Anda di halaman 1dari 12

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Journal Reading

Fakultas Kedokteran Januar i 2019


Universitas Pattimura

Celin Erdia Parera


NIM. 2013-83-007

Pembimbing :
dr. Elna Anakotta, Sp. M

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
ABSTRAK
• Pendahuluan: Di India katarak merupakan
kasus mayor pada kebutaan dengan jumlah
katarak matur dan hipermatur
• Ringkasan Kasus: seorang pasien laki-laki
berusia 65 tahun dengan keluhan berkurangnya
penglihatan akibat kemerahan, sakit mata
parah, mata kiri berair disertai kepala bagian
kiri sakit sejam 11/2 bulan
PENDAHULUAN
• Di India katarak merupakan kasus mayor pada
kebutaan dengan didominasi oleh jumlah
katarak matur dan hipermatur.
• Glaukoma fakolitik adalah adalah salah satu
dari glaukoma yang diinduksi oleh lensa
(LIG).
• Glaukoma fakolitik biasanya terjadi pada
pasien dengan usia lanjut.
PENDAHULUAN
• Dalam glaukoma fakolitik terjadi kebocoran zat kortikal
dari kapsul lensa yang utuh. Karena merupakan bahan asing
untuk sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat menginduksi
terjadinya peradangan. Masalah kebocoran kortikal dengan
meradangnya trabekula meshwork dapat menyebabkan
terjadinya peningkatan tekanan intraokular (TIO).
• Lensa yang hipermatur dengan dukungan dari zonular yang
terkompromasi akan membuat pengobatan akan sulit untuk
di kompromikan.
• Tatalaksana dan pengendalian meliputi inflamasi dan TIO
diikuti oleh ekstrasi katarak dengan atau tanpa
trabekulektomy.
RINGKASAN KASUS
• Seorang pasien laki-laki 65 tahun data pada
8/02/09 dengan keluhan DOV (berkurangnya
penglihatan) terkait dengan sakit parah pada
mata yang intermiten, dengan sakit kepala
bagian kiri sejak 45 hari. Nyeri terasa hebat
dan terus menerus sejak 15 hari terakhir. Pada
pemeriksaan didapati pasien mengalami CCC,
edema kornea +++, 1.4 ruang + dengan
eksudasi floppy tebal mendekati endotelium
pada arah jam 4 dekat dengan sudut, sel ++.
GAMBAR KASUS
PENANGANAN
• Pasien diberi prednison tablet 400 mg OD
dengan ciprofloxacin 500mg BID. Secara lokal
pasien diberikan gatilfoxacin dengan tetes
mata dexamethason 1 jam dengan tetes mata
natamycin 6 kali, betoxalol TID bersama
dengan salap atropin dan antibiotik steroid di
malam hari.
PROSEDUR
• Pasien dioperasi denga menggunakan MSICS
dengan PCIOL dan trabeculectomy serta
anastesi perbulbar.
DISKUSI
• Di India, operasi katarak tertunda akibat dari faktor sosial
dan faktor ekonomi.
• S Avachat menemukan katarak matur 57% dan katarak
hipermatur 11,5% pada pasien.
• Dalam kasus ini pasien memiliki gejala sejak 11/2 bulan.
Setelah dilakukan pemeriksaan klinis pasien didiagnosis
menderita glaukoma fakolitik. Awalnya peradangan dan
tekanan intraokular dapat dikendalikan dengan obat-obatan.
Ketika peradangan terkontrol, pasien di operasi dengan
MSCIS menggunakan prosedur trabekulektomi.
• Karena penyebab peradangan dan peningkatan TIO adalah
zat kortikal cair dari katarak yang hipermatur, pasien
dioperasi awal untuk menghilangkan zat kortikal dari mata.
DISKUSI
• Penelitian yang dilakukan oleh R Geoffrey dan
Natchiar G membuktikan bahwa MSICS
adalah pilihan yang baik sebagai penanganan
katarak hipermatur.
• Jika TIO lebih dari 31 mmHg, maka harus
dilakukan trabekulektomi.
• Diagnosis banding untuk glaukoma fakolitik
termasuk endoftlamitis akibat jamur atau
bakteri serta glaukoma neovaskular.
KESIMPULAN
• Glaukoma fakolitik memiliki gambaran klinis
yang khas. Diagnosis glaukoma fakolitik
sangat penting agar dapat diobati dengan hasil
yang baik. Kontrol peradanganan TIO sebelum
dan sesudah operasi dengan intervensi bedah
yang tepat waktu dapat menyelamatkan mata
pada pasien sehingga penglihatan diperoleh
lebih baik lagi. MSICS dengan atau tanpa
trabekulektomi merupakan pilihan
pembedahan yang baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai