Total
Quality
KUALITAS ??
“Kesesuaian dengan persyaratan.”
(Crosby)
Menurunkan biaya
Meningkatkan budaya
perusahaan
TOKOH-TOKOH PERINTIS TQM
• FREDERICK TAYLOR
Studi gerak dan waktu.
• W. EDWARD DEMING
Deming cycle, Deming’s fourteen points,
Deming’s seven deadly diseas.
• JOSEPH M. JURAN
Juran three basic steps to progress,
Juran’s ten steps to quality
improvement, The pareto principle, The
Juran trilogy.
• PHILIP B. CROSBY
Vaksin kualitas, Crosby’s
fourteen steps to quality
improvement.
PILAR DASAR TQM
1. Kepuasan konsumen
2. Respek terhadap setiap orang
3. Manajemen berdasarkan fakta
4. Perbaikan terus-menerus
DEMING CYCLE
ELEMEN PENDUKUNG TQM
1. Fokus pada pelanggan
2. Obsesi terhadap kualitas
3. Pendekatan ilmiah
4. Komitmen jangka panjang
5. Kerjasama tim
6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan
7. Pendidikan dan pelatihan
8. Kebebasan yang terkendali
9. Kesatuan tujuan
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN TQM
1. Delegasi dan kepemimpinan yang tidak
baik
2. Kesalahan dalam pembentukan tim
3. Menggunakan pendekatan yang
terbatas
4. Harapan yang terlalu berlebihan dan
tidak realistis
5. Pemberdayaan karyawan yang bersifat
prematur
6. dsb
PERKEMBANGAN
PEMIKIRAN
MENGENAI
KUALITAS
(TQM, FANDY
TJIPTONO &
ANASTASIA DIANA)
5 PERSPEKTIF
KUALITAS
1. Transcendental Approach
Kualitas dapat dirasakan/diketahui tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan.
2. Biaya deteksi/penilaian
(detection/appraisal cost)
Biaya untuk menentukan apakah produk
dan jasa sesuai dengan persyaratan
kualitas.
Contoh : Pemeriksaan dan pengujian
bahan baku dan produk, evaluasi
persediaan, dsb
4 GOLONGAN BIAYA KUALITAS (2)
3. Biaya kegagalan internal (internal failure cost)
Biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian
dengan persyaratan yang terdeteksi sebelum
produk dikirimkan ke pihak luar (konsumen).
Contoh : Sisa bahan, pengerjaan ulang, dsb
4. Biaya kegagalan eksternal (eksternal failure
cost)
Biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian
dengan persyaratan yang terdeteksi setelah
produk dikirimkan ke pihak luar (konsumen).
Contoh : Biaya penanganan keluhan, service
product, biaya penarikan kembali produk, dsb
3 PANDANGAN TENTANG BIAYA KUALITAS
1. Kualitas semakin tinggi berarti biaya
semakin tinggi
Manfaat tambahan dari peningkatan kualitas tidak
dapat menutupi biaya tambahan (biaya tenaga
kerja, BB, desain,dsb)
➔ Perusahaan dengan program pengelolaan
kualitas yang baik, biaya kualitasnya tidak lebih
besar dari 2,5% dari penjualan
“Meningkatnya intensitas
persaingan dan jumlah pesaing
menuntut setiap perusahaan
untuk selalu memperhatikan
kebutuhan, keinginan, dan
kepuasan konsumen.”
“Perhatian perusahaan tidak
terbatas pada produk yang
dihasilkan saja, tetapi juga
pada aspek proses, SDM, dan
lingkungan.”
Porter’s Five Forces
Dalam perspektif TQM, konsumen
merupakan penilai terakhir dari kualitas,
maka diperlukan kerangka dalam
manajemen kualitas :
1. Orientasi pemasaran
Memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen → kepuasan konsumen → pangsa
pasar meningkat → efisiensi dan produktivitas
meningkat.
2. Teknologi
Contoh : Robot perakitan, komputerisasi,
inspeksi otomatis, dsb
BUDAYA KUALITAS
“Sistem nilai organisasi yang
menghasilkan suatu lingkungan yang
kondusif bagi pembentukan dan
perbaikan kualitas secara terus-
menerus.”
PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP PERUBAHAN
USULAN PERUBAHAN PERSEPSI PENDUKUNG PERSEPSI PENENTANG
PERUBAHAN PERUBAHAN
Bergabung dengan jaringan Meningkatkan daya saing, Pesaing akan merebut apa
pemanukfakturan menggunakan sumber daya yang telah kita miliki
bersama
MEKANISME PERUBAHAN BUDAYA
2. Ghost shopping
Perusahaan memperkerjakan beberapa orang
untuk berperan sebagai pembeli potensial.
• Diagram Afinitas
Suatu metode brainstorming
yang digunakan untuk
mendorong pemikiran yang
kreatif.
BEBERAPA ALAT YANG DIGUNAKAN
DALAM PROSES QFD (2)
• Interrelationship Diagraph
Metode yang digunakan
untuk menjelaskan
hubungan sebab akibat
antar berbagai ide yang
tercatat dalam diagram
afinitas.
BEBERAPA ALAT YANG DIGUNAKAN
DALAM PROSES QFD (3)
• Tree Diagram
Suatu metode yang menggambarkan tugas-tugas
yang perlu dilaksanakan agar dapat memecahkan
masalah yang dihadapi.
BEBERAPA ALAT YANG DIGUNAKAN
DALAM PROSES QFD (4)
• Diagram Matriks
Alat untuk mengidentifikasi dan menggambarkan
secara grafis hubungan antar tanggung jawab, tugas,
fungsi, dan lain-lain.
PELIBATAN DAN
PEMBERDAYAAN KARYAWAN
(TQM, FANDY TJIPTONO DAN ANASTASIA
DIANA)
PELIBATAN VS PEMBERDAYAAN
Pelibatan ➔ suatu proses untuk
mengikutsertakan para karyawan
pada semua level organisasi dalam
pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah.
Pemberdayaan ➔ Pelibatan
karyawan yang benar-benar
berarti/signifikan.
“Kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok anggota agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran yang ditetapkan.” (Robbins)
“Kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki
tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi.”
(Goetsch dan Davis)
1. Mempengaruhi
peluang karir,
penghargaan, dan
kepuasan kerja
2. Kontribusi terhadap
kesuksesan atau
kegagalan suatu
perusahaan
TIPE-TIPE KEPUTUSAN
1. Keputusan Terprogram
Keputusan yang dibuat menurut
kebiasaan, aturan, atau prosedur
(bersifat berulang-ulang dan
rutin).
2. Keputusan Tidak
Terprogram
Keputusan yang berkenaan
dengan masalah-masalah baru,
khas, atau khusus (bersifat tidak
terstruktur).
TIGA MODEL PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1. Optimizing decision making model
Model pengambilan keputusan yang menjelaskan bagaimana
setiap individu harus berperilaku dalam rangka
memaksimumkan hasil yang ingin dicapai.
2. Satisficing model
Pengambil keputusan memilih solusi pertama yang cukup
baik, memuaskan, dan memadai.
• Diagram Hubungan
• Diagram Afinitas
• Diagram Pohon
• Diagram Matriks
• Diagram Matriks Analisis Data
• Process Decision Program Chart (PDPC)
• Diagram Panah
SOFTWARE BARU YANG DIGUNAKAN DALAM
MEMBANTU PEMECAHAN MASALAH DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• Information
Discovery
• Data
Visualization
• Hipermedia
TRAINING
3. Combination
>>
PESERTA PELATIHAN
• Manajemen Eksekutif
Filosofi TQM, eksplorasi TQM, manfaat TQM,
hambatan mencapai kesuksesan, penggunaan
alat-alat TQM.
• Staf Teknis
Ditekankan pada keterampilan pemecahan
masalah dengan menggunakan alat dan teknik
kuantitatif (diagram pareto, histogram, dsb)
• Pelatih / fasilitator
Pelatihan tentang TQM dan SPC
>>
FAKTOR PENYEBAB DIPERLUKANNYA
PELATIHAN
• Kualitas angkatan kerja
yang ada
• Persaingan global
• Perubahan yang cepat
dan terus-menerus
• Masalah alih teknologi
• Perubahan keadaan
demografi
>>
LIMA STRATEGI MEMAKSIMALKAN
SUMBER DAYA PELATIHAN
1. Membentuk kualitas
dari awal
2. Merancang dari yang
kecil
3. Berpikir kreatif
4. Melihat-lihat dulu
5. Preview dan customize
>>
EVALUASI VALIDITAS PELATIHAN
1. Membandingkan dokumentasi
tertulis mengenai pelatihan
dengan sasaran pelatihan.
