Anda di halaman 1dari 55

PETUNJUK PELAKSANAAN TEKNIS

MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT RS


DENGAN KONSEP 3R

Disajikan oleh ;
TIMDIS INDONESIA
ACUAN HUKUM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
RUMAH SAKIT

Undang – Undang No. 18 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

Undang – Undang No. 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup

Undang – Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan


Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

KEMENKES No.1204 Tahun 2004, Tentang Persyaratan Kesehatan


Lingkungan Rumah Sakit

PERMENKES No.27 Tahun 2017, Tentang Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

PERMEN LHK No.P-56 Tahun 2015, Tentang Tata Cara dan


Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
PERMENEG LH No.13 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah
MAKSUD DAN TUJUAN

• Sebagai dasar acuan implementasi pelaksanaan kerjasama dalam pengelolaan


limbah padat dilingkungan Rumah Sakit
• Tersedianya sarana dan prasarana pelaksanaan kerjasama dalam pengelolaan
limbah padat dilingkungan Rumah Sakit

• Terjaminnya keselamatan dan kesehatan pasien, keluarga pasien, karyawan


maupun masyarakat pengguna jasa Fasyankes di lingkungan Rumah Sakit

• Membantu Rumah Sakit dalam meminimasi volume limbah dan dampak lingkungan
dari limbah / sampah yang dihasilkannya

• Membantu Rumah Sakit dalam efisiensi biaya pengelolaan limbah padat dan
mewujudkan peran serta semua pihak serta meciptakan peluang pendapatan nilai
ekonomi / insentif bagi pihak – pihak yang ikut berperan aktif dalam pengelolaan
• Dengan pengelolaan limbah yang terpadu dari hulu hingga hilir, berkelanjutan dan
bertanggung jawab maka mendukung Rumah Sakit dalam pencapaian nilai
akreditasi, proper dan Green Hospital
MANFAAT
SISI LINGKUNGAN

• Dengan berkurangnya volume timbulan limbah / sampah maka


mengurangi potensi dampak lingkungan yang disebabkan oleh
limbah /sampah, sehingga tercipta dan terpelihara suatu kondisi
lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman

SISI EKONOMI
• Dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan
pengelolaan sampah / limbah maka terciptalah mata rantai ekonomi
/circular ekonomi yang berkelanjutan

SISI MANAJEMEN

• Terciptanya sistem manajemen pengelolaan yang terencana,


terkoodinir, terkendali secara terpadu dan berkelanjutan
RUANG LINGKUP / OBYEK

DAMPAK
LINGKUNG
KEGIATAN AN

NON MEDIS MEDIS PENGELOLAAN


80 % 20 %

1. Pasien & Pengunjung


2. Petugas
3. Masyarakat
TATA CARA PENGURANGAN DAN PEMILAHAN LIMBAH
B3 DARI FASYANKES
(Lampiran I – PERMEN LHK No.P-56 th 2015)

Pengurangan dan pemilahan Limbah dipusatkan terhadap eliminasi atau


pengurangan alur limbah medis (waste stream). Hal ini dapat dilakukan
melalui langkah sebagai berikut :
1. Pengurangan pada sumber (Reduce) : Kegiatan dengan melakukan
eliminasi keseluruhan material berbahaya atau yang lebih sedikit
menghasilkan limbah. Salah satu hal penting yang harus dilakukan
penataan prosedur kerja penanganan medis yang baik.
2. Penggunaan kembali (Reuse): Menggunakan kembali suatu produk
berulang – ulang sesuai dengan fungsinya. Pemilihan produk yang
dapat digunakan kembali akan turut meningkatkan standar
desinfeksi dan sterilisasi terhadap peralatan atau material yang
digunakan kembali
3. Daur ulang (Recycle): Merupakan upaya pemanfaatan kembali
komponen yang bermanfaat melalui proses tambahan kimia, fisika,
dan/atau biologi yang menghasilkan produk yang sama ataupun
produk yang berbeda.
TATA CARA PENGURANGAN DAN PEMILAHAN LIMBAH
B3 DARI FASYANKES
(Lampiran I – PERMEN LHK No.P-56 th 2015)

4. Pemilahan : Merupakan tahapan penting dalam pengelolaan Limbah,


dengan alasan antara lain ;
a) Akan mengurangi jumlah limbah yang harus dikelola sebagai
limbah B3.
b) Akan mengurangi limbah karena akan menghasilkan alur
limbah padat (solid waste stream) yang mudah, aman,
efektif biaya untuk proses pengelolaan selanjutnya
c) Akan mengurangi jumlah Limbah B3 yang terbuang bersama
Limbah nonB3 ke media lingkungan.
d) Akan memudahkan untuk dilakukannya penilaian terhadap
jumlah dan komposisi berbagai alur limbah (waste stream)
sehingga memiliki basis data, identifikasi dan memilih upaya
pengelolaan limbah sesuai biaya dan penilaian terhadap
efektifitas strategi pengurangan limbah.

Pemilahan dari sumber limbah merupakan tanggung jawab


penghasil limbah
Pemilahan Limbah medis WAJIB dilakukan sesuai dengan kelompok
limbah dalam ketentuan tabel 2, Lampiran I – Permen LHK No.P-56 th
2015
Pemilahan Limbah medis WAJIB dilakukn sesuai dengan kelompok
limbah dalam ketentuan tabel 2, Lampiran I – Permen LHK No.P-56 th
2015
Pemilahan Limbah medis WAJIB dilakukn sesuai dengan kelompok
limbah dalam ketentuan tabel 2, Lampiran I – Permen LHK No.P-56 th
2015
TATA CARA PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA NONTERMAL DENGAN
DESINFEKSI KIMIAWI DILINGKUNGAN FASYANKES
(Lampiran V – PERMEN LHK No.P-56 th 2015)

Pengolahan Limbah B3 adalah proses untuk mengurangi dan/atau menghilangkan


sifat bahaya dan/atau sifat racun. Dengan tujuan mengubah karakteristik biologis
dan/atau kimia limbah sehingga potensi bahayanya terhadap manusia berkurang
atau tidak ada.

Desinfeksi limbah medis berdasarkan tingkat inaktivasi mikrobial ditetapkan


dalam 4 tingkat yaitu :

TK
I

TK
II

TK
III

TK
IV
TATA CARA PENGOLAHAN LIMBAH B3 SECARA NONTERMAL DENGAN
DESINFEKSI KIMIAWI DILINGKUNGAN FASYANKES
(Lampiran V – PERMEN LHK No.P-56 th 2015)

DISINFEKSI KIMIAWI adalah penggunaan bahan kimia seperti senyawa aldehida,


klor, fenolik dan lain sebagainya untuk membunuh atau inaktivasi patogen pada
limbah medis. Metode ini dapat pula digunakan untuk mengolah limbah infeksius
yang mengandung patogen dan dikombinasikan dengan pencacahan untuk
mengoptimalkan proses desinfeksi kimiawi.

Metode ini hanya dapat digunakan apabila tidak terdapat fasilitas pengolahan
limbah medis lainnya, karena penggunaan bahan kimia akan menyebabkan
perlunya dilakukan pengelolaan lebih lanjut terhadap limbah hasil pengolahannya.

Bahan kimia yang umumnya digunakan untuk desinfeksi kimiawi adalah natrium
hipoklorit (NaOCl) 3 % (tiga persen) sampai dengan 6 % (enam persen). NaOCl
tersebut cukup efektif membunuh bakteri, jamur, virus, dan mengendalikan bau
limbah infeksius. Saat ini telah tersedia desinfektan non-klorin antara lain asam
peroksi-asetat (asam perasetat), glutaraldehida, natrium hidroksida, gas ozone,
dan kalsium oksida.
TABEL KEBUTUHAN KHLORIN

Khlorin yang Khlorin yang Jumlah khlorin yang di larutkan dalam air
No. tersedia dibutuhkan sampai :

% % 1 liter 100 liter 200 liter 300 liter

1. 5,25 cair 0,5 95 ml 9.000 19.000 ml 28.500 ml

12,5 cair 0,5 40 ml 4.000 8.000 ml 12.000 ml


2.

3. 70 powder 0,5 72 gr 720 gr 1,440 gr 2.160 gr

CARA PERHITUNGAN :

Dosis Khlorin Yang Diinginkan (%) = ………………………... ML/ Liter (Khlorin Dalam Bentuk Cair)

X 1000

Dosis Khlorin Yang Tersedia (%) = ………………………… Gram/ Liter (Khlorin Dalam Bentuk Powder)
POTENSI LIMBAH PADAT MEDIS YANG DAPAT DIOLAH SENDIRI
OLEH FASYANKES DALAM MEMINIMASI JUMLAH VOLUME YANG
DITIMBULKAN KEMUDIAN UNTUK DIMANFAATKAN SEBAGAI
MATERIAL DAUR ULANG / RECYCLE ;

1. Bekas Kemasan Obat2an, 3. Botol bekas Infus / plabote


Chemical Laundry / Cleaning selain terkena cairan tubuh.
Service.

4. Jerigen bekas cairan


2. Spuit Bekas Hemodialisa.
KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3 UNTUK PENGHASIL
LIMBAH B3 DALAM MENGOLAH SENDIRI LIMBAH B3 YANG
DIHASIKANNYA
PERMEN LHK No.P-56 th 2015
TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN

1. KEBIJAKAN PUTUSAN DIREKSI / PIMPINAN

2. IMENYEDIAKAN TEMPAT, SARANA & PRASARANA

3. I MENYUSUN & MENETAPKAN SOP, SOSIALISI

4. MEMPERSIAPKAN SDM & IMPLEMENTASI


IMENYEDIAKAN TEMPAT, SARANA & PRASARANA

PERSYARATAN PENGOLAHAN LIMBAH B3


I. Lokasi
a. Merupakan daerah bebas banjir
b. Jarak lokasi pengolahan dan lokasi fasum
minimum 50 meter
II. Fasilitas
a. Sistem Keamanan : penjagaan 24 jam,
mempunyai pagar pengaman, mempunyai
tanda yang mudah terlihat dari jarak 10 m,
mempunyai penerangan yang memadai.
b. Sistem Pencegahan terhadap kebakaran
c. Sistem Pencegahan Tumpahan Limbah
d. Sistem Penanggulangan Keadaan Darurat
e. Sistem Pengujian Peralatan
f. Pelatihan Karyawan
III. Penanganan Limbah B3 sebelum diolah, cara
Bak Tempat
mengolah dan setelah diolah Pencucian
Meja
Penyimpanan
Pencatatan
Sementara
(KEP-03/BAPEDAL/09/1995)
MEMPERSIAPKAN SDM &
IMPLEMENTASI

