Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN ZAKAT PERUSAHAAN

Syamsuri Rahim
Sahrullah

Universitas Muslim Indonesia, Jl. Urip Sumoharjo KM 5, Panakkukang, Kota Makassar 90231
Surel: syamsurirahim@umi.ac.id; sahrul_abp@yahoo.com

http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2017.04.7049

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkap pengelolaan zakat peru-


sahaan pada Bosowa Group Financial Service Makassar. Metode yang
digunakan adalah deskripsi kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Informan meliputi perusahaan asuransi dan multifinance. Hasil peneli-
tian menunjukkan bahwa perhitungan zakat pada Bosowa Group dilaku-
kan ketika jumlah laba perusahaan memenuhi nisab yang dihitung
berdasarkan ketentuan 2,5%. Ketika perusahaan tidak mendapatkan
laba, maka pengeluaran kegiatan amal diakui sebagai sedekah. Bosowa
Group mengikuti model perhitungan dan pengelolaan zakat dari Syarikat
Tafakul Malaysia Sdn Berhand.

Jurnal Akuntansi Multiparadigma Abstract This study aims to determine the model of the company zakat
JAMAL management at Bosowa Group Financial Services Makassar. The research
Volume 8
Nomor 1
method used was qualitatively descriptive by the case study approach. The
Halaman 1-227 method aims to assist the description of the states which may be present
Malang, April 2017 in the situation by explaining, elucidating, describing the condition of the
ISSN 2086-7603
e-ISSN 2089-5879
research object actually based on the facts that appear or as it is. The re-
sults showed that the model of company zakat management and its calcu-
Tanggal Masuk lation approached the zakat calculation more trend on the methods applied
01 Desember 2016 by Tafakul Malaysia Sdn Berhand; that is, 2.5% of the profit before the tax
Tanggal Revisi
24 April 2017 Kata kunci: zakat; management; calculation; distribution; recognation
Tanggal Disetujui
30 April 2017

Permasalahan pengelolaan zakat peru- Mulawarman, & Kamayanti, 2013; Abdul-


sahaan merupakan isu yang penting karena lah, Derus, Al-Malkawi, 2015) . Salah satu
memiliki potensi yang sangat besar dalam ayat yang menegaskan tentang kewajiban
menyejahterakan umat. Masalah ini teru- mengeluarkan zakat (Qur’an, 2013; At Tau-
tama berkaitan dengan aspek perhitung­­ bah: 9:103):
an zakat, pemungutan zakat, penyaluran
zakat, dan akuntansi dan pengungkapan
zakat perusahaan. Keterbatasan pengelola
zakat yang belum sepenuhnya menyentuh
zakat perusahaan yang sesungguhnya me-
miliki potensi besar sangat perlu dikaji dan
diimplementasikan. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan penerimaan zakat dari peru- ”Ambilah zakat dari sebagian har-
sahaan yang didasarkan dari laba yang telah ta mereka, dengan zakat itu kamu
memenuhi nisab dan haul dalam suatu peri- membersihkan dan mensucikan
ode. Dalam hal ini, zakat perusahaan meru- mereka. Sesungguhnya doa kamu
pakan salah satu jenis zakat yang harus di- itu menjadi ketentraman jiwa bagi
pungut, jika memiliki harta melebihi nisab mereka .Dan Allah Maha Mende­
dan melampaui masa haulnya, sebagaimana ngar Lagi Maha Mengetahui.”
diperintahkan dalam Alquran, As-Sunah, Sementara itu, Nabi Muhammad SAW
dan Ijma’ ulama (Ahmed, 2012; Rahmanti, bersabda:
200
Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 201

“Islam dibangun di atas lima ru- dan Taman, 2011). Salah satunya adalah za-
kun; syahadat tiada Tuhan se- kat badan usaha/perusahaan.
lain Allah dan Muhammad adalah Pengelolaan zakat tidak hanya
utusan-Nya, menegakkan sholat, memenuhi kewajiban syariat Islam, tetapi
membayar zakat, berpuasa Rama- juga mendorong pengelolaan yang baik se­
dhan, dan menunaikan Haji bagi suai ketentuan seperti perhitungan zakat,
yang mampu”. (HR Bukhari dan pemungutan zakat, penyaluran zakat, dan
Muslim). akuntansi zakat dan pengungkapannya.
Dari ketentuan tersebut, tampak bah- Pertama, perhitungan zakat penting dilaku-
wa zakat merupakan bagian dari syariat kan untuk menentukan jumlah zakat yang
Islam yang memiliki keunikan tersendiri menjadi kewajiban yang harus dibayar oleh
dibandingkan dengan syariat ibadah yang muzaki. Kedua, pemungutan zakat memiliki
lain. Zakat tidak hanya mengandung mua- ketentuan dalam peraturan perundang-
tan `ibâdah mahdlah secara sempit, tetapi undangan zakat di Indonesia, badan usaha/
juga muatan ibadah sosial ekonomi (Per- perusahaan sebagai subjek dalam membayar
mono, 1992; Halimatusa’diyah, 2015; Khan, zakat telah diakomodir di dalam (Sula, Alim,
2013). Beberapa pendapat juga berargu- & Zuhdi, 2010; Purbasari, 2015; Alim, 2009).
mentasi bahwa selain memiliki tujuan iba- Ketiga, penyaluran zakat yang memiliki ke-
dah dalam menjalankan rukun Islam, zakat tentuan sesuai syariat Islam yang ditujukan
juga bertujuan untuk pembangunan sosial kepada depalan asnaf, yaitu didasarkan
ekonomi (Nordin & Mustofa,2013; Obaidul- pada dalil dalam Alquran (QS. At-Taubah (9):
lah, 2016; Ridwan, 2016; Haniffa & Hudaib, 60) yaitu; fakir, miskin, amil, muallaf, budak
2010). Dengan dasar ini, penelitian tentang (yang merdeka), orang-orang yang berutang,
zakat sangat penting dilakukan terutama dan orang-orang Fii Sabiilillah dan Ibnu Sabil
pada model pengelolaan zakat perusahaan. (Mahmud et al., 2014). Keempat, akuntansi
Selain itu, sampai saat ini, pengelolaan za- zakat dan pengungkapannya berkaitan de­
kat masih didominasi oleh zakat perorangan ngan pengakuan zakat perusahaan (Ikatan
(Istutik, 2013; Alim, 2015), sehingga zakat Akuntan Indonesia, 2008, 2015).
perusahaan sangat berpotensi bagi sumber Dari penjelasan di atas, pentingnya
penerimaan (Ibrahim, Ridzwan, & Kadir, dilakukan penelitian terhadap zakat peru-
2016; Alvi, 2015; Almarri & Meewella, 2015). sahaan. Hal yang unik dari penelitian ini
Indonesia sebagai negara yang seba- adalah sistem pengelolaan zakat perusahaan
gian besar penduduknya beragama Islam dalam satu grup perusahaan besar dengan
merupakan potensi besar untuk menunjang pengelolaan tersentralisasi pada Foundation
kesejahteraan rakyatnya, sehingga zakat Bosowa (Yayasan Bosowa) yang menerima
perlu dikelola dengan baik dan benar agar seluruh zakat dari perusahaan dan didistri-
pengalokasian zakat sesuai dengan ajaran busikan kepada mustahik. Penelitian dapat
Islam. Qardhawi (1993) dan Budi (2011) be- dijadikan patron dalam pengelolaan zakat
rargumentasi bahwa tujuan mulia dari za- perusahaan melalui sistem penerimaan za-
kat adalah agar kedudukan manusia lebih kat (perhitungan), pendistribusian zakat,
tinggi daripada harta, dalam istilah lain, me- akuntansi dan pengungkapannya. Peneli-
mosisikan manusia sebagai pemilik dari har- tian ini dapat mendorong pengelolaan zakat
ta, bukan sebaliknya sebagai budak harta. bagi perusahaan-perusahaan terutama pe-
Oleh karena itu, kepentingan tujuan zakat rusahaan besar.
bagi si pemberi (muzaki) sebangun dengan
kepentingan orang yang menerimanya (mus- METODE
tahik). Pada posisi inilah letak perbedaan Penelitian ini menggunakan pendekat­
signifikan antara kewajiban zakat dengan an deskriptif kualitatif karena keinginan
kewajiban pajak yang diciptakan oleh ma- peneliti untuk menelaah pengelolaan zakat
nusia. Kepentingan si pembayar pajak tidak perusahaan. Konsekuensi dari penggunaan
begitu diperhatikan, kecuali diposisikan pendekatan ini adalah penekanan peneliti
sebagai sumber pemasukan bagi keuang­ terhadap hasil wawancara serta perbanding­
an negara. Seiring kemajuan zaman, telah an terhadap berbagi teori mengenai zakat
muncul persoalan-persoalan kontemporer (Sugiyono, 2013; Ahmed, 2012; Rahmanti,
terkait dengan semakin bertambahnya jenis Mulawarman, & Kamayanti, 2013; Bryer,
harta yang wajib dizakati (Qardhawi, 1993 2014) .
202 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 200-215

Model analisis data yang digunakan un- Keempat, penarikan kesimpulan. Ta-
tuk menguraikan informasi yang diperoleh hap ini merupakan tahap penarikan ke­
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: simpulan dari semua data yang telah diper-
pertama, mengumpulkan data dan informasi oleh sebagai hasil dari penelitian. Setelah
yang relevan dengan tujuan penelitian. Data melakukan reduksi data, menyajikan data
dan informasi yang terkait dengan penelitian dan melakukan verifikasi data maka dapat
berasal dari hasil wawancara dengan infor- ditarik kesimpulan berdasarkan hasil pene-
man penelitian dan hal dokumentasi ter- litian yang disajikan dalam bentuk narasi.
kait dengan zakat perusahaan pada Bosowa
Group Financial. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pihak yang menjadi informan dalam Pengumpulan dan penerimaan zakat
penelitian ini adalah orang-orang yang perusahaan. Pengelolaan zakat Bosowa Cor-
memiliki akses terhadap pengakuan dan poration menggunakan sistem sentral yang
penentuan nilai zakat serta penyalurannya. pengelolaannya diserahkan kepada Bosowa
Adapun jabatan masing-masing informan Foundation yang bergerak di bidang pen-
berasal dari posisi accounting dan HRD dari didikan dan kemanusiaan. Masing-masing
perusahaan, sehingga informasi tidak terpu- perusahaan hanya menyetorkan zakat peru-
tus mulai dari penentuan nilai zakat dan pe- sahaan ke Bosowa Foundation untuk dike-
nyalurannya. Penelitian dilakukan pada tiga lola oleh perusahaan tersebut. Penerimaan
Perusahaan yang tergabung dalam Bosawa zakat perusahaan Bosowa Group terdiri
Financial Service yang berlokasi di Kota atas Bosowa Corporindo, Group Automo-
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Jum- tif, Group Finance, Group Semen, Group
lah informan yang menjadi objek penelitian Pro­perty, Group Agribisnis, Group Energy,
ini adalah lima orang yang terdiri atas em- Group Foundation, dan Group Media. Jum-
pat orang karyawan dari perusahaan yang lah zakat yang diterima oleh Bosowa Group
diteliti dan satu orang merupakan panitia pada tahun 2016 sebesar Rp1.739.531.088.
penyaluran zakat yang berasal dari Bosowa Dari zakat yang diperoleh perusahaan terse-
Foundation. but, Bosowa Corporation yang terdiri dari 40
Berikut adalah identitas tentang para anak perusahaan (terbagi dalam sembilan
informan yang telah diwawancarai. Pertama, grup bisnis) telah menyalurkan zakat peru-
Bapak Ijal (Head Accounting PT Bosowa Fi- sahaan senilai Rp1.739.531.088. Nilai zakat
nance Makassar). Kedua, Ibu Salsabilah ini merupakan jumlah yang ditentukan oleh
(Staf Accounting PT Bosowa Asuransi). Ke- masing-masing perusahaan yang disetorkan
tiga, Bapak Suti (DePTSDM dan Keuangan ke Bosowa Foundation untuk disalurkan ke
BPRS Dana Moneter Makassar). Keempat, mustahik. Untuk Group Finance, zakat yang
Bapak Harun (Staf Keuangan PT Sadira Fi- disetorkan ke Bosowa Foundation (terdiri
nance Makassar). Kelima, Bapak Arfan (Staf atas 6 perusahaan) senilai Rp370.002.924.
dan Panitia Penyaluran Zakat Bosowa Foun- Sistem pengelolaan zakat atas dana yang
dation Makassar). diterima dari seluruh perusahaan yang be-
Kedua, mereduksi data dengan memi­ rada dalam Bosowa Group dikelola oleh Bo-
lih data-data yang penting dan memfokus- sowo Foundation. Sistem ini tersentralisasi
kan pada hal-hal yang pokok. Hasil wawan- untuk memudahkan perusahaan dalam
cara informan kemudian dijadikan transkip mengelola zakat perusahaan. Sebelum me-
wawancara, sedangkan dokumentasi zakat mungut zakat kepada perusahaan, setiap pe-
perusahaan dipilih yang terkait langsung rusahaan menyampaikan laporan keuangan
dengan penerapan akuntansi (Gallhofer, kepada Bosowa Group yang telah dihitung
Haslam, & Kamla, 2011; Brown, Dillard, & jumlah zakatnya. Hasil wawancara dengan
Hooper, 2015. informan (Bapak Ijal) menyatakan:
Ketiga, menyajikan data dalam ben-
“Zakat yang disetorkan ke founda-
tuk alur penerapan zakat perusahaan mulai
tion pada tahun 2015 mulai bulan
dari pengakuan, pengukuran dan penyajian
Juli 2016 adalah nilai zakat yang
hingga pengungkapan nilai zakat yang dite­
dihitung sebesar 2,5% dari laba
rapkan oleh Bosowa Group Financial Ser-
sebelum pajak.”
vice. Penyajian data dilakukan dengan me-
nyusun data berupa teks narasi dan bagan Penerimaan zakat perusahaan yang
sedemikan rupa, sehingga memudahkan un- telah ditetapkan melalui perhitungan zakat
tuk menarik sebuah kesimpulan. perusahaan pada Bosowa Group Financial
Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 203

Service cenderung sama, yaitu 2,5% dari Hal terpenting dalam penerimaan zakat
laba sebelum pajak. Hal ini sesuai dengan harus memenuhi ketentuan nilai zakat yang
beberapa temuan yang menyatakan bahwa dapat diakui menjadi wajib zakat sesuai haul
model perhitungan zakat menggunakan per- dan nisabnya. Informan tersebut menjelas-
hitungan serupa (Sula, Alim, & Zuhdi, 2010; kan bahwa pada tahun sebelum 2015 dihi-
Ahmad, Othman, & Salleh, 2015; Mahat & tung dari laba setelah pajak, tetapi khusus
Warokka, 2013). 2015 zakat dihitung dari laba sebelum pa-
Beberapa metode perhitungan zakat jak, ini dimaksudkan untuk memperban-
perusahaan menggunakan dua pendekatan yak zakat. Selain itu, metode perhitungan
yaitu pendekatan metode aktiva bersih (Net pada BPRS Dana Moneter berbeda dengan
Asset) (Momin, 2013; Rahman, 2015) dan perusahaan lain, yaitu menghitung Zakat
pendekatan metode Net Invested Funds/Net perusahaan dari laba bulanan, sedangkan
Equity (El-Badawi & Al-Sultan, 1992; Sarea perusahaan lain menghitung zakat pada
& Hanefah, 2013). Sementara itu, beberapa akhir periode buku. Penerimaan zakat yang
penelitian juga menemukan penggunaan disalurkan oleh Foundation Bosowa sesuai
metode Yusuf Qardhawi (jika perdagang­ dengan zakat yang diterima dari perusa-
an yang sudah satu tahun dan mencapai haan, yaitu: PT Bosowa Asuransi seharus-
nisab pada akhir tahun, pedagang wajib nya Rp170.467.825, tetapi dalam praktiknya
memberikan zakat sebesar 2,5% dari modal yang disalurkan sejumlah Rp171.302.942.
dan keuntungan) (Qardhawi, 1993; Riyanti, Zakat yang dikeluarkan PT BPRS Dana
2007; Siskawati, Ferdawati, & Surya, 2016). Mo­neter seharusnya Rp92.936.814, tetapi
Pendekatan lainnya adalah Hafidhuddin dalam praktiknya dilakukan pembulatan
(tarif zakat usaha adalah 2,5% dari selu- laba tahun 2015 menjadi Rp3.717.472.572
ruh nilai assets barang dagangan dan laba) kemudian dikalikan 2,5% sehingga hasil
(Siswantoro, 2012; Sohag, Mahmud, Alam, & yang diperoleh menjadi Rp92.925.000. Za-
Samargandi, 2015) dan Atiya (zakat dihitung
kat yang dikeluarkan PT Bosowa Finance
berdasarkan modal dan keuntungan bersih
seharusnya Rp50.842.150, tetapi dibu-
akhir periode sebesar 2,5%) (Talib, Abdullah,
latkan menjadi Rp50.850.000, dan dalam
& Abdullah, 2014; Sadr, 2015; Sula, Alim, &
praktik penyalurannya PT Bosowa Finance
Zuhdi, 2010).
hanya menyalurkan Rp35.850.000, di mana
Model perhitungan penerimaan za-
sisanya senilai Rp15.000.000 diserahkan
kat dari setiap perusahaan yang berada di
kepada PT Sadira Finance yang pada tahun
Bosowa Group sangat berbeda dari cara
2016 telah menjadi anak perusahaan dari
perhitung­annya. Implikasinya, zakat yang
PT Bosowa Finance yang tidak memperoleh
diterima perusahaan tidak semua memenuhi
ketentuan haul dan nisab. Hal ini juga ter- laba. Pengeluaran sebesar Rp15.000.000 ini
ungkap dari penjelasan Ibu Salsabila, yaitu: kemudian diakui sebagai sedekah.
Permasalahan yang ditemukan dalam
“Perhitungan zakat yang kami hi- penelitian ini adalah perbedaan penentuan
tung awalnya dihitung dari laba perhitungan zakat, sehingga jumlah zakat
setelah pajak sesuai kebiasaan yang diterima harus dikalsifikasi kembali.
tahun sebelumnya dan kami se- Hambatan-hambatan yang diperoleh berkai-
rahkan ke Foundation, namun tan dengan penentuan nisab dan haul zakat.
setelah ada perintah dari owner Perbedaan kemudian dihitung ulang dan
perusahaan maka kami melaku- diperoleh hasil bahwa yang menjadi peneri-
kan perhitungan ulang, sehingga maan zakat dan penerimaan sedekah.
pembayaran zakat dari Bosowa Sebagaimana dijelaskan dalam Ta-
Asuransi berlangsung dua tahap”. bel 1 setelah ditentukan jumlah zakat dan
Hal yang berbeda disampaikan juga sedekah yang diterima dari perusahaan
oleh Bapak Suti dari BPRS Dana Moneter: kemudian dikelola oleh Bosowa Founda-
tion. Hal demikian terjadi karena beberapa
“Perhitungan zakat di BPRS Dana perusahaan walaupun tidak memperoleh
Moneter dilakukan tiap bulan keuntungan tetap menyetor dana ke Bosowa
yaitu 2,5% dikalikan dengan laba
Foundation, padahal itu hanya sedekah (se-
setiap bulanya lalu kemudian di
harusnya tidak diperlakukan sebagai zakat
neraca dicadangkan sebagai hu-
perusahaan). Hal inilah yang menyebabkan
tang zakat dan didistribusikan
perbedaan jumlah yang penerimaan zakat.
setelah satu periode buku”.
204 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 200-215

