Anda di halaman 1dari 2

Judul jurnal Citicoline in Non–arteritic Anterior Ischemic Optic

Neuropathy: Pattern Electroretinography review


Latar belakang Neuropati optik iskemik anterior nonarteritik (NAION)
adalah neuropati optik akut atau subakut akibat iskemia
mikrosirkular dari saraf optik anterior retrolaminar yang
divaskularisasi dari arteri siliaris posterior pendek.
Kejadian iskemik ini akan diikuti oleh
Neuropati optik iskemik anterior nonarteritik (NAION)
adalah neuropati optik akut atau subakut akibat iskemia
mikrosirkular dari saraf optik anterior retrolaminar yang
divaskularisasi dari arteri siliaris posterior pendek.
Kejadian iskemik ini akan diikuti oleh edema akson
yang akan menimbulkan sindrom kompartemen dan
memperberat kejadian iskemia.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menilai 1000mg citicoline


setiap hari yang diberikan selama 60 hari pada pasien
NAION fase kronis (non-arteritic anterior ischemic
optiv neuropathy).
Metodologi Penelitian ini merupakan double masked randomized
clinical trial. Penelitian ini dilakukan di Divisi Nuro-
ophthalmology (NO) FKUI-RSCM Kirana. Penelitian
dilakukan pada bulan November 2016-april 2017
setelah mendapat persetujuan komite etik FKUI-RSCM.
Kriteria inklusi untuk penelitian ini adalah pasien
berusia 20-70 tahun, didiagnosis secara klinis NAION
oleh setidaknya 1 konsultan divisi NO dengan onset 6
minggu, ketajaman visual terkoreksi terbaik dengan
snellen 1/60 dan bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini oleh menandatangani informed consent.
Pada NAION bilateral, pemeriksaan penelitian
dilakukan pada satu mata dengan onset terdekat 6
minggu. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah
kekeruhan refraksi media seperti LOCS III > 3, kelainan
makula dan papiler lainnya, riwayat glaukoma dan
inflamasi intraokular, mengonsumsi suplemen lain
dalam 2 minggu terakhir, secara klinis dan atau dengan
papiler OCT terdeteksi edema diskus optikus.
Hasil Subjek dengan 1 faktor risiko mengalami amplitudo P50
lebih tinggi dibandingkan subjek dengan lebih dari 1
faktor risiko (1,856 ± 2,121 V vs –0,26 ± 2,45; p =
0,025). Citicoline tidak menunjukkan perubahan
ketebalan sel ganglion retina. Terdapat peningkatan
mean deviasi 60 hari pada kelompok C-NAION
(3,13±6,467 dB), tetapi secara statistik tidak signifikan
dibandingkan dengan P-NAION. Citicoline cenderung
meningkatkan amplitudo P50, N95 dan deviasi rata-rata
pada fase kronis NAION. Usia dan jumlah faktor risiko
mempengaruhi peningkatan amplitudo P50

Kesimpulan Suplementasi Citicoline cenderung meningkatkan


amplitudo P50 dan N95 dan mean deviasi pada fase
kronis NAION. Faktor usia dan jumlah faktor risiko
yang mempengaruhi peningkatan amplitudo P50.
Suplementasi Citicoline tidak menunjukkan perubahan
ketebalan sel ganglion retina. Suplementasi Citicoline
dapat digunakan dengan aman pada NAION fase kronis.

Rangkuman dan hasil pembelajaran Sampel dan data yang digunakan kemungkinan masih
kurang sehingga tidak mencukupi pengambilan sampel
berurutan, sehingga kurang mencerminkan populasi.
Dan waktu penelitian yang terbatas dan jumlah kasus
yang sedikit. Pemilihan subjek penelitian ditinjau dari
usia dan jumlah faktor risiko juga perlu diperhatikan.
Kendala lainnya adalah tingkat pendidikan yang
beragam dari mata pelajaran yang membutuhkan kurva
belajar yang berbeda dalam mengikuti arah saat ujian,
terutama yang subjektif seperti Humphrey.

Anda mungkin juga menyukai