IDENTIFIKASI, PEMILAHAN, PEWADAHAN OLEH


PETUGAS KESEHATAN /PERAWAT
1) Identifikasi limbah padat dengan mengecek
ada tidaknya label/simbol pada kemasan
2) Pilah limbah padat sesuai dengan
kategorinya
3) Memasukkan limbah kedalam wadah dan
kantong limbah sesuai dengan kode warna
dan diberi label (Khusus untuk limbah yang
akan di proses pengolahan untuk daur ulang
wadahi dengan kantong bening)
4) Ikat rapat / tutup rapat semua kantong atau
wadah bila sudah mencapai ¾ penuh.
MEMPERSIAPKAN SDM &
IMPLEMENTASI
PENGUMPULAN & PENGANGKUTAN LIMBAH KE TPS OLEH PETUGAS
CLEANING SERVICE
1. Memastikan kantong – kantong limbah yang akan diangkut telah terikat kuat atasnya dan tidak
terjadi kebocoran / sobek dan telah terpilah sesuai jenis dan warnanya serta telah diberi label
dengan jelas.
2. Ketika hendak mengangkat atau memindahkan kantong limbah, pegang lehernya sehingga jika
dibawa mengayun jauhkan posisi dari badan, ketika hendak dilakukan pengumpulan terlebih
dahulu pastikan di titik – titik tertentu.
3. Angkut / ambil bak sampah yang telah kotor untuk kemudian dilakukan pencucian dan ganti
dengan yang bersih kemudian masukkan kantong limbah yang baru.
4. Troly yang telah terisi limbah langsung di antar ke tempat penyimpanan sementara atau ke
insenerator dengan menggunakan rute yang telah ditentukan dan pastikan bak troly tidak
mengalami kebocoran.
5. Sesampainya petugas pengangkut limbah dengan troly tersebut berada di TPS atau
Insenerator maka petugas pengangkut melakukan serah terima dengan petugas TPS atau
Insenetaor dengan cara menimbang dulu limbah yang dibawanya kemudian dicatat di buku
laporan harian limbah yang minimal tercatat adalah tempat asal sumber limbah, jenis / kategori
limbah dan berat volume limbah, kemudian masing – masing petugas menandatangai buku
laporan tersebut sesuai dengan kolomnya.
6. Pengangkutan limbah dilakukan setiap hari dengan 2 shift yaitu Shift Pagi antara pukul 06.00 –
09.00 dan Shift Sore antara pukul 13.00 – 15.000
7. Petugas TPS memastikan bahwa kantong – kantong limbah yang diterimanya telah sesuai
dengan jenis dan warnanya kemudian di jadikan satu masukkan dalam kotak yang keda
terhadap serangga dan hewan perusak di dalam ruang TPS B3 sebelum di angkut oleh jasa
pemusnah.
8. Cuci tangan dan semua peralatan kerja yang akan digunakan kembali memakai sabun atau
cairan kimia disinfektan.
MEMPERSIAPKAN SDM &
IMPLEMENTASI
PENGUMPULAN & PENGANGKUTAN LIMBAH INFEKSIUS
KATERGORI 2 KE TPS DAUR ULANG OLEH PETUGAS
CLEANING SERVICE
1. Sebelum petugas melakukan pengangkutan limbah ini pastikan
limbah ini adalah limbah bekas kemasan obat – obatan, chemical
laundry, cleaning service, spuite bekas (non jarum) botol infus, bekas
kemasan hemodialisis (cairan pencuci darah) dan peralatan
peralatan lain yang tidak terkontaminasi dengan bahan berbahaya
atau cairan tubuh pasien di masukkan ke dalam kantong berwarna
bening.
2. Lakukan dengan kegiatan yang sama limbah kategori ini seperti
langkah – langkah perlakuan limbah medis dan B3 sebagaimana
langkah prosedur I diatas
3. Pisahkan limbah padat ini mulai dari sumber limbah sampai ke
tempat penyimpanan sementara mulai dari pemilahan dan
pengangkutannya dengan limbah padat medis dan B3 Fasyankes.
4. Angkut imbah padat medis ini ke tempat TPS Daur Ulang dan
lakukan penimbangan atau penghitungan secara satuan kemudian
diserahkan oleh petugas pengangkut yaitu Cleaning service kepada
Petugas Pengolah TPS Daur Ulang.
5. Lakukan pencatatan secara harian ke dalam buku laporan
pengolahan.
MEMPERSIAPKAN SDM &
IMPLEMENTASI
PENCATATAN PENGUMPULAN LIMBAH
YANG AKAN DILAKUKAN PENGOLAHAN NAMA RUMAH SAKIT
ALAMAT LAPORAN HARIAN PENGUMPULAN LIMBAH
SECARA NON TERMAL (DESINFEKSI) DI TPS UNTUK DI PROSES DAUR ULANG / RECYCLE
PERIODE :
DAUR ULANG
Petugas pengolah melakukan pencatatan limbah HARI TANGGAL

yang dikirim oleh petugas cleaning service setiap NAMA /JENIS LIMBAH
kali datang. Pencatatan tersebut meliputi : TANDA
BEKAS
NO NAMA PENGIRIM NAMA RUANGAN JERIGEN SPUIT TANGAN /
- Tanggal, waktu / pukul. HD
PLABOT
BEKAS
KEMASAN
PARAF
B3
- Nama Tempat / Asal sumber limbah (pcs) (kg) (pcs) (kg) (kg)
- Nama / Jenis Limbah
- Volume Satuan / Kilogram
- Paraf / tanda tangan

