Anda di halaman 1dari 20

2

Indikator Kebahagiaan
Bangsa, Negara
dan Dunia
Tingkat Kebahagiaan (Happiness Index) menjadi tolok ukur
Masyarakat 5.0 (Society 5.0). Parameter keberhasilan bangsa
berbasis Revolusi Industri 4.0. Parameter-parameter lainnya adalah
PDB (Produk Domestik Bruto) per Kapita, Tingkat Kesenjangan
(Gini Koefisien), Kemampuan Inovasi (Innovation Nation Index),
dan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index).
Tercermin juga dalam Islamicity Index. Pada Revolusi Industri, yang
menjadi tolok ukur hanya parameter ekonomi seperti PDB dan PDB
per Kapita.

Suatu negara, baik berkembang ataupun maju, integritas wilayah,


stabilitas sosial dan politik sangat dibutuhkan. Mengapa? Agar
ekonomi sosial dapat tumbuh membawa kebahagiaan bagi semua
orang.

Kapitalisme terbukti sistim terbaik untuk menumbuhkan ekonomi,


dimulai kapitalisme swasta di barat (Eropa dan Amerika Serikat,
dl), disusul kapitalisme dengan nilai-nilai Asia di timur (Jepang,
Korea Selatan, Thailand, Singapura, Vietnam dll) dan kapitalisme
negara di Cina serta kapitalisme sosial di Skandinavia (Finlandia,
Denmark, Swiss, Norwegia) dan Israel. Tujuan semuanya
menyejahterakan semua warga negara.

Ada tujuh (7) parameter yang mencerminkan kemakmuran bangsa


dan negara yaitu Happiness Index, GDP Per Capita, Gini Cooffisien
atau Palma Ratio, Innovation Nation Index dan Human
Development Index serta Islamicity Index. Pada akhirnya bangsa
dan negara diharapkan lebih produktif mencapai kebahagiaan
bersama dengan ideologi sosio-kapitalisme melalui Demokrasi
Trias Produktivitas.
Q u a n t u m D e m o c r a c y | 61
Tingkat Kebahagiaan dan Indeks Inovasi
Diilustrasikan dalam Bab Satu (1) dan Appendiks 2.

GDP and GDP Percapita

Gambar2.1. Peta GDP Dunia.


Sumber: http://www.imf.org/external/datamapper/NGDPDPC@WEO/OEMDC/ADVEC/WEOWORLD

Ada 3 (tiga) Indikator Ekonomi PDB sebagai berikut:

Yang pertama, “Produk Domestik Bruto (PDB)”. Mengukur semua


produksi negara dalam setahun, terdiri dari konsumsi pribadi,
investasi bisnis, pengeluaran pemerintah dan ekspor dikurangi
impor. Biro Analisis Ekonomi melaporkannya setiap tiga bulan.

Kedua, “PDB riil” yaitu PDB tanpa pengaruh perubahan harga,


sehingga PDB riil dapat membandingkan standar hidup antar
negara dari waktu ke waktu.

Ketiga, “PDB per kapita” yang artinya “PDB per orang” (PDB riil
dibagi jumlah penduduk), untuk membandingkan indikator
ekonomi seperti PDB dengan jumlah penduduk.

62 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
Tabel 2.1. Daftar Negara berdasarkan PDB per kapita 2019

Q u a n t u m D e m o c r a c y | 63
Sumber:https://mgmresearch.com/

Pertumbuhan PDB Dunia


IMF World Economic Outlook (WEO), 14 April 2020, menyebutkan
bahwa untuk pertama kalinya setelah Perang Dunia II,
pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan menyusut karena
pandemi virus corona. Krisis akan melanda, tetapi tidak semua
negara akan mengalami PDB negatif. Pada tahun 2020, Mesir,
Indonesia, India, dan China diperkirakan akan tumbuh pada
kisaran 0,5% hingga 2%.

Oktober 2019, IMF memprediksi AS dan China akan terus


mendominasi peringkat PDB 2020 (Tabel 2.3). AS USD 22 Triliun
dan China 15 Triliun USD. Sedangkan perekonomian negara-
negara Asia memberikan kontribusi lebih dari 50% terhadap
peningkatan PDB dunia, yaitu China, India, Jepang dan Indonesia.

