Proposal Proyek MKWK
Proposal Proyek MKWK
2
3
4
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
- Nya kami dapat menyelesaikan proposal proyek yang berjudul “Pentingnya
Menanamkan Sikap Perdamaian dan Keadilan di Dalam Jati Diri Sejak Remaja”
dengan tepat waktu. Proposal ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wajib
Kurikulum. Kami berharap proposal ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca dan penulis.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih untuk Bapak Drs. Edi Sumarno, M.Hum, selaku
dosen fasilitator proyek Mata Kuliah Wajib Kurikulum Kelompok 1. Beliau yang
sudah membantu dan membimbing kami sehingga proposal ini dapat terselesaikan
dengan baik. Juga kepada mentor yang membantu kami dengan menyampaikan
banyak informasi serta arahan, kami mengucapkan terima kasih kepada Kak Hanna
Erista Sisilia.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga Proposal ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.
Kelompok 1
5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................. 7
BAB II
BAB III
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
mereka. Banyak anak remaja sekarang yang tidak mengerti ataupun acuh tak acuh
mengenai perdamaian dan keadilan di sekitar mereka, sehingga menyebabkan
degradasi moral, seperti tawuran, bullying, dan lain sebagainya yang disebabkan
oleh kemajuan IPTEK, yang dimana membuat mereka semakin menginginkan
pengakuan dari lingkungan sekitar. Disinilah peran penting orang tua dan
lingkungan guru untuk menerapkan perlakuan yang damai dan adil.
Penanaman akan perdamaian dan keadilan di dalam jati diri berkaitan erat
dengan Mata Kuliah Wajib Kurikulum sebagai sarana untuk pemandu pembelajaran
dalam membentuk fondasi seluruh siswa atau mahasiswa agar dapat tercapainya
individual dengan jati diri yang cinta akan perdamaian dan keadilan. Dengan
adanya pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum, terdapat kegiatan yang
bermanfaat serta lingkungan yang sehat diselingi dengan penanaman agama dan
butir Pancasila akan melahirkan individu maupun generasi yang berkarakter
bintang yaitu bertaqwa, inovatif, berintegrasi dan tangguh. Selain itu, proyek kami
yang berjudul “ Pentingnya Menanamkan Sikap Perdamaian dan Keadilan di dalam
Jati Sendiri Sejak Dini.” Sangat berkaitan erat dengan dengan tema umum proyek
MKWK yang berjudul “Gotong Royong Merawat Kebhinekaan Sebagai Modal
Dasar Menuju Sumatera Utara Maju, Aman, dan Bermartabat.” Dengan
menanamkan sikap perdamaian dan keadilan di jati diri kita sejak dini, juga
menumbuhkan sifat yang lebih toleran, yang lebih sadar akan lingkungan sekitar
untuk bergotong royong.
8
4. Apa fungsi dan nilai keadilan dalam diri setiap individu dalam
masyarakat?
5. Apa implementasi perdamaian dan keadilan di lingkungan sekolah
maupun keluarga?
1.4 Tujuan
9
dalam setiap interaksi antar sesama. Toleransi berarti menghormati dan belajar dari
orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak
stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap.
Adapun kegiatan yang ingin kami capai adalah sebagai berikut:
1. Kelompok 1 Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh menuju
SMA NEGERI 1 MEDAN.
2. Kelompok melakukan koordinasi dengan pihak sekolah agar kegiatan berjalan
dengan lancar dan kondusif didampingi oleh pihak sekolah.
3. Kelompok menuju ke Aula Sekolah.
4. Melaksanakan program kelompok, yaitu “Pentingnya Menanamkan Sikap
Perdamaian dan Keadilan di Dalam Jati diri Sejak Dini” di Aula Sekolah yang telah
ditentukan.
5. Kelompok melakukan aktivitas lainnya seperti sosialisasi, kuis, dan ice breaking
kepada siswa untuk menghidupkan suasana Aula.
6. Kelompok mengevaluasi kegiatan belajar di SMA NEGERI 1 MEDAN.
7. Kegiatan di SMA NEGERI 1 MEDAN selesai, para anggota kelompok menutup
kegiatan dengan pihak sekolah.
Anggota kelompok mengerjakan tugas yang sudah diberikan selama
sosialisasi berlangsung. Diantaranya:
a. Moderator.
b. Pemateri.
c. Ice Breaking.
d. Dokumentasi.
e. Editor.
10
4. Gift Rp. 100.000
11
BAB II
12
Tingginya kekerasan bersenjata dan rasa tidak aman memiliki dampak
merusak pada pembangunan negara, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dan
seringkali menimbulkan rasa dendam di antara komunitas yang bisa berlangsung
hingga beberapa generasi. Kekerasan seksual, tindak kejahatan, eksploitasi dan
penyiksaan juga sering terjadi dalam kondisi konflik atau jika tidak ada hukum yang
mengatur, dan negara harus mengambil tindakan untuk melindungi mereka yang
berada dalam risiko. SDG berusaha mengurangi segala bentuk kekerasan secara
signifikan, dan bekerja dengan pemerintah dan komunitas untuk menemukan solusi
jangka panjang menghadapi konflik dan rasa tidak aman. Memperkuat aturan
hukum dan mempromosikan hak-hak asasi manusia adalah kunci untuk berjalannya
proses ini, selain juga mengurangi peredaran senjata ilegal dan memperkuat
partisipasi negara-negara berkembang dalam institusi dan pemerintahan global.
Mendorong perdamaian dan keadilan adalah satu dari 17 Tujuan Global yang
tersusun dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Dan pendekatan
terpadu sangat penting demi kemajuan di seluruh tujuan.
13
memecahkan konflik, mengelola perbedaan pendapat, dan mencapai
kesepakatan yang saling menguntungkan.
14
8. Non-Perilaku Kekerasan: Nilai ini menekankan pentingnya menolak
kekerasan dalam segala bentuknya. Non-kekerasan merupakan pendekatan
yang mendorong penyelesaian konflik melalui cara yang damai, seperti
dialog, negosiasi, mediasi, atau diplomasi. Ini melibatkan penghentian
penggunaan kekerasan fisik, verbal, atau psikologis dalam situasi konflik.
15
bertujuan untuk membentuk generasi yang paham pentingnya perdamaian
dan mampu berperan aktif dalam mempromosikan perdamaian di tingkat
pribadi, lokal, dan global.
16
lingkungan yang damai, perdamaian meminimalkan risiko konflik
bersenjata, pertumpahan darah, dan kerusuhan sosial yang dapat merusak
struktur sosial dan mengancam kehidupan manusia.
17
- Perdamaian adalah landasan penting bagi siswa untuk merasa aman,
nyaman, dan fokus dalam belajar.
18
5. Penyelesaian Konflik yang Damai:
19
1. Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan adalah kunci dalam membentuk
karakter seseorang. Pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai seperti
toleransi, empati, saling menghormati, dan pemahaman antar budaya dapat
membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang perdamaian.
Memperkenalkan anak-anak dan orang dewasa dengan cerita, buku, dan
film yang menyoroti pentingnya perdamaian juga dapat membantu
meningkatkan kesadaran mereka.
20
gerakan yang berkomitmen untuk keadilan sosial dapat menjadi cara yang
efektif untuk berkontribusi pada perdamaian yang berkelanjutan.
21
2.4 Dampak Positif Keadilan
1. Mencegah Perpecahan.
22
Dari beberapa alasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menanamkan sikap
keadilan penting untuk menjaga keseimbangan dan kesejahteraan dalam kehidupan
bersosial dan bermasyarakat.
Sikap keadilan dan perdamaian merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk diterapkan baik itu di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah.
Keadilan dapat kita artikan sebagai sebuah sikap di mana suatu individu berlaku
adil dan merata dalam memperlakukan orang lain sedangkan perdamaian ialah
sebuah keadaan di mana ketiadaan suatu konflik atau pertikaian antara individu
maupun kelompok.
23
lain sehingga hal ini dapat bertujuan mendorong rasa peduli siswa terhadap
kesejahteraan manusia lainnya.
4. Adanya sanksi yang jelas dan tegas terkait dengan tindakan kekerasan dan
penganggaran lainnya karena sekolah harus punya kebijakan yang berani
untuk mengeluarkan siswa yang terlibat dalam tindakan kekerasan agar
tercipta lingkungan yang damai di antara para siswa
BAB III
adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam suatu penelitian yang dimulai
dari perumusan masalah sampai membuat suatu kesimpulan. Pendekatan penelitian
ada dua macam yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kuantitatif artinya informasi atau data yang disajikan berupa angka sedangkan
24
pendekatan kualitatif informasi atau data yang disajikan berupa pernyataan.
Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan
investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka
langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena semua data yang
diperoleh dalam bentuk hasil interview dan tatap muka. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian berdasarkan studi kasus.
25
Data Kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan
berupa simbol angka atau bilangan. Data kualitatif didapat melalui suatu
proses menggunakan teknik analisis mendalam dan tidak bisa diperoleh
secara langsung. Dengan kata lain untuk mendapatkan data kualitatif lebih
banyak membutuhkan waktu dan sulit dikerjakan karena harus melakukan
wawancara, observasi, diskusi atau pengamatan.
26
yang dilihat, dirasa dan didengar. Semua data direkam, oleh karena itu hasil
dari observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum rata. Kedua,
observasi terfokus, dimana tahap ini peneliti melakukan observasi yang
dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu, data yang berhubungan
dengan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah mulai di observasi pada
tahap ini. Ketiga yaitu observasi terseleksi, dimana tahap ini peneliti
menguraikan fokus yang ditemukan, sehingga datanya lebih terperinci.
27
ketika memasuki lapangan dengan pengamatan dan pertanyaan sederhana, Analisa
datanya dengan analisis domain. Tahap selanjutnya adalah menentukan fokus,
analisa data dengan pertanyaan sederhana dengan analisis taksonomi. Selanjutnya,
pada tahap selection, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural
dengan analisis data komponensial. Setelah komponensial data dilanjutkan analisis
tema. Semua dilakukan secara berurutan.
Untuk memberikan pemaknaan atas data atau fenomena yang ditemukan
dan dikumpulkan dalam penelitian ini maka dilakukan analisis dengan pendekatan
kualitatif dengan eksplanasi bersifat deskriptif. Penelitian digunakan untuk
menjawab problematika serta ingin mengetahui status dan mendeskripsikan
fenomena, lebih tepat digunakan Teknik analisis deskriptif kualitatif.
Dipilihnya teknik analisis deskriptif kualitatif karena permasalahan atau
sasaran penelitian ini adalah berkaitan dengan Pentingnya menanamkan sikap
perdamaian dan keadilan di dalam jati diri sendiri sejak remaja. Langkah yang
ditempuh pertama kali dalam analisis ini adalah mengorganisir data berupa gambar,
foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel atau buku-buku pedoman dan
sebagainya. Selanjutnya dianalisis dengan model siklus interaktif. Proses ini
dilakukan selama penelitian yang ditempuh melalui serangkaian proses
pengumpulan, reduksi, penyajian, dan verifikasi. Reduksi data dimaksudkan
sebagai langkah atau proses mengurangi atau membuang yang tidak perlu,
penyederhanaan, memfokuskan, menyeleksi untuk menajamkan data yang
diperoleh. Penyajian data dimaksud sebagai proses analisis untuk merakit temuan
data dilapangan dalam bentuk matriks, tabel atau paparan deskriptif dalam satuan-
satuan kategori, bahasan dari yang umum menuju khusus yang disebut dengan
analisis domain, taksonomi, dan komponensial.
28
1. Membandingkan data hasil pengamatan dari berbagai pihak yang terlibat.
2. Membandingkan apa yang dikatakan oleh orang di depan umum dan
secara pribadi dari subjek penelitian
3. Membandingkan apa yang dikatakan oleh pelaksana program (Seluruh
Anggota Kelompok 1) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen tentang Penting Nya menanamkan sikap perdamaian dan keadilan
di dalam jati diri sendiri sejak remaja.
Akhirnya berdasarkan sajian data tersebut, peneliti melakukan penarikan
kesimpulan atau verifikasi, setelah terlebih dahulu melihat hubungan antara satu
dengan yang lain dalam kesatuan bahasan. Selanjutnya melakukan interpretasi dan
member mana terhadap fenomena/gejala yang ditemukan. Proses verifikasi in
ditempuh dengan tujuan untuk lebih mengabsahkan hasil interpretasi yang
dilakukan.
Penelitian kali ini menggunakan tiga tahapan penelitian, yaitu:
Tahap pra lapangan, dimana pada tahap ini peneliti melakukan penjajakan
lokasi untuk mengamati aktivitas Pentingnya menanamkan sikap perdamaian dan
keadilan di dalam jati diri sendiri sejak remaja guna memperoleh gambaran secara
umum tentang sekolah tersebut. Pada tahapan ini peneliti menelusuri hal-hal yang
dapat dijadikan bahan untuk mengidentifikasi masalah yang berkenaan dengan
masalah yang akan diteliti. Tahapan yang kedua yaitu, kegiatan lapangan dimana
berdasarkan hasil penelusuran yang didapat tahap pra lapangan di SMA NEGERI 1
MEDAN, kemudian diajukan kepada pembimbing serta saran-saran pembimbing
tesis, maka peneliti menyusun proposal yang sifatnya sementara (masih dapat
berubah) selama pengumpulan data berlangsung. Ketiga yaitu tahapan analisis
intensif, dimana pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan
rancangan yang telah termuat dalam proposal. Pelaksanaan akan berkembang sesuai
dengan data-data yang akan didapatkan di lapangan. Pengumpulan data dan analisis
data merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara bersamaan, data-data yang
dikumpulkan akan langsung dianalisis sesuai dengan metode knalisis.
29
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta
https://peacegen.id/id/bundle/seri-12-nilai-dasar-perdamaian.
30
31