direktur Rumah Sakit Umum BUDI ASTA Dibuat Oleh,

dr. R.M. Fattahillah Malik, Sp.MM.


Direktur Ka. Tim PPI

Anda mungkin juga menyukai