Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 2

PERILAKU ORGANISASI (EKMA4158)

NAMA : AINA NURUL RAHAYU

NIM : 050140321

KELAS : EKMA4158.288

UPBJJ UT : BANDUNG

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
Tugas 2 Perilaku Organisasi

PT. Andika Persada merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada industri
pariwisata. Selama berdiri, perusahaan ini membuat kelompok kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dilakukan karena manajemen PT. Ayunda Persada
menyadari bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan membutuhkan koordinasi antar
bagian, saling bekerja sama sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan secara mandiri.
Meski kontribusinya mungkin serba sedikit, keterlibatan orang lain hampir pasti tidak
bisa dihindarkan. Lebih dari itu, dalam batas-batas tertentu sebuah pekerjaan hasilnya
akan lebih efektif jika dikerjakan dalam sebuah kelompok.

Selain kelompok kerja, PT. Andika Persada juga membentuk TIM kerja dalam
pekerjaan sehari-hari, ada beberapa pekerjaan khususnya yang bersifat kompleks dan
pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan melibatkan departemen lainnya agar
pekerjaan berjalan lancar dan tepat waktu.
Menurut Saudara :
1) Apa perbedaan antara Kelompok dan Tim kerja? Jelaskan!
2) Faktor apakah yang melatarbelakangi pembentukan tim dalam sebuah organisasi?
3) Manfaat apa yang akan didapatkan jika pekerjaan dilakukan bersama dengan TIM?
Jelaskan!
Jawaban:
1) Berikut ini perbedaan Kelompok dan Tim:
Kelompok Tim
1) Kepemimpinan dalam kelompok 1) Anggota tim memiliki kedudukan
biasanya dipegang oleh seseorang yang sama. Oleh karena itu,
yang berpengaruh di dalam kelompok. kepemimpinan tidak didominasi oleh
seseorang melainkan dishared di
antara mereka.
2) Masing-masing anggota bertanggung 2) Semua anggota tim secara
jawab secara individual terhadap bersama-sama bertanggung jawab
kehidupan kelompok. terhadap keberadaan dan kinerja
tim.
Kelompok Tim
3) Tujuan kelompok biasanya sama atau 3) Tim memiliki kebebasan untuk
sejalan dengan tujuan umum menetapkan tujuan yang hendak
organisasi. dicapai oleh tim tersebut.
4) Produk yang dihasilkan merupakan 4) Produk yang dihasilkan merupakan
hasil kerja individu per individu. hasil kerja tim bukan hasil kerja
individual anggota tim
5) Pertemuan atau rapat-rapat kelompok, 5) Dalam setiap pertemuan, diskusi
lebih mementingkan efisiensi rapat biasanya dilakukan lebih terbuka
yang tidak bertele-tele. agar setiap masalah bisa
dipecahkan dengan baik.
6) Tingkat efektivitas kelompok diukur 6) Kinerja tim diukur secara langsung
secara tidak langsung, yakni sejauh dengan menilai produk atau output
mana kelompok bisa mempengaruhi yang dihasilkan tim.
anggota kelompok Iain.
7) Kelompok mendiskusikan persoalan, 7) Tim mendiskusikan, memutuskan,
memutuskan, dan mendelegasikannya dan melakukan kerja bersama
kepada anggota kelompok.

Pembuatan Kelompok Kerja dan Tim Kerja yang dilakukan oleh PT. Andika
Persada sesuai dengan perbedaan Kelompok dan Tim yang dikemukakan oleh
Katzenbach dan Smith yang dijelaskan pada tabel di atas. Perusahaan
membutuhkan kelompok dan tim kerja, keduanya memiliki tugas dan fungsinya
masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Faktor yang melatarbelakangi pembentukan tim dalam sebuah organisasi:


1) Fokus pada layanan konsumen.
Dewasa ini terjadi pergeseran dalam praktik bisnis khususnya yang
berkaitan dengan layanan kepada konsumen. Selama ini hubungan antara
perusahaan dengan konsumen cenderung bersifat transaksional di mana
konsumen dianggap semata-mata sebagai sumber ekonomi bagi perusahaan.
Akibatnya, hubungan antara perusahaan dengan konsumen lebih bersifat
jangka pendek dan interaksi diantara keduanya sangat minimal. Pola hubungan
seperti ini mulai bergeser menjadi pola hubungan relasional di mana hubungan
antara kedua berlangsung dalam kurun waktu lama, semakin intensif dan
dibangun atas dasar kepercayaan diantara orang-orang yang terlibat dalam
hubungan tersebut.
Salah satu alasan mengapa terjadi pergeseran pola hubungan seperti ini
adalah adanya fakta bahwa 85% konsumen yang berhenti membeli dari sebuah
perusahaan karena mereka yakin bahwa perusahaan tidak peduli terhadap
konsumen. Disamping itu, biaya untuk mendapatkan konsumen baru berkisar
10 kali lipat dibandingkan dengan membuat senang konsumen lama. Karena
alasan inilah membentuk tim yang bisa menjaga hubungan dengan konsumen
menjadi teramat penting. Sebagai contoh, peningkatan laba perusahaan bisa
mencapai 85% jika perusahaan bisa mengurangi konsumen yang berhenti
membeli hanya sebesar 5%
2) Kompetisi.
Dewasa ini persaingan bisnis yang semakin meningkat pasti dirasakan
oleh setiap pelaku bisnis. Meskipun demikian, diantara mereka ada juga
pemain dominan yang menguasai bagian pasar yang sangat besar dan
tentunya menghasilkan laba yang juga sangat besar. Sementara pemain lain
ditinggal sendirian untuk melayani pasar yang tidak seberapa. Ambillah contoh
Microsoft. Sistem operasi Windows dan produk-produk office lainnya, seperti
Word, Excel, Power Point, Outlook, dan Access menguasai pasar dunia.
Microsoft mempekerjakan ribuan orang karyawan untuk menghasilkan produk-
produk tersebut yang dikoordinasikan oleh tim-tim kerja. Di sini menunjukkan
betapa peranan tim sangat penting dalam lingkungan bisnis yang sangat
kompetitif yang memiliki filosofi “winner-take-all battle for market share”. Hal ini
bisa diartikan bahwa karyawan diharapkan memiliki spesialisasi agar menjadi
ekspert di satu bidang tertentu sehingga orang lain atau perusahaan lain sangat
tergantung kepadanya. Harapan ini sejalan dengan inti dari sebuah tim, yaitu
masing-masing anggota memiliki keahlian tertentu.
3) Era informasi
Dengan semakin canggihnya teknologi informasi sehingga informasi bisa
mengalir begitu cepat menyebabkan karyawan menjadi tidak bermakna jika
mereka tidak memiliki pengetahuan. Karyawan dituntut menjadi knowledge
worker sementara tim berfungsi sebagai integrator pengetahuan. Di sisi lain,
dengan bantuan teknologi informasi yang berfungsi sebagai katalisator bagi
kegiatan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge economy), peran seorang
manajer bisa dikatakan berubah total. Manajer tidak lagi sebagai penanggung
jawab utama untuk mengumpulkan informasi dari yang pekerja di bawahnya
dan membuat komando dalam pembuatan keputusan tetapi, lebih penting dari
itu, tugas penting para manajer adalah mengidentifikasikan sumber daya-
sumber daya kunci yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tim dan
selanjutnya mengkoordinasikan pemanfaatan sumber daya tersebut untuk
kepentingan organisasi secara keseluruhan
Berkaitan dengan perubahan di atas, pekerjaan anggota tim juga berubah
total. Kehadiran teknologi informasi bagi sebuah tim bisa dianggap sebagai
ancaman dan sekaligus sebagai tantangan tersendiri. Dewasa ini ribuan jenis
pekerjaan tidak lagi dikerjakan oleh manusia, tetapi telah tergantikan oleh
komputer. Akibatnya, banyak pekerjaan yang hilang. Di saat yang sama
seseorang bisa bekerja di rumah dengan bantuan komputer. Demikian juga
keputusan-keputusan penting bahkan dilakukan oleh kontraktor yang
notabenenya bukan pegawai langsung sebuah perusahaan. Perubahan-
perubahan dramatis seperti ini tentunya menuntut organisasi untuk melakukan
penilaian dan penataan kembali lingkungan kerjanya
4) Globalisasi.
Dewasa ini seolah-olah tidak ada lagi batas negara ketika urusannya
adalah ekonomi. Aliran dana bisa berpindah dari negara ke negara lain dalam
hitungan detik. Demikian juga pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan
lain, restrukturisasi, dan outsourcing menjadi fenomena sehari-hari dunia bisnis.
Akibatnya, dibutuhkan seseorang yang ahli di bidang tertentu – seorang
spesialis untuk menangani fenomena-fenomena baru dunia bisnis yang
sebelumnya tidak pernah terjadi. Bukan hanya itu, keahlian tersebut juga harus
didukung oleh kemampuan bekerja sama dengan orang lain yang juga memiliki
spesialisasi tertentu di bidang berbeda. Alhasil, globalisasi pada akhirnya
mengubah tatanan organisasi dengan batasan-batasan baru yang berbeda
dengan era sebelumnya.
Batasan baru tersebut mengakibatkan terpisahnya anggota organisasi
dari anggota lainnya namun sekaligus menuntut mereka untuk saling
berhubungan karena adanya saling ketergantungan. Artinya, anggota tim harus
terintegrasi melalui koordinasi dan sinkronisasi dengan berbagai pihak. Tim
juga dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik karena
anggota-anggotanya boleh jadi terpisah oleh jarak yang jauh yang tidak
memungkinkan mereka selalu bertemu muka. Jika semua prasyarat ini dipenuhi
maka terciptalah apa yang disebut virtual tim, yaitu sebuah tim kerja yang tidak
pernah bertemu muka, tetapi mereka bisa bekerja sama seolah-olah mereka
berada pada gedung yang sama.
3) Beberapa manfaat yang bisa diperoleh berkaitan dengan dibentuknya sebuah tim
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah.
Membawa masuk beberapa orang yang memiliki ide, cara pandang,
pengetahuan, keterampilan yang sangat bervariasi ke dalam sebuah tim, tidak
saja bisa menghasilkan sinergi, tetapi juga sangat bermanfaat bagi pemecahan
masalah yang hampir tidak mungkin dilakukan secara individual atau dalam
sebuah kelompok yang mengerjakan pekerjaan rutin.
Sebagai contoh, sebuah tim pemasaran terdiri dari bebarapa orang, yakni
orang yang kaya ide, orang yang menyukai hal-hal detail, dan orang yang
memiliki kemampuan grafis. Orang yang kaya dengan ide bisa memimpin untuk
menciptakan ide-ide baru; sedangkan yang sangat handal dan menyukai hal-
hal bersifat detail bisa berinitiatif untuk melakukan penelitian agar ide-ide
tersebut bisa operasional dan orang ketiga yang memiliki kemampuan grafis
bisa merangkumnya menjadi presentasi pemasaran yang sangat menarik
b. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
Tim kerja biasanya melibatkan beberapa orang berkualitas yang memiliki
latar belakang dan sudut pandang berbeda. Dengan komposisi anggota tim
seperti ini, tentunya akan bermunculan ide-ide baru dan alternatif pemecahan
masalah yang lebih variatif sehingga bisa diyakini bahwa kualitas pengambilan
keputusannya juga semakin baik
c. Memperbaiki proses.
Dalam sebuah tim hampir semua kegiatan selalu dilakukan dengan
berkoordinasi diantara anggota tim sehingga masing-masing anggota bisa
saling memberi masukan dan saling belajar dari anggota lainnya. Oleh sebab
itu, tidak mengherankan jika kegiatan tim selalu terorgansir dan tersistem
dengan baik.
Sebagai contoh, tim kerja sebelum memulai pekerjaan biasanya terlebih
dahulu berkoordinasi untuk membuat sistem perencanaan agar semua anggota
tim bisa memberi kontribusi terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Demikian juga, setiap pekerjaan biasanya diditribusikan secara merata kepada
semua anggota tim sehingga proses penyelesaian pekerjaan menjadi semakin
efisien. Sederhananya, kehadiran tim dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
yang lebih sistematis
d. Meningkatkan kompetisi secara global.
Tidak dipungkiri bahwa perusahaan-perusahaan multinasional sebelum
memasuki pasar dunia biasanya didahului oleh sebuah riset pasar untuk
mengetahui aspek-aspek pemasaran penting yang harus mendapat perhatian.
Riset pasar seperti ini sebaiknya, kalau tidak dikatakan harus, melibatkan tim
peneliti lokal yang mengetahui kondisi masyarakat setempat. Keberhasilan
perusahaan Jepang di Indonesia tidak lain karena riset pasar yang melibatkan
peneliti Indonesia sebagai bagian dari tim peneliti.
e. Meningkatkan kualitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar yang
aktivitasnya sangat kompleks dan menjalankan bisnisnya pada skala global,
standar kualitasnya meningkat setelah perusahaan tersebut mengadopsi tim
kerja. Peningkatan kualitas ini disebabkan peningkatan produktivitas, rasa
memiliki terhadap pekerjaan, peningkatan akuntabilitas, efisiensi, dan customer
service
f. Meningkatkan komunikasi.
Manfaat lain dari tim kerja adalah semakin baiknya komunikasi antarkaryawan.
Hal ini tidak lepas dari pola komunikasi dalam tim kerja yang serta merta top
down dan one way communication. Tim cenderung mengadopsi pola
komunikasi segala arah – lateral, komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah
dan bahkan komunikasi dengan pihak-pihak di luar organisasi. Kebutuhan
komunikasi seperti ini menjadi sangat mendesak karena dalam tim setiap
tindakan harus terlebih dahulu dikomunikasikan sehingga diantara anggota bisa
berbagi informasi dan ide serta bisa saling belajar.
g. Mengurangi perputaran karyawan dan tingkat absensi, dan meningkatkan
semangat kerja karyawan.
Secara behavioral, tim kerja bisa mengubah perilaku dan sikap kerja
karyawan yang sebelumnya negatif menjadi positif. Semua ini dicapai karena
munculnya perasaan bahwa semua anggota tim adalah teman yang bisa saling
memberi masukan, bisa menikmati hasil bersama, dan sama-sama memiliki
perasaan bahwa semua anggota tim memberi pengaruh terhadap hasil kerja
tim.
Perasaan seperti ini mengakibatkan anggota merasa lebih bahagia, lebih
memiliki komitmen, dan lebih loyal kepada tim dan organisasi tempat kerja.
Dampak lanjutannya bisa diduga, yakni kemauan karyawan untuk bersama
organisasi, menurunnya tingkat absensi karyawan, dan lebih penting lagi
semangat kerja karyawan meningkat

Sumber : BMP EKMA4158

Anda mungkin juga menyukai