2. Menentukan apakah pelatihan
yang diberikan benar-benar
konsisten dengan dokumentasi
tersebut.
PENDEKATAN POKOK DALAM PEMBERIAN
PELATIHAN
• Pendekatan Internal
→Pendekatan yang digunakan untuk memberikan pelatihan
dengan fasilitas perusahaan (one on one training, on the
job computer based training, media based instruction).
• Pendekatan Eksternal
→Pendekatan yang dilaksanakan dengan jalan mendaftarkan
karyawan pada program atau kegiatan yang
diselenggarakan oleh lembaga pemerintah, lembaga
swasta, perusahaan pelatihan swasta, dsb.
• Pendekatan Kemitraan
– Pendekatan ini biasanya perusahaan melakukan kemitraan
dengan perguruan tinggi dalam memberikan customized
training.
PENYEBAB KEGAGALAN PELATIHAN
Juran mengemukakan 2 penyebab utama yang
seringkali terjadi dalam pelatihan, yaitu :
• Kurangnya partisipasi manajemen dalam
perencanaan
• Jangkauan yang terlalu sempit
KURIKULUM PELATIHAN KUALITAS (1)
Agar seorang manajer dapat menjalankan kepemimpinannya
dalam lingkungan TQM, minimal ia harus dilatih mengenai trilogi
Juran, yaitu :
1. Pelatihan perencanaan kualitas
– Manajemen strategik terhadap kualitas
– Kebijakan kualitas
– Sasaran strategik kualitas
– Alur perencanaan kualitas
– Pelanggan internal dan eksternal
– Cara identifikasi pelanggan
– Perencanaan proses makro
– Perencanaan proses mikro
– Desain produk
– Perencanaan pengendalian proses
– Alat-alat perencanaan
KURIKULUM PELATIHAN KUALITAS (2)
2. Pelatihan pengendalian 3. Pelatihan perbaikan kualitas
kualitas – Dewan kualitas dan tanggung
– Umpan balik dalam jawabnya
pengendalian kualitas – Biaya akibat kualitas buruk dan
– Perencanaan pengendalian bagaimana memperkirakannya
– Subjek pengendalian – Memperkirakan ROI
– Tanggung jawab pengendalian – Nominasi, penyaringan, dan
pemilihan proyek
– Cara mengevaluasi kinerja – Infrastruktur perbaikan kualitas
– Interprestasi data statistik dan – Proyek perbaikan proses makro
ekonomi
– Diagnostic journey
– Pengambilan keputusan
– Peninjauan kemajuan yang
– Tindakan perbaikan dicapai
– Audit jaminan kualitas – Pengakuan dan penghargaan
– Alat-alat pengendalian untuk meningkatkan motivasi
– Alat dan teknik perbaikan
kualitas
BENCHMARKING (TQM, FANDY TJIPTONO DAN ANASTASIA DIANA)
2. Competitive Benchmarking
Pada generasi ini, selain melakukan benchmarking pada karakteristik produk juga
melakukan benchmarking pada proses untuk menghasilkan produk unggul.
3. Process Benchmarking
Konsep ini melakukan benchmarking dengan cakupan yang lebih luas dari proses
bisnis.
4. Strategic Benchmarking
Dalam konsep ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan arah strategis jangka panjang
(evaluasi alternatif, implementasi strategi bisnis, memperbaiki kinerja).
5. Global Benchmarking
Generasi kelima ini mencakup semua generasi sebelumnya dengan tambahan bahwa
cakupan geografisnya sudah mengglobal.
JENIS-JENIS BENCHMARKING
1. Benchmarking Internal
Pendekatan ini dilakukan dengan
membandingkan operasi suatu bagian
dengan bagian internal lainnya dalam satu
perusahaan.
2. Benchmarking Kompetitif
Pendekatan ini melakukan perbandingan
dengan berbagai pesaing.
3. Benchmarking Fungsional
Perbandingan dilakukan dengan
perusahaan-perusahaan yang berada di
berbagai industri.
4. Benchmarking Generik
Perbandingan pada proses bisnis
fundamental yang cenderung sama di
setiap industri.