Tabel 1 juga menjelaskan bahwa Ketentuan hukum Islam untuk perhi-


penerimaan zakat Bosowa Group untuk pe- tungan zakat yang memenuhi haul dan ni-
rusahaan Group Financial Service sebesar sab diperlukan untuk menilai kesesuaian
Rp300.077.924 dan jumlah sedekah sebe- perhitungan zakat. Jika belum memenuhi
sar Rp69.925.000. Jika dibandingan dengan kriteria dari haul atau nisab, maka tidak
perhitungan perusahaan, jumlah zakatnya dapat disebut zakat tetapi hanya berupa se-
Rp370.002.924. Setelah dilakukan perhi- dekah. Bahkan, beberapa peneliti (Herda &
tungan berdasarkan ketentuan nisab dan Bowlin, 2013; Reza & Tendean, 2012; Mus-
haul, ternyata hanya perusahaan PT Bosowa tofa, Mohamad, & Adnan, 2013; Naz’aina,
Multi Finance, PT Bosowa Asiransi, dan PT 2015; Mahat & Warokka, 2013; Triyuwono,
BPRS Dana Moneter yang memenuhi krite- 2009) menemukan bahwa terdapat trans-
ria nisabnya, sedangkan PT Bosowa Capital, formasi dari pencapaian laba bersih (yang
PT Sadira Finance dan PT Bosowa Sekuri- maksimal) ke pencapaian zakat. Hal ini dise-
tas yang tidak memenuhi haul zakatnya, babkan karena yang menjadi tujuan adalah
sehingga potongan diperlakukan sebagai se- zakat maka segala bentuk operasi perusa-
dekah. Dalam pengakuan zakat perusahaan, haan harus tunduk pada aturan main yang
normalnya zakat dihitung dari laba perusa- ditetapkan dalam syariat.
haan, sehingga hasil perhitungannya diakui Zakat dapat menjadi sebuah bentuk
sebagai zakat, seperti yang terjadi pada PT distribusi pendapatan, di mana dengan
Bosowa Asuransi, PT BPRS Dana Moneter, muzaki memberikan hartanya kepada mus-
PT Sadira Finance dan PT Bosowa Multi Fi- tahik, mustahik mendapatkan tambahan
nance. Berbeda dengan PT Sadira Finance penghasilan dan dari penghasilannya yang
dalam tahun buku 2015 tidak memenuhi pada awalnya rendah, sehingga mustahik
kriteria nisab karena tidak memeroleh keun- dapat memenuhi kebutuhan konsumsi lebih
tungan. Namun, dalam lampiran jumlah za- baik lagi. Dari sisi muzaki, meskipun muza-
kat yang diterbitkan Bosowa Corporation, PT ki akan mengalami penurunan pendapatan,
Sadira Finance mengeluarkan zakat senilai tetapi muzaki tidak mengalami penurunan
Rp15.000.000. Setelah melakukan wawan- konsumsi, zakat dipotong setelah perhitung­
cara dengan pihak PT Sadira Finance, dike­ an pendapatan dikurangi dengan konsum-
tahui bahwa nilai Rp15.000.000 yang berasal sinya dan telah mencapai nisab (Canggih,
dari transfer zakat PT Bosowa Multifinance Fikriyah, & Yasin, 2017; Hasyim, 2015).
tidak diakui sebagai zakat, tetapi diakui Zakat yang diterima dari perusahaan harus
sebagai sedekah, sehingga tidak mengikuti memenuhi ketentuan hisab dan haul karena
cara perhitungan zakat pada umumnya, jika tidak memenuhi kaidah tersebut maka
tetapi sesuai dengan kemampuan perusa- diperlalukan sebagai sedekah (Trokic, 2015;
haan. Bosowa Group menyetor zakat kepada Zulkhibri, 2016).
amil tidak melihat keuntungan yang diper- Pendistribusian zakat perusahaan
oleh PT Sadira Finance, PT Bosowa Capital, pada Bosowa Group. Aktivitas pendistribu-
dan Bosowa Sekuritas, sehingga zakat yang sian zakat kepada mustahik bertujuan un-
dihitung tidak memenuhi ketentuan nisa- tuk meningkatkan kesejahteraan masyara-
bnya. Beberapa peneliti (Ibrahim, 2014; kat. Saidurrahman (2013) menyampaikan
Sabti & Fakhruddin, 2015; El-Badawi & Al- bahwa zakat memainkan peran penting tidak
Sultan, 1992, Abdullah, 1990) menjelaskan hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga
bahwa ketentuan zakatable kekayaan harus moral dan sosial kesejahteraan masyarakat.
memenuhi kriteria haul dan nisab. Secara moral, zakat mempromosikan pem-

Tabel 1. Penerimaan Zakat Perusahaan Sesuai Ketentuan Nisab dan Haul


Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 205

bagian kekayaan dan menghilangkan ke­ Penentuan distribusi zakat diperlukan


serakahan, sementara secara sosial, hal ini untuk menilai efektivitas penyaluran zakat
membantu untuk mengurangi kemiskinan sesuai dengan tujuan zakat dalam mening-
dalam community. katkan kesejahteraan masyarakat (Hairun-
Beberapa pendapat juga membahas nizam, Radiah, Wahid, & Kader, 2010; Hai-
dampak penggunaan zakat dalam lingkup runnizam, Radiah, Wahid, & Kader, 2012).
yang lebih luas. Sartika (2008) dan Budi Penyaluruan zakat perlu memerhatikan
(2011), misalnya menjelaskan bahwa ber- wilayah-wilayah sasaran (localization) yang
beda dengan sumber keuangan untuk pem- menjadi fokus penyaluran untuk menilai
bangunan yang lain, zakat tidak memiliki ketepatan sasaran penyaluran zakat (Hai-
dampak balik apa pun kecuali ridha dan runnizam, Radiah, Wahid, & Kader, 2010).
mengharap pahala dari Allah semata. Selain Kemampuan pengelola (amil) zakat dalam
itu, Ismaeel & Blaim (2012) memaparkan melakukan penyaluran yang didasarkan
bahwa aakat dapat dijadikan sebagai per- localization (Hairunnizam, Radiah, Wahid,
angkat alternatif untuk menyejahterakan & Kader, 2010, 2012; Hairunnizam, 2011)
umat Islam bagi golongan-golongan ma- dilakukan dengan menyasar seluruh mus-
syarakat miskin. tahik. Shazilli et al. (2012); Wahab & Rah-
P e nerimaan zakat d a p a t ditingkat- man (2011) menjelaskan tata kelola yang
kan dengan memanfaatkan lembaga-lemba- baik (good governance) untuk distribusi
ga amil zakat untuk mencapai tujuan dan zakat adalah menentukan sasaran 8 asnaf
subtansi zakat (Budi 2011; Belal, Cooper, yang menerima zakat sesuai dan memenuhi
& Roberts, 2013). Pengelolaan zakat harus nilai satisfied (Adzrin, Ahmad, Marzuki, Oth-
memiliki sistem untuk mengontrol pelaksa- man, & Salleh, 2015). Dengan terpenuhinya
naan penyaluran agar zakat dapat terdis- tata kelola, maka pengelolaan dana zakat
tribusi pada sasaran yang tepat. Keunikan dapat dipertanggungjawabkan (Saad, Aziz,
zakat inilah yang menjadi nilai strategis. & Sawandi, 2014; Muhammad, 2006), juga
Selain berperan dalam memenuhi panggilan meningkatkan kepercayaan dan kepatuhan
agama, zakat juga menjadi media kemanu- pembayar zakat (Muhammad & Saad, 2015;
sian dalam arti hubungan manusia dengan Daud & Ahmad, 2010; Ahmad & Zulkifli,
manusia (tanggung jawab sosial). Sumber 2010).
keuangan zakat tidak akan pernah berhenti Bosowa Group dalam penyaluran za-
karena setiap orang Islam memiliki kewa- kat perusahaan juga memerhatikan zakat
jiban sebagai muslim untuk membayar za- produktif seperti pemberian modal usaha,
kat sesuai ketentuan agama (Velayutham, sehingga tujuan dari zakat dapat meningkat-
2014; Kusdewanti & Hatimah, 2016). kan kesejahteraan masyarakat miskin. Hasil
Beberapa penelitian juga mengungkap- wawancara dengan Bapak Arfan selaku pa-
kan bahwa zakat secara empiris dapat meng- nitia penyaluran zakat sebagai berikut:
hapus kesenjangan sosial dan dapat men-
“Sebenarnya penyaluran zakat
ciptakan redistribusi aset dan pemerataan
yang kita lakukan harus berdasar
pembangunan (Ali, Al-Aali, Al-Owaihan,
perintah dalam agama yaitu dela-
2013; Suhendri, 2011; Karim, 2010). Zakat
pan golongan namun di lapang­
diharapkan menjadi suatu sistem yang se-
an 8 (delapan) golongan tersebut
cara struktural mampu mengatasi masalah
susah kita dapatkan seperti bu-
kemiskinan dan mendorong perkembangan
dak yang dimerdekakan dan orang
perekonomian masyarakat. Kemudian nilai
ibnu sabil. Dalam prakteknya
etis dalam aspek zakat semestinya terus
kita lebih banyak menyasar fakir
digali dan ditumbuhkembangkan seperti
miskin seperti tukang becak dan
pengentasan kemiskinan dan pemberda­
beberapa panti asuhan binaan
yaan ekonomi (Suhendri, 2011). Pengkajian
dari Group. Selain itu kita juga
nilai etis zakat akan berimplikasi pada pe-
salurakan zakat untuk dijadikan
mikiran tentang bagaimana mengelola sum-
modal usaha para muzaki, hal ini
ber-sumber ekonomi secara lebih rasional
dimaksudkan suapaya zakat yang
dan efisien, supaya dampak sosial yang
kita salurkan tidak hanya jadi ba-
dicita-citakan oleh syariat zakat agar ter-
han konsumsi namun bisa berni-
capai secara optimal (Budi 2011; Wahab &
lai lebih”
Rahman 2013).
206 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 200-215