Dalam melakukan pencatatan, petugas pengolahan


juga melakukan pengecekan untuk memastikan
bahwa limbah yang akan dilakukan pengolahan
tidak tercampur dengan limbah B3 lainnya. Apabila
ditemukan limbah B3 selain yang kategori yang bisa Diterima dan diolah oleh; Diketahui oleh ;
dilakukan proses daur ulang, maka petugas
membuat laporan kemudian diserahkan kepada
(OPERATOR TPS DU) (STAFF UNIT KESLING / SANITASI)
Petugas Sanitasi / PPI Rumah Sakit.
MEMPERSIAPKAN SDM &
IMPLEMENTASI
LANGKAH – LANGKAH PROSES PENGOLAHAN LIMBAH PADAT
INFEKSIUS KATEGORI 2 MENJADI NON B3 DENGAN TEKNOLOGI
NON TERMAL YAITU DESINFEKSI KIMIAWI
Sebelum melakukan pengolahan, dipastikan petugas telah
menggunakan APD diantaranya masker, sarung tangan, pakaian yang
menutupi hingga lengan & kaki, sepatu boat dan penutup kepala.
Kemudian melakukan langkah – langkah sebagai berikut ;
1. PENGOSONGAN yaitu mengeluarkan seluruh sisa B3 dan/atau zat
pencemar dari limbah yang akan diolahnya.
2. PENGHANCURAN / PENCACAHAN yaitu merusak bentuk asli dari
limbah tersebut menjadi beberapa bagian atau menjadi bentuk
kepingan kecil yang tujuannya adalah agar mempermudah proses
desinfeksi secara sempurna
3. DESINFEKSI KIMIAWI yaitu merendam material limbah yang sudah
dihancurkan / dicacah menggunakan cairan desinfektan yang telah
disediakan dengan formula sesuasi aturan standard selama kurang
lebih 15 – 30 menit.
4. PEMBERSIHAN dan PENCUCIAN yaitu mencuci material yang telah di
desinfeksi dengan air bersih yang mengalir atau membilasnya
sebanyak 3 X dengan tujuan menghilangkan zat desinfektan dari
material limbah tersebut.
5. Buang cairan bekas desinfektan dan air pencucian ke saluran menuju
IPAL.
MEMPERSIAPKAN SDM &
IMPLEMENTASI
NAMA RUMAH SAKIT
PENCATATAN, PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN ALAMAT REKAPITULASI HASIL PENGOLAHAN LIMBAH DAUR ULANG
SEMENTARA HASIL OLAHAN LIMBAH NON B3 MELALUI PROSES DISINFEKSI KIMIAWI
PEIODE ;
Setelah limbah Medis B3 diolah menjadi non B3
dengan proses non termal yaitu desinfeksi maka TANGGAL TOTAL
NO NAMA /JENIS LIMBAH
petugas melakukan pencatatan secara harian hasil (KG)
1 2 3 4 5

olahan limbah yang dilakukan ke dalam buku laporan 1 JERIGEN HD


harian. 2 PLABOT

Kemudian material limbah non B3 tersebut dikemas 3 SPUIT BEKAS

dan dimasukkan ke dalam wadah yang kuat dan aman 4 BEKAS KEMASAN B3

misal menggunakan karung dan disimpan ke tempat 5 LAIN - LAIN

penyimpanan sementara / gudang. Hindarkan material


limbah non B3 dari bersentuhan dengan limbah medis SUB TOTAL .................
Diproses dan dilaporkan oleh, Diketahui oleh ;
infeksius agar tidak terindikasi terkontaminasi oleh
sifat infeksius.
(OPERATOR TPS DU) (STAFF UNIT KESLING / SANITASI)
Lakukan secara berkala untuk menguji karakteristik
daripada limbah yang telah dilakukan proses desinfeksi
dengan uji lab internal fasyakes atau di Balai
Laboratorium Kesehatan setempat agar memperkuat
status limbah non B3 sehingga aman ketika dilakukan
pengangkutan dan proses pemanfaatan daur ulang
keluar dari lingkungan Fasyankes
MEMPERSIAPKAN SDM &
IMPLEMENTASI
PENGANGKUTAN MATERIAL LIMBAH NON B3 LOGO & NAMA BERITA ACARA PENGANGKUTAN Nomor :
RUMAH SAKIT MATERIAL LIMBAH NON-B3 RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UNTUK PROSES PEMANFAATAN
LEBIH LANJUT MENJADI PRODUK DAUR ULANG 1. Nama dan alamat Fasyankes ; 2. Lokasi dan alamat pemuatan;

Pelaku daur ulang plastik yaitu TIMDIS melakukan 3. Data pengangkutan limbah

pengambilan material limbah non B3 dari Rumah a . Jeni s l i mba h


Botol Bekas Infus/plabot
b. Ka ra kteri s ti k l i mba h

limbah nonB3
c. Sta tus / kondi s i l i mba h
Tercacah dengan proses disinfeksi kimia

Sakit kemudian untuk dilakukan pengolahan lebih Jerigen HD Terbelah dengan proses disinfeksi kimia

Lain2 .....................................................

