Anda di halaman 1dari 36

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 PANTAI LABU
Jl. Pasar XII Desa Durian Kecamatan Pantai Labu
Kode Pos 20553
Email : smkn_1pantailabu@yahoo.com

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)


Identitas Kelompok : SMK Negeri 1 Pantai Labu
Program Keahlian/Mapel/Fase/kelas: Tata boga/ Pengolahan dan Penyajian Makanan/F/XII
Tujuan Alur topik/konten dan Dimensi Karakteristik/potensi
Pembelajaran kompetensi Profil sekolah yang terkait
(berdasarkan CP) Materi inti Kompetensi Pelajar topik
(konten) (keterampilan) Pancasila
yang
terkait
1. Peserta didik Pengolahan Menjelaskan Mandiri,
mampu menjelaskan dan Penyajian Bernalar
pengertian dan jenis Makanan dan kritis
donat minuman
2. Peserta didik Pengolahan
mampu menjelaskan dan Penyajian
bahan penyusun Makanan dan
donat minuman
3. Peserta didik Pengolahan
mampu menjelaskan dan Penyajian
teknik pengolahan Makanan
dan penyajian donat minuman

4. Peserta didik Pengolahan Praktek Mandiri,


mampu mengolah dan Penyajian Bernalar
donat Makanan kritis
minuman
Mengetahui Medan, 28 Oktober 2023
Kepala SMK Negeri 1 Pantai Labu Guru Mata Pelajaran

SUHARTO, S. Pd, M. Si Sybilia Omaira sukatendel


Nip. 197211102006041003 NIM.5213342023
1. PERTEMUAN 1
Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
3.14 Menganalisis Donat 3.14.1 Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis
Donat
3.14.2 Menganalisis bahan penyusun Donat
3.14.3 Menganalisis teknik pengolahan dan
penyajian Donat
3.14.4 Mengolah Donat

RENCANA ASESMEN

NO. KKTP RENCANA ASESMEN


AWAL PROSES AKHIR
(SUMATIF)
1. Mengidentifikasi - Cheklist TUGAS
pengertian donat Observasi (LKPD)
Tes
2. Mengidentifikasi - Cheklist TUGAS
jenis-jenis donat Observasi (LKPD)
3. Mengidentifikasi - Cheklist TUGAS
bahan-bahan Observasi (LKPD)
Membuat donat
4. Mengidentifikasi - Cheklist TUGAS
teknik pengolahan Observasi (LKPD)
dan penyajian donat
5. Menganalisis cara - Cheklist TUGAS
mebuat hidangan Observasi (LKPD)
donat
2. KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
• Guru menyapa, memberi salam, dan mengajak peserta didik berdoa.
• Memantau kehadiran peserta didik atau mengabsen kehadiran siswa.
• Pendidik mengajukan pertanyaan pemantik yang terkait dengan materi yang akan di
ajarkan agar peserta didik lebih siap mengikuti pelajaran tentang teks prosedur.
• Dari jawaban-jawaban peserta didik, pendidik menyampaikan ruang lingkup materi
yang akan di pelajari.
• Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta asesmen yang akan
diterapkan dalam proses pembelajaran.

ASESMEN AWAL :

Dapat dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, kuesioner, pre-test untuk mengecek sejauh
mana pemahaman peserta didik terkait materi hidangan sup dan soto Indonesia.

No. Pertanyaan Ya Tidak


1. Apakah anda mampu
menjelaskan pengertian dari
donat
2. Apakah anda mampu
menjelaskan jenis-jenis donat
HASIL ASESMEN AWAL

Hasil asesmen awal dipergunakan untuk menentukan kategori kelompok belajar yakni
menjadi 3 seperti tersebut dibawah ini :

Pengelompokkan Peserta Didik


Belum Siap Siap Menguasai
Peserta didik belum menguasai Peserta didik sudah Peserta didik sudah
persyaratan yang diperlukan menguasai persyaratan menguasai topik
untuk mempelajari topik yang diperlukan untuk
menguasai topik

B. KEGIATAN INTI
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan tentang donat menggunakan slide power point
melalui laptop dan LCD, sebagaimana materi yang ada di dalam handout yang telah
dipelajari. Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai pengertian dan jenis-jenis
donat
2. Peserta didik mengamati video mengenai proses pembuatan donat di chanel.
3. Sebagai dasar pemahaman proses pembuatan donat.
4. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok selama 30 menit untuk membahas jenis-jenis
donat.
5. Siswa mencari sumber lain sebagai pengayaan/Latihan mandiri sehingga semakin
terampil, kreatif serta bernalar kritis. Siswa akan mengirimkan link yang dijadikansumber
belajar sebagai pengayaan dan dikumpulkan di link google drive yang disiapkan guru.
6. Hasil diskusi dipresentasikan oleh perwakilan di depan kelas dan kelompok lain
menyampaikan tanggapan.
7. Peserta didik dalam kelompoknya mengomunikasikan hasil analisis proses pembuatan
donat yang telah dibuat secara singkat.
8. Kelompok lain memberikan masukan, tanggapan atau saran terhadap analisis proses
pembuatan donat yang telah disusun
C. KEGIATAN PENUTUP
1) Refleksi
a) Peserta didik mendengarkan pertanyaan reflektif yang diaujukan oleh guru, antara
lain: Bagian mana dari materi yang telah dipelajari paling menarik
b) Bagian mana dari materi yang telah dipelajari yang belum dipahami
2) Menyampaikan informasi
a. Peserta didik merespon tugas yang diberikan oleh guru sebagai tindak lanjut untuk
mencatat dan menggali informasi berkaitan dengan cara mengembangkan
karangan dari berbagai sumber.
3) Peserta didik berdoa dan merespon salam dari guru.
3. MEDIA PEMBELAJARAN
A. Daftar media yang digunakan
• Modul
• Infocus
• Papan tulis
• Laptop
• Video
• power point
LAMPIRAN

ASESMEN DIAGNOSTIK

Rubrik Penilaian Sikap (Profil Pelajar Pancasila) Beri tanda checklist (V) pada kolom yang
sesuai dengan perilaku siswa selama prosespembelajaran berlangsung.

No Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan

1 2 3 4

1. Kerjasama antar siswa dalam belajar kelompok (gotong


royong)

2. Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok

(Kebinekaan Global)

3. Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain

(Kebinekaan Global)

4. Sikap kritis di kelas

Jumlah

Total

Nilai Total/5
Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap

Skor Kualifikasi

1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)

2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)

3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)

4,00 Sikap Sangat Baik (SB)

FORMAT PENILAIAN

Aspek yang Dinilai


Nama
No. Peserta Sikap Kerjasama Menghargai Menghargai Jlh NA
didik Kritis/keaktifan klmp klp lain

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

dst

Petunjuk: berilah tanda checklist (√) sesuai skor pada prilaku siswa selama prosespembelajaran.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

TUGAS
1. Jelaskan menurut pendapat anda pengertian Donat!
2. Jelaskan menurut pendapat anda mengenai fungsi (manfaat) Donat!
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Donat!

4. Sebutkan dan jelaskan kriteria Donat!


5. Sebutkan dan jelaskan penyajian Donat yang benar!

JAWABAN

1. Donat adalah makanan ringan yang sangat populer di seluruh dunia dan dapat ditemukan
dalam berbagai bentuk dan rasa, termasuk donat berlubang, donat berisi (seperti donat krim,
donat selai, atau donat dengan isian lainnya), dan donat kentang (yang terbuat dari kentang).
Donat juga sering dihias dengan berbagai jenis glazur, krim, atau taburan agar terlihat
menarik dan lezat.Selain itu, donat juga memiliki beragam varian regional di berbagai
negara dan budaya, seperti donat Berlin di Jerman, donat beignet di Prancis, dan donat
churro di Spanyol. Donat sering menjadi camilan populer di berbagai acara sosial, seperti
perayaan ulang tahun, pesta, atau acara-acara khusus.

2. Donat memiliki berbagai fungsi atau manfaat dalam konteks makanan dan budaya. Salah
satunya adalah sebagai makanan penutup yang memberikan kenikmatan rasa. Donat hadir
dalam berbagai varian rasa yang manis, gurih, dan lezat, yang membuatnya menjadi camilan
yang memuaskan selera dan memberikan kebahagiaan bagi yang memakannya. Donat juga
berfungsi sebagai camilan populer dalam berbagai acara sosial, seperti pesta ulang tahun,
pesta pernikahan, atau pertemuan bisnis, sehingga menjadi bagian penting dalam perayaan
dan pertemuan manusia. Selain itu, donat memiliki daya tarik dalam variasi rasa, bentuk,
dan hiasan, memungkinkan orang untuk memilih sesuai dengan preferensi mereka. Donat
juga sering menjadi produk bisnis yang menguntungkan karena popularitasnya yang luas,
mendukung ekonomi dan lapangan pekerjaan. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi donat
harus diimbangi dengan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif untuk menghindari
dampak negatif pada kesehatan.

3. Ada banyak jenis donat yang berbeda, dan variasinya dapat mencakup rasa, bentuk, dan
isian. Berikut beberapa jenis donat yang umum:
• Donat Berlubang (Ring Donut): Donat berlubang adalah jenis donat yang paling umum.
Donat ini memiliki cincin berongga dengan lubang di tengahnya. Donat ini sering digoreng
hingga kecokelatan dan dihiasi dengan berbagai hiasan, seperti gula halus, glazur, atau
taburan cokelat.
• Donat Berisi (Filled Donut): Donat berisi memiliki isian di dalamnya, seperti krim, selai,
cokelat, atau buah. Isian ini menambahkan lapisan rasa dan kelembapan pada donat. Contoh
donat berisi termasuk donat krim Boston atau donat berisi stroberi.
• Donat Kentang (Potato Donut): Donat kentang adalah jenis donat yang terbuat dari adonan
yang mengandung kentang tumbuk. Kentang memberikan kelembapan dan tekstur yang unik
pada donat. Donat kentang seringkali digoreng hingga berwarna keemasan dan dihiasi
dengan gula atau cokelat.
• Donat Cake (Cake Donut): Donat cake terbuat dari adonan yang lebih mirip dengan adonan
kue daripada adonan roti. Donat ini lembut, lezat, dan seringkali memiliki rasa vanila atau
kayu manis. Donat cake cenderung lebih padat dibandingkan donat berlubang.
• Donat Hias (Fancy Donut): Donat hias adalah donat yang dihias dengan berbagai macam
hiasan, seperti butiran cokelat, kacang, buah kering, atau karamel. Hiasan ini memberikan
estetika yang menarik dan variasi rasa pada donat.
• Donat Mini (Mini Donut): Donat mini adalah versi miniatur dari donat biasa. Mereka sering
digoreng dan dihias dengan gula bubuk atau gula cokelat. Donat mini sering disajikan dalam
jumlah besar dan cocok sebagai camilan ringan.
• Donat Berbentuk Karakter (Character Donut): Beberapa toko donat dan kafe menciptakan
donat dengan bentuk karakter atau tema tertentu. Ini bisa berupa karakter kartun, hewan,
atau objek tertentu. Donat berbentuk karakter sering menjadi daya tarik untuk anak-anak.
• Donat Regional: Di berbagai negara dan budaya, terdapat donat dengan karakteristik unik.
Misalnya, donat Berlin di Jerman, donat beignet di Prancis, donat churro di Spanyol, atau
malasada di Hawaii. Masing-masing memiliki ciri khas dan resep khasnya sendiri.
• Jenis-jenis donat ini menunjukkan betapa beragamnya variasi donat di seluruh dunia, dan
setiap jenis memiliki ciri khasnya sendiri yang memenuhi berbagai selera dan preferensi
makanan.

4. Kriteria donat dapat mencakup sejumlah faktor yang mencirikan kualitas dan karakteristik
donat tersebut. Berikut adalah beberapa kriteria umum yang digunakan untuk menilai donat:
• Tekstur: Tekstur donat harus lembut, empuk, dan berongga (pada donat berlubang). Tekstur
ini menciptakan pengalaman yang menyenangkan saat menggigit dan mengunyah donat.
Donat sebaiknya tidak terlalu keras atau terlalu rapuh.
• Rasa: Donat harus memiliki rasa yang enak dan sesuai dengan jenisnya. Donat manis
sebaiknya memiliki rasa manis yang seimbang, sementara donat gurih atau berisi harus
memiliki isian atau bumbu yang khas. Selain itu, donat sebaiknya tidak memiliki rasa yang
terlalu tajam atau tidak enak.
• Warna: Donat yang baik harus memiliki warna yang merata dan menggoda. Donat biasanya
digoreng hingga berwarna kecokelatan atau keemasan, dan penampilan ini menciptakan
daya tarik visual. Donat berisi mungkin memiliki warna berbeda-beda tergantung pada jenis
isian.
• Kelembapan: Donat harus tetap lembap, terutama pada donat berisi. Isian dalam donat
sebaiknya tidak terlalu kering atau terlalu basah. Donat yang kering atau keras dapat
membuat pengalaman makan kurang nikmat.
• Kemasan dan Hiasan: Hiasan pada donat harus menambah daya tarik visual dan rasa. Gula
halus, glazur, cokelat, taburan kacang, atau isian yang menarik dapat meningkatkan
penampilan dan rasa donat.
• Bau: Donat yang baik seharusnya memiliki aroma yang menggoda. Bau donat yang tercium
seharusnya mengundang selera dan membuat Anda ingin mencicipinya.
• Ketebalan Lubang (pada donat berlubang): Donat berlubang yang baik sebaiknya memiliki
lubang yang merata dan seukuran, tidak terlalu tipis atau terlalu tebal. Ini menciptakan
keseimbangan dalam tekstur donat.
• Isian (pada donat berisi): Isian dalam donat berisi harus cukup melimpah, sesuai dengan
jenis isian yang dijanjikan. Isian sebaiknya merata di seluruh donat, dan tidak terlalu banyak
hingga tumpah atau terlalu sedikit hingga terasa kosong.
• Kebersihan dan Kualitas Bahan: Donat yang baik harus dibuat dari bahan-bahan yang segar
dan berkualitas tinggi. Kebersihan dalam proses pembuatan donat juga sangat penting untuk
menjaga kualitas dan keamanan makanan.
• Kriteria-kriteria ini dapat berbeda-beda tergantung pada preferensi individu dan jenis donat
yang dimaksud. Namun, kriteria-kriteria tersebut memberikan pedoman umum dalam
menilai donat yang baik.

5. Penyajian donat yang benar sangat penting untuk menjaga tampilan dan rasa donat yang
terbaik. Berikut adalah beberapa langkah dalam penyajian donat yang tepat:
• Penyajian Bersih: Pastikan area penyajian bersih, termasuk piring atau wadah yang akan
digunakan untuk meletakkan donat. Bersihkan piring jika perlu.
• Suhu: Donat biasanya disajikan pada suhu ruangan atau hangat. Jika donat baru digoreng,
pastikan untuk memberi sedikit waktu agar dingin sebentar sebelum disajikan agar tidak
terlalu panas.
• Hiasan: Jika Anda ingin menambahkan hiasan seperti gula halus, glazur, atau taburan,
lakukan ini sebelum menyajikan. Ini akan memastikan hiasan melekat dengan baik pada
donat.
• Penyusunan: Donat biasanya disusun di atas piring atau nampan dengan penempatan yang
rapi. Jika ada donat berisi dengan berbagai jenis isian, susunnya dengan cara yang
memudahkan tamu memilih jenis yang diinginkan.
• Pelengkap: Donat sering disajikan dengan minuman seperti kopi, teh, atau susu. Pastikan
minuman tersedia jika diperlukan.
• Penyajian di Pesta atau Acara Khusus: Jika Anda menyajikan donat dalam acara pesta atau
khusus, Anda bisa menggunakan nampan atau hiasan khusus untuk menampilkan donat
dengan lebih menarik. Donat dengan hiasan yang sesuai dengan tema acara juga bisa
menjadi pilihan yang baik.
• Label: Jika Anda memiliki donat dengan isian yang beragam, mungkin berguna untuk
memberi label atau menandai donat agar tamu tahu apa yang ada di dalamnya. Ini dapat
membantu menghindari kekecewaan atau alergi makanan.
• Penyajian Secara Segar: Donat terbaik disajikan sesegera mungkin setelah dipersiapkan atau
dibeli. Donat yang dibiarkan terlalu lama dapat kehilangan kelembapan dan kualitas rasanya.
Jika Anda membeli donat dari toko, pastikan untuk menyimpannya dengan benar agar tetap
segar.
• Saat menyajikan donat, penting untuk mempertimbangkan estetika, kebersihan, dan
kemudahan akses bagi orang yang akan menikmatinya. Dengan perhatian terhadap detail ini,
Anda dapat memastikan donat Anda tampak menarik dan nikmat saat disajikan.
MATERI PEMBELAJARAN

1. DESKRIPSI DONAT

1.1 Pengertian Donat

A. Pengertian dan karakteristik Donat

Donat merupakan makanan kudapan yang memiliki bentuk yang sangat khas dengan lubang di
tengah layaknya seperti cincin. Saat ini donat juga dapat ditemui dengan berbagai macam bentuk. Donat
memiliki variasi rasa yang dihasilkan dari taburan di atasnya, bisa dari gula halus, disiram cokelat cair,
ditaburi cokelat butir oleh karena itu donat tidak hanya disukai oleh kalangan dewasa tapi juga sangat
disukai oleh anak- anak(Swandani dkk., 2017).
Gambar donat dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Donat merupakan produk yang umumnya menggunakan terigu yang dikembangkan baik oleh bahan
pengembang atau yeast yang selanjutnya diolah dengan digoreng menggunakan minyak. Donat Bahan
utama donat umumnya adalah terigu protein tinggi, dengan bahan lain telur, yeast, gula, garam,
margarin/mentega, susu dan air. Proses pembuatan donat hampir sama dengan roti, yaitu pembuatan
adonan dan pengembangan, namun dibedakan pada proses akhir yaitu pemanggangan untuk roti dan
penggorengan metode deep frying untuk donat (Yunindya dkk., 2020).

B. Bahan-bahan dalam pembuatan donat

1). Tepung terigu


Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) merupakan bahan dasar pembuat
donat mempunyai fungsi untuk membentuk struktur donat, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan
dalam tepung terigu yang berperan penting dalam pembuatan donat adalah gluten. Gluten dapat
dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin.Tepung terigu berdasarkan kandungannya
dapat dikelompokkan atas tiga jenis yaitu, tepung terigu protein tinggi (hard flour), tepung terigu
protein sedang (medium flour) dan tepung terigu protein rendah (soft flour).Pada pembuatan donat
tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu protein tinggi (hard flour).

a). Hard flour (Tepung protein tinggi)


Tepung terigu yang mempunyai kadar protein 12-13%. Tepung ini diperoleh dari gandum keras
(hard wheat). Tingginya kadar protein memiliki sifat mudah dicampur dan difermentasikan, daya serap
air tinggi, elastis dan mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat sangat
cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta. Kandungan glutennya yang tinggi akan membentuk
jaringan elastis selama proses pengadukan.
b). Medium flour (Tepung protein sedang)
Jenis terigu medium wheat mengandung protein sebanyak 10-11%. Sebagian orang
mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serba guna. Dibuat dari campuran tepung
terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut.
Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi tingkat pengembangan sedang, seperti bakpau,
wafel, aneka cake dan muffin. Contoh dari tepung terigu protein sedang adalah bogasari segitiga biru.

c). Soft flour (Tepung protein rendah)


Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein 8- 9%. Sifatnya memiliki daya
serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket,
dan daya pengembangannya rendah serta penggunaan raginya banyak. Tepung jenis ini cocok untuk
membuat kue kering (cookies atau biskuit), pastel dan kue-kue yang tidak memerlukan proses
fermentasi. Jenis tepung soft flour ini memiliki persentase gluten yang rendah, adonan kurang elastis,
dan tidak baik menahan gas. Tetapi tepung lunak ini memerlukan energi yang lebih kecil dalam
pencampuran dan pengocokan adonan dibandingkan dengan jenis tepung keras. Contoh jenis tepung
terigu berprotein rendah adalah bogasari kunci biru (Dessy, 2019).

2). Gula pasir


Gula pasir dibuat dari sari tebu yang diproses hingga menjadi butiran-butiran. Fungsi gula yaitu
memberi rasa manis, memberi warna pada kulit kue, membantu mengempukkan kue, melembabkan
kue, dan melemaskan adonan. Ada beberapa jenis tanaman yang bisa menghasilkan gula, antara lain :
maple (maple syrup), palm (palm sugar), maise (corn syrup). Gula terdiri dari 99,9% gula murni yang
berguna sebagai sumber energi bagi tubuh (Larasati, 2019).

3). Telur
Telur memiliki pengaruh terhadap tekstur produk patiseri, berfungsi untuk emulsifikasi,
pelembut tekstur, dan daya pengikat. Telur sebagai pengikat bahan-bahan lain, sehingga struktur donat
lebih stabil. Telur digunakan untuk menambah rasa dan warna. Telur juga membuat produk lebih
mengembang karena menangkap udara selama proses pembuatan adonan. Putih telur bersifat sebagai
pengikat dalam adonan dan kuning telur memberikan kelembaban sehingga tekstur donat menjadi
empuk (Anjaswari, 2018).

4). Ragi
Ragi merupakan bahan pengembang utama untuk adonan roti berbentuk butiran-butiran halus.
Cara penggunaan ragi dapat langsung ataupun dilarutkan dengan takaran yang pas, jika jumlahnya
kurang maka tekstur roti menjadi kurang halus dan bantat, sebaliknya jika jumlah ragi terlalu banyak
roti menjadi terlalu padat. Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan roti adalah
Saccharomyces cerevisiae. Pada kondisi yang cukup dan adanya makanan khususnya gula, maka ragi
akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas
karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang.
Untuk pembuatan donat, jenis ragi yang digunakan adalah ragi kering instan (Dessy, 2019).

5). Margarin
Margarin berfungsi untuk mengempukkan donat dengan cara menghambat pengembangan
gluten dan memberikan aroma dengan meningkatkan nilai gizi dari bahan-bahan lain. Fungsi lemak
dalam pembuatan donat adalah pelumas untuk memperbaiki remah roti, mempermudah sifat
pemotongan roti, memberikan kulit roti lebih lunak, memberikan rasa lezat, dan sebagai bahan
pengempuk makanan.

Margarin merupakan pengganti mentega dengan bau, rupa, konsisten rasa dan nilai gizi yang hampir
sama. Margarin merupakan emulsi air dalam minyak dengan persyaratan mengandung tidak kurang
80% lemak. Lemak yang digunakan dapat berasal dari lemak sapi dan lemak nabati (minyak kelapa,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak biji kapas). Minyak nabati umumnya berbentuk cair,
maka minyak tersebut harus dihidrogenasikan lebih dahulu menjadi lemak padat, yang berarti margarin
harus bersifat plastis, padat pada suhu ruang, agak keras pada suhu rendah, segera dapat mencair dalam
mulut (Dessy, 2019).