Berdasarkan informasi dari informan di tidak memporoleh keuntungan. Tapi dalam


atas, dapat disimpulkan bahwa penyaluran lampiran jumlah zakat yang diterbitkan Bo-
zakat perusahaan lebih banyak disalurkan sowa Corporation, PT Sadira Finance menge-
ke fakir miskin dan anak yatim. Penyaluran- luarkan zakat senilai Rp15.000.000. Setelah
nya tidak hanya sebagai zakat konsumtif, melakukan wawancara pada pihak PT Sadi-
tetapi juga disalurkan sebagai zakat produk- ra Finance, diperelohen informasi bahwa ni-
tif dalam bentuk modal usaha. Selain itu, lai Rp15.000.000 berasal dari transfer zakat
beberapa peneliti menyatakan bahwa peru- PT Bosowa Multifinance. Jumlah ini tidak
sahaan harus mendistribusikan tambahan diakui sebagai zakat, akan tetapi diakui se-
nilai perekonomian perusahaan yang mun- bagai sedekah, sehingga dalam perhitung­
cul dari interaksi tenaga kerja (baik pada annya tidak mengikuti cara perhitungan
masa lalu dan masa sekarang) dengan adil zakat pada umumnya tetapi sesuai dengan
(Triyuwono 2012; Matar 2015; Retsikas, kemapuan perusahaan. Sementara itu,
2014). berdasarkan hasil wawancara menunjuk-
Bentuk zakat yang disalurkan oleh kan bahwa pengakuan zakat dalam lapo-
Bosowa Foundation berupa uang tunai dan ran keuangan dilaporkan pada pos Beban
dikemas dalam bentuk sembako yang se- Lain-lain dan Beban Administrasi, sedang­
bagian dari zakat tersebut diserahkan ke kan pada perusahaan yang berbasis sya-
karyawan perusahaan yang mengeluarkan riah, pengeluaran dana zakat memiliki pos
zakat untuk disalurkan kepada yang berhak tersendiri yaitu yaitu beban zakat.
menerima di sekitar lingkungan perusahaan Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
dan lingkungan karyawan tersebut. Hal ini disimpulkan bahwa secara filosofis pada
berdasarkan dari keterangan Bapak Arfan. perusahaan yang memeroleh keuntungan
pada Bosowa Grou,p dana yang dikeluarkan
“Dana zakat yang telah diterima diakui sebagai zakat dan pada perusahaan
panitia penyaluran zakat kami se- yang tidak memeroleh keuntungan diakui
rahkan sebagian ke perusahaan sebagai sedekah. Perhitungan zakat pada PT
dalam bentuk sembako dan am- BPRS Dana Moneter dalam pengakuan zakat
plop yang berisi uang tunai untuk berbeda dengan perusahaan lain pada Bo-
didistribusikan di sekitar perusa- sowa Group.
haan dan rumah karyawan, hal Peneliti berpendapat bahwa penentu-
ini dilakukan untuk membantu an zakat pada BPRS Dana Moneter dengan
panitia penyalur zakat yang jum- menghitung zakat dari laba bulanan tidak
lahnya terbatas”. tepat karena syarat utama dalam perhitung­
an zakat adalah terpenuhinya haul dan ni-
Implementasi zakat perusahaan pada
sab sesuai sabda Rasulullah SAW :
Bosowa Group sudah sesuai dengan perun-
dang-undangan dan telah sesuai dengan “Tidak ada zakat pada harta se-
perintah agama karena pemilik perusahaan hingga telah berjalan selama
merupakan seorang muslim yang wajib satu tahun” (HR Daruquthni dan
mengeluarkan zakat. Kewajiban membayar Baihaqi)
zakat perusahaan telah dilaksanakan dan Pembahasan dasar pengenaan zakat ini
disalurkan (didistribusikan) kepada orang- diriwayatkan pula dalam hadits yang lain:
orang yang berhak menerimanya. Walaupun
penyaluran zakat perusahaan masih terba- Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thal-
tas pada orang-orang di sekitar perusahaan ib RA, Rasulullah SAW bersabda,
dan pada karyawan-karyawan tidak mampu, “Jika Anda memiliki dua ratus dir-
Bosowa Group telah menjalankan sistem pe- ham dan telah berlalu waktu satu
nyaluruan zakat perusahaan sesuai keten- tahun, maka wajib dikeluarkan
tuan agama. zakatnya sebanyak lima dirham.
Dalam pengakuan zakat perusahaan, Anda tidak mempunyai kewajiban
besarnya zakat dihitung dari laba perusa- apa-apa sehingga Anda memiliki
haan seperti yang dilakukan oleh PT Bosowa dua puluh dinar dan telah ber-
Asuransi, PT BPRS Dana Moneter, PT Sadira lalu waktu satu tahun, dan Anda
Finance dan PT Bosowa Multifinance. Ber- harus berzakat sebesar setengah
beda dengan PT Sadira Finance, dalam ta- dinar. Jika lebih, maka dihitung
hun buku 2015 dilaporkan bahwa perusa- berdasarkan kelebihannya dan ti-
haan tidak memenuhi kriteria nisab karena dak ada zakat pada harta sehing-
Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 207

ga berlalu waktu satu tahun” (HR. min, Fii Sabiilillah dan Ibnu Sabil. Dari 8
Abu Dawud). (delapan) golongan di atas, tidak semua
golongan yang telah disebutkan menjadi sa-
Perhitungan zakat harta umumnya
saran zakat Bosowa Group karena beberapa
2,5% dari harta yang telah memenuhi syarat
golongan sudah jarang ditemui, yaitu seperti
dikeluarkannya zakat sebagaimana dalam
ibnu sabil, dan budak yang dimerdekakan
hadits Rasulullah SAW :
(Canggih, Fikriyah, & Yasin, 2017).
”Dari Ali ra berkata bahwa Rasu- Fakir dan miskin tidak ada perbedaan
lullah SAW bersabda,”Bila kamu yang mendasar antara keduanya. Ashshid-
memiliki 200 dirham, dan telah diqy (2001) menjelaskan bahwa keduanya
lewat masa satu haul, maka za- dengan “mereka yang berhajat, namun tidak
katnya adalah 5 dirham. Dan dapat mencukupi hajatnya (kebutuhannya)”.
kamu tidak wajib zakat sebelum Lawan dari fakir miskin adalah orang kaya,
jumlahnya mencapai 20 dinar dan orang yang mempunyai kecukupan. Ada-
telah berlalu masa haulnya, maka pun yang dimaksud dengan kecukupan ini
zakatnya adalah 1/2 dinar. Dan adalah mereka yang memiliki kelebihan
apa-apa yang lebih, maka zakat- harta dari keperluan pokok bagi dirinya,
nya sesuai dengan kelebihannya. anak-istrinya, seperti makan, minum, pa-
Tidak ada kewajiban zakat atas kaian, tempat tinggal, kendaraan, dan alat
suatu harta kecuali bila telah le- bekerja yang sangat diperlukan.
wat satu haul. (HR.Abu Daud) Amil zakat (petugas atau panitia zakat),
Berdasarkan dalil di atas, dapat di- disebut dengan al-su`ah (bentuk jamak dari
simpulkan bahwa penentuan nilai zakat ha- sâ`in) atau al-mushaddiqûn, yaitu orang-
rus memenuhi haul dan nisab karena zakat orang yang ditunjuk atau diangkat untuk
merupakan perintah agama, maka seha- mengumpulkan zakat dari orang–orang yang
rusnya segala aturan baik yang berkenaan diwajibkan menunaikan zakat, atau mendis-
dengan nisab dan haul harus mengikuti Al tribusikan harta zakat kepada orang-orang
Quran maupun hadits. Dalam pendistribusi- yang berhak menerimanya (delapan musta-
annya, zakat dari Bosowa Group disalurkan hik). Para amil zakat berhak mendapatkan
sebagai zakat konsumtif dan produktif yang bagian zakat meskipun mereka orang yang
mana zakat tersebut didistribusikan kepada kaya, sebagai konsekuensi logis dari tu-
mustahik zakat sesuai firman Allah SWT : gas mereka mengumpulkan dana zakat dan
mendistribusikannya kepada para musta-
hiknya (Qardhawi 1993; Istutik 2013). Be-
berapa peneliti (Kamla, 2009; Mulawarman,
Triyuwono, Irianto, & Ludigdo, 2011) ber-
pendapat bahwa terkait dengan kompetensi
amil, ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi oleh seorang amil, yaitu Islam,
karena mengambil zakat merupakan uru-
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, san kaum muslimin, maka dipersyaratkan
hanyalah untuk orang-orang fa- seorang amil adalah Islam, dewasa dan ber-
kir, orang-orang miskin, pengu- akal, dapat dipercaya untuk mengurus harta
rus-pengurus zakat, para mu’allaf kaum muslimin, memahami hukum zakat
yang dibujuk hatinya, untuk dalam menjalankan pekerjaan tersebut,
(memerdekakan) budak, orang- serta memiliki tanggung jawab profesional
orang yang berhutang, untuk ja- (Qardhawi 1993).
lan Allah dan untuk mereka yu- Rahardjo (1999) berargumentasi bahwa
ang sedang dalam perjalanan, zakat produktif adalah dana zakat diberikan
sebagai suatu ketetapan yang di- kepada seseorang atau sekelompok masyara-
wajibkan Allah, dan Allah Maha kat untuk digunakan sebagai modal kerja.
mengetahui lagi Maha Bijaksana” Sementara itu, Johari, Fahme, & Ali (2015)
(QS. At-Taubah (9): 60). menyatakan bahwa penggunaan dana zakat
Penjelasan ayat di atas menunjukan untuk program peningkatan pendapatan
bahwa yang berhak menerima zakat, yaitu: dapat mengurangi masalah kemiskinan se-
Fakir, Miskin, Amilin, Muallaf, Riqob, Ghari- lain mendorong ekonomi berkelanjutan. Ke-
banyakan penelitian sebelumnya menegas-
208 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 200-215

kan bahwa pemanfaatan dana zakat untuk keluar dari lingkaran kemiskinan (Hassan
kegiatan yang menghasilkan pendapatan, & Noor, 2015; Beck, Demirguc-Kunt, & Mer-
seperti mendirikan industri kecil dan rumah rouche, 2013).
dan memberikan pelatihan yang diperlukan Huda, Sawarjuwono, Yarsi, & Putih
bagi masyarakat miskin akan meningkat- (2013) menemukan bahwadistribusi, penya­
kan pendapatan dan mengurangi tingkat luran dan pendayagunaan untuk memak-
kemiskinan. simalkan konstribusi zakat kepada musta-
Wawancara peneliti dengan panitia hik agar zakat tepat sasaran. Hal ini juga
penyaluran zakat tahun 2016 menemukan diungkapkan oleh Rini (2016) bahwa per-
bahwa sektor produktif yang dimaksud tanggunggjawaban pengelolaan zakat pada
adalah pemberian modal usaha kepada mus- pendistribusian dan pendayagunaan harus
tahik zakat terutama kepada fakir miskin se- dilakukan oleh OPZ (Organisasi Pengelola
bagai upaya pemberdayaan ekonomi rakyat. Zakat) sesuai ketentuan syariat. Akuntabili-
Hal ini juga dimaksudkan untuk lebih meng­ tas pengelolaan zakat yang benar menjadi
optimalkan zakat karena telah dijelaskan penting untuk mencapai sasaran mustahik
dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 yang tepat (lihat Gambar 1 sebagai perban­
tentang Pengelolaan Zakat yang bertujuan dingan antara proses perusahaan dengan
menghilangkan kemiskinan (Republik Indo- konsep yang ada).
nesia, 2011). Bosowa Group melakukan dis- Akuntansi zakat dan pengungkapan­
tribusi menyalurkan zakat kepada mustahik nya. Akuntansi dalam pengelolaan zakat
dengan model zakat produktif untuk menin- harus didasarkan oleh ketentuan akuntansi
gkatkan taraf hidup mereka agar keluar dari zakat yang dijelaskan dalam Standar Akun-
lingkaran kemiskinan. Sebagaimana infor- tansi Keuangan No. 109. Beberapa penelitian
masi yang diperoleh dari informan (amil za- terdahulu menjelaskan penggunaan SAK No.
kat Bosowa Group), jika dilihat dari sisi tu- 109 seperti Reza (2012), yang mengungkap-
juan peningkatkan kesejahteraan mustahik, kan implementasi praktik zakat berdasar-
mereka juga menyalurkan zakat dalam ben- kan Standar Akuntansi Keuangan No. 109
tuk konsumsi (karitas/charity) untuk me- bahwa akuntansi zakat bertujuan untuk
ningkatkan daya beli mustahik (Suprayitno, mengatur pengakuan, pengukuran, penya-
Kader, & Harun, 2013) dalam memenuhi ke- jian dan pengungkapan transaksi zakat,
butuhannya (sembako). Hal ini juga se­suai infak/sedekah. Sementara itu, Sula, Alim,
dengan temuan Fatoni, Balwi, Hasanah, & & Zuhdi (2010) menjelaskan bahwa salah
Halim (2008) yang menyatakan bahwa za- satu hal yang penting dalam akuntansi za-
kat produktif dibutuhkan dalam mendorong kat untuk setiap kejadian transaksi, maka
kewirausahaan mustahik untuk keluar dari perlakuan akuntansi terhadap akun-akun
kemiskinan. yang bersangkutan. Perlakuan akuntansi
Tujuan zakat produktif membangun untuk zakat perusahaan harus tetap menga-
kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilaku- cu pada prinsip dan ketentuan zakat secara
kan oleh orang-orang yang masuk kategori umum, yakni ketetapan nisab dan haul yang
(asnaf), sehingga zakat tidak hanya habis menunjukkan jumlah kepemilikan harta se-
disalurkan dalam bentuk zakat konsumtif lama satu tahun Hijriyah.
(Sanghera, 2016; Salah, 2010). Kemampuan Perlakuan akutansi zakat perusahaan
amil zakat mengelola dana zakat untuk dengan mengacu pada standar akuntansi
tujuan-tujuan pengembangan usaha jauh dan pedoman yang telah dipraktikkan serta
lebih baik karena mustahik tidak selalu bertujuan untuk memberikan penilaian dan
bergantung pada pemberi zakat setiap saat, layak zakat pada kekayaan perusahaan (Ad-
sehingga para mustahik lebih bisa mandiri nan & Bakar, 2009). Dalam hal ini, naik tu-
(Sargiacomo, Servali, & Carnegie, 2012). runnya nilai aset yang dimiliki selama satu
Pada sisi lainnya, fungsi pengelolaan tahun haul berjalan tidak menjadi pertim-
zakat mulai dari administrasi zakat sampai bangan dalam kewajiban zakat, tetapi yang
dengan distribusi zakat yang baik dengan terpenting adalah nilai aset pada akhir masa
mengintegrasikan dalam penyaluran kepada haul (Murafni, 2012; Ali, 2003). Oleh karena
asnaf untuk meningkatkan entrepreneurship itu, peneliti merasa perlunya pengungkapan
para mustahik Mahat, Jaaffar, & Rasool, zakat perusahaan untuk mengetahui peru-
2015). Dengan keberhasilan penyaluran sahaan menyatakan kaidah praktik akun-
zakat seperti hal tersebut, mustahik dapat tansi yang diterapkan dalam menghitung,
menjadi muzaki, artinya mereka mampu mencatat dan mengakui zakat perusahaan.
Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 209

Pengungkapan zakat perusahaan pada Zakat yang dikeluarkan oleh perusa-


Bosowa Group Financial Service yang ber- haan yang berbasis syariah, dalam hal ini
basis konvensional diakui sebagai beban BPRS Dana Moneter mengakui zakat dalam
usaha serta beban umum dan administrasi laporan laba rugi sebagai zakat. Hal ini se­
karena pada umumnya Bosowa Group meru- suai dengan informasi dari Bapak Suti se-
pakan entitas perusahaan konvensional. Im- laku Staf dari BPRS Dana Moneter.
plikasinya, standar pelaporan keuangannya
“Zakat yang dikeluarkan perusa-
tidak mencantumkan pos tersendiri khusus
haan BPRS Dana Moneter Makas-
zakat. Hal ini sesuai dengan pernyataan in-
sar ditempatkan dalam pos Zakat
forman Ibu Salsabila.
sesuai dengan standar laporan
“Pembebanan zakat pada Boso- keuangan perusahaan Syariah
wa Asuransi diakui dalam beban dan kami laporkan ke Otoritas
usaha karena dalam laporan laba Jasa Keuangan tiap bulannya”
rugi tidak ada pos tersendiri yang
Dari penjelasan di atas, metode akun-
dikhususkan untuk dana zakat
tansi zakat terhadap pengakuan zakat dalam
tapi dalam laporan kita dilapor-
laporan keuangan sesuai dengan penjelasan
kan kepada pemilik perusahaan
Khaerunnisa (2013) bahwa pengeluaran za-
sebagai dana zakat namun tidak
kat diakui pada saat zakat dibayarkan oleh
dirincikan dalam laporan keuang­
muzaki dan diukur sejumlah kas yang dike-
an yang dipublikasikan”
luarkan, atau jika dalam bentuk nonkas,
Penggunaan SAK No. 109 yang dilaku- maka diakui sebesar nilai wajar aset nonkas
kan oleh pengelolaan zakat Bosowa Group tersebut. Selain itu, penjelasan di atas juga
tidak sesuuai dengan SAK No. 109, dengan sesuai dengan argumentasi Ibrahim (2015)
pengakuan dan pencatatan atas beban usa- bahwa pada prinsipnya, zakat dibayarkan
ha. Dalam laporan laba rugi, tidak ada akun pada bisnis terlepas dari apakah keuntun-
dana zakat, tetapi hanya dilaporkan kepada gan telah diperoleh atau diterima di muka,
pemilik perusahaan, sedangkan dalam SAK sejauh bisnis memiliki modal kerja yang
109 pos akun zakat harus tercantum dalam positif, itu adalah zakatable.
laporan laba rugi. Sementara informan lain, Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Bapak Ijal berpendapat bahwa: memiliki aturan bahwa pengakuan beban
segera diakui dalam laporan laba rugi jika
“Zakat yang dikeluarkan Bosowa
memenuhi kriteria sebagai berikut; beban
Finance tidak diakui sebagai za-
diakui dalam laporan laba rugi atas dasar
kat perusahaan namun kita ma-
hubungan langsung antara biaya yang tim-
sukkan ke Beban Administrasi
bul dan pos penghasilan diperoleh (Reza,
dan Umum akan tetapi dalam
2012; Triyuwono, 2011). Meskipun demiki-
catatan lain tetap kita akui se­
an, Bosowa Asuransi dan Bosowa Finance ti-
bagai zakat untuk kebutuhan in-
dak menggunakan SAK. Kedua perusahaan
ternal perusahaan”
tersebut mengakui zakat sebagai beban usa-
Begitu pula dengan Bosowa Finance, ha dan Bosowa Finance zakat diakui sebagai
tidak mengakui zakat yang dipotong se­bagai beban adminstrasi dan umum. Sebaliknya,
akun beban zakat, teapi diakui sebagai be- Bosowa BPRS menerapkan akuntansi zakat
ban administrasi dan umum. Dari hasil waw- sesuai dengan SAK 109 tentang akuntansi
ancara dengan Bapak Ijal, diketahui bahwa zakat yang mengakui zakat dalam laporan
zakat yang dikeluarkan oleh perusahaan laba rugi sebagai beban zakat.
menjadi beban administrasi dan umum oleh
perusahaan Bosowa Finance. Khaerunnisa SIMPULAN
(2013) berargumentasi bahwa pengeluaran Berdasarkan hasil penelitian di atas,
zakat diakui pada saat zakat dibayarkan dapat disimpulkan bahwa dana yang dike-
oleh muzaki dan diukur sejumlah kas yang luarkan di perusahaan Bosowa untuk pe-
dikeluarkan, atau jika dalam bentuk non- rusahaan yang memporoleh laba diakui
kas, maka diakui sebesar nilai wajar aset sebagai zakat perusahaan, sedangkan bagi
nonkas tersebut. Dari model pe­ngakuan za- perusahaan yang tidak memperoleh laba
kat yang dikeluarkan perusahaan memenga- diakui sebagai sedekah. Hasil penelitian
ruhi laporan laba rugi sebagai pengurang to- juga menjelaskan bahwa perhitungan zakat
tal pendapatan karena tidak diakui sebagai perusahaan pada Bosowa Group mendekati
zakat.
210 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 200-215

