Anda di halaman 1dari 2

Nama Mahasiswa : REINALDO APRI HASUDUNGAN TAMPUBOLON

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045309188

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4318 /Sistem Kepartaian dan Pemilu

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ UT SEMARANG

1. Kemukakan bagaimana klasifikasi partai politik menurut Giovani Sartori ?

Giovanni Sartori adalah seorang ilmuwan politik Italia yang mengkhususkan diri dalam studi
demokrasi, partai dan politik komparatif. Ia lahir pada tanggal 13 Mei 1924 di Florence
(Firenze), Italia, dan meninggal pada tanggal 4 April 2017 di Roma, Italia.

Menurutnya, Giovanni Sartori menyebut partai politik sebagai faksi yang ikut serta dalam
pemilihan parlemen dan mampu mengajukan calon-calonnya untuk menduduki jabatan
publik melalui pemilihan tersebut.

1. Klasifikasi Sartor merupakan yang paling komprehensif dan dapat diterapkan pada
kasus-kasus empiris (nyata).

2. Dapat digunakan di negara-negara dengan jumlah dan sistem kepartaian yang berbeda.
Misalnya, Amerika Serikat mempunyai sistem 2 partai, India mempunyai satu partai
berkuasa (Kongres), Malaysia mempunyai satu partai berkuasa (UMNO), Jepang
mempunyai satu partai berkuasa (Demokrat Liberal).

3. Klasifikasi ini lebih lanjut mempertimbangkan pola persaingan dan interaksi antar partai
dan konsisten dengan definisi sistem kepartaian itu sendiri.

4. menghubungkan perilaku pemilih dengan hasil pemilu. Menurut Sartori, sistem 2 partai
merupakan sistem kepartaian yang bercirikan bentuk yang terbatas dan jarak ideologi yang
tidak terlalu jauh. Hal ini terjadi misalnya di Inggris yang mempunyai banyak partai, namun
dalam setiap pemilu hanya terdapat 2 partai yaitu Partai Buruh dan Partai Konservatif. Hal
serupa juga terjadi di Amerika Serikat, di mana Partai Republik dan Partai Demokrat hadir
di setiap pemilu dan kemudian mengambil kendali.

a) Pluralisme moderat adalah sistem kepartaian yang bercirikan pluralitas terbatas dan
doktrin ideologi antar partai tidak berjauhan. Itu terjadi di Denmark.

b). Pluralisme terpolarisasi adalah sistem kepartaian yang bercirikan pluralisme ekstrem
dan jarak ideologis yang jauh antar partai. Hal ini terjadi di Italia pada tahun 1970an dan di
Chile sebelum kudeta tahun 1973).

c). Partai yang berkuasa adalah sistem kepartaian yang bercirikan satu partai selalu
mendapat kursi di parlemen. Seperti telah disebutkan, hal ini terjadi di Malaysia, India dan
Jepang. Masih banyak partai yang terlibat dalam pemilu, namun yang menang hanyalah
partai yang “sama”.
2. Kemukakan bagaimana klasifikasi partai politik berdasarkan asas dan orientasinya ?

Partai politik dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan asas dan orientasinya, yaitu partai
pragmatis, partai doktrinal, dan partai kepentingan.

a) Partai politik pragmatis Partai politik pragmatis adalah partai yang mempunyai program
dan kegiatan yang tidak terikat erat pada suatu doktrin dan ideologi tertentu. Misalnya pada
Pilgub Jatim, saat Gerindra dan PKS menggandeng PDIP untuk mencalonkan Saifullah
Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

b) Partai politik pendidikan Partai doktrinal adalah partai yang mempunyai beberapa
program dan kegiatan khusus untuk menjelaskan ideologinya. Partai-partai komunis di
mana pun adalah contoh partai doktrinal. Dan PKS pun nampaknya lebih dekat dengan
klasifikasi partai doktrinal tersebut.

c) Pihak yang berkepentingan Partai Front adalah partai politik yang dibentuk dan dipimpin
oleh kepentingan-kepentingan tertentu, seperti petani, buruh, latar belakang suku, agama
atau lingkungan hidup, yang menginginkan keterlibatan langsung dari pemerintah. Partai ini
sering ditemukan dalam sistem multi-partai, namun terkadang juga ditemukan dalam sistem
di mana dua partai bersaing namun gagal menangani berbagai kepentingan sosial.

Anda mungkin juga menyukai