64 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
Gambar 2.2. Perkiraan PDB Dunia 2020
Sumber: https://knoema.com/infographics/vyqviac/how-deep-an-economic-
decline-can-the-world-expect-in-2020

Tabel 2.2. Daftar 50 Negara dengan PDB Tertinggi 2019

Q u a n t u m D e m o c r a c y | 65
Sumber: http://statisticstimes.com/economy/countries-by-projected-gdp.php

Besarnya PDB per kapita suatu negara tidak serta merta


menunjukkan tingginya IPM dan tingkat kebahagiaan
masyarakatnya. AS peringkat 8 PDB per kapita ternyata memiliki
tingkat kebahagiaan masyarakat yang rendah (peringkat 18),
sedangkan Finlandia di peringkat 16 PDB per kapita, memiliki

66 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
tingkat kebahagiaan masyarakat tertinggi (peringkat 1), Hong
Kong dengan PDB per kapita nomor 15 ternyata berada pada
tingkat kebahagiaan 78.

Gini Coefficient – Gini Index

Gambar 2.3. Perkiraan PDB Dunia 2020


Sumber: https://worldpopulationreview.com/countries/gini‐coefficient‐by‐country/

Ketimpangan Ekonomi
Indeks GINI adalah parameter untuk mengukur kesenjangan
pendapatan dan kekayaan warga di suatu negara (lihat peta di
atas). Mendekati 0 kesenjangan rendah, sebaliknya 100
kesenjangan tinggi.

Lesotho, Afrika Selatan, dan Haiti adalah negara dengan


kesenjangan tinggi - berdasarkan Indeks GINI dari data Bank
Dunia - sementara Kepulauan Faroe, Slovakia, dan Slovenia
menduduki peringkat sebagai negara paling setara di dunia.
Indonesia menempati peringkat 68 (Indeks Gini = 36,8).

Q u a n t u m D e m o c r a c y | 67
*
*

* Bagian dari Denmark

Gambar 2.4. Lima Negara Tertinggi dan Terendah Berdasarkan Gini


Indeks.

Palma Ratio

Palma Ratio adalah parameter alternatif Indeks GINI. Lebih fokus


pada perbedaan antara pendapatan terkaya dan termiskin.
Parameter ini mengambil sampel 10% populasi pendapatan
terkaya berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto dan membaginya
dengan 40% populasi termiskin. Pengukuran ini populer karena
mengkaji lebih banyak ketimpangan pendapatan, dengan fokus
pada besarnya kesenjangan antara yang terkaya dan termiskin
dalam masyarakat.

68 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
Gambar 2.5. Lima Negara Tertinggi dan Terendah Berdasarkan Rasio
Palma (2010-2015)

Menurut Rasio Palma dalam Indeks Pembangunan Manusia PBB,


Ukraina, Norwegia dan Slovenia adalah negara yang paling
setara. Afrika Selatan, Haiti dan Botswana memiliki ketimpangan
pendapatan yang sangat tajam.

Ketimpangan Standar Hidup


Urutan peringkat didasarkan pada berbagai pengukuran, tidak
hanya pada pendapatan, kekayaan, atau konsumsi. Prinsip
dasarnya adalah setiap individu mendapat peluang akses sama
untuk kesejahteraan dan mendorong negara untuk memandu
kebijakan publik yang membuat warganya lebih bahagia, alih-alih
hanya meningkatkan PDB mereka.

Indeks Pengembangan Manusia - Human Development


Index (HDI)

Revolusi Dunia Digital 4.0 dan Masyarakat 5.0 mengubah


kehidupan, kemampuan dan peluang bagi individu dan
masyarakat. Mengintegrasikan orang, sumber daya, pasar, dan
pekerjaan secara global.

Q u a n t u m D e m o c r a c y | 69
Semua akses ke sumber daya ekonomi dan sosial harus
dipertahankan untuk generasi sekarang dan mendatang.
Partisipasi setiap warga negara merupakan prasyarat mutlak untuk
mencapai pembangunan manusia sepenuhnya.