4 PENDEKATAN BENCHMARKING
1. Riset in house
Cara ini, melakukan penilaian terhadap
informasi dalam perusahaan sendiri
maupun informasi yang ada di publik.
3. Pertukaran langsung
Pertukaran informasi secara langsung
biasanya dilakukan melalui kuesioner,
survey, telepon, dsb.
4. Kunjungan langsung
Cara ini dilaksanakan dengan melakukan
kunjungan ke lokasi mitra benchmarking
sehingga dapat melakukan wawancara dan
tukar informasi secara langsung.
14 LANGKAH BENCHMARKING
1. Komitmen manajemen
2. Basis pada proses perusahaan itu sendiri
3. Identifikasi dan dokumentasi kekuatan dan
kelemahan proses perusahaan
4. Pemilihan proses yang akan di benchmarking
5. Pembentukan tim benchmarking
6. Penelitian terhadap objek yang terbaik di
kelasnya
7. Pemilihan calon mitra benchmarking
8. Mencapai kesepakatan dengan mitra
benchmarking
9. Pengumpulan data
10. Analisis data dan penentuan gap
11. Perencanaan tindakan untuk mengurangi
kesenjangan yang ada
12. Implementasi perubahan
13. Pemantauan
14. Memperbaharui dan melanjutkan benchmarking
KODE ETIK
INTERNATIONAL BENCHMARKING CLEARINGHOUSE
• Prinsip Legalitas
Pihak yang terlibat dalam benchmarking harus dapat menghindarkan diri dari tindakan yang
dapat menjadi penghambat perdagangan, persekongkolan harga, permainan lelang, dsb.
• Prinsip Pertukaran
Masing-masing pihak bersedia memberikan informasi yang sebanding.
• Prinsip Kerahasiaan
Perusahaan yang memperoleh informasi diwajibkan untuk merahasiakan informasi tersebut.
• Prinsip Penggunaan
Informasi yang diperoleh digunakan untuk meningkatkan proses operasional perusahaan, bukan
digunakan untuk bahan periklanan atau pemasaran.
3. Memandang ke hulu
Mencari penyebab suatu masalah, bukan gejalanya.
5. Memantau perubahan
Pemantauan secara objektif terhadap kinerja suatu
proses untuk memastikan solusi yang diberikan sudah
tepat atau belum.
LANGKAH-LANGKAH STRUKTURISASI
PERBAIKAN KUALITAS MENURUT JURAN
• Membentuk dewan kualitas
Dewan kualitas bertanggung jawab untuk mengadakan,
mengkoordinasi, dan melembagakan perbaikan kualitas.
• DO → Pelaksanaan studi/tes.
• 5W + 1H
(Who, What, Where, When, Why + How)
• Five M Checklist
(Man, Machine, Material, Method, Measurement)
PEMANUFAKTURAN
2. Cycle time
Production cycle time adalah waktu yang dibutuhkan dari bahan baku
dikirim ke pabrik untuk diproses hingga barang jadi dikirim ke
konsumen/gudang. Semakin pendek production cycle time, maka semakin
rendah biaya produksi dan semakin meningkat kemampuan perusahaan
merespon perubahan.
3. Perbaikan berkesinambungan
Dalam JIT, perbaikan berkesinambungan dilaksanakan dengan baik
sehingga jika terjadi kerusakan kualitas atau tingkat produksi tidak sesuai,
maka akan segera terlihat.
4. Penghapusan pemborosan
Dengan menerapkan JIT, maka perusahaan mampu untuk menghapus
berbagai pemborosan seperti pemborosan karena produksi berlebih,
waktu tunggu, persediaan, transportasi, dsb.
METODE PENGURANGAN PERSEDIAAN
2. Pelatihan
Sistem JIT membutuhkan pelatihan lebih banyak dari sistem
tradisional, seperti pelatihan menghadapi perubahan, cara kerja JIT,
kanban, perbaikan proses, alat-alat statistik, dsb.
10. Supplier
Dalam hal supplier, juga berbeda antara sistem tradisional dengan
sistem JIT. JIT membutuhkan bahan baku dalam jumlah sedikit
dalam frekuensi yang tinggi sehingga pemilihan supplier menjadi
hal yang penting. Supplier harus dapat menyediakan bahan baku
dalam jumlah yang tepat pada saat dibutuhkan.
IMPLEMENTASI