metode yang diterapkan oleh Syarikat Ta- terutama dalam implementasi zakat perusa-
fakul Malaysia Sdn Berhand, yaitu: dengan haan karena zakat ini ini telah menjadi salah
metode perhitungan zakat dari laba sebelum satu penopang ekonomi rakyat; keempat,
pajak x 2,5%. Perhitungan zakat pada BPRS sustainability pengembangan akuntansi za-
Dana Moneter dengan perhitungan dari laba kat diharapkan berkembang sesuai dengan
bulanan tidak memenuhi kriteria zakat, yai- perubahan yang terjadi dalam berbagai je-
tu tidak terpenuhinya haul atau satu tahun nis zakat yang ada. Hamat (2014) menjelas-
kepemilikan harta. Penyaluran dana zakat kan bahwa Lembaga Zakat (termasuk yang
sebagian besar telah sesuai dengan perin- dikelola oleh perusahaan) dan ulama zakat
tah agama, yaitu delapan golongan. Bosowa secara bersama memandang bahwa qiyas
Group juga mendorong zakat produktif ke- misalnya, akuntansi zakat dapat dimodifi-
pada para asnaf untuk mengembangkan ke- kasi sesuai dengan kebutuhan saat ini dan
giatan usaha agar mereka bisa keluar dari di masa akan datang. Terutama diperlukan
kemiskinan. harmoni prinsip-prinsip Islam dan akun-
Temuan penelitian di atas mengurai- tansi konvensional untuk memastikan per-
kan bahwa perhitungan zakat pada Bosowa mintaan Muslim dapat terpenuhi serta dapat
Group dilakukan ketika jumlah laba peru- meningkatkan kualitas informasi akuntansi
sahaan memenuhi nisab yang dihitung ber- zakat (Ibrahim, Abdullah, Kadir, & Adwam-
dasarkan ketentuan 2,5% potongan zakat. Wafa, 2012). Pertimbangan hamonisasi prin-
Ketika perusahaan yang tidak mendapat- sip-prinsip dan kondisi zakat perusahaan,
kan laba, maka pengakuannya bukan zakat akuntansi, dan pelaporan keuangan syariah
karena tidak memenuhi haul, tetapi diakui dapat dilakukan di masa yang akan datang.
sebagai sedekah. Untuk model perhitungan
zakat yang digunakan dalam perusahaan DAFTAR RUJUKAN
Bosowa Group lebih cenderung menerapkan Abdullah, A.A. (1990). Zakatable Funds of
model perhitungan dan pengelolaan Syari- the State and Modes of Their Collection.
kat Tafakul Malaysia Sdn Berhand. Alasan In Institutional framework of zakat: Di-
perusahaan Bosowa Group menggunakan mensions and implications. Jeddah.
metode Syarikat Tafakul Malaysia Sdn Ber- Abdullah, N., Derus, A.M., & Al-Malkawi,
hand tidak diungkapkan oleh informan, H.N. (2015). The Effectiveness of Za-
hanya ketentuan ini sesuai dengan penentu- kat in Alleviating Poverty and In-
an nisab dan haul dalam satu periode lapo- equalities: A Measurement Using a
ran keuang­ an untuk mengeluarkan zakat Newly Developed Technique. Huma-
perusahaan. nomics, 31(3), 314-329. https://doi.
Sesuai hasil temuan penelitian untuk org/10.1108/H-02-2014-0016
dijadikan konsep dalam implementasi pe­ Adnan, M.A., & Bakar, N.B.A. (2009). Ac-
ngelolaan zakat perusahaan. Hal lain yang counting Treatment for Corporate Zakat:
menjadi perhatian dalam pengelolaan zakat A Critical Review. International Journal
perusahaan dapat dilaksanakan oleh pihak of Islamic and Middle Eastern Finance
perusahaan dengan memerhatikan ketentu- and Management, 2(1), 32–45. https://
an nisab dan haul, sedangkan untuk Boso- doi.org/10.1108/17538390910946258
wa Group disarankan, yaitu: pertama, zakat Adzrin, R., Ahmad, R., Marzuki, A., Othman,
merupakan perintah agama, maka Bosowa A., & Salleh, M.S. (2015). Assessing the
group dalam menyalurkan zakat sesuai den- Satisfaction Level of Zakat Recipients
gan nash yang berlaku dalam agama Islam towards Zakat Management. Procedia
terutama yang berkenaan dengan nisab dan Economics and Finance, 31(2015), 140–
haul; kedua, Bosowa Group dalam penya­ 151. https://doi.org/10.1016/S2212-
luran zakat ke depannya dapat melibatkan 5671(15)01141-7
lebih banyak karyawan agar sasaran zakat Ahmed, A.A.A. (2012). Accounting in Isla­
bisa lebih luas dan menyentuh para musta- mic Perspective : A Timely Opportunity
hik di lingkungan karyawan Bosowa; ketiga, Challenge. ASA University Review, 6(2),
Bosowa Group dapat memberikan contoh 11–30.
pengelolaan zakat perusahaan dan melaku- Ahmad, S., & Zulkifli, D. (2010). Model gela-
kan pengembangan serta perbaikan-perbai- gat pematuhan dan pengelakan zakat:
kan pengelolaan zakatnya dengan melaku- Suatu tinjauan teori. In Seventh Inter-
kan pengkajian yang melibatkan para pemu- national Conference - The Tawhidi Epis-
ka agama serta pihak yang berkompeten temology: Zakat and Waqf Economy,
Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 211

501–516. Tersedia pada http://www. Budi, I.S. (2011). Dalam Perspektif Hukum
ukm.my/hadhari/sites/default/files/ Islam dan Hukum Positif. Yogyakarta:
prosiding/p25.pdf UIN Sunan Kalijaga.
Ahmad, R.A.R., Othman, A.M.A., & Salleh, Brown, J., Dillard, J., & Hopper, T. (2015).
M.S. (2015). Assessing the Satisfaction Accounting, Accountants and Account-
Level of Zakat Recipients Towards Za- ability Regimes in Pluralistic Societies:
kat Management. Procedia Economics Taking Multiple Perspectives Seriously.
and Finance, 31, 140-151. https://doi. Accounting, Auditing & Accountability
org/10.1016/S2212-5671(15)01141-7 Journal, 28(5), 626–650. https://doi.
Ali, A.J., Al-Aali, A., & Al-Owaihan, A. (2013). org/10.1108/AAAJ-03-2015-1996
Islamic Perspectives on Profit Maximiza- Bryer, A.R. (2014). Conscious Practices and
tion. Journal of Business Ethics, 117(3), Purposive Action: A Qualitative Study
467–475. https://doi.org/10.1007/ of Accounting and Social Change. Criti-
s10551-012-1530-0 cal Perspectives on Accounting, 25(2),
Ali, N.A. (2003). Perakaunan Zakat Saham: 93–103. https://doi.org/10.1016/j.
Kajian di Pusat Pungutan Zakat, MajIis cpa.2011.09.001
Agama Islam, Wilayah Persekutuan. Canggih, C., Fikriyah, K., & Yasin, A. (2017).
Jurnal Syariah, 11(2), 81–94. Inklusi Pembayaran Zakat di Indone-
Alim, M.N. (2009). Muhasabah Praktik Pem- sia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam,
biayaan Syariah Dari Syariah Dan 3(1), 1–11.
Standar Akuntansi: Kasus Pada Dua Daud, Z., & Ahmad, S. (2010). Kesan Pe-
Bank Umum Syariah. Jurnal Sosio Re- rundangan Zakat ke Atas Kepatuhan
ligia, Edisi Khus(Pebruari), 249–262. Bayaran Zakat: Ke arah Strategi Ber-
Alim, M.N. (2015). Utilization and Account- kesan Program Pengurusan Kutipan
ing of Zakat for Productive Purposes Zakat. In The 4th ISDEV International
in Indonesia: A Review. Procedia Social Islamic Development Management Con-
and Behavioral Sciences, 211, 232– ference (IDMAC 2010). Malaysia.
236. https://doi.org/10.1016/j.sb- El-Badawi, M.H., & Al-Sultan, S.M. (1992).
spro.2015.11.028 Net Working Capital vs. Net Owner’s
Almarri, J., & Meewella, J. (2015). Social En- Equ­ ity Approaches to Computing Za-
trepreneurship and Islamic Philanthro- katable Amount: A Conceptual Com-
py. International Journal of Business and parison and Application. American
Globalisation, 15(3). 405-424. https:// Journal of Islamic Social Sciences, 9,
doi.org/ 10.1504/IJBG.2015.071901 69–85.
Alvi, H. (2015). The Islamic Principles of Matar, F.A. (2015). Zakat vs. Taxation: the
Social Justice: Maulana Abul Kalam issue of social justice and redistribu-
Azad and Nonviolent Civil Disobedi- tion of wealth. European Journal of
ence. Contemporary Review of the Business, Econominc and Accountancy,
Middle East, 2(1), 14-30. https://doi. 3(3), 119–129.
org/10.1177/2347798915577716 Fatoni, M.A.W., Balwi, M., Hasanah, A.,
Ashshiddiqy, M. H. (2001). Falsafah Hukum & Halim, A. (2008). Mobilisasi Zakat
Islam (Cetakan 1). Semarang: Pustaka dalam Pewujudan Usahawan Asnaf:
Rizki Putra. Satu Tinjauan. Jurnal Syariah, 16,
Belal, A.R., Cooper, S.M., & Roberts, R.W. 567–584.
(2013). Vulnerable and Exploitable: Hairunnizam, W. (2011). Localization of
The Need for Organisational Account- Zakat Distribution and The Role of
ability and Transparency in Emerging Mosque: Perceptions of Amil and Za-
and Less Developed Economies. Ac- kat Recipents in Malaysia. International
counting Forum, 37(2), 81-91. https:// Zakat Forum 2011, 1–25. https://doi.
doi.org/10.1016/j.accfor.2013.04.001 org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Beck, T., Demirguc-Kunt, A., & Merrouche, Hairunnizam, W., Abdul, K.R., & Sanep, A.
Q. (2013). Islamic vs Conventional (2012). Localization of Zakat Distribu-
Banking: Business Model, Efficiency tion, Religiosity, Quality of Life and At-
and Stability. Journal of Banking & titude Change 1 . (Perceptions of Zakat
Finance, 37(2), 433-447. https://doi. Recipients in Malaysia) Hairunnizam
Wahid. In The 13th Malaysia Indonesia
org/10.1016/j.jbankfin.2012.09.016
212 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 200-215

Conference on Economics, Management sessing Financial Reporting on Adopt-


and Accounting (MIICEMA) 2012, 1–34. ing Business Zakat Guidelines on Ma-
Hairunnizam, W., Radiah, A.K., Wahid, H., laysian Government Linked Companies.
& Kader, R.A. (2010). Localization of Ijbssnet.Com, 3(24), 220–229. https://
Malaysian Zakat Distribution : Percep- doi.org/10.4135/9781446249215
tions of Amil and Zakat Recipients. In Ibrahim, M. (2015). Exploring the Motiva-
Seventh International Conference – The tional Factors for Corporate Zakat Pay-
Tawhidi Epistemology: Zakat and Waqf ments. International Journal of Manage-
Economy. Bangi. ment and Commerce Innovations ISSN,
Halimatusa’diyah, I. (2015). Zakat and Social 3(1), 429–436.
Protection: The Relationship Between Ibrahim, M.I.M., Ridzwan, I.U., & Kadir,
Socio-religious CSOs and the Govern- M.R.A. (2016). Faktor-faktor Halangan
ment in Indonesia. Journal of Civil Soci- terhadap Potensi Kutipan Zakat Per-
ety, 11(1), 79-99. http://dx.doi.org/10. niagaan. International Journal of Busi-
1080/17448689.2015.1019181 ness, Economics and Law, 9(5), 185–
Hamat, Z. (2014). Sustainable Zakat Ac- 189.
counting in Malaysia: An Analysis. Ibrahim, S.M. (2014). Review of the Contem-
Mediterranean Journal of Social Sci- porary Zakat Collection Systems from
ences, 5(19), 139–146. https://doi.
the Islamic Economic Policies. Interna-
org/10.5901/mjss.2014.v5n19p139
tional Journal of Business, Economics
Haniffa, R., & Hudaib, M. (2010). Is-
and Law, 5(3), 49–53.
lamic Finance: From Sacred Inten-
Ikatan Akuntan Indonesia. (2008). Standar
tions to Secular Goals? Journal of
Islamic Accounting and Business Akuntansi Keuangan (SAK) No. 109
Research, 1(2), 85-91, https://doi. tentang Akuntansi Zakat dan Infak/
org/10.1108/17590811011086697 Sedekah. Jakarta: Salemba Empat.
Hassan, N.M., & Noor, A.H.M. (2015). Do Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar
Capital Assistance Programs by Za- Akuntansi Keuangan (SAK). Jakarta:
kat Institutions Help the Poor? Pro- Salemba Empat.
cedia Economics and Finance, 31, Ismaeel, M., & Blaim, K. (2012). Toward
551-562. https://doi.org/10.1016/ Applied Islamic Business Ethics:
S2212-5671(15)01201-0 Responsible Halal Business. Jour-
Hasyim, S. (2015). Majelis Ulama Indonesia nal of Management Development,
and Pluralism in Indonesia. Philosophy & 31(10), 1090–1100. https://doi.
Social Criticism, 41(4), 487-495. https:// org/10.1108/02621711211281889
doi.org/10.1177/0191453714566547 Istutik. (2013). Analisis Implementasi
Huda, N., Sawarjuwono, T., Yarsi, U., & Pu- Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah(
tih, C. (2013). Akuntabilitas Pengelo- PSAK:109) pada Lembaga Amil Zakat
laan Zakat melalui Pendekatan Modifi- di Kota Malang. Akuntasi Aktual, 2,
kasi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 19–24.
4(3), 376–388. Johari, F., Fahme, A., & Ali, M. (2015). A Re-
Herda, S.A.R., & Bowlin, W.F. (2013). The view of Literatures on Current Zakat
Relationship between Religious Be- Issues : An Analysis between 2003 -
liefs and the Accounting and Economic 2013. International Review of Research
Practices of a Society: Evidence from in Emerging Markets and the Global
the Dead Sea Scrolls. Accounting Histo- Economy (IRREM), (2), 336–363.
rians Journal, 40(2), 115-143. https:// Kamla, R. (2009). Critical Insights into Con-
doi.org/10.2308/0148-4184.40.2.115 temporary Islamic Accounting. Criti-
Gallhofer, S., Haslam, J., & Kamla, R. (2011).
cal Perspectives on Accounting, 20,
The Accountancy Profession and the
921–932. https://doi.org/10.1016/j.
Ambiguities of Globalisation in a Post-
cpa.2009.01.002
Colonial, Middle Eastern and Islamic
Karim, W.J. (2010). The Economic Crisis,
Context: Perceptions of Accountants
in Syria. Critical Perspectives on Ac- Capitalism and Islam: The Making of
counting, 22(4), 376–395. https://doi. a New Economic Order? Globaliza-
org/10.1016/j.cpa.2010.09.003 tions, 7(1), 105-125. http://dx.doi.
Ibrahim, A., Abdullah, A.A., Kadir, M.R.B.A., org/10.1080/14747731003593315
& AdwamWafa, S.M.G.W.S. (2012). As- Khaerunnisa, L. H. (2013). Analisis Imple-
Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 213

mentasi dan Konsep Akuntansi Zakat Muhammad, S.A., & Saad, J.A.R. (2015).
Perusahaan pada Lembaga Keuan- The Impact of Zakat Service Quality
gan Syariah (Studi Kasus pada PT on Intention to Pay Zakat: Mediating
Bank Syariah Mandiri Tbk). Bandung: Effect of trust on Zakat Institution. In
Universitas Pendidikan Indonesia. Education, Language and Social Sci-
Tersedia pada http://repository.upi. ences Education, Language and Social
edu/4641/8/S_PEA_0905984 Sciences. https://doi.org/10.1017/
Khan, M.M. (2013) Developing a Conceptu- CBO978110741
al Framework to Appraise the Corpo- Mulawarman, A.D., Triyuwono, I., Irianto,
rate Social Responsibility Performance G., & Ludigdo, U. (2011). Menuju Teori
of Islamic Banking and Finance In- Akuntansi Syariah Baru. Jurnal Eko-
stitutions. Accounting and the Public nomi dan Keuangan Islam, 1(1), 61-78.
Interest,13(1), 191-207. https://doi. Mustafa, M.O.A., Mohamad, M.H.S., & Ad-
org/10.2308/apin-10375 nan, M.A. (2013). Antecedents of Za-
Kusdewanti, A.I., & Hatimah, H. Memban- kat Payers’ Trust in an emerging zakat
gun Akuntabilitas Profetik. Jurnal sector: an exploratory Study. Jour-
Akuntansi Multiparadigma, 7(2), 223- nal of Islamic Accounting and Busi-
239. http://dx.doi.org/10.18202/ja- ness Research, 4(1), 4-25, https://doi.
mal.2016.08.7018 org/10.1108/17590811311314267
Mahmud, K.T., Hassan, M.K. Alam, M.F., Naz’aina. (2015). The Effect of Internal Con-
Sohag, K., & Rafiq, F. (2014). Opinion trol System and Amil Competence on
of the Zakat Recipients on Their Food the Financial Reporting Quality at Zakat
Security: A Case Study on Bangla- Management Institution Active Member
desh. International Journal of Islamic of Zakat Forum in Special Capital City
and Middle Eastern Finance and Man- Region Jakarta and West Java Prov-
agement, 7(3), 333-345. https://doi. inces. Procedia Social and Behavioral
org/10.1108/IMEFM-08-2012-0079 Sciences, 211, 753-760. https://doi.
Mahat, N.I., & Warokka, A. (2013). Investiga- org/10.1016/j.sbspro.2015.11.100
tion on Zakat as an Indicator for Mos- Nordin, M.Z.F., & Mustaffa, C.S.B. (2013).
lem Countries’ Economic Growth. Jour- An Analysis of Waqaf and Zakat In-
nal for Global Business Advancement, formation in Friday Sermons. Journal
6(1), 50-58. https://doi.org/ 10.1504/ of Middle Eastren and Islamic Studies,
JGBA.2013.053478 7(2), 96–120.
Mahat, M.A., Jaaffar, M.Y., & Rasool, M.S.A. Permono, S.H. (1992). Sumber-Sumber Peng-
(2015). Potential of Micro-Waqf as an galian Zakat. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Inclusive Strategy for Development Obaidullah, M. (2016). Revisiting Estimation
of a Nation. Procedia Economics and Methods of Business Zakat and Related
Finance, 31, 294-302. https://doi. Tax Incentives. Journal of Islamic Ac-
org/10.1016/S2212-5671(15)01193-4 counting and Business Research, 7(4),
Majeedy, T.A., & Sideeq, B.A. (2015). Ac- 349–364. https://doi.org/10.1108/JI-
counting Problems of Zakat within Is- ABR-10-2014-0035
lamic Banks in Yemen. Economic Sci- Purbasari, I. (2015). Pengelolaan Zakat oleh
ence Journal, 16(2), 130–148. Badan dan Lembaga Amil Zakat di
Momin, M.A. (2013). Social and Environ- Surabaya dan Gresik . Mimbar Hukum,
mental NGOs’ Perceptions of Corpo- 27, 68–81.
rate Social Disclosures: The Case of Qardhawi, Y. (1993). Hukum Zakat. Bogor:
Bangladesh. Accounting Forum, 37(2), Penerbit PT Pustaka Litera Antar Nusa.
150-161. https://doi.org/10.1016/j. Qur’an. (2013). Al- Qur’an dan Terjemahan-
accfor.2013.04.005 nya. Jakarta: Departemen Agama Re-
Mufraini, M. A. (2012). Akuntansi dan Mana- publik Indonesia.
jemen Zakat. Jakarta Kencana. Jakar- Rahardjo, M. D. (1999). Islam dan Transpor-
ta: Penerbit Kencana. tasi Islam Ekonomi. Jakarta: Mizan.
Muhammad, R. (2006). Akuntabilitas Rahman, S. (2015). Zakat on Retirement
Keuang­ an pada Organisasi Pengelola and Pension Plans. International
Zakat (Opz) di Daerah Istimewa Yog- Journal of Islamic and Middle Eas­
yakarta. Akuntansi dan Investasi, 7(1), tern Finance and Management, 8(3),
34–55. 274-290. https://doi.org/10.1108/
214 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 8, Nomor 1, April 2017, Hlm. 200-215

IMEFM-09-2014-0089 Saidurrahman. (2013). The Politics of Zakat


Rahmanti, V.N., Mulawarman, A.D., & Ka- Management in Indonesia: The Tension
mayanti, A. (2013). Menggeser Paradig- between BAZ and LAZ. Journal of Indo-
ma Stock Concept Menuju Flow Con- nesian Islam, 7(2), 366–382.
cept: Kritik Atas Net Revenue Sharing Salle, I.Z. (2015). Akuntabilitas Manun-
pada Akuntansi Mudharabah. Review tungi: Memaknai Nilai Kalambusang
Ekonomi dan Budaya Islam Budaya Is- pada Lembaga Amil Zakat Kawasan
lam, 1(1), 8–22. Adat Ammatoa. Jurnal Akuntansi Mul-
Retsikas, K. (2014). Reconceptualising Zakat tiparadigma, 6(28–37). https://doi.
In Indonesia: Worship, Philanthropy org/10.18202/jamal.2015.04.6004
and Rights. Indonesia and the Malay Sargiacomo, M., Servalli, S., & Carnegie,
World, 42(124). 337-357. http://dx.doi. G.D. (2012). Accounting for Killing: Ac-
org/10.1080/13639811.2014.951519 countability for Death. Accounting His-
Reza, H., & Tendean, J.P. (2012). Mengang- tory, 17(3–4), 393–413. https://doi.
kat Nilai “Zakat dengan Hati” Refleksi org/10.1177/1032373212443536
Fenomenologis Zakat Perusahaan. Ju- Salah, O. (2010). Islamic Finance: The im-
rnal Akuntansi Multiparadigma, 3(1), pact of the AAOIFI Resolution on Equi-
48–57. ty-based Sukuk Structures. Law and
Ridwan, M. (2016). Zakat Vs Pajak: Studi Per- Financial Markets Review, 4(5), 507-
bandingan di Beberapa Negara Muslim. 517.
ZISWAF: Jurnal Zakat dan Wakaf, 1(1), Sarea, A.M., & Hanefah, M.M. (2013). The
1–22. Need of Accounting Standards for
Rini. (2016). Penerapan Internet Financial Islamic Financial Institutions: Evi-
Reporting untuk Meningkatkan Akun­ dence from AAOIFI. Journal of Is-
tabilitas Organisasi Pengelola Zakat. lamic Accounting and Business Re-
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 7(2), search, 4(1), 64-76, https://doi.
156–323. org/10.1108/17590811311314294
Riyanti, E. (2007). Analisa Aplikasi Metode Sartika, M. (2008). Pengaruh Pendayagu-
Perhitungan Zakat Perusahaan Studi naan Zakat Produktif terhadap Pem-
Kasus PD. Lisha Mart (Simulasi Laporan berdayaan Mustahik pada LAZ Yayasan
Keuangan untuk yang berakhir 31 De- Solo Peduli Surakarta. Jurnal La Riba
sember 2006). Jakarta: STEIE SEBI. (Jurnal Ekonomi Islam), 2(1), 75–89.
Saad, R.A.J., Aziz, M.A., & Sawandi, N. Shaikh, S.A. (2016). Zakat Collectible in OIC
(2014). Islamic Accountability Frame- Countries for Poverty Alleviation: A
work in the Zakat Funds Management. Primer on Empirical Estimation. Inter-
Procedia Social and Behavioral Scienc- national Journal of Zakat, 1(1), 17–35.
es, 164(2014), 508–515. https://doi. Shazilli, B.M., Sapura, H.M., Sa’adon, N.I.,
org/10.1016/j.sbspro.2014.11.139 Ibrahim, R., Rahim, M.A., & Ambali,
Sabti, & Fakhruddin, E. (2015). Perilaku Za- A.R. (2012). Good governance in zakat
kat Elit Agama di Kota Malang ( Stu- distribution: Perceptions of zakat reci­
di tentang Konstruk Elit Agama Kota pients at Kota Tinggi, Johor. In ISBEIA
Malang terhadap Zakat Profesi ). De 2012 - IEEE Symposium on Business,
Jure : Jurnal Hukum Dan Syar’iah, 7(1), Engineering and Industrial Applica-
1–17. tions. https://doi.org/10.1109/ISBE-
Sadr, S.K. (2015). The Role of Human Capi- IA.2012.6422963
tal in Economic Development of the Siskawati, E., Ferdawati, & Surya, F. (2016).
Earliest Islamic Period. International Pemaknaan Akuntabilitas Masjid:
Journal of Islamic and Middle Eastern Bagaimana Masjid dan Masyara-
Finance and Management, 8(4), 398- kat Saling Memakmurkan? Jurnal
417. https://doi.org/10.1108/IME- Akuntansi Multiparadigma, 7(1), 70-
FM-12-2014-0122 80. http://dx.doi.org/10.18202/ja-
Sanghera, B. (2016). Charitable Giving and mal.2016.04.7006
Lay Morality: Understanding Sympathy, Siswantoro, D. (2012). Is “Not‐real” Price
Moral Evaluations and Social Positions. Lawful?: The Case of Islamic (Su-
The Sociological Review, 64(2), 294- kuk) Mutual Funds in Indonesia
311. https://doi.org/10.1111/1467- during Financial Crisis. Journal of
954X.12332 Islamic Accounting and Business Re-
Rahim, Sahrullah, Pengelolaan Zakat Perusahaan 215

search, 3(2), 163-177, https://doi. Triyuwono, I. (2009). SEANDAINYA… (Re-


org/10.1108/17590811211265966 fleksi Kesadaran Wajib Pajak Pribadi
Sohag, K., Mahmud, K.D., Alam, F., & Sa- dalam Perspektif Teori Kemanunggalan
margandi, N. (2015). Can Zakat System dan Metafora Zakat). In Simposium Na-
Alleviate Rural Poverty in Bangladesh? sional Perpajakan II. Universitas Truno-
A Propensity Score Matching Approach. joyo.
Journal of Poverty, 19(3), 261-277. Triyuwono, I. (2012). Akuntansi Syariah;
http://dx.doi.org/10.1080/10875549. Perspektif Metodologi dan Teori (Edisi
2014.999974 Dua). Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuanti- Triyuwono, I. (2011). ANGELS: Sistem Pe-
tatif. Penerbit Alfabeta CV. Bandung. nilaian Tingkat Kesehatan (TKS) Bank
Suhendri. (2011). Manajemen Qardhul Syari’ah. Jurnal Akuntansi Multipara-
Hasan Dalam Pembiayaan Usaha digma, 2(1), 1–21.
Kecil Menengah di BAZ Kota Depok. Trokic, A. (2015). Islamic Accounting: His-
Universitas Islam Negeri Syarif Hi- tory, Development and Prospects. Euro-
dayatullah. Tersedia pada http:// pean Journal of Islamic Finance, 3(12),
repository.uinjkt.ac.id/dspace/ 1–6.
itstream/123456789/268/1/101515- Republik Indonesia. Pengelolaan Zakat. Un-
suhendri-fdk.pdf dang-Undang No. 23. (2011). Indone-
Sula, A.E., Alim, M.N., & Zuhdi, R. (2010). sia.
Zakat terhadap Aktiva: Konsepsi, Ap- Velayutham, S. (2014). “Conventional” Ac-
likasi dan Perlakuan Akuntansi. In counting vs “Islamic” Accounting: The
Simposium Nasional Akuntansi XIII. Debate Revisited. Journal of Islamic Ac-
Purwokerto counting and Business Research, 5(2),
Suprayitno, E., Kader, R.A., & Harun, A. 126–141. https://doi.org/10.1108/JI-
(2013). The Impact of Zakat on Aggre- ABR-05-2012-0026
gate Consumption in Malaysia. Journal Wahab, N.A., & Rahman, A.R.A. (2011). A
of Islamic Economics, Banking and Fi- Framework to Analyse the Efficiency
nance, 9(1), 1–24. and Governance of Zakat Institutions.
Talib, M.A., Abdullah, A., & Abdullah, A.A. Journal of Islamic Accounting and Busi-
(2014). Syari’ah-Based Accounting ness Research, 2(1), 43–62. https://
(SbA): Awareness of Accounting Acade- doi.org/10.1108/17590811111129508
micians in Malaysia. Pertanika Journal Wahab, N.A., & Rahman, A.R.A. (2013). De-
of Social Sciences & Humanities, 22(S), terminants of Efficiency of Zakat Insti-
175-196. tutions in Malaysia: A Non-parametric
Taman, S. (2011). The Concept of Corporate Approach. Asian Journal of Business
Social Responsibility in Islamic Law. In- and Accounting, 6(2), 33–64.
diana International & Comparative Law Zulkhibri, M. (2016). Financial Inclusion,
Review, 21(3), 481–508. Financial Inclusion Policy, and Islamic
Finance. Macroeconomics and Finance
in Emerging Market Economies, 9(3),
303-320. http://dx.doi.org/10.1080/1
7520843.2016.1173716

Anda mungkin juga menyukai