Pembangunan manusia harus dilaksanakan sejak perencanaan


dan harus memberi kesempatan yang sama dan berkelanjutan
bagi semua warga negara, baik yang kaya maupun yang miskin.
Partisipasi penuh setiap warga dalam pengambilan keputusan
pembangunan ikut menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka.

Kualitas hidup warga negara tercermin pada Indeks Pembangunan


Manusia (IPM), berdasarkan harapan hidup, buta huruf,
pendidikan dan standar hidup, yang digunakan untuk mengatur
kebijakan negara (sosial, politik, ekonomi, sub-pendidikan dan
hukum, dst).

Mengutamakan peningkatan taraf hidup seluruh warga negara


dan warga dunia, hak suara rakyat (voting right) dan kemandirian
individu dan masyarakat dalam suatu negara daripada hanya
memperkaya kekuatan ekonomi (PDB atau PDB per kapita).

Gambar 2.6. Pendekatan Analitis untuk Indeks Pembangunan Manusia

70 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
Pembangunan IPM dapat dicapai dengan menyalurkan dan
memobilisasi hak suara rakyat (sebagai penguasa tertinggi dalam
suatu negara), serta melibatkan dalam menentukan kebijakan
berbangsa dan bernegara pada lembaga-lembaga negara.

Kemampuan dan peluang setiap individu sangat ditentukan oleh


tingkat kesehatan, pendidikan, akses ke pengetahuan, hak asasi
manusia dan keamanan, agar dapat memenuhi kebutuhan dasar
manusia (descent of living standard). Tanpa diskriminasi,
memperoleh rasa hormat dan harga diri (martabat), serta
kebebasan untuk menentukan masa depan (penentuan diri) seperti
diagram di bawah ini.

Gambar 2.7. Indeks Pembangunan Manusia

Kesenjangan Kaya dan Miskin dalam satu negara dan antar


negara menyebabkan banyak konflik. Sebenarnya ketimpangan ini
dapat dikurangi jika manusia lebih toleran, kooperatif, produktif
dan berbagi. Bersama-sama berpartisipasi dalam pembangunan
negara dan dunia, di bidang ekonomi, sosial dan politik serta sub-
pendidikan, kesehatan, hukum dan sebagainya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terkoreksi oleh tingkat


kesenjangan pendapatan, partisipasi perempuan (indeks
Q u a n t u m D e m o c r a c y | 71
pembangunan gender), dan tingkat kemiskinan suatu negara
seperti yang ditunjukkan pada daftar dibawah. IPM memberi
peringkat negara-negara: Sangat tinggi, Tinggi, Menengah dan
Rendah. Negara maju kembali mendominasi. Indonesia
menempati peringkat 111 pada 2019.

Tabel Human Development Index (HDI) menggambarkan tingkat


pembangunan manusia di dunia, dimulai dari 62 negara dengan
tingkat HDI Sangat Tinggi, 53 negara HDI Tinggi, 36 negara HDI
Menengah, termasuk Indonesia pada peringkat 111, dan 35
negara HDI Rendah (5 terendah adalah Burundi, Sudan Selatan,
Chad, Republik Afrika Tengah, dan Nigeria).

Negara yang paling bahagia belum tentu yang paling kaya.


Meskipun Amerika Serikat, memiliki PDB terbesar dan pendapatan
per kapita dua kali lipat dalam 40 tahun terakhir, tetapi berada
pada peringkat ke-16 dalam Indeks Pembangunan Manusia.

72 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
Indeks Pembangunan Manusia

Tabel 2.3. Urutan Negara Berdasarkan


Indeks Pembangunan Manusia 2019 (1-45)

Sumber: Laporan Pembangunan Manusia 2019


Catatan: daftar lengkap ada di Lampiran 2

Tantangan Masa Depan Pembangunan Manusia


Hampir separuh angkatan kerja saat ini kemungkinan besar akan
kehilangan pekerjaan karena era digital yang melanda dunia.
Maka diperlukan langkah strategis untuk memanfaatkan era digital
ini, agar dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia.
Q u a n t u m D e m o c r a c y | 73
Di bidang Pendidikan, pembangunan manusia yang berkelanjutan
dimungkinkan jika setiap anak mendapat hak atas kesehatan dan
pendidikan sejak dini sehingga mampu membuka lapangan kerja
di era digital.

Lamanya pendidikan SD, SMP dan SMA selama 12 tahun (6 tahun


SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA) mungkin tidak diperlukan lagi
karena siswa dapat mengembangkan kemampuannya secara
online dengan membangun fasilitas internet di setiap desa. Total
pendidikan hanya 7 atau 8 tahun (SD 3 atau 4 tahun, SMP 2
tahun, SMA 2 tahun).

Bank Dunia mencatat bahwa setiap dolar yang dihabiskan untuk


pendidikan prasekolah menghasilkan $6 - $17 keuntungan bagi
publik, dalam bentuk tenaga kerja yang sehat dan lebih produktif.
China menyediakan fasilitas prasekolah untuk semua warganya.

Perlu langkah politik dan ekonomi untuk memberdayakan kaum


muda, sehingga partisipasi dan pemikiran generasi muda,
terintegrasi ke dalam kebijakan pemerintah. Secara ekonomi, akan
menciptakan peluang baru bagi kaum muda dengan keterampilan
yang diperlukan.

Lebih dari sepertiga keterampilan yang digunakan di era saat ini


mungkin tidak dibutuhkan lagi. Pada abad 21 manusia dituntut
dapat memenuhi 4B, yaitu Berpikir Kritis, Berkolaborasi, Berkreasi
dan Berkomunikasi.

74 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
Gambar 2.8. Skill 4B = Berpikir kritis, Berkolaborasi, Berkreasi dan
Berkomunikasi

Bagi kaum lansia, dapat diciptakan peluang kerja di mana mereka


masih dapat berkontribusi, termasuk mengajar anak-anak, kerja
perawat, dan sukarelawan. Membangun kepedulian, memperkuat
perlindungan sosial melalui jaminan sosial, dana pensiun, iuran
non-dasar (seperti di Brasil).

Islamicity Index

"Saya pergi ke Barat dan melihat Islam, tetapi tidak ada Muslim;
saya kembali ke Timur dan melihat Muslim, tetapi tidak ada Islam."

Demikian dikatakan Mohammad Abduh, salah satu pendiri


Ikhwanul Muslimin, lebih dari satu abad lalu.

Perlu ditekankan bahwa apa yang kita lihat di dunia Muslim


bukanlah Islam, tetapi penyimpangannya. Ajaran dasar Islam
tentang cinta, persatuan, kebebasan, aturan perwakilan,
pemerintahan yang efektif dan keadilan lebih diterapkan di Eropa
Utara daripada di negara Muslim. Mengapa?

Q u a n t u m D e m o c r a c y | 75
Fakta, ketidakstabilan politik banyak terjadi di banyak negara
muslim di seluruh dunia. Pemberontakan memisahkan diri dari
pemerintah yang sah, terjadi di Timur Tengah, Moro di Filipina,
Uyghur di Cina, Rohingya di Myanmar.

Hal serupa terjadi di masa lalu, klaim kemerdekaan Bangladesh


yang mayoritas Muslim melawan pemerintah India yang mayoritas
Hindu, dilegitimasi. Namun, bahkan setelah merdeka, Bangladesh
yang mayoritas Muslim, masih tidak bisa berdamai diantara
mereka dan masih saling serang hingga hari ini. Jadi sebenarnya
apa dan siapa sumber masalahnya?

Mari kita melihat dan mengevaluasi apa hubungan antara agama,


keadilan, kesetaraan, kemajuan, kemakmuran dan kebahagiaan
umat Islam sebagai sebuah bangsa?

Kajian ini mengaitkan rendahnya tingkat pembangunan ekonomi


dengan masalah mendasar negara berkembang seperti kegagalan
pemerintahan, institusi yang tidak efisien, tingginya tingkat korupsi
dan lain-lain, yang tidak ada hubungannya dengan Islam.
Disimpulkan "adalah keyakinan kami bahwa sebagian besar
negara Islam yang menyatakan diri sebagai negara Islam, tidak
mengadopsi kebijakan ekonomi dan keuangan yang sesuai
dengan ajaran Islam".

Penelitian ini dilakukan oleh Scheherazade S. Rehman dan Hossein


Askari dari George Washington University, Washington DC dan
pertama kali dipublikasikan di Global Economic Journal (vol. 10,
3rd edition). Scheherazade adalah Profesor Keuangan
Internasional dan Profesor Urusan Internasional. Askari adalah
Profesor Bisnis Internasional dan Urusan Internasional. Studi ini
merupakan bagian dari proyek penelitian dan fokus pada
pengembangan Islamic Economic Index.

Di bawah ini disajikan Islamicity Index sebagai acuan bagaimana


kemajuan negara-negara Muslim.

76 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
Sebuah studi mengatakan bahwa negara-negara Muslim telah
gagal menerapkan ajaran Al-Qur'an tentang keadilan, kesetaraan,
penghematan dan lain-lain untuk kebijakan ekonominya. Prinsip-
prinsip ini lebih berhasil diterapkan dalam ekonomi dan bisnis
negara-negara Barat, seperti yang terlihat pada Indeks di bawah
ini.

Tabel 2.4. Urutan Negara Berdasarkan Islamicity Index 2019

http://islamicity-index.org/wp/
Note: daftar lengkap ada di Lampiran 2

Dua peneliti dari Universitas George Washington menemukan


bahwa negara-negara Barat dan beberapa negara Timur
sebenarnya telah berhasil menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam
ekonomi dan bisnis daripada negara-negara yang dikenal sebagai
'Negara Islam', karena demografi atau konstitusi mereka. Kajian
bertajuk "Indeks Ekonomi Islam" itu memberi peringkat pada 151
negara.
Q u a n t u m D e m o c r a c y | 77
Mereka menempatkan Selandia Baru di tempat pertama, diikuti
oleh Swedia, Islandia, Belanda, Swiss, Denmark, Irlandia,
Norwegia, Luksemburg, Australia, Finlandia, Kanada, Jerman,
Austria, Hong Kong, Jepang, dan Inggris. Hampir semua negara
Uni Eropa (UE), Jepang, Republik Korea bahkan Israel
menunjukkan komitmennya terhadap prinsip-prinsip Islam pada
ekonomi dan bisnis dibandingkan negara-negara Muslim. Emirat
Arab adalah negara Muslim tertinggi dalam daftar, diperingkat ke-
44 dari 151 negara.

Menariknya, India berada di peringkat 88, sedangkan Bangladesh


124 dan Pakistan 135, dua tetangga mayoritas Muslim. Amerika
Serikat menempati posisi ke-26, sementara China menempati
posisi ke-79 dan Federasi Rusia ke-100. Beberapa negara Muslim
yang berperingkat lebih baik adalah Emirat Arab (44), Malaysia
(45), Albania (46), Qatar (51), Oman (57), Kazakhstan (59),
Kuwait (64), Bahrain (71), Yordania (76), Arab Saudi (77), Senegal
(82) dan Tunisia (84). Azerbaijan (90), Maroko (91), Republik
Kirgistan (92), Turki (96). Indonesia dengan penduduk muslim
terbesar di dunia berada diperingkat 61.

Studi ini menerapkan spektrum luas dari prinsip-prinsip Al-Qur'an


dan Islam mengenai metode ekonomi dan bisnis yang dilakukan di
negara yang bersangkutan, menggambarkan tiga tujuan utama
dari sistem ekonomi Islam:
A. Mencapai keadilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan
B. Kemakmuran dan penciptaan lapangan kerja yang luas
C. Penerapan praktik ekonomi dan keuangan Islam.

Ketiga ajaran utama ekonomi Islam ini telah dibagi menjadi


sebelas bidang prinsip ekonomi fundamental, yaitu:
1. Peluang dan kebebasan ekonomi,
2. Keadilan dalam semua aspek manajemen ekonomi, yaitu
kepemilikan dan kesucian kontrak (Quran 2:188 dan 4:29)

78 | Q u a n t u m D e m o c r a c y
3. Perlakuan yang baik terhadap pekerja, termasuk menciptakan
lapangan kerja dan kesetaraan akses terhadap pekerjaan.
4. Pengeluaran dana pendidikan yang lebih tinggi dari PDB,
termasuk pemerataan akses pendidikan.
5. Pengentasan kemiskinan, bantuan, dan penyediaan kebutuhan
dasar manusia, keadilan ekonomi yaitu, tidak ada akumulasi
kekayaan dan kurangnya konsumsi mewah.
6. Distribusi kekayaan dan pendapatan yang lebih merata.
7. Infrastruktur sosial yang lebih baik dan penyediaan layanan
sosial dan kesejahteraan sosial dari penerimaan pajak.
8. Tingkat tabungan dan investasi yang lebih tinggi, misalnya,
pengelolaan sumber daya alam dan tidak terbarukan.
9. Standar moral yang lebih tinggi, kejujuran, dan kepercayaan
dalam semua interaksi ekonomi, tanpa korupsi (dengan
mengacu pada Quran 13:11, 17:16).
10. Sistem Keuangan Islam yaitu pembagian risiko, sebagai lawan
dari kontrak utang, yaitu sistem keuangan yang mendukung
dan menghilangkan spekulasi (dengan mengacu pada Quran
2: 275, 276).
11. Perdagangan, bantuan luar negeri, tingkat pelestarian
lingkungan dan pasar dengan pengawasan yang ketat.

Jangan salah mengartikan Ekonomi Islam dengan perbankan


bebas bunga saja. Pengaruh agama tampak pada perilaku pribadi
dan perilaku ekonomi, seperti etika kerja, kepatuhan kontrak,
membangun kepercayaan, tabungan dan lain-lain yang sebagian
besar terkait dengan produktivitas, didorong oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Bagaimana membawa kebahagiaan, keadilan dan kemakmuran


bagi semua orang di negara-negara Muslim?

Bagaimana cara terbaik bagi umat Islam untuk mengambil alih


kedaulatan mereka sebagai warga negara, mengatasi masalah
sosial dan menciptakan masyarakat yang bahagia dan sejahtera.
Ingat kita warga negara adalah penguasa tertinggi bukan?

Q u a n t u m D e m o c r a c y | 79
Mengapa umat Islam tidak dapat menciptakan masyarakat seperti
itu? Apa kendalanya?

Di sebagian besar negara Islam, agama Islam telah menjadi begitu


melembaga dan kaku sehingga ajarannya tidak dapat
diperdebatkan secara bebas. Selama bertahun-tahun, para
penguasa dan ulama telah 'menguasai' tafsir Al-Quran. Mereka
bersikeras bahwa mereka adalah orang-orang yang paling
memahami Al-Qur'an dan para ulama menyampaikan pesan
mereka. Muslim diharapkan untuk berperilaku seperti yang
diperintahkan. Mereka dijauhkan dari pembahasan penafsiran
ajaran Al-Quran.

Faktanya, di banyak negara Muslim, mempermasalahkan


penafsiran Al-Qur'an oleh negara dan lebih buruk lagi,
memberikan interpretasi alternatif untuk diskusi adalah kejahatan
yang dapat mengakibatkan hukuman berat. Debat, diskusi, dan
pertanyaan dipandang sebagai provokasi. Mengapa? Karena
Islam sering disalahgunakan sebagai alat kontrol.

Harap diingat jumlah teroris di kalangan umat Islam masih sedikit.


Pada tahun 2012 dengan sekitar 1,5 miliar Muslim di seluruh
dunia, organisasi teroris seperti ISIS beranggotakan kurang dari
150.000, hanya mewakili kurang dari 0,001 persen dari seluruh
populasi Muslim. Pada tahun 2030 diprediksi 2,2 miliar umat Islam
di dunia dan populasinya tumbuh lebih cepat dari agama lain.
Oleh karena itu kedaulatan tertinggi rakyatlah yang dapat
menguasai konstitusi dan undang-undang, sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan dunia usaha dapat berfungsi
membawa kedamaian, kebahagiaan, keadilan dan kemakmuran
bagi seluruh rakyat.

Jika akar penyebab terorisme tidak diidentifikasi dan diselesaikan


dengan baik, di masa depan dapat menjadi bencana bom waktu.
Pesannya jelas. Diagnosis dan solusi yang salah dapat
menghancurkan dunia yang kita kenal sekarang!

80 | Q u a n t u m D e m o c r a c y

Anda mungkin juga menyukai