6). Garam
Garam adalah bahan utama untuk mengatur rasa. Garam akan mengembangkan rasa pada
bahan-bahan lainnya dan membantu membangkitkan harum dan meningkatkan sifat-sifat roti. Garam
akan membantu mengatur aktifitas dalam adonan yang sedang difermentasi dan dengan demikian
mengatur tingkat fermentasi. Garam juga mengatur mencegah pembentukan dan pertumbuhan bakteri
yang tidak diiginkan dalam adonan yang difermentasikan (Larasati, 2019).

C. Resep pembuatan donat

1). Bahan bahan


a). 250 g tepung terigu protein tinggi
b). 40 g gula pasir
c). 1 btr kuning telur
d). 30 g margarin
e). 5 g ragi (fermipan)
f). 4 g garam
g). 130 ml air

2). Langkah-langkah
a). Masukkan tepung terigu, gula pasir dan ragi. Kemudian aduk hingga tercampur rata.
b). Masukkan telur kedalam campuran tepung terigu, tambahkan air sedikit demi sedikit.
c). Aduk adonan hingga setengah kalis
d). Masukkan margarin dan garam kedalam adonan
e). Aduk adonan kembali hingga kalis
f). Bentuk adonan menjadi bulat
g). Adonan difermentasikan selama 20 menit dan ditutup menggunakan
kain
h). Bentuk adonan dengan cetakan
i). Fermentasikan adonan dan tutup menggunakan kain diamkan selama
60 menit
j). Goreng adonan hingga berwarna kuning kecoklatan.
1.2 Jenis – Jenis Donat

1. Yeast donut

Yeast donat adalah tipe donat paling dasar yang sering kita jumpai di toko roti dan kue. Tipe
donat seperti ini terkenal akan teksturnya yang cenderung kenyal dan empuk, itu disebabkan bahan
pengembangnya yang dicampur dari ragi. Pembuatan yeast donut juga identik dengan bentuk bundar
disertai lubang kecil di bagian tengah. Salah satu tipe yeast donut paling laris manis sampai saat ini
adalah glazed donut yang diberi macam-macam saus berbagai rasa dan warna sebagai topingnya.

2. Spudnut

Di dunia kuliner, ada beberapa donat yang dibuat menggunakan tambahan kentang atau
ubi, ternyata makanan seperti itu punya sebutan tersendiri yang dikenal sebagai spudnut. Tipe donat
ini memiliki tekstur yang lebih moist dan agak padat, cocok untuk mengganjal lapar. Selain itu,
bentuk spudnut umumnya dibuat lebih pipih dari donat lain dan terkadang tidak ada bedanya
dari yeast donut berbahan tepung. Topping yang dipakai juga lebih sederhana karena hanya
menggunakan gula bubuk atau lelehan karamel saja sebagai penambah rasa.
3. Cruller

Cruller adalah varian donat dengan bentuk paling unik. Itu karena makanan ini memiliki
penampilan bak kepangan yang bersatu dalam lingkaran adonan berwarna cokelat keemasan. Ini
membuat crullerjarang memiliki toping heboh supaya bentuknya terjaga.Berbeda dari donat
biasa, cruller punya tekstur yang lebih airy dan lembut. Bahkan ada yang merasakan bahwa cruller memiliki
sedikit sensasi telur yang bersisa saat digigit. Makanan ini paling nikmat disantap bersama taburan gula bubuk
di atasnya supaya lebih manis.

4. Holes

Holes adalah jenis donat populer yang memiliki ukuran mungil sekali gigit atau bite sizes.
Makanan ini berbeda dari donat biasa karena tidak memiliki lubang dan bentuknya cenderung bulat
mirip cheese ball.Supaya holes semakin nikmat, tidak jarang ada yang menambahkan isian selai atau
krim ke dalamnya. Kemudian donat akan dibaluri pakai gula supaya tambah manis. Salah satu varian
yang masuk dalam kategori ini adalah loukoumades.

5. Gourmet donut

penampilan unik, meriah, dan warna-warni, maka itu bisa masuk ke dalam gourmet donut. Makanan
ini kerap menggabungkan antara donat bersama macam-macam sajian lain supaya sensasinya lebih
kompleks.Bukan cuma soal rasa, penampilannya pun menjadi perhatian utama agar bisa menarik
perhatian pelanggan. Tak jarang kamu akan menemukan isi, taburan, dan topping sekaligus pada donat
ini. Beberapa varian yang sering disantap sebagai gourmetadalah cronut hingga donat mochi.
1.3 Fungsi Donat

Fungsi donat dapat dibagi menjadi beberapa aspek, antara lain:


• Makanan Penutup atau Camilan: Donat adalah makanan penutup yang populer atau camilan
yang biasanya disantap untuk memuaskan hasrat makanan manis atau gurih. Fungsi utama donat
adalah memberikan kenikmatan rasa dan memuaskan selera.
• Pelengkap Minuman: Donat sering disantap bersama minuman seperti kopi, teh, atau susu. Donat
dapat meningkatkan pengalaman minum dengan memberikan rasa manis atau gurih yang sesuai
dengan minuman tersebut.
• Kegiatan Sosial: Donat sering disajikan dalam berbagai acara sosial, seperti pesta ulang tahun,
pernikahan, rapat bisnis, atau pertemuan keluarga. Donat dapat memperkaya suasana dan
memberikan pilihan camilan yang cocok untuk berbagi.
• Variasi Rasa dan Hiasan: Donat hadir dalam berbagai varian rasa, bentuk, dan hiasan, yang
memungkinkan orang untuk memilih sesuai dengan preferensi makanan mereka. Ini
menciptakan beragam pilihan untuk memuaskan selera.
• Keuntungan Bisnis: Bagi bisnis makanan, donat bisa menjadi produk yang menguntungkan
karena popularitasnya yang luas. Banyak toko donat, warung kopi, atau restoran yang
menghadirkan donat sebagai salah satu item menu utama mereka, yang dapat meningkatkan
penjualan dan keuntungan.
• Tradisi Budaya dan Keluarga: Donat dapat menjadi bagian dari tradisi keluarga atau budaya
tertentu. Misalnya, donat mungkin selalu hadir di meja saat merayakan ulang tahun atau
perayaan lainnya, menciptakan kenangan dan hubungan emosional dengan makanan ini.
• Pilihan Makanan Snack: Donat sering menjadi pilihan makanan ringan atau camilan saat sedang
di perjalanan, di tempat kerja, atau saat ingin menghilangkan rasa lapar di tengah hari.
Meskipun donat dapat memberikan kenikmatan dan memenuhi berbagai kebutuhan makanan dan
sosial, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Donat sering mengandung gula, lemak, dan kalori
yang tinggi, sehingga konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan jika tidak
diimbangi dengan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif.
1.4 Bahan Penyusun Donat

• Tepung Terigu: Tepung terigu adalah bahan utama dalam adonan donat. Tepung ini memberikan
struktur dan tekstur pada donat. Biasanya, tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu
serbaguna atau tepung terigu khusus untuk kue.
• Ragi: Ragi digunakan untuk mengembangkan adonan donat, sehingga donat dapat mengembang
dan menjadi ringan ketika digoreng. Ragi bisa berupa ragi aktif atau ragi instan.
• Gula: Gula digunakan untuk memberikan rasa manis pada donat. Gula biasanya dicampurkan ke
dalam adonan donat.
• Telur: Telur digunakan untuk memberikan kelembutan dan kekayaan rasa pada donat. Selain itu,
telur juga membantu mengikat adonan.
• Susu: Susu bisa digunakan dalam pembuatan donat untuk memberikan kelembapan dan rasa
yang lezat. Susu cair atau susu bubuk bisa digunakan.
• Mentega atau Margarin: Mentega atau margarin ditambahkan untuk memberikan lemak dan rasa
pada donat. Lemak ini juga membantu membuat donat lebih kaya dan lembut.
• Garam: Garam digunakan untuk meningkatkan rasa donat dan mengimbangi rasa manis.
Meskipun digunakan dalam jumlah kecil, garam memiliki peran penting dalam menghasilkan
rasa yang seimbang.
• Perasa dan Ekstrak: Beberapa donat mungkin menggunakan perasa atau ekstrak seperti vanila,
cokelat, kayu manis, atau citrus untuk memberikan rasa tambahan.
• Minyak Goreng: Minyak digunakan untuk menggoreng donat. Minyak yang umum digunakan
adalah minyak sayur seperti minyak kedelai atau minyak canola.
• Isian dan Hiasan (opsional): Donat berisi mungkin memerlukan berbagai jenis isian seperti krim,
selai, cokelat, atau buah. Hiasan seperti glazur, gula bubuk, atau taburan cokelat juga bisa
digunakan untuk menghias donat.
Bahan-bahan di atas digunakan dalam berbagai kombinasi dan proporsi untuk membuat adonan
donat yang sesuai dengan jenis donat yang ingin Anda buat. Penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi
dan teknik yang tepat dalam pembuatan donat dapat menghasilkan donat yang enak, lezat, dan
berkualitas tinggi
1.5 Teknik Pengolahan Donat

Teknik pengolahan donat melibatkan serangkaian langkah yang harus diikuti dengan teliti untuk
menciptakan donat yang lezat. Berikut adalah beberapa teknik pengolahan donat:
1. Persiapan Bahan:
• Timbang dan ukur bahan-bahan dengan cermat sesuai dengan resep. Ini termasuk tepung
terigu, gula, ragi, telur, susu, mentega, garam, dan bahan-bahan tambahan lainnya.
2. Pencampuran:
• Campurkan tepung terigu, gula, ragi, dan garam dalam sebuah mangkuk besar. Pastikan
untuk mencampur bahan-bahan kering dengan baik.
• Tambahkan bahan-bahan cair seperti telur dan susu, lalu aduk hingga adonan mulai
terbentuk.
3. Pengulian dan Pembentukan Adonan:
• Pindahkan adonan ke permukaan yang ditaburkan tepung terigu dan gulung serta uleni
adonan selama beberapa menit hingga adonan halus dan elastis. Anda mungkin perlu
menambahkan tepung terigu tambahan jika adonan terlalu lengket.
4. Pemfermentasian (Rising):
• Letakkan adonan dalam mangkuk yang telah diolesi sedikit minyak, dan tutup dengan
plastik wrap atau kain bersih.
• Biarkan adonan mengembang selama beberapa jam pada suhu ruangan. Waktu
fermentasi dapat berbeda-beda tergantung pada resep dan suhu.
5. Penggilingan (Punching Down):
• Setelah fermentasi pertama, tekan adonan untuk mengeluarkan gas yang terperangkap
di dalamnya.
6. Pembentukan Donat:
• Giling adonan dengan ketebalan yang diinginkan (biasanya sekitar 1/2 inci atau 1,25
cm) dan gunakan cetakan donat atau gelas untuk memotong donat menjadi bentuk cincin
atau bola.
• Letakkan donat di atas loyang yang telah diolesi dengan minyak atau mentega, dan
biarkan donat mengembang lagi selama beberapa waktu.
7. Penggorengan:
• Panaskan minyak dalam panci atau wajan hingga mencapai suhu sekitar 350-375 derajat
Fahrenheit (175-190 derajat Celsius).
• Goreng donat hingga berwarna keemasan di kedua sisi, biasanya sekitar 1-2 menit per
sisi.
• Angkat donat dan letakkan di atas kertas tisu dapur untuk menyerap minyak berlebihan.
8. Hiasan (Opsional):
• Setelah donat dingin, Anda dapat menambahkan hiasan seperti gula halus, glazur,
taburan cokelat, atau isian sesuai selera.
9. Penyajian:
• Donat sebaiknya disajikan pada suhu ruangan atau hangat untuk pengalaman makan
terbaik.
Setiap langkah dalam teknik pengolahan donat penting untuk menciptakan donat yang lezat dan
teksturnya sempurna. Pastikan untuk mengikuti resep dengan teliti dan memberikan perhatian khusus
pada detail-detail seperti suhu dan waktu fermentasi agar donat yang Anda buat berhasil.
1.6 Kriteria Donat

Kriteria donat yang baik mencakup sejumlah faktor yang mencirikan kualitas dan karakteristik donat
tersebut. Berikut adalah beberapa kriteria umum yang digunakan untuk menilai donat:
1. Tekstur: Donat yang baik harus memiliki tekstur yang lembut, empuk, dan berongga (jika donat
berlubang). Tekstur ini menciptakan pengalaman yang menyenangkan saat menggigit dan
mengunyah donat. Donat sebaiknya tidak terlalu keras atau terlalu rapuh.
2. Rasa: Donat harus memiliki rasa yang enak dan sesuai dengan jenisnya. Donat manis sebaiknya
memiliki rasa manis yang seimbang, sementara donat gurih atau berisi harus memiliki isian atau
bumbu yang khas. Selain itu, donat sebaiknya tidak memiliki rasa yang terlalu tajam atau tidak
enak.
3. Warna: Donat yang baik harus memiliki warna yang merata dan menggoda. Donat biasanya
digoreng hingga berwarna kecokelatan atau keemasan, dan penampilan ini menciptakan daya
tarik visual. Donat berisi mungkin memiliki warna berbeda-beda tergantung pada jenis isian.
4. Kelembapan: Donat harus tetap lembap, terutama pada donat berisi. Isian dalam donat
sebaiknya tidak terlalu kering atau terlalu basah. Donat yang kering atau keras dapat membuat
pengalaman makan kurang nikmat.
5. Kemasan dan Hiasan: Hiasan pada donat harus menambah daya tarik visual dan rasa. Gula
halus, glazur, cokelat, taburan kacang, atau isian yang menarik dapat meningkatkan penampilan
dan rasa donat.
6. Bau: Donat yang baik seharusnya memiliki aroma yang menggoda. Bau donat yang tercium
seharusnya mengundang selera dan membuat Anda ingin mencicipinya.
7. Ketebalan Lubang (pada donat berlubang): Donat berlubang yang baik sebaiknya memiliki
lubang yang merata dan seukuran, tidak terlalu tipis atau terlalu tebal. Ini menciptakan
keseimbangan dalam tekstur donat.
8. Isian (pada donat berisi): Isian dalam donat berisi harus cukup melimpah, sesuai dengan jenis
isian yang dijanjikan. Isian sebaiknya merata di seluruh donat, dan tidak terlalu banyak hingga
tumpah atau terlalu sedikit hingga terasa kosong.
9. Kebersihan dan Kualitas Bahan: Donat yang baik harus dibuat dari bahan-bahan yang segar dan
berkualitas tinggi. Kebersihan dalam proses pembuatan donat juga sangat penting untuk
menjaga kualitas dan keamanan makanan.
Kriteria-kriteria ini dapat berbeda-beda tergantung pada preferensi individu dan jenis donat yang
dimaksud. Namun, kriteria-kriteria tersebut memberikan pedoman umum dalam menilai donat yang
baik.
1.7 Penyajian Donat

Penyajian donat adalah langkah penting untuk menciptakan pengalaman makan yang
memuaskan. Donat sebaiknya disusun dengan rapi di atas piring atau nampan yang menarik,
menambahkan elemen estetis pada tampilan. Anda dapat meningkatkan daya tarik visual dengan
menambahkan hiasan seperti daun mint segar atau buah-buahan di sekitar donat. Variasi rasa dengan
berbagai jenis donat, isian, dan hiasan dapat memberikan pilihan yang menarik kepada tamu Anda.
Jika Anda menyajikan donat dalam pesta atau acara khusus, pertimbangkan untuk menggunakan
dekorasi meja atau hiasan yang sesuai dengan tema acara. Pastikan juga untuk menambahkan label
jika ada donat dengan isian yang berbeda, agar tamu tahu apa yang mereka pilih. Donat seringkali
disajikan bersama minuman, seperti kopi, teh, atau susu, sehingga pastikan minuman juga tersedia.
Terakhir, donat sebaiknya disajikan pada suhu ruangan atau sedikit hangat untuk menjaga tekstur
dan rasa terbaik. Dengan perhatian pada detail penyajian ini, donat akan menjadi daya tarik di setiap
acara dan menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan.

1.8 Resep Donat

1). Bahan bahan


• 250 g tepung terigu protein tinggi
• 40 g gula pasir
• 1 btr kuning telur
• 30 g margarin
• 5 g ragi (fermipan)
• 4 g garam
• 130 ml air

2). Langkah-langkah
• Masukkan tepung terigu, gula pasir dan ragi. Kemudian aduk hingga tercampur rata.
• Masukkan telur kedalam campuran tepung terigu, tambahkan air sedikit demi sedikit.
• Aduk adonan hingga setengah kalis
• Masukkan margarin dan garam kedalam adonan
• Aduk adonan kembali hingga kalis
• Bentuk adonan menjadi bulat
• Adonan difermentasikan selama 20 menit dan ditutup menggunakan
kain
• Bentuk adonan dengan cetakan
• Fermentasikan adonan dan tutup menggunakan kain diamkan selama
60 menit
• Goreng adonan hingga berwarna kuning kecoklatan.
Rangkuman

Donat adalah sejenis makanan yang berasal dari adonan terigu yang digoreng hingga
kecokelatan. Makanan ini memiliki berbagai jenis, seperti donat berlubang, donat berisi, donat kentang,
dan donat cake, yang masing-masing memiliki ciri khas sendiri. Donat umumnya memiliki rasa manis
atau gurih dan sering dihiasi dengan glazur, gula halus, atau isian seperti krim, selai, atau cokelat. Donat
populer sebagai makanan penutup, camilan, dan makanan yang disajikan dalam berbagai acara sosial.
Penyajian donat yang baik termasuk pemilihan wadah yang menarik, hiasan yang sesuai, dan penyajian
pada suhu yang tepat. Kriteria donat yang baik mencakup tekstur, rasa, warna, kelembapan, hiasan,
bau, dan kebersihan bahan. Dalam pengolahan donat, langkah-langkah seperti persiapan bahan,
pencampuran, fermentasi, pembentukan, penggorengan, dan hiasan harus diperhatikan. Donat adalah
makanan yang sangat populer dan beragam di seluruh dunia, menciptakan kenikmatan bagi berbagai
selera dan budaya.
EVALUASI

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!
1. Donat berasal dari negara mana?
a. Prancis
b. Amerika Serikat
c. Italia
d. Belanda
2. Apa bahan utama dalam adonan donat?
a. Tepung terigu
b. Gandum
c. Beras
d. Kentang
3. Donat yang berongga dan berlubang disebut sebagai jenis apa?
a. Donat berisi
b. Donat cake
c. Donat kentang
d. Donat berlubang
4. Apa yang biasanya digunakan untuk mengembangkan adonan donat?
a. Garam
b. Mentega
c. Ragi
d. Susu
5. Donat manis seringkali dihiasi dengan apa?
a. Saus tomat
b. Gula halus
c. Keju parmesan
d. Mustard
6. Donat dengan isian krim, selai, atau cokelat disebut sebagai jenis apa?
a. Donat berlubang
b. Donat cake
c. Donat berisi
d. Donat kentang
7. Di negara manakah donat pertama kali diciptakan?
a. Italia
b. Amerika Serikat
c. Prancis
d. Tiongkok
8. Donat cake memiliki tekstur apa?
a. Empuk dan berlubang
b. Keras dan gurih
c. Lembut dan padat
d. Garing dan berlubang
9. Apa fungsi utama donat?
a. Makanan pokok
b. Makanan penutup atau camilan
c. Sayuran
d. Minuman
Jawaban: b. Makanan penutup atau camilan
10. Donat sering disajikan bersama minuman apa?
a. Teh
b. Susu
c. Air mineral
d. Jus jeruk
11. Kelembapan adalah salah satu kriteria penting dalam menilai kualitas donat. Benarkah?
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
d. Semua Benar
12. Donat umumnya digoreng dalam minyak sayur seperti minyak kedelai atau minyak canola.
Benarkah?
a. Ya
b. Tidak
c. Mungkin
d. Semua benar
13. Apa yang digunakan untuk memberi rasa manis pada donat?
a. Gula
b. Garam
c. Lada
d. Cuka
14. Donat sebaiknya disajikan pada suhu ruangan atau dingin?
a. Suhu ruangan
b. Dingin
c. Panas
d. Beku
15. Apa jenis donat yang memiliki lubang-lubang kecil dan berisi isian seperti krim atau selai?
a. Donat berlubang
b. Donat cake
c. Donat berisi
d. Donat kentang
16. Donat sering dihiasi dengan apa untuk memberikan tampilan yang menarik?
a. Daun mint segar
b. Garam
c. Lada
d. Mustard
17. Apa bahan yang digunakan untuk membuat donat berlubang?
a. Gandum
b. Tepung terigu
c. Kentang
d. Bawang putih
18. Donat dengan tekstur yang keras dan berlubang disebut sebagai jenis apa?
a. Donat berlubang
b. Donat cake
c. Donat berisi
d. Donat kentang

19. Apa yang digunakan untuk memberi rasa gurih pada donat?
a. Gula
b. Mentega
c. Ragi
d. Susu
20. Apa fungsi garam dalam pembuatan donat?
a. Memberi rasa manis
b. Meningkatkan warna
c. Mengikat adonan
d. Menghilangkan gumpalan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)

Nama :.............................. Menu :.......................


Kelas / Semester :............... StandarKompetensi :.......................
Mata Pelajaran :.................. TanggalPraktik :.......................

Resep Dasar : Donat


Porsi : 10 porsi
A. Melakukan prosedur pembuatan donat
1. bahan dan alat
• 250 g tepung terigu protein tinggi
• 40 g gula pasir
• 1 btr kuning telur
• 30 g margarin
• 5 g ragi (fermipan)
• 4 g garam
• 130 ml air

2. keselamatan kerja
a. Gunakan peralatan K3 sesuai fungsinya
b. Ikutilah intruksi dari guru atau pun prosedur yang tertera
c. Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar
kerja

3. prosedur (Langkah kerja)


1. Masukkan tepung terigu, gula pasir dan ragi. Kemudian aduk hingga tercampur rata.
2. Masukkan telur kedalam campuran tepung terigu, tambahkan air sedikit demi sedikit.
3. Aduk adonan hingga setengah kalis
4. Masukkan margarin dan garam kedalam adonan
5. Aduk adonan kembali hingga kalis
6. Bentuk adonan menjadi bulat
7. Adonan difermentasikan selama 20 menit dan ditutup menggunakan
kain
8. Bentuk adonan dengan cetakan
9. Fermentasikan adonan dan tutup menggunakan kain diamkan selama
60 menit
10. Goreng adonan hingga berwarna kuning kecoklatan.
4. Tugas 1
Buatlah laporan praktik yang telah dilakukan secara ringkas dan jelas!

5. RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN


Kegiatan Nilai Tertinggi Nilai yang Keterangan
dicapai

1. Persiapan 20
a. Perencanaan kerja tulis 10
b. Perencanaan bahan 6
c. Perencanaan alat 4
2. Proses 25
a. Teknik pengolahan 12
b. Efisiensi kerja 6
c. Kebersihan 4
d. Keselamatan kerja 3
3. Hasil 20
D. Bentuk 10
E. Warna 6
F. Rasa 4
4. Penyajian 20
a. Keserasian 10
b. Kreasi 10

5. Berkemas 15
a. Kebersihan 10
b. interventarisasi 5
Jumlah 100

Anda mungkin juga menyukai