lanjut menjadi produk daur ulang plastik non


d. Kel ompok kema s a n ; e. Juml a h Vol ume ; f. Jeni s Kenda ra a n Penga ngkut ;

kemasan makanan. Setiap pengangkutan maka harus Karung LD Infus : kg


Kantong Plastik
diterbitkan Berita Acara Serah Terima limbah non B3 Lain2 .....................................................
Jeri gen HD

La i n-l a i n
:

:
kg

kg
Nomor Pol ;

sebagai bentuk pertanggung jawaban alur limbah Tota l : kg

Jml Kema s a n : pcs


dari hulu hingga hilir.
4. Keterangan tambahan untuk limbah diatas ; Ji ka a da Ji ka ti da k a da

Kemudian pihak Rumah Sakit akan membuat laporan 5. Intruksi penanganan khusus ; Ji ka a da Ji ka ti da k a da

bulanan dari hasil pengolahannya sebagai data base


yang akan diserahkan ke Pemerintah setempat. 6. Nomor telepon yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat ;

7. Tujuan Pengangkutan ; Pengepul , Na ma da n Tempa t ......................................................................................................................................................................

Penggi l i ng, Na ma da n Tempa t ......................................................................................................................................................................

Pemros es , Na ma da n Tempa t ......................................................................................................................................................................


Dengan ini saya nyatakan bahwa limbah yang diangkut telah dilakukan proses pengolahan sesuai dengan ketentuan PERMEN LHK No.P-56/2015, pasal
38 & 39 yaitu pengolahan limbah B3 menjadi non B3 yang kemudian akan digunakan ebagai material daur ulang dan telah sesuai dengan rincian isian
baku tersebut diatas, serta dikemas dalam keadaan baik untuk pengangkutan di jalan raya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
8. Nama Pengirim ; Tanggal
Tanggal; ; 9. Nama Pengangkut ; 10. Nama Penerima ; 11. Petugas Keamanan ;

Jabatan : (........................................) (........................................) (........................................)


PEMANFAATAN LIMBAH NON-B3 UNTUK MATERIAL
PRODUK DAUR ULANG PLASTIK
KEGIATAN DAUR ULANG PLASTIK DI INDONESIA
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah
adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku
yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah
kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian
dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan
bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle,).
Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam, besi, kertas. Hanya saja, terdapat
berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang
membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang
berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu
menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low
Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang.
Sekitar kurang lebih 3 tahun ini, sebagian para pelaku daur ulang plastik yaitu mulai dari Pengepul, Penggiling,
Pemroses dan Pabrikan telah berserikat dan berkumpul untuk saling menjalin kerjasama dalam sebuah
organisasi dengan nama Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia (APDUPI) dan TIMDIS merupakan
salah satu member organisasi tersebut. Sehingga mempermudah dalam mendapatkan mitra dan jaringan kerja
di sebagian besar wilayah Indonesia.
PEMANFAATAN LIMBAH NON-B3 UNTUK MATERIAL
PRODUK DAUR ULANG PLASTIK
PEMANFAATAN MATERIAL LIMBAH PLASTIK NON B3 FASYANKES
Sehubungan material ini berasal dari kegiatan Medis yang mempunyai karakteristik infeksius Limbah B3
kemudian diolah dengan teknologi non termal yaitu desinfeksi kimiawi, maka TIMDIS mengontrol dalam
pemanfaatannya untuk produk – produk daur ulang plastik NON KEMASAN MAKANAN / FOOD GRADE
seperti terlihat di foto – foto berikut :
PEMANFAATAN LIMBAH NON-B3 UNTUK MATERIAL
PRODUK DAUR ULANG PLASTIK
PROSES CUCI GILING MATERIAL LIMBAH PLASTIK NON B3 FASYANKES
Material yang telah diangkut keluar dari Rumah Sakit kemudian dilakukan proses giling cuci untuk
menghasilkan bahan baku DUP yang berkualitas
PEMANFAATAN LIMBAH NON-B3 UNTUK MATERIAL
PRODUK DAUR ULANG PLASTIK
PROSES PEMBUATAN BIJI PLASTIK MATERIAL LIMBAH PLASTIK NON B3 FASYANKES
Material yang telah dilakukan giling cuci dan pengeringan maka proses selanjutnya adalah menjadikannya
biji plastik menggunakan mesin peletizer / extruder dengan proses pemanasan pada suhu 160 oC jenis
LDPE, 200 oC untuk jenis HDPE & PP

Biji Plastik siap untuk dijadikan


produk baru dengan melalui
proses pelelehan dengan suhu
yang sama kemudian di cetak /
inject atau ditiup / blow
SKEMA PENGELOLAAN LIMBAH RS DARI HULU
HINGGA HILIR
LIMBAH PADAT MEDIS RUMAH SAKIT DI KELOLA DAN DIOLAH MENJADI PRODUK TERBARUKAN
KEMUDIAN DIGUNAKAN KEMBALI UNTUK KEBUTUHAN PENGELOLAAN LIMBAHNYA
SKEMA PENGELOLAAN LIMBAH RS DARI HULU
HINGGA HILIR
`
Nomor :
BERITA ACARA PEMANFAATAN MATERIAL LIMBAH NON MEDIS
PERTANGGUNG JAWABAN PEMANFAATAN
LIMBAH NON B3 RUMAH SAKIT OLEH TIMDIS 12. Nama dan alamat Perusahan Pengolah / Pemanfaat ; 13. No. SIUP / TDP ;

14. No. HO ;
;

15. No. Telp ; ;

16. Data penerimaan limbah untuk material bahan baku daur ulang

Semua material limbah yang telah diangkut a . Jeni s l i mba h


Botol Bekas Infus/plabot
b. Ka ra kteri s ti k l i mba h

limbah nonB3
c. Sta tus / kondi s i l i mba h
Tercacah dengan proses disinfeksi kimia

oleh TIMDIS kemudian di kirim ke pabrikan Jerigen HD Terbelah dengan proses disinfeksi kimia

Lain2 .....................................................

pengolah menjadi produk baru, timdis


membuat Berita Acara Penyerahan Barang d. Kel ompok kema s a n ;
Karung
e. Juml a h Vol ume ;

LD Infus : kg
f. Jeni s Kenda ra a n Penga ngkut ;

dengan Pabrikan Pemanfaat kemudian Kantong Plastik


Jeri gen HD : kg Nomor Pol ;
Lain2 .....................................................
La i n-l a i n : kg
dibuatkan Summary / Laporan secara bulanan Tota l : kg

yang kemudian diserahkan kepada masing – Jml Kema s a n : pcs

masing Rumah Sakit yang bersangkutan Denga n i ni s a ya menya ta ka n ba hwa s a ya tel a h meneri ma ki ri ma n l i mba h untuk ma teri a l ba ha n ba ku da ur ul a ng denga n jeni s da n
juml a h s eperti ters ebut di a ta s da n ba hwa l i mba h ters ebut a ka n di pros es pengol a ha n l a njuta n.
ya i tu ; kemudi a n di ja di ka n produk ;
sebagai bentuk pertanggung jawaban secara
administrative
17. Nama Penerima ; Tanggal ; 18. Nama Pengangkut ; 19. Nama Perusahan Pengirim ;

(__________________________) (_________________________________)

Jabatan : Jabatan :
Management Bank Sampah
Rumah Sakit

PERSIAPAN MENDIRIKAN BANK SAMPAH

1. Kajian Survei : guna mendapatkan data informasi timbulan


volume sampah dan sumber-sumber yang menimbulkan sampah
serta prosentasi jenis volume sampah sehingga mendapatkan
pencapaian target pengelolaan yang efektif dan efisien.
2. Ketersediaan Sarana & Prasarana: Mulai dari tempat
sampah, alat pengangkut, tempat pengumpulan dan pemilahan, dan
penyimpanan sementara serta ruang tempat kegiatan adminitrasi
pengelolaan manajemen Bank Sampah
3. Kelembagaan dan SDM Pengelolaan : Satuan kerja yang
akan melakukan perencanaan, pengkoordinasian dalam pelaksanaan
dan pengawasan secara bertanggung jawab.
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
POTENSI LIMBAH PADAT NON MEDIS / ANORGANIK YANG DAPAT
DI KELOLA MELALUI BANK SAMPAH;
Management Bank Sampah
Rumah Sakit

SARANA DAN PRASARANA YANG DIBUTUHKAN


OLEH BANK SAMPAH ;
1. Kantor Administrasi : sebuah ruangan ukuran kurang lebih 2
x 3 m2 yang terletak di daerah area TPS Domestik dan lebih
diutamakan di depan jalur masuk pengangkutan limbah domestik.
2. Gudang Penyimpanan Sementara: sebuah ruangan
berukuran 2 x 3 m2 yang terturup rapat dan tidak lembap dan aman
dari gangguan binatang pengerat dan lainnya
3. Perlengkapan adminisrasi kantor : Timbangan, Meja
Kursi, ATK dll.
4. Area Pemilahan Sampah : dapat menggunakan sebagian
area dari TPS Domestik
Management Bank Sampah
Rumah Sakit

KELEMBAGAAN DAN KEPENGURUSAN BANK


SAMPAH RUMAH SAKIT;

Kelembagaan Bank Sampah bisa


berupa : Yayasan / Komite, Koperasi

1. Koperasi : jika di Fasyankes bersangkutan mempunyai Koperasi


Karyawan dan kegiatannya cukup aktif dan mempunyai beberapa
prestasi bagus, maka Bank Sampah RS bisa diserahkan dan dikelola
oleh Koperasi Karyawan tersebut.
2. Unit Satker Kesling: apabila belum ada koperasi karyawan di
Rumah Sakit bersangkutan, maka pengelolaan Bank Sampah bisa
dikelola dibawah Unit Kesling langsung.
Management Bank Sampah
Rumah Sakit

KELEMBAGAAN DAN KEPENGURUSAN BANK


SAMPAH RUMAH SAKIT;

Kepengurusan Bank Sampah terdiri dari ;


1. Orang Ketua / Direktur
1. Orang Administrasi & Keuangan
1. Orang Karyawan Operasional
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
TUGAS POKOK MASING – MASING PENGURUS
1. Ketua / Direktur :
 Membuat perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan
pengelolaan Bank Sampah.
 Membuat Keputusan dari kebijakan- kebijakan pengelolaan bank
sampah.
 Menandatangani semua dokumen yang dikeluarkan maupun yang
diterima oleh Bank Sampah.
 Melakukan pertemuan – pertemuan yang ada kaitannya dengan
kegiatan pengelolaan Bank Sampah.
 Melaporkan pertanggung jawaban pengelolaan bank sampah
kepada Rumah Sakit secara periodik, baik mingguan, bulanan
maupun tahunan.
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
TUGAS POKOK MASING – MASING PENGURUS
2. Administrasi & Keuangan :
Bertanggungjawab atas kegiatan administrasi dan keuangan BS.
Perencanaan sarana dan prasarana rumah tangga BS.
Melakukan penerimaan calon nasabah BS dan mencatatnya
kedalam buku daftar anggota BS
Penjadwalan penyetoran sampah oleh nasabah BS
Pembuatan nota penyetoran sampah oleh nasabah dan melakukan
pencatatan kedalam buku tabungan nasabah BS.
Mencari mitra BS dalam penjualan hasil pengumpulan sampah dari
nasabah BS dengan harga yang paling bagus.
Membuat nota penjualan sampah dan mencatatnya kedalam
laporan penjualan sampah.
Melakukan pembayaran langsung atau pengambilan tabungan oleh
nasabah BS.
Mengelola Administrasi BS beserta surat keluar-masuk.
Pelaporan bulanan sampah yang masuk dan keluar beserta laporan
keuangan.
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
TUGAS POKOK MASING – MASING PENGURUS
3. Operasional :
Bertanggungjawab atas kegiatan operasional BS.
Melakukan penerimaan penyetoran sampah oleh nasabah BS
dengan melakukan penimbangan kemudian mencatatnya kedalam
nota penyetoran sampah
Mengemas semua hasil penerimaan sampah dari nasabah BS
kemudian menyimpannya secara rapi ke Gudang Penyimpanan
Sementara.
Melakukan manajemen Gudang secara baik dan akurat
Menyiapkan barang – barang yang akan diangkut dan dibeli oleh
mitra usaha BS.
Melakukan pencatatan setiap keluar masuk barang – barang yang
ada di Gudang dan melakukan inventori secara periodik baik
mingguan maupun bulanan
Pelaporan bulanan sampah yang masuk dan keluar beserta laporan
keuangan.
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
NASABAH BANK SAMPAH RUMAH SAKIT

Nasabah dari Bank Sampah Rumah sakit bisa secara individu


maupun kelompok yaitu dari :

1. Pegawai Tetap maupun Honorer dari Rumah Sakit.


2. Karyawaan Cleaning Servie.
3. Masyarakat di sekitar Rumah Sakit yaitu pihak – pihak yang
menyewa tempat untuk kegiatan niaga di wilayah Rumah
Sakit
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
MEKANISME PENDAFTARAN NASABAH BANK SAMPAH
RUMAH SAKIT
NASABAH BANK SAMPAH
 Mengisi dan menyerahkan formulir  Menerima dan melakukan pemeriksaan
Anggota Nasabah disertai dengan atas keabsahan data yang diserahkan
fotocopy identitas kepada Petugas Bank oleh calon nasabah Bank Sampah
sampah  Mendaftar dan mencatat kedalam buku
daftar anggota nasabah baik secara
manual maupun secara sistem informasi
Bank Sampah (software)
 Menerbitkan buku tabungan nasabah
dan menyerahkannya kepada Nasabah
o Menerima Buku Tabungan Bank
Sampah
o Melakukan penyetoran Sampah
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
SLIP SETORAN SAMPAH NASABAH BANK SAMPAH RUMAH SAKIT
Management Bank Sampah
Rumah Sakit

BUKU DAFTAR TABUNGAN NASABAH BANK SAMPAH


Periode : ........................................
INSTANSI JUMLAH SALDO
NO. NOMER REKENING NAMA NASABAH
/PERUSAHAAN TABUNGAN
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

TOTAL JUMLAH TABUNGAN NASABAH Rp.


Dibuat oleh, Diketahui oleh,

( ) ( )
Management Bank Sampah
Rumah Sakit

REKAPITULASI PENGUMPULAN SAMPAH DARI NASABAH


Periode : .............................................
JENIS SAMPAH
NO. SLIP INSTANSI
NO. TANGGAL NAMA NASABAH KARDUS KERTAS PLASTIK LAIN-LAIN KETERANGAN
SETORAN /PERUSAHAAN
(kg) (kg) (kg) (kg)

TOTAL KESELURUHAN ...................

Dibuat oleh, Diketahui oleh,

( ) ( )
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
CONTOH LAPORAN INFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH
ANORGANIK MELALUI BANK SAMPAH
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Teknis Manajemen Administrasi & Keuangan BANK
SAMPAH RUMAH SAKIT
Adalah kegiatan yang bersifat teknis ketatausahaan yang meliputi catat
mencatat, surat menyurat, pembukuan dan pengarsipan dokumen serta
hal – hal lainnya yang dimaksudkan mempermudah penyajian sebuah
informasi ketika dibutuhkan sewaktu – waktu, diantaranya adalah ;

1. Updated daftar nasabah berikut simpanan tabungan bank


sampahnya.
2. Penerbitan nota pembelian dan penjualan sampah
3. Pencatatan kedalam laporan harian, mingguan dan bulanan untuk
masing-masing pos transaksi.
4. Melakukan manajemen keuangan secara teliti dan akurat
5. Mengatur jadwal penerimaan setoran sampah penjulan sampah
6. Mengupdated segala informasi dan perkembangan yang ada
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Teknis dan ketentuan penyetoran sampah oleh
nasabah Bank Sampah RS
1. Penerimaan dan penyetoran sampah dilakukan setiap hari sesuai
jam kerja normal.
2. Kondisi sampah yang akan disetorkan (ditabung) oleh nasabah
harus kondisi sudah terpilah berdasarkan jenis sampah dan
kondisi kering
3. Minimum jumlah sampah yang akan disetor oleh nasabah harus
sesuai dengan kesepakatan dengan pengurus guna efisien dari
segi operasional dan administrasi
4. Harga yng berlaku pada saat transaksi penyetoran sampah
ditentukan oleh Bank Sampah (memperhatikan fluktuasi harga
pasar)
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Mekanisme penyetoran sampah oleh nasabah Bank
Sampah RS
Nasabah Petugas /Pengurus
 Sampah yang bersumber dari ruangan  Melakukan penimbangan
perkantoran, apotik, pertokoan & Kantin dipilah sampah
dan disetorkan menggunakan rekening atas  Membuat nota hasil
nama unit yang bersangkutan. penimbangan
 Sampah yang bersumber dari tempat2 umum
 Membukukan hasil
dipilah dan dikumpulkan kemudian disetor
menggunakan rekening atas nama cleaning penyetoran nasabah
service yang bertugas saat itu. kedalam buku induk dan
 Menyetorkan (menabung) sampah beserta buku tabungan nasabah
buku tabungan kepada petugas bank sampah  Menyerahkan nota dan
buku tabungan kepada
nasabah

 Menerima nota dan buku tabungan


Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Mekanisme pemilahan sampah di TPS Domestik
1. Untuk meminimasi volume sampah domestik, terutama
meminimasi terjadinya limbah medis yang tercecer
bercampur dengan sampah domestik yang akan diangkut
ke TPA maka disarankan untuk mengadakan pemilahan
ulang sampah domestik di TPS Domestik yaitu memilah
antara anorganik dan organik serta kemungkinan ada
limbah medis yang tercecer di sampah domestik.
2. Tersedianya ruang pemilahan dan tenaga pemilah sampah
3. Tersedianya kantong plastik untuk mewadai hasil
pemilahan sampah.
4. Tersedianya Bak Sampah / Countainer untuk mengangkut
sampah ke TPA.
5. Sebaiknya TPS Domestik terlindung dari curahan hujan
agar tidak menimbulkan cairan lindi ketika turun hujan
6. Kondisikan area TPS Domestik selalu bersih sehingga
terhindar dari hewan penghantar penyakit seperti tikus,
lalat dan serangga lainnya.
7. Hasil pemilahan sampah anorganik kemudian di setor ke
bank sampah menggunakan nama rekening petugas
pemilah yang bersangkutan
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Teknik Manajemen Pengepakan, Penyimpanan dan
Pengangkutan.
1. Sampah – sampah anorganik hasil dari
penyetoran nasabah bank sampah dikemas
dengan rapi dan aman / tidak mudah tercecer
kemudian di letakkan di tempat penyimpanan
sementara / gudang
2. Penataan penyimpanan menggunakan sistem
managemen pergudangan dengan data
inventori yang akurat.
3. Area tempat penyimpanan diharapkan tertutup
rapi tidak bocor bila cuaca hujan sehingga
berpengaruh terhadap kualitas material yang
disimpannya serta aman dari gangguan
binatang seperti tikus dan rayap.
4. Ukuran gudang variatif berdasarkan potensi
sampah dan target yang akan dikumpulkan.
5. Setiap pengangkutan dan pengiriman sampah
keluar dari wilayah rumah sakit harus dibuatkan
berita acara pengangkutan dan masing –
masing pihak melakukan tanda tangan.
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Menentukan harga pembelian sampah

 HPS = Harga Penjualan (Pasar) – (Laba+Biaya)

Harga Pasar
 Keuntungan bank sampah didapat
dari selisih antara harga jual (pasar)
dengan harga beli dari Nasabah
Harga Bank
Sampah
 Biaya Operasional dibebankan dari
hasil transaksi jual beli yang
Harga Nasabah dilakukan oleh bank sampah
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Manajemen Pemasaran dan kerjasama yang
berkelanjutan serta bertanggung jawab

1. Dalam pemasaran dan pemanfaatan limbah anorganik sebagai material


daur ulang lanjutan disarankan bermitra dengan para pelaku daur ulang
yang terdekat dan mempunyai legalitas ijin usaha di bidang pengolahan
daur ulang.
2. Demi kelangsungan hidup pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan
bersinergi antara hulu dengan hilir disarankan untuk menjalin
kerjasama dengan sistem kontrak kerja waktu tertentu.
3. Menjalin kemitraan dengan lembaga – lembaga terkait untuk
meningkatkan kualitas dan optimalisasi pengelolaan sampah dalam
rangka mencapai target yang diharapkan.
4. Menggunakan prinsip kerjasama Customer Satisfaction yaitu
terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dan memuaskan
dari para pihak
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
Teknologi Terapan dalam pemanfaatan limbah organik
menjadi pupuk organik
Management Bank Sampah
Rumah Sakit
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN LIMBAH/SAMPAH FASYANKES

PIMPINAN
FASYANKES PEMERINTAH
PUSAT
PETUGAS KESEHATAN

PEMERINTAH
PETUGAS KEBERSIHAN
DAERAH

PETUGAS
PENGOLAHAN
Management Bank Sampah
Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai