1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Moa, 05 Juli 2023
B. Pemerintah perlu ikut campur tangan dalam masalah hubungan antara individu dalam rumah
tangga karena ada beberapa alasan yang mendasarinya:
2. A.Indikator yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi untuk membatasi hak subjektif Presiden dalam
kaitannya dengan tujuan dibentuknya Perpu memiliki dua poin utama: kegentingan mendesak
dan kewenangan Mahkamah Konstitusi.
1) Kegentingan Mendesak
Mahkamah Konstitusi menetapkan bahwa pembentukan Perpu harus didasarkan pada
kegentingan mendesak yang membutuhkan aturan hukum segera. Hal ini berarti
bahwa Presiden hanya dapat menggunakan kekuasaan konstitusionalnya untuk mengeluarkan
Perpu jika terdapat situasi dan kondisi yang memerlukan kebutuhan akan aturan hukum segera.
Indikator ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden dalam
menggunakan hak konstitusionalitasnya untuk mengeluarkan Perpu. Dengan adanya persyaratan
kegentingan mendesak, Presiden tidak dapat sembarangan mengeluarkan Perpu tanpa alasan
yang kuat. Perpu hanya boleh digunakan dalam situasi darurat atau keadaan yang membutuhkan
tindakan segera.
1. Pembunuhan
Langit Biru memiliki niat untuk menghabisi Malam Gelap dan melakukan tindakan yang
mengakibatkan kematian Malam Gelap. Tindakan ini melanggar hukum pidana yang melarang
pembunuhan.
2. Pemabukan
Langit Biru memberikan minuman tuak kepada Malam Gelap dengan tujuan membuatnya mabuk
berat. Tindakan ini melanggar hukum karena memberikan minuman keras kepada orang yang
tidak dapat memberikan persetujuan atau dalam keadaan tidak sadar melanggar prinsip dasar
keadilan dan kemanusiaan.
3. Penyekapan
Langit Biru mengikat tangan Malam Gelap dan mendudukkannya di lantai speedboat tanpa
pengemudi. Tindakan ini merupakan penyekapan yang melanggar hak asasi manusia dan
melanggar hukum.
4. Kelalaian
Langit Biru menyalakan mesin speedboat dan membiarkannya melaju tanpa pengemudi, yang
mengakibatkan speedboat menabrak kapal nelayan dan meledak. Tindakan ini merupakan
kelalaian yang mengakibatkan kematian Malam Gelap dan kerugian bagi pihak lain.
1. Pembunuhan
Pembunuhan adalah tindakan yang melanggar hukum pidana dan dihukum berat karena
menghilangkan nyawa seseorang.
Dalam kasus ini, Langit Biru dengan sengaja menghabisi nyawa Malam Gelap, yang merupakan
pelanggaran hukum pidana yang serius.
2. Pemabukan
Memberikan minuman keras kepada orang yang tidak dapat memberikan persetujuan atau dalam
keadaan tidak sadar melanggar prinsip dasar keadilan dan kemanusiaan. Tindakan ini dapat
dianggap sebagai penyalahgunaan dan melanggar hukum terkait konsumsi minuman keras.
3. Penyekapan
Penyekapan melanggar hak asasi manusia dan melanggar hukum yang melindungi kebebasan
individu. Mengikat tangan Malam Gelap dan mendudukkannya di lantai speedboat merupakan
tindakan yang melanggar hak-hak individu dan melanggar hukum.
4. Kelalaian
Kelalaian adalah tindakan yang melanggar kewajiban hukum untuk bertindak dengan kehati-hatian
dan tanggung jawab. Dalam kasus ini, Langit Biru dengan sengaja meninggalkan speedboat tanpa
pengemudi, yang mengakibatkan kecelakaan dan kematian Malam Gelap. Tindakan ini merupakan
kelalaian yang dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan melanggar
hukum.
Dalam kasus ini, tindakan Langit Biru melanggar berbagai hukum pidana dan melanggar hak-hak
asasi manusia. Langit Biru dapat dijerat dengan tuduhan pembunuhan, penyalahgunaan minuman
keras, penyekapan, dan kelalaian yang mengakibatkan kematian.
B. Dalam kasus yang di gambarkan, terdapat unsur-unsur yang menunjukkan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh Langit Biru dapat diklasifikasikan sebagai delik berkualifikasi. Beberapa alasan
mengapa tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai delik berkualifikasi ialah sebagai berikut:
1. Niat Jahat dan Praterintentional
a. Langit Biru memiliki niat jahat untuk menghabisi Malam Gelap sebagai akibat dari sakit hati
atas kejadian yang melibatkan Cantik Jelita.
b. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Langit Biru, seperti membuat Malam Gelap mabuk
berat, mengikat tangannya, dan membiarkan speedboat melaju tanpa pengemudi,
menunjukkan adanya niat yang jelas untuk melukai atau membunuh Malam Gelap.
2. Pembunuhan dengan Kejahatan Tambahan
a. Tindakan Langit Biru mengakibatkan kematian Malam Gelap ketika speedboat yang
dikendalikan tanpa pengemudi menabrak kapal nelayan dan meledak.
b. Pembunuhan dengan kejahatan tambahan merujuk pada tindak pidana pembunuhan yang
dilakukan dengan cara yang kejam, tidak manusiawi, atau melibatkan penggunaan kekerasan
yang berlebihan.
3. Penganiayaan Sebelum Kematian
a. Langit Biru melakukan tindakan penganiayaan terhadap Malam Gelap dengan mengikat
tangannya dan menempatkannya di posisi yang berbahaya di dalam speedboat.
b. Tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan kekerasan yang ditujukan untuk menyebabkan
penderitaan fisik atau mental pada Malam Gelap. Delik berkualifikasi adalah delik yang
diperberat dikarenakan adanya keadaan tertentu yang menyertai perbuatan tersebut. Keadaan
tersebut dapat memberatkan atau meringankan pidana yang dikenakan terhadap pelaku.
Delik berkualifikasi dapat melibatkan unsur-unsur tambahan yang memperberat sifat
pelanggaran, seperti keadaan korban, niat pelaku, atau cara pelaksanaan perbuatan.
Contoh keadaan yang dapat memperberat delik menjadi delik berkualifikasi adalah sebagai
berikut:
1. Keadaan korban
Misalnya, jika perbuatan melibatkan korban yang rentan atau tidak berdaya, seperti anak di
bawah umur, orang tua yang lanjut usia, atau orang dengan disabilitas, maka delik tersebut
dapat menjadi delik berkualifikasi.
2. Niat pelaku
Jika pelaku memiliki niat jahat atau maksud yang lebih buruk dalam melakukan perbuatan,
misalnya dengan tujuan menyebabkan cedera serius atau kematian, maka delik tersebut dapat
menjadi delik berkualifikasi.
3. Cara pelaksanaan perbuatan
Jika perbuatan dilakukan dengan cara yang lebih kejam, sadis, atau brutal, seperti penyiksaan
atau mutilasi, maka delik tersebut dapat menjadi delik berkualifikasi.